KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, February 21, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 FEBRUARI 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 FEBRUARI 2015

TemaDARI KITAB KOLOSE
          (Seri 31)

Subtema: PERSEKUTUAN DI DALAM KEMATIAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih Kristus dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena hanya oleh kasih karunia-Nya, kita boleh beribadah kepada-Nya dalam Ibadah Doa Penyembahan, sekali lagi semua karena kemurahan Tuhan.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 1: 18B
(1:18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.

Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati

1 Korintus 15: 20
(15:20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, Dia dibangkitkan sebagai yang sulung dari antara orang-orang meninggal.
Oleh karena kebangkitan Kristus ini, kita mengucap syukur kepada Allah dengan ucapan syukur yang tidak terhingga, ucapan syukur yang begitu mendalam.

Alasan saya mengatakan mengucap syukur atas kebangkitan Yesus Kristus dengan ucapan syukur yang tidak terhingga ...
1 Korintus 15: 21-22
(15:21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
(15:22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Di sini kita melihat, maut telah datang oleh karena satu manusia, itulah Adam, dan oleh karena persekutuan dengan Adam, semua orang akan mengalami kematian.

Lebih terperinci ...
Roma 5: 12
(5:12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh karena satu orang, itulah Adam.
Upah dosa adalah maut, dan maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena sesungguhnya semua orang telah berbuat dosa.

Roma 5: 13-14
(5:13) Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
(5:14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.

Maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa, berarti; maut telah berkuasa sebelum hukum Taurat diterima.
Juga maut telah berkuasa atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, artinya; setelah hukum Taurat diterima sampai Yesus datang, dosa juga berkuasa oleh karena pelanggaran satu orang.

Sekalipun manusia tidak berbuat dosa seperti yang dilakukan Adam, namun dosa itu tetap berkuasa, sementara upah dosa adalah maut.

1 Korintus 15: 13-17
(15:13) Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
(15:14) Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
(15:15) Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus -- padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
(15:16) Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
(15:17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus tidak dibangkitkan, tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka 2 hal kesia-siaan di atas muka bumi ini;
1.   Sia-sialah pemberitaan firman Tuhan, sebab pemberita firman Tuhan akan menjadi pendusta jikalau benar bahwa Kristus tidak dibangkitkan dari antara orang mati.
Kaitannya; ibadah dan pelayanan tidak ada artinya di hadapan Tuhan.
2.   Sia-sialah kepercayaan seseorang kepada Kristus, sebab kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka dosa masih berkuasa atas dia = masih hidup dalam dosa.

Kemudian, kalau Kristus tidak dibangkitkan dari antara orang mati ...
1 Korintus 15: 18-19
(15:18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.
(15:19) Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Jikalau hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, artinya tanpa kebangkitan, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Sementara kita telah mengikuti Kristus, kita berjuang di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, kita harus mengorbankan hati, pikiran, dan perasaan, kemudian mengorbankan waktu, tenaga, materi, dan sebagainya.
Jadi, andaikata Kristus tidak dibangkitkan antara orang mati, maka sia-sialah pengharapan kepada Kristus.

Mari kita lihat dosa pelanggaran Adam.
Kejadian 3: 6-7
(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Adam dan Hawa makan buah pohon yang dilarang, berarti Adam dan Hawa melanggar hukum Allah, sedangkan pelanggaran hukum Allah adalah dosa (1 Yohanes 3: 4).
Sebelum mereka jatuh dalam dosa, mereka tidak menyadari bahwa mereka telanjang. Tetapi setelah mereka jatuh di dalam dosa, terbukalah mata mereka, dan mereka tahu bahwa mereka telanjang.
Berarti, dosa adalah ketelanjangan, atau ketelanjangan itu adalah dosa.

Keadaan manusia setelah jatuh dalam dosa.
Kejadian 3: 10-11
(3:10) Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
(3:11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

Oleh karena Adam dan Hawa melanggar hukum Allah, keadaan manusia dalam 3 hal;
1.    Mereka bersembunyi dibalik pohon = hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Pohon à manusia daging. Ada 15 tabiat daging dalam Galatia 5.
Ciri-ciri hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging: suka menyembunyikan dosa = pandai bersandiwara.
Kalau seseorang pandai bersandiwara, hidupnya penuh dengan trik dan intrik.
Kalau manusia penuh dengan trik dan intrik karena ia pandai bersandiwara, maka ia menjalankan hidup setengah mati; satu sisi dia menginginkan pertobatan, tetapi satu sisi yang lain daging masih bersuara.

2.    Mereka menjadi takut = tidak sempurna di dalam kasih.
Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.

1 Yohanes 4: 16-18
(4:16) Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
(4:17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
(4:18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Sesungguhnya di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab kasih yang sempurna itu melenyapkan ketakutan, berarti barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Ketakutan itu mengandung hukuman, oleh sebab itu, biarlah oleh karena kasih kita berani menghadap takhta kasih karunia, berani menunjukkan diri di hadapan Tuhan, berani mengakui segala kekurangan dan kelemahan.
Kalau seseorang tidak berani menghadap takhta kasih karunia lewat ibadah dan pelayanan berarti kasih Allah tidak sempurna di dalam dirinya, dan itu mengandung hukuman.

3.    Mereka telanjang = tidak hidup/tidak memiliki kebenaran.
Kalau seseorang tidak memiliki kebenaran, maka ia adalah orang yang paling berani menghalalkan segala cara dan tidak segan-segan untuk berbuat dosa.
Kemudian, di dalam dirinya tidak ada lagi alarm, tidak memiliki hati nurani. Kalau seseorang masih memiliki hati nurani, maka ia memiliki perasaan untuk tidak terlanjur-lanjur dalam dosa.

Inilah pelanggaran yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, dan dosa itu telah menjalar ke dalam dunia.

Akibatnya.
Yang pertama.
Kejadian 3: 12-13
(3:11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
(3:12) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
(3:13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

Di sini kita melihat bahwa Adam dan Hawa saling mempersalahkan, saling menuduh dan saling membela.
Kehidupan yang semacam ini sangat sukar untuk mengakui kelemahan, mengakui bahwa Tuhan yang benar.

Yang kedua.
Kejadian 3: 15
(3:15) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Terjadi permusuhan antara perempuan dengan ular.
Perempuan adalah gambaran dari gereja Tuhan, sedangkan ular adalah gambaran dari Iblis/Setan.
Jadi, permusuhan antara perempuan dengan ular adalah kekal/abadi.
Dimulai dari Adam dan Hawa kepada ular, juga keturunan perempuan itu kepada ular untuk selama-lamanya.

Perlu saya sampaikan; Iblis adalah musuh abadi, maka tidak boleh kompromi dengan Iblis & Setan.
Banyak orang yang tidak mengerti firman Tuhan, setiap kali melewati kuburan yang disebut angker, maka disarankan untuk permisi. Kalau kita permisi kepada setan, berarti kompromi dengan Setan.
Seharusnya yang benar adalah kita kompromi kepada Tuhan, kasih, kebenaran dan Roh-Nya, bukan kepada Setan.

Sekarang kita lihat...
Hukuman kepada perempuan itu.
Kejadian 3: 16
(3:16) Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."

Selanjutnya hukuman kepada perempuan itu adalah; susah payah sewaktu mengandung, bahkan susah payah itu sangat banyak. Tidak berhenti sampai di situ, dia akan kesakitan saat melahirkan anak.

Hukuman kepada Adam.
Kejadian 3: 17
(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

Terkutuklah tanah oleh karena dosa Adam, sehingga Adam bersusah payah mencari rezekinya dari tanah seumur hidupnya.
Sampai pada malam ini, kita dipelihara oleh Tuhan, semua karena kemurahan Tuhan, Tuhan cukupkan apa yang kita makan, minum, pakai, Tuhan memberikan kita kesempatan untuk menghadap takhta kasih karunia lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah utama, itu menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya Tuhan mau melepaskan kita dari kutuk dosa, kita tidak bersusah payah untuk mencari rezeki.
Makanan rohani kita adalah firman Allah. Biarlah kiranya kita setia untuk menghadap takhta kasih karunia, supaya kita dimudahkan untuk memperoleh segala kasih karunia, dengan kata lain terlepas dari kutuk dosa.

Bukti tanah terkutuk.
Kejadian 3: 18
(3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

Semak duri & rumput duri yang dihasilkan tanah itu, artinya; suka menyakiti hati dan perasaan orang lain.
Selanjutnya, tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makanan = makan makanan liar à kebenaran dari diri sendiri dan kebenaran dari hukum Taurat (kebenaran dibalas kebenaran, kejahatan dibalas kejahatan?)

Kejadian 3: 19
(3:19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Sampai akhirnya, dengan berpeluh mencari makanan.
Ketika Adam dan Hawa berada di taman Eden, mereka tidak perlu berpeluh untuk mencari makanan, tetapi karena maut telah menjalar, maka kita harus berpeluh untuk mencari makanan, artinya kita harus berjuang, dan berkorban sampai kita memiliki kebenaran.
Sesungguhnya, sebelum Adam dan hawa jatuh dalam dosa, mereka tidak perlu berpeluh untuk mencari makanan.

Penyebab terjadinya dosa.
Kejadian 3: 17
(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

Jadi, dosa itu terjadi karena Adam mendengarkan perkataan isterinya, artinya Adam tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala.
Kalau saja Adam menempatkan Kristus sebagai kepala, maka ia tidak akan mendengarkan suara asing.

Akhirnya ...
Kejadian 3: 23
(3:23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

Pendeknya, setelah Adam dan hawa jatuh dalam dosa, mereka kehilangan kemuliaan Allah, berarti tidak berkuasa atas; burung-burung diudara, ikan-ikan dilaut, binatang melata yang merayap dibumi karena mereka telah kehilangan kemuliaan Allah, selanjutnya, mereka harus menanggung  penderitaan dan akhirnya mereka  diusir dari taman Eden.

Jalan keluarnya.
1 Korintus 15: 20-22
(15:20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
(15:21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
(15:22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal, demikian pula setiap orang akan dihidupkan kembali di dalam persekutuan dengan Kristus, maksudnya; persekutuan di dalam kematian dan kebangkitan-Nya.

Mari kita lihat persekutuan dengan Kristus.
Roma 6: 5-9
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
(6:6) Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
(6:7) Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
(6:8) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
(6:9) Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.

Kalau kita satu dalam persekutuan-Nya, artinya satu dengan kematian dan kebangkitan-Nya, maka kita hidup di dalam hidup yang baru, dan maut telah dikalahkan.
Kalau kita satu dengan kebangkitan-Nya; kita hidup dalam hidup yang baru, maut tidak berkuasa lagi.

Roma 6: 11
(6:11) Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Demikianlah hendaknya saya dan saudara memandang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Biarlah kita memandang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, bersekutu dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya.
Demikianlah kita mati terhadap dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Roma 6: 12
(6:12) Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Oleh karena kuasa kematian dan kebangkitan, dosa tidak berkuasa lagi, dan kita hidup dalam hidup yang baru.
Biarlah kita masuk dalam persekutuan dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment