KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, August 14, 2018

IBADAH RAYA MINGGU, 01 JULI 2018



IBADAH RAYA MINGGU, 01 JULI 2018

KITAB WAHYU
(Seri:60)

Subtema: “API, ASAP DAN BELERANG.”


Shalom saudaraku.
Selamat malam salam sejahtera salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita kembali dijinkan untuk menjalankan Ibadah Raya Minggu disertai dengan perjamuan suci karena ini adalah minggu yang pertama pada bulan Juli ini.
Kita sudah melewati bulan Juni bulan daging, sekarang kita memasuki bulan Juli (bulan yang ketujuh), biarlah semuanya berada pada hari perhentian tidak sibuk lagi dengan urusan daging.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan bahkan hamba-hamba Tuhan yang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming atau video internet, Youtube, maupun Facebook dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.

Segera saja kita perhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu 9:18.
Wahyu 9:18
(9:18) Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.

Di sini kita perhatikan kuda-kuda yang dipersiapkan dalam peperangan itu berkepala singa, dari mulutnya keluar tiga perkara yaitu;
1.    Api.
2.    Asap.
3.    Belerang.
Tujuannya adalah untuk membunuh sepertiga umat manusia karena tiga perkara tersebut merupakan malapetaka.

Mari kita ikuti pemaparan dari tiga perkara tersebut supaya kita bisa mengerti bagaimana proses sehingga  tiga perkara tersebut membunuh sepertiga dari umat manusia.

Tentang: API
Ada dua jenis api yaitu;
1.    Api Tuhan yaitu Roh Kudus.
2.    Api asing yang berasal dari si jahat.
Kedua-duanya memiliki tabiat yang sama yaitu membakar dan menghanguskan. Api asing yaitu api si jahat membakar untuk memegahkan perkara-perkara dosa, sedangkan api Tuhan yaitu Roh Kudus membakar untuk menghanguskan tabiat-tabiat daging.
Dalam hal ini api yang keluar dari mulut kuda tersebut adalah api asing atau api si jahat sesuai dengan Efesus 6:16.

Yakobus 3:5
(3:5) Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

Betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar seperti lidah anggota kecil dari tubuh namun dapat menyombongkan diri dengan perkara-perkara yang besar.

Yakobus 3:6
(3:6) Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.

Lidah pun adalah api sebetulnya, ia merupakan suatu dunia kejahatan sesuatu yang dapat menodai seluruh anggota tubuh sehingga berapi-api di dalam kejahatan.
Di hari-hari terakhir ini orang-orang berlomba-lomba untuk semakin fasih berkata-kata, sedang lidahnya telah dikuasai oleh api si jahat. Prndeknya api si jahat berada di dalam dunia kejahatan.

1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Keinginan daging, keinginan mata, termasuk keangkuhan hidup, tidak berasal dari api Tuhan yaitu: Roh Kudus melainkan berasal dari api si jahat.
Jadi betul sekali bahwa lidahpun adalah api yang merupakan suatu dunia kejahatan.

Matius 15:11
(15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."

Sampai pada akhirnya nanti lidah api si jahat akan menajiskan manusia.

Pertanyaannya; Siapakah yang akan terbakar oleh api si jahat?
Yesaya 5:24
(5:24) Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
Yang dibakar habis oleh lidah api adalah;
1.    Jerami.
Jerami -> orang yang menolak firman Tuhan, sebab jerami itu adalah batang padi atau batang gandum yang sudah kering.
2.    Rumput kering.
Rumput kering itu berbatang tetapi tidak berdaun -> kehidupan yang tidak berbuah.
Jerami dan rumput kering itu sebetulnya manusia daging, tetapi jerami digolongkan dengan orang yang menolak firman sedangkan rumput kering digolongkan dengan kehidupan yang tidak berbuah dan tidak mengenal Tuhan atau tanpa persekutuan dengan Tuhan.
Inilah nanti yang akan terbakar oleh lidah api si jahat.

Yesaya 5:22-23
(5:22) Celakalah mereka yang menjadi jago minum dan juara dalam mencampur minuman keras;
(5:23) yang membenarkan orang fasik karena suap dan yang memungkiri hak orang benar.

Sifat jerami dan rumput kering;
1.    Jago minum dan juara dalam mencampur minuman keras, artinya; hidup di dalam hawa nafsu daging dan hebat dalam perkara daging.
2.    Hidup fasik dan menolak atau memungkiri kebenaran. ->  Orang sombong.

Yoel 1:19
(1:19) Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon di padang.
Lidah api si jahat ini bukan hanya membakar habis orang fasik (jerami, dan rumput kering) bahkan juga  membakar habis ladang penggembalaan.
Kenapa rumput kering mudah terbakar? Karena dia tidak punya pokok artinya, tanpa persekutuan dengan Tuhan sehingga tidak berbuah.
Kenapa jerami mudah terbakar? Karena dia tidak mengenal firman Tuhan yakni, kebenaran.

Lidah api itu berada di dalam dunia kejahatan dia akan memegahkan diri, menyombongkan diri dengan perkara yang besar. Api inilah yang keluar dari mulut kuda-kuda yang dipersiapkan dalam peperangan, jumlah mereka dua ratus juta (hampir dua pertiga jumlah penduduk Indonesia), jumlah yang sangat banyak sekali.
Kalau kita tidak hati-hati di hari-hari ini maka tidak tertutup kemungkinan menjadi korban dari lidah api. Seseorang semakin fasih lidah, semakin fasih mengucapkan kata-kata untuk memegahkan, akhirnya yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar.
Hari-hari ini orang-orang berlomba-loma untuk fasih berkata-kata tetapi sedang lidahnya digerakkan oleh api si jahat, memegahkan atau menyombongkan  diri dengan perkara-perkara yang besar tetapi memang itu adalah taktik dari setan untuk mempengaruhi manusia, itulah api yang keluar dari mulut kuda-kuda tersebut

Tentang: ASAP.
Tentang asap beberapa waktu yang lalu telah disampaikan.
Wahyu 9:2
(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar.”
Asap yang naik dari lobang jurang maut itulah roh-roh jahat dan roh-roh najis yang sedang demonstrasi menyerang manusia.
Kemudian kita melihat akibatnya; matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

Yeremia 9:5-6
(9:5) Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
(9:6) Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.

Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu, mereka enggan mengenal Tuhan sehingga dosa itu bagaikan asap tanur yang keluar dari lubang jurang maut sampai menutupi angkasa dan matahari, angkasa menjadi gelap dan matahari juga menjadi gelap.
Jadi dosa itu bertimbun-timbun; dosa kenajisan menimbun dosa kenajisan, dosa kejahatan menimbun dosa kejahatan, akhirnya dosa melahirkan dosa itulah asap yang naik menggumpal-gumpal karena mereka enggan untuk bertobat.
Kalau saya gambarkan ini seperti orang bebal dan keras hati karena tidak mau bertobat dan tidak mau berubah, dan lebih ngeri melihat orang bebal dibanding seekor induk beruang yang baru melahirkan.

Kita lihat dosa yang bertimbun-timbun ...
Kejadian 18:20
(18:20) Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.

"Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
Jadi oleh karena, dosa yang bertimbun-timbun ini banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora.

Kejadian 18:21
(18:21) Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."

Dosa yang bertimbun-timbun itu sudah naik di hadirat Tuhan, bagaikan asap yang keluar dari lobang jurang maut.

Kejadian 19:27-28
(19:27) Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu,
(19:28) dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.

Setelah Sodom dan Gomora ditunggang balikkan oleh api dan belerang, maka Abraham melihat asap dari bumi membumbung ke atas.
Jadi asap yang bergumpal-gumpal itu setimpal dengan dosa yang bertimbun-timbun yang ada di dalam kota Sodom dan Gomora.

Sekarang kita lihat dulu dosa yang bertimbun-timbun itu, walaupun beberapa waktu lalu saya sudah sampaikan.
2 Petrus 2:6-8
(2:6) dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,
(2:7) tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --
(2:8) sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa –

Dosa yang bertimbun-timbun di kota Sodom dan Gomora terjadi karena;
1.    Mereka tidak mengenal hukum = jerami.
2.    Hidup di dalam hawa nafsu daging = api asing.

2 Petrus 2:10
(2:10) terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan,
Akibat hawa nafsu;
-      Mereka selalu ingin mencemarkan diri.
-      Menghina pemerintahan Allah.
Berarti menghina takhta Allah = menghina orang-orang yang beribadah dam melayani Tuhan (menghina kegiatan Roh Kudus).

Kejadian 18:21
(18:21) Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."

Perhatikan kalimat: BAIKLAH AKU TURUN UNTUK MELIHAT
Dosa Sodom dan Gomora bertimbun-timbun sampai kepada hadirat Tuhan bagaikan asap yang keluar dari lobang jurang maut, kelakuan mereka setimpal dengan keluh kesah orang yang telah sampai kepada Allah”
Allah adalah Hakim yang adil, Ia tidak langsung menghukum, tetapi terlebih dahulu turun untuk melihat, berarti masih ada kesempatan untuk bertobat.
2018 tahun yang lalu Yesus telah turun ke bumi untuk menebus dosa manusia, apakah ada manusia yang mau percaya dan bertobat?
Biarlah kiranya kita belajar  menghargai hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan, itulah ketujuh mata Allah atau ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Tetapi kota Sodom tidak mau menghargai utusan Tuhan.

Doa syafaat Abraham terhadap Sodom dan Gomora dengan satu tujuan, supaya tidak ditunggangbalikkan oleh Tuhan. Dimulai 50 orang benar, lalu 45 orang benar, 40 orang benar, 30 orang benar, 20 orang benar sampai, 10 orang benar juga tidak didapati di kota Sodom.
Pendeknya di dalam kota Sodom dan Gomora tidak ada orang yang benar selain orang fasik dengan dosa yang bertimbun-timbun bagaikan asap yang naik di hadapan Tuhan. Orang benar hanya ada empat orang saja di dalam kota Sodom dan Gomora.
Orang-orang Sodom tidak menghargai utusan Tuhan, andai saja orang-orang Sodom menghargai hamba Tuhan yang telah diutus oleh Tuhan kota Sodom masih ada sampai sekarang.
Yunus diutus ke kota Niniwe, orang-orang Niniwe berbalik kepada Tuhan. Awalnya Yunus menolak untuk diutus ke Niniwe karena Yunus tau bahwa dosa Niniwe telah bertimbun-timbun tetapi akhirnya memberi diri diutus sehingga orang-orang Niniwe bertobat sebab mereka menghargai utusan Tuhan, tetapi kota Sodom dan Gomora bagaikan laut mati tidak ada kehidupan di sana, mereka menolak utusan Tuhan.

Selanjutnya kita perhatikan di sini kalimat berikutnya; “AKU HENDAK MENGETAHUINYA."
Yesus telah turun ke bum, Ia hendak mengetahui, dan menimbang, apakah ada orang yang mau percaya dan bertobat? Kemudian bersama-sama dengan Yesus, penjahat tersebut di salibkan setimpal dengan dosa kejahatannya.

Sikap salah seorang penjahat yang disalibkan ...
Lukas 23:41
(23:41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

Salah seorang penjahat itu berkata; “Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita.” Berarti mengakui diri sebagai orang berdosa, dia disalibkan setimpal dengan dosa yang bertimbun-timbun yang dia lakukan.
Dan malam ini Tuhan turun dan ingin mengetahui keberadaan kita masing-masing tapi perlu pengakuan yang jelas dan terang di hadapan Tuhan.

Saya terlalu yakin kalau firman ini kita dengar dan kita perhatikan tidak susah untuk bertobat, tidak susah untuk mengenal isi hati Tuhan, firman nabi diutus kepada kita untuk mempersiapkan kehidupan kita supaya diisi oleh Firman Tuhan.

Lukas 23:42-43
(23:42) Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

Selain mengakui kejahatannya di hadapan Tuhan, dia mau menghargai utusan Tuhan, sebab pada detik-detik terakhir dia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau darang sebagai Raja.” Ini adalah sebuah pengakuan kepada Yesus, pengakuan yang ditunggu-tunggu oleh Tuhan. Mari kita manfaatkan korban Kristus supaya kita menerima pengampunan dan pertobatan.
Ketika terjadi pergantian tahun seharusnya raja termasuk tentara-tentaranya maju dalam peperangan tetapi Daud tidak, saat itulah ia jatuh ke dalam dosa kenajisannya tetapi ketika Nathan menunjuk dosa dia langsung mengakui. Pendeknya, jaraknya maut dengan manusia hanya satu langkah.
Kita patut bersyukur firman nabi telah diutus kepada kita, berkuasa untuk melepaskan kita dari dosa.

Lukas 23:43
(23:43) Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Yesus berkata; “sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Tentang: BELERANG.
Jadi perkara yang ketiga yaitu belerang ini semakin lebih dahsyat dari perkara yang pertama yaitu api, yang kedua yaitu asap. Praktek dari belerang itu juga nyaris tidak terlihat tapi dirasakaan oleh manusia dan itu akan terjadi, jadi serangan dari belerang ini akan lebih dahsyat dari dua perkara lainnya.
Perlu saya tambahkan sedikit saat ini Tuhan ingatkan saya, belerang itu biasanya ada di gunung-gunung berapi, kawah-kawah dan mengeluarkan aroma bau yang sangat menyengat sekali dan apabila orang berlama-lama disitu maka dia akan sesak dan tanpa disadari nanti akan jatuh lemas dan kalau tidak segera mendapat pertolongan dia akan binasa. Jadi praktek belerang itu jauh lebih halus dari yang pertama dan yang kedua (api dan asap).

Wahyu 20:10,14-15
(20:10) dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
(20:14) Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
(20:15) Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Lautan api dan belerang -> kematian yang kedua atau kematian yang kekal itulah api neraka penghukuman untuk selama-lamanya yaitu, tempat bagi:
1.   Iblis/Setan
2.   Binatang (antikris) dan nabi-nabi palsu.
3.   Maut dan kerajaan maut dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang.
4.   Kemudian, setiap orang yang tidak ditemukan namanya  di dalam kitab kehidupan.

Bandingkan dengan orang-orang yang tergembala dengan baik...
Yohanes 10:3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Keadaan kalau domba-domba tergembala dengan baik:
1.    Mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
2.    Mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel biarlah kita ikuti untuk membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Pendeknya, arah dari geraknya Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel adalah pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, yaitu: menjadi mempelai perempuan Tuhan.

Keuntungan kalau domba-dumba dengar-dengaran; gembala itu memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya. Berarti dikenal oleh Tuhan sebagai Gembala Agung, artinya nama terdaftar di sorga (namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba).
Jadi, sekalipun seseorang beribadah tetapi apabila rohaninya tidak tergembala dia tidak dikenal.
Nabi-nabi palsu mengadakan perkara yang hebat (dahsyat), bernubuat, mengusir setan kemudian mengadakan mujizat, semua mereka lakukan demi nama Tuhan tetapi Tuhan berkata; “Aku tidak mengenal kamu sekalian pembuat kejahatan enyahlah dari pada Ku.”
Kalau hanya sekedar beribadah atau hanya sekedar melayani tapi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan (menolak salib) = namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan atau ia tidak dikenal.
Tuhan memberi penegertian ini keuntungannya adalah untuk mempercepat posisi kita berada di dalam kerajaan sorga. Saat ini tubuh kita ada di bumi tapi saya dengan yakin satu kaki sudah di sorga kalau tergembala dengan sungguh-sungguh.

Jadi praktek belerang ini betul-betul lebih halus dari praktek asap dan api karena menyesakkan dada, kalau tidak segera tertolong (tetap disitu) dia akan jatuh dan lemas.
Yang telah ditebus menjadi anak sulung itulah kehidupan yang terdaftar di sorga. Sebagaimana kita melihat di dalam Wahyu 14:1 Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan seratus empat puluh empat ribu orang nama mereka tercatat di dalam kitab kehidupan Anak Domba.

Itulah belerang supaya kita lebih sungguh-sungguh lagi, lebih memperhatikan firman Tuhan.

Wahyu 3:4-5
(3:4) Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
(3:5) Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Jadi mereka yang memakai pakaian putih (lenan halus) -> orang orang yang tergembala dengan baik dan benar sehingga nama mereka terdaftar di sorga, nama mereka tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, nama mereka tidak dihapus melainkan diakui di hadapan Bapa diakui di hadapan para malaikat.
Apa arti diakui di hadapan Bapa? Kita boleh senantiasa merasakan kasih yang sempurna.
Kegunaan kasih Allah;
1.    Mengampuni dosa, menutupi dosa.
2.    Sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Apa artinya diakui di hadapan para malaikat? Berarti Tuhan senantiasa berjaga-jaga, memelihara, melindungi kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Itulah orang-orang yang berpakaian putih (lenan halus) betul-betul kerohanian mereka tergembala, mereka sudah melewati pengalaman kematian (baju efod), mereka sudah melewati pengalaman kebangkitan (gamis baju efod), ini kerohanian yang tergembala.

Bandingkan dengan ...
Wahyu 3:1-2
(3:1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
(3:2) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

“tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardisartinya: jemaat di Sardis ini juga jemaat yang berada di dalam kandang penggembalaan (tergembala).
Keberadaan dari sidang jemaat di Sardis yaitu dikatakan hidup padahal mati, sebab, jemaat di Sardis ini penuh dengan perbuatan-perbuatan daging, di tengah-tengah ibadah pelayanan. Sehingga Tuhan berkata; “engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!” Penyebabnya, Tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.” Kalau hanya bekerja dan bekerja tidak ada artinya, mungkin banyak bekerja tapi satupun tidak ada yang sempurna tidak ada artinya.
Berarti praktek belerang itu sedang menguasai kehidupan sidang jemaat di Sardis yang kelihatan hidup padahal mati. Lebih halus sehingga tanpa sadar sudah jatuh lemas.

Malam ini bukan hanya sidang jemaat di Sardis dikoreksi oleh firman Allah, kita juga dikoreksi oleh firman Allah yang memiliki ketujuh Roh Allah itulah ketujuh bintang itu.
Bintang di cakrawala -> orang bijaksana yang menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Malam ini kita dikoreksi apakah praktek belerang itu sedang menyesakkan dada kita masing-masing? Kita kembali ke firman Tuhan, ukurannya firman Tuhan.

Kita kembali membaca Wahyu 9:18.
Wahyu 9:18
(9:18) Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.

Jadi oleh karena tiga malapetaka tersebut, yaitu: api, asap, dan belerang yang keluar dari mulut kuda itu akan membunuh sepertiga dari umat manusia. Amin.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment