KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, May 17, 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 05 MEI 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 5 MEI 2017

“KITAB MALEAKHI”

Subtema: HARI YANG DIJADIKAN TUHAN.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.

Maleakhi 4:2
(4:2) Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.

Ayat ini berbicara tentang kelepasan dan kemenangan terhadap orang-orang yang takut akan nama Tuhan, sebab bagi mereka akan terbit Surya kebenaran dan kesembuhan pada sayapnya.
Surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya à kasih Allah yang membawa kepada kesembuhan / pemulihan.

Maleakhi 4:3
(4:3) Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam.

Orang-orang yang takut akan nama Tuhan akan menginjak-injak orang-orang fasik seperti abu di bawah telapak kaki mereka. Hal ini berlangsung pada hari yang dijadikan oleh Tuhan.

Mazmur 118:24-25
(118:24) Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
(118:25) Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!

Pada hari yang dijadikan Tuhan ada sorak-sorai, ada sukacita, karena hari yang dijadikan itu, Tuhan datang untuk menyelamatkan orang-orang yang takut akan nama Tuhan. Sebaliknya, pada hari yang dijadikan Tuhan itu adalah hari murka Allah yang hebat dan dahsyat bagi mereka yang akan ditentukan untuk binasa dan itu telah kita lihat dalam Ibadah Raya Minggu…30 April 2017.

Yesaya 49:8
(49:8) Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,

Pada hari Tuhan menyelamatkan Ia akan menolong dan membentuk orang-orang yang takut akan nama Tuhan.

Mazmur 118:22-25
(118:22) Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
(118:23) Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
(118:24) Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
(118:25) Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!

Pada hari penyelamatan itu, Tuhan akan menunjukkan perbuatan-Nya yang ajaib untuk menolong dan membentuk kita. Sebab, Dia adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan namun telah menjadi batu penjuru.

Kita lihat lebih rinci tentang batu yang dibuang oleh tukang bangunan dijadikan batu penjuru.
1 Petrus 2:6-7
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

Yesus yang disalibkan (korban Kristus) telah menjadi batu penjuru, berarti; menjadi dasar dari tiap-tiap bangunan. Batu penjuru = dasar dari bangunan.
Kita ini adalah rumah Tuhan / bangunan rohani, dasar kita untuk beribadah dan melayani Tuhan adalah korban Kristus, Yesus yang disalibkan, karena Dialah batu penjuru, dasar bangunan.
Batu yang mahal telah dibuang, oleh tukang-tukang bangunan, yaitu: tua-tua, imam-imam kepala, mereka telah menyalibkan Yesus namun batu yang dibuang itu telah menjadi batu penjuru (dasar dari tiap-tiap bangunan).

Dampak positif apabila rumah didirikan di atas batu (di atas dasar yang benar)...
Matius 7:24-25
(7:24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
(7:25) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Perhatikan kalimat: “Tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.”
Tidak rubuh berarti kuat menghadapi ujian, karena rumah itu didirikan di atas batu.

Ada tiga jenis ujian menurut Injil Matius 7:24-25, yaitu:
1.     Turunlah hujan.
2.     Datanglah banjir.
3.     Angin melanda rumah itu.

Kita akan melihat satu persatu...
Tentang : TURUNLAH HUJAN à Ujian yang datang dari atas = roh-roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya.

Efesus 6:10-12
(6:10) Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Perlu untuk diketahui: Perjuangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan penghulu dunia yang gelap yaitu roh-roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya.
Jadi kalau ada orang Kristen berselisih karena sesuatu perkara untuk menegakkan kebenaran, itu perjuangan yang keliru. Tetapi rupa-rupanya banyak orang Kristen keliru dalam perjuangannya, dia rela berselisih / bertengkar dengan sesamanya untuk menyatakan kebenaran. Jangan keliru lagi di hari-hari terakhir ini, perjuangan kita bukan melawan darah daging (sesama), melainkan berjuang melawan penghulu di udara dengan segala tipu muslihatnya.

Yesus telah menghadapi kuasa si jahat dan pengaruhnya dan Dia berkemenangan karena Dia tidak terjebak dengan tipu muslihat dari pada Iblis/Setan.

Kita lihat itu dalam...
Yohanes 18:34-36
(18:34) Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"
(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"
(18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

Sekalipun Yesus diserahkan oleh tukang-tukang bangunan untuk disalibkan, namun Yesus tidak membalas kejahatan dengan kejahatan terhadap orang yang menyalibkan-Nya. Penyaliban itu di mulai dari taman Getsemani ketika Simon Petrus memutuskan telinga dari salah satu hamba imam besar, justru sebaliknya Yesus memulihkan telinga itu kembali. Kemudian, pada saat Dia diadili di hadapan imam besar Kayafas (mahkamah agama), Dia diludahi, dipukul namun Ia tetap tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Ludah ini mewakili dua bangsa, yaitu; ludah dari bangsa kafir dan orang Yahudi itu sendiri.
Ludah berarti sesuatu yang najis keluar dari mulut.
Ludah yang keluar dari mulut bangsa kafir persis seperti dosa kejahatan dari bangsa kafir, yaitu dosa; babi dan anjing namun Ia tetap bertahan, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Ludah yang keluar dari mulut orang Yahudi berarti dengan segala kesombongannya, bersandar kepada hukum Taurat dan bermegah di hadapan Allah dan mengaku diri sebagai orang Yahudi itu adalah dosa kesombongan, namun Yesus tetap bertahan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.

Kemudian ketika diadili di hadapan Pilatus, disitu pun Yesus tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Yohanes 18:30-34
(18:30) Jawab mereka kepadanya: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!"
(18:31) Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
(18:32) Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
(18:33) Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"
(18:34) Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"

Di sini kita perhatikan bangsa-Nya (orang-orang Yahudi) berkata kepada Pilatus bahwa Yesus adalah seorang penjahat, inikan perkataan dusta namun Yesus tetap tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, juga sampai di hadapan Herodes, disitu pun Dia dipermain-mainkan, Herodes menanggalkan jubahnya lalu dikenakan kepada Yesus, menganggap Yesus Kecil, lalu prajurit-prajurit itu berkata; Sembah kepada Raja, tetapi tujuannya merendahkan Yesus Kristus / mengecilkan Yesus sebagai Raja di atas segala raja.
Kalau seseorang mempunyai kedudukan yang tinggi di bumi lalu kedudukan yang tinggi ini dikecilkan itu rasanya sakit sekali. Kita lihat lembaga-lembaga yang ada di dunia ini seandainya lembaga itu dikecilkan maka ada hukumnya. Yesus lebih dari pada lembaga, lebih dari pada penguasa, namun sekalipun Dia dikecilkan dan dipermain-mainkan pada saat di hadapan raja Herodes, Ia tetap bertahan, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, pendeknya Dia tidak terjebak dengan tipu muslihat dari penghulu di udara. Seandainya Yesus membalas kejahatan dengan kejahatan maka Yesus terjebak dengan tipu muslihat dari pada Iblis/Setan, kerugiannya; maka kehendak Allah tidak terlaksana, rencana Allah yang besar menjadi gagal. Itu sebabnya Yesus berkata kepada Pilatus; kerajaan-Ku bukan dari dunia ini.

Yohanes 18:36-37
(18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Kerajaan Yesus bukan dari bumi / dari bawah, melainkan dari sorga. Jadi kalau Dia lahir, datang ke bumi tujuan-Nya adalah untuk memberi kesaksian tentang kebenaran.
Kebenaran yang sejati / hakiki terletak pada salib, di luar itu tidak ada lagi kebenaran, itulah yang harus disaksikan kepada dunia ini supaya rencana Allah itu tidak gagal melainkan kehendak Allah terlaksana oleh-Nya, tadi sudah kita baca hal ini. Inilah keuntungan bila rumah dibangun di atas dasar batu penjuru / dasar yang benar, kita dapat melawan penghulu di udara dengan segala tipu muslihatnya.

Tentang: DATANGLAH BANJIR à Dosa kenajisan.
Sesungguhnya, banjir ini sedang melanda dunia bukan saja di kota-kota tetapi juga ke desa-desa, dari sejak zaman Nuh sampai zaman sekarang kenajisan itu telah ada, tetapi di hari-hari terakhir ini kenajisan itu telah melanda dunia sebab Setan menyuguhkan kenajisan itu dengan mudah sekali untuk mengaksesnya dan sangat cepat sekali. Jadi roh najis itu diakses dengan sangat cepat sekali, berarti terjadi percepatan, percepatan ini terjadi menandakan kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi. Kemudian air bah ini bukan hanya melanda orang kaya tetapi juga orang miskin, hamba, dan orang merdeka, tua dan muda, bukan hanya orang yang ganteng dan cantik, tetapi yang rupanya terbatas pun dilanda roh najis, karena roh najis tidak memandang bulu.

Kejadian 7:24
(7:24) Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

Ketika banjir melanda bumi pada zaman Nuh itu berlangsung selama seratus lima puluh hari lamanya, berarti kurang lebih selama lima bulan.

Kejadian 6:1-2
(6:1) Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
(6:2) maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

Perhatikan kalimat: “Lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.” Ini berbicara tentang dosa kenajisan.
Mengambil perempuan – perempuan yang cantik-cantik siapa saja yang disukai untuk dijadikan isteri  = dosa kawin mengawinkan / dosa kenajisan.

Matius 24:37
(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Berhati-hatilah karena kenajisan itu mudah sekali diakses, karena ini adalah hari-hari terakhir, sebagaimana zamannya Nuh, mereka tidak tahu apa-apa, sampai pada akhirnya binasalah mereka.

Matius 24:38
(24:38) Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,

Di sini kita perhatikan zaman sebelum air bah itu:
-         Mereka makan dan  minum, itu dosa merokok, narkoba dan minum-minuman keras.
-         Kawin dan mengawinkan = dosa kenajisan. Dosa kawin mengawinkan sekarang ini disebut dengan pesta seks, sebetulnya ini akal-akalan dari Setan. Dosa kawin mengawinkan disebut pesta seks, kalau kita duduk makan untuk menikmati hidangan itu disebut suasana pesta. Jadi Setan pintar menggunakan bahasa pesta.

Akibat dosa kenajisan.
Kejadian 6:5
(6:5) Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia itu besar di bumi dan kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Ini akibat dosa kenajisan: kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan dan itu sudah sampai di hadapan Tuhan.

Kejadian 6:11-13
(6:11) Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
(6:12) Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
(6:13) Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.

Allah melihat bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. Bumi rusak dan hancur tidak terlepas dari kelakuan manusia yang rusak, termasuk gunung-gunung menjadi gundul, hutan-hutan dirambah dan lain sebagainya, itu tidak terlepas dari kelakuan manusia yang rusak.
Kalau kita ingat dulu Adam dan Hawa ditempatkan di taman Eden tujuannya hanya satu untuk mengusahakan taman itu tidak lebih dan tidak kurang, jadi bukan untuk merusak taman Eden.
Saudaraku, saya dan saudara ditempatkan di dalam kandang penggembalaan ini untuk mengusahakan tiga macam ibadah pokok dan dipercayakan karunia-karunia jabatan bagi mereka yang melayani tiga macam ibadah pokok, supaya ibadah ini dapat berjalan dengan baik nama Tuhan dipermuliakan bukan untuk dirusak. Namun ibadah dan pelayanan dalam kandang penggembalaan bisa rusak kalau kelakuan imam-imam yang menjalankan ibadah itu rusak.

Saya mohon jangan rusak penggembalaan ini oleh karena dosa kenajisan, secara lahiriah sepertinya terlihat baik (tidak merusak) tetapi bila batin dikuasai roh najis, itu merusak, sebab itu saya mohon.

Akibat dan kerugian yang terjadi oleh karena dosa kenajisan.
Kejadian 6:3
(6:3) Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

Roh Tuhan tidak akan tinggal permanen. Berarti kalau kelakuan seseorang sudah rusak, sekali waktu Tuhan mengambil roh itu dari manusia. Sementara bagi orang yang melayani Tuhan, Roh Tuhan itu penting sekali bagi dia, karena Roh Tuhan itu mengajar, memimpin, menolong, menguatkan, menghibur, menginsafkan.
Pada saat kita dengar firman kemudian diinsafkan itu adalah pekerjaan Roh Tuhan, sedangkan pekerjaan daging sekalipun dia menangis setelah dengar firman Tuhan, maka dia tidak akan pernah berubah, itulah yang disebut pelayanan tubuh. Kalau beribadah dengan kemampuan daging, orang semacam ini tidak akan bisa insaf. Sangat disayangkan sekali kalau Roh Tuhan itu undur dari kehidupan anak-anak Tuhan teramat lebih mereka yang melayani Tuhan.
Pendeknya, mereka yang hidup dengan dosa makan minum, kawin-mengawinkan akan binasa, juga mereka yang hidup di hari-hari terakhir ini tidak tobat dari dosa kenajisan akan binasa.

Bandingkan dengan seorang yang mendirikan rumah di atas batu.
Matius 7:24
(7:24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Orang bijaksana mendirikan rumah di atas batu.
Siapa orang yang bijaksana? Mereka itu adalah orang yang mendengar firman Tuhan dan melakukannya.

Kejadian 6:9
(6:9) Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela (memperhatikan firman dan melakukannya), diantara orang-orang sezamannya, dia adalah orang yang bijaksana, selain itu Nuh juga hidup bergaul dengan Allah. Saudaraku, pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Daud di dalam Mazmur 1:1-3, di situ dia menunjukkan jati dirinya. Tekun dalam tiga macam ibadah pokok (ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan) sama dengan bergaul dengan Tuhan, terpisah dari hal-hal buruk, maka saya sarankan kepada sidang jemaat jangan terpaksa untuk beribadah apalagi melayani Tuhan, berlakulah bijaksana.

Kejadian 6:14-16
(6:14) Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
(6:15) Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
(6:16) Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

Bukti bahwa Nuh hidup bergaul dengan Tuhan dan menuruti perkataan Tuhan; Nuh membangun bahtera sesuai dengan petunjuk Tuhan.
Saat ini kita sedang membangun bahtera hidup kita di atas gunung Tuhan, tentu harus sesuai dengan petunjuk Tuhan, beribadah jangan menurut kehendak sendiri, misalnya; setelah lelah baru ibadah, kalau masih kuat, tinggalkan ibadah, itu bukan ibadah sesuai dengan petunjuk Tuhan.

Petunjuk Tuhan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
YANG PERTAMA
a.     Bahtera itu harus dibuat berpetak-petak.
Berpetak-petak berarti bentuk kotak / empat persegi, kalau lonjong itu bukan berpetak-petak, panjang dan lebar sama itu namanya petak / bentuk kotak. Kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel itu terkena kepada Ruangan Maha Suci à Yerusalem yang baru.

Wahyu 21:16
(21:16) Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

Bentuk dari pada Yerusalem baru : empat persegi, berarti panjang dan lebarnya sama. Kemudian, adapun ukuran dari Yerusalem baru itu, yaitu; 12.000 stadia. Panjang, lebar, tingginya sama.
Kalau kita mengacu pada angka 12.000 à orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, yaitu mereka yang dipilih dari antara 12 suku Israel. Yang dimeteraikan adalah 12.000 orang dikali 12 suku Israel seluruhnya 144.000 orang.

Mari kita lihat...
Wahyu 21:17
(21:17) Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.

Ukuran temboknya 144.000 hasta itu yang dimaksud dengan petak-petak.

Wahyu 7:4-8
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
(7:5) Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
(7:6) dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
(7:7) dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
(7:8) dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Jumlah mereka yang dimeteraikan adalah 144.000 orang dengan rincian; “suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu”.
Jadi tiap-tiap suku terdiri dari 12.000 orang yang dimeteraikan oleh Allah, jumlah keseluruhannya 144.000 orang. Jumlah yang dimeteraikan itu adalah milik Tuhan. Marilah kita membangun bahtera dengan berpetak-petak.

b.    Bahtera itu ditutup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
Pakal à kasih Allah.

Kegunaan dari kasih Allah:
-         Menutupi banyak sekali dosa sesuai dengan...1 Petrus 4:8.
-         Mengikat dan mempersatukan bahkan menyempurnakan... Kolose 3:14.
-         Tanpa kasih satu dengan yang lain tidak dapat disatukan, tidak mungkin menjadi satu tubuh.

Kita sudah melihat waktu Babel dibangun mereka berjuang supaya tetap bersatu, tetapi kekuatan manusia terbatas, justru Tuhan menyerakkan mereka ke berbagai-bagai penjuru bumi. Marga dari orang-orang batak tidak bisa mengikat dan mempersatukan hanya kasih Allah yang dapat mengikat dan mempersatukan. Kita ini datang dari berbagai – bagai suku, ada jawa, cina, batak, dayak, namun kita di dalam kandang penggembalaan GPT “BETANIA” ini diikat menjadi satu oleh kasih Allah, menjadi satu keluarga, itulah yang disebut keluarga Allah. Maka bahtera itu harus ditutup dengan pakal dari luar dan dalam. Supaya jangan terjadi kebocoran, dosa kenajisan tidak masuk ke dalamnya.
Bukan hanya dari luar saja bahtera itu di pakal, tetapi juga dari dalam. Adakalanya orang Kristen terlihat baik di luar, sepertinya dosa itu tertutupi, tetapi sebetulnya tidak karena dari dalam tidak dipakal, jangan lagi berlaku munafik.

YANG KEDUA : Bahtera itu dibuat menurut ukuran Tuhan baik panjang, lebar, maupun tingginya.
a.     Panjang ; 300 hasta.
Kalau kita bicara tentang angka 300 bisa kita kaitkan dengan orang-orang yang dipilih oleh Tuhan untuk menjadi tentara yang dipimpin oleh Gideon. Awalnya 32.000 orang kemudian lewat seleksi Tuhan yang ketat pulanglah 22.000 tinggal 10.000, karena masih terlalu banyak diseleksi lagi. Kalau terlalu banyak nanti orang berkata; bangsa Israel menang terhadap orang Midian karena tentara mereka banyak, Tuhan tidak mau itu dan Tuhan tidak mau bangsa Israel bermegah juga, maka diseleksi lagi dengan turun minum sehingga tersisalah 300 orang dan inilah yang menjadi tentara yang dipimpin oleh Gideon untuk menghadapi Midian yang sedang menjajah Israel karena mereka umat pilihan.

300 orang ini terpilih sesuai dengan firman Tuhan. Apa ciri-ciri sesuai dengan firman Tuhan?
Mereka minum / menghirup air tidak seperti anjing.
Tidak berlutut saat minum air. Kalau berlutut saat minum air sama seperti binatang.
Dan yang menghirup air dengan membawa tangannya ke mulut hanyalah 300 orang. Tuhan tidak suka melihat orang minum air (untuk memuaskan dahaga) tetapi masih seperti anjing menjilat dan minum air dengan cara berlutut seperti binatang, Tuhan mau kita minum air dengan membawa air itu dengan tangan ke mulut. Orang yang terpilih sesuai dengan firman Tuhan adalah laskar Kristus. Laskar Kristus tidak sempat berlaku seperti anjing menjilat, tidak sempat berlaku seperti binatang yang berlutut. Yang melayani Tuhan adalah laskar Kristus, hidup tidak sempat seperti anjing dan binatang lagi.

b.    Lebarnya : 50 hasta.
Angka 50 ini berbicara tentang hari pentakosta, hari pencurahan Roh Kudus. Saudaraku, orang yang dipenuhkan dengan Roh Kudus adalah orang-orang yang mudah mendapatkan pertolongan dari Tuhan. Kita ingat waktu Sodom dan Gomora dihancurkan, diluluhlantahkan, Abraham memohon lewat doa syafaat diawali dengan angka 50. Apabila ada 50 orang yang berlaku benar di mata Tuhan maka Sodom dan Gomora tidak dihancurkan sampai kepada 10 orangpun tidak ada yang ditemukan orang benar di dalam kota Sodom dan Gomora, akhirnya Sodom dan Gomora diluluhlantahkan dan dihancurkan dan orang yang berada di dalamnya; dibinasakan.
50 itu hari pentakosta, 10 itu berbicara kebenaran yaitu; 10 hukum Allah, itu sebabnya orang yang diurapi, dipenuhkan oleh Roh Kudus mudah sekali mendapat pertolongan untuk akhirnya diselamatkan. Maka, Nuh harus membangun bahtera itu sesuai dengan ukuran Tuhan bukan ukuran kita masing-masing, kalau menurut ukuran kita seringkali kita menyatakan diri sebagai orang yang benar, orang lain yang salah. Kalau menurut ukuran kita, kita ini adalah orang yang sudah paling banyak berkorban, orang lain tidak, sehingga akhirnya ada perkataan; karena saya, karena saya, karena saya, kalau bukan karena saya.

c.     Tingginya : 30 hasta.
Angka 30 ini juga kalau dikaitkan dengan pribadi Yesus ketika Ia memulai pelayanan-Nya. Kemudian ketika benih itu ditaburkan ia tumbuh, berakar dan berbuah, buahnya itu di mulai dari 100, 60 juga buah 30 kali lipat. Yesus memulai pelayanan di usia 30, begitu juga benih yang ditaburkan di tanah yang baik. Kita sudah memulai dengan Roh jangan diakhiri dengan daging, perhatikan buah 30.

YANG KETIGA.
a.     Pasanglah pintunya pada lambungnya.
Saudaraku, kalau berbicara tentang lambung, kita telah melihat peristiwa ketika Yesus disalib, lambung-Nya ditombak, segeralah mengalir darah dan air. Berarti; gereja Tuhan terkhusus bangsa kafir telah dilahirkan kembali oleh air dan darah.
-         Darah kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel itu terkena kepada mezbah korban bakaran à pertobatan.
-         Air kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena kepada kolam pembasuhan à baptisan air.
Dari sinilah awal mula bangsa kafir mendapat pertolongan. Jadi betul lambung yang ditusuk (ditikam, ditombak) itulah pintu kemurahan dari bangsa kafir untuk mendapat pertolongan lewat kelahiran kembali. Sama seperti anak yang baru dilahirkan tandanya dua saja; darah dan air ketuban, itu pintu kemurahan bagi bangsa kafir.

b.     Bahtera itu dibuat bertingkat; bawah, tengah dan atas.
Berarti ada tiga tingkat.
-         Tingkat bawah.
Kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena pada halaman.
Di halaman ada dua alat: mezbah korban bakaran dan  kolam pembasuhan. Halaman berarti dibenarkan oleh darah salib.
-         Tingkat tengah.
Kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena kepada Ruangan Suci = tempat pengudusan.
Di dalam Ruangan Suci terdapat tiga macam alat yaitu;
·          Meja roti sajian à ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
·          Pelita emas à ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
·          Mezbah dupa à ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Tanpa ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, seseorang tidak akan pernah mengalami penyucian di dalam dirinya dan yang diukur nanti adalah bait suci Allah, kemudian yang beribadah di dalamnya (tekun dalam tiga macam ibadah pokok) dan mezbah (yang sudah memuncak sampai kepada penyerahan diri). Ada ibadah tetapi tidak sampai menyerah, masih bertahan dengan segala kekerasan hati, kesombongan, keangkuhan, egoisnya, masih bertahan dengan pengertian yang dia miliki. Hal yang semacam itu tidak akan pernah mengalami penyucian sebab darah Yesus tidak berlaku bagi orang yang meninggalkan tiga macam ibadah pokok, sesuai dengan Ibrani 10:26.
-         Tingkat atas.
Kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena pada Ruangan Maha Suci dimana di dalamnya terdapat satu alat yang paling utama dari semua peralatan dalam Tabernakel yaitu; tabut perjanjian.
Saudaraku, tabut perjanjian ini berbicara tentang dua hal;
·          Takhta Allah.
·          Hubungan nikah antara tubuh dengan kepala.

Kemudian tabut Allah ini terdiri dari dua bagian:
·          Peti dari tabut perjanjian.
Peti dari tabut perjanjian ini terbuat dari kayu penaga, itu berbicara tentang daging dengan segala tabiatnya namun telah dilapisi dengan emas luar maupun dalamnya, berarti tabiat daging ditutupi dengan tabiat Ilahi, lahir maupun batin, luar maupun dalam sehingga sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga. Kalau terlihat baik di luar tetapi di dalam tidak, itu munafik tidak sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.
·          Tutup pendamaian, itu seluruhnya terbuat dari emas murni à Yesus Kristus, Dialah Kepala gereja dan Mempelai Pria Sorga.

Itulah bahtera yang dibuat oleh Nuh di atas gunung Tuhan sesuai dengan petunjuk Tuhan sehingga...
Kejadian 6:20-22
(6:20) Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.
(6:21) Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka."
(6:22) Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.

Sehingga ketika Nuh membangun bahtera itu sesuai dengan petunjuk Tuhan akhirnya terjadilah kesatuan antara tubuh dengan kepala sama seperti binatang yang masuk dalam bahtera itu, satu pasang, satu pasang. Kita lihat juga Nuh dan isterinya, tiga anak dan masing-masing isterinya.
Sasaran akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini adalah, pesta nikah Anak Domba, bukan perkara lahiriah atau sebatas berkat-berkat jasmani.

Tentang: ANGIN MELANDA RUMAH ITU à ajaran-ajaran palsu.
2 Timotius 4:2
(4:2) Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Setelah memberitakan firman penginjilan selanjutnya beralih kepada perkembangannya yang penuh itulah Pengajaran Mempelai. Itu yang benar.

2 Timotius 4:3-4
(4:3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
(4:4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Tetapi akan datang waktunya orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat sebaliknya mereka mengumpulkan guru-guru (guru palsu), menurut kehendaknya sendiri bukan menurut Pengajaran Mempelai. Tujuannya; untuk memuaskan telinganya saja. Sedangkan Pengajaran Mempelai sifatnya; menyatakan kesalahan, menegur, menasihati, mereka menolak ini, mereka lebih suka dengan ajaran-ajaran lain, meninabobokan telinganya sampai akhirnya rohani tertidur.

Saudaraku, angin-angin pengajaran palsu disebut juga firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
DITAMBAHKAN berarti menyampaikan firman Allah disertai dengan cerita isapan jempol dan dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul dan lain sebagainya.
DIKURANGKAN artinya; pengajaran salib diganti dengan dua hal;
-         Teori kemakmuran. Artinya; orang Kristen tidak boleh miskin harus kaya.
-         Mujizat-mujizat atau tanda – tanda heran, padahal Yesus melayani di atas muka bumi selama 3,5 tahun bukan hanya mengadakan mujizat dan kesembuhan tetapi Yesus juga menyelesaikan pekerjaan-Nya di atas kayu salib. Pekerjaan Yesus bukan hanya mengadakan mujizat dan kesembuhan, pekerjaan Yesus; Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib...Filipi 2:8-9.

Jadi, angin-angin pengajaran palsu ini sudah di mulai dari sejak dahulu sampai nanti menjelang di akhir kedatangan Tuhan. Saat ini saja angin-angin pengajaran palsu sudah mulai terlihat, di mulai dari angin sepoi-sepoi itulah firman yang ditambahkan dan dikurangkan.

Lihat, ketika Yesus berjalan di atas air, Simon Petrus juga berjalan di atas air namun setelah dia mulai merasakan tiupan angin itu mulailah dia tenggelam. Bagaimana dengan seorang sidang jemaat yang masih buta rohani? Saat menghadapi angin sepoi-sepoi bahkan angin yang kencang?

Wahyu 6:13
(6:13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

Bintang-bintang di langit saja bisa berguguran apabila diguncang angin yang kencang, jadi kelak menjelang kedatangan Yesus akan terjadi guncangan hebat atas bumi sampai akhirnya bintang-bintang di langit berjatuhan dan berguguran.

Bandingkan dengan rumah yang didirikan di atas batu.
Efesus 4:9-13
(4:9) Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Yesus turun dan naik = mati dan bangkit, tujuannya; untuk memenuhkan segala sesuatu termasuk lima jabatan yaitu; jabatan rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru. Tujuannya; memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
Kalau sudah tercapai / terwujud pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah yang disebut dengan tingkat pertumbuhan sesuai dengan kepenuhan Kristus = dewasa secara rohani.

Kelebihan dewasa rohani.
Efesus 4:14
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Dewasa rohani; tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin-angin pengajaran palsu.
Pengajaran palsu datang oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Jadi mereka melayani sesuai dengan cap mereka.

Mencapai kepada kedewasaan penuh, karena dibangun di atas kematian dan kebangkitan Yesus Kristus (korban Kristus). Juga lima jabatan, hamba-hamba Tuhan melayani sesuai dengan jabatan mereka karena dasarnya korban.

Kita kembali memperhatikan...
Yesaya 49:8
(49:8) Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,

Dampak positif bila rumah dibangun di atas dasar batu: Menjadi perjanjian bagi umat manusia.
Biarlah kita semua menjadi perjanjian karena janji Allah menjadi bagian dalam hidup kita semua di tengah ibadah dan pelayanan kita semua. Biarlah kita menjadi perjanjian, menjadi kesaksian, menjadi contoh teladan, bawalah kabar perjanjian itu dimanapun kita diutus.

Kita lihat perjanjian...
1 Petrus 2:3-5
(2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
(2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
(2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Datanglah kepada batu hidup itu berarti; dibangun di atas dasar yang benar (batu penjuru).
Tujuannya ada dua, yaitu:
-         Dipergunakan sebagai batu hidup.
Berarti; pertumbuhan rohani yang sehat.
Kegunaannya; untuk pembangunan suatu rumah rohani.
Saudaraku, dahulu kita datang dengan banyak kekurangan dan kelemahan dan ibadah ini diawali dengan daging, tetapi biarlah akhirnya diakhiri dengan Roh. Kita datang dengan berbagai-bagai latar belakang, saya sebagai seorang yang jahat, najis, licik dan lain sebagainya selanjutnya digunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani dari manusia daging menjadi manusia rohani. Itu pekerjaan dari pada batu hidup.
-         Bagi suatu imamat kudus à orang-orang yang melayani Tuhan.
Pekerjaannya; untuk mempersembahkan persembahan rohani. Biarlah kita semua datang dan membawa korban persembahan, mempersembahkannya di atas mezbah sesuai dengan kitab Roma; persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan.

Langkah-langkah / syaratnya.
1 Petrus 2:1-2
(2:1) Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
(2:2) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

Langkah pertama: Buanglah segala; kejahatan, tipu muslihat (dusta), kemunafikan, kedengkian, fitnah.
Langkah kedua: Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir.
Ciri bayi yang baru lahir; selalu rindu akan air susu yang murni dan yang rohani. Air susu yang murni berarti pengajaran salib tidak ditambah dan tidak dikurang.
Kuasanya; memberi pertumbuhan rohani yang sehat.

Inilah rumah yang dibangun di atas batu. Itulah hari yang dijadikan oleh Tuhan, hari penyelamatan, ada sorak-sorai ada sukacita.

Kisah Para Rasul 4:11-12
(4:11) Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru.
(4:12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Keselamatan tidak ada di dalam siapapun selain di dalam Dia, Yesus yang disalibkan, itulah perbuatan yang ajaib yang ditunjukkan-Nya. Pada hari yang dijadikan itu ada sukacita dan sorak-sorai karena hari yang dijadikan itu adalah hari penyelamatan dengan jalan Tuhan menunjukkan perbuatan-Nya yang ajaib.
Karya Allah yang terbesar adalah salib di Golgota, bukan kesembuhan, bukan mujizat.

Yesaya 49:8-9
(49:8) Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
(49:9) untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka.

Hasilnya kita menjadi perjanjian bagi umat manusia adalah;
-         “Untuk membangunkan bumi kembali.”
-         “Untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi.”
Tanah Kanaan adalah tanah perjanjian itulah milik pusaka yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel, tujuannya; supaya mereka beribadah dan melayani, tidak menjadi sunyi sepi; ada ibadah, ada pelayanan, ada keramaian kota.
-         “Untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah!” = melepaskan orang-orang yang terikat dalam dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
-         “Untuk mengatakan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah”! = menjadi terang.

Tergembala dengan baik berarti; dipelihara, dilindungi, dibela oleh Tuhan.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman oleh;

Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment