KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, June 7, 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 02 JUNI 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,  02 JUNI 2017

KITAB MALEAKHI”

SubtemaHARI TUHAN HEBAT DAN DAHSYAT.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman alkitab dari kitab Maleakhi...
Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

Kesimpulan ayat 5 ini, sebelum kedatangan Tuhan maka nabi Elia di utus untuk mendahului Tuhan.
Pertanyaannya; Kenapa Elia mendahului Tuhan? Dengan jelas di sini dikatakan; Karena hari Tuhan yang besar dan dahsyat” sebab itu jangan bermain-main di dalam mengikuti Tuhan, di dalam beribadah dan melayani Tuhan.
Dahsyat berarti tidak ada yang dapat menahannya, seorangpun tidak, sekalipun dia adalah orang yang berilmu dan ahli dalam bidang apapun, penguasa, perwira bahkan petinggi sekalipun di bumi ini, tidak ada yang dapat menahan kuasa Tuhan yang begitu dahsyat.

Jadi, ibadah ini adalah sarana bagi kita, ibadah ini merupakan wadah, untuk kita boleh selamat pada hari Tuhan yang akan datang itu. Maka kalau saya lihat anak-anak Tuhan tidak sungguh-sungguh, tidak ada penyerahan diri, menganggap enteng ibadah dan pelayanan, kemudian bermain-main di dalam kesucian, sebetulnya kehidupan yang seperti ini sangat memprihatinkan, dia tidak tahu apa yang dia perbuat. Hari ini saja hati kita terusik, kita sudah panas, hari ini hati kita sedikit tersakiti kita sudah bersungut-sungut, apalagi hari Tuhan yang akan datang, penghukumannya besar dan dahsyat.

Sejenak kita melihat....
Yesaya 13:6
(13:6) Merataplah, sebab hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.

Hari Tuhan datang sebagai pemusnahan, sebagai penghukuman, sedangkan hukuman itu begitu hebat dan dahsyat, siapa yang sanggup bertahan?

Yesaya 13:7-8
(13:7) Sebab itu semua tangan akan menjadi lemah lesu, setiap hati manusia akan menjadi tawar,
(13:8) dan mereka akan terkejut. Sakit mulas dan sakit beranak akan menyerang mereka, mereka akan menggeliat kesakitan seperti perempuan yang melahirkan. Mereka akan berpandang-pandangan dengan tercengang-cengang, muka mereka seperti orang yang demam.

Oleh karena hari Tuhan yang hebat dan dahsyat itu, maka;
-       Semua tangan akan menjadi lemah lesu.”
Lemah lesu berarti tiada daya untuk mengerjakan sesuatu kepada Tuhan.
-       “Setiap hati manusia akan menjadi tawar” à dia hidup tanpa kasih, tidak ada gairah melayani Tuhan dan sesama.
-       Mereka akan terkejut.”
Orang yang terkejut adalah orang yang tidak menyangka, sesuatu yang tidak diinginkan terjadi di dalam hidupnya.
Biasanya orang kalau sudah terkejut bisa tiba-tiba tertegun, tidak bisa berbuat apa-apa.
-       “Sakit mulas dan sakit beranak akan menyerang mereka.”
Ini menunjukkan bahwa ia sedang mengandung dosa, gambarannya; mereka akan menggeliat kesakitan seperti perempuan yang melahirkan. Tidak ada perempuan yang tidak mengalami sakit bersalin, semua perempuan pasti mengalami sakit bersalin.
Pendeknya, mereka tercengang-cengang, tertegun tidak menyangka bahwa hari Tuhan itu hebat dan dahsyat.

Yesaya 13:9-11
(13:9) Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.
(13:10) Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.
(13:11) Kepada dunia akan Kubalaskan kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka; kesombongan orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah akan Kupatahkan.

Hari Tuhan itu datang dengan kebengisan dengan gemas, dengan murka yang bernyala-nyala sebagai pembalasan terhadap orang berdosa yaitu; orang jahat, fasik, sombong, angkuh dan orang-orang yang merasa diri hebat.

Yesaya 13:12-13
(13:12) Aku akan membuat orang lebih jarang dari pada emas tua, dan manusia lebih jarang dari pada emas Ofir.
(13:13) Sebab itu Aku akan membuat langit gemetar, dan bumipun akan bergoncang dari tempatnya, pada waktu amarah TUHAN semesta alam, dan pada hari murka-Nya yang menyala-nyala.

Tuhan akan membuat dua hal pada hari Tuhan yang menyala-nyala itu;
1.     Langit gemetar.”
2.     Bumi berguncang / tergeser dari tempatnya” sesuai dengan penglihatan rasul Yohanes di pulau Patmos.
Firman para nabi disebut juga firman nubuatan, berarti apa yang ditulis seorang nabi dalam kitabnya adalah nubuatan yang akan terjadi. Perkara inipun telah dilihat oleh rasul Yohanes, sebab Tuhan memperlihatkan kepadanya di Pulau Patmos, sehingga ia menulis apa yang dia lihat seperti apa yang ditulis oleh nabi Yesaya.
Inilah hebatnya Alkitab yang terdiri dari 66 kitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama yang ditulis seorang nabi, Perjanjian Baru di tulis seorang rasul namun saling berkaitan. Begitu banyak penulis pada zaman yang berbeda–beda, waktu berbeda-beda, tetapi mereka menulis saling berkaitan. Semua tulisan itu mereka tulis menurut Ilham Roh Kudus, jadi sumbernya dari roh yang satu dan yang sama. Jadi sekalipun berbeda zaman, ruang dan waktu, sesuai dengan keadaan penulis tetapi saling berkaitan.

Kita bersyukur senantiasa kita boleh menikmati pembukaan rahasia firman, ayat satu menjelaskan ayat yang lain, sampai rahasia-Nya terbuka. Maka dibutuhkan penyerahan diri kita untuk menantikan pembukaan rahasia firman Tuhan, dibutuhkan kerinduan yang menyala, kalau jemaat tidak rindu dikoreksi mana mungkin Tuhan membukakan rahasia firman Tuhan. Doakan dengan segala kerinduan supaya Tuhan selalu membukakan rahasia firman-Nya, kalau ditinjau dari kemampuan, saya terbatas, tetapi kalau kita berdoa, Tuhan pasti tolong.

Wahyu 6:12-14
(6:12) Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
(6:13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
(6:14) Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Ketika Anak Domba membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah dua hal yaitu;
1.     Sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat sesuai dengan Yesaya 13 tadi.
Baru-baru ini terjadi gempa bumi berskala 5 koma sekian skala richter. Sebetulnya sudah sering terjadi, tetapi baru-baru ini terjadi lagi. Dengan gempa bumi tersebut penduduk kacau balau, bingung, kaget tercengang, tidak dapat berbuat apa-apa, dua tangan letih dan lemas, hati mereka lemas, mereka hanya bisa berpandang-pandangan. Itu baru gempa bumi 5 skala richer, sedangkan penglihatan rasul Yohanes adalah gempa bumi yang dahsyat / hebat.
Maka kalau saya pikir-pikir, abaikanlah pikiranmu, perasaanmu, harga dirimu. Saya berkali kali saksikan andaikata ada yang tawarkan (tidak mungkin ada) seluruh dunia ini menjadi milikku dari Timur, Utara, Barat, Selatan, tetapi syaratnya yaitu; tinggalkan ibadah dan pelayanan, saya akan berkata tidak!! Sungguh, karena saya sudah tahu ketika saya jauh dari Tuhan pasti habis, hidup rohani ku digerogoti oleh tabiat dagingku dan dagingku ditunggangi oleh perempuan kekejian, maka saya tidak berani dan tidak mau.
Hidup ini tidak boleh seperti main judi, tidak ada untung menang di situ. Kalau orang seperti itu berarti hidupmu kau jadikan kelinci percobaan, itulah orang angkuh, sombong, berani berbuat dosa seperti di dalam kitab Yesaya tadi. Mengandalkan kemampuan itu namanya sombong, angkuh.
Saya kira perlu kita memperbaiki cara berpikir sudut pandang, main set kita masing-masing. Maka harus terjadi pembaharuan manusia batiniah, hati nurani juga harus disucikan. Bagi orang dunia, uang adalah segala-galanya dan cita-citanya adalah segala-galanya, tetapi di dalam Tuhan tidak seperti itu.

Akibat terjadi gempa bumi; “Tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.”
Saat ini kita beribadah di gunung Tuhan tetapi rupanya ada gunung yang bergeser itulah gunung yang di dalamnya salib tidak ditegakkan. Dasar kita melayani adalah korban Kristus / Yesus yang disalibkan, maka kita kuat, tidak lemah dengan pengaruh-pengaruh yang tidak baik dan tidak suci dari orang yang tidak mengerti rencana Tuhan. Dasar pelayanan kita bukan karena pengetahuan, bukan karena gagah dan hebat.

Untung saya bertahan didalam Firman Pengajaran Mempelai, waktu memulai pelayanan, banyak sekali pengaruh-pengaruh yang tak suci menurut saya, ada orang menginginkan supaya saya bergabung dengan organisasinya dengan alasan-alasan akan disupport beras selama masih merintis, tetapi Tuhan teguhkan hatiku sampai hari ini dan kita boleh mengalami betapa Tuhan berkemurahan bagi kita lewat pembukaan rahasia firman. Kalau tidak ada orang yang bertahan dalam penderitaan, maka tidak ada orang yang menikmati pembukaan rahasia firman. Kita sudah banyak berkorban baik tenaga pikiran waktu bahkan dana supaya orang juga mengenal Firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel.

Kalau gunung-gunung tempat orang beribadah tanpa pengajaran salib itulah gunung yang tergeser nanti. Kemudian tidak hanya gunung tergeser, juga daratan tergeser, berarti tidak terlihat lagi wujud dari daratan itu. Itu pernah kita lihat pada zaman Nuh, banjir hebat melanda bumi selama 150 hari, ketika daratan tidak terlihat lagi maka tidak ada aktivitas. Mula-mula Nuh menerbangkan burung gagak tetapi burung gagak itu sampai air kering datang pergi, datang pergi, tidak memberi petunjuk. Lalu dilepaskan lagi burung merpati, melihat tidak ada daratan, tidak ada tumpuan bagi kakinya dia kembali. Kalau daratan tidak terlihat lagi permukaannya, maka aktivitas tidak ada, bagaikan orang yang dikuasai roh najis / air bah. Kalau kita perhatikan pembangunan bait Allah dalam kitab Hagai, hampir tertunda oleh karena ikut campurnya orang najis, tetapi puji Tuhan bukan karena gagah hebat dan kuatnya, tetapi oleh karena perkenanan Tuhan, Zerubabel  dimampukan untuk membangun bait Allah yang di Yerusalem. Seorang buangan yang kembali ke Yerusalem membangun bait Allah dari dasar, dari mulai dia meletakkan dasar, itulah korban Kristus sampai rumah Tuhan selesai.
Lalu setelah air kering, berarti air kembali ke habitatnya, terlihatlah daratan, maka Nuh dapat mendirikan mezbah dan mempersembahkan korban bakaran dari binatang yang tidak haram. Selagi ada kesempatan untuk beribadah dan melayani, namun tidak ada korban yang dipersembahkan kepada Tuhan itu ibadah yang sangat menguatirkan. Kita mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah dan dibiarkan semalam-malaman sampai pagi, apinya tidak boleh padam, berarti potongan daging yang dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran itu dibiarkan sampai hangus, daging tidak bersuara lagi. Sekali lagi saya tandaskan, kalau ada daratan tetapi tidak mempersembahkan korban di atas mezbah, ini daratan yang sangat menguatirkan sekali.

2.     menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung.”
Akibatnya;
a.     Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut.”
b.     “Bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.”
c.     “Bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

Tentang: “Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut.”
Ini berbicara tentang kasih Allah Bapa telah berhenti, sehingga yang ditimbulkan adalah gelap gulita, betul-betul gelap gulita. Gelap gulita berarti;
-       Setiap orang tidak dapat mengasihi Tuhan dan sesama.
-       Setiap orang tidak saling memperhatikan, maka ketika seseorang menderita, ia hanya menanggung penderitaannya seorang diri -> ketika Yesus disalib terjadi kegelapan dari jam 12 sampai jam 3 sore.
-       Tidak terlihat lagi korban sehari-hari yaitu, korban sembelihan dan korban santapan -> ketika aniaya antikris berlangsung selama 3,5 tahun.
Korban sembelihan -> ibadah dan pelayanan yang disertai dengan sangkal diri dan pikul salibnya.
Korban santapan à firman Allah sebagai kebenaran.
Inilah keadaan bila nanti pekerjaan kasih Bapa itu berhenti, sehingga ketika terjadi kekejian, terjadi kejahatan, maka kejahatan itu di luar pikiran manusia, juga kalau terjadi pemerkosaan akan sangat najis sekali, tujuh kali lebih najis.

Tentang; Bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.”
Sesungguhnya darah Yesus Kristus berkuasa untuk menebus dan mengampuni kita dari dosa. Maka, selagi kesempatan ini masih berlaku bagi kita jangan disia-siakan selagi darah Yesus masih berkuasa untuk mengadakan penebusan dan pengampunan terhadap dosa.
Setiap orang dalam setiap hari harus mengalami pertobatan (tanda darah) dan mengakui dosanya kepada Tuhan. Kalau seseorang mengakui dosanya, maka Dia adalah adil, yang akan mengampuni setiap dosa. Setiap hari harus ada pengakuan terhadap dosa. sesuai dengan 1 Yohanes 1:8-10, sebaliknya kalau seseorang tidak mengaku dosa ia menjadikan Allah pendusta, kemudian di dalam dirinya tidak ada kebenaran.
Maka, percikan darah itu adalah suatu kesempatan bagi kita untuk boleh mengalami pengampunan dan penebusan terhadap dosa, orang lain yang berbuat salah namun kita yang menanggungnya, itu merupakan percikan, sehingga darah itu terus bekerja aktif untuk mengadakan penebusan dan pengampunan terhadap dosa.

Penderitaan badani itu untuk menghentikan lajunya dosa. Tuhan ijikan seseorang mengalami penderitaan, Tuhan ijinkan juga seseorang mengalami sakit penyakit, bahkan Tuhan ijinkan dia mengalami sesuatu yang tidak dia inginkan misalnya terpeleset di jalan, itu juga penderitaan badani supaya ia merasakan bahwa darah Yesus berkuasa mengampuni dan menebus dosa, menyadari kesalahan, supaya ia mengakui dosanya. Jangan ada di antara kita susah mengakui dosa, jangan susah-susah berkorban, jangan berpikir dua kali untuk berkorban, karena Tuhan juga tidak berpikir dua kali untuk berkorban karena darah-Nya akan bekerja aktif untuk terus mengadakan penyucian terhadap dosa. Kalau Ia berpikir dua kali untuk berkorban maka hidup kita yang sengsara.
Kalau kesempatan ini disia-siakan maka bulan berubah menjadi penghukuman kepada manusia. Kalau seseorang menolak dan menyia-nyiakan kepercayaan, darah Yesus akan berubah menjadi penghukuman, berarti: bulan berubah menjadi darah.

Tentang; “Bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.”
Bintang-bintang à orang bijaksana. Orang bijaksana yaitu pemimpin-pemimpin dalam rumah Tuhan yang menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Maka, kalau hal ini terjadi, maksudnya kalau bintang-bintang berguguran bagaimana nasib orang buta? Bukankah bintang tadi menuntun banyak orang dalam kebenaran? Seperti bintang Timur menunjukkan kebenaran itu kepada orang Majus sampai mereka tiba di tempat tujuan, lalu di situlah mereka membawa korban persembahan kepada Tuhan yaitu; emas, kemenyan dan minyak mur?
Bagaimana nasib kanak-kanak rohani, bagaimana dengan orang yang masih jauh dari Tuhan, masih berada dalam kegelapan dosa? Sedangkan ketika bintang itu dijatuhkan ke bumi ia langsung dijatuhkan kedalam lobang jurang maut. Dialah binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dimana binatang itu telah ditunggangi oleh perempuan kekejian. Orang buta menuntun orang buta, jatuhnya dalam kubangan yang sama.

Dalam Wahyu 9:13 sepertiga bintang berguguran. Jadi satu dari tiga hamba Tuhan gugur, bukan satu dari 10 tetapi satu dari 3 hamba Tuhan. Sementara penduduk bumi presentasinya jauh lebih banyak dari hamba Tuhan, lalu kalau satu dari tiga berguguran, bagaimana nasib penduduk bumi?
Jadi perlu kita mempunyai suatu pengertian yang benar dari Tuhan dalam mengikuti dan melayani Tuhan tidak boleh hantam kromo, tidak boleh serampangan ikut Tuhan, iya, iya, tidak, tidak, tidak ada iya dan tidak.

Wahyu 8:10
(8:10) Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.

Ketika bintang itu jatuh dari langit maka ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Maka, sungai-sungai dan mata air nanti menjadi keruh tidak murni lagi, kita yang mendengar ini supaya diperhatikan. 
Sungai air kehidupan dan sumber-sumber mata air itulah firman Allah, kalau itu ditimpa bintang yang jatuh dari langit maka air itu tidak murni lagi, jadi tidak boleh bermain-main ikut Tuhan. Pengertian yang seperti ini yang kita perlukan, bukan ijazah mu nomor satu, sebab jiwamu tidak bisa dibayar oleh sertifikatmu, ijazahmu, jiwamu, jiwaku tidak bisa dibayar dengan uang yang banyak, jutaan triliun dolar, tidak bisa, berarti pemahaman seperti ini kita butuhkan. Inilah yang saya sesalkan dari orang yang tidak memahami betapa murninya sungai yang mengalir dari takhta Allah yang kita nikmati sejauh ini.
Kita boleh menikmati mata-mata air, Tuhanlah sumbernya, betapa murninya kita nikmati air kehidupan itu, ini yang menyegarkan jiwa. Ketika Yesus memberikan air kehidupan kepada perempuan Samaria, jiwanya disegarkan. Yang membuat jiwa tidak segar adalah dosa, baik itu kejahatan atau dosa kenajisan. Kenajisan dari perempuan Samaria; dia tidak cukup dengan satu laki-laki, tetapi sekarang jiwanya disegarkan, keadaannya dipulihkan. Dulu merasa sumur Yakub sungguh sangat dalam, firman dengan disertai lahiriahnya dia kira itu sudah menjadi suatu ukuran di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tidak paham, sesungguhnya itu air yang sudah dicampur-campur (tidak murni), sudah ditimpa oleh bintang yang jatuh dari langit sehingga ia tidak bisa lepas dari dosa masa lalunya yaitu; dari satu laki-laki sampai ke beberapa laki-laki, tetapi begitu dia menerima air yang mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba, jiwanya disegarkan, buktinya; dia tinggalkan tempayannya (tidak murni) dan menjadi kesaksian bagi orang Samaria.

Wahyu 8:11
(8:11) Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.

Kemudian sepertiga dari semua air menjadi Apsintus, banyak orang mati karena air itu sebab sudah menjadi pahit tidak lagi menyegarkan jiwa, tidak lagi memuaskan rasa dahaga. Kalau orang sudah menerima ajaran lain, ajaran asing, hati dan hidupnya; pahit. Kalau tumbuh akar pahit, yang keluar dari mulut pahit, perbuatan, sikap juga pahit.

Wahyu 8: 12
(8:12) Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.

Ketika sepertiga dari matahari, bulan dan bintang-bintang terpukul, maka sepertiga dari siang hari tidak terang demikian juga malam hari. Maka semakin gelaplah kegelapan itu.

Matius 6:22-23
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
(6:23) jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Tadi sepertiga bintang, matahari dan bulan terpukul jatuh, maka siang hari sepertiga menjadi gelap, juga malam, betapa gelaplah kegelapan itu.
Kejahatan itu akan semakin memuncak, kalau matamu jahat gelaplah seluruh tubuh, Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu”, kejahatan itu tidak terlukiskan lagi.
Kalau orang sudah pernah mencicipi kemurahan Tuhan lalu meninggalkan kemurahan itu, Simon Petrus menuliskan...2 Petrus 2:20-22, lebih baik dia tidak pernah mengenal kebenaran dari pada kenal tetapi mengulangi kembali kesalahan yang sama. Lebih baik dia tidak usah mengenal Pengajaran Mempelai dari pada dia berbalik dari firman yang suci, maka kegelapan itu lebih gelap lagi, artinya kejahatan itu tidak terlukiskan lagi nanti.

Itu yang saya kuatirkan dari anak-anak Tuhan, maka engkau yang sempat gelap mata, pandanganmu pendek, namun engkau tetap bertahan, bersyukurlah itu kemurahan Tuhan. Dulu betapa jahatnya, betapa najisnya kita, sekarang berada dalam terang itu jauh lebih baik dari pada sempat mengenal kebenaran tetapi dia meninggalkan perintah kudus, betapa jahatnya nanti kejahatan itu dia lakukan.
Bersyukur dan berbahagialah, berbahagialah si mandul tetapi yang akhirnya mempunyai anak. Anak = keturunan = masa depan, mandul tetapi memiliki masa depan itulah Sara, perempuan merdeka, melahirkan Ishak, dilahirkan oleh karena janji, dilahirkan oleh Roh.

Yoel 3:14-16
(3:14) Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan!
(3:15) Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.
(3:16) TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.

Rupanya nabi Yoel juga menuliskan hari Tuhan dan pada saat itu, langit dan bumi berguncang sebab hari Tuhan digambarkan dengan dua hal yaitu;
a.     Tuhan mengaum dari Sion.”
Ini berbicara tentang penghukuman dari Raja di atas segala raja, sebab Yesus Kristus disebut juga dengan Singa dari Yehuda.
Saudaraku, Yesus tampil sebagai Raja bagi kita semua, bagi umat Tuhan, terkhusus bagi sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, buktinya; kita boleh duduk makan sehidangan dengan-Nya malam ini. Tetapi kalau kita mengabaikan peristiwa semacam ini maka pada hari Tuhan datang, Ia akan mengaum bagaikan singa yang mengaum dari Sion. Itulah hari pembalasan hari penghukuman, begitu hebat dan dahsyat.
Tuhan sudah berikan tiga macam ibadah pokok, kita boleh duduk makan sehidangan di dalam kerajaan-Nya itu bukti Yesus tampil sebagai Raja, tetapi barangsiapa melewatkan peristiwa semacam ini hati-hati.

b.     “Dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya.”
Ini berbicara tentang penghukuman atau penghakiman dari firman Allah yang keluar dari mulut Tuhan. Saudaraku, Yerusalem adalah pusat kerajaan damai tempat kita beribadah dan melayani, di situ kita boleh mendengarkan suara atau perkataan dari mulut Tuhan. Tetapi kalau tidak berada di Yerusalem (jauh dari ibadah dan pelayanan) dan tidak mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya itu beresiko tinggi.

Yohanes 12:47
(12:47) Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.

Yesus datang bukan untuk menghakimi, tetapi untuk menyelamatkan. Jadi, apabila ada orang yang menolak firman Tuhan, Yesus bukan datang untuk menjadi hakimnya.

Yohanes 12:48
(12:48) Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

Menolak Yesus, tidak menerima perkataan-Nya, sudah ada hakimnya yaitu firman itu sendiri, firman yang pernah disampaikan itu, itu hukumannya. Itu sebabnya dikatakan dari Yerusalem ia memperdengarkan suara-Nya, ini penghukuman dari firman.
Ibadah dan pelayanan ini adalah tempat yang terindah untuk kita menikmati  setiap perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Allah, Dia memahami kita, perkataan itu menyentuh hati kita, Dia mengerti kita. Malam ini saya yakin Dia tampil sebagai Imam Besar, melayani, berdoa bagi kita. Firman yang disampaikan kepada kita sanggup menyentuh hati kita masing-masing. Kalau gosip saja bisa disukai, kata-kata yang tidak berarti / tidak berguna / tidak membangun, di dengar, seharusnya lebih lagi perkataan yang keluar dari mulut Allah karena itu cukup menyentuh hati kita. Firman Allah memahami, mengerti hati kita, firman Allah dapat mengadakan yang tidak ada menjadi ada, sanggup mengadakan segala sesuatu, tetapi kalau itu juga ditolak; Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan”, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

Wahyu 19:13-15
(19:13) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
(19:14) Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
(19:15) Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

Dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Ini adalah bukti bahwa firman Allah tampil sebagai hakim, menghakimi seluruh bumi yang menolak mendengarkan-Nya. Kemudian, di sini juga dikatakan; “Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa”, memeras anggur dalam kilangan anggur yaitu kegeraman murka Allah, dalam Yesaya 5, itu dilukiskan dengan baik.

Yesaya 5:1-2,5-6
(5:1) Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
(5:2) Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.
(5:5) Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
(5:6) Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.

Pendeknya, tidak akan mengalami pemulihan lagi. Selagi ada kesempatan buat kita untuk berada di dalam kebun anggur ini, sungguh-sungguhlah, supaya ada buah anggur yang manis untuk dicicipi dan dinikmati oleh Yesus Kristus. Tetapi kalau tidak, di sini dengan jelas, Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.
Tuhan sudah berlaku baik kepada kita, sebagai Mempelai Laki-Laki Sorga Ia mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur, kemudian Ia mencangkulnya, digarap dan dikerjakan oleh firman sehingga batu tersingkir, kekerasan hati tersingkir, berhala-berhala tersingkir. Tidak cukup sampai disitu, ia menanami dengan air anggur pilihan. Kemudian Dia membangun menara jaga di tengah-tengahnya, menara jaga itu doa penyembahan, kemudian menggali lobang tempat memeras anggur, lalu dinanti-Nya supaya buah itu menghasilkan buah anggur yang manis, tetapi kenyataannya ia menghasilkan buah anggur yang asam, ibadah dan pelayanannya tidak bisa dinikmati pengorbanannya tidak bisa dinikmati, tetapi berada di dalam kebun anggur.

Akibatnya;
-       Aku akan menebang batang durinya sehingga kebun itu dimakan habis.
-       Melanda temboknya sehingga kebun itu diinjak-injak.
Ini berlaku selama tiga tahun setengah, pada masa aniaya antikris, kalau tidak sungguh-sungguh nanti akan diberikan untuk diinjak-injak bangsa-bangsa lain. Ada yang mengalami lehernya digorok oleh pedang antikris, tetapi hidup kembali, tetapi ada juga yang teraniaya terinjak-injak namun binasa yaitu mereka yang tidak masuk dalam ukuran.

Kemudian, di sini dikatakan; “Membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi” à tidak ada firman yang menyucikan sehingga akibatnya; tumbuh rumput malu dan rumput berduri.
Kalau tumbuh rumput duri orang seperti ini suka menusuk dan menyakiti perasaan orang lain kemudian Tuhan akan memerintahkan awan-awan agar hujan tidak turun ke atasnya = tidak mendapat lagi kemurahan, tidak lagi mengalami pemulihan pada hari Tuhan.

Yesaya 5:7
(5:7) Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

Anggur yang manis tidak dapat dicicipi dengan baik, ibadah, pelayanan, pengorbanan dan semuanya tidak dapat dicicipi dengan baik, yang ada kelaliman dan hanya berbuat onar saja.
Kelaliman dan keonaran tidak membuat situasi kondusif, tenang dan baik, itu sebabnya menjelang datangnya hari Tuhan, hambanya Elia diutus mendahului, mengingat hari Tuhan seperti ini dahsyat begitu hebat, tidak ada yang bisa menahan.

Maleakhi 4:5-6
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah. 

Tugas nabi Elia adalah untuk mengadakan pemulihan supaya pada hari Tuhan yang dahsyat dan hebat itu bumi tidak dimusnahkan / dibinasakan / saya dan saudara tidak dilemparkan dalam api neraka.
Saya dan saudara tidak dibinasakan kalau kita menikmati pelayanan kuasa dari pada nabi Elia. Jadi mengingat hari Tuhan, maka Elia harus mendahului hari Tuhan. Hari Tuhan hebat, dahsyat dan luar biasa, tidak ada yang dapat menahannya, tidak ada yang bisa lari dan mengelak.

Wahyu  6:15-16
(6:15) Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
(6:16) Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."

Pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Permintaan mereka ada dua;
1.     “Runtuhlah menimpa kami.
Mereka menginginkan kebinasaan dari hari Tuhan yang hebat dan dahsyat, mereka lebih baik mati dari pada melihat hari Tuhan.
2.     Sembunyikanlah kami terhadap Dia yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."

Wahyu 6:17
(6:17) Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Tidak ada yang bisa bertahan, maka biarlah kita menikmati pelayanan dari nabi Elia.
Kalau hari ini kita boleh menikmati firman nubuatan, dosa ditunjuk-tunjuk terima saja, itu jauh lebih baik karena hari Tuhan tidak ada yang bisa menahannya, karena hari Tuhan begitu hebat, dahsyat, tidak ada yang bisa bertahan, tidak ada yang bisa lari dari hari Tuhan itu.
Tadi sudah saya sampaikan, hari Tuhan itu begitu bengis begitu dahsyatnya sampai disebut hari pemusnahan, siapa yang dapat bertahan. Karena begitu bengisnya mereka ingin mati, ingin mendapat tempat persembunyian, tetapi tidak ada yang dapat luput satupun.

Hari ini adalah waktu yang tepat, jangan sampai bumi diguncang, nanti bergeser dari tempatnya, jangan sampai langit diguncang, nanti langit menyusut. Lima skala richter saja tangannya sudah letih lesu, hatinya sudah guncang, tetapi hari Tuhan bukan lima skala richter tetapi hebat, dahsyat, tidak sanggup melihatnya, lebih baik mati atau bersembunyi dari pada kita melihat. Amin.

Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria surga memberkati

Pemberita firman oleh;


Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment