KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, June 23, 2019

IBADAH RAYA MINGGU, 03 MARET 2019



IBADAH RAYA MINGGU, 03 MARET 2019

KITAB WAHYU
(Seri:85)

Subtema: “AKU ADALAH AKU”

Shalom saudaraku...
Selamat sore, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita di tengah perhimpunan Ibadah Raya Minggu. 
Juga saya tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video, internet, facebook dimanapun anda berada, kiraya Tuhan memberkati lewat lawatan firman-Nya sore ini, sebab itu mari kita memohon lewat doa supaya Tuhan berkemurahan lewat firman-Nya kepada kita sore ini.

Mari kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu 10:3b...
Wahyu 10:3b
(10:3b)Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya. 

“Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.”
Kesimpulannya: di dalam kitab Wahyu terdapat tujuh guruh menderu terdengar, yaitu;
1. Wahyu 4:5
2. Wahyu 8:5
3. Wahyu 10:3b
4. Wahyu 11:19
5. Wahyu 14:2
6. Wahyu 16:18
7. Wahyu 19:6

Tiba saatnya bagi kita untuk memeriksa bunyi deru GURUH MENDERU YANG TERAKHIR (ketujuh).
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. 

Suara himpunan orang banyak seperti deru guruh yang hebat, katanya; "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.” 

Dengan demikian, terdengarlah bunyi guruh yang ketujuh sebagai bunyi deru guruh yang terakhir. Kiranya lewat bunyi guruh yang terakhir ini kita dilawat dan diberkati bahkan kehidupan kita dipulihkan, nikah dan rumah tangga dipulihkan sehingga pengertian yang kita peroleh dari Tuhan bukan hanya sebatas pengertian, tetapi Firman itu sampai mendarah daging.

Kemudian suara himpunan orang banyak ini dibagi atas dua bagian:
Yang pertama: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.”
Kita awali dari...
Mazmur 93:1
(93:1) TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, TUHAN berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang; 

Kita bangga mempunyai Raja yang sempurna Agung dan Mulia sebab Ia berpakaian kemegahan, kemudian berikat pinggang kekuatan.

Mazmur 93:3-4
(93:3) Sungai-sungai telah mengangkat, ya TUHAN, sungai-sungai telah mengangkat suaranya, sungai-sungai mengangkat bunyi hempasannya. (93:4) Dari pada suara air yang besar, dari pada pecahan ombak laut yang hebat, lebih hebat TUHAN di tempat tinggi. 

Sungai-sungai mengangkat suara-Nya, mengangkat bunyi hempasannya, kemudian terdengar suara air yang besar dan pecahan ombak laut yang begitu hebat karena Tuhan adalah Raja bagaikan deru guruh yang hebat.

Mazmur 97:1,6
(97:1) TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!
(97:6) Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.

TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!” Selanjutnya,Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.”

Lebih rinci kita perhatikan...
Mazmur 99:1
(99:1) TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.

Diawali dari Mazmur 93:1, Tuhan adalah Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.” 

Mazmur 99:2-3
(99:2) TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa. 
(99:3) Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia! 

Karena Tuhan adala Raja maka:
1. Dunia tegak tidak bergoyang.
2. Sungai menghempaskan suaranya.
3. Terdengar pecahan ombak laut yang hebat.
4. Bumi bersorak-sorai.
5. Pulau-pulau bersukacita.
6. Langit memberitakan keadilan-Nya.
7. Segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
Dunia, sungai, laut, bumi, pulau, langit dan bangsa-bangsa juga turut memuliakan Tuhan, bagaikan suara himpunan besar sebagai  deru guruh yang hebat.
Kesimpulannya; adanya bunyi guruh yang hebat adalah karena Tuhan adalah Raja.

Lebih dalam kita perhatkan...
Mazmur 99:1
(99:1) TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.

Tuhan itu Raja, Ia duduk di atas kerub-kerub.

Keluaran 25:10-11,17-18
(25:10) "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. (25:11) Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya. (25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. (25:18) Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. 

Disini ada perintah kepada bangsa Israel untuk membuat Tabut Perjanjian.
Tabut Perjanjian terdiri dari dua bagian:
1. TABUT/PETI -> sidang mempelai wanita Tuhan, dalam Keluaran 25:10-11.
2. TUTUP PENDAMAIAN dengan dua kerub di atasnya -> Allah Trinitas, yaitu: Tuhan Yesus Kristus. 

Tabut/Peti dibuat dari kayu penaga, kemudian telah disalut luar dan dalamnya dengan emas. 
Kayu penaga -> manusia daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, sedangkan emas -> kemuliaan dan kesucian Roh Kudus. 

Pengeritan rohani dari tabut perjanjian.
Keluaran 25:21-22
(25:21) Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. (25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel." 

Tabut Perjanjian menunjuk kepada 2 hal:
1. Takhta Allah Ibadah dan pelayanan.
2. Hubungan nikah antara Kristus sebagai Mempelai Pria dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita Tuhan berdasarkan kasih.
Jadi kita dapat mengambil kesimpulan; di luar Tabernakel Allah tidak memerintah, sebab wilayah pemerintahan dari kerajaan Allah adalah Tabernakel.
Allah akan bertemu dan berbicara dengan umat-Nya dari antara kedua kerub yang ada di atas Tutup Pendamaian / tutupan grafirat.

Keluaran 25:17-19
(25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. (25:18) Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. (25:19) Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.

Pendeknya, dua kerub itu menaungi tabut perjanjian.
Tutup pendamaian / tutupan grafirat dengan dua kerub di atasnya seluruhnya terbuat dari emas murni.
1. Tutup pendamaian -> Allah Anak.
2. Kerub (kanan) -> Allah Bapa.
3. Kerub (kiri) -> Allah Roh Kudus.
Jadi, Tuhan = Allah Bapa, Yesus = Allah Anak, Kristus = Allah Roh El kudus.
Jadi nama lengkap Allah Trinitas ada pada Yesus, yaitu; Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 3:13-14
(3:13) Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?" (3:14) Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."

Kalau bangsa Israel bertanya kepada Musa tentang nama-Nya, Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU” kemudian “AKULAH AKU.” Itulah nama Allah Trinitas.

Sebagai persamaannya...
Matius 18:19-20
(18:19) Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. (18:20) Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, disitu AKU ADA.
“AKU ADA” artinya;
1. ALLAH ADA di tengah-tengah umat Israel/umat Tuhan.
2. ALLAH ADA di dalam pribadi Anak-Nya.
Maka kita perlu untuk memperhatikan kesepakatan, kesatuan hati di tengah-tengah pengutusan dalam pelayanan yang Tuhan percayakan ini disitu nanti Tuhan berkenan diam diantaranya.

Yohanes 10:38
(10:30) Aku dan Bapa adalah satu." (10:38) tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." 

Yesus, Anak Allah berkata; “Aku dan Bapa adalah satu." Selanjutnya Yesus berkata; “Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." 
Itulah arti dari pada “Aku Ada, atau Aku adalah Aku.” 

2 Korintus 5:19
(5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh korban Kristus supaya nanti kita sebagai umat-Nya diam bersama dengan Dia, persis seperti tutup pendamaian/tutup grafirat dengan dua kerub di atasnya untuk menaungi tabut perjanjian.

Tutup pendamaian/tutup grafirat dibuat seluruhnya dari emas murni -> Allah Trintias yang menaungi gereja Tuhan tadi.
Jadi oleh rahmat dan anugerah-Nya kita orang berdosa telah ditebus dan disucikan oleh korban Anak-Nya yang Tunggal dengan satu tujuan; supaya kita diselamatkan dan akhirnya nanti kita sebagai umat Tuhan berdiam bersama-sama dengan Allah.

Sebagaimana dalam...
Wahyu 21:3-4
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. (21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." 

Kalau Allah berdiam dan memerintah sebagai Raja di antara umat-Nya maka yang akan dialami gereja Tuhan:
1. Menghapus segala air mata.
2. Maut tidak ada lagi.
3. Tidak ada lagi perkabungan.
4. Ratap tangis tidak ada lagi.
5. Dukacita tidak ada lagi.
6. Segala sesuatu yang lama telah berlalu.
Jadi, kalau dua kerub menaungi Tabut Perjanjian itu adalah rahmat dan anugerah Tuhan bagi kita sekalian-Nya sehingga kita dapat berdiam bersama dengan Dia.

Wahyu 21:5
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Kesimpulannya: kalau Allah bertakhta di dalam Tabernakel (berdiam di antara umat Tuhan), Tuhan menjadikan segala sesuatu baru, yang lama sudah berlalu. Maka dari apa yang kita terima sore ini kita bisa mengetahui apakah Tuhan sudah bertakhta, memerintah sebagai Raja di dalam Tabernakel, rumah Tuhan atau belum.
Tetapi yang pasti pada akhirnya, kalau Ia memerintah sebagai Raja di dalam Tabernakel, Tuhan menjadikan segala sesuatu baru, yang lama telah berlalu.

SAUDARAKU, ADA SUATU PERTANYAAN; KAPAN KITA BERDIAM DENGAN ALLAH, SEDANGKAN ALLAH ITU MAHA SUCI? SEBETULNYA JANGANKAN BERDIAM BERSAMA DENGAN ALLAH, MELIHAT ALLAH SAJA TIDAK BISA.
Ada dua ayat sebagai bukti.
Yohanes 1:17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (1:18) Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Berdiam bersama Allah, sebenarnya itu sesuatu yang mustahil, sebab melihat saja itu susah, sebab Allah itu Maha Suci. Di dalam diri kita masing-masing pasti ada suatu kerinduan yang mendalam supaya kehidupan kita berdiam bersama dengan Allah tetapi saya tandaskan, jangankan berdiam melihat saja susah, sebab tidak ada seorangpun yang dapat melihat Allah kecuali Anak.

Keluaran 33:18
(33:18) Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku.

"Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
Ini dambaan dari setiap orang termasuk Musa, hamba Tuhan yang rendah hati dan lemah lembut, tidak ada orang yang melebihi kerendahan hati dan kelemahlembutan Musa sampai hari ini.

Keluara 33:19
(33:19) Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani.

Tuhan berkasih karunia kepada siapa yang Ia berkasih karunia dan mengasihani siapa orang yang Tuhan kasihani. Perlu untuk diketahui, jangan mimpi untuk berdiam bersama dengan Allah kalau kita masih menjalankan ibadah Taurat. 

Keluaran 33:20
(33:20) Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."

Tidak ada orang yang memandang Allah dapat bertahan hidup. 
Di ayat 18 Musa mendambakan kemuliaan-Nya untuk tampil sebagai Raja duduk di antara kerub sehingga berdiam di dalam Allah. Tetapi pertanyaannya tadi, kapan kita berdiam di dalam Allah, sedangkan Allah itu Maha Suci? Jangankan berdiam, melihat saja tidak sanggup karena Dia begitu mulia, kita begitu hina. Kehinaan dari bangsa Israel karena mereka telah jatuh dalam dosa penyembahan berhala, menyembah patung anak lembu emas tuangan, maka kehidupan semacam ini tidak dapat bertahan hidup melihat Allah, dia akan binasa. Menjalankan ibadah Taurat pasti binasa, apalagi hidup dalam segala penyembahan berhala. 
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan. Kalau sesuatu perkara dan oleh karena perkara itu ia meninggalkan ibadah dan pelayanan itu penyembahan berhala, temasuk kekerasan hati juga berhala, dan tidak mungkin orang yang hidup dalam penyembahan berhala dapat bertahan hidup melihat Allah.
Ibadah pelayanan yang kita kerjakan sampai hari ini bukanlah ibadah semu (ibadah taurat), tetapi ibadah itu harus membawa kita sampai kepada kemuliaan. Jangan kita ijinkan ibadah ini bagaikan kamuflase, tetapi harus nyata wujudnya.

Pertanyaan: SIAPA YANG DAPAT MELIHAT ALLAH? 
Bukti-bukti ayatnya..
Matius 5:8
(5:8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 

Jadi dikatakan, berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Di sini tidak dikatakan berbahagialah orang yang suci perbuatannya, mengapa? Karena perbuatan yang terlihat itu berasal dari hati.

Apa alasan Tuhan untuk mengatakan; “Berbahagialah orang yang suci hatinya?”
Jawabnya: Karena mereka akan melihat Allah.

Kembali kita membaca...
Ibrani 12:14
(12:14) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

Tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat melihat Tuhan, maka kita awali dulu dengan berdamai. Setelah kita menemukan damai, kejarlah kekudusan. Kekudusan itu memang harus dikejar. Akan tetapi terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus, Ia telah turun dan akhirnya menjadi korban untuk memperdamaikan dosa kita. 

2 Korintus 5: 21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Yesus Kristus Anak Tunggal Bapa menjadi pendamaian terhadap dosa manusia.
Jadi sinkron dengan pengutusan Musa kepada bangsa Israel di Mesir. Apabila nanti bangsa Israel bertanya: siapakah nama Tuhan? Jawab; “Aku adalah Aku”, kemudian dilanjutkan lagi; “Akulah Aku”. Semua karena kemurahan hati Tuhan.
Tadi memang sepertinya ada sesuatu yang tidak mungkin, yaitu: untuk berdiam dengan Allah, sebab Tuhan itu Maha Suci. Tetapi Yesus adalah Tutup Pendamaian yang telah memperdamaikan dosa manusia, peristiwa itu disaksian oleh dua kerub (Allah Bapa dengan Allah Anak). 
-  Kerub (pertama) Allah Bapa = kasih.
-  Kerub (kedua) Allah Roh Kudus.

Efesus 1:5
(1:5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,

Kita telah ditentukan dari sejak semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak Allah sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.

Efesus 1:6
(1:6) supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. 

Terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia itu yang telah dikaruniakan oleh Allah kepada kita di dalam Kritsus Yesus Anak-Nya yang Tunggal.

Efesus 1:7
(1:7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, 

Siapa yang percaya akan diampuni oleh Tuhan sebab di dalam Yesus ada ketebusan oleh darah-Nya yang suci. 
Kita bersyukur Tuhan menyatakan kasih dan kemurahan-Nya, terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita. Biarlah kiranya benar-benar Tuhan menjadi Raja bertakhta dan memerintah di dalam Tabernakel, memerintah atas kehidupan kita, dan Ia berbicara langsung kepada kita. Maka lewat Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel ini Tuhan membuka jalur bebas untuk kita boleh berdiam bersama-sama dengan Dia, dan pada akhirnya kita akan bertemu dengan Dia face to face dan Ia berbicara kepada kita dari hati ke hati, itu kemurahan Tuhan. Saya tidak bisa melukiskan betapa indahnya kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita.
Waktu kita diluar Tuhan, kita berbuat baik atau berbuat salah kita tidak tahu, sebab tidak ada teguran, dengan kata lain Dia tidak pernah bertemu dan berbicara langsung dengan kita. Tetapi sekarang, manakala kita mulai melenceng, Tuhan ajar, Tuhan tegur sebab Dia baik dan kasih setia-Nya tetap bagi kita.

Keluaran 25:17-18
(25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. (25:18) Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. 

Allah Trinitas menaungi gereja-Nya sebab Allah berhadirat, bertakhta di Tabernakel = “AKU ADA.” 

Mari kita bahas kembali tentang AKU ADA, bagian kedua...
Wahyu 1:8, 16-18
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (1:16) Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. (1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. 

Persamaan dari “Aku adalah Aku”, dan “Akulah Aku” adalah: Alfa dan Omega. Sebab disini Yesus mengatakan “Akulah Alfa dan Omega”, yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang. Kemudian, persamaannya, Aku adalah yang Awal dan Yang Akhir, yang hidup kemudian telah mati namun hidup kembali. Berarti dari Alfa untuk sampai kepada Omega Yesus Anak Tunggal Bapa diutus ke bumi untuk memperdamaikan dosa manusia di atas kayu salib sampai akhirnya kita berdiam bersama-sama dengan Allah. Tuhan akan menghapus air mata, tidak ada lagi laknat, kesusahan dukacita, pendeknya segala yang lama telah berlalu sampai pada akhirnya Tuhan jadikan segala sesuatunya baru. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment