KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, February 16, 2014

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 15 FEBRUARI 2014

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 15 FEBRUARI 2014

Tema:  STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36)
(seri 69)                                         

Subtema: TULANG DAN DAGING ADALAH HASIL OPERASI (PEMBEDAHAN)

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk beribadah melayani Tuhan malam hari ini sebagaimana biasanya, dan mempersembahkan korban kepada Tuhan, dan kita patut bersyukur karena kita beribadah di tempat yang Tuhan pilih.
Beribadah di tempat yang Tuhan pilih, berarti berada di gunung Sion, di rumah Allah Yakub, dari sana keluar pengajaran.

Kita kembali memperhatikan PRIBADI YUSUF dari kitab Kejadian 37, secara khusus malam ini kita memperhatikan ayat 33-34.
Kejadian 37: 30-34
(37:30) dan kembalilah ia kepada saudara-saudaranya, katanya: "Anak itu tidak ada lagi, ke manakah aku ini?"
(37:31) Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
(37:33) Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam."
(37:34) Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu.

Setelah Yakub memeriksa jubah Yusuf, jubah yang maha indah itu, di mana jubah itu telah dicelup dalam darah; BERKABUNGLAH YAKUB.

Kita memperhatikan kata BERKABUNG.
Yesaya 24: 4
(24:4) Bumi berkabung dan layu, ya, dunia merana dan layu, langit dan bumi merana bersama.

Ketika bumi berkabung, diikuti dengan kata layu. Demikian halnya ketika dunia merana oleh karena perkabungan, juga diikuti dengan kata layu. Selanjutnya di sini dikatakan langit dan bumi merana bersama.
Jadi, ketika bumi dan dunia berkabung/merana selalu diikuti dengan kata layu.
Persamaan kata layu adalah tidak berkembang. Ini adalah situasi orang yang berkabung; kerohanian tidak berkembang, pelayanan tidak berkembang, segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah pelayanan tidak berkembang, tidak maju.
Kondisi yang semacam ini tentu sangat memprihatinkan sekali. Kalau kita mengikuti Tuhan dari tahun ke tahun tanpa perkembangan, tentu sangat memprihatikan.

Kalau kita perhatikan pohon yang rindang, akan menjadi tempat berteduh bagi burung-burung. Sebaliknya kalau layu, ibadah pelayanan tidak berkembang; tidak menjadi tempat perteduhan.

Yesaya 24: 5
(24:5) Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi.

Rupa-rupanya bumi telah cemar karena tingkah laku penduduk bumi itu sendiri, di mana penduduk bumi itu melanggar undang-undang yang telah ditentukan, selanjutnya mengubah ketetapan-ketapan yang ada dan mengingkari perjanjian yang abadi, persis seperti bangsa Israel; setelah menduduki tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan itu, mereka menajiskan perjanjian nenek moyang mereka, sebab umat Israel tidak setia kepada isteri masa muda mereka.

Yesaya 24: 7
24:6 Sebab itu sumpah serapah akan memakan bumi, dan penduduknya akan mendapat hukuman; sebab itu penduduk bumi akan hangus lenyap, dan manusia akan tinggal sedikit. 
(24:7) Air anggur tidak menggirangkan lagi, pohon anggur merana, dan semua orang yang bersukahati mengeluh.

Sebab itu, sumpah serapah akan memakan bumi, dan penduduknya akan mendapat hukuman, sehingga, bagi orang yang berkabung, kesukaan-kesukaan dari sorga (air anggur) tidak lagi menggirangkan hati, melainkan semua orang yang bersuka hati justru mengeluh.

Yesaya 24: 8-11
(24:8) Kegirangan suara rebana sudah berhentikeramaian orang-orang yang beria-ria sudah diam, dan kegirangan suara kecapi sudah berhenti.
(24:9) Tiada lagi orang minum anggur dengan bernyanyiarak menjadi pahit bagi orang yang meminumnya.
(24:10) Kota yang kacau riuh sudah hancursetiap rumah sudah tertutup, tidak dapat dimasuki.
(24:11) Orang menjerit di jalan-jalan karena tiada anggur, segala sukacita sudah lenyap, kegirangan bumi sudah hilang.

Ada 9 hal yang terjadi oleh karena berkabung;
1.    Kegirangan suara rebana sudah berhenti
Rebana adalah alat musik yang dipukul, dan yang digunakan saat ibadah dan pelayanan, namun itu sudah tidak ada lagi.
2.    keramaian orang-orang yang beria-ria sudah diam,
Ini menunjukkan bahwa, sukacita di tengah – tengah ibadah dan pelayanan tidak terlihat
3.    kegirangan suara kecapi sudah berhenti
Berarti tidak ada lagi  orang memetik kecapi, untuk mengiringi nyanyian puji – pujian kepada Tuhan.
4.    Tiada lagi orang minum anggur dengan bernyanyi                     
Artinya; tidak dapat menikmati kasih dari Surga, saat memuji – muji Tuhan
5.    arak menjadi pahit bagi orang yang meminumnya
Berarti segala yang manis berubah menjadi pahit
6.    Kota yang kacau riuh sudah hancur
Kalau hanya kekacauan, masih ada kemungkinan untuk dapat diperbaiki, tetapi kalau kota sudah hancur, maka yang terlihat adalah puing – puing yang akhirnya menutupi kebenaran.
7.    setiap rumah sudah tertutup, tidak dapat dimasuki
Berarti, tidak ada penghuni/kosong. Sesungguhnya, kita adalah rumah Tuhan, tempat Roh Allah berdiam.
8.    Orang menjerit di jalan-jalan karena tiada anggur
Menjerit itu adalah tanda kesakitan dan tanda ketidak puasan, bahwa ternyata perkara – perkara lahiriah tidak sanggup menghibur dan memberi sukacita bahkan tidak sanggup menyelesaikan masalah.
9.    sukacita sudah lenyap, kegirangan bumi sudah hilang

Yesaya 24: 11-13
(24:12) Yang terdapat dalam kota hanya kerusakanpintu gerbang telah didobrak dan runtuh.
(24:13) Sebab beginilah akan terjadi di atas bumi, di tengah-tengah bangsa-bangsa, yaitu seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, seperti pada waktu pemetikan susulan, apabila panen buah anggur sudah berakhir.

Setelah kegirangan itu lenyap, selanjutnya yang terlihat dengan jelas;
-      yang terdapat dalam kota hanya kerusakan.
Kota (kota raja besar/keramaian) menunjuk tempat ibadah dan pelayanan.
Berarti, sekalipun berada di tengah-tengah ibadah pelayanan, yang ada hanyalah kerusakan, semuanya rusak, tidak ada yang baik, tidak ada yang benar, mulai dari hati, pikiran, perasaan rusak. Kalau hati, pikiran, perasaan rusak, moral juga rusak dan mental juga rusak.
-      pintu gerbang telah didobrak dan runtuh
Berarti, tidak mempunyai pintu gerbang.
Kalau tidak mempunyai pintu gerbang, maka semua yang tidak baik, yang tidak benar, yang tidak suci, akan masuk ke dalamnya.
Pintu gerbang -> kebenaran/iman.
Sama halnya kalau seseorang tidak memiliki kebenaran/iman sebagai perisai, maka segala yang tidak baik, tidak benar, tidak suci, semuanya akan masuk.

Inilah yang akan terjadi di atas muka bumi sehingga tidak ada lagi kegirangan seperti panen buah anggur berakhir, yang ada hanyalah kesusahan.
Kesusahan itu seperti menjolok buah zaitun, seperti pada waktu pemetikan susulan, tidak ada lagi kesukaan.

Yesaya 61:1-3
61:1. Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
61:2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
61:3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

Kalaupun berkabung, tetaplah berada  di gunung Sion, untuk menerima kabar selamat.
Adapun kabar selamat tersebut, antara lain;
-      Untuk menyampaikan kabar baik kepada orang – orang sengsara dan merawat orang yang remuk hati
-      Untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
-      untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah  
-      untuk menghibur semua orang berkabung,
-      untuk mengaruniakan kepada mereka
·        perhiasan kepala ganti abu
·        minyak untuk pesta ganti kain kabung
·        nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar
Setelah menerima kabar selamat di Gunung Sion, Tuhan memberi sebutan kepada mereka, yaitu; "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN"
Dengan sebutan inilah Tuhan memperlihatkan keagungannya.

Yesaya 61:4
61:4. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.

Mereka yang menerima kabar selamat di Gunung Sion, akan bertindak benar dihadapan Tuhan, yaitu;
-      Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi
-      mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.

Dampak negatif bila berkabung.
Kejadian 37: 34
(37:34) Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu.

“Yakub mengoyakkan jubahnya”, sebagai dampak negatif apabila seseorang berkabung.
Oleh karena perkabungan itu, yakub mengoyakkan jubahnya, ia tidak peduli lagi terhadap jubah yang membuat seseorang begitu menawan, menarik dan berwibawa.

Mari kita lihat sedikit mengenai JUBAH.
Keluaran 28: 1-3
(28:1) "Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
(28:3) Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku.

Jubah adalah pakaian imam besar / jubah dipakai oleh seseorang yang memegang jabatan imam (pelayan).
Jubah -> kelakuan / perbuatan sehari-hari.
Berarti, kalau jubah dikoyakkan, maka otomatis seseorang tidak lagi menarik karena kelakuannya tidak benar di hadapan Tuhan.
Sesungguhnya, kesucian dan kekudusan, itulah yang membuat kita menarik di hadapan Tuhan.
Itu sebabnya di sini dikatakan: jubah adalah pakaian kudus sebagai perhiasan kemuliaan (ayat 2).

Keluaran 28: 4
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dadabaju efodgamiskemeja yang ada raginyaserban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.

Jubah/pakaian Imam Besar terdiri dari;
-      tutup dada,                        - kemeja yang ada raginya,
-      baju efod,               - serban,
-      gamis,                    - ikat pinggang.
Itulah jubah/pakaian kudus yang dikenakan oleh seorang yang memegang jabatan imam, sebagai perhiasan kemuliaan.
Namun dalam hal ini saya tidak dapat menyampaikan secara rinci mengenai jubah tersebut.

Keluaran 28:2-3
28:2 Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
28:3 Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku.

Jubah disebut pakaian kudus, sesuai dengan perkatan Tuhan kepada Musa, yaitu; "membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagiku".
Berarti, setiap imam, pelayan harus hidup di dalam kekudusan dan pelayanan itu menjadikan dirinya kudus dihadapan Tuhan. oleh sebab itu, setiap imam, pelayan jangan pernah melepaskan tanggung jawab yang Tuhan percayakan.

Mari kita lihat ...
Peristiwa mengenai jubah yang koyak.
1 Samuel 15: 27-28
(15:27) Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel, tetapi terkoyak.
(15:28) Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu.

Seperti jubah Samuel yang dikoyakkan oleh Saul, seperti itulah Tuhan mengoyakkan dari pada Saul jabatan Raja atas Israel.
Berbicara mengenai raja itu berbicara tentang pelayanan.
Raja-raja = imam-imam = imamat yang rajani = pelayanan yang berkuasa.

Kalau seseorang melepaskan jabatan imam / meninggalkan pelayanan, itu sangat merugikan diri sendiri, seperti yang sudah saya sampaikan tadi; membuat dia tidak menarik, tidak berwibawa di hadapan Tuhan.
Imamat rajani, artinya; pelayanan yang berkuasa, berarti berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh tiga hal, itulah;
-      iblis setan dengan roh jahat dan roh najisnya,
-      daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya,
-      arus dan pengaruh dunia yang menghanyutkan yang dapat menyebabkan kematian rohani.
Seperti kisah di dalam Matius 25, hamba yang ketiga itu dipercaya satu talenta namun sayangnya ia menyembunyikan talenta itu ke dalam tanah.
Meyembunyikan talenta = mengubur talenta.
Jika seorang hamba mengubur talentanya ke dalam tanah, maka  ia sama seperti debu tanah yang hina, sedangkan debu tanah adalah makanan ular / Iblis Setan (Kejadian 3).

Keadaan Saul setelah jabatan raja dikoyakkan.
YANG PERTAMA.
1 Samuel 15: 29-30
(15:29) Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."
(15:30) Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu."

Ada hal yang aneh disini, sebab Saul merasa diri berdosa / mengaku sebagai orang yang berdosa, namun ia menuntut hormat kepada nabi Samuel, sebagai persyaratan supaya Saul sujud menyembah kepada Tuhan Allah.
Saya harap, jangan sampai hal ini terjadi menimpa seluruh kehidupan muda remaja, sebab ini adalah sikap yang kurang baik, seolah-olah Tuhan membutuhkan kita, justru sebaliknya kitalah yang membutuhkan Tuhan. Perhatikanlah firman ini dengan baik.
Kalau Tuhan mempercayakan karunia – karunia dan jabatan – jabatan di tengah ibadah dan pelayanan, berarti Tuhan punya maksud yang mulia yaitu; supaya kita tidak hina seperti debu tanah dan menjadi makanan ular.

Keadaan Saul setelah jabatannya dikoyakkan.
YANG KEDUA.
1 Samuel 16: 14-15
(16:14) Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
(16:15) Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau;

Roh Tuhan mundur dari pada Saul dan akhirnya ia diganggu oleh roh jahat, atas seijin Tuhan.
Segala perbuatan-perbuatan jahat, perbuatan-perbuatan yang tidak baik, tidak suci, apapun itu bentuknya, itu disebabkan oleh roh jahat, menunjukkan bahwa Roh Tuhan dan pembelaan Tuhan tidak berlaku atas seseorang.

1 Samuel 15: 21-23
(15:21) Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal."
(15:22) Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
(15:23) Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

Penyebab jabatan raja atas Israel dikoyakkan dari Saul; Saul menolak firman Tuhan, melangkahi ketetapan Tuhan.
Adapun firman Tuhan itu kepada raja Saul adalah supaya membunuh semua orang Amalek, mulai dari rajanya sampai kepada rakyatnya, kecil, muda, laki-laki, perempuan, tidak terkecuali segala binatang yang dimiliki oleh orang Amalek, itulah firman Tuhan yang ditolak oleh Saul, dan itu merupakan pendurhakaan kepada Tuhan.
Pendurhakaan itu sama seperti;
-      dosa bertenung; mencari petunjuk kepada arwah-arwah,
-      dosa kedegilan.
Dosa kedegilan/kekerasan hati, sama seperti menyembah berhala dan terafim.

1 Samuel 15: 34-35
(15:34) Kemudian Samuel pergi ke Rama, tetapi Saul pergi ke rumahnya, di Gibea-Saul.
(15:35) Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita karena Saul. Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.

Sampai hari matinya, Samuel tidak melihat Saul lagi.
Saudaraku, jangan pernah mengoyakkan, meninggalkan jabatan imam, sebab kalau hal itu terjadi, sampai kapanpun kita tidak akan pernah melihat firman para nabi, firman nubuatan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah firman pengajaran mempelai.
Kita butuh nubuatan firman supaya kita memiliki pandangan nubuatan, dapat memandang jauh ke depan.
Kalau kita bisa melihat jauh ke depan, maka kita dapat mengetahui apa yang akan terjadi pada hari esok.
Ketika Samuel berduka/berkabung karena Saul, Tuhan juga menyesal karena menjadikan Saul raja atas Israel.
Sama halnya dengan Yakub; ia berkabung karena telah mengetahui bahwa Yusuf, anaknya, telah diterkam oleh binatang buas.

Sekali lagi saya katakan; kita butuh firman nubuatan, firman para nabi supaya kita dapat memandang jauh ke depan, kita dapat mengetahui apa yang terjadi, sehingga kita dapat beribadah dan mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Sesungguhnya, tugas dari seorang yang memegang jabatan / imam adalah untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
Kita sekaliannya, secara khusus yang telah menerima jabatan imam, telah dipanggil dari kegelapan kepada terangnya yang ajaib, bersyukurlah kepada Tuhan, pelayanan itu menjadikan kita pelita, menjadi terang di manapun kita berada. Ingat; sedikit terang menguasai kegelapan.

1 Petrus 2: 10
(2:10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Seseorang yang memegang jabatan imam beroleh belas kasihan berarti hidup oleh karena belas kasihan Tuhan.
Sesungguhnya kalau kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita tidak perlu takut akan masa depan, sebab sebab seorang pelayan hidup oleh karena belas kasihan Tuhan saja.
Sungguh-sungguhlah melayani Tuhan, sekalipun dahulu kita jauh, yang dahulu bukan umat Tuhan, namun yang sekarang kita hidup oleh karena belas kasihan.

Sekarang kita kembali memperhatikan ...
Kejadian 37: 35
(37:35) Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!" Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.

Yakub tetap berkabung sekalipun anak laki-laki dan anak perempuannya berusaha menghibur dia.
Itu sebabnya, dengan tegas Yakub berkata: “Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!"
Perkataan ini menunjukkan bahwa Yakub sangat mengasihi Yusuf, dan oleh sebab itulah Yakub berkabung dan menangisi Yusuf.

Mari kita lihat TANGISAN itu.
Kejadian 37: 3
(37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

Yakub begitu mengasihi Yusuf, bahkan lebih mengasihi Yusuf dari pada anak-anaknya yang lain.
Jadi, wajar saja kalau Yakub berkabung dan menangisi Yusuf.

Bandingkan dengan tangisan Yesus Kristus kepada tiga bersaudara.
Yohanes 11: 33
(11:33) Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
(11:34) "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
(11:35) Maka menangislah Yesus.

Yesus menangis karena hatinya amat sangat terharu, masygullah hati-Nya melihat Maria karena kematian Lazarus, saudaranya.
Yesus menangis terhadap Maria bukan karena perkara-perkara lahiriah, bukan karena yang lain, tetapi Yesus menangis karena Yesus sangat mengasihi Maria.

SEBAGAI PEMBUKTIAN;
Yohanes 11: 5
(11:5) Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.

Yesus memang mengasihi Marta, Maria dan Lazarus.
Perkataan “memang”  itu menunjukkan kenyataan yang ada, bahwa Yesus betul-betul atau amat sangat mengasihi 3 bersaudara tersebut.

Mari kita perhatikan; ALASAN YESUS MENGASIHI MARTA, MARIA DAN LAZARUS.
YANG PERTAMA.
Alasan Yesus mengasihi Lazarus.
Yohanes 11: 11-14
(11:11) Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."
(11:12) Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."
(11:13) Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.
(11:14) Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;

Lazarus telah tertidur (tidur nyenyak) artinya; Lazarus telah mati, inilah alasan Yesus begitu mengasihi Lazarus.

Yohanes 11: 16
(11:16) Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

Pengalaman dari Lazarus ini juga harus menjadi pengalaman dari kehidupan muda remaja, sesuai dengan perkataan dari Tomas: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia”, berarti satu di dalam kematian Yesus Kristus.

Roma 6:10
(6:10) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Kematian Yesus adalah kematian terhadap dosa, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Kalau kita satu dalam kematian Yesus Kristus, maka hidup lama dikubur dan dosa tidak berkuasa lagi.
Kalau kita hidup biarlah kita hidup untuk Tuhan, bukan untuk daging, dengan hawa nafsu dan keinginannya, bukan untuk iblis setan itulah roh jahat dan roh najis, bukan untuk dunia dengan segala arus dan pengaruhnya.

Roma 6:7
6:7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

Siapa yang telah mati, ia telah bebas dari segala jenis dosa kejahatan dan kenajisan.

Keuntungan/dampak positif bila tertidur nyenyak / lelap (satu dalam kematian Kristus).
Kejadian 2: 21
(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

Disini kita melihat, Tuhan Allah membuat Adam tidur nyenyak. Pengertian secara rohani adalah; masuk dalam pengalaman kematian Yesus Kristus.
Kiranya saya dan kehidupan muda remaja belajar untuk tidur dengan nyenyak, dengan kata lain; satu di dalam kematian Yesus Kristus, supaya kita benar dihadapan Tuhan.
Selanjutnya, ketika Adam tidur dengan lelap, tidur dengan nyenyak, maka Tuhan Allah mengambil salah satu dari tulang rusuk Adam.
Artinya; firman Allah mendapat kesempatan untuk mengoreksi, memeriksa, menyucikan dosa-dosa yang masih terselubung, dengan kata lain, memberi kesempatan kepada Tuhan untuk mengambil segala kelemahan – kelemahan, kekurangan – kekurangan yang  ada.
Oleh sebab itu, sebagai seorang gembala, saya menghimbau kaum muda remaja untuk tidur dengan nyenyak, tidur dengan lelap, supaya tidak ada lagi persungutan dan omelan, yang adalah suara daging.

Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman Allah  itu hidup dan kuat  dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, dengan bukti ia menusuk amat dalam mampu mengadakan operasi besar-besaran, sebagai mana Tuhan Allah mengambil salah satu dari tulang rusuk Adam.
Oleh sebab itu tidurlah dengan nenyak, maka firman Allah yang tajam itu  mendapat kesempatan untuk mengoreksi, menyelidiki / mengoperasi(membedah) saya dan saudara.
Kalau seseorang tidak berubah, bukan berarti firman Allah yang tajam itu tidak berkuasa untuk menyucikan dosa (mengangkat segala kelemahan), melainkan karena seseorang tidak mau berubah, tidak mau dikoreksi dan sudah barang tentu orang semacam ini tidak mau tidur dengan nyenyak.

Kalau firman Allah mendapat kesempatan untuk mengoperasi penyakit/dosa, maka tiga hal terjadi;
1.    Memisahkan jiwa dan roh.
Motor penggerak dari tubuh adalah roh manusia itu sendiri, berarti pergerakan dari tubuh manusia, ditentukan oleh roh manusia itu sendiri.
Kalau seseorang dikuasai oleh roh jahat, roh dusta, roh mencuri, roh bersungut-sungut, roh kekerasan hati (kedegilan), roh kenajisan dan sebagainya, maka pergerakan tubuh akan ditentukan oleh roh-roh itu semua.
Kalau seseorang dikuasai roh najis diawali dengan nyanyian berbalas-balasan dan pergerakan itu terlihat.
Tetapi kalau malam ini kita mau tidur lelap, tidur nyenyak, maka dosa kejahatan yang ditimbulkan oleh roh-roh jahat sanggup disucikan.
Kalau dosa disucikan oleh firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, maka jiwa kita disegarkan.
2.    Memisahkan sendi-sendi dan sumsum.
Artinya; firman Allah yang tajam berkuasa untuk menyucikan dosa-dosa yang bersembunyi dibalik celah-celah (sendi-sendi) dan dosa-dosa yang bersembunyi dibalik kekerasan hati seperti sumsum yang berada dibalik tulang yang keras.
-      Sendi-sendi = membiarkan dosa bersembunyi di celah-celah
-      Sumsum = dosa yang bersembunyi dibalik kekerasan hati
3.    Membedakan pertimbangan dan pikiran hati manusia.
Kekuatan firman Allah yang tajam, sanggup membedakan: pertimbangan dan pikiran hati manusia, yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia.

Jadi, saudara jangan heran kalau seorang hamba Tuhan yang menerima jabatan gembala yang dipercayakan untuk menyampaikan firman para nabi, firman nubuatan, firman pengajaran mempelai, dengan mudah sekali membedakan pertimbangan dan pikiran hati seseorang / sidang jemaat, kaum muda remaja terkhusus.

Kita kembali memperhatikan ...
Kejadian 2: 22
(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Hasil dari operasi besar-besaran ini, TUHAN MEMBANGUNKAN SEORANG PEREMPUAN KEPADA ADAM.
Ini adalah pasangan yang seimbang untuk menyatakan kasih Allah kepada sesama.
Biarlah satu dengan yang lain saling mengasihi, tidak egois, tidak mementingkan diri sendiri, terlebih dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan. Melayani dengan sungguh-sungguh bukan untuk kepentingan diri sendiri, kepentingan golongan, sebab kita hidup untuk Tuhan bukan untuk yang lain.

Kejadian 2: 22-23
(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
(2:23) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

Setelah Tuhan membangun seorang perempuan kepada Adam, selanjutnya Adam berkata kepada perempuan itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku
Perkataan Adam ini menunjukkan bahwa betapa ia mengasihi perempuan yang dibangun oleh Tuhan kepadanya.

Sekarang kita bandingkan dengan hantu.
Lukas 24: 39
(24:39) Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."

“... hantu tidak ada daging dan tulangnya”, berarti; hantu tidak dapat mengasihi karena tidak memiliki tulang dan daging sebagai gambaran dari wujud Allah.

Perlu untuk diketahui tentang TULANG dan DAGING;
-      Tulang dan daging adalah tempat Roh Allah berdiam, karena tulang dan daging adalah  rumah Allah (1 Korintus 3: 16)
-      Tulang dan daging adalah tempat firman Allah berdiam, jikalau firman Allah mendarah daging   / menjadi manusia (Yohanes 1: 1,14)
-      Tulang dan daging adalah tempat untuk perwujudan kasih Allah dalam mempersembahkan korban, sebagaimana Allah telah mengaruniakan / mengorbankan Anak-Nya yang tunggal sebagai tanda kasih Allah kepada manusia (Yohanes 3: 16)

Kesimpulannya:
Firman Allah, Roh Allah, kasih Allah mengambil tempat pada tulang dan daging, sehingga perempuan yang dibangun oleh Tuhan menjadi penolong yang sepadan bagi Adam.

Efesus 5: 25
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Kasih Kristus kepada saya dan saudara dinyatakan lewat kematian-Nya di atas kayu salib, supaya kita semua menjadi pasangan yang seimbang dengan Tuhan, itu sebabnya tulang-tulang-Nya tidak dipatahkan, karena Ia telah mati bagi saya dan saudara di atas kayu salib (Yohanes 19: 33).
Kaki/tulang-tulang tidak dipatahkan menunjukkan bahwa Ia mengasuh dan merawat tubuh-Nya, sebagai tanda kasih Kristus –Nya.

Bandingkan sebelum terjadi operasi besar-besaran
Kejadian 2: 19-20
(2:19) Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
(2:20) Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Adam tidak dapat menyatakan kasihnya kepada binatang, karena Adam tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia, binatang bukan penolong yang sepadan dengan Adam. Manusia tanpa roh = binatang yang tidak memiliki akal sehat.

Kalau kita saling mengasihi satu dengan yang lain, maka kita adalah penolong yang sepadan, dan kita bukanlah binatang.
Tetapi puji Tuhan, akhirnya Adam tertidur dengan nyenyak / lelap dengan kata lain memberi kesempatan bagi Tuhan untuk mengadakan operasi besar-besaran sehingga disucikan dari jiwa dan roh, disucikan dari sendi-sendi dan sumsum, juga dapat membedakan pertimbangan dan pikiran hati manusia.
Satu dengan yang lain biarlah saling mengasihi. Berilah diri didewasakan oleh firman Tuhan yang tajam, berilah kesempatan kepada firman penyucian supaya tidak ada dosa yang tersembunyi / terselebung di hadapan Tuhan.
Jika Tuhan ijinkan, minggu yang akan datang kita akan menerima kelanjutan dari firman Tuhan yang kita terima pada malam hari ini.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment