KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, February 25, 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 22 FEBRUARI 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 22 FEBRUARI 2015

Tema:  JEMAAT DI FILADELFIA (dari Wahyu 3: 7-13)
            (Seri 25)

Subtema: DI TULIS/DIBERI NAMA BARU

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salah di dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang & kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu, disertai kesaksian, pada malam hari ini, sebagaimana biasanya.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu tentang sidang jemaat di Filadelfia dari wahyu 3: 7-13.
Pada malam hari ini kita akan memperhatikan ayat 12.
Wahyu 3: 12
(3:12) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Setelah kita melihat kemenangan dari jemaat di Filadelfia, menang terhadap dosa yang ditimbulkan oleh musuh (Iblis Setan dan daging) selanjutnya jemaat di Filadelfia dijadikan sokoguru, tiang penopang, penunjang utama di dalam Bait Suci Allah.
Pada minggu yang lalu telah kita terima mengenai sokoguru dan itu merupakan dasar kebenaran, sehingga siapa yang menjadi sokoguru dalam Bait Allah menjadi keluarga Allah.

Selanjutnya di sini dikatakan: “ia tidak akan keluar lagi dari situ” Kemudian: “padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Nama-Ku yang baru à pribadi Yesus, Anak Allah.

Wahyu 21: 1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Kota yang kudus yang turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Jadi, kesimpulannya; padanya dituliskan nama Allah, nama kota Allah dan nama Yesus, Anak Allah à pengantin perempuan.

Lebih jauh kita melihat PENGANTIN PEREMPUAN dan persamaannya.
Yesaya 62: 1-2
(62:1) Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.
(62:2) Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.

Orang akan menyebut gunung Sion dengan nama baru, yang ditentukan oleh Tuhan sendiri.

Mari kita lihat SEBUTAN itu.
Yesaya 62: 12
(62:12) Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".

Dari pihak orang-orang/bangsa-bangsa menyebut gunung Sion dengan 2 sebutan nama baru.
YANG PERTAMA: "BANGSA KUDUS", "ORANG-ORANG TEBUSAN TUHAN"
Wahyu 5: 9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Oleh karena darah Anak Domba Allah yang telah disembelih, mereka dibeli dari tiap-tiap suku, kaum, bahasa dan bangsa bagi Allah, selanjutnya Anak Domba Allah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.
Inilah bangsa kudus, orang-orang tebusan Tuhan.

Lebih jauh kita melihat BANGSA KUDUS.
Yesaya 55: 3-4
(55:3) Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.
(55:4) Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa;

Menjadi seorang raja dan memerintah bagi suku-suku bangsa = menjadi SAKSI bagi bangsa-bangsa.
Ini adalah janji Tuhan kepada Daud.

Mazmur 89: 35-38
(89:35) Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
(89:36) Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud:
(89:37) Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari di depan mata-Ku,
(89:38) seperti bulan yang ada selama-lamanya, suatu saksi yang setia di awan-awan." S e l a

Menjadi saksi, berarti takhtanya seperti 2 hal, yaitu;
Yang pertama: seperti matahari di depan mata-Ku”.
Matahari à tabiat dari Allah Bapa, yaitu kasih.

Mari kita lihat KASIH ALLAH
Yohanes 3: 16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kasih Allah kepada dunia; Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
Pendeknya; kasih Allah itu PENGORBANAN.

1 Yohanes 2: 5-6
(2:5) Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.
(2:6) Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Tinggal di dalam kasih = tinggal di dalam Dia.
Barangsiapa ada di dalam Dia, maka otomatis ia tinggal di dalam kasih. Oleh sebab itu, barangsiapa mengatakan ia ada di dalam Dia, maka ia wajib hidup sama seperti Kristus, mengikuti teladan Kristus, termasuk pengorbanan-Nya.

Yohanes 13: 13-15
(13:13) Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
(13:14) Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
(13:15) sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Yesus telah membasuh kaki murid-murid, maka murid-murid pun wajib saling membasuh kaki sesamanya, karena harus mengikuti teladan Kristus, serta pengorbanan-Nya.
Saling membasuh kaki, artinya; saling mengampuni sesama, menutupi kekurangan, kelemahan sesama, sebab itu adalah kasih.
Perlu diketahui; ketika mengampuni sesama, di situ akan terlihat jelas pengorbanan, yaitu hati, pikiran, dan perasaan, semua dikorbankan.
Berbeda dengan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat; kejahatan dibalas dengan kejahatan, kemudian membalas kebenaran kepada orang benar, mengasihi orang yang mengasihi tetapi membenci musuh.
Bayangkan jika kita diperlakukan tidak adil & tidak benar, tetapi karena kita ada di dalam Dia, mau tidak mau kita harus mengampuni, maka di situ akan terlihat pengorbanan. Tidak ada orang yang mengampuni, namun tidak berkorban, setiap orang yang mengampuni pasti ia akan berkorban.

Di sini dikatakan: “Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.
Kalau Yesus saja yang adalah Tuhan & Guru rela membasuh kaki 12 murid, maka kita pun wajib mengikuti teladan Kristus.

Sedikit kesaksian;
Beberapa minggu yang lalu saya diundang oleh pengusaha dari Jakarta, bersama dengan mereka seorang hamba Tuhan yang cukup terkenal. Tujuan mereka mengundang adalah untuk meminta doa & pengurapan dari hamba-hamba Tuhan yang ada di provinsi Banten bagian Barat secara khusus.
Dari 11 hamba Tuhan yang hadir (undangan), salah satunya adalah saya. Kemudian, sebelum mereka didoakan, terlebih dahulu  mereka membasuh kaki kami (11 hamba Tuhan yang diundang), namun sebelum membasuh kaki, saya  berkata kepada hamba Tuhan tersebut inilah firman yang saya sampaikan di Medan. Setelah saya sampaikan hal itu, dia menggelengkan kepala, namun bukan tanda menolak, melainkan tanda bahwa apa yang dia kerjakan benar-benar dari Tuhan, lalu mendecak, disertai air mata mengalir deras. Lalu dia tersungkur dan mengambil kaki kanan untuk membasuh kaki saya, sesudah itu ia seka dengan handuknya, lalu saya pun mendoakan dia & saya minta Tuhan mengurapi hamba Tuhan tersebut.
Lebih dari pada itu saya merasa bahwa Tuhan telah membasuh kaki saya, saat saya mendoakan hamba Tuhan ini, air mata saya tidak bisa terbendung, air mata tidak dapat tertahankan, dan pada saat itu saya kepenuhan (bahasa lidah), sampai akhirnya orang-orang di situ yang juga membasuh kaki, juga kepenuhan. Setelah selesai acara itu, saya cium pipi kanan dan kirinya, dan ia berkata terima kasih kepada saya. Dalam doa, saya berkata kepada Tuhan, bahwasanya saya tidak layak untuk mendoakan dan meminta pengurapan untuk seorang hamba Tuhan yang lebih besar, tetapi Tuhan mempercayakan itu kepada saya.
Dari kesaksian ini bisa kita lihat; kalau kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka pemakaian Tuhan akan nyata, kalau kita merendahkan diri Tuhan yang meninggikan.
Tetapi kalau kita mencoba untuk meninggikan diri, itu tidak ada artinya.

Kita kembali memperhatikan kisah ketika Yesus membasuh kaki murid-murid.
Yohanes 13: 4-5
(13:4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
(13:5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Setelah kaki murid-murid dibasuh, lalu Yesus menyekanya dengan kain lenan yang terikat pada pinggang-Nya, artinya; pengampunan adalah bagian dari sebuah pelayanan seorang hamba Tuhan di hadapan Tuhan.
Jadi, kalau seorang hamba Tuhan tidak mengampuni sesamanya, sesungguhnya ia tidak layak untuk melayani Tuhan.

Syarat untuk membasuh kaki: terlebih dahulu Yesus menanggalkan jubah-Nya, artinya; terlebih dahulu melepaskan segala kebesaran-kebesaran di dalam diri, termasuk harga diri jangan dipertahankan, egosentris, kebenaran diri sendiri, dan sebagainya.

Sebagaimana dalam Filipi 2 : 5-8
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Ketika Yesus turun dari bumi Ia meninggalkan sorga-Nya dan segala yang ada di dalamnya, Dia tidak mempertahankan hak-Nya sebagai milik yang harus dipertahankan, sehingga dengan demikian kita dapat memperhatikan langkah selanjutnya:
-      mengosongkan diri-Nya sendiri
Kosong, berarti di dalamnya tidak ada apa-apa, termasuk harga diri, kebenaran diri sendiri, egosentri.
-      selanjutnya; mengambil rupa seorang hamba
Sebab kalau Yesus mengambil rupa sebagai seorang tuan, maka kedatangan-Nya ke dunia bukan untuk melayani & bukan untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Saya patut bersyukur kepada Tuhan, setelah kita digembalakan oleh firman pengajaran mempelai, lalu kita dibawa masuk begitu dalam, hanyut & tenggelam dalam kasih Allah, kita mengenal pribadi Allah begitu dalam, bukan karena katanya, sehingga barulah kita mengenal Tuhan, selanjutnya kita dimampukan untuk mengambil rupa seorang hamba.
Dahulu hal ini tidak dapat saya mengerti, sehingga saya berupaya untuk menonjolkan diri, mengambil tempat yang tinggi, yang terhormat.
Bayangkan, bukan siapa-siapa namun mengambil rupa seorang tuan, justru akan dicibirkan orang.
-      kemudian; menjadi sama dengan manusia
Ketika Dia menjadi sama dengan manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya.
Manusia di sini tidak ada penyebutan golongan atau kaum, melainkan secara menyeluruh, artinya kaya, miskin, laki-laki, perempuan, menjadi sama dengan manusia yang hina, yang miskin, dan lain sebagainya, sehingga di sini kita melihat Dia telah merendahkan diri-Nya.
Kalau menjadi sama dengan manusia, tetapi melihat rupa/golongan, maka ia tidak akan dapat merendahkan diri.

Taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib, artinya; Ia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya dengan setia.
Taat sampai mati = setia.
Inilah syarat supaya kita dapat membasuh kaki sesama.

Menjadi saksi, berarti takhtanya seperti 2 hal, yaitu;
Yang kedua: seperti bulan yang ada selama-lamanya”.
Bulan à tabiat dari Yesus, Anak Allah, hidup benar karena melakukan kehendak Allah Bapa.

Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus harus meminum cawan Allah, dengan demikian jadilah kehendak Allah.
Minum cawan Allah, berarti menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib, sehingga dengan demikian jadilah kehendak Allah/kehendak Allah terlaksana.

Yesaya 53: 10
(53:10) Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Ketika Yesus menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebus salah di atas kayu salib, Dia diremukkan dengan segala kesakitan, tetapi dengan demikian kehendak Tuhan terlaksana oleh-Nya.

Yesaya 53: 11
(53:11) Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.

Ketika Yesus melakukan kehendak Allah di atas kayu salib, Dia membenarkan banyak orang.

Imam-imam yang mengambil bagian dalam pelayanan, mau tidak mau memang harus melakukan kehendak Allah Bapa, menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, dan oleh karena perbuatannya ini; banyak orang dibenarkan.

Mazmur 89: 37-38
(89:37) Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari di depan mata-Ku,
(89:38) seperti bulan yang ada selama-lamanya, suatu saksi yang setia di awan-awan." S e l a

Takhtanya seperti matahari & seperti bulan di mata Tuhan, dan biarlah itu menjadi suatu saksi yang setia untuk selama-lamanya, berarti bukan hanya hari ini saya/kita menjadi saksi dihadapan Tuhan, melainkan untuk selama-lamanya.
Biarlah kita menjadi saksi yang setia, seperti matahari & bulan di mata Tuhan, untuk selama-lamanya, bukan untuk sesaat.

Dari pihak orang-orang/bangsa-bangsa menyebut gunung Sion dengan 2 sebutan nama baru.
YANG KEDUA: "YANG DICARI", "KOTA YANG TIDAK DITINGGALKAN"
Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, menunjukkan bahwa gunung Sion adalah yang dicari, kota yang tidak ditinggalkan.
Tujuan mencari gunung Sion: disana Tuhan mengajar mereka tentang jalan-jalan-Nya, supaya berjalan menempuhnya.
Kalau kita menempuh jalan Tuhan, maka kita tidak akan tersesat, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, pendeknya; tidak mendahului kehendak Tuhan.
sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.

Mari kita lihat persamaannya.
Yesaya 62: 2
(62:2) Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
Bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu = firman Tuhan dari Yerusalem.
Kebenaran bersumber dari ketekunan dalam 3 macam ibadah utama/pokok, sesuai dengan 3 macam alat yang ada dalam ruangan suci.
-      Meja roti sajian à Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
-      Pelita emas à Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
-      Mezbah dupa à Ibadah Doa Penyembahan.

Kemudian, semua raja akan melihat kemuliaanmu = dari Sion keluar pengajaran.
Kemuliaan yang dilihat oleh raja adalah terang yang berasal dari Shekina glory, berada di antara kerubium, yang ada di atas tabut perjanjian.
Artinya; mengkhususkan diri di hadapan Tuhan, maksudnya ada hubungan/penyatuan antara tubuh dengan Kristus sebagai kepala, itu à pengantin perempuan.
Jadi, oleh karena pengajaran ini, kita dibawa menjadi pengantin perempuan, inilah kemuliaan yang dilihat oleh raja-raja di bumi = terang dari mempelai.

Yesaya 2: 4-5
(2:4) Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
(2:5) Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!

Bangsa-bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, mereka tidak akan lagi belajar perang, sebab mereka berjalan di dalam terang Tuhan, menunjukkan bahwa hati mereka telah diterangi oleh gunung Sion & Yerusalem.
Ketika hati diterangi, tidak ada lagi perselisihan, tidak ada perang, tidak ada keributan & pertikaian.
Inilah kuasa pengajaran yang keluar dari gunung Sion, firman Tuhan dari Yerusalem; orang lain dibenarkan.

Jadi, kita ini membawa damai, menerangi hati manusia. Jangan sampai kita ada dalam suatu kumpulan tetapi tidak membawa damai, tidak menerangi hati orang, sehingga terjadi kekacauan, perang, keributan satu dengan yang lain.
Biarlah keberadaan kita di hadapan Tuhan bagaikan gunung Sion & Yerusalem, untuk menerangi hati setiap orang, dimanapun kita berada, sehingga damai itu tercipta.

Ciri-ciri hati yang diterangi.
-      Mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak
Kegunaan mata bajak: mencangkul tanah, selanjutnya membuang batu-batunya, dengan demikian terbebas dari kekerasan hati dan menjadi tanah yang baik, tanah yang subur.
Saudaraku, jangan pertahankan kekerasan hati sebab itu adalah penyembahan berhala.
Ketika benih ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ia tumbuh segera namun tidak bertahan lama, karena ditahan oleh batu yang keras, kerugiannya; ketika ada aniaya firman, ia segera mengundurkan diri, tidak setia berkorban, tidak setia melakukan perbuatan yang baik di hadapan Tuhan.
Jadi, mengundurkan diri di sini, bukan berarti beralih menganut kepercayaan lain.

Ternyata, nama yang telah disebut di atas tadi, itu penting.
Setelah jemaat Filadelfia berkemenangan, selanjutnya dijadikan sokoguru, dan nama Allah ditulis, kota Allah ditulis, nama Yesus ditulis. Dan nama itu ternyata mempengaruhi; nama baru, sesuai dengan tabiat yang baru, sehingga nama tadi menjadi terang bagi bangsa-bangsa.

Yesus berkata kepada murid-murid, kepadamu semuanya diberitahukan, tetapi tidak kepada bangsa-bangsa lain, oleh sebab itu kita harus menghargai firman pengajaran mempelai, menghargai pembukaan rahasia firman, dengan cara duduk diam dan tenang, perhatikan firman, usahakan mendengar dan sampai mengerti.
Firman pengajaran harus kita hargai, kita junjung tinggi setinggi-tingginya karena untuk memperolehnya harus dengan pergumulan, berada di bawah kaki Tuhan, berbeda dengan pemberitaan firman yang bersifat hurufiah (leterlet).

-      Tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas
Kegunaannya: memangkas/memotong rumput duri, jerami kering supaya tidak terlihat daging dengan segala tabiatnya.
Rumput duri & jerami à manusia daging yang tidak menghasilkan apa-apa, tanpa perbuatan yang baik kepada Tuhan & sesama, justru suka menyakiti/menusuk hati & perasaan orang lain.
Hati-hati, jangan suka menyakiti & menusuk perasaan orang lain, dimulai dari kandang penggembalaan terkecil, yaitu nikah.

MENERIMA NAMA BARU DARI PIHAK TUHAN.
Yesaya 62: 4
(62:4) Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
Tuhan memberi nama kepada gunung Sion dengan 2 sebutan:
YANG PERTAMA: "YANG BERKENAN KEPADA-KU"
Ibrani 1: 2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Yesus Kristus Anak Allah ditetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada = Allah berkenan kepada-Nya.
Kalau Allah tidak berkenan, berarti Allah tidak akan memberikan segala yang ada kepada-Nya.

Sebagai bukti Allah berkenan kepada Yesus Kristus;
-      “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah”
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya injil tentang kemuliaan Allah, itu adalah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kuasa dari firman pengajaran yang rahasianya dibukakan:
1.    untuk menyingkapkan segala yang terselubung,
2.    menunjukkan segala sesuatu tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,
3.    menyelesaikan masalah & menghapus segala air mata.
Kita patut bersyukur karena firman pengajaran yang rahasianya dibukakan telah menggembalakan kita sampai saat ini, sebab jika injil yang diberitakan itu masih tertutup, maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini/arus & pengaruh dunia.

-      Ia adalah gambar wujud Allah
Terkhusus yang kedua ini, kita harus melihat gambar & wujud Allah dalam diri Yesus, supaya kita mengenal Allah seperti kita mengenal Yesus Kristus, sebab ketika Yesus menunjukkan gambar & wujud Allah dalam diri-Nya, ahli-ahli Taurat & orang-orang Farisi tidak percaya .
Yesus berkenan kepada Allah dan Dialah gambar & wujud Allah, jadi segala apa yang Dia perbuat selama 3,5 tahun, itulah tabiat Allah, dan apa yang ada dalam diri Yesus dari ujung kepala sampai ujung kaki, itulah pribadi Allah, karena Allah berkenan kepada Dia.
Saya & kita semua hendaknya merindukan supaya Kristus ada dalam diri kita masing-masing, sehingga kita dapat berkata: hidupku yang sekarang bukannya aku lagi, melainkan Kristus dalam aku.
Tetapi kalau masih mempertahankan harga diri, berarti ia masih merusak gambar Allah. Kebenaran diri sendiri, harga diri, membuat kita tidak dengar-dengaran, sehingga firman tidak memperoleh tempat di dalam hati, dan tidak ada Kristus di dalamnya = merusak gambar Allah.

Kejadian 1: 26-28
(1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
(1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Dengan segambar & serupa dengan Allah, maka manusia diberkati oleh Allah, antara lain;
1.    Bertambah banyak untuk memenuhi bumi
2.    Berkuasa atas 3 hal, yaitu;
a.     Ikan-ikan di laut = berkuasa atas antikris.
b.    Burung di udara = berkuasa atas penghulu di udara, itulah Iblis/Setan.
c.     Binatang yang merayap = berkuasa atas nabi-nabi palsu.

-      Menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan
Oleh Dia, Allah menjadikan alam semesta. Berarti, keuntungan besar bagi kita, kalau Allah berkenan kepada kita, maka nanti Allah menciptakan segala sesuatu dan itu menjadi bagian kita, yang tidak ada menjadi ada.
Sebagaimana Allah telah menjadikan alam semesta, itu karena Yesus berkenan kepada Allah.
Saya merasa bahwa rugi sekali kalau sidang jemaat tidak hadir, sebab dari mana kita mengetahui kebenaran supaya berkat menjadi bagian kita, kalau kita tidak dengar-dengaran pada firman.
Tuhan sudah memberikan rumus kepada kita, tinggal kita menggunakannya untuk memperoleh hasil yang baik.
Inilah pemeliharaan, pembelaan, penyertaan, pertolongan & perlindungan Tuhan terhadap anak-anak Tuhan, sampai kebajikan dan kemurahan mengikuti kita seumur hidup sampai Dia datang pada kali yang kedua, sebagai Raja dan Mempelai Pria Surga.

Biarlah kiranya bangsa-bangsa melihat kebenaran & raja-raja melihat kemuliaan itu. Dengan kita menerima firman pengajaran mempelai yang disebut juga firman nubuatan, kita memiliki pandangan nubuatan, artinya kita memiliki pandangan yang jauh ke depan, sehingga sampai pada tujuan akhir yaitu gunung Sion, pengantin perempuan, berarti menepis segala sesuatu yang menghadang, melewati segala ujian cobaan yang menghadang, dengan kata lain; tidak mudah goyah oleh hal-hal yang tak suci sehingga sampai akhir tujuan hidup, yaitu menjadi pengantin perempuan, itulah gambaran dari gunung Sion, Yerusalem Baru, yang turun dari Allah.

Tuhan memberi nama kepada gunung Sion dengan 2 sebutan:
YANG KEDUA: "YANG BERSUAMI"
Efesus 5: 22-23
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Isteri tunduk kepada suami, persis seperti kepada Tuhan, berarti tidak lebih, tidak kurang, tanpa satu alasan.
Belajarlah untuk tunduk & taat kepada Kristus, Dialah suami, kepala dari tiap-tiap gereja, Dialah yang menyelamatkan tubuh-Nya.

Efesus 5: 24
(5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Yang bersuami berarti; menempatkan Kristus sebagai kepala, tunduk & taat kepada Kristus.
Kalau tubuh/isteri menempatkan Kristus sebagai kepala, inilah yang disebut yang bersuami.
Keuntungan kalau tubuh menempatkan Kristus sebagai kepala, maka terbebas dari 2 hal, yaitu;
-      Terbebas dari liang serigala à roh jahat.
-      Terbebas dari sarang burung à roh najis yang sangat dibenci oleh Allah.

Bukti isteri disebut yang bersuami.
Efesus 5: 26-27, 29
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

Disucikan sesudah dimandikan oleh air & firman, sehingga keberadaan gereja Tuhan/isteri/tubuh dalam 2 hal:
-      Ia ditempatkan di hadapan Tuhan dengan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu = kudus & tidak bercela.
-      Diasuh & dirawati.
Sebagaimana kita malam ini, kita diasuh oleh Tuhan, kemudian dirawat oleh Tuhan.
Diasuh, berarti menerima didikan dari setiap firman yang kita terima.
Dirawat, berarti mengobati atau membalut segala luka-luka batin, yaitu kejengkelan-kejengkelan, sakit hati, supaya tidak timbul akar pahit, sebab akar pahit inilah yang membuat seseorang tidak ada penyelesaian kepada Tuhan & sesama, sehingga tidak mengalami damai sejahtera.

Tetapi kita bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan menyebut kita yang bersuami. Tuhan baik, Ia menunjukkan kasih setia-Nya.
Tidak ada kata-kata lain selain mengatakan Tuhan baik, Tuhan penuh kasih karunia, penuh dengan rahmat, memberi jaminan keselamatan.
Oleh sebab itu, jangan sampai kita buat Tuhan bertepuk sebelah tangan, sambutlah uluran tangan Tuhan, yang penuh dengan belas kasih.
Sesungguhnya kita adalah orang yang hina, bagaikan debu tanah karena dosa, tetapi Tuhan telah menebus kita oleh darah-Nya yang mahal, yang tak bercacat, yang tak bernoda, selanjutnya Ia membuat kita menjadi suatu kerajaan & imam-imam bagi Allah untuk memerintah di atas bumi.

Wahyu 1: 5-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Dia mengasihi kita, melepaskan kita dari dosa oleh darah Anak Domba paskah
Bagi Dialah kiranya kemuliaan & kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment