KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, February 21, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 FEBRUARI 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 FEBRUARI 2015

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: ORANG FASIK/ORANG YANG TIDAK BERIBADAH

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, semua karena kemurahan hati Tuhan.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dari KITAB MALEAKHI.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepadanya dan orang yang tidak beribadah kepadanya.
Orang benar = orang yang beribadah kepada-Nya.
Orang fasik = orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Itu akan terlihat dengan jelas, seperti yang tertulis pada ayat 17: menjadi harta kesayangan Tuhan pada hari yang Tuhan siapkan, yaitu mereka yang melayani dalam kesucian.
Sampai pada hari ini, Tuhan tidak pernah tertidur, tidak pernah terlelap, sebab sampai hari ini Tuhan tidak berhenti bekerja, ia sedang menyediakan tempat sebanyak orang yang mendapatkan keselamatan.

Biarlah kita senantiasa berpegang teguh pada pengajaran mempelai, setia sampai akhir, tergembala dengan baik dalam kandang penggembalaan dengan setia, sebagaimana sidang jemaat di Filadelfia.

Yosua 24: 15
(24:15) Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Yosua dan seisi rumahnya beribadah kepada Tuhan, tidak kepada allah yang di seberang sungai Efrat, tidak kepada allah orang Amori.

Yosua 24: 13-14
(24:13) Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya.
(24:14) Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

Orang yang beribadah takut akan Tuhan, dan beribadah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia, menjauhkan diri dari allah asing, yang di seberang sungai Efrat dan di Mesir.
Menyembah berhala, berarti menyembah kepada kesibukan-kesibukan yang ada di dunia, seperti bangsa Israel sibuk karena diperbudak pekerjaan, juga menyembah allah orang Moab, Baal Asytoret.
Oleh karena pertolongan Tuhan, kita dilepaskan dari kesibukan, sehingga kita dapat beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas.

Keuntungan beribadah:
-      Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah
-      dan kota-kota yang tidak kamu dirikan,
-      juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya.
Berarti, orang yang beribadah kepada Tuhan menikmati segala kemurahan Tuhan. Orang benar hidup oleh iman = hidup oleh karena kasih karunia dan kemurahan Tuhan.
Itulah perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah dan orang yang tidak beribadah kepada Allah.
Saya juga merasakan perbedaan ketika beribadah kepada Tuhan dan sebelum beribadah kepada Tuhan, hidup saya sekarang hidup hanya oleh karena iman saja, bukan karena hasil usaha, bukan karena kekuatan, gagah, hebat saya.

Sekarang kita akan melihat;
Perbedaan antara ORANG YANG BERIBADAH dengan ORANG YANG TIDAK BERIBADAH (antara orang benar dengan orang fasik).
Yang dikaitkan dengan NABAL dan ABIGAIL.
1 Samuel 25: 2-3
(25:2) Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya.
(25:3) Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.

Mari kita lihat; NABAL dan ABIGAIL, isterinya.
Tabiat Nabal: kasar dan jahat = fasik, gambaran orang yang tidak beribadah.
Tabiat Abigail: bijak dan cantik = benar, gambaran orang yang beribadah.

Keterangan: NABAL.
Nabal adalah orang yang kasar dan jahat kelakuannya = fasik = orang yang tidak menghargai ibadah dan pelayanan.

1 Samuel 25: 7-9
(25:7) Baru-baru ini aku mendengar bahwa engkau mengadakan pengguntingan bulu domba. Adapun gembala-gembalamu yang ada dengan kami, tidak kami ganggu dan tidak ada sesuatu yang hilang dari pada mereka selama mereka ada di Karmel.
(25:8) Tanyakanlah kepada orang-orangmu, mereka tentu akan memberitahukan kepadamu. Sebab itu biarlah orang-orang ini mendapat belas kasihanmu; bukankah kami ini datang pada hari raya? Berikanlah kepada hamba-hambamu ini dan kepada anakmu Daud apa yang ada padamu."
(25:9) Ketika orang-orang Daud sampai ke sana, berkatalah mereka kepada Nabal atas nama Daud tepat seperti yang dikatakan kepada mereka, kemudian mereka menanti.

10 utusan Daud menyampaikan salam kepada Nabal pada hari raya, pengguntingan bulu domba. Nabal adalah orang yang sangat kaya, memiliki 3000 ekor domba dan 1000 ekor kambing.

Sekarang kita lihat JAWABAN NABAL atas salam dari Daud.
1 Samuel 25: 10-11
(25:10) Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.
(25:11) Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan hewan bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk memberikannya kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?"

Nabal mengecilkan Daud = mengecilkan ibadah dan pelayanan.
Sebagai anak Tuhan, saya kira tidak salah menghormati gembala. Kalau atasan yang di dunia saja kita hormati, maka gembala pun perlu kita hormati, sebab Yesus adalah gembala Agung, dan Yesus mengutus gembala-gembala kecil dalam setiap kandang penggembalaan.
Kalau sidang jemaat menghormati gembalanya, itu cerminan bahwa ia menghargai ibadah dan pelayanan. Dahulu kita tidak mengerti hal demikian, sekarang kita semakin diberi pengertian.

Mazmur 78: 70-72
(78:70) dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba;
(78:71) dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.
(78:72) Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.

Tuhan memilih Daud untuk menggembalakan umat Israel, kawanan domba Allah, karena Tuhan melihat bahwa Daud adalah seorang yang tulus hati.
Itu sebabnya Tuhan memilih Daud untuk menggembalakan umat Israel, kawanan domba Allah, dan itu terbukti ketika Daud menghadapi Goliat, Saul mengecilkan Daud, tetapi Daud menceritakan pengalamannya sebagai seorang gembala yang baik, apabila datang singa dan beruang, ia mengejarnya, menghajarnya dan membunuhnya, itulah pekerjaan seorang gembala, itu sebabnya Tuhan tidak salah memilih Daud untuk menggembalakan kawanan domba.
Inilah dasar saya mengatakan: mengecilkan Daud berarti mengecilkan ibadah dan pelayanan.

1 Samuel 25: 14-16
(25:14) Tetapi kepada Abigail, isteri Nabal, telah diberitahukan oleh salah seorang bujangnya, katanya: "Ketahuilah, Daud menyuruh orang dari padang gurun untuk memberi salam kepada tuan kita, tetapi ia memaki-maki mereka.
(25:15) Padahal orang-orang itu sangat baik kepada kami; mereka tidak mengganggu kami dan kami tidak kehilangan apa-apa selama kami lalu-lalang di dekat mereka, ketika kami ada di ladang.
(25:16) Mereka seperti pagar tembok sekeliling kami siang malam, selama kami menggembalakan domba-domba di dekat mereka.

Ketika Daud berada di Karmel, seluruh milik Nabal tidak ada kehilangan apa-apa, karena Daud dan pengikut-pengikutnya seperti tembok sekeliling, jadi ada pemeliharaan dan pembelaan terhadap kawanan domba yang digembalakan oleh orang-orang Nabal.
Pendeknya; Nabal tidak mengerti tentang ibadah dan pelayanan karena kefasikannya.

Mazmur 10: 4
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Seluruh pemikiran dari orang fasik:
-      Allah tidak akan menuntut
-      Tidak ada Allah
Itulah seluruh pemikiran dari orang fasik, yang adalah gambaran dari orang-orang yang tidak beribadah dan melayani Tuhan.
Orang fasik berkata disertai dengan batang hidungnya ke atas à kesombongan & keangkuhan.

Mazmur 10: 2-3
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.

Orang fasik memuji keinginan hatinya, kemudian mereka juga loba (tamak, serakah, cinta akan uang), itu sebabnya mereka mengutuki dan menista Tuhan = mengecilkan ibadah dan pelayanan.

1 Korintus 6: 9-10
(6:9) Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
(6:10) pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Di antara orang yang tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah, salah satunya adalah ORANG KIKIR/cinta akan uang, loba.
Siapakah orang kikir? Ialah orang yang loba, tamak, serakah, cinta akan uang.

1 Samuel 25: 25
 (25:25) Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.

Ciri-ciri tidak beribadah kepada Tuhan (orang fasik)
Yang pertama: IA ADALAH ORANG DURSILA.
1 Samuel 25: 17
(25:17) Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia."

Orang tidak dapat berbicara kepada dia (Nabal), itulah yang disebut orang dursila = tidak dengar-dengaran.
Orang yang tidak dengar-dengaran, menolak ajaran, didikan dan nasihat firman.
Kalau orang tidak dapat berbicara kepadanya, berarti dia menginginkan sebagai mulut/pembicara dan orang lain yang akan mendengarkan/telinga.
Kalau roh itu ada di antara kita, jangan dibiarkan, melainkan segera ditolak, selanjutnya belajarlah menempatkan diri di hadapan Tuhan supaya kita tertolong karena menjadi pribadi yang dengar-dengaran.

Mari kita lihat lebih jauh mengenai; ORANG DURSILA.
Yang dikaitkan dengan anak-anak lelaki imam Eli.
1 Samuel 2: 12
(2:12) Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
Orang dursila, seperti kedua anak imam Eli; tidak mengindahkan Tuhan, menolak untuk diajar, menolak untuk dididik, menolak untuk dinasihati.
Sehingga kalau menolak ajaran, didikan, nasihat firman Tuhan, itu akan merugikan diri sendiri, banyak perbuatan yang tidak menyenangkan hati Tuhan.
Mengapa banyak sekali persoalan, mengapa suasana/keadaan menjadi tidak kondusif? Salah satunya karena tidak mengindahkan Tuhan, menolak ajaran, didikan, nasihat firman Tuhan, sehingga merugikan diri sendiri tentunya.

1 Samuel 2: 13-14
(2:13) ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya
(2:14) dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.

Di sini kita melihat; Hofni dan Pinehas TIDAK MENGHARGAI KORBAN SEMBELIHAN yang dipersembahkan umat Israel kepada Tuhan di atas mezbah.
Setiap kali umat Israel mempersembahkan korban di atas mezbah, kedua anak imam Eli segera mencucukkannya dengan garpu bergigi tiga, sehingga mereka melebihi batas hak para imam.
Garpu bergigi tiga à tubuh, jiwa dan roh, dari pada anak-anak imam Eli dikuasai oleh daging dan segala hawa nafsunya.
Inilah orang dursila, seringkali melewati batas haknya.

Ketika Rasul Paulus melayani Tuhan, dia melayani sesuai dengan hak, batas patok yang ditentukan kepadanya, sehingga tidak menyalahi aturan pelayanannya di hadapan Tuhan dan tidak menyakiti sesama pelayan Tuhan.
Kalau sidang jemaat melampaui batas hak seorang gembala, betapa sakitnya hati Tuhan.

Mazmur 51: 19
(51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Korban sembelihan kepada Allah: jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, berarti kalau tidak menjadi korban sembelihan; orang lain menjadi korban, sampai menyakiti hati orang lain dan melukai hati Tuhan.

Ironisnya lagi ...
1 Samuel 2: 15-16
(2:15) Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja."
(2:16) Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."

Ironisnya, sebelum lemak dari korban sembelihan itu dibakar, kedua anak imam Eli itu mengambil daging yang akan dipersembahkan di atas mezbah.

Imamat 3: 16
(3:16) Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
Segala lemak adalah kepunyaan Tuhan, tetapi anak-anak imam Eli mengambil korban sembelihan yang dipersembahkan di atas mezbah, sebelum lemak itu dibakar.
Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa anak-anak imam Eli adalah orang-orang dursila.
Kalau mereka taat dengar-dengaran, pastilah mereka bukan orang-orang dursila, mereka akan mengindahkan Tuhan.

Mazmur 63: 6
(63:6) Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
Bibir bersorak-sorai, mulut memuji-muji Tuhan, itulah lemak, yang menjadi milik-Nya Tuhan.
Oleh sebab itu saya selalu menghimbau, ketika beribadah; bernyanyilah sungguh-sungguh, memuji Tuhanlah sungguh-sungguh. Apa yang baik bagi Tuhan, lakukanlah dengan segenap hati.
Sebaliknya, kalau bibir dan mulut tidak memuji Tuhan, berarti mengambil lemak yang harusnya dipersembahkan kepada Tuhan, dan sesungguhnya lemak itu harus dibakar, supaya menghasilkan minyak.

Puncak kedursilaan anak-anak imam Eli.
1 Samuel 2: 22
(2:22) Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
Anak-anak imam Eli tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan =  berzinah/dikuasai roh najis.
Karena tidak mengindahkan Tuhan dan menolak nasihat firman Tuhan, maka kejahatan dari anak-anak imam Eli memuncak sampai pada perzinahan.
Mungkin saja kita tidak berzinah secara lahiriah, tetapi dalam injil Matius 5 dengan jelas dikatakan, memandang seorang perempuan dan menginginkannya dalam hati, itu juga perzinahan.

1 Samuel 2: 23-24
(2:23) berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu?
(2:24) Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran.

Sesungguhnya imam Eli memberi nasihat & ajaran kepada kedua anaknya, walaupun nasihat & ajaran itu tidak terlalu tegas, namun mereka tidak menghiraukan ajaran imam Eli sehingga tidak menjadi teladan bagi umat Israel, sehingga umat Tuhan melakukan pelanggaran oleh karena Hofni dan Pinehas.
Dan kita semua kiranya memperhatikan hal ini, supaya orang tidak turut terpengaruh dengan hal yang buruk.

1 Samuel 2: 25
(2:25) Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka.
Kalau kita berdosa, melakukan kesalahan kepada sesama, maka Tuhan akan mengadili, bahkan memberi pengampunan dengan syarat; jangan diulangi lagi.
Namun jika seseorang melayani dengan kedursilaan, dengan sengaja berbuat zinah dan tidak menghargai korban sembelihan, maka ia berdosa kepada Tuhan sebagai perantara yang memperdamaikan dosa manusia. Jadi, bagaimana mungkin dosa itu dapat dihapuskan?

Tetapi kedua anak imam Eli tidak mendengarkan perkataan imam Eli.
Kalau tetap mempertahankan diri sebagai orang dursila, pada akhirnya akan berujung pada kematian, kebinasaan.
Barangkali sekarang ini seseorang belum dilemparkan ke dalam api neraka oleh karena dosa seperti yang dilakukan kedua anak imam Eli, Hofni dan Pinehas, tetapi sebelum mengalami kematian yang kedua di dalam api neraka, sebetulnya ia sudah binasa.

Bandingkan dengan ORANG YANG MENGINDAHKAN NASIHAT.
Yohanes 10: 3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Kalau domba-domba tergembala dengan baik, maka 2 hal terlihat dengan jelas;
1.    Mendengarkan suara gembala = dengar-dengaran = mendengarkan nasihat firman penggembalaan.
Bukti domba-domba mendengarkan suara firman penggembalaan: “ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya” = dikenal luar dalam, kemudian “menuntunnya ke luar” = mudah sekali diarahkan.

2.    Domba-domba mengikuti gembala = mengikuti firman penggembalaan.
Matius 16: 24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Syarat mengikut Tuhan:
-      Menyangkal dirinya = tidak bermegah, berarti tidak merasa diri bisa, tidak merasa diri mampu, tidak merasa diri suci, lebih baik, lebih hebat dari orang lain.
-      Memikul salibnya = memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan di atas pundak.
Tanggung jawab yang harus kita pikul di hadapan Tuhan, salah satunya adalah ibadah dan pelayanan, berarti tekun dalam 3 macam ibadah utama, sungguh-sungguh giat melayani Tuhan.
Kalau kita kaitkan dengan 10 hukum Allah dalam 2 loh batu, maka tanggung jawab yang harus kita pikul adalah ibadah dan pelayanan = kasih kepada Tuhan = hormat kepada Tuhan.
Kemudian hormat kepada orang tua = kasih kepada sesama.
Sebagai anak, memang harus hormat kepada orangtua, maka orangtua pun tidak terlukai hatinya.
Kita mempunyai orang tua yang harus dihormati di bumi ini, yaitu; bapa jasmani, bapa rohani, inilah seluruh tanggung jawab yang harus kita pikul di atas pundak.
Dahulu sebelum terpanggil menjadi hamba Tuhan, saya seringkali melukai hati orang tua saya, sehingga tidak sanggup mengasihi sesama.

Tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan adalah gambaran dari orang yang beribadah kepada Tuhan = orang benar.

Ciri-ciri tidak beribadah kepada Tuhan (orang fasik)
Yang kedua: NABAL NAMANYA DAN BEBAL ORANGNYA.
Berarti sifat tabiatnya sesuai dengan namanya.

Amsal 17: 7, 12
(17:7) Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta.
(17:12) Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya.

Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anaknya, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya, berarti orang bebal lebih mengerikan dari pada seekor binatang buas yang sedang kehilangan anaknya.

Mazmur 14: 1
(14:1) Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.
Kesimpulannya: orang bebal = orang bodoh, berarti kebebalan itu merupakan kebodohan.
Oleh karena kebodohan itu:
-      Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah" sama dengan menunjukkan kebodohannya.
Amsal 15: 2
(15:2) Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.
Mulut orang bebal mencurahkan/menunjukkan kebodohannya.
Berarti, dapat kita simpulkan; kalau orang bebal berbicara, ia tidak tahu apa yang diucapkannya, sehingga tanpa ia sadari ia telah menunjukkan segala kebodohan-kebodohan dirinya.

-      Busuk dan jijik perbuatan mereka.
Mazmur 53: 2
(53:2) Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah!" Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik.

Perbuatan dari orang bebal itu adalah kecurangan mereka.

Mari kita lihat KEBEBALAN yang dikaitkan dengan BANGSA ISRAEL.
Ulangan 32: 5-6
(32:5) Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit.
(32:6) Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau?

Bangsa Israel adalah bangsa yang bebal dan tidak bijaksana sehingga mereka digambarkan suatu angkatan yang bengkok dan belat belit.

Sekarang pertanyaannya: APA YANG MENYEBABKAN BANGSA ISRAEL BEBAL, sehingga disebut SUATU ANGKATAN YANG BENGKOK & BELAT-BELIT?
Ulangan 32: 10-12, 21
(32:10) Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
(32:11) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
(32:12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.
(32:21) Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal.

Kebebalan bangsa Israel adalah membangkitkan cemburu Tuhan karena mereka menyembah berhala, allah asing.
Sementara Tuhan yang menciptakan manusia, membebaskan bangsa Israel dari Mesir, kemudian di padang gurun mereka dilepaskan dari tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara, laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya.

1.    Nenek moyang bangsa Israel telah dilepaskan dari Mesir oleh darah anak domba paskah, kemudian mereka dituntun, dipimpin di padang gurun.
2.    Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, ini gambaran dari kuasa kematian & kebangkitan Yesus Kristus untuk mendukung bangsa Israel di padang gurun.

Tuhan itu baik & bangsa Israel sesungguhnya tahu karena mereka melihat segala apa yang telah diperbuat-Nya kepada mereka, tetapi anehnya bangsa Israel tetap di dalam kebebalannya, mereka menyembah berhala yang bukan Allah bangsa Israel.
Sikap yang ditunjukkan oleh bangsa Israel ini, persis seperti Amsal 13: 16, “... orang bebal membeberkan kebodohan.

Berhala artinya; segala sesuatu yang melebih dari Tuhan, antara lain kekerasan hati, pekerjaan, isteri, suami, anak, orang tua, bahkan perut, semuanya itu bisa menjadi berhala kalau semuanya melebihi dari Tuhan Yesus.
Dan orang bebal itu bengkok dan belat belit hatinya, tidak bijaksana.
Kalau kita dapat beribadah melayani itu karena darah anak domba paskah, selanjutnya kalau kita dapat berdiri tegak itu karena kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang mendukung kita sampai hari ini.

Efesus 5: 15
(5:15) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
Oleh karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana seseorang harus hidup di hadapan Tuhan, janganlah seperti orang bebal, tetapi jadilah seperti orang arif dan bijaksana.
Ini merupakan nasihat firman yang harus diperhatikan, jangan diabaikan.

Efesus 5: 16-18
(5:16) dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
(5:17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
(5:18) Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

Orang bebal = orang bodoh, dan oleh karena kebodohan orang bebal itu, 2 hal terlihat;
-      Tidak berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan.
Artinya; tidak memikul salibnya, menolak salib Kristus.
-      Mabuk oleh anggur à hawa nafsu dan keinginan daging.
Ada 15 tabiat daging, sesuai dengan Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

1.
Percabulan
6.
Perseteruan
11.
Percideraan
2.
Kecemaran
7.
Perselisihan
12.
Roh pemecah
3.
Hawa nafsu
8.
Iri hati
13.
Kedengkian
4.
Penyembahan berhala
9.
Amarah
14.
Kemabukan
5.
Sihir
10.
Kepentingan diri sendiri
15.
Pesta pora

Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Mereka yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, untuk memuaskan hawa nafsunya.
Sebaliknya, mereka yang hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu perkara-perkara di atas/sorgawi, itulah yang berkaitan dengan ibadah & pelayanan kepada Tuhan.

1 Samuel 25: 36
(25:36) Sampailah Abigail kepada Nabal dan tampaklah, Nabal mengadakan perjamuan di rumahnya, seperti perjamuan raja-raja. Nabal riang gembira dan mabuk sekali. Sebab itu tidaklah diceriterakan perempuan itu sepatah kata pun kepadanya, sampai fajar menyingsing.

Di sini kita melihat, bahwa Nabal mengadakan perjamuan di rumahnya, seperti perjamuan raja-raja.
Nabal riang gembira dan mabuk sekali, ini menunjukkan bahwa Nabal adalah manusia daging yang mencari kesenangan, kesukaan lewat hawa nafsu daging.
Pendeknya; Nabal hidup menurut keinginan daging yang hanya memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak mengerti ibadah dan pelayanan, itulah sebabnya di atas tadi telah dijelaskan bahwa Nabal betul-betul mengecilkan Daud/mengecilkan ibadah & pelayanan.
Sementara Daud datang memberi salam kepada Nabal pada waktu pengguntingan bulu domba = hari raya.

Amsal 14: 7-8
(14:7) Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya.
(14:8) Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.

Orang bebal ditipu oleh kebodohannya, demikianlah dengan Nabal, oleh karena kebodohannya, ia tidak menghargai ibadah & pelayanan.

Akibat tidak menghargai ibadah dan pelayanan.
1 Samuel 25: 12-13, 22
(25:12) Lalu orang-orang Daud itu berbalik pulang dan setelah sampai, mereka memberitahukan kepadanya tepat seperti yang dikatakan kepada mereka.
(25:13) Kemudian berkatalah Daud kepada orang-orangnya: "Kamu masing-masing, sandanglah pedang!" Lalu mereka masing-masing menyandang pedangnya; Daud sendiri pun menyandang pedangnya. Sesudah itu kira-kira empat ratus orang maju mengikuti Daud, sedang dua ratus orang tinggal menjaga barang-barang.
(25:22) Beginilah kiranya Allah menghukum Daud, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika kutinggalkan hidup sampai pagi seorang laki-laki saja pun dari semua yang ada padanya."

Akibat tidak menghargai ibadah & pelayanan adalah semua laki-laki yang ada pada Nabal dibunuh, dibinasakan.
Itulah niat/rencana dari pada Daud, setelah dia mendengarkan jawaban dari Nabal.

Apa arti rohaninya untuk kita sekarang?
1 Timotius 2: 10-11
(2:10) tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
(2:11) Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

Perempuan hendaknya berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh, itulah yang layak bagi perempuan yang beribadah.
Berarti, dari penjelasan ayat ini menunjukkan bahwa yang menjadi imam adalah laki-laki.
Kesimpulannya; jikalau semua laki-laki termasuk Nabal dibinasakan, artinya tanpa ibadah dan pelayanan = tidak ada lagi kelangsungan hidup, tidak ada lagi masa depan yang cerah.
Justru lewat ibadah dan pelayanan ini, umat Tuhan/gereja Tuhan dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita anak domba, sehingga kelak lewat pesta nikah Anak Domba, gereja Tuhan yang disempurnakan akan bersanding dengan mempelai Pria Sorga, Yesus Kristus (Wahyu 19: 6-10).

Perbedaan antara binatang & manusia adalah akal budinya, diberi roh untuk menghidupkan akal budi.
Daging/tubuh itu mati, tetapi roh lah yang memberi hidup, dan kita dihidupkan oleh Roh Tuhan karena kita melangsungkan ibadah dan pelayanan. Sebaliknya, kalau kita jauh dari ibadah dan pelayanan, maka seseorang akan menuruti keinginan daging = binatang.

1 Samuel 25: 37-38
(25:37) Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu.
(25:38) Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati.

Setelah Abigail menceritakan semua perkara itu kepada Nabal, 2 hal terjadi.
1.    Berhentilah jantungnya dalam dada
Artinya; tidak ada lagi tanda darah.
Fungsi jantung: untuk memompa darah/mengalirkan darah ke seluruh anggota-anggota tubuh melalui sendi-sendi.
Oleh karena darah Anak Domba Paskah, kita dibebaskan dan kita boleh beribadah melayani Tuhan.
Ibadah dan pelayanan adalah kelangsungan hidup kita, sendi-sendi hidup.
2.    Ia membatu à kehidupan yang masih berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat itu tidak menyelamatkan, melainkan membinasakan, sebab hukum Taurat itu tidak berdaya terhadap daging.
Membatu adalah gambaran dari kekerasan hati seseorang = tanah yang berbatu-batu, yang tanahnya tipis (Matius 13: 5, 20)

Sehingga, kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati.
Inilah akhir hidup dari orang yang tidak beribadah kepada Tuhan, akhir hidup orang fasik, dengan segala kedursilaan dan kebebalannya.
10 hari à 10 hukum Allah = kebenaran & keadilan Allah.
Dengan demikian, betapa Tuhan baik, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, sebab Tuhan menunjukkan menyingkapkan segala yang terselubung, menunjukkan kekurangan-kekurangan kita, & akhirnya kita dapat melihat segala kekurangan itu, kemudian menyadarinya.
Dalam hal ini Tuhan sudah menyelesaikan masalah-masalah yang sedang terjadi, yang kita alami = Tuhan menghapus segala air mata.

Saya & kita semua tidak dapat menyelami isi hati Tuhan yang paling dalam, Tuhan menunjukkan segala sesuatunya kepada kita, Tuhan koreksi ibadah & pelayanan kita.
Setelah seluruh perkara itu disampaikan oleh Abigail kepada Nabal, yang pertama terjadi BERHENTILAH JANTUNGNYA. Kalau jantung berhenti, berarti tidak ada lagi tanda darah. Darah anak domba paskah adalah nafas hidup kita, biarlah itu mengalir dari ujung kepala sampai ujung kaki, dalam seluruh sendi-sendi hidup rohani kita.
Kemudian Nabal MEMBATU, gambaran dari kehidupan yang masih berada di bawah hukum Taurat & kekerasan hati. Kerugian jika tanah itu berbatu-batu (tanahnya tipis) adalah ketika benih itu ditaburkan, ia segera tumbuh tetapi tidak berakar, kerugiannya adalah; tidak sanggup menghadapi sengsara salib, aniaya karena firman, sehingga ia segera mengundurkan diri.

Salib Kristus memberi keselamatan kepada saya dan saudara, salib Kristus pertolongan yang sejati.
Jangan pertahankan kekerasan hati, jangan biarkan hati membatu.
Malam hari ini Tuhan telah mencangkuli tanah hati kita & membuang batu-batunya, selanjutnya bagian kita adalah mengesampingkan hati, pikiran, perasaan yang tidak baik, jangan mempertahankannya lagi.
Mari kita menghargai ibadah & pelayanan supaya kita benar di hadapan Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment