KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, May 21, 2017

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 17 MEI 2017

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 17 MEI 2017

KITAB KOLOSE
(Seri 115)

SubtemaDIUTUS UNTUK MEMBAWA DAMAI SEJAHTERA.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum membawa diri kita masing-masing rendah di bawah kaki Tuhan sujud menyembah kepada Dia terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.

Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Terlebih dahulu kita perhatikan kalimat: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.
Ini menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka, dan itu terlihat dari setiap perbuatan-perbuatan jahat yang mereka perbuat.
Pendeknya; orang yang masih berbuat kejahatan, kenajisan menunjukkan bahwa ia masih hidup jauh dari Allah sekalipun berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah banyak melakukan pelanggaran dan banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2: 2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa/pelanggaran.
1.     Mengikuti jalan dunia ini.
Menunjukkan bahwa dunia ini mempunyai arus yang sangat kuat untuk mempengaruhi atau menghanyutkan dan menenggelamkan kerohanian dari pada anak-anak Tuhan sampai dibawa pada kematian rohani. Kalau anak Tuhan mengalami kematian rohani, ia tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan Tuhan.
2.     Mentaati penguasa kerajaan angkasa.
Pertanyaannya; siapakah mereka yang mentaati penguasa kerajaan angkasa? Jawabnya: yaitu mereka yang dikuasai oleh roh pendurhakaan.
Mendurhaka = memberontak atau melawan kepada Allah.
3.     Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Perlu untuk diketahui;
-       Hidup menurut keinginan daging memikirkan hal-hal yang dari daging, berarti tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu perkara di atas atau perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan.
-       Hidup menurut keinginan daging menunjukkan bahwa ia berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “Mata ganti mata, gigi ganti gigi”, arti rohaninya; kejahatan dibalas kejahatan.
Pendeknya; orang yang hidup menurut hukum Taurat tidak mengenal belas kasih atau jauh dari kasih karunia. Itu sebabnya mereka yang berada di bawah hukum Taurat berujung pada kebinasaan. Hukum Taurat itu tidak menyelamatkan tetapi membinasakan karena hukum Taurat itu merangsang dosa di dalam anggota-anggota tubuh.
Kemudian, ibadah Taurat = ibadah lahiriah, berarti; mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmaninya kepada Tuhan tetapi manusia batinnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Orang yang semacam ini adalah orang yang tidak memiliki hikmat dari Tuhan.   

Lebih rinci tentang YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.”
Pendeknya; BINASA, berujung pada kematian yang kekal.

Efesus 2:13
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

“Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.”
Saudaraku, Tuhan memanggil kita dari kegelapan dan oleh darah-Nya kita ditebus.
Kalau saat ini kita berada di dalam rumah Tuhan beribadah dan melayani Tuhan semua karena kemurahan hati Tuhan (oleh karena darah salib Kristus). Dahulu kita jauh tetapi oleh darah salib Kristus kita telah ditebus dari perbuatan yang sia-sia.


Efesus 2:14
(2:14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

Di sini kita melihat, Tuhan menyatukan kedua belah pihak (pihak yang jauh maupun yang dekat). Sesungguhnya, ini adalah hal yang mustahil / tidak masuk akal manusia karena kedua pihak masing-masing berada di dalam kelemahannya.

-       Yang jauh à bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat berarti hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Gambaran bangsa kafir; seperti anjing yang menjilat muntahannya dan seperti babi yang mandi kembali ke kubangan, artinya; kembali membuat kesalahan yang sama.
Inilah kenajisan / noda kekafiran dari bangsa kafir, selain hidup menurut keinginan daging juga mengulangi kembali kesalahan yang sama.
Itu sebabnya tadi saya katakan; sungguh tidak masuk akal kalau kedua pihak disatukan.
-       Yang dekat à bangsa Israel (orang-orang bersunat).
Kelebihannya: kepada mereka dipercayakan hukum Taurat dan sunat sehingga bangsa Israel bermegah kepada hukum Taurat namun tidak hidup di dalamnya.
Demikian juga bangsa Israel masih tetap berpegang kepada hukum Taurat menjalankan ibadahnya juga secara lahiriah, juga menghukum orang yang bersalah dengan hukuman yang setimpal.

Jadi sangat tidak mungkin kedua pihak dapat disatukan, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Jadi jangan pernah merasa bahwa seseorang tidak mungkin bisa berubah, jangan pernah berpikir seperti itu. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, asal mau, jangan bertahan di dalam dosanya.
Saya melihat kita masih menginginkan hal-hal yang najis, bukan secara kasat mata tetapi mata rohani saya melihat, sebetulnya itu sangat disayangkan. Setiap orang dapat dilepaskan, asal dia mau. Jangan pernah berpikir tidak mungkin, tidak ada yang mustahil, tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, darah Yesus sangat berkuasa asal dia mau disucikan oleh darah Yesus Kristus, setiap hari selalu ada tanda darah (pertobatan) baik hamba Tuhan, imam bahkan sampai kepada seluruh sidang jemaat.
Jangan salah mengerti, orang yang di dalam Tuhan juga harus selalu bertobat, setiap hari, bukan hanya orang dunia saja.

Efesus 2:17
(2:17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",

Pendeknya, Ia datang membawa damai sejahtera kepada kedua pihak, baik pihak yang jauh maupun pihak yang dekat, Dialah damai sejahtera kita.

Yohanes 20:19
(20:19) Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Sementara pintu-pintu terkunci rapat, Yesus berdiri di tengah murid-murid dan berkata; "Damai sejahtera bagi kamu!"

Yohanes 20:20
(20:20) Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

Sesudah berkata demikian Ia menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka, artinya; darah salib Kristus (korban Kristus) memberikan damai sejahtera.
Dua tangan yang terpaku dan lambung yang tertikam itulah korban Kristus memberikan damai sejahtera kepada murid-murid-Nya dan juga tentu kepada kita semua.

Yohanes 20:21
(20:21) Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Tanda – tanda seseorang mengalami damai sejahtera; memberi diri diutus.
Orang-orang yang diutus mengalami banyak ancaman-ancaman. Jadi, bukan berarti berada di pengutusan, kemudian tidak merasakan ancaman-ancaman dari sekitar. Tetapi sekalipun demikian, orang-orang yang diutus tetap mengalami dan merasakan damai sejahtera. Banyak ancaman dan sengsara karena salib, karena firman tetapi mereka yang diutus tetap mengalami dan merasakan damai sejahtera.
Orang yang diutus itu bagaikan domba di tengah serigala, mengalami ancaman dan bahaya, bahkan maut sekalipun, namun tetap dalam damai sejahtera.

Syatar-syarat berada di tengah pengutusan
Matius 10:7-10
(10:7) Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
(10:8) Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
(10:9) Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
(10:10) Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan di tengah-tengah pengutusan:
1.     “Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.”
Artinya; jangan bergantung kepada mamon /uang. Emas, perak dan tembaga dalam ikat pinggang -> uang/mamon.

1 Timotius 6:10
(6:10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Jangan bergantung kepada mamon /uang, karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang.
Akibat cinta uang:
-         Menyimpang dari iman (kebenaran).
-         Menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka

2.     Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan.”
Bekal berbicara tentang firman Allah, berarti telah mengalami bahwa firman itu telah mendarah daging.

Ketika firman mendarah daging…
2 Korintus 3:3
(3:3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Menjadi surat Kristus berarti; firman telah dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam loh-loh daging dan ditukik di dalam hati, sehingga baik perkataan, perbuatan (gerak-gerik) menjadi kesaksian yang dapat dibaca dan dilihat setiap orang. Itulah bekal di tengah pengutusan.
Ketika firman itu telah mendarah daging itu tanda bahwa ia senantiasa menikmati pelayanan Roh bukan pelayanan tubuh. Sedangkan pelayanan tubuh itu sama seperti huruf-huruf yang tertulis dalam loh-loh batu. Tidak hidup = tidak mengalami keubahan.
Jadi sekalipun seseorang menangis setelah dengar firman kalau tidak dilanjutkan dengan keubahan hidup itu sama seperti huruf-huruf yang tertulis pada dua loh batu (mati).

3.     Janganlah kamu membawa baju dua helai.”
Ini berbicara tentang pembaharuan dalam hidup, berarti yang lama telah berlalu.

2 Korintus 4:16
(4:16) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

Ketika manusia batiniah (manusia dalam) seseorang dibaharui dari sehari ke sehari maka manusia lahiriahnya akan semakin merosot, sebaliknya kalau seseorang masih bermegah di dalam perkara lahiriah itu tanda / sinyal bahwa manusia batiniahnya tidak mengalami pembaharuan.
Manusia rohani itu sama seperti pesawat yang terbang tinggi, melihat ke bawah / perkara lahirah itu kecil, begitu juga sebaliknya.

2 Korintus 4:17-18
(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
(4:18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Kalau manusia batiniah telah dibaharui maka perhatiannya hanya tertuju kepada perkara-perkara rohani itulah perkara yang tak terlihat à perkara di surga.
Jadi sekalipun ia mengalami aniaya karena firman / sengsara salib dia tidak peduli karena perhatiannya fokus pada perkara di atas / perkara rohani = memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan.

Kelebihan telah mengalami keubahan/pembaharuan: menghargai firman Tuhan seperti kantong kulit yang baru diisi anggur yang baru.
Matius 9:16-17
(9:16) Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
(9:17) Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

“Anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”

-         Anggur yang baru -> kasih dan kemurahan Tuhan.
-         Kantong yang baru -> kehidupan yang telah dibaharui.
Kesimpulannya, hidup yang telah dibaharui menghargai kasih dan kemurahan Tuhan, sehingga ia mengalami pemeliharaan Tuhan.
Kalau seseorang belum mengalami pembaharuan orang yang semacam ini tidak dapat menghargai kemurahan Tuhan.

4.     Jangan membawa kasut.”
Ini berbicara tentang kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
Saudaraku, sebetulnya Tuhan menuntun kita di luar kemampuan daging oleh sebab itu kita harus mengangkat tangan tanda penyerahan diri. Seperti bangsa Israel dipimpin di padang gurun selama 40 tahun selama itu pula kasut dan pakaian mereka tidak pernah rusak dan usang, tinggal penyerahan dan kerelaan hati kita masing-masing.

5.     “Jangan membawa tongkat.”
Tongkat à salib berarti; sangkal diri dan pikul salib, sebab syarat untuk mengikuti dan melayani Tuhan adalah; sangkal diri dan pikul salib.
Pertanyaannya; sampai kapan sangkal diri dan pikul salib? Jawabnya; setiap hari. Jadi bukan dua hari sekali atau tiga kali seminggu menurut ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Setiap hari berarti salib telah mendarah daging, karena salib telah dinikmati.

Inilah syarat di tengah pengutusan.

Matius 10:5-6
(10:5) Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
(10:6) melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

Yesus mengutus 12 murid hanya kepada bangsa Israel / domba-domba yang terhilang saja. Namun Tuhan tambahkan lagi satu rasul itulah rasul Paulus (rasul ketiga belas), dia diutus kepada bangsa kafir.

Yohanes 10:15-16
(10:15) sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
(10:16) Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Pengutusan itu bukan hanya untuk bangsa Israel (pihak yang dekat) tetapi juga bagi mereka yang jauh (bangsa kafir) sehingga baik yang jauh maupun yang dekat menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Kita harus menjadi satu kawanan dengan satu gembala, berarti tidak beribadah di tempat-tempat lain dengan seenaknya. Memang sebaiknya penggembalaan itu tidak boleh digilir.

Yohanes 10:17
(10:17) Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.

“Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali”, artinya; kalau Yesus hidup maka bangsa kafir dan orang Yahudi juga hidup. Barangsiapa kehilangan nyawa karena sangkal diri dan pikul salib maka ia akan memperoleh nyawanya kembali (hidup kembali).

Yohanes 10:18
(10:18) Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

Inilah tugas dari seorang utusan, berkuasa memberikan dan berkuasa mengambilnya kembali (ada kuasa).
Jadi jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, juga perhatikan orang lain di tengah pengutusan supaya orang lain juga hidup, kita hidup, karena Dia hidup.
Yesus di utus untuk memberi damai sejahtera, berkuasa memberikan dan berkuasa mengambilnya kembali. Jangan egois lagi. Karena kuasa itu kita terima dengan cuma-cuma, maka kita juga melayani dengan cuma-cuma.

Efesus 2:18
(2:18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

Akhirnya kedua pihak dalam satu roh beroleh jalan masuk kepada Bapa, karena Dia berkuasa memberi dan mengambilnya kembali.

Ibrani 10:19
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

Oleh darah salib Kristus, kita sekarang penuh keberanian masuk ke dalam tempat kudus.

Ibrani 10:20
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Persamaan dari ayat ini adalah; Ia telah melintasi kemah yang lebih besar, dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat dengan tangan manusia, yaitu tabir itulah diri-Nya sendiri.

Keuntungan berada di tempat kudus.
Efesus 2:19
(2:19) Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

Kalimat dari ayat 19 ini dibagi menjadi dua bagian:
a.     Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus.”

Ibrani 11:13-16
(11:13) Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
(11:14) Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.
(11:15) Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
(11:16) Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

Di sini kita perhatikan : “Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik.”
Tanah air yang lebih baik yaitu; satu tanah air surgawi, sebab kita ini pendatang di bumi, tanah air kita adalah tanah air surgawi, kita rindu ke sana. Inilah dampak positifnya menjadi kawan sewarga Allah baik yang jauh dan yang dekat.

b.     “Anggota-anggota keluarga Allah.”
1 Timotius 3:15
(3:15) Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Keluarga Allah berarti:
-       Tiang penopang” yang dipancangkan di dalam rumah Tuhan.
Melayani sebagai pemimpin pujian, kotbah, singer, kolektan dan lain sebagainya tetapi tidak menjadi tiang penopang, adalah pelayanan yang tidak berkenan. Tetapi yang disebut keluarga Allah dia harus menopang segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya baik tenaga, pikiran, waktu, bahkan menopang dengan dana (uang).
Alangkah sayangnya, kalau seseorang melayani hanya sebatas melayani.

-       Dasar kebenaran.”
Dasar dari kerajaan Allah adalah kebenaran dan keadilan, sumbernya adalah salib Kristus, di luar salib tidak ada lagi kebenaran dan keadilan. Biarlah kita senantiasa berdiri teguh di atas korban-Nya Kristus supaya kita semua menjadi dasar kebenaran, berarti kebenaran itu di mulai dari kehidupan kita bukan dari orang lain. Jadi setiap melakukan sesuatu di mulai dari kita, jangan menunggu orang lain mendahului baru kita ikut-ikutan, itu bukan dasar kebenaran. Amin.

Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati

Pemberita firman oleh;

Gembala sidang; Pdt. Daniel U, Sitohang


No comments:

Post a Comment