KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, January 30, 2021

IBADAH RAYA MINGGU, 17 JANUARI 2021

 

IBADAH RAYA MINGGU, 17 JANUARI 202
1
 
KITAB WAHYU
(Seri:8)

Subtema: MUJIZAT PALSU DARI ANTIKRIS
 
Shalom.
Hati saya rindu untuk terus melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN lewat pemberitaan firman TUHAN, supaya sidang jemaat terus dalam pemeliharaan TUHAN, tergembala dan dipelihara oleh TUHAN sampai kepada penggembalaan yang sempurna; Yerusalem yang baru.
Saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat di Malaysia, di Bandung; Shalom, salam sejahtera, dan biarlah damai sejahtera memerintah hidup kita masing-masing. Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang terus mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Mari kita berdoa dengan hati yang sungguh-sungguh supaya kiranya firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita masing-masing, di atas segalanya nama TUHAN dipermuliakan.
 
Segera kita sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 13.
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
 
Di sini kita perhatikan: Satu dari kepala-kepalanya atau satu dari 7 (tujuh) kepala binatang itu seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membayakan hidupnya itu pada akhirnya sembuh. Dengan demikian, Antikris mengadakan mujizat kesembuhan.
Kesimpulannya: Terjadi mujizat kesembuhan atau Antikris mengadakan mujizat kesembuhan di tengah pelayanan mereka.
 
Adapun tujuan mereka mengadakan mujizat kesembuhan ialah supaya seluruh dunia heran, lalu mengikuti binatang itu -- itulah binatang yang keluar dari dalam laut atau Antikris --.
 
Pendeknya: Antikris membuat suatu sensasi besar-besaran tetapi tujuannya hanya untuk menyedot perhatian banyak orang, bahkan menyedot perhatian seluruh (seantero) dunia ini, sampai akhirnya, bila memungkinkan seantero dunia ini mengikuti Antikris. Jadi, hanya mengadakan sensasi saja.
Kalau seorang hamba TUHAN sibuk mengadakan sensasi, tetapi salib diabaikan, ini adalah tanda-tanda bahwa diri hamba TUHAN itu dikuasai oleh Antikris. Inilah yang disebut ibadah palsu, dan pelayanan palsu, serta mujizat palsu.
Jadi:
-          Sekalipun ibadah, disebut ibadah palsu.
-          Sekalipun ada pelayanan, disebut pelayanan palsu.
-          Sekalipun terjadi mujizat kesembuhan, disebut juga mujizat palsu.
 
Antikris adalah binatang yang keluar dari dalam laut, sesuai dengan Wahyu 13:1. Kemudian, tubuh antikiris merupakan kombinasi atau gabungan dari 3 (tiga) jenis binatang buas, antara lain:
1.      Macan tutul.
2.      Beruang.
3.      Singa.
Hal itu ditulis dalam Wahyu 13:2.
 
Kita akan melihat lebih jauh lagi tentang ANTIKRIS, yang merupakan kombinasi dari 3 (tiga) jenis binatang buas di dalam Mazmur 10.
Hal ini untuk kesekian kali telah disampaikan baik juga dalam Kebaktian Natal Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) 28-29 Desember 2020 (dua sesi) yang diikuti oleh banyak hamba TUHAN lewat Zoom Meeting, maupun lewat live streaming; namun sekalipun sudah disampaikan, saya berharap kita tetap mengikuti dengan rendah hati, tidak perlu gelisah.
 
Kita akan melihat ANTIKRIS dengan kombinasi dari 3 (tiga) jenis binatang buas; macan tutul, singa dan beruang, di dalam Mazmur 10.
Mazmur 10:8B-10
(10:8) Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah; (10:9) ia mengendap di tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam semak-semak; ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Ia menangkap orang yang tertindas itu dengan menariknya ke dalam jaringnya. (10:10) Ia membungkuk, dan meniarap, lalu orang-orang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat.
 
Antikris adalah kombinasi atau gabungan dari 3 (tiga) jenis binatang, yakni; Macan tutul, Singa, Beruang.
 
Adapun pekerjaan dari 3 (tiga) jenis binatang tersebut, Yang Pertama: MACAN TUTUL.
Pekerjaan macan tutul ialah, bagian A: “Matanya mengintip orang yang lemah.
Lemah = tidak kuat, ini menunjuk kepada gereja TUHAN yang tidak mempunyai dasar hidup, landasan hidup = tidak berdiri di atas korban Kristus. Kalau gereja TUHAN, rumah TUHAN tidak dibangun di atas korban Kristus ini gereja yang rapuh sekali, tidak mungkin kuat dan mudah sekali goyah oleh pengaruh-pengaruh yang tidak baik.
Sesuai dengan apa yang tertulis di dalam Matius 7:24-25; rumah dibangun di atas dasar batu penjuru, batu pilihan, batu yang mahal itulah korban Kristus, sehingga sekalipun ada tiga jenis ujian, namun rumah itu kuat karena dibangun di atas dasar korban Kristus.
-          Ujian pertama: Hujan turun, itulah ujian yang dari atas.
-          Ujian kedua: Datanglah banjir, itulah dosa kenajisan.
-          Ujian ketiga: Angin melanda rumah itu.
Sebaliknya pada Matius 7:26; kehidupan yang dibangun di atas pasir itulah keinginan daging, ia tidak akan mampu menghadapi 3 (tiga) jenis ujian tersebut, saat ujian itu datang ia rubuh dan hancur berkeping-keping. Inilah yang menjadi sasaran dari Antikris lewat macan tutul.
 
Pekerjaan macan tutul ialah, bagian B: “Ia mengendap di tempat yang tersembunyi.
Kalau seorang hamba TUHAN atau kalau seorang gembala sidang terlihat lemah lembut dan rendah hati karena ada maksud yang tersembunyi, itu adalah hamba TUHAN yang digambarkan seperti macan tutul. Mengapa dia lemah lembut dan rendah hati? Karena ada maksud yang tersembunyi. Jika kita lihat pada ayat sebelumnya itu jelas sekali; Mazmur 10:3.
 
Mazmur 10:3
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
 
Jadi sudah jelas sekali, Antikris itu loba berarti ada maksud yang tersembunyi di tengah ibadah dan pelayanannya yaitu cinta akan uang.
 
Yang dapat memahami hamba TUHAN yang sudah dikuasai oleh roh Antikris hanya Firman TUHAN. Mata jasmani manusia tidak dapat mengerti, tidak dapat melihat hanya mata TUHAN yang dapat melihat. Jadi, kalau TUHAN menyatakan perkara ini kepada kita berarti TUHAN mau menaruh mata-Nya di hati kita, sehingga kita dapat melihat pergerakan dari Antikris itu.
 
Itulah Antikris dalam 3 (tiga) tiga jenis binatang, yang pertama macan tutul, pekerjaannya:
a.       Matanya mengintip orang yang lemah.
b.      Ia mengendap di tempat yang tersembunyi.
 
Adapun pekerjaan dari 3 (tiga) jenis binatang tersebut, Yang Kedua: SINGA.
Pekerjaan singa, bagian A:Seperti singa di dalam semak-semak.”
Jadi pekerjaan singa adalah berada dalam semak-semak, menunjukkan bahwa Antikris memiliki pasukan elit, Antikris memiliki pasukan khusus atau tentara yang terlatih, sama seperti tentara di medan perang, ia akan menutupi dirinya dengan semak-semak, ia akan menutupi dirinya dengan dedaunan-dedaunan supaya keberadaannya tidak nampak oleh musuh, tidak nampak oleh mangsanya, seperti itulah geliat dari pada antikris. Sudah ada, tetapi keberadaannya tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
 
2 Tesalonika 2:3-4
(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
 
Intinya: Sebelum TUHAN datang kembali ke dunia ini untuk yang kedua kalinya, terlebih dahulu tampilnya antikris.
 
Pada ayat 3 dikatakan:
-          Haruslah datang dahulu murtad”, mengundurkan diri karena tidak kuat pikul salib.
-          Kemudian “haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa”, itulah pemberontak.
Jelas, orang yang mendurhaka dan memberontak, itu adalah antikris. Jadi, sebelum TUHAN datang untuk yang kedua kalinya ke dalam dunia ini, terlebih dahulu tampilnya antikris.
 
2 Tesalonika 2:5
(2:5) Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?
Seorang gembala sidang, seorang hamba TUHAN tidak boleh bosan untuk menyampaikan perihal geliat dari pada antikris.
 
Sekarang ini banyak hamba TUHAN menganggap enteng dengan hadirnya antikris. Suatu kali, saya melihat HP anak saya, lalu saya buka facebook saya, Daniel U. Sitohang, di situ saya lihat bagaimana hamba TUHAN menganggap enteng dengan hadirnya antikris, dan itu adalah suatu sikap yang teledor menurut saya, itu adalah kekeliruan dari seorang hamba TUHAN.
Seharusnya, seorang hamba TUHAN tidak boleh bosan, tidak henti-hentinya di dalam hal menyampaikan geliat dari pada antikris. Jangan sibuk hanya bicara soal berkat. Seandainya kita cari dahulu Kerajaan Sorga, maka semuanya pasti ditambahkan kok, tetapi yang pasti, geliat dari antikris ini harus dijelaskan, harus dijabarkan oleh seorang pemimin sidang jemaat, oleh seorang hamba TUHAN, oleh seorang gembala sidang yang dipercayakan tanggung jawab di atas pundaknya untuk keselamatan jiwa-jiwa.
 
2 Tesalonika 2:6-7
(2:6) Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. (2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,
 
Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. Jadi, dia sudah ada, namun masih tertahan, sehingga;
-          Kita masih beribadah dan menjalankan ibadah yang terhubung dengan salib = korban sembelihan.
-          Di tengah ibadah ini kita menikmati firman yang dibukakan sebagai kebutuhan jiwa kita = korban santapan.
 
Lalu pada ayat 7, secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, artinya; antikris sekarang sudah tampil, sudah ada, dan mereka bekerja secara tersembunyi dan rapi, mereka bekerja secara rahasia, bergerilya, sehingga mata manusia tidak dapat melihat pergerakan mereka. Tidak bisa dilihat oleh mata manusia, tetapi sebetulnya sudah ada.
 
Pekerjaan singa, bagian B: “Ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas
Mazmur 10:9
(10:9) ia mengendap di tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam semak-semak; ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Ia menangkap orang yang tertindas itu dengan menariknya ke dalam jaringnya.
 
Ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas.
Orang yang tertindas à Orang yang banyak menanggung penderitaan, menanggung banyak beban pergumulan dalam hidupnya, sampai dia terintimidasi, tertindas.
 
Di sini kita melihat: Ia menangkap orang yang tertindas itu dengan menariknya ke dalam jaringnya. Kemudian, sesudah mangsanya tertangkap, selanjutnya mangsanya yang tertangkap itu ditarik ke dalam jaringnya, ditarik ke dalam jeratnya, ditarik ke dalam perangkapnya.
 
Sekalipun kehidupan kita memang tertindas karena banyaknya penderitaan yang harus ditanggung di tengah-tengah pengikutan kita kepada TUHAN, jangan kita berusaha untuk melepaskan diri dari ikatan Roh, jangan kita berusaha untuk melepaskan diri dari ibadah pelayanan ini, lalu menginginkan kebebasan dunia ini.
Sebenarnya kebebasan dunia ini adalah jaringnya Setan. Kebebasan dunia ini adalah jeratnya Setan. Perhatikanlah, camkanlah dengan baik: sekalipun tertindas, menanggung banyak penderitaan, banyak menanggung beban pergumulan, pergumulan yang satu belum selesai lalu menyusul pergumulan yang kedua, pergumulan yang kedua belum selesai lalu menyusul pergumulan yang ketiga, silih berganti terus menerus, tetapi satu hal yang mau saya sampaikan; jangan kita berusaha untuk melepaskan diri dari ikatan Roh, jangan kita berusaha melepaskan diri dari ibadah pelayanan ini untuk kebebasan dunia sana, sebab itu merupakan jaringnya Setan, itu merupakan jeratnya Setan, itu merupakan perangkap dari Setan.
 
Jadi, kalau kita tidak memperoleh pengertian, tidak mendapatkan pembukaan Firman TUHAN, kita ini liar, binasa, sekalipun ada di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi dengan pengertian yang mulia dan suci dari TUHAN, kita dapat menyenangkan hati TUHAN setiap kali kita menghadap TUHAN lewat pertemuan-pertemuan ibadah yang TUHAN percayakan. Itulah tentang “singa” dengan dua pekerjaannya.
 
Adapun pekerjaan dari 3 (tiga) jenis binatang tersebut, Yang Ketiga: BERUANG.
Pekerjaan dari beruang adalah membungkuk dan meniarap, seperti yang tertulis pada ayat 10. Jelas, hal ini menunjuk; kelemah-lembutan dan kerendahan hati, di mana tujuannya adalah supaya orang yang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat.
 
Mazmur 10:10
(10:10) Ia membungkuk, dan meniarap, lalu orang-orang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat.
 
Ia membungkuk, dan meniarap, lalu orang-orang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat. Jadi, membungkuk dan meniarap, jelas ini adalah kelemahlembutan dan kerendahan hati. Terlihat memang seolah-olah seperti itu, kelemah-lembutan dan kerendahan hati dari seorang hamba TUHAN. Tujuannya adalah supaya orang yang lemah jatuh ke dalam cakarnya yang kuat.
 
Pendeknya: Beruang adalah gambaran dari seorang hamba TUHAN yang tidak jujur dan tidak tulus.
Jika seorang hamba TUHAN, jika seorang pemimpin sidang jemaat, jika seorang gembala sidang tidak mendidik sidang jemaat untuk memikul salibnya, lalu ia pura-pura merendahkan dirinya, pura-pura lemah lembut di hadapan sidang jemaat, itu sama dengan beruang yang menusuk dengan cakarnya, bahkan mengoyak-ngoyak dada dari pada sidang jemaat.
 
Terlihat seperti lemah lembut, pura-pura baik, dan rendah hati, tetapi ibadah dan pelayanannya tidak dihubungkan dengan salib, itu bagaikan cakar beruang yang menusuk dada dari pada sidang jemaat. Hati-hati.
Roh-roh semacam inilah yang harus kita uji. Ujilah roh itu! Karena di dalam 1 Yohanes 4, antikris sudah berada dalam dunia ini, maka pelayanan dari seorang hamba TUHAN harus diuji.
Jadi, kalau hamba TUHAN hanya rendah hati dan lemah lembut, tetapi ibadahnya tidak dihubungkan dengan salib, itu bagaikan cakar beruang yang mengoyak-ngoyak sidang jemaat.
 
Inilah hikmat yang TUHAN berikan sangatlah berarti bagi kita. Oleh sebab itu, jangan kita datang dengan ibadah Taurat, jangan datang dengan ibadah lahiriah, tetapi lahir batin kita beribadah kepada TUHAN.
 
Kesimpulannya dari 3 (tiga) jenis binatang buas yang merupakan gambaran dari antikris:
1.      Macan tutul, pekerjaannya mengendap di tempat yang tersembunyi.
2.      Singa, pekerjaannya mengendap untuk menangkap orang yang tertindas.
3.      Beruang, pekerjaannya membungkuk dan meniarap.
Artinya; ibadah dari antikris ini palsu, kemudian pelayanan dari antikris ini palsu, bahkan mujizat yang diadakan oleh antikris itu juga palsu.
 
Saya ini bukan anti mujizat. Saya ini mendambakan mujizat. Jangankan mujizat pertama, mujizat kedua pun saya rindukan.

-          Mujizat pertama terjadi pada pesta nikah di Kana, ialah air berubah menjadi anggur dalam nikah, supaya nikah kita ini ada keubahan, hubungan kita dengan TUHAN harus ada dalam keubahan.

-          Kemudian, mujizat yang kedua juga terjadi di Kana, di mana anak yang akan berujung pada maut tetapi disembuhkan.

Saya bukan hanya merindukan mujizat pertama, tetapi mujizat kedua juga saya butuhkan, mujizat kesembuhan juga saya butuhkan.
 
Saya ini bukan hamba TUHAN yang mungkin sudah diomong-omong di mana-mana, yang mengatakan bahwa saya ini anti mujizat, karena saya lihat di dalam suatu video bahkan mungkin saya dikatakan anti mujizat. Saya tidak anti mujizat; jangankan mujizat yang pertama, tetapi mujizat kedua juga saya butuhkan di tengah ibadah dan pelayanan, supaya yang sakit sembuh. Tetapi kalau ibadah, kalau pelayanan tidak dihubungkan dengan salib, sekalipun ada mujizat di tengah ibadah, itulah yang disebuh mujizat palsu. Sekalipun kesembuhan terjadi, benar-benar sembuh, tetapi kalau ibadah tidak dihubungkan dengan salib, itu yang disebut mujizat palsu. Jadi, tergantung ibadahnya.
 
Kalau mujizat terjadi, tetapi ibadahnya tidak dihubungkan dengan salib, pelayanan tidak dihubungkan dengan salib, hanya pura-pura, mengendap-mengendap, pura-pura membungkuk, pura-pura rendah hati, tetapi ibadahnya tidak dihubungkan dengan salib, maka sekalipun mujizat terjadi di tengah ibadah, disebutlah itu ibadah palsu, pelayanan palsu, mujizat palsu.
 
Kita lihat terlebih dahulu Injil Matius 24.
Matius 24:15,23-24
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya -- (24:23) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. (24:24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
 
Kalau kita melihat di sini; kemunculan dari pada antikris, mesias-mesias palsu, nabi-nabi palsu, guru-guru palsu, dan antikris, adalah untuk menyesatkan banyak orang, bahkan sekiranya mungkin mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan juga, itulah orang-orang yang diurapi bagaikan bintang-bintang di langit.
 
Jadi, bukan hanya sidang jemaat, bukan hanya orang banyak, tetapi sekiranya mungkin, bintang-bintang di langit juga akan dijatuhkan, disesatkan oleh hadirnya antikris tersebut.
 
Lalu, pada ayat 25 dikatakan ...
Matius 24:25
(24:25) Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
 
Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, sebagaimana tadi Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Tesalonika tidak jemu-jemu, tidak jenuh-jenuh, tidak bosan-bosannya menjelaskan tentang tampilnya antikris dengan segala geliatnya, dengan segala lika-likunya, dengan segala tabiat-tabiat mereka dijelaskan, sehingga apabila nanti antikris tampil bagaikan binatang buas yang berkuasa di rumah TUHAN, jangan heran lagi, sebab TUHAN sudah mengajarkan itu kepada kita, sidang jemaat GPT “BETANIA”, baik juga sidang jemaat yang ada di Malaysia, di Bandung, baik juga anak TUHAN yang terus mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, baik di dalam negeri maupun di luar negeri di mana pun anda berada.
 
Matius 24:26
(24:26) Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.
 
Dengan jelas di sini kita melihat, ciri-ciri tampilnya antikris atau mesias-mesias atau guru-guru palsu adalah munculnya banyak kelompok-kelompok.
-          Ada yang mengatakan: Lihat, Ia ada di padang gurun. Itu berarti ada “kelompok”.
-          Kemudian, ada yang mengatakan: Lihat, Ia ada di dalam bilik. Itu berarti ada “kelompok” lagi.
Itulah ciri-ciri nanti tampilnya antikris, yaitu munculnya banyak kelompok-kelompok; ada kelompok “padang gurun”, ada kelompok “bilik”.
 
Tetapi, yang sebenarnya adalah ...
Matius 24:27
(24:27) Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
 
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, berarti terjadinya pembangunan tubuh Kristus, kesatuan tubuh lewat Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
 
Jadi sebelum Yesus datang ke dunia ini kembali untuk yang kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, maka akan terlebih dahulu tampil antikris, di mana ciri-cirinya adalah ada kelompok “padang gurun”, ada kelompok “ dalam bilik”, berarti; masih terpisah-pisah.
Dan sekarang ini perpecahan sudah mulai banyak terjadi; biasanya itu terjadi karena egois. Kalau Rasul Paulus menuliskannya di dalam 1 Korintus 1 dan 3, itu terjadi karena masih berpikir secara manusia duniawi, berarti; egois.
 
Matius 24:28
(24:28) Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."
 
Jadi, yang benar adalah di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun. Kesatuan tubuh itu terlihat kalau kita sudah merindukan “bangkai”, itulah kematian Yesus Kristus. Kalau hanya sibuk berbicara soal “kelompok”, sibuk berbicara soal “mujizat”, itu belum tanda bahwa Yesus datang, itu baru tanda (ciri) dari munculnya antikris.
 
Oleh sebab itu, kita patut bersyukur, karena TUHAN ajar kita lewat ibadah ini dihubungkan langsung dengan salib, supaya dilanjutkan dengan pengalaman kematian, menikmati “bangkai”.  Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun. Mari kita menikmati salib yang dilanjutkan dengan pengalaman kematian, “bangkai”.
 
Sekarang, kita akan kembali melihat 2 Tesalonika 2.
2 Tesalonika 2:9-10
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
 
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, disertai dengan tanda-tanda dan disertai dengan mujizat-mujizat palsu dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
 
Jadi, tampilnya antikris atau si pendurhaka itu, disertai dengan;
-          Rupa-rupa perbuatan ajaib.
-          Tanda-tanda heran.
-          Mujizat-mujizat palsu dan dengan rupa-rupa tipu daya jahat.
 
Pertanyaannya: MENGAPA MUJIZAT YANG DIADAKAN ANTIKRIS TADI DISEBUT DENGAN MUJIZAT PALSU?
Sebagai STUDY BANDING, kita akan melihat di dalam Injil Matius 7, dengan perikop: “Hal Pengajaran Sesat
Matius 7:15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
 
Singkatnya: Nabi-nabi palsu disebut dengan serigala berbulu domba.
 
Matius 7:20
(7:20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
 
Untuk mengenal nabi-nabi palsu, untuk mengenal serigala berbulu domba, itu dilihat dari buah pelayanan mereka.
 
Sekarang pertanyaannya: APA BUAH PELAYANAN MEREKA?
Matius 7:21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
 
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Jadi, bukan setiap orang yang berseru dan menyebut nama “Tuhan”, lalu dia masuk sorga. Bukan berarti kalau dia adalah hamba TUHAN, kalau dia adalah pendeta, lalu masuk sorga. Bukan berarti kalau dia imam-imam, lalu dia masuk sorga. Bukan berarti kalau dia ada di tengah ibadah, lalu dia masuk sorga. Tidak.
 
Matius 7:22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
 
Inilah buah pelayanan dari nabi-nabi palsu, YANG PERTAMA: Bernubuat demi nama TUHAN.
Sibuk menyampaikan pemberitaan firman tetapi tidak jelas arah dan juntrungan pelayanannya. Kalau kita menggunakan pola Tabernakel, Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, maka arah dari pelayanan ini akan jelas;
-          dimulai dari Pintu Gerbang = percaya. Yesus adalah pintu gerbang sorga.
-          Kemudian, perbuatan-Nya ialah mati di kayu salib dan bangkit, itu terkena pada dua alat yang ada di HALAMAN, yaitu;
1.      Mezbah Korban Bakaran,
2.      dan Kolam Pembasuhan.
Di tengah-tengah penginjilan itu, memang banyak mujizat terjadi.
-          Tetapi, yang TUHAN mau harus lanjut ke perkembangan berikutnya, itulah RUANGAN SUCI dengan 3 (tiga) alat di dalamnya:
1.      Meja Roti Sajian, itulah Firman Allah, korban penebusan yang dikerjakan oleh Anak Allah.
2.      Pelita Emas, itulah Allah Roh Kudus.
3.      Mezbah Dupa, itulah kasih dari Allah Bapa.
Jadi, yang TUHAN mau ialah harus beralih kepada perkembangan berikutnya, yaitu memiliki 3 (tiga) tabiat dari Allah Tri Tunggal.
-          Meja Roti Sajian adalah tabiat dari Allah Anak, di mana Yesus mengerjakan penebusan di atas kayu salib. Meja Roti Sajian, itulah Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci. Ini adalah pekerjaan dari Yesus, Anak Allah.
-          Kemudian, Pelita Emas itulah kehidupan yang diurap Roh-El Kudus menjadi terang.
-          Tabiat yang ketiga dari Allah Tri Tunggal adalah Mezbah Dupa, itulah kasih Allah lewat doa penyembahan.
 
Memang, saat di mana-mana ada pemberitaa Injil, KKR, selalu ada mujizat, kesembuhan terjadi, karena Yesus telah mati di kayu salib, tetapi tidak berhenti sampai di situ, sebab itu adalah Kristen halaman.
Oleh sebab itu, harus meningkat sampai ke Ruangan Suci, sebab 3 (tiga) tabiat Allah itu harus kita miliki;
1.      Penuh dengan Firman Allah = Meja Roti Sajian.
2.      Penuh dengan Roh Allah = Pelita Emas.
3.      Memuncak dengan penuh dengan kasih Allah = Mezbah Dupa.
 
Tetapi di sini kita melihat; mereka sibuk bernubuat, tetapi arah juntrungan pemberitaan firman tidak jelas, tidak terarah. Kalau kita menggunakan pola pemberitaan firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, semuanya jelas;
-          Dari percaya (kemudian Kristen halaman);
-          Meningkat lagi berada di dalam Ruangan Suci, tergembala dalam ruangan pengudusan;
-          Dalam penggembalaan harus memuncak, dituntun oleh tongkat kerajaan (tongkat kebenaran), memuncak sampai doa penyembahan yang menembusi takhta Allah.
 
Itu sebabnya Rasul Paulus mengajarkan apa yang dia lihat ketika dia diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga; dia sudah melihat Mezbah Pembakaran Ukupan itu ternyata sudah ada di Ruangan Maha Suci. Inilah yang kita terima kalau kita menggunakan pola Tabernakel. Tetapi kalau hanya bernubuat di mana-mana, di mana-mana memberitakan firman, tetapi arahnya tidak berpola, itu semua tidak ada artinya.
 
Inilah buah pelayanan dari nabi-nabi palsu, YANG KEDUA: Mengusir Setan.
Dari tadi saya sudah katakan: Saya paling senang kalau Setan diusir dari tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Tetapi apa artinya mujizat pengusiran Setan terjadi tetapi mengabaikan ibadah salib? Tidak ada artinya.
 
Inilah buah pelayanan dari nabi-nabi palsu, YANG KETIGA: Mengadakan banyak mujizat.
Ketika mereka mengadakan mujizat, selalu “demi nama TUHAN”, selalu “demi nama TUHAN”.
 
Tetapi, lihatlah pada ayat 23 ...
Matius 7:23
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
 
Sibuk mengadakan 3 (tiga) perkara ajaib, tetapi pada akhirnya TUHAN berkata kepada antikris, TUHAN berkata kepada nabi palsu: “Aku tidak pernah mengenal kamu!” TUHAN kembali berkata kepada nabi palsu: “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
 
Nabi-nabi palsu sibuk mengadakan 3 (tiga) perkara ajaib ini, yaitu; “bernubuat, mengusir Setan, mengadakan banyak mujizat”, tetapi TUHAN berkata: “Aku tidak pernah mengenal kamu!”, lalu kemudian TUHAN kembali berkata: “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Bukankah ini adalah pertanyaan besar?
Terjadi keajaiban, tetapi TUHAN tidak mengenal. Tejadi keajaiban, tetapi TUHAN berkata “kamu sekalian pembuat kejahatan”. Di mana letak kejahatannya?
Inilah pelajaran yang harus kita terima sore hari ini. Itu sebabnya di atas tadi saya sudah katakan: kita semua rindu mujizat, supaya yang sakit menjadi sembuh, tetapi kalau ibadah tidak dihubungkan dengan salib, maka inilah yang disebut “pembuat kejahatan”.
 
Matius 7:21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
 
Yesus, Anak Allah, telah melakukan kehendak Allah Bapa di atas kayu salib 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu.
 
Dalam Injil Matius 26:42, Yesus berkata: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!” Yesus telah meminum cawan Allah, Yesus telah menanggung banyak penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib, dengan demikian kehendak Allah terlaksana.
Jadi, kalau ibadah tidak dihubungkan dengan kehendak Allah, kalau ibadah tidak dihubungkan dengan salib Kristus, pelayanan tidak dihubungkan dengan salib, sekalipun 3 (tiga) perkara ajaib terjadi, namun TUHAN berkata: “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Bukankah pikiran kita sudah terbuka, sekarang? Oleh sebab itu, kalau pikiran kita sudah terbuka oleh pengertian yang mulia ini, maka jangan lagi bersedih atau ciut hatinya, mengecil hatinya, ketika melihat apabila setiap kali ada KKR terjadi mujizat kesembuhan, tidak usah kecil hati.  Kalau kita sudah dewasa rohani seperti kapten perwira itu, maka sepatah kata saja firman terlontar dari mulut, maka anak buahnya sembuh. Jadi, tidak usah ikuti sampai kita tidak rasa air liur keluar dari mulut yang menganga karena terpesona melihat hamba TUHAN sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, tidak usah sampai begitu. Kalau kita dewasa, maka kita akan mengerti bahwa; dengan sepatah kata yang keluar dari mulut Allah pasti sembuh, luka hati pasti sembuh.
 
Jangankan yang lumpuh bisa berjalan, bahkan sampai luka hati pun pasti sembuh. Kalau yang lumpuh bisa berjalan, itu adalah karunia TUHAN, tetapi kalau luka batin, itu jelas pekerjaan salib, tidak bisa disembuhkan dengan “sembuh, sembuh, sembuh”. Oleh sebab itu, hanya dengan sepatah kata saja, maka pasti sembuh; kebencian sembuh, ego sembuh, kebenaran diri sendiri sembuh, semua sembuh, sakit hati sembuh, tidak ada lagi akar pahit; itu orang dewasa. Sepatah kata firman yang terlontar (terucap) dari mulut, maka kita dapat meyakinkan dan menyembuhkan.  Inilah perbedaan “Kristen halaman” dan “Kristen di dalam Ruangan Suci.”
 
Kembali saya membaca Matius 7.
Matius 7:21-23
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
 
Sekalipun nabi-nabi palsu mengadakan mujizat secara ajaib, namun Tuhan berkata kepada mereka; “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Mengapa? Karena ibadah tidak dihubungkan dengan kehendak Allah, pelayanan tidak dihubungkan dengan salib Kristus.
Sekalipun mujizat terjadi tetapi, kalau ...
-          ibadah tidak dihubungkan dengan salib,
-          pelayanan tidak dihubungkan dengan salib,
maka mujizat yang terjadilah itulah yang disebut “mujizat palsu”.
 
Saya berharap, masing-masing kita bersikap dewasa, sebab guncangan ini sudah jelas akan mengarah kepada antikris. Tidak mungkin Corona ini bisa berlalu begitu saja sekalipun hanya dengan vaksin.
Saya tidak tahu bagaimana akhir dari pada Corona ini nanti, tetapi saya tidak peduli. Yang saya mau tahu adalah bagaimana supaya hidup rohani kita ini dituntun sampai berada pada puncak rohani, itulah doa penyembahan, sebab itu saja tempat perlindungan kita, tidak ada yang lain lagi.
Kalau kita mau mengatasi gelagat, geliat lika-liku antikris dengan kepandaian kita, dengan intelektual kita, itu tidak akan bisa, sebab hal itu tidak bisa dilihat mata. Oleh sebab itu, biarlah kita semakin hari semakin dewasa di dalam hal mengikuti TUHAN. Janganlah kita datang mengikuti TUHAN hanya menjalankan ibadah lahiriah.
 
Selanjutnya, kita akan memperhatikan: SIAPA YANG MENJADI TARGET (SASARAN) DARI ANTIKRIS?
Untuk melihat jawabnya, kita kembali memperhatikan 2 Tesalonika 2.
2 Tesalonika 2:9-10
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
 
Yang menjadi sasaran dari pada antikris adalah orang yang tidak menerima kebenaran, orang-orang yang tidak mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan jiwa mereka. Jelas, ini adalah orang-orang yang menolak salib; tidak menerima kebenaran yang datangnya dari salib, tidak mengasihi kebenaran yang datangnya dari salib.
 
Kebenaran yang sejati hanya datang dari salib. Di luar salib, tidak ada lagi kebenaran. Percayalah; kebenaran yang sejati datangnya dari salib, sebab di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Seharusnya, mujizat adalah bagian dari salib. Jangan jadikan salib sebagai bagian dari mujizat. Kalau hanya bicara berkat di tengah ibadah dan pelayanan, kalau hanya bicara mujizat di tengah ibadah dan pelayanan, disertai dengan pura-pura lemah lembut, itu sama dengan 3 (tiga) jenis binatang tadi yang mengendap-mengendap, tidak ada artinya.
Jadi, jangan berkata: “Wah, hamba TUHAN itu lembut sekali ketika berbicara”, tetapi uji dulu rohnya; lihat ibadahnya, lihat pelayanannya. Apakah ibadahnya dihubungkan dengan salib atau tidak? Jangan tertipu lagi.
Wah, Pendeta Daniel U Sitohang itu kalau berbicara tidak seperti orang batak, lembutnya minta ampun”, hati-hati, lihat ibadahnya; apakah dihubungkan dengan salib atah tidak? Lihat pelayanannya; apakah dihubungkan dengan salib atah tidak? Jangan terkecoh dengan hal-hal seperti itu, di mana hamba TUHAN pura-pura lemah lembut.
Jadi, orang yang tidak menerima kebenaran, orang yang tidak mengasihi kebenaran, itulah orang yang menolak salib.
 
Kembali saya sampaikan: Yang menjadi target atau sasaran dari pada antikris ketika mereka sibuk mengadakan mujizat di tengah ibadah dan pelayanan adalah mereka yang tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran, itulah kebenaran yang dari salib. Kebenaran yang sejati datangnya dari salib, itulah yang dapat menyelamatkan jiwa.
Inilah yang menjadi target (sasaran) dari antikris, sehingga mereka sibuk mengadakan mujizat. Target mereka adalah orang yang menolak kebenaran, orang yang tidak mengasihi kebenaran salib.
 
Kita bandingkan dengan Kitab Daniel. Pernyataan Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika apakah sesuai dengan nubuatan nabi Daniel?
Daniel 11:30
(11:30) karena akan datang kapal-kapal orang Kitim melawan dia, sehingga hilanglah keberaniannya. Lalu pulanglah ia dengan hati mendendam terhadap Perjanjian Kudus dan ia akan bertindak: setelah pulang kembali, ia akan menujukan perhatiannya kepada mereka yang meninggalkan Perjanjian Kudus.
 
Sudah sangat jelas sekali bahwa target (sasaran) dari antikris adalah orang-orang yang menolak Perjanjian Kudus, orang-orang yang menolak salib Kristus (korban Kristus). Itulah sasaran dari antikris.
 
APA PERJANJIAN KUDUS INI?
Kembali lagi Rasul Paulus menjelaskan apa yang sudah dinyatakan oleh nabi Daniel beberapa ribu tahun yang lalu. Apa yang disampaikan nabi Daniel dilengkapi lagi oleh Rasul Paulus lewat pernyataannya kepada orang Ibrani.
 
Ibrani 10:7
(10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
 
Yesus, Anak Allah, datang ke dunia ini, tidak lain tidak bukan, dengan satu tujuan untuk melakukan kehendak Allah Bapa di sorga.
 
Kita datang di tengah ibadah dan pelayanan ini adalah untuk melakukan kehendak Allah Bapa. Lepaskan ego, biarlah itu tanggal dari kehidupan kita. Kiranya tabiat daging sudah robek dari kehidupan kita masing-masing. Oleh sebab itu, ibadah ini harus memuncak sampai doa penyembahan (robek).
 
Ibrani 10:8
(10:8) Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --.
 
Allah tidak menghendaki ibadah yang dijalankan secara Taurat. Sekalipun kita menjalankan ibadah Taurat begitu rupa dengan membawa korban dan persembahan; korban sembelihan, korban persembahan, korban bakaran, namun TUHAN tidak menghendaki itu.
 
Ibrani 10:9
(10:9) Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
 
"Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yesus datang ke dunia ini untuk melakukan kehendak Allah Bapa; Dia meminum cawan Allah, Dia menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib. Yang berbuat dosa bukankah manusia? Tetapi Yesus yang menanggung penderitaan di atas kayu salib = minun cawan Allah.
 
Menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib = melakukan kehendak Allah Bapa. Untuk apa? Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua, Perjanjian Kudus. Perjanjian yang pertama dihapuskan untuk menegakkan perjanjian yang kedua. Yesus telah menggenapkan perjanjian yang pertama di atas kayu salib, itulah perjanjian kudus.
Jadi, kalau kita menolak Perjanjian Kudus, kalau kita berlaku fasik terhadap Perjanjian Kudus, berlaku fasik terhadap kehendak Allah, berlaku fasik terhadap salib Kristus, inilah yang menjadi target (sasaran) dari antikris.
 
Biarlah pikiran ini terbuka oleh karena pengertian yang kita terima malam ini. Dan kita pun harus bersyukur berterimakasih kepada TUHAN oleh firman yang sudah kita terima malam hari ini, sebab TUHAN berkemurahan kepada siapa yang berkemurahan. Bisa saja TUHAN tutup tidak terjadi pembukaan firman sore ini, tetapi TUHAN menaruh belas kasih kepada siapa Ia menaruh belas kasih. Ingat itu.
 
Untuk perkara yang lahiriah, tidak usah kita kecil hati, sampai menciut, tidak usah. Ingat; yang menjadi target (sasaran) antikris sehingga mereka sibuk mengadakan mujizat adalah orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian Kudus, tidak menghargai kebenaran, tidak mengasihi kebenaran yang datang dari salib.
 
Ibrani 10:1
(10:1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
 
Dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Ibadah Taurat itu hanya bayangan dari keselamatan, bukan hakekat dari keselamatan.
Apa itu Ibadah Taurat? Mulut memuji TUHAN dengan luar biasa, tetapi hatinya jauh dari firman yang disampaikan = tubuh jasmaninya dipersembahkan kepada TUHAN, tetapi manusia batiniah, manusia dalam tidak dipersembahkan kepada TUHAN, itu adalah ibadah Taurat.
Biarpun menjalankan ibadah secara khikmat, namun tidak ada artinya = berlaku fasik terhadap salib. Inilah yang menjadi sasaran dari pada antikris.
 
Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
Yang dapat menghapus dosa kita adalah kebenaran yang sejati, itulah salib di Golgota, itulah Perjanjian Kudus yang harus ditegakkan, karena sudah menggenapkan perjanjian yang pertama, itulah hukum Taurat, ibadah Taurat.
 
Kiranya hal ini diperhatikan sidang jemaat yang memperhatikan firman di rumah kediaman masing-masing, baik di Serang, Cilegon, maupun di Bandung, di Malaysia, maupun anak-anak TUHAN yang terus mengikuti pemberitaan firman lewat live streaming. Perhatikan dengan baik-baik, jangan diabaikan.
 
Ibrani 10:10
(10:10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
 
Hanya dengan korban Kristus, kita diselamatkan, bukan dengan barang fana, bukan dengan perak, bukan dengan emas, bukan dengan harta kekayaan, bukan dengan uang yang banyak, tetapi dengan darah Yesus, darah salib Kristus. Itulah perjanjian kudus, perjanjian yang kedua yang harus kita tegakkan. Jangan berlaku fasik terhadap Perjanjian Kudus, perjanjian yang kedua, supaya kita jangan dilibas oleh antikris.
 
Kita kembali membaca Wahyu 13.
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
 
Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh, berarti antikris mengadakan mujizat kesembuhan.
 
Kemudian, seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Jadi, sudah jelas; antikris mengadakan sensasi besar-besaran, dengan satu tujuan; supaya seluruh dunia heran, supaya banyak orang heran, termasuk seantero dunia, lalu mengikuti mereka.
Kalau kita hanya heran dengan mujizat, tidak heran kepada yang sepatutnya diherankan, itu kan sudah aneh namanya. Yang membuat kita heran kan salib di Golgota? Kalau sembuh, itu kan karunia Ilahi, lewat seorang hamba TUHAN. Yang membuat kita berubah kan salib. Biar tumpang tangan beberapa kali, tetapi kalau tidak mau berubah ya tidak akan berubah.
 
Lihat, setelah mengikuti binatang itu, APA LAGI YANG TERJADI?
Wahyu 13:4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
 
Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Seperti yang sudah dikatakan ada ayat 2, bahwa Setan memberikan takhtanya, kekuatannya dan kekuasaannya kepada binatang yang pertama yang keluar dari dalam laut, itulah antikris.
 
Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?" Kalau perkataan mereka keluar dari mulut mereka seperti itu, menunjukkan bahwa mereka sudah keliru, bodoh.
Lihatlah, orang yang terheran-heran dengan mujizat, tidak heran dengan salib, akhirnya menjadi pengikut antikris. Sesudah menjadi pengikut antikris, selanjutnya pengikutan itu dibawa kepada penyembahan. Demikian juga kita dalam mengikuti TUHAN, selanjutnya dituntun oleh tongkat kerajaan, tongkat kebenaran sampai kepada penyembahan (kekekalan).
Setan juga demikian; setelah menjadi pengikut antikris, selanjutnya dituntun sampai kepada penyembahan, yaitu menyembah naga (Setan) dan menyembah antikris. Sesudah menyembah Setan dan antikris, lalu mereka berkata: Siapakah yang sama seperti binatang ini? Kemudian, mereka kembali berkata: Siapakah yang dapat berperang melawan dia?
 
Ucapan yang terlontar dari mulut mereka ini adalah ucapan bodoh, ucapan yang penuh dengan kekeliruan, ucapan yang salah kaprah. Mereka lupa bahwa TUHAN adalah Maha segalanya, lupa bahwa TUHAN adalah pribadi Sang Khalik, Dialah penjunan dan kita ini dibentuk dari tanah liat.
Mengapa mereka lupa? Karena pengikut dari antikris sudah digiring sampai kepada penyembahan yang salah. Kalau penyembahannya salah, itu yang menyebabkan seseorang lupa kepada TUHAN. Kalau kita sibuk menyembah berhala, maka yang terjadi adalah lupa TUHAN.
 
Berhala, artinya; segala sesuatu yang melebihi dari TUHAN.
-          Meninggalkan ibadah pelayanan karena pekerjaan, itu berhala.
-          Meninggalkan ibadah pelayanan karena menuntut ilmu setinggi langit, itu adalah berhala.
Ingat; kalau seseorang sudah jatuh dalam penyembahan berhala, kalau penyembahannya sudah keliru, maka hidupnya pasti keliru. Itu sesuai dengan ucapan mereka yang menjadi pengikut antikris tadi: Siapakah yang sama seperti binatang ini? Ini adalah kekeliruan. Kemudian, mereka kembali berkata: Siapakah yang dapat berperang melawan dia? Jadi, sudah semakin keliru.
 
Hal itu juga pernah terjadi terhadap bangsa Israel di dalam Keluaran 32, dengan perikop: “Anak lembu emas tuangan
Keluaran 32:7
(32:7) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
 
Bangsa Israel yang dipimpin oleh Musa keluar dari Mesir, dari perbudakan Firaun dan perbudakan Mesir, mereka telah rusak lakunya.
 
MENGAPA RUSAK LAKUNYA? Mengapa hidupnya keliru? Mengapa salah kaprah hidupnya? Mari kita memperhatikan ayat selanjutnya ...
Keluaran 32:8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
 
Pada saat mereka menyembah patung anak lembu emas tuangan, mereka berkata: “Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir” Inilah yang terjadi kalau sudah jatuh ke dalam penyembahan yang salah.
 
Hati-hati dengan berhala di akhir zaman ini, baik itu pekerjaan, pendidikan, gelar tinggi, harta kekayaan, dan lain sebagainya. Kalau sudah menyembah berhala, pasti pikirannya keliru, hidupnya salah kaprah, banyak kekeliruan di dalam dirinya.
Seolah-olah itu nomor satu melebihi dari TUHAN. Seolah-olah pendidikan yang tinggi nomor satu melebihi dari TUHAN. Seolah-olah pekerjaan nomor satu melebihi dari TUHAN. Seolah-olah uang yang lebih nomor satu melebihi dari TUHAN. Seolah-olah gelar tinggi yang nomor satu melebihi dari TUHAN.
Hal ini sudah salah kaprah, bukan? Mereka lupa, bahwa Yesus Anak Domba Paskah sudah mati di kayu salib untuk membebaskan kita dari dosa dunia ini, tetapi hanya karena berhala, orang bisa salah kaprah, orang bisa keliru, menjadi bodoh tidak ketulungan.
 
Ingat: Sebagai tanda kasih dari saya kepada sidang jemaat, sebagai tanda kasih dari saya kepada sidang jemaat di Malaysia, di Bandung, anak-anak TUHAN yang  terus memberi diri digembalakan lewat live streaming, saya sampaikan: yang ada ini nanti akan berlalu, diganti dengan langit bumi yang baru, itulah mempelai TUHAN. Ingatlah hal ini.
 
Ayo, hati-hati dengan berhala. Kalau kita mengikuti TUHAN, maka ibadah harus dibawa pada puncaknya, itulah doa penyembahan. Setan juga seperti itu; setelah mengikuti antikris, lalu dituntun kepada penyembahan, tetapi penyembahannya salah dan akhirnya keliru.
 
Keluaran 32:9
(32:9) Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
 
Selain keliru, bangsa Israel pun menjadi suatu bangsa yang tegar tengkuk.
 
Kalau seseorang mempertahankan kekeliruan, maka akan menjadi tegar tengkuk. Biar diluruskan pun, tetapi orang seperti ini susah untuk diluruskan.
 
Keluaran 32:10-11
(32:10) Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar." (32:11) Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
 
Musa adalah seorang hamba TUHAN yang rendah hati, dia terus melunakkan hati TUHAN, supaya kemurahan TUHAN dinyatakan dalam setiap perhimpunan ibadah-ibadah kita ini. Bukankah kita dibebaskan dari perbudakan dosa dunia ini karena korban paskah, kematian Yesus di kayu salib? Bukankah dua tangan TUHAN yang kuat menuntut perjalanan rohani kita, menopang perjalanan rohani kita? Lalu, mengapa kita lupa?
 
Dan saya juga selalu berusaha memohon: TUHAN, bukakan firman-Mu, itu adalah cara saya untuk melunakkan hati TUHAN.
 
Kita bersyukur kepada TUHAN, biarlah ibadah ini dituntun oleh tongkat kerajaan (tongkat kebenaran) sampai kepada puncak ibadah, itulah doa penyembahan, supaya hidup kita tidak keliru di dalam mengikuti TUHAN, tidak salah kaprah.
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 
 
 
 




No comments:

Post a Comment