KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, November 8, 2021

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 SEPTEMBER 2021


 
IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 SEPTEMBER 2021
 
KITAB KOLOSE
(Seri:161)
 
Subtema: MALAIKAT TUHAN BERJALAN DI DEPAN SAMPAI RENCANA ALLAH TERGENAPI
 
Puji Tuhan, salam sejahtera, bahagia kiranya memerintah di kehidupan kita dan di tengah ibadah DOA PENYEMBAHAN malam hari ini. Segala puji, segala hormat selayaknya kita naikkan hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tengah ibadah Doa Penyembahan malam ini dan saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat Tuhan yang ada di Bandung, Malaysia, bahkan umat ketebusan Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan Firman Tuhan atau mengikuti ibadah Doa Penyembahan lewat live streaming, baik di dari dalam negeri tanah air Sabang Merauke, maupun luar negeri di mancanegara tiap-tiap negara dimanapun berada Tuhan memberkati kita semua.
 
Puji Tuhan dan kita berdoa supaya Tuhan bukakan Firman-Nya meneguhkan setiap kehidupan kita di hari-hari terakhir ini. Kita sambut Firman penggembalaan untuk ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose 3, dengan perikop: “Hubungan antara anggota-anggota rumah tangga”
Kolose 3:19
(3:19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
 
Singkat kata: ayat ini berbicara tentang, seorang suami dengan tindakan-tindakannya, yakni:
-            Seorang suami harus tahu untuk mengasihi istrinya dengan benar.
-            Seorang suami dilarang untuk berlaku kasar terhadap istrinya.
 
Lebih rinci di dalam 1 Petrus 3, ayat ini tentu saja memberi keuntungan besar bagi kita semua, kemudian menjadi suatu berkat yang besar bagi kita sehingga nikah dan rumah tangga di bumi ini benar-benar diberkati oleh Tuhan, nikah dan rumah tangga di bumi ini adalah nikah yang benar-benar bersuasanakan Kerajaan Sorga.
 
Jadi, kehidupan yang tergembala sungguh akan diberkati oleh Tuhan dan ayat Firman Tuhan betul-betul menjadi suatu jaminan dalam kehidupan kita sehingga nikah dan rumah tangga kita, ibadah pelayanan kita di berkati oleh Tuhan.
Maka sudah sebaiknya memang setiap insan harus datang menyerahkan dirinya kepada Tuhan, tergembala dengan sungguh-sungguh, sehingga dari sejak muda dia sudah merasakan bagaimana pemeliharaan, perlindungan dan pembelaan, serta kemurahan Tuhan yang lain di dalam setiap kehidupan kita masing-masing.
 
Bayangkan kalau seorang suami betul-betul bertindak sesuai dengan Kolose 3:19, apakah kehidupan itu tidak diberkati, baik juga laki-laki maupun perempuan, kehidupan muda remaja, apakah tidak diberkati?
Jadi sudah sebaiknya memang. dari sejak muda kehidupan seseorang harus masuk dalam penggembalaan, harus menyerahkan dirinya untuk digembalakan oleh TUHAN, sehingga sampai masa tua, rambut putih Tuhan tetap gendong, Tuhan tetap tanggung, Tuhan tetap pikul, Tuhan selamatkan, sesuai dengan Yesaya 46.
 
Lebih rinci kita memperhatikan di dalam 1 Petrus, dengan perikop: “Hidup bersama suami isteri”
1 Petrus 3:7
(3:7) Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
 
Kemudian, di dalam hal mengasihi isterinya seorang suami dituntut untuk berlaku bijaksana terhadap isterinya.
 
Yesus Kristus adalah:
-            Kepala Gereja dan mempelai pria Sorga
-            Dialah suami di dalam kebenaran dan suami di dalam keadilan.
Berarti, berlaku bijaksana terhadap hidup Gereja Tuhan.
 
Selanjutnya, kita hubungkan ke Daniel 12.
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
 
Orang-orang bijaksana sama seperti bintang-bintang yang bercahaya di cakrawala, berarti ditinggikan oleh Tuhan, dan bersinar dalam kegelapan.
Adapun tugas dari orang-orang bijaksana: Menuntun banyak orang kepada kebenaran.
 
Oleh sebab itu, bersama-sama kita memohon supaya kiranya Tuhan mengirimkan akal budi dan kebijaksanaan di tengah-tengah perhimpunan ibadah-ibadah kita untuk senantiasa menuntun hidup rohani kita sampai kepada kebenaran yang sejati, yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah yang maha besar.
Sebagaimana dengan Rasul Paulus terhadap sidang jemaat di Korintus.
 
1 Korintus 10:14-15
(10:14) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala! (10:15) Aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan!
 
Sebagai hamba Tuhan yang bijaksana, Rasul Paulus menghimbau sidang jemaat di Korintus dengan tegas, tujuannya: supaya sidang jemaat di Korintus menjauhkan diri mereka dari penyembahan berhala.
 
Singkat kata;
-            Ayat 14 bagian B: Rasul Paulus berkata jauhilah penyembahan berhala.
-            Ayat 15 bagian B: Rasul Paulus berkata pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan.
 
Kita hubungkan kedua ayat ini pada 1 Korintus 10.
1 Korintus 10:19-21
(10:19) Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu? (10:20) Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat. (10:21) Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.
 
Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu?..itulah ayat 14 dan 15.
Maksud Rasul Paulus pada ayat 14 dan 15, sesungguhnya adalah bahwa persembahan dari bangsa Israel adalah persembahan kepada roh-roh jahat bukan kepada Allah.
Itulah sebabnya Rasul Paulus melarang sidang jemaat di Korintus untuk bersekutu dengan roh-roh jahat seperti bangsa Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun selama 40 tahun.
 
Pendeknya: Sekalipun bangsa Israel menjadi suatu barisan jemaat yang di pimpin oleh Musa atau menjadi rombongan yang nampaknya beribadah kepada TUHAN di padang gurun namun pada kenyataannya persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada ALLAH.
 
Oleh sebab itu kita baca lanjut 1 Korintus 10:21,
1 Korintus 10:21
(10:21) Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.
 
Inti dari ayat 21;
Pengorbanan kepada Tuhan dan pengorbanan kepada setan tidak dapat dijalankan secara bersama-sama.
Kehendak Allah dan kehendak roh-roh jahat juga tidak dapat dikerjakan secara bersama-sama.
 
Kalau ikut Tuhan, ikutlah dengan sungguh-sungguh, kalau ikut setan atau berhala-berhala, ikutlah setan dan berhala-berhala; Jangan berlaku timpang dan bercabang hati di hadapan TUHAN.
Orang yang mendua hati tidak akan mendapat apa-apa; Kalau mengikut Tuhan, ikutlah sungguh-sungguh, kalau ikut dunia, ikutlah dunia dengan segala berhala-berhala yang ada didalamnya; karena kedua-duanya tidak bisa dikerjakan secara bersama-sama.
 
Selanjutnya, marilah kita melihat persekutuan bangsa Israel dengan roh-roh jahat dalam 1 Korintus 10.
1 Korintus 10:6-7
(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria."
 
Jadi, ayat 6 bagian A ini bercerita tentang; perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun, merupakan gambaran dan bayangan dari perjalanan gereja Tuhan di akhir zaman ini dan itu merupakan peringatan bagi kita dalam perjalanan kita di hari-hari terakhir ini.
Jangan sampai perjalanan kita gagal di tengah jalan karena sandungan-sandungan yang tidak bisa kita lalui; jangan kita merasa hebat, jangan kita merasa kuat dan mampu melewati banyak persoalan di muka bumi ini. Kita harus mengangkat dua tangan, menyerah kepada kehendak TUHAN yang akan memimpin perjalanan kita sampai kepada tujuannya.
 
Tuhan memimpin perjalanan bangsa Israel untuk selanjutnya dibawa masuk ke tanah Kanaan, tanah perjanjian yang akan dijadikan sebagai milik pusaka mereka untuk selama-lamanya; demikian juga perjalanan gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini Tuhan menuntun sampai membawa kita masuk ke tanah Sorgawi sebagai milik pusaka kita untuk selama-lamanya.
Jadi sebetulnya, rencana Allah didalam perjalanan  hidup rohani gereja Tuhan, sebetulnya indah kalau kita mau mengerti dan menyadarinya.
 
Adapun persekutuan bangsa Israel terhadap roh-roh jahat selama 40 tahun di padang gurun, antara lain:
1.      Pada ayat 6: Bangsa Israel menginginkan hal-hal yang jahat.
2.      Pada ayat 7: Bangsa Israel menyembah berhala.
3.      Pada ayat 8: Bangsa Israel melakukan percabulan.
4.      Pada ayat 9: Bangsa Israel mencobai TUHAN.
5.      Pada ayat 10: Bangsa Israel bersungut-sungut di hadapan TUHAN.
Itulah secara khusus persekutuan bangsa Israel dengan roh-roh jahat.
 
Kita masih mengikuti seri penjelasan dari hal yang ke-2, yakni; Bangsa Israel Menyembah berhala.
Tentang penyembahan berhala tersebut ditulis dengan lengkap pada kitab Musa yang ke-2, yakni Keluaran 32:1-35, menurut pembagiannya antara lain:
-            Ayat 1-6 tentang lembu emas.
-            Ayat 7-14 tentang murka Allah kepada bangsa Israel.
-            Ayat 15-20 tentang 2 (dua) loh batu yang dipecahkan.
-            Ayat 21-29 tentang Musa marah kepada Harun, abangnya.
-            Ayat 30-35 tentang Musa berdoa untuk bangsa Israel.
 
Malam ini kita kembali untuk memperhatikan; Musa berdoa untuk bangsa Israel.
Itulah Keluaran 32:30-35, namun malam ini kita kembali untuk membaca ayat 34.
Keluaran 32:34
(32:34) Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka."
 
Ayat 34 ini akan kita bagi dalam 3 bagian:
Kalimat yang pertama: “Tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah kusebutkan kepadamu”. kalimat ini menunjuk 2 hal kepada kita:
1.        Musa tampil untuk menjadi gembala.
2.        Sementara bangsa Israel adalah kawanan domba Allah yang harus dituntun oleh Musa ke tempat yang telah disebutkan kepada Musa.
 
Lanjut pada Keluaran 33, dengan perikop: “Musa meminta penyertaan Tuhan di padang gurun”
Keluaran 33:1
(33:1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu--
 
Singkat kata: Allah menyuruh Musa secara langsung untuk memimpin perjalanan bangsa Israel, untuk selanjutnya dibawa masuk ke tanah Kanaan yang telah di janjikan kepada Abraham,Ishak dan Yakub.
 
Inilah kalimat yang pertama, telah disampaikan pada minggu yang lalu; semoga atau kiranya apa yang telah disampaikan pada minggu yang lalu masih jelas dalam ingatan kita masing-masing dan itu menjadi suatu berkat yang besar bagi kita masing-masing.
 
Kita kembali untuk membaca Keluaran 32.
Keluaran 32:34
(32:34) Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka."
 
Kalimat yang kedua: “Akan berjalan malaikat-Ku di depanmu”
Kalimat yang kedua dari ayat 34 yang harus kita perhatikan adalah akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, artinya; Tuhan sendiri yang menyertai perjalanan bangsa Israel untuk sampai kepada tujuan.
Sehingga rencana Allah tidak gagal dan tergenapi dalam kehidupan kita masing-masing, pribadi lepas pribadi dan itu merupakan janji Allah kepada nenek moyang bangsa Israel (Abraham, Ishak dan Yakub).
 
Itu juga di tulis kembali oleh raja Daud, dalam Mazmur 105, dengan perikop: “Puji-pujian atas segala perbuatan Allah di masa lampau.
Jelas itu tentang perjalanan bangsa Israel yang dibawa masuk ke tanah yang telah dijanjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Itulah perbuatan Allah kepada bangsa Israel di masa yang lampau, tetapi perbuatan Allah juga akan berlangsung pada masa sekarang dan selanjutnya ke depan.
.
Mazmur 105:7-10
(105:7) Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya. (105:8) Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, (105:9) yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak; (105:10) diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel, (105:11) firman-Nya: "Kepadamu akan Kuberikan tanah Kanaan, sebagai milik pusaka yang ditentukan bagimu."
 
Dialah TUHAN, Allah atas seluruh bumi tidak ada yang lain. Dialah Tuhan yang selalu ingat perjanjian-Nya; Dia telah mengikat perjanjian-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub dan akhirnya menjadi perjanjian kekal bagi Israel. Kita semua Israel secara rohani bukan secara daging.
 
Tanah Kanaan merupakan tanah perjanjian yang TUHAN berikan kepada bangsa Israel sebagai milik pusaka mereka untuk selama-lamanya.
Jadi, rencana ALLAH harus tergenapi, janji Tuhan kepada kita adalah supaya kita mewarisi tanah Sorgawi yang menjadi milik pusaka kita sampai selama-lamanya dan itu harus tergenapi, berapapun jumlah yang akan masuk kedalamnya. Sebagaimana bangsa Israel, tidak semua bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, mayat mereka bergelimpangan di padang gurun, tidak ada satupun yang keluar dari Mesir dibawa masuk ke tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan itu kecuali Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune; sedangkan Musa saja tidak sampai ke tanah perjanjian.
 
Jangan kita berbantah-bantah di hadapan Tuhan, tetapi marilah kita menghormati kesucian, kekudusan Tuhan Allah kita; Dialah TUHAN Allah kita di atas bumi, tidak ada yang lain, bukan berhala-berhala.
Hormatilah kekudusan Allah, jangan kita berbantah-bantah, jangan kita bersungut-sungut, jangan kita suka memberontak; Orang yang bersungut-sungut tidak akan pernah melihat kesucian Allah.
 
Jadi tanah Kanaan itu merupakan tanah perjanjian yang telah Tuhan berikan kepada bangsa Israel sebagai milik pusaka mereka untuk selama-lamanya dan itu harus digenapi, maka perjalanan bangsa Israel harus benar-benar sampai kepada tujuan supaya rencana Allah tergenapi.
Allah tidak pernah gagal di dalam hal melaksanakan rencana-Nya.
 
 
Ibrani 11, dengan perikop: “Saksi-saksi iman”
Ibrani 11:12-16
(11:12) Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. (11:13) Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. (11:14) Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. (11:15) Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. (11:16) Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air Sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
 
Keturunan Abraham seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, artinya; keturunannya tidak terhitung banyaknya. Keturunan Abraham yang hidup dari iman Abraham menganggap bahwa mereka itu adalah orang asing dan pendatang di bumi ini dan mereka tidak menganggap bahwa bumi ini adalah milik pusaka yang harus mereka wariskan; sehingga sampai matipun mereka, merasa sebagai orang asing dan pendatang di bumi ini dan dari jauh melihat dan melambai-lambai kepadanya dan mengakui mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
Ada suatu kerinduan, merindukan tanah air SORGAWI itulah milik pusaka; jadi kalau seseorang merindukan tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka maka harus menganggap bahwa dia adalah orang asing dan pendatang di bumi ini, tidak terlena dengan bumi ini; sekalipun setan menyuguhkan, memperlihatkan segala kerajaan, segala kemewahan-kemegahan yang ada di dalam dunia ini, tetapi mereka yang hidup dari iman Abraham tetap menganggap bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang asing di bumi ini, tidak terlena dengan bumi ini.
 
Pada ayat 13-14, rindu mencari tanah air Sorgawi; kerinduan mereka adalah masuk ke dalam kerajaan Sorga.
Jangan terlena dengan segala sesuatu yang disuguhkan oleh dunia ini.
 
Kita ini kehidupan yang sudah dipanggil oleh Tuhan maka berpadananlah dengan panggilan itu, junjung tinggilah korban Kristus. Sekalipun ada kesempatan untuk kembali ke dunia, tetapi kehidupan yang terpanggil tetap berpadanan dengan panggilan itu.
 
Jadi betul-betul, keturunan Abraham yang hidup dari iman Abraham betul-betul merindukan tanah air Sorgawi, tanah air yang lebih baik dari dunia ini dan selanjutnya Allah tidak malu di sebut ALLAH mereka; karena Allah telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
Satu kota tanpa malam itulah Yerusalem baru yakni mempelai Tuhan, mempelai anak domba Allah.
 
Inilah kerinduan kita, inilah cita-cita rohani kita selama kita ada di bumi ini, jangan bercita-cita berangan-angan diluar dari rencana Allah; bijaksanalah di hari-hari terakhir ini. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan rencana Allah mari kita lihat kalimat yang kedua, Keluaran 32.
 
Keluaran 34:34
(32:34) Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka."
 
Selanjutnya, Tuhan berkata: akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, artinya Tuhan Allah memerintahkan malaikat-Nya menyertai perjalanan bangsa Israel untuk sampai kepada tujuan; sehingga rencana Allah pun tergenapi.
 
Jadi, kita sepatutnya mengucap syukur kepada Tuhan dan berterima kasih sedalam-dalamnya karena ternyata dalam perjalanan hidup rohani kita di hari-hari terakhir ini Tuhan perintahkan malaikat-Nya untuk menyertai perjalanan kita sampai kepada tujuan sehingga rencana Allah pun tergenapi di dalam kehidupan kita masing-masing, itu wujud perhatian Tuhan yang besar bagi kita masing-masing. itulah kasih sayang dan kasih setia Tuhan kepada kita semua tanpa terkecuali.
 
Kita lihat juga hal yang senada juga dialami oleh Yesus Kristus anak Allah pada Matius 4, dengan perikop: “Pencobaan di padang gurun”
Matius 4:2-10
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. (4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
 
Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus...Tahun ini kita tetap adakan ibadah puasa karena ini merupakan salah satu ibadah kita kepada Tuhan, kita semua harus berpuasa.
Berpuasa berarti; tidak makan, tidak minum, itu sama artinya daging mengalami penghukuman sampai daging hancur, tidak nampak lagi wujud daging. Kalau daging masih tetap dipertahankan maka daging ini akan menjadi tahta setan, yakni: roh jahat, roh najis; maka daging ini harus menerima penghukuman, mengalami penghukuman sampai daging dan tabiatnya hancur tidak berbentuk dan tidak berwujud dengan kata lain daging tidak lagi menjadi tahta setan roh jahat dan roh najis.
 
Ini pengalaman yang harus kita alami, sebab Yesus adalah Firman Allah yang hidup, apapun yang di perbuat-Nya itu adalah roh nubuat (Firman Allah yang hidup) yang harus kita kerjakan juga.
 
Setelah berpuasa atas seizin TUHAN, dia langsung menghadapi pencobaan dan itu sudah pasti, supaya terlihat apakah ibadah puasa itu benar-benar berkuasa atau tidak; kita juga menjalankan ibadah ini tidak boleh dengan asal-asalan, tidak secara taurat dan tidak secara lahiriah. Kuasa ibadah itu harus terlihat nampak dalam kehidupan kita masing-masing.
 
Setelah selesai berpuasa atas seizin TUHAN, Yesus anak Allah menghadapi ujian dari iblis atau setan;
Ujian yang pertama: batu-batu menjadi roti.
 
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." ...dengan demikian atas ujian yang pertama Yesus berkemenangan.
Jadi firman yang keluar dari mulut Allah yang berkuasa untuk memberi kemenangan kepada kita masing-masing.
 
Ujian yang kedua: Iblis membawa Yesus berada di bubungan Bait Allah,  lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Jadi ujian yang kedua: Iblis mencobai Yesus anak Allah.
 
Atas ujian yang ke-2 ini mari kita melihat sikap Yesus pada Matius 4:7, Yesus berkata kepada ular: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!", Yesus anak Allah tidak dapat dicobai.
 
Ujian yang ketiga: ini berlangsung tepatnya pada saat ular membawa Yesus ke atas sebuah gunung yang sangat tinggi, ini bukan gunung Tuhan tetapi gunung setan, apa buktinya bahwa itu adalah gunung setan? dari atas gunung itu, ular memperlihatkan kepada Yesus semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, itu adalah gunung setan; kalau gunung Tuhan kita akan dibawa sampai puncaknya gunung Tuhan, dari situ Tuhan akan memperlihatkan kerajaan Allah serta kemegahan dan kemuliaan Allah.
 
Kalau saya balikkan = kalau hamba Tuhan sibuk berbicara tentang kerajaan dunia dan kemegahan dunia, sibuk berbicara tentang berkat lahiriah dan sibuk berbicara tentang sensasi mujizat di dunia ini sama artinya itu adalah gunung setan, hamba setan yang ada di gunung setan.
 
Tetapi sikap Yesus terhadap ujian yang ketiga:
Selanjutnya ular berkata kepada Yesus: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.", inilah ujian yang ketiga; Sikap Yesus terhadap ujian yang ketiga ini: Yesus berkata kepada ular: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
 
Singkat kata: Yesus berkemenangan terhadap tiga ujian yang di hadapi Yesus di padang gurun; dengan kata lain Yesus melaksanakan suatu ibadah puasa, ibadah-ibadah di bumi ini dengan ibadah yang memuncak sampai kepada doa penyembahan, karena Yesus sudah melewati tiga jenis ujian, supaya akhirnya berada pada puncak ibadah. Gereja Tuhan, kehidupan orang-orang kristen, anak-anak Tuhan, tiadalah mungkin berada pada puncak ibadah doa penyembahan jikalau ia tidak terlebih dahulu melewati rintangan, ujian, cobaan yang menghadang. Kalau Yesus tidak mampu melewati ujian yang menghadang berarti tidak akan sampai pada puncak ibadah, tetapi Yesus berada pada puncak ibadah karena Dia telah terlebih dahulu melewati segala ujian dan cobaan yang menghadang Dia.
Yesus berada pada kedudukan yang tertinggi, ibadah Yesus berada pada kedudukan yang tertinggi yaitu DOA PENYEMBAHAN; sebab Yesus menjawab: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!", beribadah sampai puncak-Nya Doa penyembahan.
 
Tiga ujian ini kalau kita kaitkan dengan pengajaran Tabernakel maka akan terkena pada Ruangan Suci, di dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat.
Ujian yang pertama: batu-batu menjadi roti, dalam susunan Tabernakel itu tertuju pada MEJA ROTI Sajian Emas.
Ujian yang kedua: tepatnya pada saat ular membawa dan menempatkan Yesus di bubungan Bait Allah (menara gereja), itulah tempat tertinggi; dalam susunan Tabernakel terkena pada PELITA EMAS tempat tertinggi. Jadilah kehidupan yang bersinar terang, jadilah suatu kehidupan yang bersinar terang seperti Pelita Emas namun syaratnya: tidak jatuh dalam pencobaan apapun alasannya.
Ujian yang ketiga: dalam susunan Tabernakel terkena pada MEZBAH DUPA EMAS berbicara tentang doa penyembahan.
 
Tetapi satu hal yang harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh adalah ketika Yesus menghadapi ujian Yesus selalu berkata, “ada tertulis” baik ujian yang pertama Yesus berkata “ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”.
Kemudian untuk ujian yang kedua pada ayat ke tujuh, Yesus kembali berkata: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”.
Pada ujian yang kedua ini setan menggunakan ayat firman pada ayat ke-7, Yesus berkata ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu."
Tetapi Yesus berkata kepada ular: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
 
Pada saat menghadapi ujian jangan kita melihat ayat firman hanya dari satu sisi, jangan melihat ayat firman hanya untuk kebenaran diri sendiri supaya kita bisa menjatuhkan diri dalam berbagai dosa tapi kita juga harus melihat ayat firman dari sudut pandang yang lain, yang sifatnya menyenangkan hati Tuhan; itu sebabnya Yesus berkata: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Tiga kali menghadapi ujian, Yesus selalu berkata: “Ada tertulis” artinya, Yesus dalam peperangan rohani menggunakan pedang roh, yakni: Firman Allah sehingga kita boleh berkemenangan menghadapi setan dengan segala ujian-ujian yang di perhadapkan kepada kita.
 
Jadi “ada tertulis” itulah firman yang tertulis dalam Alkitab yang terdiri dari perjanjian lama dan perjanjian baru; perjanjian lama mewakili para Nabi, perjanjian baru mewakili oleh para Rasul.
Jadi firman Nabi, firman Rasul harus kita gunakan untuk menghadapi setan dengan siasat-siasatnya, menghadapi setan dengan ujian-ujian yang datang dari setan itu sendiri. Jangan andalkan kekuatan sendiri tetapi pergunakanlah pedang roh yakni; firman Allah yang memberi jaminan kemenangan kepada kita masing-masing.
 
Matius 4:1,11
(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. (4:11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
 
Yesus dibawa oleh Roh Tuhan ke padang gurun untuk dicobai Iblis..malaikat-malaikat datang melayani Yesus; ayat yang senada, Markus 1:12,13, dengan perikop: “Pencobaan di padang gurun”
Markus 1:12-13
(1:12) Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. (1:13) Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
 
Ayat 12: Roh Tuhan yang memimpin Yesus anak Allah ke padang gurun, di padang gurun Ia tinggal selama empat puluh hari empat puluh malam dan Ia pun dicobai selama Ia di padang gurun, selama Ia mengadakan ibadah puasa di padang gurun yaitu selama empat puluh hari empat puluh malam.
 
Bagian 13b: Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar..jadi Dia bersama-sama dengan binatang liar; sekarang ini binatang-binatang liar sedang bergerilya di dalam rumah Tuhan, sesuai dengan urutan 1 Yohanes 4.
1 Yohanes 4:1
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
 
Jangan percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu (binatang liar) yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
 
Jadi, saat ini kita sedang menghadapi binatang liar, binatang yang keluar dari bumi (binatang liar) itulah nabi-nabi palsu. Bayangkan, berada di padang gurun bersama dengan binatang liar, siapa yang mampu menghadapi binatang liar dengan keadaan puasa empat puluh hari empat puluh malam? tidak ada yang sanggup.
Tetapi malaikat-malaikat Tuhan melayani Yesus anak Allah, jadi roh Tuhan dan malaikat-malaikat Tuhan senantiasa menjagai Tuhan Yesus anak Allah menjaga tahbisan kita, sehingga tahbisan kita hanya kepada Tuhan di tengah ibadah pelayanan, mampu menghadapi ujian, mampu menghadapi binatang buas (binatang liar) di padang gurun sehingga sampai kepada tujuan rencana Allah tercapai, rencana Allah tergenapi, Tuhan yang memerintahkan malaikat-Nya berjalan di depan bangsa Israel sebagai jaminan sehingga perjalanan mereka sampai tujuan; tanah perjanjian, tanah yang dijanjikan sebagai milik pusaka mereka sampai selama-lamanya.
Kita patut berucap syukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Dia.
 
Mazmur 91:3-13, dengan perikop: “Dalam lindungan Allah”
(91:3) Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. (91:4) Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. (91:5) Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, (91:6) terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. (91:7) Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. (91:8) Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. (91:9) Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, (91:10) malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; (91:11) sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. (91:12) Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. (91:13) Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.
 
 
Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung dari penyakit sampar yang busuk...penangkap burung menunjuk pada antikris, penyakit sampar yang busuk; sekarang ini sampar corona busuk sedang berlangsung, kehadiran dari antikris itu ditandai dengan adanya juga sampar busuk.
Jadi kita \jangan anggap enteng dengan situasi yang ada sekarang ini. Saya mau luruskan sedikit, kita ini harus tunduk kepada pemerintah dan itu Alkitab yang mengatakannya; saya pun tunduk pada pemerintah yaitu bayar pajak kendaraan roda dua dan roda empat, bayar ini itu, itu tunduk termasuk peraturan-peraturan yang lain.
 
Daniel juga tunduk kepada pemerintahan Darius, tetapi pada saat itu ada peristiwa dua pejabat lain mengadakan suatu rencana yang jahat, jelas ini rencana setan termasuk rencana antikris itu juga rencana setan. Karena melihat Daniel ini penuh dengan roh Tuhan, tahbisannya hanya kepada Tuhan maka tiadalah satu kesalahan didapati di dalam dirinya; oleh karenanya dua pejabat lain mencari kesalahan dalam hal pemerintahan kemudian dalam hal ibadah.
 
Dua orang pejabat lain mencari alasan untuk mencari kesalahan dari Daniel di dalam hal ibadah karena dalam hal pemerintahan tidak terdapat maka beralih ke dalam hal ibadah, tetapi Daniel tetap melaksanakan ibadahnya seperti biasa, artinya: ibadah itu sudah mendarah daging, tiga kali sehari Daniel berlutut kepada Tuhan, memuji Tuhannya, menyembah Allahnya di atas loteng yang tingkat-tingkatnya sudah terbuka mengarah kepada Yerusalem. Sehingga karena Daniel tetap tunduk kepada pemerintah dan tunduk kepada Tuhan akhirnya Daniel rela dijebloskan ke dalam gua singa.
 
Ingat, suatu kali dunia ini akan berubah menjadi gua singa dan tanda-tanda bahwa dunia ini akan menjadi gua singa sudah ada di dalam Mazmur 91.
Singkat kata: Daniel dijebloskan ke dalam gua singa; di pagi hari raja Darius datang dan bertanya: “Daniel, hamba Allah yang hidup, masih hidupkah engkau? Daniel menjawab: “Ya tuanku, kekallah hidup tuanku, karena ternyata aku tidak berdosa kepada Tuhan Allah yang hidup dan kepada tuanku”
 
Dengan kepak-Nya, Ia akan menudungi engkau ... jelas, kepak-Nya ini berbicara tentang doa penyembahan, sayap burung nasar yang besar akan diterima oleh anak-anak TUHAN, manakala ibadahnya sudah berada sampai pada tujuan itulah puncak ibadah doa penyembahan, dia akan menerima sayap Allah, sayap burung nasar yang besar.
 
Di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung ... ada perlindungan dari Tuhan, ingin rasanya berbicara banyak tetapi biarlah kasih Allah menghampiri kita sekaliannya.
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam ... itulah puncak kesesakan pada saat antikris berkuasa tiga tahun setengah, mereka menjadi diktator yang ganas, sebab itu mereka di sebut binatang buas yang keluar dari dalam laut.
Walau seribu orang rebah di sisi mu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu menimpa gereja Tuhan yang ibadahnya sampai pada puncak ibadah yaitu; doa penyembahan kepadanya di berikan kepak sayap burung nasar yang besar.
 
Malaikat-malaikat Tuhan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga jalanmu sekalipun di tengah perjalanan itu banyak ujian pencobaan yang menghadang. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya..nah ini yang di pergunakan oleh setan.
 
Tetapi Tuhan memimpin perjalanan ibadah dari pada Yesus anak Allah sampai kepada tujuannya yakni; doa penyembahan.
Singa dan ular tedung, jelas ini pekerjaan iblis setan itulah antikris; pekerjaan dari antikris akan engkau langkahi kemudian engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.
 
Tuhan tetap menyertai perjalanan hidup gereja Tuhan sampai tujuan, sehingga rencana Allah tergenapi di dalam diri kita masing-masing. Tuhan perintahkan malaikat-Nya, karena rencana Allah tidak bisa gagal; rencana manusia bisa gagal tetapi rencana Allah tidak akan pernah gagal, dan biarlah kita berada di dalam rencana Allah yang besar.
 
Ibrani 12:21, dengan perikop: “Tanggung jawab yang berat.
(12:21) Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar." (12:22) Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem Sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
 
 
Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."...inilah yang dialami oleh kehidupan yang tetap menjalankan ibadah secara taurat; beribadah tetapi tidak meninggalkan masa lalu, beribadah tetapi menjalankan ibadah taurat atau lahiriah.
 
Tetapi bandingkanlah kalau kita dalam rumah Tuhan oleh karena kemurahan Tuhan; ada di rumah Tuhan puncak ibadah doa penyembahan, puncak ibadah itulah bukit Sion wujudnya DOA PENYEMBAHAN di sebut juga kota Allah yang hidup itulah Yerusalem Sorgawi; Beribu-ribu malaikat satu kumpulan yang meriah.
Kalau Tuhan perintahkan malaikat-Nya untuk menyertai perjalanan rohani kita di situ akan menjadi suatu perkumpulan yang meriah bagaikan desau air bah, bagaikan guruh yang menderu, ada suasana Sorgawi suasana kemenangan. Tuhan perintahkan malaikat-Nya untuk menjaga tahbisan kita, biarlah kiranya tahbisan itu betul-betul terjaga, terawat dengan baik dan jangan lagi asal-asalan datang menghadap TUHAN.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 
 
 
 
 
 
 
 
 

No comments:

Post a Comment