KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, January 6, 2016

IBADAH NATAL HAMBA-HAMBA TUHAN GARIS DEPAN BINJAI-LANGKAT SEKITARNYA 28 DESEMBER 2015 DAN 29 DESEMBER 2015 DI PAROPO

SESI YANG PERTAMA 

Tema : ....karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

shalom...!
salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah natal dan persekutuan pada malam ini semua karena kemurahan hati Tuhan.
Saya sangat bersyukur dari tempat yang jauh, dari seberang pulau, tepatnya pulau Jawa, Banten, Serang dan Cilegon, kami berada di tempat ini berdiri dan melayani Tuhan, melayani sidang jemaat di tempat ini, semua karena kemurahan Tuhan. Terimakasih buat kepercayaan bapa gembala Pdt.Tungkir, kepada kami yang masih muda. Wajar saja, orang muda kurang terkenal, tetapi orangtua harus dikenal, itu lazimnya.

Tadi malam memang kami harus berangkat dari Binjai tetapi karena satu dan lain hal kami tunda / pending sehingga kami beristirahat di Laucih, di tempat bapa Pdt.Mangunsong. Saya juga bersyukur kepada rekan-rekan hamba Tuhan yang selalu mendukung pelayanan bersama-sama, Pdt.Mangunsong, Pdt.Tondang, juga Pdt. Silaen dan tim dari kandang penggembalaan kami Serang dan Cilegon. Sebetulnya mereka bekerja, tetapi Tuhan tolong mereka untuk melayani di tempat ini. Dan kalau saya bisa berdiri di tempat ini, bukan karena kami lebih hebat tetapi semua ada masa dan waktunya dan semua akan dipakai oleh Tuhan sesuai dengan karunia-karunia yang diterima oleh hamba-hamba Tuhan.

Mari kita segera memperhatikan...
Matius 2:1-6
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
(2:3) Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
(2:4) Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
(2:5) Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
(2:6) Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Tema pada malam ini: “...Karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Supaya hal ini terwujud maka baiknya kita memperhatikan kembali ayat 1..
Matius 2:1
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem

Yesus dilahirkan di Betlehem pada zaman Herodes. Lahir berarti natal.

Tentang kelahiran ini ada tiga golongan yang dapat kita lihat, yaitu:
GOLONGAN PERTAMA: Yesus Kristus.
GOLONGAN KEDUA: Raja Herodes.
GOLONGAN KETIGA: Orang – orang majus dari Timur.

Kita akan melihat GOLONGAN KEDUA yaitu; raja Herodes, yang sekaligus akan dikaitkan dengan GOLONGAN KETIGA yaitu; orang-orang majus.
Matius 2:2-4
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
(2:3) Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
(2:4) Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

Mendengar kelahiran Yesus Kristus terkejutlah raja Herodes beserta seluruh Yerusalem.
Yerusalem adalah ibadah dan pelayanan.
Yang berkaitan dengan ibadah dan pelayanan adalah; imam - imam kepala dan tua-tua.
Jadi yang terkejut di sini adalah raja Herodes, imam-imam kepala dan tua-tua.

Barangkali saja saat berita firman para nabi itu disampaikan seringkali membuat kita terkejut, sebab firman para nabi / nubuatan sifatnya mengoreksi dan menyelidiki segala yang terkandung di dalam hati dan pada saat hati dikoreksi, pada saat itulah kita terkejut persis seperti raja Herodes, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.

Terkejut adalah indikasi dari dua hal, yaitu:
1.   Adanya raja asing yang telah terlebih dahulu menguasai hati à harga diri.
Harga diri ada kaitannya dengan  kesombongan, kecongkakan dan kekerasan hati, dan orang yang seperti ini biasanya akan terkejut pada saat berita firman para nabi itu disampaikan karena firman para nabi itu adalah firman penyucian.
2.   Masih mempertahankan cara hidup yang lama.
Kalau anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan termasuk saya sendiri, kalau masih mempertahankan cara hidup yang lama, saat dengar firman para nabi, firman penyucian, suka terkejut.
Perlu diketahui: Kalau mempertahankan cara hidup yang lama pasti ia menjalankan ibadah secara rutinitas = ibadah lahiriah.

Sejenak kita lihat firman para nabi itu...
1 Korintus 14:1
(14:1) Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.

Usahakanlah diri memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi yang terutama usahakan memperoleh karunia untuk bernubuat.
Firman nubuat = firman para nabi = firman penyucian, yang sifatnya mengoreksi dan menyelidiki segala sesuatu yang terkandung di dalam hati.

1 Korintus 14:3-4
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.  
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.

Perbedaan antara bahasa roh dan firman para nabi adalah;
-     Bahasa lidah / bahasa roh tidak berkata-kata kepada manusia tetapi kepada Allah secara pribadi, berarti membangun dirinya sendiri.
-     Firman nubuatan berkata kata kepada manusia, berarti;
Pertama: “Membangun sesamanya.”
Malam ini semoga kita mau menerima firman nubuatan, firman para nabi, supaya ibadah kita tidak rutinitas dan saat mendengar firman para nabi itu tidak terkejut atau kaget-kagetan, tidak sungut-sungut, tidak ngomel.

Membangun selalu diawali dari bawah, dasar, itulah pondasi. Dasar / landasan hidup kita beribadah dan melayani Tuhan adalah korban Kristus sesuai dengan 1 Korintsu 3:9-11.
Ketika bangunan itu berdiri di atas korban Kristus dia kokoh dan kuat sesuai dengan Matius 7:24-25, sehingga kalau ada ujian dari atas itulah roh jahat di udara, kita kuat. Hati-hati barang elektronik itu bisa dipakai oleh Setan untuk menghancurkan pemuda remaja, tetapi saya rasa bukan pemuda remaja saja, siapa saja yang sudah terikat dengan alat-alat elektronik.
Kemudian, banjir datang, saat ini, dunia ini juga sudah dilanda dengan banjir yang hebat, itulah roh najis, bukan hanya di kota tetapi juga sampai ke desa, tetapi kalau dia dibangun oleh firman para nabi dia akan kuat
Kemudian, angin melanda rumah, itulah ajaran palsu dari nabi-nabi palsu, dengan kelicikan mereka, tetapi dia tidak mudah diombang-ambingkan, dia kuat.
Itulah firman para nabi, maka jemaat yang kami layani di Serang dan Cilegon memang sedikit, tetapi saya terus berupaya untuk menyampaikan firman para nabi, firman penyucian, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terang Roh El Kudus.

Kedua: “Menasihati.”
Yesus Kristus adalah firman yang menjadi manusia, Dia juga adalah penasihat yang ajaib, dari sejak semula firman Allah menjadikan segala sesuatu, yang tidak ada menjadi ada, firman Allah sanggup melakukan perkara yang besar. Nasihat firman mendidik orang dalam kebenaran dan memperbaiki kelakuan. Tidak ada yang mustahil, sejahat apapun manusia dapat diperbaiki, dididik dalam kebenaran, sekalipun dalam pemikiran manusia itu mustahil tetapi  dalam Tuhan, yang telah menerima pengajaran mempelai tidak ada yang mustahil, itu sebabnya Dia disebut dengan penasihat ajaib,  serusak–rusak apapun keadaan manusia, dia dapat diperbaiki.
Saya adalah korban nikah yang hancur, salah satu satu orang yang rusak, tetapi nasihat firman sanggup memperbaiki hidup saya dan tentu kita sekaliannya.

Ketiga: “Menghibur.”
Karena firman para nabi / nubuatan menjadi jawaban karena firman nubuatan memberi jalan keluar dari setiap masalah, mengangkat beban kita, itu merupakan penghiburan bagi kita. Penghiburan manusia terbatas, tetapi penghiburan dari firman para nabi kekal.

Tidak salah kalau seseorang dikaruniakan bahasa lidah, tetapi usahakanlah untuk memperolah firman para nabi. Di tempat ini bapa gembala terus berupaya menyampaikan firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel. Ayo, usahakanlah untuk memperoleh firman para nabi itu, jangan sia-siakan, mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, waktu yang tersisa tinggal sedikit lagi, singkat, jangan sampai waktu yang singkat ini digunakan untuk memburu daging seperti Esau, nanti kesempatan tertutup, walaupun dia mencari, dengan meraung-raung, tetapi Tuhan menolak. Yang beribadah dan melayani sungguh-sungguh, karena ibadah dan pelayanan adalah hak kesulungan, Israel anak sulung. Bukti Israel anak sulung; mereka berada di tanah Kanaan untuk beribadah dan melayani Tuhan.

1 Korintus 14:5-6
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
(14:6) Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?

Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan lebih berharga dari karunia yang lain.
Beberapa waktu lalu ada anak hamba Tuhan dititipkan di tempat kami dan sekarang sudah masuk kerja, dia bersaksi, waktu masih di gereja lama dia suka berbahasa lidah karena di sebelah kiri dan kanannya sudah berkata-kata: “Kiraba, kiraba, kiraba” dia malu, akhirnya dia juga berbahasa lidah; “shibahana syekh, shibahana siki.”
Tidak salah berbahasa lidah apabila Tuhan karuniakan, tetapi jauh lebih baik apabila seseorang memperoleh firman yang rahasianya dibukakan.

1 Korintus 14:24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
                                                                                                                                                    
Kalau firman para nabi, firman nubuatan disampaikan maka ia akan mengoreksi dan menyelidiki segala sesuatu yang terkandung dalam hati, maka kita mampu datang menyembah kepada Allah.
Seseorang sangat sukar menyembah kepada Allah kalau dosa yang banyak itu tidak diselidiki, dosa yang terselubung itu belum dibongkar. Walaupun seperti selebritis melayani sana sini, kalau dosa belum dibongkar, pasti malas menyembah Tuhan, dia tidak akan pernah mempersembahkan hidupnya.
Hidup terdiri dari:
-     Tubuh, jiwa dan roh, tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
-     Hati, pikiran dan perasaan, tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Tetapi setelah diselidiki, nyatalah keadaan seseorang dihadapan Tuhan, maka ia mampu menyembah Tuhan.

Untuk menyembah Tuhan awalnya memberi diri diselidiki, disucikan oleh para nabi tetapi kita lihat di sini Herodes beserta Yerusalem terkejut ketika mendengar firman para nabi.
Yerusalem à ibadah dan pelayanan, kaitannya adalah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, mereka masih terkejut mendengar firman para nabi.
Saya kira bukan suatu kebetulan kita datang untuk dikoreksi firman para nabi, seberapapun keberadaan kita. Tadi bapa gembala berdoa: “Tuhan bukakan rahasia firman”, saya kira ungkapan itu bukan suatu kebiasaan tetapi suatu kerinduan yang mendalam, maka kita juga harus ada suatu kerinduan yang mendalam.
Saya tidak akan pernah melepaskan firman para nabi sampai Tuhan datang, apapun harganya saya akan bayar.

Matius 2:11
(2:11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Demikian halnya dengan orang-orang majus, setelah mereka berada di Yerusalem dan menemukan  sang Raja  yang dilahirkan itu, mereka sujud menyembah kepada Dia.

Tanda orang yang menyembah, mempersembahkan tiga hal:
-    Emas à tabiat Ilahi, kehidupan yang tidak dapat dipengaruhi oleh daging, Iblis Setan itulah roh jahat dan roh najis, dunia dengan arus dan pengaruhnya = murni, persis seperti logam mulia, setelah dia diuji, dipanaskan tujuh kali maka sanga-sanga terlepas, dia menjadi logam yang mulia.
Logam mulia ditaruh dimanapun akan tetap menjadi logam mulia, dia tidak akan berubah sekalipun berada di tempat yang kotor / menjijikkan.

-      Kemenyan à orang yang senantiasa membawa hidupnya dan perkaranya di bawah kaki salib Kristus.
Orang yang menyembah Tuhan tidak akan pernah membawa perkaranya kepada siapapun selain kepada Tuhan, lewat penyembahannya.

Sedikit kesaksian:
Waktu mengawali pelayanan di Provinsi Banten terkhusus Serang dan Cilegon, saya memulai pelayanan betul-betul dari nol, setelah lepas sekolah Alkitab Lempin-El  Makassar tahun 1999, kemudian menjadi pengerja dan setelah satu tahun ada orang menawarkan untuk membuka pelayanan di Banten, tetapi orang yang menawarkan ini tidak bertanggung jawab, dia tidak menyuplai seperti yang dijanjikannya.
Singkat cerita akhirnya saya memulai pelayanan itu dengan jalan kaki, dari satu komplek ke komplek yang lain sementara komplek itu luas ada blok A, B, C, D dan E. kemudian pindah dari satu kota ke kota yang lain, dari Serang, ke Cilegon, ke Merak, saya jalan kaki, saya hanya bisa menangis dan katakan: “Tuhan, Tuhan, siapa yang mau pedulikan saya Tuhan, dimana nanti siang atau nanti malam saya makan dan minum.” Saya hanya membawa tas di dalamnya Alkitab, orang pikir saya saksi Yehova. Jarang sekali saya menemukan orang yang menawarkan makan kepada saya. Sekali waktu saya ceritakan ini kepada seorang hamba Tuhan, dia justru mengatakan: “Berlutut! Kamu kurang iman, kurang penyerahan”, ternyata membawa perkara kepada manusia kita justru dikecilkan. Dan betul-betul ketika masuk dalam pengalaman kematian itu bau, dihindari orang, tidak ada yang suka, itu pengalaman saya, tetapi kalau kita satu dalam kematian yang benar pasti kita satu dalam kebangkitan yang benar juga, sebab ada kebangkitan palsu, terlihat hebat padahal tidak masuk dalam pengalaman kematian yang benar, daging masih bersuara. Tetapi kalau kita masuk dalam pengalaman kematian, biar kita diam tak bicara, pasti didatangi orang, itu saya sudah rasakan sekarang ini. Belajar membawa hidup di bawah kaki Tuhan jangan dibawa kepada siapapun, justru nanti dikecilkan.

-     Minyak mur à kehidupan yang diurapi Roh Kudus.
Ada tujuh tabiat Roh Kudus sesuai dengan Injil Yohanes 14 dan 16 yaitu; (1) Memimpin, (2) Menghibur, (3) Menolong, (4) Mengingatkan, (5) Menyertai, (6) Mengajar, (7) Menginsafkan.
Maka kalau kita perhatikan juga di dalam Wahyu 5:6 di situ disebutkan bahwa Anak Domba Allah itu bermata tujuh itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi, artinya; kehidupan yang diurapi Roh Kudus menjadi terang, menjadi kesaksian, sama seperti kaki dian emas dengan tujuh pelita yang bernyala-nyala.
Inilah tanda orang yang menyembah.

Dampak positif menerima firman nubuatan.
1 Petrus 1:19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Firman para nabi, firman nubuatan sanggup meneguhkan hati kita = kuat dan teguh hati = tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, berada dalam pendirian yang benar, tidak mudah diombang-ambingkan oleh situasi, kondisi, sekalipun dalam keadaan terjepit.

Maka di sini pun ada himbauan supaya kita memperhatikan firman nubuatan itu, dan jikalau kita memperhatikan itu sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap, supaya nanti seluruh anggota tubuh diterangi baik luar dan dalam, sehingga membawa kita kepada dua hal.
-     Sampai fajar menyingsing.”
Ketika fajar menyingsing berarti kegelapan malam terlewati, tidak lagi berada dalam kegelapan dosa.
-     “Sampai bintang timur terbit bersinar di dalam hati kita masing-masing.”
Fungsi dari bintang Timur: Memberi petunjuk / menuntun orang dalam kebenaran.
Matius 2:2
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Bintang timur menuntun orang-orang majus kepada kebenaran dan di dalam kebenaran itu ada penyembahan.

Itulah sedikit mengenai firman para nabi, ketika disampaikan Herodes beserta Yerusalem terkejut. Yerusalem itulah ibadah dan pelayanan kaitannya dengan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Kalau ada sungut-sungut, ngomel itu adalah tanda bahwa seseorang masih terkejut mendengar firman para nabi.

Pertanyaannya: MENGAPA RAJA HERODES BESERTA SELURUH YERUSALEM TERKEJUT?
mari kita lihat dari sisi Herodes...
yang pertama: Herodes adalah seorang pembunuh.”
Lukas 13:31-32
(13:31) Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
(13:32) Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.

Kalimat: “Herodes hendak membunuh Engkau." Menunjukkan bahwa Herodes adalah seorang pembunuh.

1 Yohanes 3:15
(3:15) Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

Membenci sesama setara dengan dosa membunuh.
Dulu kita seringkali mengecilkan seorang pembunuh, tidak tahu diri padahal kita  juga seorang pembunuh.
Jangan suka mengecilkan atau menghakimi seorang pembunuh, karena ternyata kita juga seorang pembunuh, jangan sinis kepada seorang pembunuh.

Yohanes 8:44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Tabiat yang paling mendasar dari Setan adalah pembunuh manusia dari sejak semula.
Berarti raja Herodes telah dirasuki oleh Setan. Orang yang dirasuki Setan, saat dengar firman para nabi pasti terkejut tidak bisa tidak, buktinya suka ngomel, bersungut-sungut.

Ciri-ciri orang yang suka membenci sesama.
-     “Tidak hidup di dalam kebenaran.”
kebenaran yang sejati terletak pada salib Kristus, di luar salib tidak ada lagi kebenaran, yang ada hukum Taurat atau kebenaran diri sendiri.
-     “Pendusta.”
Kalau seseorang berdusta akan menjadi anak Setan, sebab Setan adalah bapa pendusta.
Tidak ada bohong / dusta demi kebaikan, tidak ada dusta kecil dan dusta besar, seringkali kita menutup-nutupi alasannya demi kebaikan, itu tidak ada, kalau Ya di atas ya, tidak di atas tidak, lebih dari itu berasal dari si jahat.
Hamba Tuhan tidak boleh berdusta baik dalam sepersepuluh, perkataan dan perbuatan, tetapi saya tidak mengatakan saya adalah orang yang sempurna. Orang kalau tidak terbiasa berdusta, saat dia berdusta pasti ketahuan.
Roh Kudus tidak pernah mengajarkan kita dusta, Dia Guru Agung ajarannya selalu benar.

Matius 2:16
(2:16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Sampai akhirnya Herodes membunuh anak-anak di Betlehem berumur dua tahun ke bawah.
Berarti yang menjadi korban dari raja Herodes adalah kerohanian yang masih kanak-kanak, maka memang sidang jemaat harus didewasakan oleh firman para nabi, supaya jangan menjadi korbannya raja Herodes.

yang kedua: “Herodes disebut juga si serigala.”
Yohanes 10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Pekerjaan dari serigala adalah:
-     Menerkam, berarti; menyakiti.
-     Mencerai-beraikan kawanan domba, berarti; kawanan domba menjadi liar, jauh dari kasih Allah, jauh dari ibadah dan pelayanan.

Serigala adalah gambaran dari roh jahat, memang pekerjaan roh jahat hanya bisa menyakiti dan mencerai-beraikan sehingga kawanan domba jauh dari ibadah, pelayanan dan kasih Allah. Maka keluhan Yesus: “Burung mempunyai sarang, serigala mempunyai liang, tetapi Anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala.”

Mari kita lihat keadaan domba-domba yang liar.
Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
(39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.
(39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

Ketika domba-domba liar (dicerai-beraikan oleh si serigala):
-     Menertawakan keramaian kota”, artinya; mengecilkan ibadah dan pelayanan.
Kota Raja Besar itulah Yerusalem, pusat kerajaan damai, tempat ibadah dan pelayanan.
Perhatikan orang diluaran sana, kalau tidak tergembala pasti akan mengecilkan ibadah dan pelayanan.
Siapa yang masih mengecilkan ibadah dan pelayanan segera terima firman para nabi, oleh sebab itu kalau dikoreksi jangan suka bersungut-sungut.

-     “Tidak mendengar teriak si penggiring” = tidak dengar-dengaran kepada suara gembala.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan, kenapa? Karena sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai, biarlah kita terus mengikuti kemana saja kita dibawa, kemana saja kita digembalakan, tetapi yang pasti firman pengajaran mempelai membawa kita masuk dalam penggembalaan yang besar, masuk dalam pesta nikah Anak Domba dan menjadi mempelai wanita Tuhan.
Tetapi di sini dia tidak mendengar suara si penggiring, lebih suka mendengar suara asing, seperti Hawa, sehingga dia diperdaya dengan suara daging, menuruti kata hati dan mendengar suara Setan.

-     Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau”, artinya: Beribadah di sembarang tempat, hari ini ibadah di sini, minggu depan tempat yang lain, minggu depannya lagi di tempat yang lain, terus silih berganti.
Dia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, alasannya; mencari apa saja yang hijau. Mendengar firman tetapi pergi ke sana sini sampai tidak tergembala itu tidak benar.

Praktek serigala mencerai-beraikan kawanan domba.
Matius 7:15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Nabi-nabi palsu disebut juga dengan serigala yang buas, mereka menyamar seperti domba.
Berarti nabi-nabi palsu disebut dengan serigala berbulu domba, waspada!

Matius 7:20
(7:20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Kalau mau mengenal nabi-nabi palsu, binatang buas (disebut juga serigala), lihat dari buah pelayanan mereka.

Apa buahnya........?
Matius 7:21-22
(7:21). Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Ini buah dari nabi-nabi palsu, yaitu:
-     Bernubuat.
-     Mengusir setan.
-     Mengadakan tanda-tanda heran / mujizat-mujizat, yang sakit jadi sembuh.

Saudaraku, semua hal itu dilakukan demi nama Tuhan.
Perlu diketahui; mujizat boleh terjadi, banyak hamba Tuhan saat ini menggombar-gambirkan mujizat masih ada, betul, tetapi kalau buah pelayanan itu tidak memuncak sampai kepada salib, tidak benar, sebab itu dalam Yohanes pasal 6, kisah mengenai Yesus mengadakan banyak mujizat, lalu banyak orang mengikuti Yesus, tetapi Yesus segera menyingkir, karena Tuhan Yesus tahu mereka mengikuti Dia hanya karena kesembuhan.
Kemudian pada kesempatan yang lain Yesus memberi makan 5000 orang dengan lima roti dan dua ikan, lalu melihat mujizat itu mereka datang berbondong – bondong dan berkata; “Engkau nabi” lalu Tuhan tahu mereka datang untuk menempatkan Dia menjadi Raja, tetapi Yesus kembali menyingkir untuk yang kedua kali.
Yesus tidak tertarik kalau pengikutan kita kepada Tuhan hanya karena mujizat, Yesus tidak akan pernah tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Sedikit kesaksian:
Di awal pelayanan saya, banyak yang sakit sembuh, yang kanker sembuh, yang kista sembuh, tertutup kandungan sembuh , yang matanya kemasukan pasir sembuh. Ada orang dirasuki Setan, tinggal doa; dalam nama Tuhan Yesus pergi kau Setan, dia pergi, tetapi apakah itu menjadi suatu ukuran saya hidup suci dihadapan Tuhan, ukuran saya orang benar? Tidak, ingat itu.
Mujizat boleh, terakhir mujizat dalam kandang penggembalaan yang saya layani, usia hampir 67, sembuh dari usus buntu, kemudian dicek lagi, batu dengan diametar ± 1 CM di empedunya, kista di ginjal, saya sudah memimpikan berkali-kali bahwa mama saya akan mati, tetapi suatu kali saya bermimpi juga mama saya wajahnya putih dan ia membawa bendera warna hijau dan kuning, saya langsung ingat kitab Wahyu, wah ini maut. Mama saya lari, saya tahan tidak bisa, kemudian dalam mimpi itu datang seorang sidang jemaat, bapa B. Panggabean, dia datang kepada saya dan mengantakan: “Amang, ini benderanya, tolong bawa ke rumah.” Saya baru mengerti bisa selamat dari maut kalau saya membawa perkara ini di bawah kaki salib Kristus, itu mujizat.
Orangtua saya sembuh, apakah itu ukuran saya masuk sorga? Tidaklah.

Yang Tuhan mau..
Matius 7:21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Yang Tuhan mau supaya melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus harus meminum cawan Allah sehingga dengan demikian jadilah kehendak Allah Bapa di bumi dan di sorga.
Meminum cawan Allah artinya: Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib.
Dalam ayat lain dikatakan: Seluruh kepenuhan Allah terdapat di dalam Dia. Dalam Korintus juga berkata: Di dalam Dia hanya ada Ya atas seluruh janji Allah dan di sini juga Ia berkata: “Ya Bapa-Ku” artinya; sebagai Anak Dia taat, setia dengar-dengaran dan menaklukkan diri-Nya kepada Allah bapa.

Jadi buah pelayanan hanya sebatas kesembuhan, mujizat, mengusir setan, itu bukanlah puncak pelayanan seorang hamba Tuhan, puncak pelayanan hamba Tuhan adalah: Salib Kristus, untuk melakukan kehendak Allah Bapa, biarlah kita semua meminum cawan Allah, jangan puas hanya sebatas mujizat / tanda-tanda heran.

Kembali kita memperhatikan...
Matius 7:22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Tuhan tidak pernah mengenal serigala yang ibadahnya hanyalah mengusir Setan demi nama Tuhan, bernubuat dan mengadakan banyak mujizat.
Kalau Tuhan tidak mengenal, maka pintu hati Tuhan tertutup kepada dia, buktinya; ketika lima gadis bijaksana masuk lalu pintu ditutup, lima gadis bodoh datang, Tuhan berkata: “Aku tidak mengenal” artinya; pintu hati Tuhan tertutup.
Sudah paling bersyukurlah kita ini telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai supaya pintu hati Tuhan tidak tertutup, sehingga masuk dalam pesta nikah Anak Domba, itulah kerinduan kita. Apa artinya kita berkorban, berjerih lelah dalam ibadah dan pelayanan tetapi yang diikuti buah dari nabi-nabi palsu, si serigala?

Jalan keluarnya dengan cara memperhatikan golongan pertama, itulah Yesus Kristus, Raja orang Yahudi.
Matius 2:1-2
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Yesus yang dilahirkan di Betlehem adalah Raja orang Yahudi.
Dahulu telah ada raja yang menguasai hati itulah raja Herodes, dengan ibadah yang dijalankan secara lahiriah itulah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, maka Yesus juga harus lahir, Yesus yang adalah Raja orang Yahudi, jadi tandingan raja Herodes adalah Yesus Kristus, Raja orang Yahudi. Tandingannya raja harus raja, jangan raja tandingannya pion.

Matius 2:6
(2:6) Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Bangkit seorang yang akan memerintah, Dia Raja orang Yahudi dan pemimpin untuk menggembalakan umat-Nya Israel.
Matius 2:6 ini adalah pernyataan yang diberikan oleh ahli Taurat dan imam kepala atas pertanyaan raja herodes.

Mari kita lihat...
Matius 2:4-5
(2:4) Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
(2:5) Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:

Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi.

Mari kita lihat nabi Mikha...
Mikha 5:1-3
(5:1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
(5:2) Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.
(5:3) Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,

“...Ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan.”
Yesus Raja, Dia memerintah Israel, Dia menggembalakan Israel dengan kekuatan Tuhan, bukan dengan kekuatan manusia.
Seseorang tidak akan bisa tergembala dengan kekuatan manusia, sehebat apapun seorang motivator yang kita tonton di televisi dan sehebat apapun motivator untuk mempengaruhi jiwa seseorang, dia tidak akan pernah tergembala dengan baik dan tidak akan pernah menjalankan hidup yang sempurna.

Kita perhatikan kekuatan Tuhan...
Yohanes 10:11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

“Gembala yang baik memberikan nyawanya kepada domba-dombanya”, berarti Yesus menggembalakan Israel dengan kekuatan Tuhan, kekuatan Tuhan yang dimaksud di sini adalah salib Kristus, sebab Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib.
Tidak boleh menggembalakan sidang jemaat dengan kekuatan manusia, kekuatan daging, pengertian sendiri, pemahaman manusiawi atau dengan membaca buku-buku, tetapi lupa salib, atau juga menyampaikan firman yang ditambahkan, cerita-cerita isapan jempol, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong, ini tidak akan bertahan lama. Atau dengan firman yang dikurangkan, yaitu; pemberitaan tentang salib diganti dengan dua hal:
-     Teori kemakmuran, artinya orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya. Biasanya hamba Tuhan seperti ini meninabobokan sidang jemaat, terlebih orang kaya, tidak boleh disentil dosanya, nanti terkejut, takut, mundur, sehingga yang menjadi majikan di dalam gereja adalah orang kaya.
-     Tanda-tanda heran / mujizat.
Tuhan menggembalakan sidang jemaat dengan kekuatan Tuhan, kalau tidak, penggembalaan bubar. Kalau bukan karena salib saya tidak akan bisa bertahan di Banten. Sidang jemaat juga bertahan, tergembala karena salib, itulah kekuatan Allah.

1 Korintus 1:18
(1:18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

Pemberitaan firman tentang salib Kristus adalah kekuatan Allah.
Kalau kekuatan Allah saja terletak pada salib, seharusnya lebih lagi hamba-hamba Tuhan dalam melayani Tuhan.

1 Korintus 1:22
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,

Perhatikan:
-     Orang-orang Yahudi menghendaki tanda.
Mereka menghendaki tanda-tanda heran dan nubuat sendiri, bukan nubuat firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Suka menunggu-nunggu perkataan hamba Tuhan: “Engkau kepala bukan ekor, engkau naik bukan turun”, suka dengar yang seperti itu.
-    Orang-orang Yunani mencari hikmat, mengerti cara melayani, mengerti firman tetapi tidak menjadi pelaku.

Bandingkan pendirian rasul Paulus...
1 Korintus 1:23
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

Rasul Paulus memberitakan Kristus yang disalibkan dan pendiriannya kuat tidak berubah-ubah. Ini yang Tuhan mau.  
Sekalipun salib Kristus menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi dan suatu kebodohan bagi orang-orang Yunani (kafir).
-       Orang-orang Yahudi tersandung terhadap salib Kristus, karena ibadah mereka hanya sebatas tanda-tanda heran / mujizat-mujizat semata.
-     Orang Yunani menganggap bahwa salib adalah kebodohan, karena ibadah mereka hanya sebatas pengetahuan (hikmat) bukan sebagai pelaku firman.

1 Korintus 1:24
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Bagi mereka yang dipanggil, Kristus adalah kekuatan Allah, salib Kristus adalah hikmat Allah.
Kalau tidak ada salib kita bodoh, tidak tahu mana yang baik mana yang benar. Dengan adanya salib kita tahu mana yang benar, yang berkenan dan sempurna bagi Allah, sesuai dengan tulisan rasul Paulus kepada jemaat di Roma jangan menjadi sama dengan dunia, supaya mengerti kehendak Allah.... Roma 12:2.
Tidak ada yang bisa menentang salib Kristus yang adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah, maka itu juga harus menjadi pendirian kita baik dalam nikah, ibadah dan pelayanan dan dalam segala perkara.

1 Korintus 1:25
(1:25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Oleh karena salib kita kuat, kita dapat membedakan mana yang baik, mana yang tidak baik.
Bagi orang dunia ibadah dan pelayanan yang bentuknya salib adalah bodoh. Dari Serang pulang – pergi empat orang dibutuhkan biaya yang cukup besar, belum lagi waktu, tenaga, pikiran terkuras. Justru karena salib saya memiliki hikmat, mengerti mana yang baik dan berkenan dihadapan Tuhan, walaupun raga ini habis dan lelah. Tidak bisa dibantahkan pengalaman salib.

Dampak positif digembalakan dengan kekuatan Allah.
Yohanes 10:10
(10:10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Pertama: Supaya ada hidup.
Seperti Lazarus sudah mati tetapi dia hidup.
Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Syarat mengikuti dan melayani Tuhan:
-     Sangkal diri berarti tidak mengakui keberadaan diri sendiri, persamannya tidak suka bermegah, tidak merasa diri bisa dan mampu, tidak merasa diri lebih dari yang lain, pendeknya, tidak mengakui segala yang ada di dalam diri sendiri.
Rasul Paulus tidak bermegah, sekalipun ia diangkat ketingkat yang ketiga dari sorga, dan pada saat itu juga ia mendapat penyataan-penyataan yang hebat, dan penglihatan-penglihatan yang hebat. Dalam suatu kesempatan, rasul Paulus berkata kepada jemaat di Korintus: “Untuk orang itu aku bermegah, tetapi untuk diriku aku tidak bermegah” = menyangkal diri.
-     Pikul salibnya = memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan.
Saya sebagai gembala sidang bertanggungjawab terhadap kawanan domba dalam kandang penggembalaan. Keselamatan jiwa dari kandang penggembalaan ada di atas pundak saya, sebab itu saya harus tetap berpegang pada firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, digembalakan olehnya dan tekun dalam tiga macam ibadah pokok, itu tanggung jawab saya sebagai gembala.
Sebagai imam-imam; pemimpin pujian, singer, kolektan, pemain musik, penerima tamu, pikul tanggung jawab itu, jangan dilepaskan, salib tidak boleh dilepaskan, harus dipikul dengan benar, jangan pura-pura, jangan untuk menonjolkan diri. Sebagai anak hormat kepada orangtua, sebagai suami mengasihi isteri dan anak, sebagai anak dihadapan Tuhan, pikul saja, apapun tugas kita di sekuler, dalam dunia ini, pikul saja.

Matius 16:25
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Tidak sangkal diri dan pikul salib akan binasa.
Tetapi sebaliknya sangkal diri dan pikul salib, maka dia hidup, itulah dampak positif digembalakan dengan kekuatan Tuhan/salib Kristus.

Matius 16:26
(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Sekalipun seseorang memperoleh seisi dunia, tidak ada artinya kalau dia mati, tidak sangkal diri dan pikul salib.
Untuk yang kesekian kali bahkan ratusan kali saya sampaikan, andaikata dunia ini dikasih kepada saya, tetapi syaratnya lepaskan ibadah dan pelayananmu, dengan tegas saya katakan; tidak, ikut Tuhan sudah harga mati dengan segala syaratnya.
Sebab itu, ujian pertama mengenai roti, ujian kedua dibubungan Bait Allah, dan ujian yang ketiga setelah Yesus berpuasa yaitu Iblis Setan membawa Yesus ke tempat yang tinggi lalu Setan menunjukkan seluruh kerajaan dunia dan kemegahannya dan mengatakan; ini akan diberikan kepada-Mu menjadi milik-Mu, tetapi syaratnya sembah Iblis, Yesus berkata; ada tertulis: “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu.”
Kalau kita menyembah harta, isteri, anak, kekayaan, pekerjaan tidak ada hidup karena semua allah yang mati, kita hidup karena darah Anak Domba, Dia menebus kita di atas kayu salib.

Kedua: “Supaya mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Kita lihat pengalaman seorang raja besar ketika dia digembalakan oleh Gembala Agung dengan kekuatan Tuhan.
Mazmur 23:1
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Pengalaman Daud ketika digembalakan oleh Gembala Agung.
Raja Daud, tidak kekurangan / berkelimpahan dalam segala sesuatunya, yaitu;
-      Secara jasmani: Sandang pangan dicukupkan, makan, minum dan pakaian, dicukupkan.
-     Secara rohani: Tidak terlihat lagi segala kelemahan dan cacat cela, dosa kejahatan tidak terlihat lagi, tidak terlihat lagi kesombongan, kejahatan dan kefasikan.

Mazmur 23:2-3
(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

-     Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau” = digembalakan oleh firman.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
-     Ia membimbing aku ke air yang tenang” = digembalakan oleh Roh Kudus.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada ibadah raya Minggu
-     Ia menyegarkan jiwaku” = bertemu dengan Allah dalam kasih-Nya lewat ibadah doa penyembahan. Dan oleh kasih-Nya jiwa disegarkan

Mazmur 23:4
(23:4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Dalam segala sesuatu tidak takut bahaya, saya tidak takut karena gada besi dan tongkat menjadi penghiburan.
Firman pengajaran mempelai mengajarkan saya dan saudara dalam segala sesuatu dan itu merupakan penghiburan.
Tongkat à kuasa Roh Kudus. Kalau daging mulai bersuara, Roh Kudus kuasai dan pimpin dalam seluruh kebenaran itulah penghiburan.

Mazmur 23:5
(23:5) Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

-     “Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku.”
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada meja roti sajian. Kebenaran itu kita sajikan dihadapan musuh (lawan). Kalau kita menyatakan kebenaran kepada orang yang menyakiti = menaruh barah di atas kepala, karena kita limpah dengan kebenaran, sehingga dapat menyajikan kebenaran, kalau tidak limpah tidak mungkin kita bisa menyediakan hidangan bagi musuh.
-     “Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.”
Istilah melimpah adalah satu wadah diisi penuh itu belum limpah, tetapi apabila wadah itu penuh lalu diisi lagi sampai luber, itulah melimpah. Dengan demikian orang lain turut merasakan.

Mazmur 23:6
(23:6) Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

-     Kebajikan mengikuti seumur hidup berarti limpah dalam segala perbuatan baik.
Tadi kami ke sini dibawa oleh pa Panjaitan, itu bagian dalam kebajikan. Kalau limpah tidak kekurangan akan mengikuti seluruh hidup.
-     Kemurahan mengikuti seumur hidup, berarti murah hati, tidak susah.
Kalau disuruh sapu gereja, langsung Ya Bapa, bersungut-sungut, itu bukan Ya Bapa, kehendak sendiri yang jadi.
Tandanya: Diam dalam rumah Tuhan seperti Yakub, berarti; puncaknya menjadi gunung Sion.
Yang membangun Tabernakel adalah Musa, kenapa tidak dibilang Sion itu adalah rumah Allah Musa? Tetapi dalam Yesaya Sion itu disebut rumah Allah Yakub, kenapa? Karena dia tinggal diam dan tenang di dalam kemah... Kejadian 25.
Kalau disebut Musa, nanti hanya Musa saja yang menjadi gunung Sion, untung saja rumah Allah Yakub yang menjadi gunung Sion, supaya kita juga yang menjadi keturunan Yakub yang berganti nama menjadi Israel, dan menjadi pengantin perempuan Tuhan.
Inilah kelimpahan, memuncak sampai kepada gunung Sion, semakin terang semakin jelas seperti rembang tengah hari.
Rembang tengah hari persis jam 12 siang tidak ada lagi bayang – bayang dosa, seperti perempuan samaria Tuhan sucikan segala sesuatu = kelimpahan.  Amin.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;

Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment