KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, May 22, 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 19 MEI 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 19 MEI 2017

KITAB MALEAKHI”

SubtemaKETETAPAN DAN KETENTUAN TUHAN.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 4:4
(4:4) Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum.

Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum.

Peristiwa dalam kitab Maleakhi 4:4 ini dapat kita lihat di dalam…
Ulangan 4:1-5,14
(4:1) "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu.
(4:2) Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.
(4:3) Matamu sendiri telah melihat apa yang diperbuat TUHAN mengenai Baal-Peor, sebab TUHAN, Allahmu, telah memunahkan dari tengah-tengahmu semua orang yang mengikuti Baal-Peor,
(4:4) sedangkan kamu sekalian yang berpaut pada TUHAN, Allahmu, masih hidup pada hari ini.
(4:5) Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
(4:14) Dan pada waktu itu aku diperintahkan TUHAN untuk mengajarkan kepadamu ketetapan dan peraturan, supaya kamu melakukannya di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya.

Pendeknya, Musa diperintahkan Tuhan untuk mengajarkan bangsa Israel ketetapan dan peraturan supaya mereka melakukannya dinegeri yang dijanjikan oleh Tuhan yaitu; tanah Kanaan.
Tuhan telah mewariskan ibadah dan pelayanan ini kepada kita, berarti kita telah menduduki negeri yang telah dijanjikan kepada kita, tujuannya; untuk kita melakukan Taurat Tuhan supaya kita hidup dalam ketetapan dan peraturan-peraturan Tuhan.

Hal yang harus diperhatikan untuk melakukan Taurat Tuhan: “Jangan menambahi dan mengurangi apa yang telah diperintahkan oleh Tuhan.” Ini yang harus diperhatikan saat melakukan Taurat Tuhan.
Ditambahkan artinya; menyampaikan satu dua ayat firman Tuhan lalu ditambahkan dengan dongeng-dongeng, cerita-cerita isapan jempol, takhayul-takhayul dan lain sebagainya.
Banyak hamba Tuhan menyampaikan firman Tuhan disertai dengan cerita-cerita bisa saja itu cerita tentang si kancil, si kura-kura dan buaya, untuk memperjelas satu dua ayat yang disampaikan. Sesungguhnya itu tidak masuk akal, cerita isapan jempol tidak mungkin dapat menyucikan hati nurani yang jahat.

Dikurangkan artinya; menyampaikan firman Tuhan / pengajaran salib diganti dengan dua hal yaitu;
-       Teori kemakmuran artinya; orang Kristen tidak boleh miskin harus kaya.
-       Tanda-tanda heran / mujizat-mujizat semata.
Saudaraku Yesus mengadakan pelayanan selama 3,5 tahun di atas muka bumi ini bukan hanya sebatas mengadakan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang yang sakit tetapi pelayanannya memuncak sampai kepada pengajaran salib seperti yang dituliskan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Filipi; “taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib”... Filipi 2:8.

Matius 7:15,22-23
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Nabi-nabi palsu disebut pembuat kejahatan karena pelayanan mereka hanya sebatas bernubuat, mengusir Setan dan mengadakan mujizat. Sesungguhnya nabi-nabi palsu adalah serigala (binatang buas) berbulu domba.

Matius 7:21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Yang terpenting adalah; “melakukan kehendak Allah.” inilah pelayanan yang memuncak sampai kepada pengajaran salib. Kesimpulannya, kalau hanya mengadakan mujizat, mengusir Setan dan bernubuat, ini adalah perbuatan jahat dari seorang hamba Tuhan.

Wahyu 22:18-19
(22:18) Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
(22:19) Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

Perlu untuk diketahui; firman Tuhan tidak boleh ditambahkan dan dikurangkan sebab mengandung resiko besar.
a.     Resiko apabila firman Tuhan ditambahkan: “Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini (yang tertulis dalam Wahyu 16:1-21) di situ terdapat tujuh malapetaka.”
b.     Resiko apabila firman Tuhan dikurangkan:
-       Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan.”
Pohon kehidupan à pengajaran rasul – rasul sebab kalau kita perhatikan Wahyu 22 pohon kehidupan itu berdiri di tepi sungai air kehidupan yang keluar mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.
Pohon kehidupan ini berbuah 12 kali, berarti tiap-tiap bulan sekali. Pohon kehidupan à pribadi Yesus Kristus sedangkan buahnya 12 kali à 12 rasul. Itu sebabnya saya katakan pohon kehidupan itu à pengajaran rasul –rasul. Pengajaran rasul-rasul yaitu Kisah para rasul 2:42.
·          Tekun dalam pemecahan roti.
·          Tekun dalam persekutuan.
·          Tekun dalam berdoa.
Kalau bagian ini diambil maka orang tidak akan memahami tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

Ibrani 10:25-26
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Kalau tidak memahami tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, maka darah Yesus tidak berlaku atas dia. Jadi, sangat disayangkan kalau hamba Tuhan mengurangkan firman Tuhan yang disampaikan, ia tidak memahami tentang ketekunan dalam tiga  macam ibadah pokok.

-       “Allah akan mengambil bagiannya dari kota kudus.”
Wahyu 21:9-10
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Kota kudus à Yerusalem baru yaitu pengantin perempuan mempelai Anak Domba.
Saat ini kita berada di atas gunung Tuhan yaitu gunung Sion, kenapa saya katakan saat ini kita berada di atas gunung Tuhan, gunung Sion? Karena saat ini kita diajar oleh firman pengajaran, yaitu; Pengajaran Mempelai, dan Pengajaran Tabernakel yang berkuasa membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, itulah pengantin perempuan mempelai Anak Domba.

Banyak gunung-gunung, banyak firman di mana-mana tetapi yang berdiri tegak di atas atau di hulu gunung-gunung adalah gunung Sion, sehingga ketika Tuhan datang pada kali kedua, semua gunung akan bergeser dari tempatnya…Wahyu 6:14.
Jadi baik bagi kita untuk memperhatikan apa yang disampaikan oleh Tuhan melalui Musa, ia mengajarkan ketetapan dan peraturan Tuhan (10 hukum) di atas gunung Horeb, gunung Sinai, gunung Tuhan. Dan akhirnya perhatikanlah pengajaran salib.
Pendeknya, kalau Allah mengambil bagiannya dari kota kudus = tidak layak menjadi pengantin perempuan, mempelai Anak Domba, sedangkan sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini adalah; pesta nikah Anak Domba. Sasaran ibadah dan pelayanan bukan hanya mengadakan mujizat, mengusir Setan, melainkan pesta nikah Anak Domba dan yang berhak masuk adalah; pengantin perempuan sebab kepada mereka dikenakan jubah putih, itulah lenan halus...Wahyu 19:8-9.

Syarat untuk melakukan firman Tuhan / ketetapan-ketetapan dan peraturan yang diajarkan.
Ulangan 4:6
(4:6) Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

Melakukan firman Tuhan dengan setia / berlaku setia kepada Tuhan seperti Yesus berlaku setia di hadapan Allah Bapa.

1 Raja-raja 2:2
(2:2) "Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.

Berlakulah seperti laki-laki, jangan cengeng seperti perempuan, sedikit menghadapi ujian cengeng, nganggur sedikit  cengeng, minta pulang ke kampung, susah sedikit cengeng, tinggalkan Tuhan, tinggalkan ibadah dan pelayanan, susah sedikit salahkan Tuhan, ibadah, pelayanan, salahkan firman Tuhan, itu namanya rohani cengeng, tetapi di sini kita perhatikan Daud memberi nasihat yang bagus; “berlakulah seperti laki-laki.”

1 Raja-raja 2:3
(2:3) Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kau lakukan dan dalam segala yang kau tuju,

Melakukan kewajiban dengan setia di hadapan Tuhan berarti berpegang teguh pada, perintah, ketetapan, peraturan, dan ketentuan-Nya. Tujuannya; supaya beruntung dalam segala yang kau lakukan dan dalam segala yang kau tuju.
Banyak orang melakukan sesuatu, tetapi dia tidak beruntung dengan apa yang dia lakukan, juga banyak anak Tuhan mencari suatu tujuan tetapi setelah tiba di tujuan dia tidak beruntung, tetapi kalau kita melakukan kewajiban kita dengan setia di hadapan Tuhan, melakukan ketetapan dan ketentuan, peraturan Tuhan dengan setia, maka apa saja yang ia lakukan dan apa saja yang ia tuju akan beruntung.

Saya bersyukur kepada Tuhan oleh karena kemurahan Tuhan, Ia taruh roh setia itu di dalam hati saya untuk terus melayani Tuhan. Kalau saya ingat awal-awal membuka pelayanan di provinsi Banten begitu susah, berat, secara kasat mata saya belum melihat ada jemaat, kandang penggembalaan dengan segala korban, persembahan dan segala berkat=berkat, tetapi Tuhan taruh Roh setia di dalam hati saya dan akhirnya saya boleh merasakan keberuntungan itu sekarang, beruntung dengan apa yang saya tuju dan beruntung dengan apa yang saya lakukan.
Setiap orang, manusia, individu, pasti ada yang dituju, tetapi satu tujuan akhir yaitu masuk dalam kerajaan sorga, itu keberuntungan dan keberhasilan kita. Setiap orang, manusia, individu, pasti ada yang dilakukan, apapun yang kita lakukan kalau di dalam Tuhan pasti beruntung.

Tanda orang setia…
Ulangan 4:9
(4:9) Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,

“Waspadalah dan berhati-hatilah,” berarti berhati-hati dengan segala kewaspadaan. Berhati-hati dengan segala kewaspadaan = tetap berpegang teguh kepada ketetapan dan peraturan Tuhan. Berbeda dengan orang gegabah, mereka tidak hati-hati sehingga berani melakukan kesalahan.
-       Berpegang kepada ketetapan = memiliki ketetapan hati berarti; tidak mudah berubah, tidak mudah goyah hatinya.
-       Berpegang kepada peraturan berarti; hidup menurut firman Tuhan dan tidak mendengarkan perkataan manusia / perkataan asing.
Sehingga orang yang hati-hati penuh dengan segala kewaspadaan tidak berlaku gegabah seperti orang fasik.

Ulangan 4:15
 (4:15) Hati-hatilah sekali--sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api--

Untuk yang kedua kali Musa berkata kepada bangsa Israel; “Hati-hatilah sekali”, berarti; berhati-hati dengan segala kewaspadaan supaya mereka jangan melupakan Tuhan sebab ketika Tuhan berfirman di atas gunung Horeb bangsa Israel hanya mendengar suara Tuhan, mereka tidak melihat rupa Tuhan. Seandainya ketika Tuhan berfirman di atas gunung Horeb, gunung Tuhan, gunung Sinai, lalu bangsa Israel melihat rupa Tuhan, sosok Tuhan, wujud Tuhan, mereka tidak akan melupakan Tuhan. Sebab itu bangsa Israel harus berlaku; hati-hatilah sekali, itu tanda orang yang berlaku setia. Jangan gegabah supaya tidak terlihat kesalahan. Orang yang hati-hati pasti tidak melupakan Tuhan. Kalau bicara hati-hati jangan nabrak sana nabrak sini, tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi orang lain juga rugi. Hati – hati menjalankan firman Tuhan supaya dia tidak salah, sebab firman Tuhan itu barang yang kudus.

Yosua 1:7
(1:7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.

Bertindak hati-hati berarti jangan menyimpang ke kanan dan ke kiri. Pendeknya, berhati-hati berarti tidak ada penyimpangan di hadapan Tuhan. Orang yang hati-hati akan beruntung kemanapun ia pergi.

Bandingkan dengan orang yang tidak berlaku setia di hadapan Tuhan.
Ulangan 4:15-18
(4:15) Hati-hatilah sekali--sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api--
(4:16) supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;
(4:17) yang berbentuk binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara,
(4:18) atau berbentuk binatang yang merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi;

Kalau tidak berlaku setia di hadapan Tuhan, tidak setia berpegang kepada ketetapan dan peraturan Tuhan, maka dia akan hidup di dalam penyembahan berhala = berlaku busuk, banyak kesalahan, banyak dosa yang disimpan. Itu resiko kalau tidak berlaku setia.

Adapun penyembahan berhala yang dimaksud antara lain;
a.     Membuat patung yang berbentuk laki-laki ataupun perempuan” artinya; hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging.
b.     Patung berbentuk binatang yang di bumi”, artinya; hidup seperti manusia duniawi, hidup secara manusiawi berarti tidak menurut roh, sesuai dengan pernyataan rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, karena jemaat di Korintus ini rupanya blok-blokan, ada yang memihak kepada Paulus ada yang berpihak kepada Apolos, itu hidup secara manusiawi. Kalau hidup secara manusiawi berarti kebenarannya secara manusiawi tidak berfikir rohani, itu juga merupakan penyembahan berhala.
c.     “Patung berbentuk burung yang bersayap yang terbang di udara”, berarti; dikuasai oleh penghulu di udara itulah roh-roh jahat dan roh najis. Berzinah berarti menduakan hati Tuhan dan itu juga penyembahan berhala.
d.     “Patung berbentuk binatang yang merayap di muka bumi”, artinya; terikat dengan perkara lahiriah. Orang kalau terikat dengan perkara lahiriah hidupnya berubah menjadi seperti Setan, gambarannya seperti ular yang merayap di bumi, kepala sampai ekor menggapai bumi, menggapai semua perkara lahiriah. Kalau berjalan pasti berliku-liku. Ular hanya bisa diluruskan dengan sepotong kayu salib, di tusuk dari mulut, kepala sampai ekor, baru lurus, kalau tidak berlaku busuk dan licik. Kalau orang seperti itu tidak mau menerima salib, hidupnya tidak akan pernah berubah, tidak akan pernah tulus, dimanapun dia beribadah dan melayani.
e.     “Patung berbentuk ikan yang ada di dalam air, di bawah bumi”, gambaran dari pada antikris, binatang yang keluar dari dalam laut, terikat dengan mamon / uang. Roh antikris adalah roh jual beli dan ini juga merupakan penyembahan berhala. Kalau seseorang dikuasai oleh roh jual beli, terikat dengan uang itu juga merupakan penyembahan berhala.

Lihat betapa pilunya hati Tuhan kalau seseorang berlaku busuk karena penyembahan berhala….
Ulangan 4:3
(4:3) Matamu sendiri telah melihat apa yang diperbuat TUHAN mengenai Baal-Peor, sebab TUHAN, Allahmu, telah memunahkan dari tengah-tengahmu semua orang yang mengikuti Baal-Peor,

Sama seperti bangsa Israel akhirnya jatuh dalam penyembahan berhala, menyembah Baal-Peor, allah dari orang Moab mereka tidak berpegang pada ketetapan dan peraturan Tuhan yaitu hukum Allah yang tertulis, yang diterima oleh Musa di atas gunung Tuhan, gunung Horeb, sementara Musa telah mengajarkannya di atas gunung Tuhan, gunung Horeb.

Bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala menyembah Baal Peor di Moab itu setelah menerima sepuluh hukum Allah, namun karena mereka tidak berpegang kepada ketetapan, peraturan, ketentuan dan perintah Tuhan, akhirnya bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala, menyembah Baal Peor, allah dari orang Moab. Bangsa Israel berlaku busuk di hadapan Tuhan.
Banyak berhala-berhala di atas muka bumi ini selain kekerasan hati, segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan itu juga penyembahan berhala. Malas menyembah karena tidur itu penyembahan berhala, pekerjaan nomor satu ibadah pelayanan nomor dua, itu juga berhala, orang seperti ini tidak di pungkiri pasti berlaku busuk, bukan saya yang mengatakannya tetapi firman Tuhan yang mengatakannya.

Kalau berlaku busuk kan jijik di mata Tuhan dan itu sangat menyakiti hati Tuhan. Saudara pernah tersakiti? Sejauh mana kita tersakiti sejauh itu sakit hati kita, seperti itulah Tuhan terhadap kita semua, cuma kita egois tidak pernah merasakan sakit hati Tuhan, pilu hati Tuhan kita abaikan, cuek, acuh tak acuh terhadap ibadah dan pelayanan, tidak peduli.

Peristiwa ketika bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala, menyembah Baal-Peor.
Bilangan 25:1-3
(25:1) Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.
(25:2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.
(25:3) Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel;

Ketika bangsa Israel menyembah Baal-Peor di situ bangkitlah murka Tuhan, amarah Tuhan kepada mereka sebab ketika mereka jatuh dalam penyembahan berhala, sekaligus mereka juga berzinah dengan perempuan-perempuan cantik orang Moab, itu sebabnya tadi saya katakan; orang yang menyembah berhala pasti berlaku busuk di hadapan Tuhan dan itu menimbulkan murka Tuhan.
Tadi kita sudah melihat lima penyembahan berhala, itu merupakan penyembahan berhala bangsa Israel pada waktu itu, itu memilukan hati Tuhan sehingga ketika hati Tuhan pilu, timbullah murka Tuhan. Itu yang saya maksudkan tadi, kita seringkali mengabaikan sakit hatinya Tuhan, tidak peduli dan ini suatu tindakan yang salah tentunya, kita hanya peduli dengan perasaan kita; daging dengan segala keinginannya, terikat dengan uang, terikat dengan perkara lahiriah, hidup seperti manusia duniawi menjalankan hidup secara manusia dan lain sebagainya. Hanya keinginan yang di tuju seringkali kita menyakiti hati Tuhan, hanya karena pekerjaan kita menyakiti hati Tuhan sehingga akhirnya tidak beruntung, tidak berhasil.

Akibat menyembah Baal-Peor; meninggalkan bekas yang sangat mendalam bagi Tuhan.
Buktinya:
1.     Bilangan 31:14-16
(31:14) Maka gusarlah Musa kepada para pemimpin tentara itu, kepada para kepala pasukan seribu dan para kepala pasukan seratus, yang pulang dari peperangan,
(31:15) dan Musa berkata kepada mereka: "Kamu biarkankah semua perempuan hidup?
(31:16) Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN.

Oleh karena menyembah Baal-Peor tulah turun ke antara umat Israel. Kemudian, perhatikan kalimat; “Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN”, pernyataan ini menunjukkan sakit hati Tuhan yang mendalam. Jangan lagi kita hanya memperhatikan kesenangan sesaat dan mengabaikan sakit hati Tuhan.

2.     Ulangan 4:3
(4:3) Matamu sendiri telah melihat apa yang diperbuat TUHAN mengenai Baal-Peor, sebab TUHAN, Allahmu, telah memunahkan dari tengah-tengahmu semua orang yang mengikuti Baal-Peor,

Karena begitu sakit hatinya Tuhan, Tuhan memunahkan semua yang mengikuti Baal Peor.

3.     Yosua 22:17
(22:17) Belum cukupkah bagi kita noda yang di Peor itu, yang dari padanya kita belum mentahirkan diri sampai hari ini dan yang menyebabkan umat TUHAN kena tulah,

Perhatikan kalimat: “cukupkah bagi kita noda yang di Peor itu, yang dari padanya kita belum mentahirkan diri sampai hari ini dan yang menyebabkan umat TUHAN kena tulah”, perkataan ini menunjukkan sakit hati Tuhan yang sangat mendalam. Dan ini juga merupakan pemberontakan mereka kepada Tuhan. Memberontak berarti dikuasai oleh roh pendurhakaan. Jadi jangan sampai saudara berpikir bahwa penyembahan berhala itu hal biasa, tidak, itu cukup menyakiti hati Tuhan. Kalau sesuatu hal nomor satu, ibadah dan pelayanan nomor dua, itu cukup menyakiti hati Tuhan. Kita sudah lihat, oleh karena penyembahan berhala bangsa Israel berlaku busuk; berzinah, memberontak dan lain sebagainya, namun kita masih juga belum sadar, belum insaf, seperti pernyataan Yosua, buktinya masih mengulangi kesalahan yang sama. Kalau orang terus mengulangi kesalahan yang sama, tidak sempat menikmati kasih Allah lewat salib-Nya, maka orang seperti ini tidak pernah hancur hatinya, tidak pernah tertuduh, tidak pernah bersalah. Sebaliknya ia mempersalahkan; Tuhan, ibadah, pelayanan dan firman yang disampaikan.

Pendeknya, tidak berlaku setia; binasa, karena berlaku busuk oleh penyembahan berhala.

Jalan keluarnya.
Ulangan 4:1
(4:1) "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu.

Sebab itu himbauan bagi kita semua; “dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan supaya kamu hidup.” Hidup berarti tidak binasa, karena memperhatikan firman hidup.

Pertama kali ketetapan dan peraturan disampaikan adalah pada saat di taman Eden. Kemudian yang kedua; zaman bangsa Israel di gunung Horeb / gunung Tuhan dan yang ketiga di zaman akhir ini. Biarlah kita berlaku setia supaya kita hidup, berpegang pada ketetapan dan peraturan yang diajarkan. Kita sudah lihat pada zaman bangsa Israel, mereka telah menerima ketetapan dan peraturan yang diajarkan tetapi mereka tidak setia sehingga akhirnya mereka jatuh dalam penyembahan berhala dan berlaku busuk.

Adapun firman hidup itu…
Yang pertama: Zaman Adam / taman Eden.
Kejadian 2:15
(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Tuhan menempatkan manusia di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Tuhan menetapkan dan menempatkan kita di dalam kandang penggembalaan ini dengan satu tujuan, untuk mengusahakan dan menjalankan ibadah dan pelayanan di dalam kandang penggembalaan ini.

Kejadian 2:16-17
(2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Perintah Tuhan kepada manusia;
1.     Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas.”
Tujuannya; supaya hidup.
2.     “Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya.”
Tujuannya; supaya jangan mati.

Mari kita lihat lebih jauh lagi
Kejadian 2:9
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Tuhan menumbuhkan:
a.     “Berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya’, à zaman Allah Roh Kudus, berarti; memiliki sembilan buah Roh Kudus dan sembilan karunia Roh Kudus, buah seperti ini boleh di makan. Nikmatilah sembilan buah Roh Kudus, nikmatilah pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan.
b.    Pohon kehidupan” à zaman Allah Anak.
Kalau kita melihat zaman Allah Anak berarti di mulai dari Yesus lahir sampai Dia naik ke sorga. Tetapi sebelum Ia naik ke sorga kita melihat pelayanannya di atas muka bumi ini, bukan hanya sekedar mengadakan tanda-tanda heran / mujizat, menyembuhkan orang sakit, mengusir Setan dan lain sebagainya, tetapi pelayanan-Nya memuncak sampai kepada pengajaran salib (salib).
Kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran, itu buah yang sejati, itu buah pohon kehidupan. Banyak kebenaran di atas muka bumi ini, tetapi kebenaran yang sejati adalah salib, di luar itu tidak ada lagi kebenaran.
c.     Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat” à zaman Taurat, itu jangan dimakan buahnya.
Hukum Taurat: “mata ganti mata, gigi ganti gigi”, artinya; kejahatan di balas dengan kejahatan. Orang yang berada di bawah hukum Taurat mengasihi sesama tetapi membenci musuh berarti tidak sempurna dalam kasih. Banyak orang berbuat baik kepada yang berbuat baik, tetapi kepada orang jahat tidak, menunjukkan bahwa dia berada di bawah hukum Taurat. Mengasihi sesama tetapi membenci musuh à hidup di zaman hukum Taurat. Berada pada zaman Taurat berarti ibadahnya juga dijalankan secara Taurat, ibadah Taurat berarti ibadah yang dijalankan secara lahiriah. Bibir mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari kebenaran, jauh dari Tuhan dan kasih Allah, jauh dari Roh Allah, itu ibadah Taurat; mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak mempersembahkan manusia batiniahnya kepada Tuhan, sedangkan darah dan daging tidak mewarisi kerajaan sorga. Berarti ibadah yang dijalankan secara Taurat tidak mengandung janji dan kuasa baik untuk masa sekarang baik untuk masa yang akan datang.
Pohon semacam ini tidak boleh dimakan buahnya.

Inilah perintah pertama yang disampaikan di taman Eden.
Adapun firman hidup itu…
YANG KEDUA: Zaman Israel -> 10 hukum Allah yang disebut dengan ketetapan, peraturan, ketentuan dan perintah.
Kemudian, 10 hukum Allah ditulis pada dua loh batu;
-       Hukum yang pertama sampai dengan hukum yang keempat dituliskan pada loh batu yang pertama = kasih kepada Allah.
-       Hukum yang kelima sampai dengan hukum yang kesepuluh ditulis pada loh batu yang kedua = kasih kepada sesama.

Adapun firman hidup itu…
YANG KETIGA: Zaman akhir.
Ibrani 9:12
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.


Firman hidup itu berkuasa;
-       Memisahkan jiwa dan roh.
-       Memisahkan sendi-sendi dan sumsum.
-       Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Pertanyaannya; kenapa firman hidup itu berkuasa? Karena firman hidup;
a.     Kuat.
b.     Lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.

Maleakhi 4:4 harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh perhatikan syarat dan ketetapan, berlaku setia tandanya hati-hati, kalau tidak jatuh dalam penyembahan berhala dan berlaku busuk. Dan ketika seseorang jatuh dalam penyembahan berhala itu memilukan hati Tuhan dan itu sangat menimbulkan sakit hati Tuhan yang mendalam dan sangat membekas.
Seringkali kita hanya memperhatikan hati kita tidak memperhatikan hati Tuhan, tidak hati-hati dalam berbicara, bertindak dan semuanya. Kita hanya peduli dengan hati manusia tetapi tidak peduli hati Tuhan. Kita sudah melihat betapa dalamnya kejatuhan bangsa Israel ketika menyembah Baal-Peor, begitu sakit dan bekas-bekasnya sudah kita lihat tadi. Masihkah kita berlaku curang di hadapan Tuhan, tidak insaf di hadapan Tuhan, masih menikmati kesalahan? Tetapi percayalah supaya kita hidup lakukanlah firman hidup, nikmatilah buah pohon kehidupan, jangan menikmati buah pohon pengetahuan yang baik tetapi juga yang jahat supaya kita tidak mati. Amin.

Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati

Pemberita firman oleh;

Gembala sidang; Pdt. Daniel U, Sitohang



No comments:

Post a Comment