KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, April 3, 2019

IBADAH MALAM NATAL, 24 DESEMBER 2018


IBADAH MALAM NATAL, 24 DESEMBER 2018


Tema: “...bahwa Yesuslah Mesias...”

Subtema: “TUHAN YANG MEMBERI PERTUMBUHAN.”

Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera dan bahagia menjadi bagian kita malam ini turun atas kita di tengah perhimpunan Ibadah Malam Natal. Kita bersyukur kita percaya Tuhan hadir di tempat ini menghiasi kehidupan kita, natal tercipta, Yesus lahir di hati kita masing-masing.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati. Marilah kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya Tuhan membukakan rahasia firman-Nya bagi kita untuk melawat setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi supaya kehidupan kita semakin hari semakin dilayakkan, diubahkan, sampai layak dan berkenan di hadapan Tuhan.

Seperti berkat yang sudah kita terima dari tema yang sama yaitu; “...bahwa Yesuslah Mesias...”
Dan sore ini menjadi tema kita juga dan kiranya sore ini Tuhan kembali memberkati kita...Haleluya...

Kita kembali membaca ...
Yohanes 20:31
(20:31) tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Saya dan saudara harus percaya bahwa Yesuslah Mesias tidak ada lagi yang lain.

Di dalam Injil Matius 23:10; dikatakan bahwa: hanya satu pemimpinmu yaitu Mesias Maka mereka yang mengakui bahwa hanya satu pemimpin yaitu Mesias adalah orang yang rendah hati, tanda selanjutnya adalah yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda dan pemimpin menjadi pelayan. Itulah yang mengakui bahwa hanya satu pemimpin yaitu Mesias, sebab itu marilah kita saling merendahkan diri satu dengan yang lain membawa hidup ktia rendah di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya tidak ada gejolak, tidak ada perselisihan, pertengkaran satu dengan yang lain.

Kita melihat di dalam Injil Lukas 22:24 terjadilah pertengkaran diantara murid-murid karena mereka masing-masing saling membesarkan dirinya, berlomba-lomba siapa yang terbesar diantara murid-murid. Oleh karena itu terjadilah pertengkaran, terjadilah perselisihan, terjadilah gejolak.
Kesimpulannya; yang mengakui bahwa Mesias adalah pemimpin adalah orang yang rendah hati.

Kita awali dulu dari ...
Kisah Para Rasul 18:5
(18:5) Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias.

Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman setelah Silas dan Timotius datang dari Makedonia. Jadi kalau ada kerja sama, satu dengan yang lain saling melengkapi maka pemberitaan firman juga dapat disampaikan sepenuhnya. Mari kita mendukung pemberitaan firman Tuhan dengan baik.

Paulus memberitakan firman Tuhan serta memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesus adalah Mesias. Dalam Injil Lukas 23:10; hanya satu pemimpinmu yaitu Mesiastidak ada yang lain.
Siapa yang mengakui bahwa hanya satu pemimpin yaitu Mesias? Yaitu mereka yang rendah hati...Lukas 23:11-12. Berarti kalau Rasul Paulus berusaha memberitakan firman Tuhan kemudian bersaksi kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesus adalah Mesias, menunjukkan bahwa Rasul Paulus adalah seorang hamba Tuhan yang rendah hati.

Kisah Para Rasul 18:28
(18:28) Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.

Disini kita perhatikan ketika Apolos berada di Efesus ia membuktikan dari kitab suci kepada sidang jemaat di Efesus bahwa Yesus adalah Mesias.
Jadi kesimpulannya; Paulus dan Apolos adalah hamba Tuhan yang rendah hati, sebab mereka mengakui bahwa Yesus adalah Mesias.

1 Korintus 3:5-6
(3:5) Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. (3:6) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.

Disini kita melihat; Paulus menanam, Apolos menyiram, tetapi selanjutnya Allah yang memberi pertumbuhan.
Pendeknya, Paulus dan Apolos hanyalah alat Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan supaya jemaat di Korintus dan jemaat di Efesus serta jemaat di Asia kecil lainnya menjadi percaya menurut jalan yang diberitakan Tuhan kepada mereka yaitu: bahwa Yesuslah Mesias.
Jadi Paulus memberitakan bahwa Yesuslah Mesias kepada jemaat di Korintus, sedangkan Apolos memberitakan bahwa Yesuslah Mesias kepada jemaat di Efesus, tetapi yang pasti Paulus menanam sedangkan Apolos menyiram.

Terlebih dahulu kita perhatikan PAULUS MENANAM ...
Kisal Para Rasul 18:4-5
(18:4) Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani. (18:5) Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias.

Rasul Paulus berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani atau bangsa kafir, ia memberitakan firman Allah dan memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesuslah Mesias.

Kisal Para Rasul 18:9
(18:9) Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!

Dalam suatu penglihatan Tuhan berkata kepada Rasul Paulus; "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!”
Pendeknya; firman Tuhan harus ditanamkan di dalam hati sidang jemaat di Korintus dan sidang jemaat lain.

Kisah Para Rasul 18:11
(18:11) Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.

Selama satu tahun enam bulan Rasul Paulus mengajarkan firman Tuhan kepada sidang jemaat di Korintus, jelas ini adalah pekerjaan menanam supaya firman Tuhan itu tertanam di dalam hati.

Yakobus 1:21
(1:21) Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

Firman Tuhan itu memang harus tertanam di dalam hati, sebab itu kita sudah melihat Rasul Paulus berjuang untuk memberitakan firman Tuhan dan meyakinkan jemaat di Korintus bahwa Yesuslah Mesias.

Syarat supaya firman Tuhan tertanam di dalam hati;
1.   Membuang segala sesuatu yang kotor.
2.   Membuang segala kejahatan.
Ini syarat firman Tuhan tertanam di dalam hati. Tidak mungkin firman Tuhan tertanam di dalam hati kalau segala sesuatu yang kotor atau segala jenis kejahatan masih berkuasa di dalam hati, itu tidak mungkin.

Sejenak kita memperhatikan KOTORAN atau disebut juga dengan SAMPAH ...
Filipi 3:8-9
(3:8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, (3:9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Rasul Paulus terlebih dahulu membuang sampah atau yang disebut dengan kotoran supaya dia memperoleh Kristus dengan lain kata Kristus tertanam di dalam hatinya, yaitu; firman iman tertanam di dalam hatinya.
Buang dulu sampah yang disebut kotoran, itu merugikan di dalam hal penaburan sebab benih yang ditaburkan tidak akan tertanam.
Setiap orang yang masih bermegah di dalam hal-hal yang lahiriah yang disebut juga dengan sampah atau kotoran maka firman Allah tidak tertanam di dalam hatinya, dan kita sudah mengalaminya masing-masing.
Milikilah Roh Mempelai itulah roh kesatuan, mempelai laki-laki dan mempelai perempuan satu, ini pekerjaan Allah tidak bisa dikerjakan oleh manusia, ini pekerjaan dari kasih Allah, terimalah kasih Allah dengan tulus ikhlas supaya ada kesatuan.
Jadi saudaraku dengan terlebih dahulu membuang kotoran atau yang disebut dengan sampah maka firman iman tertanam di dalam hati, kita memperoleh Kristus di dalam hati.

Sekarang tentang KEJAHATAN ...
Matius 13:19-22
(13:19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. (13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. (13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. (13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Perhatikan disini beberapa kejahatan, antara lain;
-   Tanah di pinggir jalan -> kebodohan.
Kerugian kalau bodoh; hati dikuasai oleh si jahat.
-   Tanah berbatu-batu -> kekerasan hati.
Kerugiannya; tidak kuat terhadap aniaya karena firman, sengsara karena salib dan akhirnya murtad.
-   Tanah yang ditumbuhi semak duri -> kekuatiran.
Kerugiannya kalau seseorang dikuasai kekuatiran; firman Tuhan terhimpit dia tidak bertumbuh apalagi berbuah.
Kesimpulannya; KEBODOHAN, KEKERASAN HATI, serta KEKUATIRAN adalah merupakan jenis-jenis segala kejahatan.
Kebodohan itu jenis kejahatan, mendengar firman tetapi tidak mau mengerti, itu orang bodoh, dan itu kejahatan. Kemudian keras hati dan kekuatiran itu juga jenis kejahatan, kuatir soal makan minum dan pakaian kuatir soal masa depan, itu kejahatan.
Sehingga oleh karena jenis-jenis kejahatan inilah firman Tuhan tidak tertanam di dalam hati.

Sekarang kita kembali membaca ...
Kisah Para Rasul 18:6
(18:6) Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka: "Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain."

Disini kita melihat Rasul Paulus berusaha supaya firman Allah itu tertanam di dalam hati orang-orang Yahudi, tetapi kenyataannya orang-orang Yahudi itu justru memusuhi dia dan menghujat Allah, berarti segala sesuatu yang kotor dan segala jenis kejahatan tidak dibuang dari dalam hati mereka, itu tanda bahwa mereka belum memiliki Kristus di dalam hati mereka, sebab segala sesuatu yang kotor segala sesuatu yang jahat masih menguasai hati mereka.

Kisah Para Rasul 13:17-23
(13:17) Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. (13:18) Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. (13:19) Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka (13:20) selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel. (13:21) Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. (13:22) Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. (13:23) Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.

Rasul Paulus juga berusaha supaya firman Allah itu tertanam di dalam hati orang-orang Yahudi yang ada di Antiokhia, jadi bukan hanya di Korintus tapi juga sampai di Antiokhia, Asia kecil lainnya, yaitu terkhusus soal pengalaman kematian Yesus Kristus (ayat 17-18), kemudian pengalam kebangkitan Yesus Kristus (ayat 19-20), kemudian kemuliaan Yesus Kristus (ayat 21-23), sampai kepada kemuliaan yang kekal.
Kalau berbicara soal Israel di Mesir dan di padang gurun itu berbicara soal pengalaman KEMATIAN, kemudian tanah Kanaan menunjuk SUASANA KEBANGKITAN, sampai memperoleh raja Saul, Daud, dan Yesus Raja di dalam KEMULIAAN yang kekal, itu diberitakan kepada orang Yahudi di Antiokhia supaya firman semacam ini betul-betul tertanam di dalam hati mereka, memang itu tugas Rasul Paulus adalah menanam.
Puji Tuhan, malam ini juga terjadi penanaman supaya firman Allah itu betul-betul tertanam dalam hati kita, syaranya; segala sesuatu yang kotor, segala kejahatan, dibersihkan terlebih dahulu.

Sekarang ...
Kisah Para Rasul 13:27-29
(13:27) Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. (13:28) Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. (13:29) Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.

Pendeknya; firman Allah yang tertanam di dalam hati itu merupakan kasih karunia.
Jadi saudaraku kalau firman Allah memperoleh tempat di hati kita, firman Allah tertanam di dalam hati kita itu merupakan kasih karunia Allah bagi kita sekaliannya.
Banyak orang mengerti firman Allah seperti ahli Taurat tetapi firman Allah itu tidak tertanam di dalam hati, itu bukan kasih karunia, itu hanya sebuah pengetahuan. Yang lebih aneh lagi ahli Taurat dan orang Farisi dengan pengertian-pengertian yang mereka dapat dari hukum Taurat digunakan untuk menyerang, menjatuhkan musuh, dan menghakimi orang bersalah, karena memang hukum Taurat itu tidak menyelamatkan.
Jadi kalau firman Allah tertanam di dalam hatiku, di dalam hati saudara, itu merupakan kasih karunia sampai akhirnya kita mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, satu-satunya pemimpin yaitu Mesias, itu merupakan kasih karunia.

Kisah Para Rasul 13:30-31
(13:30) Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. (13:31) Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.

Kemudian kasih karunia-Nya itu dinyatakan kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea sampai Yerusalem.
Selanjutnya, mereka itulah yang menjadi kesaksian bagi umat Tuhan.

1 Korintus 15:5-9
(15:5) bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. (15:6) Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. (15:7) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. (15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. (15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Sesudah kebangkitan Yesus Kristus, Ia menampakkan diri kepada;
1.   Kefas dan dua belas murid.
2.   Yakobus dan dua belas rasul.
3.   Rasul Paulus.
Jadi saudaraku firman Allah yang tertanam di dalam hati itu betul-betul juga menjadikan yang tidak ada menjadi ada, Rasul Paulus seorang penganiaya diangkat menjadi Rasul yang ketiga belas, itu kasih karunia.
Jadi firman Allah yang tertanam di dalam hati itu adalah kasih karunia, menyatakan yang tidak ada menjadi ada. Saulus diangkat menjadi Rasul itu kasih karunia, itu kemurahan, sebetulnya dia adalah penganiaya jemaat tetapi karena kasih karunia Tuhan memanggil dan memilih dan memberikan jabatan Rasul kepada dia.
Sebab itu firman Allah yang tertanam dalam hati itu betul-betul kasih karunia, bukankah dari sejak semula firman Allah itu menjadikan yang tidak ada menjadi ada, firman Allah menciptakan langit bumi dan segala isinya.

Kisah Para Rasul 13:42-44
(13:42) Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. (13:43) Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. (13:44) Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.

Pada sabat berikutnya Rasul Paulus kembali menyatakan hal yang sama kepada orang-orang Yahudi, firman Allah yang sama tetap disampaikan kepada orang-orang Yahudi soal pengalaman kematian, kebangkitan, dan kelak dipermuliakan, dan kiranya hal itu tertanam di dalam hati khususnya orang-orang Yahudi yang takut akan Tuhan supaya nyata kasih karunia.

Kisal Para Rasul 13:45
(13:45) Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.

Tetapi orang-orang Yahudi ternyata mereka penuh dengan iri hati dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus.
Pendeknya; firman Allah tidak tertanam di dalam hati orang-orang Yahudi yang ada di Korintus dan yang ada di Antiokhia termasuk di Ikonium.

Kisal Para Rasul 13:46-49
(13:46) Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. (13:47) Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." (13:48) Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. (13:49) Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.

Karena orang-orang Yahudi menolak maka firman Allah beralih kepada bangsa kafir, bangsa yang dahulu tidak mengenal Allah. Pendeknya; bangsa kafir memperoleh kasih karunia karena pada akhirnya firman Allah tertanam di dalam hati mereka, itu kesukaan besar.
Sore ini kita anggap malam natal, malam dimana Yesus dilahirkan itu berita kesukaan, Yesus adalah firman yang menjadi manusia sampai menjadi pemimpin di dalam kehidupan kita, sebab hanya satu pemimpin yaitu Mesias.
Kita ini adalah bangsa yang dahulu tidak mengenal Allah, kita ini bangsa kafir, kalau sampai pada akhirnya kita memperoleh firman Allah dan tertanam di dalam hati, itu adalah kasih karunia, itu adalah kabar gembira, sebab natal tercipta di hati kita masing-masing.
Tuhan itu baik, Tuhan ajarkan kita pengalaman kematian, dan pengalaman kebangkitan kelak dipermuliakan supaya nyata kasih karunia dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.

Mungkin pemberitaan firman ini agak unik, tetapi saya sendiri merasa demikian, tetapi saya bahagia menyampaikannya, dan saya kira pemberitaan firman ini mudah untuk dimengerti. Dan doa saya sebagai gembala sidang kiranya firman itu tertanam dalam hati kita masing-masing, supaya kita hidup di dalam kasih karunia, kesukaan besar terjadi karena natal tercipta, itu kabar kesukaan.

1 Korintus 15:8-9
(15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. (15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. (15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Kalau akhirnya Rasul Paulus menerima jabatan Rasul itu semua oleh karena kasih karunia, yang tidak layak menjadi layak. Ketika Yesus sang pemimpin menampakkan diri kepada Rasul Paulus sama seperti anak yang lahir sebelum waktunya, berarti sama artinya bayi prematur. Bayi prematur berarti lahir sebelum waktunya, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa.
Tetapi kalau akhirnya Rasul Paulus dipercaya (diberikan) jabatan Rasul itu karena kasih karunia, kemurahan Allah kepada Rasul Paulus, dan oleh karena kasih karunia yang dianugerahkan kepadanya tidak sia-sia berarti dia menghargai kemurahan, menghargai kasih karunia, dengan cara; ia bekerja lebih keras dari pada mereka semua, dia bekerja lebih dari orang lain. Itu orang yang menghargai kasih karunia, berarti bekerja lebih dari orang lain, lebih dari ukuran standar manusia, lebih dari pemikiran manusia, lebih dari kemampuan manusia.
Tidak masuk akal bayi prematur bekerja lebih keras dari yang lain, tetapi kasih karunia memang tidak masuk akal, kasih karunia itu memberi kemampuan yang ajaib, yang tidak ada menjadi ada, itu kasih karunia, itu adalah keajaiban.

Jangan sia-siakan kasih karunia demi kasih karunia yang sudah kita peroleh, baik dimulai dari firman Allah yang tertanam sampai akhirnya kita memperoleh hikmat, pengertian, roh hikmat dan wahyu, dipercayakan juga karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus yang disebut juga roh pengasihan (harta rohani), dan olehnya juga kita diberi kemampuan untuk melayani pekerjaan Tuhan dan itu kasih karunia.

1 Korintus 3:7
(3:7) Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.

Selanjutnya Allah yang memberi pertumbuhan Tadi kita sudah melihat firman Allah sudah tertanam di dalam hati sampai kita hidup di dalam kasih karunia dan oleh karena kasih karunia ini memberi kemampuan yang ajaib kepada kita, yang tidak ada menjadi ada. Pekerjaan dari Paulus adalah menanam, selanjutnya Tuhan yang akan  memberikan pertumbuhan.
Yang sudah hidup di dalam kasih karunia selanjutnya Tuhan memberikan pertumbuhan di dalam kehidupan kita masing-masing, pribadi lepas pribadi.

1 Korintus 3:10
(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.

Sesuai dengan kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepada Rasul Paulus, ia sebagai ahli bangunan yang cakap dan ia telah meletakkan dasar dari tiap-tiap bangunan itu sendiri, selanjutnya Allah yang memberikan pertumbuhan.

Mari kita lihat pertumbuhan rohani ...
Efesus 4:15
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Jadi pertumbuhan rohani itu mengarah kepada Kristus sebagai kepala, berarti tubuh dengan kepala menyatu.

2 Korintus 11:1-2
(11:1) Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku! (11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Jadi Rasul Paulus mempertunangkan sidang jemaat di Korintus kepada satu laki-laki sebagai perawan suci. Perawan suci artinya; suci di atas suci. Perawan itu tidak tersentuh dosa, suci berarti hidup suci, inilah yang disebut suci di atas segala suci.
Sampai pada akhirnya dengan tingkat pertumbuhan suci di atas suci ini tubuh dengan kepala menyatu. Sebab firman Allah itu telah tertanam di dalam hati sampai akhirnya tubuh dengan kepala menyatu.
Jadi hanya satu pemimpin yaitu Mesias, Kristus adalah kepala, Dialah pemimpin, tidak ada yang lain. Jadi pertumbuhan yang sehat mengarah kepada Kristus sebagai kepala, hanya satu kepala, hanya satu pemimpin yaitu Mesias.
Kristus tertanam di dalam hati, selanjutnya Tuhan yang memberi pertumbuhan, dan pertumbuhan itu mengarah kepada Kristus sebagai kepala. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang






No comments:

Post a Comment