KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, January 6, 2021

IBADAH NATAL PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) Sesi 1, 28 DESEMBER 2020


 
IBADAH NATAL PERSEKUTUAN PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) Sesi 1, 28 DESEMBER 2020
 
Tema: MEREKA AKAN MENAMAKANNYA IMANUEL (Matius 1:23)
(Seri: 3)
 
Subtema: PRIBADI DI DALAM KEKEKALAN
 
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita masing-masing.
Saya tidak lupa menyapa rekan hamba-hamba TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat Zoom Meeting, dimanapun berada, Sabang sampai Merauke, kurang lebih 100 (seratus) pendaftar karena terbatas. Baik juga sidang jemaat di Malaysia, di Bandung, bahkan yang pulang kampung ke Sumatera dan ke Jawa. Baik anak-anak TUHAN dalam maupun luar negeri yang senantiasa mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, dimanapun anda berada.
 
Selanjutnya, mari kita mohon kemurahan hati TUHAN supaya kiranya firman yang dibukakan itu berkuasa untuk meneguhkan hati kita masing-masing, menjadi suatu pribadi yang fundamental, berdiri di atas pendirian yang teguh, tidak mudah goyah oleh pengaruh yang tak suci; tidak mudah goyah oleh pengaruh keinginan daging dan sebagainya. Mengingat hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, kita tidak boleh lagi bermain-main.
Kita berdoa TUHAN membukakan firman-Nya dan meneguhkan hati kita masing-masing. TUHAN Yesus memberkati kita.
 
Tema pada kesempatan ini (Ibadah Natal Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT)) yang akan diadakan 2 (dua) sesi -- malam ini dan besok malam sebagai sesi yang kedua --, yaitu: MEREKA AKAN MENAMAKAN-NYA IMANUEL (Matius 1:23). Ini adalah tema kita malam ini selama 2 (dua) sesi, 28-29 Desember 2020.
Sebenarnya kita sudah booking hotel bintang dua, sekaligus penginapan dan ruangan balroom, tetapi karena peraturan perundang-undangan dari KAPOLRI 23 Desember 2020, akhirnya dihentikan. Jadi, mohon maaf kepada rekan-rekan yang hendak datang ke Serang, mungkin di tahun yang akan datang (sebelum bulan 5) kita akan mengadakan Kebaktian PASKAH PPT sekaligus nanti pembentukan pengurus baru PPT, yang sudah disahkan negara lewat kemenhumkam dan SK PPT sudah dikeluarkan. Nanti saya juga akan undang saudara dan juga lanjut Kebaktian PPT dalam bentuk tatap muka jika Tuhan ijinkan.
 
Segera saja, sesuai dengan tema yang ada: MEREKA AKAN MENAMAKAN-NYA IMANUEL, terambil dari Matius 1:23b, yang sudah diproklamirkan oleh Bapa Dirjen Thomas Pentury dan tema ini kita lanjutkan malam dan besok. Kiranya TUHAN memberkati kita.
 
Matius 1:23b
(1:23) "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.
 
“ … dan mereka akan menamakan Dia Imanuel …” Artinya: Allah menyertai kita sekaliannya.
Berarti, nama-Nya sesuai dengan karakter atau tabiatnya, sebaliknya karakter, tabiat, ataupun perbuatannya sesuai dengan nama-Nya. Biarlah kiranya nama saya Daniel sesuai dengan karakter Daniel.
 
Oleh sebab itu, kita patut mengucap syukur sedalam-dalamnya dan berterimakasih setinggi-tingginya kepada Allah yang hidup, mengapa? Karena Anak Tunggal Bapa dinamakan Imanuel.
Kita sangat membutuhkan yang namanya penyertaan TUHAN dalam hidup kita masing-masing. Apalagi untuk masa sekarang dunia sedang dilanda oleh wabah corona (covid-19) sejak bulan awal Maret sampai dipenghujung tahun ini, akibatnya seantero dunia ini mengalami guncangan yang hebat, dunia ekonomi mengalami guncangan, dunia politik mengalami guncangan, bahkan nikah-nikah di dunia ini juga turut mengalami guncangan sampai terjadi perceraian secara massal di berbagai tempat di tanah air termasuk di luar negeri (manca negara). Kemudian jumlah orang yang terpapar covid-19 ada ratusan juta jiwa, yang meninggal dunia akibat virus corona begitu banyak jumlahnya, tidak terkira. Singkatnya, covid-19 mengguncang semua lini, mengguncang semua sisi, mengguncang seantero dunia ini dan peristiwa ini tidak bisa diprediksi oleh akal pikiran manusia dari mana dan bagaimana bisa terjadi dan siapa yang harus bertanggung jawab.
Kemudian, covid-19 apakah nantinya bermuara kepada antikris, kita tidak tahu dan saya tidak katakan itu bermuara kepada antikris. Tetapi guncangan ini pasti ada dampaknya, pasti ada muaranya, pasti ada arahnya nanti, karena ini adalah cara TUHAN yang ajaib supaya kita di hari-hari ini untuk lebih sungguh-sunggu memperhatikan keadaan zaman. Kemudian, kita tidak tahu pasti arahnya nanti kemana, yang kita tahu adalah bahwasannya kita sangat membutuhkan penyertaan TUHAN bagi kita sampai selama-lamanya, Sebagaimana dengan tujuh sidang jemaat di Asia kecil ada dalam penyertaan TUHAN.
 
Wahyu 1:4
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
 
Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai ketujuh sidang jemaat di Asia kecil.
 
Kemudian, sampai kapan damai sejahtera menyertai sidang jemaat di Asia kecil?
Wahyu 22:20-21
(22:20) Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus! (22:21) Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
 
Kesimpulannya: Penyertaan TUHAN kepada tujuh sidang jemaat di Asia kecil berlaku sampai kedatangan TUHAN Yesus kembali. Singkatnya, penyertaan TUHAN berlaku dari awal sampai berakhirnya, dari pasal 1 (satu) sampai pasal 22 (dua puluh dua), akhir dari kitab Wahyu.
 
Kita kembali memperhatikan Wahyu 1.
Wahyu 1:4, 8
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, (1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
 
“ … Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu …” Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai tujuh sidang jemaat di Asia kecil. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kita semua.
 
Penyertaan TUHAN berlaku dari Alfa sampai Omega; dari awal sampai akhir. Mengapa demikian? Sebab Dia adalah Alfa dan Omega, Dia adalah awal dan akhir yang dilanjutkan kembali dengan yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Ini berbicara tentang kekekalan.
Yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang = kekekalan. Dialah pribadi di dalam kekekalan.
Pribadi di dalam kekekalan ini sebenarnya sudah dinyatakan dari sejak zaman dahulu kala; dari sejak zaman nabi-nabi termasuk kepada nabi Daniel. Mari kita periksa dahulu kebenaran Firman Allah.
 
Daniel 7:9
(7:9) Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
 
“ … takhta-takhta diletakkan …” Biarlah kiranya kita berada diantara takhta-takhta. Menjadi imamat rajani sudah menjadi harga mati. Jangan sampai tidak mau melayani TUHAN. Supaya kita punya kedudukan, itu sudah harus menjadi harga mati. Termasuk zang koor itu juga imam-imam, supaya kita punya takhta.
 
Pada kitab Wahyu:  yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Sementara di sini (dalam kitab Daniel) dikatakan: Yang Lanjut Usianya duduk di takhta itu.
Yang Lanjut Usianya à pribadi dalam kekekalan. Diulangi lagi dalam kitab Wahyu; yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Jadi, sama, itu pribadi dalam kekekalan.
 
Namun, sebelum kita melihat tentang pribadi dalam kekekalan ini, pribadi Yang Lanjut Usianya ini, ternyata Daniel terlebih dahulu melihat suatu peristiwa yang sangat menakutkan pribadinya, dalam penglihatan malam itu di atas tempat tidurnya. Ada suatu penglihatan sebelum TUHAN memperlihatkan Yang Lanjut Usianya -- itulah pribadi dalam kekekalan -- terlebih dahulu TUHAN memperlihatkan suatu yang sangat menakutkan, sangat mencekam.
 
Daniel 7:2-3
(7:2) Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, (7:3) dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain.
 
Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, yakni lautan dunia ini. Kemudian, sesudah guncangan itu terjadi, lalu 4 (empat) binatang besar keluar dari lautan dunia itu, keluar dari lautan dunia yang sudah diguncang itu; yang satu berbeda dengan yang lain.
 
Daniel 7:4-6
(7:4) Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia. (7:5) Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. (7:6) Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.
 
Setelah terjadi guncangan seantero dunia, lalu dari dalam dunia itu keluar 4 (empat) jenis binatang.
 
Adapun 3 (tiga) binatang yang pertama:
1.      Singa.
2.      Beruang.
3.      Macan tutul.
Itu adalah penglihatan Daniel.
 
Sekarang, kita bandingkan dengan apa yang dilihat oleh Rasul Yohanes dalam penglihatannya di pulau Patmos.
Wahyu 13:1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
 
Di sini kita perhatikan: Yohanes melihat seekor binatang keluar dari dalam lautan dunia. Binatang yang keluar dari dalam lautan dunia à Antikris.
 
Kemudian, binatang tersebut merupakan gabungan atau kombinasi dari 3 (tiga) jenis binatang dalam satu tubuh, itulah tubuh antikris, yakni:
1.      Macan tutul.
2.      Beruang.
3.      Singa.
 
Dengan demikian, apa yang dilihat oleh Rasul Yohanes di pulau Patmos sama dengan apa yang dilihat oleh nabi Daniel pada suatu malam di atas tempat tidurnya.
-          Daniel adalah seorang nabi.
-          Yohanes adalah seorang rasul.
Berarti, sekalipun jabatan mereka berbeda-beda, tetapi satu roh. Inilah yang diperlukan di dalam melayani TUHAN; inilah yang diperlukan di dalam melayani pekerjaan TUHAN; sehingga pelayanan itu ...
-          Tidak tumpang tindih.
-          Dan tidak saling sikut menyikut antara yang satu dengan yang lain.
Sesama pelayan TUHAN tidak boleh saling sikut menyikut, tidak boleh iri-iri, tidak boleh munafik, tidak usah grasak-grusuk, tidak usah gerah karena tidak suka mendengar firman. Perlu kita melayani dalam satu Roh, bagaikan Yohanes dan Daniel; berbeda jabatan, tetapi satu Roh, sehingga saling melengkapi, tidak tumpang tindih, tidak sikut menyikut. Mau satu Roh? Apakah rekan-rekan hamba TUHAN mau satu Roh?
 
Kemudian, kalau kita perhatikan 3 (tiga) jenis binatang tersebut, kita langsung mendapat gambaran, kita langsung mendapat bayangan; betapa hebat, betapa besar kuasa yang dimiliki oleh antikris apabila ia nanti menjadi raja, apabila menjadi penguasa selama satu kali tujuh masa (tujuh tahun), di mana puncak pemerintahan mereka nanti adalah pada pertengahan tujuh masa yang terakhir, yaitu 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua.
 
Singkatnya: Selama 3.5 (tiga setengah) tahun, antikris akan menjadi diktator yang ganas, menjadi diktator yang buas, sama seperti ketiga jenis binatang buas tersebut; tidak mempunyai akal sehat, tidak mempunyai hati nurani, sehingga  antikris disebut juga Pembinasa Keji.
 
Selanjutnya, kita akan melihat pekerjaan dari 3 (tiga) jenis binatang tersebut di dalam kitab Daniel tadi. Kita kembali memperhatikan Daniel 7. Pelan-pelan kita memperhatikan hal ini, sampai nanti kita masuk lebih dalam. Kita lihat tabiat dari 3 (tiga) jenis binatang, gabungan dari tubuh antikris yang begitu buas. Oleh sebab itu, jangan bermain-main.
Saya juga sampai hari ini, tidak suka dengan ibadah ecek-ecek, tidak suka dengan ibadah main-mainan, di mana ibadah dari dunia diadopsi lalu dibawa masuk ke dalam rumah TUHAN. Rumah TUHAN adalah tempat TUHAN berdiam; jadi, tidak boleh bermain-main di situ, tidak boleh menjadi pasangan yang tidak seimbang. Tidak boleh berhala dengan rumah TUHAN berpasangan, itu harus hati-hati.
 
Kita berdoa, oleh Ilham Roh Kudus nanti, TUHAN tolong lewat pengertian ini, asal kita dengan rendah hati menerima pembukaan itu seperti dua hamba TUHAN yang rendah hati ini. Kalau rendah hati, maka pasti dipakai, pasti mendapat penglihatan (pembukaan), tetapi kalau tidak rendah hati, maka tidak akan dipakai. Jadi, bukan soal hebat-hebat.
 
Mari kita lihat 3 (tiga) jenis binatang tersebut di dalam Daniel 7:4-6.
Daniel 7:4
(7:4) Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.
 
Binatang yang pertama: SINGA.
Nampaknya mempunyai sayap burung rajawali, nampaknya mempunyai sayap burung nasar. Artinya di sini adalah seolah-olah antikris ini dapat dijadikan sebagai naungan; seolah-olah nanti pada saat antikris berkuasa, dapat dijadikan sebagai tempat perlindungan yang teduh.
Sebenarnya, itu hanyalah akal-akalan dari pada antikris. Mengapa saya katakan itu adalah “akal-akalan”? Sebab ketika antikris berkuasa selama 3.5 (tiga setengah) tahun di atas muka bumi ini, sayap burung nasar, sayap burung rajawali sudah diberikan kepada mempelai wanita TUHAN, supaya ia diterbangkan ke padang belantara, jauh dari mata ular, diperlihara selama 3.5 (tiga setengah) tahun. Jadi, sayap burung rajawali itu, itu adalah akal-akalan dari antikris; hari Minggu kemarin saya sudah terangkan.
 
Kemudian, masih juga bagian dari “singa”: Pada akhirnya juga, kedua sayap tersebut tercabut. Dan sesudah tercabut, lalu ia terangkat dari tanah. Artinya, seolah-olah antikris ini hidup di dalam doa penyembahan, sehingga terlepas dari daya tarik bumi, sehingga tidak terikat dengan perkara-perkara lahiriah di bumi ini. Namun sebenarnya, ini pun hanya akal-akalan dari antikris, sebab tidak pernah antikris menyembah TUHAN, dan ibadahnya tidak akan memuncak sampai doa penyembahan.
 
Kemudian, pada ayat 4 ini, ada juga kalimat mengatakan: Sesudah itu, ditegakkan pada dua kaki seperti manusia. Artinya, seolah-olah antikris ini memiliki pendirian yang kuat, seolah-olah berdiri di atas korban Kristus, di tengah ibadah seolah-olah ibadah itu didasarkan pada korban Kristus, seolah-olah ibadah dan pelayanan itu berkubu. Sebenarnya, ini pun hanyalah akal-akalan dari antikris, sebab tidak mungkin ibadah dari antikris itu berkubu, karena antikris itu murtad dan mendurhaka, menyangkal salib Kristus, tidak sungguh-sungguh dalam memikul salib.
 
Dan yang terakhir dituliskan: Kepadanya diberikan hati manusia. Artinya, antikris ini nanti seolah-olah dapat memahami isi hati manusia, seolah-olah mengerti kesusahan hati manusia, seolah-olah mengerti kedalaman kesusahan hati manusia. Sebenarnya ini pun akal-akalan dari antikris.
 
Kesimpulannya: Singa -- gambaran dari Iblis atau Satan -- menyamar sebagai malaikat terang, sebab Iblis atau Satan tidak pernah memahami isi hati manusia, tidak peduli kesusahan hati manusia, kecuali pribadi dari TUHAN Yesus Kristus.
 
Selanjutnya, kita akan memperhatikan 1 Petrus 2, dengan perikop “Yesus Kristus batu penjuru”. Yesus Kristus yang disalibkan, itu maksudnya “batu penjuru”, itulah korban Kristus.
1 Petrus 2:6
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
 
Yesus yang disalibkan disebut batu yang terpilih, disebut juga batu penjuru, disebut juga batu yang mahal. Itulah Yesus yang disalibkan, korban Kristus, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.
Singkatnya: Siapa yang percaya kepada korban Kristus, ibadah yang berkubu, ibadah itu tidak dipermalukan, pelayanan itu tidak dipermalukan.
 
1 Petrus 2:7
(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
 
Karena itu bagi kamu, yang percaya ... Siapa yang percaya kepada korban Kristus, itulah ibadah yang dihubungkan dengan salib Kristus? Tidak perlu bicara soal berkat, sebab kalau ibadah dihubungkan dengan salib, maka pasti diberkati.
 
Sebetulnya, kalau kita perhatikan pada ayat 7 ini, yang memahami isi hati manusia, yang mengerti kesusahan hati manusia, hanyalah pribadi Kristus yang disalibkan, sebab Dia adalah:
1.      Batu penjuru = Dasar dari tiap-tiap bangunan, sehingga pendirian kita teguh.
2.      Batu sentuhan, artinya; korban Kristus dapat menyentuh, korban Kristus dapat memahami isi hati, dapat memahami kesusahan hati manusia. Hanya pribadi Yesus yang disalibkan, hanya korban Kristus yang mengerti kesusahan hati manusia. Tidak ada yang dapat mengerti isi hati manusia; Dialah batu sentuhan yang menyentuh hati kita masing-masing.
 
Namun, dalam kesempatan yang lain, Kristus yang disalibkan atau korban Kristus menjadi batu sandungan. Bagi siapa? Bagi tukang-tukang bangunan, itulah ahli-ahli Taurat, imam-imam kepala dan tua-tua. Melayani tetapi tetapi tidak berkubu, tidak ada artinya.
Biar ibadahmu loncat-loncat, tetapi tidak hargai firman, tidak hargai pembukaan firman, tidak hargai pribadi yang dipecahkan di atas kayu salib -- itulah korban Kristus --, itu semua tidak ada artinya.  Lebih berharga pribadi yang dipecahkan dari pada berlonjak-lonjak, sama seperti lemak yang dipersembahkan di atas mezbah.
 
Dan hal itu sudah disampaikan oleh Samuel kepada raja Saul: Mana lebih berharga, lemah itulah puji-pujian yang disertai dengan loncat-loncat atau memperhatikan firman? Yang mengerti isi hati kita adalah pribadi yang dipecah-pecahkan, korban Kristus, itulah pembukaan firman.
 
Itulah binatang yang pertama, yaitu singa.
 
Binatang yang kedua: BERUANG.
Daniel 7:5
(7:5) Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.
 
Di sini kita melihat: Beruang ini berdiri pada sisinya yang sebelah. Dengan kata lain, berdiri pada kedua kaki belakang. Kalau beruang ini berdiri dengan menggunakan dua kaki pada kaki belakang, maka kedua kaki bagian depan dapat digunakan, antara lain:
YANG PERTAMA: Memukul lawan dengan kekuatan yang dimilikinya, sehingga hanya dengan satu pukulan saja, lawan dapat dilumpuhkan, lawan dapat dikalahkan, lawan dapat dijatuhkan dan ditumbangkan. Oleh sebab itu, dalam ayat yang lain, cakar beruang ini akan mengoyak dada setiap orang. Jangan kita pasang dada, jangan kita mengandalkan kemampuan dan kekuatan kita di dalam menghadapi antikris. Tidak bisa kita hadapi antikris dengan kemampuan intelektual manusia, percayalah.
YANG KEDUA: Kedua kaki bagian depan dapat digunakan mencakar dan mencengkram mangsanya, sehingga dalam satu kali cengkraman, lawan atau mangsa tidak dapat melepaskan diri, terikat dicengkram.
Perlu untuk diketahui: Iblis atau Satan adalah penunggu pintu penjara yang hebat. Mengapa saya katakan demikian? Sebab ia tidak akan melepaskan orang-orang terkurung pulang ke rumahnya, sesuai dengan Yesaya 14:17, sehingga nanti banyak orang berada di dalam penjara, antara lain;
-          Berada dalam penjara penyakit.
-          Berada dalam penjara penderitaan.
-          Berada dalam penjara sakit hati, luka batin.
-          Berada dalam penjara persoalan, pergumulan, kesusahan yang begitu menghimpit.
Tetapi, kita mempunyai satu pribadi yang sanggup melepaskan tawanan-tawanan dari dalam penjara, sebab Dia telah turun ke bagian bumi yang paling bawah, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari semua langit. Dan itu dituliskan oleh Rasul Paulus dengan jelas kepada jemaat di Efesus 4:8-10. Kita mempunyai satu pribadi yang sanggup melepaskan tawanan-tawanan dari dalam penjara, sekalipun Setan adalah penunggu penjara yang hebat.
 
Kemudian, mengenai tabiat dari beruang ini, di sini dituliskan: Ada tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya.
Tulang rusuk à Suatu kehidupan yang sepenuhnya dikuasai oleh daging. Pendeknya: Baik tubuh, baik jiwa, baik rohnya telah dikuasai oleh daging.  Sebab di sini dikatakan: “Ayo, makanlah daging banyak-banyak.” Itulah mengenai beruang.
 
Jadi, masing-masing binatang ada pekerjaannya. Itulah binatang yang kedua, yaitu mengenai beruang.
 
Binatang yang ketiga: MACAN TUTUL.
Daniel 7:6
(7:6) Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.
 
Binatang yang ketiga adalah macan tutul, di mana ada empat sayap burung pada punggungnya.
Kegunaan dari sayap burung jelas untuk menerbangkan burung itu sendiri, bukan? Demikian juga dengan 4 (empat) sayap burung pada punggung macan tutul, nanti itu juga berguna untuk menerbangkan macan tutul, menerbangkan antikris kepada 4 (empat) penjuru mata angin, yakni Timur, Barat, Utara, Selatan, berarti seantero dunia ini.
Pendeknya: Macan tutul memiliki kecepatan tinggi di dalam hal berlari, dan itu sudah digambarkan di dalam kitab Mazmur dan kitab Hosea, juga Yeremia.
 
Maka, malam ini saya sampaikan dengan tandas: Jangan kita menunda-nunda pekerjaan TUHAN. Jangan suka berlama-lama untuk mengerjakan pekerjaan TUHAN, apalagi bermalas-malas, kalau tidak, maka dilibas oleh antikris. Kalau ada kesempatan, jangan tunggu hari esok, tetapi kerjakan hari ini juga; itulah yang saya ajarkan kepada sidang jemaat; mungkin awalnya kaget, tetapi tidak boleh kita menunda-nunda pekerjaan, tidak boleh lama-lama, supaya jangan dilibas oleh antikris.
 
Saya tidak bermaksud untuk menggurui hamba-hamba TUHAN, tetapi ini harus menjadi perhatian khusus bagi kita malam ini. Itu sebabnya, atas seizin TUHAN, kita diperkenankan untuk menjalankan Kebaktian Natal PPT sesi pertama ini; TUHAN tentu punya maksud, sebab kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi, TUHAN mau mempersiapkan mempelai TUHAN.
 
Itulah 3 (tiga) jenis binatang pertama, sesuai dengan apa yang dilihat oleh Rasul Yohanes di Pulau Patmos, dan itu juga yang dilihat oleh nabi Daniel dalam sebuah penglihatan di malam hari di atas tempat tidur, namun keduanya saling melengkapi.
 
Selanjutnya, kita akan memasuki Daniel 7.
Daniel 7:7
(7:7) Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.
 
Wujud dari binatang yang keempat ialah sangat menakutkan dan mendahsyatkan. Sebetulnya, di sini kita melihat bahwa binatang yang keempat itu tidak disebut binatang apa, tidak diberi gambaran. Jadi, bukan macan tutul, bukan singa atau pun beruang, tetapi disebut binatang yang bengis, buas dan ganas.
 
Jadi, binatang yang keempat ini menakutkan dan mendahsyatkan. Mengapa? Sebab ia sangat kuat, kemudian mempunyai:
YANG PERTAMA: Gigi besar dari besi.
Kegunannya adalah untuk melahap dan meremukkan mangsanya. Pertanyaannya: Siapa yang dilahap? Siapa yang diremukkan dengan gigi besi tersebut? Jawabnya adalah mereka yang sedang mengadakan ibadah, namun ibadah itu belum berada pada puncaknya, atau belum berada pada kedudukan yang tertinggi, yaitu doa penyembahan. Saya berani mengatakan itu.
 
Mari, saya akan buktikan kepada saudara di dalam Wahyu 12, dengan perikop: “Naga memburu perempuan itu”. Tri Tunggal dari Setan adalah naga, antikris dan nabi palsu. Jadi, Setan selalu membuat tandingan dari Allah Tri Tunggal; soal apa saja, Setan ini selalu membuat tandingan.
Jangan suka menanding-nandingi. Kalau seseorang mempunyai kelebihan, akui saja. Kalau kita tanding-tanding, itu adalah tabiat Setan. Kalau orang punya kelebihan, akui saja. Kalau kita tanding-tanding, itu adalah tabiat Setan. Kalau orang lain dipakai, biar saja dipakai; karena TUHAN yang pakai, maka kita harus akui. Jangan tanding-tanding; antara pelayan TUHAN yang satu dengan yang lain, jangan tanding-tanding. Sidang jemaat di tempat pekerjaan, jangan tanding-tanding; kalau pun rekan kerjamu posisinya lebih tinggi, ia cepat naik jabatan walaupun masuknya bersama-sama, namun jangan tanding-tanding, sebab itu adalah tabiat Setan.
Yang seharusnya kita pikirkan adalah ibadah kita, rohani kita masing-masing, tidak perlu sibuk dengan yang lahiriah, sebab yang ada ini nanti akan berlalu.
 
Wahyu 12:17
(12:17) Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
 
Marahlah naga itu kepada perempuan itu. Perempuan yang melahirkan Anak laki-laki, itulah sidang mempelai wanita TUHAN yang sudah diterbangkan ke padang belantara pada saat aniaya antikri berkuasa selama 3.5 (tiga setengah) tahun. Dua sayap burung rajawali sudah diberikan kepada sidang mempelai TUHAN.
Jadi, kalau tadi ada dua sayap burung rajawali pada punggung singa, itu adalah akal-akalan Setan. Sementara mempelai TUHAN sudah diterbangkan di padang gurun, akhirnya Setan marah karena dia tidak bisa mengejar sidang mempelai TUHAN.
 
Dan oleh karena dia tidak bisa mengejar sidang mempelai TUHAN, sebab mempelai perempuan sudah dipelihara, akhirnya dia lampiaskan kepada keturunannya yang lain. Mengapa ada “keturunan yang lain”? Karena sudah ada keturunan yang pertama, pada ayat 5, melahirkan Anak Laki-Laki, itulah doa penyembahan. Doa penyembahan itu yang merampas kita dari bumi ke sorga.


Marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain. Siapa “keturunan yang lain”?

-          Yang hanya menuruti hukum-hukum = Penuh dengan Firman Allah à Meja Roti Sajian.

-          Yang memiliki kesaksian Yesus = Penuh dengan Roh Kudus à Pelita Emas.

Berarti, di sini kita melihat; ada satu alat yang kurang, itulah doa penyembahan à Mezbah Dupa.
Dengan demikian, “keturunan yang lain” ini ibadahnya tidak sampai kepada puncaknya, itulah doa penyembahan, sebagai kedudukan gereja yang paling tinggi, sudah dekat dengan tirai.
 
Hal ini tidak tentang koreksi dosa, tetapi ini adalah pelajaran dari TUHAN Yesus untuk segera kita dikoreksi, karena kita adalah Tabernakel rohani, sedangkan Yesus adalah Tabernakel sejati, sorga adalah Tabernakel sejati.
Biarlah kiranya hal ini kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Kita bersyukur punya guru, mau belajar kepada satu guru, dan guru-guru mengajar kita semua; hamba-hamba TUHAN akhirnya bisa mendidik sidang jemaat yang dilayani. Jadi, bukan soal yang lahiriah, bukan soal pamer-pamer, ini adalah soal Pengajaran Tabernakel, supaya Tabernakel menjadi sempurna.
 
Lebih rinci tentang ibadah yang tidak sampai pada puncaknya di dalam Wahyu 6, dengan perikop: “Keenam meterai pertama dibuka” Tepatnya peristiwa ini adalah meterai kelima.
Wahyu 6:9
(6:9) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
 
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima ... Apa yang terjadi ketika Anak Domba membuka meterai yang kelima? Hanya Anak Domba yang dapat membuka gulungan kitab dan ketujuh meterainya, bukan? Siapapun tidak bisa, hamba TUHAN tidak bisa; biar memiliki gelar tinggi, doktor, professor, tidak bisa. Hanya Anak Domba yang sanggup membukakan rahasia firman.
Kalau TUHAN bukakan rahasia firman malam ini, itu adalah kemurahan TIHAN. Rahasia soal meterai yang kelima, itu adalah kemurahan TUHAN.
 
Gereja TUHAN, anak-anak TUHAN, kalau ibadahnya tidak sampai kepada puncaknya, maka leher digorok, kepala dipenggal oleh pedang antikris. Mengapa jiwa-jiwa mereka yang dipenggal kepalanya ini mati? Karena ibadah tidak sampai kepada puncaknya; hanya memiliki Firman Allah (penuh dengan firman) -- itulah Meja Roti Sajian --, memiliki kesaksian Yesus (penuh dengan Roh Kudus) -- itulah Pelita Emas --, tetapi ada satu alat yang tidak diperhatikan, itulah Mezbah Dupa, ibadahnya tidak memuncak sampai kepada doa penyembahan.
 
Banyak anak TUHAN, orang Kristen, hanya mengerti Ibadah Raya Minggu, hanya tahu “Pelita Emas”, mengapa? Karena tidak mempunyai pola Tabernakel, tidak mempunyai pola Kerajaan Sorga; Yesus Tabernakel sejati tidak disampaikan dalam tiga macam ibadah pokok, yang sebetulnya itu adalah pribadi Allah Tri Tunggal. Yang terbesar dari ketiganya adalah kasih, tetapi itu tidak diajarkan; tahunya hanya “Raya Minggu” atau “Kebaktian Minggu”. Nah, saat ini kita mendapatkan kemurahan, sebab kita beroleh pengertian dari TUHAN.
 
Jangan korbankan kepalamu dengan pedang antikris, tetapi korbankanlah hatimu sampai di ujung kaki salib. Gunakan leher untuk menundukkan kepala di ujung kaki salib, dengan lain kata biarlah ibadah itu berada sampai puncaknya, itulah doa penyembahan, suatu kedudukan yang tertinggi. Mengapa? Kalau kita sudah merendahkan diri serendah-rendahnya di ujung kaki salib TUHAN, maka TUHAN akan tinggikan kita setinggi-tingginya.
Saya pun untuk menantikan pembukaan firman, bukan satu dua jam di kaki salib, tetapi saya banyak menangis di kaki salib, itulah harga yang harus saya bayar untuk mendapatkan pembukaan. Tiga empat jam bisa saya lakukan sampai lutut ini sakit, tetapi kalau sidang jemaat tidak mau menghargainya, sungguh keterlaluan. Ini bukan penonjolan; saudara tidak perlu heran. Saya bukan doktor, bukan professor, sekolah saya hanya di kaki salib.
Tidak usah tanya “dari mana dapat pembukaan firman”? Tanya TUHAN Yesus. Oleh sebab itu, tidak boleh main-main saat dengar firman. Sungguh-sungguh, jangan paksa aksimu. Krianya kita dapat memahami rencana TUHAN yang baik ini.
 
Jadi, sudah sangat jelas, masih ada kurang satu alat, itulah Mezbah Dupa (doa penyembahan). Pendeknya: Jiwa-jiwa mereka terbunuh sebab ibadah mereka tidak sampai pada puncaknya, yakni doa penyembahan, dengan kata lain; tidak memiliki satu alat, di mana kedudukannya jauh lebih tinggi dari dua alat yang lain, itulah Meja Roti Sajian dan Pelita Emas. Tetapi kalau kita perhatikan pada ayat ini, mereka masih mempertahankan nama TUHAN, dengan kata lain; mereka rela mati demi nama TUHAN.
Andaikata ibadah mereka sudah memuncak kepada doa penyembahan, maka sayap burung rajawali ada pada mereka untuk diterbangkan dan dipelihara. Tetapi karena ibadah tidak memuncak, akhirnya dapat dikejar oleh mata Setan. Akhirnya, karena mereka tetap mempertahankan nama TUHAN, leher taruhannya. Gunakan lehermu untuk segera tundukkan kepala di kaki salib, selagi masih ada waktu. Jangan sia-siakan waktu, kalau tidak akan dilibas oleh antikris, macan tutul.
 
Wahyu 6:10-11
(6:10) Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" (6:11) Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
 
Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Yang mati terbunuh, kepala dipenggal oleh pedang antikris, leher digorok, mereka memohon pembalasan kepada TUHAN Yesus.
 
Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih. Walaupun mereka mati terbunuh karena nama TUHAN, diberikan sehelai kain putih, berarti TUHAN masih benarkan mereka, asal pertahankan nama TUHAN. Tetapi persoalannya sekarang bukan soal mempertahankan nama TUHAN; kita tidak sanggup nanti dalam menghadapi aniaya antikris. Mari kita berjuang supaya ibadah ini sampai TUHAN tuntun kepada puncaknya, itulah doa penyembahan. Jangan sampai nanti kita mrutad dan menyangkal TUHAN.
Selagi ada teguran dari Allah Tri Tunggal, bagaikan tiga kali ayam berkokok, menangislah malam ini, sesali segala tabiat dan kesombongan-kesombongan di masa lalu, sebab itu semua tidak ada artinya. Semua ini akan berlalu, apalagi kesombongan.
 
Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih ... TUHAN yang membenarkan mereka oleh darah salib. Dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
Kepada mereka diberikan sehelai jubah putih, dengan demikian mereka dibenarkan dan diselamatkan, tetapi harus melalui jalur pemenggalan kepala; selamat, tetapi harus melalui jalur pemenggalan kepala. Inilah gambaran orang-orang yang dilahap dan diremukkan oleh gigi besar dari besi, itulah gigi antikris.
 
Sekarang, kita BANDINGKAN dengan ibadah yang memuncak. Kita akan belajar dari Injil Matius 27, supaya tidak ada pertanyaan “bagaimana ibadah yang memuncak”. Biarlah kita rendah hati supaya betul-betul ibadah memuncak. Tidak bisa kita menjalankan ibadah kalau kita tidak mempunyai pengertian; kita butuh pembukaan firman supaya kita mempunyai pengertian.
-          Gereja TUHAN tidak boleh  bodoh = Melupakan TUHAN.
-          Gereja TUHAN tidak boleh tolol = Tidak punya pengertian.
Tidak boleh tolol, harus punya pengertian, supaya ketika kita datang menghadap TUHAN di tengah ibadah, kita dapat menyenangkan hati TUHAN.
 
Matius 27:50-51
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
 
Yesus berseru pula dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya. Seruan “Eli, Eli, lama sabakhtani?”, itu merupakan sahutan dari Anak yang sama dengan doa penyembahan. Doa penyembahan Yesus menunjukkan bahwa ibadah sudah memuncak. Puncak dari ibadah pelayanan Yesus adalah salib.
 
Kalau ibadah sudah memuncak sampai kepada doa penyembahan, tandanya adalah penyerahan diri Yesus, menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib. Jadi, doa penyembahan itu, tandanya adalah penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah, bukan lagi taat kepada kehendak daging, bukan lagi taat kepada kehendak yang lain, tetapi taat kepada kehendak Allah, itulah penyembahan yang disertakan dengan penyerahan diri.
Kalau melayani atau menyembah satu dan dua jam, tetapi tidak disertakan dengan penyerahan diri, itu hanyalah sekedar berlutut. Yang TUHAN mau, penyembahan yang sesungguhnya ditandai dengan penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah. Oleh sebab itu, angkat tangan tinggi-tinggi kepada TUHAN Yesus; tunjukkan ibadah yang dewasa, menyerah.
 
Biar jungkir balik melayani TUHAN, jingkrak-jingkrak di dalam memuji TUHAN, tetapi kalau tidak ada penyerahan, itu tidak ada artinya.  Menyembah dua jam, satu jam, tetapi tidak ada penyerahan, itu hanya sekedar berlutut, sebab TUHAN tidak cari “lutut”, yang TUHAN cari adalah “penyerahan”, apalagi dari seorang gembala sidang, hamba TUHAN, pelayan TUHAN, bahkan sampai kepada seluruh sidang jemaat.
 
Setelah penyembahan disertai dengan penyerahan diri, barulah tabir Bait Suci Allah terbelah dua dari atas sampai ke bawah = Mengalami perobekan daging; daging sudah dirobek dari atas sampai ke bawah, dengan demikian jalan ke sorga terbuka; Dialah Imam Besar Agung di Tabernakel sejati, Dia sudah melintasi semua kemah, sebab Dialah Kemah yang sejati, Dia sudah mengalami perobekan daging, diri-Nya sendiri di atas kayu salib.
Jadi, jangan merasa aneh terhadap Pengajaran Tabernakel, justru kita bersyukur. Suatu kali ada hamba TUHAN berkata: “Kalau memang sesuai Alkitab ...” Loh, Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel itu dari Kejadian sampai Wahyu; diawali nikah yang pertama, itulah Adam, diakhiri nikah yang terakhir, itulah Yesus Kristus, Mempelai Pria Sorga.
 
Pengajaran Allah Tri Tunggal saja harus kita terima; walaupun tidak tertulis di dalam Alkitab. Tidak ada ayat yang mengatakan tentang Allah Tri Tunggal, tetapi itu adalah Pengajaran yang harus kita terima mutlak.
Sementara Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel jelas ada tertulis di dalam seluruh kitab; Kejadian sampai Wahyu. Lalu, mengapa kita tolak?
Yesus Tabernakel sejati; Dia sudah mengalami perobekan daging. Tirai terbelah dua dari atas sampai ke bawah, itulah daging Yesus, tubuh Yesus.
 
Ayo, tidak ada artinya kita bermegah. Yang terpenting kita ambil, supaya kita maju dalam pelayanan, rohani kita berada pada puncaknya.
 
Itulah yang dijelaskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Ibrani 9.
Ibrani 9:1-4
(9:1) Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. (9:2) Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. (9:3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. (9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
 
Inilah yang disampaikan oleh Rasul Yohanes kepada jemaat di Ibrani; dia bukan menyampaiakan suatu ajaran yang salah, sebab memang di dalam Ruangan Suci terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian, hanya ada dua alat.
Ternyata, Mezbah Pembakaran Ukupan dari emas itu sudah ada di dalam Ruangan Maha Suci. Artinya, puncak dari pada ibadah kita di atas muka bumi ini adalah doa penyembahan, yang sanggup merobek tirai; jalan terbuka untuk menuju Kerajaan Sorga.
 
Jadi, apa yang dilihat oleh Rasul Paulus lalu selanjutnya disampaikan kepada jemaat di Ibrani, tidak bertolak belakang dengan apa yang dilihat oleh nabi Musa di gunung Sinai. Hanya saja, di sini lebih spesifik tentang apa yang sudah dikerjakan oleh Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung, di mana ibadahnya memuncak sampai doa penyembahan, itulah yang disampaikan kepada jemaat di Ibrani. Jadi, jangan salah mengerti.
 
Doa penyembahan itulah yang membuka jalan untuk selanjutnya menembusi takhta Allah, itulah perobekan daging.
Kita bersyukur kepada TUHAN; oleh pengertian yang kita terima, maka kita dapat menyenangkan hati TUHAN setiap kali kita menghadap TUHAN lewat ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan, selagi ada kesempatan di hari-hari terakhir ini.
 
Tadi, kita sudah melihat tabiat dari beruang, di mana dia berdiri dengan menggunakan dua kaki belakang, sehingga dua kaki depan bisa digunakan memukul dan mencengkram. Kemudian, pada Daniel 7:7, di situlah wujud antikris terlihat; menakutkan dan mendahsyatkan, dia sangat kuat, bergigi besar, kemudian melahap dan meremukkan.
 
Daniel 7:7
(7:7) Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.
 
bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, telah disampaikan di atas tadi. Dan selanjutnya ialah sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya. Berarti, diperlakukan dengan tidak manusiawi, diperlakukan dengan semena-mena, sesuka hati dari antikris itu nanti, apabila antikris berkuasa selama 3.5 (tiga setengah) tahun di atas muka bumi ini, menjadi diktator yang buas, seperti binatang buas yang tidak mempunyai hati nurani, tidak mempunyai akal sehat.
 
Terkait dengan DIINJAK-INJAK, kita akan langsung hubungkan dengan Wahyu 11.
Wahyu 11:1
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
 
Yang masuk dalam ukuran TUHAN ada 3 (tiga):
YANG PERTAMA: Bait Suci Allah à Milik kepunyaan Allah sendiri = Kehidupan yang dimeteraikan oleh Allah sendiri, sesuai dengan 1 Korintus 3:16 dan Efesus 2:22.
YANG KEDUA: Mezbah. Jelas, ini berbicara tentang pelayanan yang dihubungkan langsung dengan salib. Pelayanan yang dihubungkan dengan salib, berarti penyerahan diri; inilah yang masuk dalam ukuran. Kalau belum menyerah, bertahan dengan kekerasan hati, congkak, sombong, turuti daging, maka tidak masuk dalam ukuran. Lebih baik kita rendah hati saja, itu yang baik, lawan itu suara daging; ketika dia bersuara, tahan. Itulah mezbah yang dihubungkan langsung dengan salib, penyerahan diri. Menyerah kepada TUHAN saja, jangan kepada daging, jangan kepada pikiran manusia daging; jangan, sebab itu tidak ada artinya. Saya dahulu banyak kebodohan, tetapi TUHAN banyak memberi pengertian dan mendidik saya, dan saya bersyukur, sidang jemaat bersyukur.
YANG KETGA: Beribadah di dalamnya. Jelas, ibadah yang diukur adalah ibadah yang memuncak, itulah doa penyembahan. Itu sebabnya, ibadah itu diukur, itulah ibadah yang sudah memuncak. doa penyembahan.
 
Jadi;
-          Bait Suci Allah meterai dari Allah Roh Kudus.
-          Mezbah, itulah pribadi Yesus yang sudah mengerjakan penebusan.
-          Lalu beribadah, itulah kasih Allah, doa penyembahan.
Itulah yang diukur.
 
Lalu, mari kita melihat “sisanya” yang diinjak-injak tadi pada ayat 2.
Wahyu 11:2
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
 
Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci, itulah halaman. Kalau “jalan-jalan”, itu lebih pas di halaman. Kalau di Bait Suci, jangan; ibadah pun jangan jalan-jalan, tidak usah berlonjak-lonjak.
Memang, Daud menari-nari di halaman, tetapi sesudah di Ruangan Suci, biarlah leher digunakan menundukkan kepala di kaki salib. Tidak usah melonjak-lonjak, apalagi menari-nari, menyanyi-nyanyi, tidak pas. Saya ini sudah hampir 50 (lima puluh) tahun, jika menari-nari, kurang pas rasanya. Bukan berarti TUHAN tidak melihat hati kita; yang melihat kita kan TUHAN, bukan manusia. Jadi, hati ini yang terpenting; hati kita yang ditunggu TUHAN. Bukan karena menari, lalu ukurannya jadi rohani, ya tidaklah, tetapi hati yang paling dalam itu.
 
Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, itulah yang suka jalan-jalan gereja satu, gereja dua, gereja tiga, mencari yang hijau-hijau, rumah TUHAN Allah, gunung satu, gunung dua, gunung tiga, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.
Jadi, sisanya diinjak-injak. Siapa yang yang diinjak-injak? Itulah gereja halaman; kerohanian masih kanak-kanak. Di setiap KKR ada, di setiap gunung-gunung rumah TUHAN ada, alasannya mencari yang hijau-hijau, mencari Firman TUHAN. Yang luar biasanya ialah berani berkata “yang penting Firman TUHAN”. Kok bisa berkata “yang penting Firman TUHAN”? Yang penting adalah tergembala sampai puncak rohaninya doa penyembahan, bukan Firman TUHAN. Kalau jalan-jalan, tidak penting; yang penting adalah rohani dituntun oleh tongkat kerajaan, tongkat kebenaran sampai pada puncaknya, itulah doa penyembahan. Kalau tidak, berarti jalan-jalan; dan itu adalah kesukaan anak-anak. Anak-anak tidak suka duduk diam tenang, seperti ajaran Salomo dengan hikmatnya, di mana seluruh istananya terdidik rapi, pelayanannya soal makan duduk rapi di meja; ayo, hidangan sudah tersedia, biarlah kita duduk rapi, sampai nanti TUHAN nyatakan persekutuan dari seberang, jarak jauh, itulah ratu Syeba. Ayo, dimulai dari kita.
 
Apakah sudah paham sejauh ini; siapa yang diinjak-injak?
 
Matius 6:31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
 
Apakah sudah tidak ada beras lagi? Tidak ada minuman? Tidak ada baju? Tidak ada pakaian? Sabar. Tidak usah dipusingkan di situ.
Tadi isteri saya bertanya: Jas mana yang mau dipakai? Lalu saya jawab: Sudah, yang mana saja.
Jangan sibuk dengan pakaian. Jika tidak ada beras, diam saja. Jika tidak ada apa-apa, diam saja. Tenang saja. Miliki roh Yakub; tenang, sebab kita adalah rumah TUHAN, pasti dibela. Tenang saja. Ini adalah pengalaman saya, maka saya berani berkata: Tenanglah saudaraku. Masing-masing kita harus berani berkata demikian.
 
Matius 6:32
(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
 
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Bangsa-bangsa lain akan menghadapi keturunannya yang lain, yang hanya mencari makanan, minuman dan pakaian, itulah gereja yang tertinggal. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
 
Bangsa-bangsa lain, itulah antikris, tidak mencari perkara di atas, selain hanya perkara di bawah, itulah sibuk memikirkan soal makan, sibuk memikirkan soal minum, sibuk memikirkan soal pakaian. Kok repot?
Tetapi tidak sibuk memeriksa hati, tidak sibuk memperhatikan ibadah rohani apakah sudah berada pada puncaknya atau belum? Antikris sibuk dengan perkara lahiriah. Tetapi, hamba TUHAN tidak perlu sibuk dengan perkara lahiriah, sebab semuanya nanti akan ditambahkan.
 
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
 
Yang penting di sini ialah hikmat. Yang terpenting adalah hikmat. Yang terpenting adalah pembukaan rahasia firman dalam setiap ibadah, sehingga lewat hikmat, lewat pembukaan rahasia firman, itulah pribadi yang dipecah-pecahkan, kita dapat mengerti geliat, gelagat dari pada antikris. Dan kita dapat menghitung bilangan mereka, yaitu bilangan manusia daging, itulah tiga tulang rusuk yang dikuasai oleh daging;
-          Tubuh dikuasai daging; angka 6 pertama.
-          Jiwa dikuasai daging; angka 6 kedua.
-          Roh dikuasai daging; angka 6 ketiga.
3 (tiga) x angka 6 (enam) = 18 (delapan belas). Dan kalau dibalik, 18 (delapan belas) : 3 (tiga) = 6 (enam). Itulah yang ada di mulut beruang (antikris).
 
Jadi, orang yang bebas menjual, orang yang bebas membeli adalah orang-orang yang menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) di dahi dan di tangan kanan mereka; jelas, ini menunjuk “sisa-sisa yang diinjak-injak”, yang diperlakukan dengan semena-mena, diperlakukan dengan sesuka hati dari pada antikris. Mau tidak mau, mereka harus menuruti apa menjadi keinginan dari pada antikris, maka diinjak-injaklah. Tetapi ingat; mereka yang sudah menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) di tangan kanan dan di dahi, tidak ada lagi pengampunan oleh darah salib; darah salib tidak berlaku bagi dia.
 
Dalam Daniel 7:9, Daniel melihat pribadi dalam “kekekalan”, itulah Yang Lanjut Usianya. Kemudian, diulangi lagi dalam Wahyu 1:4, itulah yang ada, yang sudah ada, yang akan datang. Tetapi sebelum pribadi dalam “kekekalan” ini tampil, Daniel terlebih dahulu melihat antikris tampil, itulah 3 (tiga) jenis binatang yang pertama dan binatang yang keempat.
Jadi, terlebih dahulu tampil antikris sebelum Yesus akhirnya tampil, itulah pribadi dalam “kekekalan”, Yang Lanjut Usianya.
 
2 Tesalonika 2:3-4
(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
 
Kembali saya sampaikan: Sebelum hari TUHAN tiba, atau sebelum TUHAN datang sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga -- Dialah pribadi dalam kekekalan tadi --, maka;
-          Haruslah datang dahulu murtad atau penyangkalan terhadap salib Kristus.
-          Haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka atau pemberontakan.
Jelas, dari dua tabiat, dua karakter ini, jelas itu menunjuk antikris, yang tidak sungguh-sungguh mengikuti TUHAN ... 1 Yohanes 2.
 
Kemudian;

-          Antikris akan meninggikan diri.

-          Antikris nanti disembah sebagai Allah.

-          Antikris nanti duduk di Bait Allah, berkuasa dan memerintah selama satu kali tujuh masa, secara khusus atau puncaknya pada pertengahan 7 (tujuh) masa yang kedua, 3.5 (tiga setengah) tahun.

-          Lalu, kemudian, selain duduk di Bait Allah dan memerintah, selanjutnya ialah menyatakan diri sebagai Allah.

 
Jadi, apa yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika sinkron dengan apa yang dilihat oleh nabi Daniel dalam penglihatan satu malam di atas tempat tidur; sama, tidak boleh berbeda. Walaupun jabatan berbeda, tetapi satu Roh; Roh yang satu yang sama menguasai setiap hamba-hamba TUHAN yang sudah menerima lima jabatan, dan juga diaken, pelayan TUHAN yang sudah menerima karunia-karunia Roh Kudus, sumbernya harus dari Roh yang satu dan yang sama supaya tidak ada tandingan, supaya tidak saling iri-irian, supaya tidak saling sikut-menyikut, tidak tumpang tindih.
Demikianlah Rasul Paulus menjelaskan apa yang dilihat oleh Nabi Daniel dijelaskan kepada jemaat di Tesalonika. Ini adalah kemurahan bagi jemaat di Tesalonika. Kemurahan-Nya besar.
 
2 Tesalonika 2:6
(2:6) Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya.
 
Jadi, semua ini, perjalanan rohani dan apapun yang kita hadapi dengan segala lika-liku yang luar biasa, bahkan persoalan sampai menghimpit, itu terjadi atas seizin TUHAN. Termasuk nanti menghadapi gelapnya malam dan puncaknya gelap malam, itulah masa kesesakan yang terberat, masa aniaya antikris, itu pun diizinkan TUHAN terjadi. Tetapi, sebelum itu terjadi, masih ada yang menahannya.
 
2 Tesalonika 2:6-8
(2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
 
Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja. Kedurhakaan, pemberontakan sudah mulai terjadi. Jelas, di dalam rumah TUHAN, kacamata saya melihat jelas kelihatan terjadi kedurhakaan, pemberontakan. Saya berharap, rekan saya hamba TUHAN jangan lekas tersinggung; tetapi jelas, sudah mulai banyak pendurhakaan, pemberontakan.
 
Ibadah tanpa salib, itu adalah pemberontakan. Bicara berkat tiap minggu tanpa diajarkan salib, itu adalah pemberontakan. Hati-hati. Roh Kudus diperintah dengan cara menghitung: satu, dua, tiga, lalu supaya penuh Roh Kudus; itu adalah pendurhakaan. Lalu sambil pegangan tangan dari yang satu sampai ribuan sana; apakah harus begitu untuk penuh dengan Roh Kudus?
Bukankah untuk penuh dengan Roh Kudus harus merendahkan diri di kaki salib? Mengalami penumbukan buah pohon zaitun, lalu diperas minyaknya? Lalu mengapa diperintah satu, dua, tiga, dan kalau terlambat, maka tidak dipenuhkan Roh Kudus; kata siapa? Ayo, mari tercelik; sidang jemaat, hamba-hamba TUHAN, buka mata rohani kita masing-masing.
 
Hati-hati, jangan ada pendurhakaan dalam gereja, rumah TUHAN. Sidang jemaat di sini pun saya sampaikan; tidak usah iri dan kecil hati dengan berkata “loh, kok, di situ rubuh-rubuh”. Terimalah ajaran yang baik saja.
 
Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, barulah antikris berkuasa selama satu kali tujuh masa, tujuh tahun puncaknya, pertengahan tujuh masa yang kedua, itulah 3.5 (tiga setengah) tahun. Yang menahan itu bagaikan seorang malaikat lain dalam Wahyu 10; tangan kanan teracung, kaki kanan menginjak laut, kaki kiri menginjak darat, tangan kiri ada pembukaan firman (gulungan kitab yang terbuka), itulah yang menahan. Jadi, kalau pelayanan semacam ini sudah disingkirkan, maka antikris berkuasa.
 
Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, waktu itulah antikris menyatakan dirinya, tetapi sekarang masih ada yang menahannya, berarti kita masih bebas memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan, dan juga menikmati pembukaan rahasia firman, itulah gulungan kitab di tangan kiri oleh seorang malaikat yang lain itu; selagi masih ada kesempatan. Tetapi kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, maka antikris berkuasa.
Bukankah ini adalah pelajaran yang baik? Oleh sebab itu, tidak usah grasak-grusuk tetapi tidak tahu apa-apa.
 
Marilah kita perhatikan soal “yang disingkirkan” ini.
Daniel 11:31
(11:31) Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.
 
Tentara antikris yang digambarkan seperti 3 (tiga) jenis binatang yang pertama, itulah;
-          Singa; begitu licik.
-          Beruang; begitu lihai, pura-pura merendahkan diri.
-          Macan tutul; dengan kecepatan tinggi melibas yang berlambat-lambat melayani TUHAN.
Antikris menajiskan rumah TUHAN, Bait Allah, menajiskan benteng itu; ibadah yang berkubu dinajiskan menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.
 
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."
 
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang. Anak TUHAN akan mengalami suatu siksaan yang begitu berat, mengapa? Pada pertengahan tujuh masa itu korban sehari-hari disingkirkan, itulah;

-          Korban santapan; Firman Allah yang dibukakan; gulungan kitab yang di tangan kiri seorang malaikat lain dalam Wahyu 10.

-          Korban sebelihan; ibadah yang dihubungkan dengan salib; tangan yang teracung ke atas.

 
Kalau sudah tidak ada lagi tangan yang teracung, ibadah yang dihubungkan dengan korban salib (korban sebelihan), dan kalau tidak ada lagi gulungan kita di tangan kiri, maka kaki kanan tidak lagi menginjak laut, kaki kiri tidak menginjak daratan; antikris dan nabi palsu berkuasa.
Jadi, kalau itu sudah disingkrikan, maka antikris berkuasa. Oleh sebab itu, selagi ada kesempatan, ayo, nikmati korban sebelihan; ibadah harus dihubungkan dengan salib.
 
Selagi ada kesempatan gulungan kitab di tangan kiri malaikat itu, itulah pembukaan firman, supaya kita ada hikmat, pengertian, nikmati dalam setiap ibadah-ibadah. Jangan setiap ibadah hanya menyembah terus, menyanyi terus, berjingkrak-jingkrak terus, tidak ada pembukaan firman.
 
Wahyu 10, malaikat yang kuat mengangkat tangan kanan, jelas itu adalah ibadah yang dihubungkan dengan salib, korban sebelihan. Lalu di tangan kirinya ada gulungan kitab yang terbuka, itulah pembukaan rahasia firman. Kalau itu sudah disingkirkan, kaki kanan tidak menginjak laut; kalau itu sudah disingkirkan, kaki kiri tidak menginjak daratan,  maka antikris dan nabi palsu berkolaborasi. Demikian juga pemerintah dengan hamba TUHAN akan kolaborasi nantinya.
 
Saya tidak tahu, arah dari pada vaksin Covid-19 ini ke mana. Yang pasti, guncangan sedang terjadi di seantero dunia dari awal Maret sampai ujung tahun ini, bahkan sekarang bermutasi dari negara Inggris, negara Efraim, sedang bermutasi lebih jahat lagi. Yang menolong kita hanyalah darah salib Kristus. Selagi masih ada ibadah yang dihubungkan dengan salib, maka tinggikan korban Kristus. Selagi ada kesempatan menikmati pembukaan rahasia firman, nikmatilah, sampai ibadah memuncak kepada doa penyembahan.
Kalau sudah tiba waktunya, tidak apa-apa, serahkan kepada TUHAN saja, maka kita tidak akan takut.
 
JALAN KELUARNYA bagi kita sekarang akan kita perhatikan dalam Mazmur 91, dengan perikop: “Dalam lindungan Allah” Biarlah kita semua berada dalam lindungan TUHAN; sayap burung nasar, sayap burung rajawali, doa penyembahan, itu adalah perlindungan.
Mazmur 91:1-2
(91:1) Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa (91:2) akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
 
Mereka yang ibadahnya sudah memuncak sampai doa penyembahan akan ada pengakuan dari mulut kita: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Tempat perlindungan dan ibadah yang berkubu, itulah korban Kristus, Allahku, yang kupercayai. Bukan kepada soal makan, minum, pakaian, yang dicari oleh bangsa-bangsa lain.
Jika tidak ada makanan, tidak usah risau, tetapi menangislah kalau dosa ini berkuasa. Yang masih merokok, hentikan rokokmu.
 
Mazmur 91:3-4
(91:3) Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. (91:4) Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
 
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, melepaskan dari aniaya antikris, dari penyakit sampar yang busuk, di mana Corona sedang melanda seantero dunia. TUHAN yang membebaskan kita oleh darah salib dari Wabah Corona ini; itu adalah keyakinan saya dengan sidang jemaat, dan tentunya itu juga keyakinan dari hamba-hamba TUHAN.
Yang melindungi kita adalah darah salib, maka ibadah harus dihubungkan dengan salib. Jangan hari-hari nyanyi dari awal sampai akhir, tetapi harus sampaikan berita “prbadi Yesus yang dipecahkan di atas kayu salib”, itu adalah hikmat pembukaan firman.
 
Sekali lagi saya katakan: Tidak ada artinya jingkrak-jingkrak dari awal sampai akhir tanpa Yesus yang dipecahkan di atas kayu salib, tanpa hikmat pembukaan firman. Nyanyi lama, firmannya sedikit; bagaimana begitu?
 
Dengan kepak-Nya, Ia akan menudungi engkau. Sayap burung rajawali (burung nasar), itu adalah tempat perlindungan mempelai TUHAN, perlindungan sidang mempelai TUHAN, di mana mempelai perempuan akan disingkirkan di padang gurun.
 
Di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Kasih setia TUHAN, gambarannya adalah;
1.      Perisai.
2.      Pagar tembok.
Kalau kita sudah berada di dalam “naungan”, memiliki sayap burung nasar, kita juga memiliki pribadi Yang Setia, sebab Dia adalah perisai, Dia adalah pagar tembok.
 
Mazmur 91:5-7
(91:5) Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, (91:6) terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. (91:7) Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
 

-          Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, itulah masa kesesakan, aniaya antikris 3.5 (tiga setengah) tahun.

-          Terhadap panah yang terbang di waktu siang, itulah nabi-nabi palsu dengan firman yang palsu, mujizat palsu dari antikris.

-          Terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, itulah Corona dalam suasana gelap ini.

-          Terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang, itulah Corona yang sedang melanda, mengguncang seantero dunia.

Akhirnya, karena Dia adalah pribadi Yang Setia, berarti perisai dan tembok pagar, walaupun hal ini terjadi, namun kita tetap tertolong, tetapi orang lain tidak tertolong, digambarkan seperti ayat 7, Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
 
Itulah pentingnya ibadah dihubungkan dengan salib; ibadah harus memuncak sampai doa penyembahan. Saya greget kalau ibadah tidak dihubungkan dengan salib; saya greget, sungguhan. Kita harus didik sidang jemaat sampai pada puncaknya, doa penyembahan.
Sekalipun ia adalah hamba TUHAN, tetapi kalau rohaninya tidak memuncak, maka tidak akan selamat. Hamba TUHAN tidaklah menjadi jaminan; yang menjadi jaminan adalah doa penyembahan.
 
Mazmur 91:8-10
(91:8) Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. (91:9) Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, (91:10) malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
 
Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; itulah enaknya kalau kita memiliki sayap burung nasar yang besar itu. Oleh sebab itu, ibadah ini harus sampai kepada puncaknya, itulah doa penyembahan.
Apapun yang terjadi ke depan sebelum Yesus datang, asal ibadah memuncak sampai kepada doa penyembahan, maka apapun yang terjadi kita mendapat perlindungan dari TUHAN; itulah jaminannya. Tidak perlu kita mengambil jalur pemenggalan kepala.
 
Mazmur 91:11-13
(91:11) sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. (91:12) Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. (91:13) Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.
 
Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu. Kita bersyukur, perhatian TUHAN luar biasa; selain Dia adalah pribadi yang setia, menjadi pagar tembok dan perisai, ternyata Dia juga sekaligus perintahkan malaikat-Nya untuk menjaga kita, sekaligus menatang perjalanan kita, sehingga kakimu jangan terantuk kepada batu, kemudian singa (antikris), ular tedung yang berbisa dapat dilangkahi. Ular kobra yang berbisa dapat dilangkahi. Seperti apapun geliat dari pada antikris dan bisanya, namun itu bisa dilangkahi.
 
Mazmur 91:14
(91:14) "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
 
Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku -- hati kita harus menyatu dengan hati TUHAN --, maka Aku akan meluputkannya. Kalau ibadah kita memuncak sampai kepada doa penyembahan = hati menyatu dengan hati TUHAN. Kalau ibadah belum memuncak sampai doa penyembahan, berarti hati belum menyatu dengan hati TUHAN. Tetapi kalau hati sudah menyatu, berarti kita juga mendapat perlindungan dari sayap burung nasar.
 
Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku, tidak mengenal yang lain, hanya mengenal Yesus Kristus.
 
Mazmur 91:15
(91:15) Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
 
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, dari awal sampai akhir, TUHAN Yesus menyertai kita. Inilah penyertaan TUHAN.
Maka, kita bersyukur kepada Allah yang hidup, sebab Anak Tunggal Bapa dinamakan Imanuel. Artinya, TUHAN menyertai kita dari awal sampai akhirnya, sampai Omega, sebab Dia adalah pribadi kekal dalam awal, kekekalan dalam akhir.
 
Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, TUHAN menyertai kita, TUHAN menyertai kita, TUHAN menyertai kita dari awal sampai akhir.
 
Mazmur 91:16
(91:16) Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."
 
TUHAN menyertai, artinya;
1.      TUHAN beri panjang umur.
2.      Tuhan berikan keselamatan kekal, bahagia di dalam kekekalan.
 
Kekekalan; Penyembahan! Kekekalan; Penyerahan diri! Itulah kekekalan, yaitu penyembahan dan penyerahan diri.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 

No comments:

Post a Comment