KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, November 11, 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 10 NOVEMBER 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 10 NOVEMBER 2013

Tema: JEMAAT DI TIATIRA (Wahyu 2: 18-29)
           (Seri 04)

Subtema: HUKUMAN ATAS KEROHANIAN YANG MASIH KANAK-KANAK

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan.

Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Tiatira dari kitab Wahyu 2:18-29.
Malam hari ini kita akan memperhatikan ayat 23.
Wahyu 2:23
(2:23) Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Pada ayat 23 ini dikatakan: kalau tidak bertobat, maka “anak-anaknya akan Kumatikan
kalau kita berbicara kematian anak, ada tiga kali terjadi kematian anak.
-      Yang pertama: pada waktu Musa lahir.
Di mana Firaun membunuh anak-anak yang dilahirkan oleh perempuan-perempuan Ibrani.
-      Yang kedua: pada waktu Yesus lahir.
Herodes membunuh anak-anak berumur dua tahun ke bawah, sehingga Betlehem penuh dengan ratap tangis.
-      Yang ketiga: pada masa aniaya antikris selama 3,5 tahun.
Wahyu 12:1-2, 5, 13-14, 17
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
(12:2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
(12:14) Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
(12:17) Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Hanya memiliki HUKUM-HUKUM ALLAH dan KESAKSIAN, tanpa memiliiki KASIH, adalah gambaran dari anak-anak secara rohani, akan mengalami kematian karena dibunuh oleh pedang antikris.
Hukukm-hukum Allah = firman Allah.
Kesaksian = hidup oleh Roh.

Sebetulnya Tuhan sudah memberi waktu kepada Izebel dan mereka yang berbuat zinah dengan Izebel supaya mereka bertobat, sebab Tuhan telah menerima hukuman karena dosa manusia di atas kayu salib, tetapi jikalau tidak mau bertobat, sama artinya tidak menghargai salib Kristus / korban Kristus, maka orang itu akan menanggung dosanya sendiri / menerima hukuman, bagaikan tembaga di atas kepala.
Biarlah kiranya kita senantiasa memandang salib Kristus berarti meninggikan salib Kristus, supaya jiwa-jiwa ditarik kepada Tuhan.

Orang yang bertobat adalah orang yang mau mengakui dosanya = orang yang mau meninggikan salib Kristus.

ADA HAL PENTING KETIKA SESEORANG MENGAKUI DOSANYA, yaitu:
YANG PERTAMA:
Zaman hukum taurat (perjanjian lama), orang yang mengakui dosanya membawa korban untuk dipersembahkan dihadapan Tuhan di atas mezbah korban bakaran.

YANG KEDUA:
Zaman perjanjian baru, Yesus sendiri yang menjadi korban di atas kayu salib untuk pengampunan dosa.

YANG KETIGA:
Zaman akhir, pada hari-hari terakhir
Wahyu 12:2
(12:2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak   kesakitan.

Di hari-hari terakhir ini, tanda pertobatan itu dilihat dari; kalau ia mau menanggung penderitaan dan rasa sakit.
Lebih baik saat ini kita menanggung penderitaan dan rasa sakit, dari pada nanti kita harus menanggung penderitaan dan rasa sakit oleh karena aniaya Anti Kris, dan akhirnya binasa.

Mari kita lihat; PENDERITAAN YANG HARUS DITANGGUNG.
1 Petrus 4:13-14
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Mengambil bagian dalam penderitaan Kristus, walaupun harus dinista karena Kristus, biarlah itu terjadi, supaya Roh kemuliaan ada pada saya dan saudara.
Bagian dalam penderitaan Kristus = Menyangkal dirinya dan memikul salibnya.
Oleh sebab itu, bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kita dapat dalam penderitaan kristus, supaya nanti kita juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

Anak-anak Tuhan yang mengambil bagian dalam penderitaan Kristus, akan terlihat kemuliaan Allah didalam dirinya, sebab ia tidak lari dari masalah, selain menghadapi masalah itu sendiri. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan, bahwa kemuliaan itu tidak bisa dibuat-buat.
Untuk mengenal anak Tuhan , mudah sekali, diwajahnya terlihat kemuliaan Allah, berbeda dengan orang berada diluar Tuhan, tidak terlihat kemuliaan Allah .

1 Petrus 4: 15-16
(4:15) Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
(4:16) Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

Oleh sebab itu, janganlah kita menanggung penderitaan karena dosa membunuh, mencuri dan menanggung penderitaan karena dosa kejahatan dan dosa pengacau.
Pengacau berarti merusak keadaan sehingga keadaan menjadi kacau balau, dan dosa pengacau ini membuat kita menderita.

Kalau harus menanggung penderitaan karena Kristus, kiranya kita tidak malu, melainkan tetap memuliakan nama Tuhan di manapun kita berada, duduk dan berdiri.
Jangan rubah pandangan kita, jangan rubah sikap dan kelakuan kita, dan jangan malu, sebab kita hanya dan harus menyukakan hati Tuhan (kepala), bukan hati yang lain.

1 Petrus 4: 17
(4:17) Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

Saudaraku, penganiayaan atau penghakiman dimulai dari dalam rumah Tuhan, yaitu saya dan saudara. Namun kalau kita tidak sungguh-sungguh, mengambil bagian dalam penderitaan Kristus, bagaimana dengan akhir hidup kita?

Kita sudah melihat tiga kali terjadi kematian dari anak-anak, yaitu; pada waktu Musa lahir, waktu Yesus lahir dan pada masa aniaya anti Kris nanti. Kemudian bagi yang mau melepaskan diri dari kamatian, harus bertobat dan mengakui dosanya, sekaligus mempersembahkan korban, yaitu ; mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.

Kita kembali melihat ...
Wahyu 2: 23
(2:23) Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
Anak-anaknya akan dimatikan dan seluruh sidang jemaat akan mengetahui itu.
Biarlah kiranya sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang & Cilegon mengetahui itu, oleh sebab itu, biarlah kita mendengar dan memperhatikan dengan baik.

Bukti dari kebenaran firman Tuhan.
2 Raja-Raja 9: 22-24
(9:22) Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: "Apakah ini kabar damai, hai Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!"
(9:23) Segera Yoram berputar dan mau melarikan diri sambil berseru kepada Ahazia: "Itu tipu, Ahazia!"
(9:24) Tetapi Yehu menarik busurnya dengan sepenuh kekuatannya, lalu memanah Yoram di antara kedua bahunya, sehingga anak panah itu menembus jantungnya, maka rebahlah ia di dalam keretanya.

Yoram, anak Izebel, akhirnya mati di tangan Yehu. Hal ini harus kita ketahui.
Saudaraku, saya menghimbau supaya kita memberi diri untuk diselidiki oleh firman, disucikan oleh firman, sampai kita benar-benar didewasakan oleh firman Tuhan. Sebab kerohanian yang masih kanak-kanak, suatu saat nanti akan mati dan binasa karena pedang Anti Kris.
Perhatikan hal ini; selama ada roh persundalan dari izebel, tidak akan pernah ada damai sejahtera didalam diri seseorang, sesuai dengan pernyataan yehu kepada Yoram anak Izebel: “Bagaimana ada damai, selama sundal dan sihir ibumu Izebel begitu banyak!” sidang jemaat harus mengetahui hal ini.
Perempuan sundal, berarti perempuan yang menyebabkan laki-laki berzinah dengan dia.
Sihir berarti, perubahan tanpa proses salib.

2 Raja-Raja 9: 22-24
(9:25) Kemudian berkatalah Yehu kepada Bidkar, perwiranya: "Angkat dan lemparkanlah mayatnya ke kebun Nabot, orang Yizreel itu, sebab ketahuilah, bahwa pada waktu aku dan engkau berdampingan menunggang kuda mengikuti Ahab, ayahnya, maka TUHAN telah mengucapkan terhadap dia hukuman ini:

Yoram anak Izebel mati karena kutuk yang dia terima, dan mayatnya dilemparkan ke ladang Nabot, orang Yizreel itu, sesuai dengan firman TUhan, sebab ladang Nabot dirampas oleh Izebel.

Kita patut bersyukur; Yehu melaksanakan apa yang menjadi kehendak Tuhan, melepaskan diri dari ajaran sesat, itulah ajaran Izebel.
Biarlah kita sekaliannya menjadi anak-anak panah (itulah firman Tuhan, ayat demi ayat) yang ditancapkan untuk sampai menyucikan hati, mematikan dosa-dosa, sehingga terlepas dari kebinasaan.

Kiranya kita memperhatikan ayat demi ayat dengan baik, supaya ktia semua menjadi anak panah yang di tancapkan. Datang kepada Tuhan, duduk merendahkan diri serendah-rendahnya seperti Maria, tidak boleh meninggikan diri, tidak boleh mempertahankan harga diri.

SAYA TAMBAHKAN SEDIKIT;
2 Raja-Raja 10: 27-28
(10:27) Mereka merobohkan tugu berhala Baal itu, merobohkan juga rumah Baal, dan membuatnya menjadi jamban; begitulah sampai hari ini.
(10:28) Demikianlah Yehu memunahkan Baal dari Israel.

Yehu melaksanakan tepat seperti apa yang diperintahkan oleh Tuhan; merobohkan patung Baal dan tiang-tiang berhala ditebang habis lalu dibakar, bahkan dijadikan jamban. Dia lakukan itu semua untuk menyenangkan hati Tuhan, berarti melepaskan diri dari ajaran Izebel.

Saya himbau kepada sidang jemaat; apabila masih ada berhala-berhala, tiang-tiangnya itu kiranya ditebang dengan menggunakan pedang yang tajam, jangan ditopang lagi, dengan harta, mamon, kekuatan dan lain sebagainya.
Biarlah kita menopang pekerjaan Tuhan, topanglah mezba Tuhan dihadapanya.

2 Raja-raja 10: 29
(10:29) Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan.

Yehu telah membunuh Izebel,Ahab suami dan anak Izebel, namun sangat disayangkan, sebab Yehu tidak menjauh dari dosa Yerobeam, yang mendirikan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan.
Saudaraku, ini à dosa kekerasan hati, sebab patung anak lembu emas tuangan itu pernah didirikan oleh bangsa Israel. Mereka membuat patung lembu emas tuangan, lalu menyembah patung itu.
Kemudian, setelah bangsa Israel tiba di tanah Kanaan, singkat cerita, Salomo mati, kerajaan itu pecah menjadi dua bagian, satu bagian itulah kerajaan Israel dan satu bagian lagi adalah Yehuda dan yang menjadi raja atas Yehuda adalah keturunan Daud.
Yang duduk di atas takhta kerajaan Israel adalah Yerobeam bukan keturunan Daud. Kemudian, Yerobeam mendirikan anak lembu emas di Betel dan yang di Dan, itu adalah dosa kekerasan hati, dosa kedegilan dari bangsa Israel
Dosa yang pernah terjadi kalau diulang, itu ada kekerasan hati dan kedegilan.

Sangat disayangkan sikap dari pada Yehu ini. Ia telah mendengar dan melakukan firman Tuhan, tepat seperti perintah Tuhan.
Banyak orang Kristen, persis seperti Yehu, melepaskan diri dari ajaran sesat, tetapi masih tetap mempertahankan kekerasan hati, tetap mempertahankan kedegilan hatinya seperti kedegilan bangsa Israel yang terus menerus mengulangi kesalahan yang sama.
Orang yang keras hati adalah orang yang masih mempertahankan harga diri, masih mengharapkan penghormatan, itulah Yerobeam.
Bagaimana dengan kita? Puji Tuhan kita telah menerima pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, pengajaran yang besar oleh karena kemurahan Tuhan, tetapi bagaimana dengan hati, bagaimana dengan kedegilan, kekerasan hati?
Kekerasan hati adalah penyembahan berhala.

Bayangkan, kekerasan hati itu digambarkan seperti tanah yang berbatu-batu. Kalau benih ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ia hanya tumbuh sebentar, ketika ada aniaya karena firman, ia segera berubah bahkan murtad..
Berarti, kekerasan hati melebihi dari kebenaran firman, dan itu adalah berhala..
Kekerasan hati yang berlipat-lipat = degil, persis seperti bangsa Israel di padang gurun, oleh karena kekerasan hati, mereka selalu mengulangi kesalahan ( 1 korintus 10;5-10) .  Bangsa Israel dikatakan degil, tegar tengkuk, dan orang yang semacam ini sukar sekali untuk bertobat.
Saudaraku, perhatikanlah firman ini dengan baik!

Mari kita lihat ...
Tujuan Yerobeam mendirikan dua patung lembu emas tuangan.
1 Raja-Raja 12: 27-29
(12:27) Jika bangsa itu pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah TUHAN di Yerusalem, maka tentulah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda."
(12:28) Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
(12:29) Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.

Yerobeam mendirikan dua anak lembu emas, yang satu di Betel, yang lain ditempatkannya di Dan.
Kalau Yerobeam mendirikan dua anak lembu emas itu, bertujuan supaya ia tetap duduk di atas singgasana, menjadi raja atas Israel.
Yerusalem à ibadah pelayanan.

Oleh karena mempertahankan kedudukan, Yerobeam menghasut bangsa Israel, supaya jangan lagi pergi ke Yerusalem (rumah Tuhan) untuk mempersembahkan korban sembelihan, ini tidaklah benar.
Jangan coba-coba menghasut, barangkali mulut tidak menghasut, tetapi gerak-gerik bisa saja menghasut, dan itulah yang membuat jiwa-jiwa jauh dari Tuhan. Jangan menjadi pengacau!
Yehu yang begitu luar biasa berjuang melakukan tepat seperti yang Tuhan katakan, namun sangat disayangkan kekerasan hati masih dipertahankan.
Kita mengaku, bahwa kita telah menerima pengajaran yang besar, yang diwahyukan Tuhan kepada Van Gessel, dan kita teruskan sampai malam hari ini, itu sangatlah bagus, tetapi sangat disayangkan kalau masih tetap mempertahankan kekerasan hati.
Bayangkan, berapa puluh ribu jiwa bangsa Israel yang dihasut oleh Yerobean, supaya mereka terpisah dari Tuhan, dan berbuat dosa, bahkan tidak lagi pergi ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban sembelihan, betapa jahatnya Yerobeam.

1 Raja-raja 12: 28
(12:28) Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Kalau masih tetap mempertahankan kekerasan hati, di situ terjadi kekeliruan, seperti kekeliruan yang terjadi menimpa Yerobeam, sesuai dengan pernyataannya kepada bangsa Israel: “Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir
Ini adalah kekeliruan, sebab sesungguhnya yang menuntun / membebaskan kita dari perbudakan dosa adalah Tuhan Allah yang hidup, untuk selanjutnya membawa kita masuk ke dalam Yerusalem yang baru.
Terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan, saat ini kita dituntun masuk dalam Yerusalem sampai malam hari ini, tetapi kalau tetap mempertahankan kekerasan hati, pasti di dalamnya banyak kekeliruan-kekeliruan; sehingga, yang salah jadi benar, yang benar jadi salah.

Mari kita perhatikan;
Kekeliruan yang terjadi karena Yerobeam tetap mempertahankan kekerasan hati.
YANG PERTAMA:
1 Raja-raja 12: 30
(12:30) Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.

Akhirnya BANGSA ISRAEL TURUT MENYEMBAH LEMBU EMAS yang ada di Betel dan yang ada di Dan, semuanya turut dalam kekeliruan Yerobeam dan mereka semua turut berdosa karena kekeliruan Yerobeam.
Saudaraku, saya juga merindukan supaya saudara tetap berdoa kepada saya, supaya sidang jemaat tidak turut dalam kekeliruan-kekeliruan.

Kekeliruan yang terjadi karena Yerobeam tetap mempertahankan kekerasan hati.
YANG KEDUA:
1 Raja-Raja 12: 31
(12:31) Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.

Kemudian, kekeliruan dari Yerobeam; MENGANGKAT IMAM-IMAM DARI KALANGAN RAKYAT YANG BUKAN DARI BANI LEWI.
Bani Lewi adalah satu suku yang telah dikhusukan oleh Tuhan untuk melayani Tuhan apabila tiba di tanah Kanaan, sebab Tuhan melihat penyerahan bani Lewi, mereka berpihak kepada Tuhan, tidak berpihak kepada daging, tidak berpihak kepada saudaranya, temannya dan tetangganya, setelah peristiwa patung lembu emas tuangan (keluaran 32;26-28)

Tetapi di sini kita melihat; Yerobeam mengangkat imam-imam dari kalangan awam, yaitu orang yang tidak mengenal pertobatan, orang yang tidak menghargai kemurahan Tuhan (mezbah korban bakaran), dan orang yang hatinya belum disucikan dari hati nurani yang jahat dan belum dibasuh dari perbuatan yang sia-sia (Kolam pembasuhan).
Pendeknya; KALANGAN AWAM = melayani dengan sembarangan.
Kalau melayani dengan sembarangan itu bukan berasal dari Tuhan, kalaupun ia melayani , itu karena keinginan sendiri = pelayanan yang bukan berasal dari Tuhan.

Kekeliruan yang terjadi karena Yerobeam tetap mempertahankan kekerasan hati.
YANG KETIGA:
1 Raja-Raja 12: 32
(12:32) Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya.

Kemudian, YEROBEAM MENENTUKAN HARI RAYA BESAR.
Saudaraku kalau hari raya besar itu dia tentukan sendiri, berarti tidak ada lagi hari raya besar sesuai dengan ketentuan Tuhan.
Ada tujuh hari raya, tiga di antaranya adalah hari raya besar;
-      Hari raya paskah.
-      Hari raya buah bungaran.
-      Hari raya pondok daun.
Tetapi di sini kita melihat, dia membuat hari raya besar, berarti;
-      tidak ada hari perhentian karena tidak ada kebenaran yang sejati = FIRMAN TUHAN (tanpa hari raya paskah),
-      tidak ada lagi hari perhentian karena tanpa pengurapan Roh-El Kudus (tanpa hari raya buah bungaran),
-      tidak ada lagi hari perhentian yang kekal, yaitu YERUSALEM yang baru (tanpa hari raya pondok daun).
Hati-hati, jangan melayani dengan sembarangan, sebab itu yang menyebabkan seorang pelayan tidak penuh dengan FIRMAN TUHAN, tidak penuh dengan ROH KUDUS, tidak penuh dengan KASIH.
Kiranya ini diperhatikan dengan baik, jangan sampai kita kehilangan hari raya besar, sesuai dengan ketentuan Tuhan.

1 Raja-Raja 12: 33
(12:33) Ia naik tangga mezbah yang dibuatnya di Betel itu pada hari yang kelima belas dalam bulan yang kedelapan, dalam bulan yang telah direncanakannya dalam hatinya sendiri; ia menentukan suatu hari raya bagi orang Israel dan ia naik tangga mezbah itu untuk membakar korban.

Kemudian, Yerobeam MEMPERSEMBAHKAN KORBAN DIATAS MEZBAH.  
Sebetulnya, untuk mempersembahkan korban, itu adalah tugas dari seorang imam yang dikhusukan oleh Tuhan, bukan tugas seorang raja.
Berarti, kalau Yerobeam mempersembahkan korban di atas mezbah, artinya; ia mengecilkan korban Kristus, tidak menghargai korban Kristus.

Orang yang tidak menghargai korban Kristus adalah orang yang tidak menghargai ibadah pelayanan, sedangkan ibadah pelayanan, itu seharga dengan DARAH KRISTUS.
Biarlah kiranya kita mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan baik, dengan tulus, dengan benar, sesuai dengan apa yang dipercayakan oleh Tuhan, jangan mengambil alih yang bukan tugas kita, yaitu; sesuatu yang tidak dipercayakan oleh Tuhan.

Demikianlah Yehu, karena ia turut dengan dosa Yerobeam, raja israel yang telah mendahului dia.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


                                                                                                                                      Pemberita firman:
                                                                                      Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment