KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, August 18, 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 06 JULI 2018



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 06 JULI 2018

KITAB RUT
(Seri: 19)
Subtema: MENJADI JEMAAT TUHAN ADALAH KEMURAHAN BAGI BANGSA KAFIR.


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk malangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan, yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat livestreaming, video internet, facebook, dimanapun anda berada kiranya kasih dan kemurahan Tuhan turun atas kita semua dan firman-Nya memberkati kita semua, memulihkan ibadah, pelayanan, sehingga semakin berkenan di hadapan Tuhan. Di hari-hari terakhir ini keadaan dunia sudah semakin tidak menentu dosa sudah semakin bertimbun-timbun bahkan anak-anak Tuhan yang sudah melayani juga bagaikan mengenakan baju zirah, sudah kebal terhadap dosa.
Maka malam ini kita mohon kemurahan Tuhan supaya kita bisa menundukkan diri di hadapan Tuhan bukan kepada roh-roh jahat, roh-roh najis yang memerintah dosa, sehingga tidak terjadi perbuatan dosa.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Rut 1:16-17.
Rut 1:16-17
(1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Pengikutan Rut dibuktikan dari perkataannya, yaitu:
1.  Kemana engkau pergi kesitu jugalah aku pergi.
2.  Dimana engkau bermalam disitu jugalah aku bermalam.
3.  Bangsamulah bangsaku.
4.  Allahmulah Allahku.
5.  Dimana engkau mati aku pun mati disana.

Lima pernyataan Rut ini bila dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel, maka;
Keterangan: 1 dan 2 berbicara tentang IMAN.
Dalam pelajaran Tabernakel terkena pada HALAMAN.

Keterangan: 3 dan 4 berbicara tentang HARAP.
Dalam pelajaran Tabernakel terkena pada RUANGAN SUCI.

Keterangan: 5 berbicara tentang KASIH.
Dalam pelajaran Tabernakel terkena pada RUANGAN MAHA SUCI.

Sekarang kita kembali memperhatikan.
Tentang: IMAN.
Iman adalah dasar kita untuk berharap kepada Tuhan dan percaya walaupun tidak melihat.

Roma 10:4-7
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
(10:5) Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."
(10:6) Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.

Kebenaran karena iman berasal dari salib Kristus sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. Sedangkan kebenaran karena hukum taurat, orang yang melakukannya akan hidup karenanya berarti mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri = kebenaran yang bersifat lahiriah.
Itulah sebabnya pada zaman Taurat orang-orang manjalankan ibadahnya bersifat lahiriah, dengan membawa binatang untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

Roma 3:28
(3:28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

Saudaraku, manusia dibenarkan karena iman bukan kerana melakukan hukum taurat, bukan kerena kekuatan dan kebenaran diri sendiri.

Roma 3:20
(3:20) Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Tidak seorangpun dapat dibenarkan dihadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, sebab hukum taurat itu sifatnya merangsang dosa.
Di dalam hukum Taurat, ada sembilan kali kata “Jangan” justru dengan adanya larangan itu (kata Jangan”) bangsa Israel atau mereka yang berada di bawah hukum taurat itu berbuat dosa.
jangan berzinah justru mereka berzinah, jangan membunuh justru mereka membenci. Itulah keadaan bila berada di bawah hukum taurat, hidup oleh kekuatan.

Kembali kita membaca.
Roma 10:8-9
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Praktek kebenaran karena iman;
-   Mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan = firman di dalam mulut artinya: menyembah Allah yang 
hidup yaitu Allah Abraham, Ishak, dan Yakub = terlepas dari berhala-berhala di muka bumi ini.
-   Percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati = firman di dalam hati. Tandanya 
hidup suci di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Roma 10:11-12
(10:11) Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."
(10:12) Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.

Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan, karena Allah yang kita sembah adalah Allah bagi semua orang yaitu Yahudi dan Kafir.
Saudaraku, Rut adalah bangsa Moab (bangsa Kafir) pada akhirnya akan mendapat kemurahan hati Tuhan.

Bukti-bukti ayat firman Tuhan mengatakan bahwa Rut mendapatkan kemurahan hati Tuhan.
Ulangan 23:2-4
(23:2) Seorang anak haram janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN.
(23:3) Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,
(23:4) karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau.

Saudaraku, dalam kitab taurat atau kitab para nabi telah ditetapkan bahwa;
1.  Anak haram dilarang masuk dalam jemaah Tuhan.
Anak haram itulah anak yang lahir di luar nikah sama seperti Moab dan Amon lahir di luar nikah sebab Moab dan Amon lahir oleh karena kenajisan Lot dan kedua putrinya. Jadi orang najis, orang yang haram dilarang masuk untuk menjadi jemaah Tuhan.
2.  Seorang Amon dan Moab dilarang masuk jemaah Tuhan sampai selama-lamanya.
Tadi orang najis, anak haram dilarang masuk sampai pada keturunannya yang kesepuluh tetapi Amon dan Moab dilarang masuk dalam jemaah Tuhan sampai selama-lamanya. Berarti lebih parah lagi.

Berarti jika kehidupan yang najis dan haram (bangsa Kafir) yaitu bangsa Moab diijinkan untuk berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan bahkan diangkat menjadi imam-imam itu adalah kemurahan hati Tuhan.

Saudaraku, kita akan melihat ciri bangsa yang najis (haram) dan bangsa Kafir.
Ulangan 23:4
(23:4) karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau.

Ciri bangsa yang najis (haram) dan bangsa Kafir, yaitu:
1.    Tidak menyongsong Israel dengan air dan roti = tidak mengenal penggembalaan.
2.    Mengupah Bileam untuk mengutuki bangsa Israel, menunjukkan bahwa bangsa kafir dikuasai oleh iri hati, benci dan dengki.

Lebih jauh kita melihat tentang bangsa Moab (bangsa Kafir).
Yesaya 16:6-7a
(16:6) Kami telah mendengar tentang keangkuhan Moab, alangkah angkuhnya dia, tentang kecongkakannya, keangkuhannya dan kegemasannya, dan tentang cakap anginnya yang tidak benar.
(16:7a) Sebab itu biarlah orang Moab meratap, seorang karena yang lain, biarlah sekaliannya meratap.

Sikap dan perbuatan daripada bangsa Moab (bangsa Kafir) ;
-   Angkuh.
-   Congkak.
-   Tinggi hati.
-   Suka panas hati (gemas).
-   Bermulut besar (lidah api) = cakap angin yaitu perkataan yang sia-sia.

Yeremia 48:28-30
(48:28) Tinggalkanlah kota-kota dan diamlah di bukit batu, hai penduduk Moab! Jadilah seperti burung merpati yang bersarang di dinding mulut liang.
(48:29) Kami telah mendengar tentang keangkuhan Moab, alangkah angkuhnya dia, tentang kesombongannya, keangkuhannya dan kecongkakannya, tentang tinggi hatinya.
(48:30) Aku ini kenal kepongahannya, demikianlah firman TUHAN, tidak benar cakapnya, dan tidak benar perilakunya.

Moab adalah bangsa yang pongah maksudnya perkataan dan perilakunya sangat angkuh. Perkataannya selalu di atas tidak mau merendah, juga perilakunya selalu di atas tidak mau merendahkan diri.
Sudah salah tetapi perkataannya masih tetap di atas tidak mau mengakui kesalahannya. Sudah salah tetapi perilakunya tetap sombong dan angkuh, itulah pongah.

Maka kalau memang kita mau dipulihkan terimalah Firman Allah dengan segala kerendahan hati dan ijinkanlah firman itu mengoreksi sampai sedalam-dalamnya. Tuhan yang mengerti kedalaman hati, manusia semuanya pongah apalagi bangsa Kafir tapi lebih heran lagi, apabila sudah mengenal Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel dan sudah melayani tetapi masih berlaku pongah dihadapan Tuhan, kemudian menghasut orang lain untuk mempersalahkan Tuhan dan salib-Nya.
                                                       
Yefanya 2:8;10
(2:8) "Aku telah mendengar pencelaan dari pihak Moab dan kata-kata nista dari pihak bani Amon, bagaimana mereka mencela umat-Ku dan membesarkan dirinya terhadap daerah umat-Ku itu.
(2:10) Inilah yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam.

Sikap dan perbuatan bangsa Moab kembali dijelaskan  disini;
-   Suka mencela umat Tuhan.
-   Suka membesarkan dirinya terhadap daerah (wilayah) umat Tuhan, yaitu: ibadah dan pelayanan.
Penyebabnya adalah karena kecongkakan mereka (bangsa kafir).

Efesus 2:1-3
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Bangsa yang jauh itulah bangsa Kafir, penuh dengan pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa yang disebabkan oleh tiga perkara, yaitu:
1.  Mengikuti jalan dunia ini.
Saudaraku, dalam suratan 1 Yohanes 2:11, jelas dikatakan bahwa di dunia ini ada tiga perkara, yaitu:
(1) Keinginan daging, (2) Keinginan mata, (3) Keangkuhan hidup.
2.  Mentaati penguasa kerajaan angkasa.
Mendurhaka = memberontak kepada Allah. Jadi orang yang berani memberontak adalah orang yang dikuasai roh pendurhakaan seperti bani Korah memberontak kepada Musa dan Tuhan karena merasa dirinya layak.
3.  Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Perlu untuk diketahui, hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, dia tidak akan pernah memikirkan hal-hal yang dari roh yaitu ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.

Efesus 2:11
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia.

Bangsa Kafir disebut juga dengan bangsa yang tidak bersunat berarti kesan dosa belum tertanggalkan dari dirinya.

Efesus 2:12-13
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Kedudukan bangsa Kafir dihadapan Allah, yaitu:
1.  Tanpa Kristus = tubuh tanpa kepala. 
2.  Tidak termasuk kewargaan Israel
3.  Tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.
4.  Tanpa pengharapan.
5.  Tanpa Allah di dalam dunia ini.
Itulah kedudukan bangsa Kafir atau bangsa Moab dihadapan Tuhan.

Mari kita perhatikan kelima perkara tersebut:
Tentang: “TANPA KRISTUS” = tubuh tanpa kepala -> seorang janda.
Kerugian yang terjadi bila tubuh tanpa kepala, menjadi liangnya serigala dan sarangnya burung…Matius 8: 20.
-     Liangnya serigala, artinya: dikuasai oleh roh jahat.
Pekerjaan serigala adalah: menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba-domba…Yohanes 10:12.
Pendeknya, domba-domba menjadi liar, tidak tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan.
-     Sarangnya burung artinya: dikuasai oleh roh najis, sedangkan roh najis adalah dosa yang paling dibenci oleh Tuhan…Wahyu 18:2.
Pekerjaan dari roh najis adalah: menghambat pembangunan tubuh Kristus, artinya: berusaha untuk merusak pesta nikah Anak Domba.
Di dalam Wahyu 19 ada dua jenis pesta, yaitu:
1.    Pesta nikah Anak Domba…Wahyu 19:6-10.
2.    Pesta burung-burung (roh najis)…Wahyu 19:17-20.
Kalau tidak sampai kepada pesta nikah Anak Domba, maka akan berada pada pesta burung-burung dikuasai oleh roh najis, disebut dengan tubuh Babel.

Tentang: “TIDAK TERMASUK KEWARGAAN ISRAEL.”
Bangsa kafir ridak termasuk kewargaan Israel, sedangkan bangsa Israel adalah bangsa yang terpilih = Imamat rajani, bangsa yang kudus =  milik kepunyaan Allah sendiri…1 Petrus 2:8.
Pendeknya, bangsa kafir bukan warga kerajaan sorga, tidak berada di bawah pemerintahan yang benar.

Tentang: “TIDAK MENDAPAT BAGIAN DALAM KETENTUAN-KETENTUAN YANG DIJANJIKAN.”
Sekarang, kita bandingkan dengan bangsa Israel, di dalam Roma 9:4.
-     Diangkat menjadi anak.
-     Telah menerima kemuliaan.
-     Menerima perjanjian-perjanjian.
-     Menerima hukum Taurat.
-     Menerima ibadah.
-     Menerima janji-janji.

Tentang: “TANPA PENGHARAPAN”.
Berarti, tanpa kesucian, sebab pengharapan adalah kesucian…1 Yohanes 3:3.
Pendeknya, tanpa pengharapan:
-      Tanpa dasar yang kuat untuk sampai kepada kesempurnaan.
-      Tidak pernah berjumpa dengan Allah, sebab hanya orang yang suci hatinya melihat Allah…Matius 5:8.

Tentang: TANPA ALLAH DI DALAM DUNIA INI.
Mazmur 10: 4
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

Saudaraku, “Allah tidak akan menuntut!, tidak ada Allah!”, itulah seluruh pemikiran dari bangsa Kafir dan kedua hal itu dikatakan dengan batang hidungnya ke atas -> Keangkuhan dan kecongkakan dari bangsa Kafir.
Jadi bangsa Kafir (bangsa Moab) ini betul-betul bangsa yang pongah, angkuh, congkak, dan tinggi hati, perkataannya tidak merendah, perbuatannya tidak merendah karena dalam seluruh pemikirannya Allah tidak akan menuntut dan tidak ada Allah sehingga mereka berani berbuat jahat dan berlaku najis dihapan Tuhan.
Itulah kepongahan daripada bangsa Kafir itu sebabnya berani berbuat dosa di tempat yang tersembunyi.

Mazmur 10:2-3
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.

Congkak orang fasik;
-   Memburu orang yang tertindas (kecil dan hina) = mencela umat Tuhan. Sebab orang yang mau menjadi kecil dan
mau menjadi hina adalah umat Tuhan.
-   Memuji- muji keinginan hatinya = membesar-besarkan dirinya terhadap umat Tuhan.
-   Loba = serakah, cinta akan uang = suka terhadap upah untuk mengutuki dan menista Tuhan.
Hati-hati yang memberhalakan uang itu sama saja dengan mengutuki dan menista Tuhan.
Itulah keberadaan bangsa Moab atau bangsa Kafir dihadapan Tuhan. Sehingga di dalam kitab Ulangan 23, kehidupan yang najis dan haram, Moab dan Amon tidak akan diijinkan masuk menjadi jemaah Tuhan.
Orang najis sampai kepada sepuluh keturunan dilarang masuk dalam Jemaah, sedangkan Moab tidak akan diijinkan untuk menjadi jemaah Tuhan sampai selama-lamanya.

Tidak sedikit bahkan terlalu banyak orang Kristen tidak sanggup memikul salib karena keangkuhannya, kecongkakannya, dan kepongahannya, jadi bukan karena yang lain-lain.

Yehezkiel 25:11
(25:11) aku akan menjatuhkan hukuman kepada moab dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Oleh karena kecongkakan dan keangkuhan bangsa Moab (bangsa Kafir) maka pada akhirnya Tuhan menjatuhkan hukuman atasnya.

Kita lebih rinci melihat hukuman Tuhan kepada bangsa Moab.
Amos 2:1-3
(2:1) Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Moab, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena ia telah membakar tulang-tulang raja Edom menjadi kapur,
(2:2) Aku akan melepas api ke dalam Moab, sehingga puri Keriot dimakan habis; Moab akan mati di dalam kegaduhan, diiringi sorak-sorai pada saat sangkakala berbunyi;
(2:3) Aku akan melenyapkan penguasa dari antaranya dan membunuh segala pembesarnya bersama-sama dengan dia," firman TUHAN.

Disini kita melihat, Tuhan akan melepaskan api ke dalam Moab bahkan membunuh para pembesarnya dan sampai pada akhirnya Moab akan dilemparkan ke dalam api neraka. Inilah hukuman Tuhan kepada bangsa Moab.
Pada bunyi sangkakala yang terakhir itu adalah pengangkatan Tuhan terhadap gereja tetapi Moab dilemparkan ke dalam api neraka. Sebab itu hati-hati dengan kecongkakan dan keangkuhan, jangan berlaku pongah dihadapan Tuhan.

Yefanya 2:9-10
(2:9) Sebab itu, demi Aku yang hidup--demikianlah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel--maka Moab akan menjadi seperti Sodom dan bani Amon seperti Gomora, yakni menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam dan tempat sunyi sepi sampai selama-lamanya. Sisa-sisa umat-Ku akan menjarah mereka dan yang masih tinggal dari bangsa-Ku itu akan memiliki mereka sebagai warisan."
(2:10) Inilah yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam.

Moab menjadi seperti Sodom dan Amon seperti Gomora dan pada akhirnya keadaan mereka seperti;
-     Padang jeruju -> Orang yang suka menyakiti perasaan orang lain = menusuk hati.
Saudaraku, kenajisan bangsa Kafir sungguh menyakiti perasaan orang lain. Dia akan menjadi padang jeruju, dia tidak peduli siapa yag disakiti karena dia pongah suka membela diri dalam kesalahan, dan berperilaku tinggi hati tidak mau merendah.
-     Tempat penggalian garam -> Kehidupan yang najis dan suka berzinah. Digali langsung terpancing dengan kenajisan. Itu kehidupan orang najis.
-     Tempat sunyi sepi -> Bersengkongkol dengan dosa.
Itulah akhir episode dari bangsa Kafir (bangsa Moab) itulah bangsanya Rut.

Kita sudah melihat fakta-fakta yang aktual tentang bangsa Kafir (bangsa Moab) dimana pada akhirnya akan menerima hukuman, tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Namun berbeda dengan Rut pada akhirnya ia akan mendapatkan kemurahan hati Tuhan.

Rut 1:14-16
(1:14) Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
(1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Saudaraku, saat Orpa kembali ke Moab, Rut tetap berpaut pada Naomi dan dia tetap mengikuti Naomi, bahkan saat dia di desak kembali ke Moab, Rut justru berkata; “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang untuk tidak mengikuti engkau; sebab kemana engkau pergi, kesitu jugalah aku pergi, dan dimana engkau bermalam disitu jugalah aku bermalam.” 
Kalau kita kaitkan dengan pengajaran Tabernakel itu terkena kepada Halaman.
Pendeknya; Hati Rut mantap dalam mengikuti Naomi dibuktikan dengan pengakuannya kepada Naomi.

Pengakuan Rut kepada Naomi itu menunjukkan bahwa Rut dengan imannya dia mantap dalam mengikuti Naomi bahkan sampai akhirnya nanti dia akan  mendapat kemurahan hati Tuhan. Tadi kita sudah memperhatikan fakta-fakta yang sangat jelas bahwa Moab atau bangsa Kafir harus dihukum. Namun kalau pada akhirnya bisa berada di tengah-tengah jemaah Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan, bahkan berada dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan, itu tidak lain tidak bukan adalah kemurahan hati Tuhan.
Coba kita review kembali sebelum kita terpanggil, sebelum kita mengenal pengajaran Mempelai, dan digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, begitu jahatnya, begitu najisnya, begitu pongahnya, begitu angkuhnya, begitu sombongnya, tidak tau diri. Namun kalau pada akhirnya berada di tengah-tengah jemaah Tuhan itu kemurahan hati Tuhan, iman daripada Rut. Bukan karena kekuatannya, bukan karena kamampuannya, bukan karena kecakapannya.
Kalau melayani karena kekuatan itu hukum taurat tapi Rut dibenarkan karena iman sehingga pendiriannya teguh untuk mengikuti Naomi.

Roma 10:14-15;17
(10:14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
(10:15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
(10:17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Kesimpulannya; Iman timbul dari mendengarkan akan firman Kristus yaitu berita salib.
Sesuai dengan Roma 10:6-8, itulah firman iman yang diberitakan yaitu berita salib;
Dan itulah keadaan daripada Rut menghargai berita salib sehingga ia dibenarkan oleh imannya.
Kemudian orang yang dibenarkan karena iman adalah orang yang menghargai utusan Tuhan yang membawa kabar baik.

Amsal 1:20-21
(1:20) Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,
(1:21) di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

Nasihat hikmat berseru nyaring;
-   Di jalan-jalan.
-   Di lapangan-lapangan.
-   Di atas tembok-tembok.
-   Di depan pintu-pintu gerbang.

Nasihat hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok, dan di pintu-pintu gerbang.
Mari hargai utusan Tuhan yang membawa kabar baik (nasihat-nasihat, teguran-teguran) seperti Rut yang menghargai utusan Tuhan. Bagaimana dengan kita? Kaetika hikmat diserukan apa kita tutup kuping, atau tetap mengeraskan hati, dan tetap kembali berbuat dosa dengan tameng menggunakan alasan ini dan itu, berlaku pongah. Tetapi Rut tidak,  dengan iman dia memiliki pendirian yang teguh untuk terus mengikuti Naomi.

Saya begitu bahagia melihat sidang jemaat Tuhan memandang utusan Tuhan dan berkata dalam hatinya; “Betapa indahnya kedatangan orang-orang yang diutus Tuhan.”

Amsal 1:22-23
(1:22) "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
(1:23) Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.

Rut adalah kehidupan yang telah dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan, dia menghargai seruan hikmat yang diserukan di jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok, dan di depan pintu-pintu gerbang, yaitu; firman Allah atau perkataan yang keluar dari mulut Allah.
Sebab itu Tuhan berseru terkhusus kepada orang yang tidak berpengalaman, yang masih cinta terhadap dosa jahat dan dosa najis, Tuhan juga menegur pencemooh, Tuhan menegur orang bebal yang benci kepada hikmat pengetahuan. Berpalinglah kepada hikmat, Tuhan mau mempersiapkan kehidupan kita di hari-hari terakhir ini, untuk dipenuhi oleh isi hati Tuhan itulah firman Allah atau perkataan yang keluar dari mulut Allah karena akhir-akhir ini begitu jahat, begitu najis, begitu fasik, angkuh, dan congkak, dan begitu pongah.

Persiapkan diri untuk di penuhi oleh isi hati Tuhan sebab hikmat di serukan di  jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok, dan di depan pintu-pintu gerbang, bukalah pintu hatimu dihadapan Tuhan malam ini. Kalau malam ini kita menjadi jemaah Tuhan itu karena kemurahan hati Tuhan. Rut berada di tengah bangsa Israel pada akhirnya melayani Tuhan, itu kemurahan hati Tuhan. Saya sangat berharap kita mau menghargai isi hati Tuhan.

Amsal 29:18
(29:18) Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

Kalau tidak ada wahyu menjadi liar lah rakyat.
Liar -> hati yang jahat, najis, congkak, angkuh, dan pongah, sebab itu berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Ayo hikmat telah diserukan di  jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok, dan di depan pintu-pintu gerbang karena Tuhan mau mempersiapkan kita untuk dipenuhi oleh isi hati Tuhan sampai hati kita menyatu dengan hati Tuhan. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


 
















No comments:

Post a Comment