KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, March 3, 2022

IBADAH RAYA MINGGU, 28 NOVEMBER 2021


 
IBADAH RAYA MINGGU, 28 NOVEMBER 2021
 
KITAB WAHYU PASAL 13
Wahyu 13:11-18
(Seri: 25)
 
Subtema: NABI PALSU MENYEBABKAN KEKACAUAN DI TENGAN GONCANGAN
 
Selamat malam, salam sejahtera, bahagia kiranya memerintah di hidup kita dan di tengah perhimpunan Ibadah Raya Minggu yang disertai dengan zangkoor. Saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat yang ada di Bandung, di Malaysia, bahkan umat ketebusan TUHAN yang juga setia digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, baik di dalam negeri maupun di luar negeri di manapun anda berada.
Selanjutnya kita mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu betul-betul menjangkau dan meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing dan hidup kita diberkati oleh TUHAN. Kita datang bagaikan bejana kosong yang siap untuk diisi lalu kita pulang untuk kembali dalam melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN sesuai dengan tahbisan yang suci dan benar di hadapan TUHAN Yesus Kristus.
 
Segera saja kita sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Mingu dari kitab Wahyu 13, dengan perikop: “Binatang yang ke luar dari dalam bumi.”
Wahyu 13:15
(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
 
Binatang pertama yang ke luar dari dalam laut yakni antikris memberikan kuasa yang besar kepada binatang yang kedua yang ke luar dari dalam bumi yakni nabi-nabi palsu. Oleh kuasa yang besar itu nabi-nabi palsu dapat memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu …
-          Berbicara juga, berarti berbicara seperti manusia.
-          Bertindak begitu rupa.
Pendeknya: Nabi-nabi palsu telah berhasil membuat patung berhala sebagai ilah tiruan yang harus disembah oleh setiap orang yang diam di bumi. Sedangkan, orang-orang yang tidak menyembah patung binatang itu DIBUNUH, berarti ada unsur paksaan bahkan mengandung kekerasan supaya pada akhirnya orang-orang menyembah patung binatang itu.
 
Sebaliknya, kita mengetahui bahwa di dalam TUHAN tidaklah demikian, sebab TUHAN tidak pernah memaksa manusia untuk mengikuti Dia, justru menyerahkan kepada manusia itu untuk menentukan pilihannya masing-masing.
Yang pasti di dalam dunia ini ada dua jalan yang harus dipilih oleh setiap orang, yaitu:
YANG PERTAMA: Jalan sempit = Jalan salib yang harus dipikul setiap orang.
Jalan ini adalah jalan yang menuju kepada keselamatan kekal, kerajaan Bapa di Sorga, tidak ada jalan lain dan hanya satu jalan dan itu telah dibuktikan dari sejak semula. Begitu Adam jatuh dalam dosa mereka berusaha untuk membuat jalan sendiri untuk selamat yaitu menyemat daun pohon ara sebagai cawat tetapi daun pohon ara cepat atau lambat juga akan rapuh dan kelemahan, ketelanjangan, kekurangan akan terlihat kembali, akhirnya jalan satu-satunya adalah seekor binatang itulah Anak Domba Allah disembelih dan dikuliti sehingga dari kulit itulah dipakaikan untuk menutupi ketelanjangan mereka.
 
Pada zaman Nuh untuk memperoleh keselamatan TUHAN perintahkan Nuh untuk membangun bahtera dengan tiga tingkat. Oleh sebab itu, ibadah ini harus berpola Tabernakel (miniatur kerajaan Sorga). Kemudian, pada lambung bahtera dibuat satu pintu bukan dua pintu dan orang-orang yang selamat akan masuk ke dalamnya dengan pintu itu. Yang tidak masuk dalam pintu itu akan binasa oleh air bah dan itu sudah digenapi oleh Yesus di atas kayu salib, Dialah bahtera Nuh, Dialah Tabernakel sejati, Dialah Sorga bagi manusia, Dialah tirai yang telah robek dari atas sampai ke bawah dan sebelum tirai robek sudah terlebih dahulu satu tusukkan ada pada lambung Yesus untuk menggenapi satu tusukan pada bahtera Nuh dan dari situ segera ke luar darah dan air. Maka, tidak ada yang lain hanya satu cara.
 
YANG KEDUA: Jalan lebar = Kebebasan daging untuk kesenangannya.
Jalan ini adalah jalan untuk menuju kebinasaan, tetapi sekalipun demikian terlalu banyak orang yang datang dan melewati jalan itu, sesuai dengan Matius 7:14-15.
 
Oleh sebab itu, berlakulah bijaksana dan berikan diri didewasakan oleh firman. Jangan bertahan dengan pengetahuan manusiawi.
Sebagai tambahan: Jika kita betul-betul mengenal kasih karunia Allah dan hidup di dalamnya maka kita akan menyadari bahwasannya unsur paksaan tidak ada di dalam pemerintahan Allah kita dan aturan-aturan yang berlaku dalam pemerintahan Allah juga tidak akan dijalankan secara Taurat.
Tuhan tidak memaksa kita untuk ikut TUHAN justru menyerahkan pilihan itu kepada kita. Tentukan pilihan masing-masing; ikut TUHAN atau ikut dunia, lewat jalan sempit atau jalan lebat.
 
Jika kita perhatikan Wahyu 13:15; setiap orang yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh jika ia tetap bertahan pada pemerintahan Allah kita. Sedangkan, orang yang pada akhirnya menyembah patung binatang itu maka otomatis akan menyangkali TUHAN dan menyangkali pemerintahan TUHAN.
Saya berpesan kepada saudara dari sejak sejarang: Bilamana nanti kepala ular atau naga merah padam dapat menjangkau kehidupan dari anak-anak TUHAN di manapun anda berada, saya sampaikan dengan tandas jangan sangkali TUHAN kalaupun harus menderita, diinjak, dianiaya selama 3,5 tahun, sebab 3.5 tahun bisa terlewati kalau memang pada akhirnya dijangkau oleh mata ular itulah antikris atau kepala ular naga merah padam.
Jangan sangkali TUHAN kalau memang karena TUHAN leher digorok dan dipenggal, relakan saja. Kalau bertahan untuk mempertahankan nyawa dan menyangkal TUHAN, maka selama-lamanya di neraka. Tetapi kalau selamat, maka selama-lamanya juga bahagia dalam bahagia yang kekal.
 
Jadi, keadaan genting dan sulit semacam ini akan membuat banyak orang mengalami ketakutan yang hebat dan bahkan jiwa terguncang dan akhirnya manusia menjadi kacau. Kalau dunia sudah diguncang seperti Wahyu 13:15 maka dunia jiwa manusia yang hidup di dunia juga terguncang, kalau sudah dikacaubalaukan oleh nabi palsu pasti jiwa terguncang.
 
Yesaya 9:14
(9:14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.
 
-          Kepala dari ular naga merah padam itulah antikris.
-          Sedangkan, ekor dari ular naga merah padam itulah nabi-nabi palsu.
Sekali waktu akan berkuasa dan memerintah di atas muka bumi ini yang memuncak pada masa 3,5 tahun, mereka akan menjadi diktator buas pada saat mereka berkuasa dan memerintah selama 3,5 tahun di atas muka bumi ini dan pada masa itu dunia ini menjadi kacau.
 
Yesaya 9:15
(9:15) Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.
 
Orang-orang yang mengendalikan bangsa ini, itulah kepala ular naga merah padam (antikris) dan ekor dari ular naga merah padam (nabi-nabi palsu). Dan orang-orang yang dikendalikan oleh kepala dan ekor ular naga merah padam -- itulah antikris dan nabi palsu -- menjadi kacau.
Oleh sebab itu, kita harus memiliki pengertian dari Sorga lewat pemberitaan firman mempelai yang rahasianya dibukakan, jangan kita berkanjang pada pengetahuan manusia, sebab pengetahuan manusia belum cukup sempurna untuk menjangkau ketinggian kemuliaan Sorgawi.
 
Yesaya 57:20-21
(57:20) Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. (57:21) Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
 
Orang fasik itulah orang-orang yang mengendalikan dunia -- itulah kepala dan ekor ular naga merah padam, yaitu antikris dan nabi-nabi palsu -- digambarkan seperti laut yang berombak-ombak tidak dapat tenang. Kemudian, arusnya atau pengaruh dari kepala dan ekor ular naga merah padam -- itulah antikris dan nabi-nabi palsu -- menimbulkan sampah dan lumpur. Kalau sudah kacau maka timbullah sampah dan lumpur.
 
Kemudian, tiada damai bagi orang-orang fasik itu. Bila tiba waktunya nanti mereka (orang fasik) akan mengendalikan senatero dunia ini sehingga dunia ini menjadi kacau.
 
Kita lihat pada perjanjian lama atau pada masa hukum Taurat, pada zaman kerajaan Israel. Contoh pada zaman kerajaan Israel: IZEBEL.
Kita baca 2 Raja-Raja 9, dengan perikop: “Yoram dan Ahazia dibunuh.” Yoram dan Ahazia ini keturunan dari Izebel yang akhirnya dibunuh oleh Yehu.
2 Raja-Raja 9:22
(9:22) Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: "Apakah ini kabar damai, hai Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!"
 
Selama Izebel masih hidup maka pemerintahan Israel tidak akan mengalami damai, sebab Izebel adalah perempuan sundal dan perempuan sihir.
Jangan ada sihir di dalam kehidupan kita masing-masing, di dalam mengikuti TUHAN. Jangan ambil jalan pintas di dalam mengikuti TUHAN, jangan seperti; petakumpet, simsalabim. Dalam mengikuti TUHAN tidak boleh ada sihir, sebab jika yang diinginkan adalah sihir dan persundalan maka tidak ada damai; baik dalam persekutuan yang terkecil itulah nikah, kemudian dalam persekutuan yang lebih besar yaitu penggembalaan ini, sampai kepada persekutuan di manapun berada.
 
Kita lihat bukti-bukti yang tercatat dalam Alkitab, dalam 1 Raja-Raja 16 dengan perikop: “Ahab menyembah Baal.”
1 Raja-Raja 16:29-33                         
(16:29) Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab bin Omri memerintah dua puluh dua tahun lamanya atas Israel di Samaria. (16:30) Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya. (16:31) Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya. (16:32) Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria. (16:33) Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.
 
Ahab raja Israel memerintah selama 22 (dua puluh dua) tahun lamanya atas Israel di Samaria. Kemudian, ia melakukan hal yang jahat sehingga menimbulkan sakit hati TUHAN, sebab kejahatannya melebihi dari semua raja-raja yang mendahuluinya.
 
Mengapa kejahatannya melebihi raja-raja sebelumnya? Jawabnya, sebab:
Yang pertama: Ahab hidup dalam dosa-dosa Yorebeam.
 
APA DOSA-DOSA YOREBEAM?
Kita baca 1 Raja-Raja 12 dengan perikop: “Yerobeam memulai ibadah baru.” Jadi, Yerobeam bisa menjadi raja setelah dia mengetahui Salomo mati maka dia datang kembali dari Mesir ke Israel dan mengadakan kudeta kepada Rehabeam, anak Salomo. Sejak itulah kerajaan itu pecah terbagi dua:
-          11 (sebelas) suku disebut kerajaan Israel.
-          1 (satu) pemerintahan yang lain, itulah suku Yehuda.
 
1 Raja-Raja 12:28-30
(12:28) Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir." (12:29) Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. (12:30) Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.
 
Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Ini jelas berbicara tentang kekerasan di hati yang double. Kekerasan di hati juga disebut berhala, berarti kalau berhalanya ada di Betel dan di Dan maka kekerasan di hatinya double.
Hati-hati kekerasan di hati double, bahaya, sebab susah diubahkan sama seperti Yerobeam juga susah diubahkan dan akibatnya rakyat juga kena imbasnya. Kalau saya keras hati maka anak-anak rohani saya juga pasti keras hati. Kalau orang tua keras hati maka anak juga turut keras hati, kalau orang tua tidak sungguh-sungguh ibadah maka anak juga tidak sungguh-sungguh beribadah, tidak mau datang ke Yerusalem beribadah kepada TUHAN dan akhirnya turut menyembah berhala, itu namanya kekerasan di hati double.
 
Akhirnya bangsa Israel pada zaman Yerobeam pergi ke Betel dan menyembah patung yang satu dan pergi ke Dan menyembah patung yang lain, yang didirikan oleh Yerobeam.
 
Selain mendirikan patung berhala lembu di Betel dan di Dan, kemudian kita lihat kejahatan dari Yerobeam yang juga memepengaruhi kehidupan dari pada Ahab.
1 Raja-Raja 12:31-32
(12:31) Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. (12:32) Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya
 
Yerobeam ini …
-          membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan,
-          dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
 
Bani Lewi adalah satu suku yang berpihak kepada TUHAN. Oleh sebab itu, kalau sudah diberi kepercayaan melayani harus berpihak kepada TUHAN, harus berpihak kepada kandang penggembalaan ini, jangan merusak dan membuat kacaubalau.
Jika belum berpihak kepada kandang penggembalaan maka jangan dahulu melayani, kalau masih berpihak kepada yang lain dan kompromi kepada yang lain jangan melayani TUHAN dan kalau masih bertahan melayani TUHAN, maka TUHAN nanti yang berurusan langsung. Inilah kesalahan Yerobeam dan itu tidak boleh terjadi.
Maka, yang sudah disebut imam harus berpihak kepada penggembalaan, tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan daging bahkan lebih dari pada itu.
 
Kemudian, Yerobeam menentukan hari raya sesuka hatinya saja, yaitu hari kelima belas bulan ke delapan. Memang sama seperti di Yehuda tetapi dia sendiri yang tampil sebagai imam besar untuk membawa korban dan persembahan. Padahal kalau kita kaitkan dengan 1 Samuel 10, pesan dari pada Samuel kepada raja Saul: “Engkau harus pergi ke Gilgal mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan." Namun Saul tidak menantikan kedatangan dari pada Samuel dan secepatnya dia mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan pada saat itu, kemudian Samuel datang dan Saul merasa dia aman karena dengan demikian TUHAN akan menjawab persembahannya dan membela dia sementara Filistin sedang ada di depan berperang melawan Israel yang dia pimpin dan bangsa itu sudah terpencar meninggalkan dia seorang diri. Tapi ketika Samuel datang, Samuel berkata: "Perbuatanmu itu bodoh.” Sebab, itu bukanlah pekerjaan seorang raja tetapi itu pekerjaan seorang imam besar yang dipercayakan oleh TUHAN, tetapi Saul berani tampil sebagai imam besar membawa korban dan persembahan, serta mempersembahkannya di atas Mezbah Korban Bakaran.
Hal ini menunjukkan bahwa Yerobeam terlalu sombong, terlalu angkuh dan dosa Yerobeam ini turun kepada Ahab. Inilah dosa Ahab yang dimaksud.
 
Yang kedua: Ahab mengambil Izebel sebagai isterinya.
Oleh karena Izebel itu Ahab beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepada Baal.
 
Namun tidak berhenti sampai di situ, kita kembali membaca 1 Raja-Raja 16.
1 Raja-Raja 16:33
(16:33) Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.
 
Sesudah mendirikan mezbah untuk Baal sebagai tempat mempersembahkan korban untuk Baal, kemudian Ahab juga membuat patung Asyera, dan menimbulkan sakit hati TUHAN lebih dari raja-raja Israel yang mendahuluinya.
 
1 Raja-Raja 16:34
(16:34) Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Dengan membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Yosua bin Nun.
 
Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Berarti, pada masa Ahab kebebasan itu sedang berlangsung, sesuka hati menjalankan hidupnya termasuk Hiel, orang Betel, sesuka hati membangun kembali Yerikho.
Tidak boleh sesuka hati datang beribadah dan melayani TUHAN, sebab Yesus yang menjadi Raja dan memerintah di atas ibadah ini.
 
Mengapa saya katakan ini kebebasan? Karena pada Yosua 6:26 sudah ada suatu peraturan yang ditetapkan pada waktu itu.
Yosua 6:26
(6:26) Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"
 
Itu sebabnya, Hiel orang Betel itu pada saat membangun kembali Yerikho, dia membayarkan nyawa Abiram anak sulungnya dan meletakkan dasar kota itu dengan membayarkan nyawa Segub anak bungsunya. Dalam kebebasan dia harus korbankan anak sulung dan anak bungsu, itu bodoh namanya.
 
Berbeda dengan kegerakan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir, ada kebebasan untuk menyembah TUHAN. Tetapi kalau kita menyembah atau meninggikan Yerikho itulah dunia ini, maka kita tidak akan berada di dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Oleh sebab itu, hargai kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Kegerakan hujan akhir itu pada zaman rasul-rasul dan kegerakan Roh Kudus hujan awal diciderai; suami isteri menciderainya itulah Ananias dan Safira. Oleh sebab itu, dalam kegerakan Roh Kudus ini jangan kita membangun apa yang tidak seharusnya kita bangun, jangan kita ciderai kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sebab itu cara TUHAN menolong kita. Oleh sebab itu, sungguh-sungguh ikut TUHAN dan jangan main-main.
 
Jadi, pada zaman Ahab memerintah Israel, bangsa Israel dalam kebebasannya tidak dikuasai oleh roh takut akan TUHAN dan yang dikorbankan adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Tidak memiliki roh takut akan TUHAN, dampaknya: Hiel kembali membangun Yerikho. Inilah gambaran dari orang yang terkutuk.
 
Kita hubungkan dari 1 Raja-Raja 13 dengan 1 Raja-Raja 18, dengan perikop: “Elia bertemu dengan Ahab.”
1 Raja-Raja 18:17
(18:17) Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"
 
Begitu Ahab melihat Elia, Ahab dengan marah berkata kepada Elia: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?" Sebab, atas perintah Elia pada zaman Ahab dia tutup langit sehingga hujan tidak turun selama tiga tahun dan bangsa Israel mengalami kekeringan yang luar biasa.
 
1 Raja-Raja 18:18-21
(18:18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal. (18:19) Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."
 
Karena Ahab telah menyembah berhala itulah Baal dan juga patung Asyera maka menimbulkan sakit hati TUHAN melebihi dari raja-raja sebelumnya. Memang kalau kita sudah jatuh dalam penyembahan berhala, kekerasan di hati, maka akan terjadi kekeringan yang hebat, kering-kering rohani. Setelah kita kering-kering rohani, kita tuduh hamba TUHAN.
Sebenarnya, yang tidak mengerti rencana Allah itu Ahab atau Elia? Yang mencelakakan Israel itu Ahab atau Elia?
 
Baik nabi Baal maupun nabi Asyera makan dari istana Izebel, karena Izebel ini mengaku dirinya sebagai seorang nabiah sehingga dia merasal layak untuk mengajari hamba-hamba TUHAN. Maka, isteri-isteri jangan merasa layak untuk mengajari suami. Hati-hati dan kalau itu kutuk hentikan.
 
1 Raja-Raja 18:20-21
(18:20) Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. (18:21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
 
Pada masa raja Ahab rakyat Israel itu berlaku:
-          Timpang, berarti pendiriannya tidak kuat dan tidak teguh hati.
-          Bercabang hati, berarti mendua hati dalam mengikuti TUHAN.
Karena Elia melihat bangsa itu sudah berlaku timpang dan bercabang hati, akhirnya Elia berkata: “Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia.” Memang tidak ada unsur paksaan tetapi pengertian harus disampaikan. Saya juga harus menyampaikan yang senada; kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, jangan ikuti kekerasan hati yang double.
Kemudian, Elia kembali berkata: “… dan kalau Baal, ikutilah dia." Kalau memang Baal tuhan, ikuti saja, pilih satu dari dua, sebab tidak boleh kita melakukan penyembahan secara bersamaan; menyembah Allah dan menyembah setan itu tidak bisa.
 
Tetapi biarpun sudah diberikan pengertian oleh Elia tentang bercabang hati dan berlaku timpang mereka tidak mau bergeming, diam saja, tidak mau berubah. Oleh sebab itu, saudara kalau mendengar firman responi, jangan diam saja. Kalau diam saja itu tanda bahwa saudara tidak mau berubah. Kalau sudah dengar firman dan kalau rasanya dari TUHAN, katakan “amin TUHAN, jadilah kehendak-Mu.”
 
1 Raja-Raja 18:41
(18:41) Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
 
Kemudian, setelah Elia membuktikan dirinya sebagai satu-satunya nabi TUHAN yang setia dengan jalan membunuh 450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Baal dan 450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Asyera yang makan dari meja Izebel, selanjutnya Elia berkata kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran" dan barulah hujan turun. Sebab, sebelumnya selama tiga tahun lamanya bangsa Israel mengalami kekeringan yang hebat karena Ahab, jadi Ahablah yang mencelakakan Israel.
 
Oleh sebab itu, saudara hati-hati, jangan bertahan dengan kekerasan di hati sebab tidak baik untuk kerohanian kita.
Setelah dilenyapkan 450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Baal dan 450 (empat ratus lima puluh) nabi-nabi Asyera barulah hujan turun, barulah hati ini hancur dibasahi oleh kasih dan kemurahan dari kuasa Roh El-Kudus, kalau tidak maka akan kering-kering, akhirnya keras hati yang double.
 
Intinya: Ahablah yang mencelakakan Israel, bukan Elia.
Selama ada pemerintahan Allah di bumi ini itulah ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan roh di dalamnya, pasti damai di bumi, damai di dalam nikah, damai di dalam hidup kita bersama-sama.
 
BUKTI-BUKTI LAINNYA yang mencelakakan dan membuat kacau pemerintahan Israel adalah Ahab bukan Elia.
1 Raja-Raja 21:19
(21:19) Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu." (21:20) Kata Ahab kepada Elia: "Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?" Jawabnya: "Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. (21:25) Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya.
 
Kata Ahab kepada Elia: "Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?" Berarti, Ahab menganggap Elia sebagai musuh.
Kalau saudara tetap keras hati maka saudara menganggap pemberitaan firman ini menjadi musuh, bahkan tidak tertutup kemungkinan sang pemberita firman juga menjadi musuh. Seharusnya yang kita jadikan saudara atau kerabat yang terdekat adalah firman TUHAN, tetapi Ahab menjadikannya musuh dan dia menganggap Elia yang menyampaikan nubuatan firman itu musuh.
Kenapa sidang jemaat bermusuhan dengan gembala yang jujur? Jawabnya; karena dia tidak mau berubah, seandainya sidang jemaat mau berubah pasti dia akan menyukai gembalanya, si pemberita firman yang jujur itu, melebihi dari kesukaan dunia, melebihi kesukaan dari saudara-saudara sedagingnya. Kalau saudara tidak mengerti ini mau bilang apa lagi yang penting TUHAN sudah memberikan pilihan. Firman yang disampaikan itu harus dijadikan saudara kerabat yang lebih dekat dari saudara sedaging, jangan diputar balik.
 
Ahab memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di hadapan TUHAN, karena ia telah dibujuk Izebel isterinya.
Seharusnya isteri menjadi tulang rusuk, menjadi tiang penopang, tetapi kalau isteri berubah kedudukannya maka satu bangsa akan hancur, dan keturunan demi keturunan akan hancur serta tidak akan mengerti firman. Jadi, saudara harus mengerti itu; mengapa banyak keturunan tidak mau menerima pengajaran mempelai. Oleh sebab itu, kira harus ikuti caranya TUHAN.
 
Sebelum hal ini terjadi rupanya Salomo sudah mengerti apa yang akan terjadi sesudah dia. Sesudah Salomo mati Rehabeam anak kandungnya akan menjadi raja, tetapi Rehabeam tidak bersahabat dengan firman. Lalu Yerobeam datang dan mengadakan kudeta sehingga kerajaan pecah dan terus sampai kepada Ahab yang tidak dengar-dengaran. Akhirnya, nubuatan firman menjadi musuh karena dia diperbudak oleh kejahatan, dibujuh oleh Izebel.
 
Amsal 7:1-3
(7:1) Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. (7:2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. (7:3) Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
 
Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. Anak-anak TUHAN harus berpegang teguh kepada perkataan firman TUHAN. Kemudian, anak-anak TUHAN harus menyimpan firman di hati masing-masing. Biarlah kita bagaikan bejana kosong yang siap diisi oleh Firman TUHAN.
 
Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. Berpegang teguh kepada Firman TUHAN, dan mereka yang berpegang teguh kepada firman akan memperoleh hidup kekal dalam kerajaan kekal. Kemudian, simpanlah ajaran Firman TUHAN dan rawat dia seperti merawat biji mata supaya kita menjadi biji mata TUHAN.
Saudara tidak akan bisa terawat dengan baik dengan harta kekayaan, kedudukan, uang yang banyak yang saudara miliki. Maka, TUHAN menjadikan kita biji mata karena kita mau merawat firman dan kita hidupi firman, serta firman hidup dalam kita masing-masing, berarti terjadi simbiosis mutualisme.
 
Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu … Jari manusia ada sepuluh, sedangkan sepuluh hukum intinya adalah kasih.
Jadi, orang yang melakukan firman berarti hidup di dalam kasih dan dia mau mengasihi TUHAN dan mengasihi sesama. Dan orang yang mengasihi TUHAN dan mengasihi sesama adalah sahabat-sahabat Allah. Kepada sahabat Allah, TUHAN menyatakan apa yang Dia dengar dan Dia lihat dari pada Bapa dan menyatakan rencana-Nya supaya sahabat-sahabat itu memperoleh keselamatan.
 
 … dan tulislah itu pada loh hatimu. Biarlah firman yang kita terima dalam setiap pertemuan ibadah dimeteraikan dalam loh daging dan ditukik dalam hati kita, itu artinya kita menikmati pelayanan roh bukan pelayanan tubuh. Kalau pelayanan tubuh itu firman didengar bahkan sampai menangis tetapi firman itu tidak dilakukan, tidak dipraktekkan. Tetapi kita harus menikmati pelayanan roh yaitu firman sampai mendarah daging.
 
Amsal 7:4
(7:4) Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu, (7:5) supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.
 
Katakanlah kepada hikmat, yang sumbernya dari pembukaan firman: "Engkaulah saudaraku, engkaulah sanakku.”
Jadi, firman itu harus menjadi kerabat, saudara terdekat, dia harus menjadi sahabat kita lebih dari saudara-saudara sedaging.
 
Mengapa harus bersahabat, bersaudara kepada firman nubuatan?
Jawabnya adalah supaya terlindungi dari dua perempuan yang jahat di mata TUHAN, yaitu:
1.      Perempuan jalang, itulah perempuan Babel = Antikris.
2.      Perempuan asing, yang licin perkataannya -- berarti penuh dengan dusta --, itulah Izebel = Nabi-nabi palsu.
Antikris keluar dari dalam laut, tetapi nabi palsu ke luar dari dalam bumi. Sebab, Adam terbentuk dari bumi sedangkan Hawa terbuat dari tulang rusuk Adam yang terbentuk dari bumi.
 
Oleh sebab itu, jangan kita jadikan nubuatan Firman Allah atau rahasia yang dibukakan itu menjadi musuh, apalagi si pemberita firman yang tulus jangan dijadikan musuh, mengapa? Sebab firman harus dijadikan saudara, kerabat terdekat, supaya kita akhirnya mendapatkan jaminan untuk mendapatkan perlindungan dari perempuan jalang -- itulah perempuan Babel = Antikris -- dan dari perempuan asing, yang licin perkataannya -- itulah Izebel = Nabi-nabi palsu --.
Jadi, sudah jelas; TUHAN mau menjadikan kita biji mata dan dilindungi asal kita bersahabat dan bersaudara kepada firman nubuatan dan jangan dijadikan musuh. Jangan setiap kali ditegor jadi tidak mau melihat, tidak mau rendah hati, tidak mau dengan sungguh-sungguh ramah, masa karena ditegor menjadikan firman musuh. Saya ini tidak lagi bisa mengurangi pemberitaan firman, sebab hati nurani saya nanti yang menjadi musuh saya. Oleh sebab itu, saya memberitakan firman harus plong dari hati nurani, saya harus belajar jujur dan saya tidak bisa menahan-nahan Firman Allah supaya saudara tertarik kepada saya. Tetapi saya mau sampaikan kepada saudara; saudara harus bersahabat, berkeluarga, bersaudara kepada firman lebih dari saudara daging di luaran sana. Pemikiran ini harus lurus dan diluruskan oleh firman, pemikiran ini jangan dibawa oleh perasaan, itu tidak bagus.
 
Sudah sangat jelas Izebel atau nabi-nabi palsu yang membuat satu bangsa menjadi kacau, termasuk pada pemerintahan bangsa Israel yang dipimpin oleh Ahab. Jadi, yang membuat kacau atau yang mencelakakan itu bukan nubuatan firman tetapi Ahab yang mau dibujuk oleh Izebel, nabi palsu.
 
Kita baca Wahyu 2, dengan perikop: “Kepada jemaat di Tiatira.”
Wahyu 2:19-20
(2:19) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. (2:20) Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
 
Kalau kita melihat jemaat di Tiatira ini mempunyai segudang kelebihan yang sangat luar biasa. TUHAN mengetahui segala pekerjaan jemaat di Tiatira antaralain; baik itu kasihnya, maupun iman mereka, baik pelayanan mereka kepada TUHAN, maupun ketekunan mereka di hadapan TUHAN, TUHAN juga tahu bahwa pekerjaan yang terakhir itu jauh lebih banyak dari yang pertama.
Namun, pada akhirnya TUHAN mencela sidang jemaat di Tiatira, TUHAN kecewa, hati-Nya pilu terhadap sidang jemaat di Tiatira sekalipun memiliki segudang kelebihan. Ada apa gerangan kok memiliki segudang aktifitas yang banyak tetapi TUHAN mencela? Ternyata jemaat di Tiatira menerima roh Izebel dan roh Izebel berkuasa atas jemaat di Tiatira. Memang Izebel sudah mati namun rohnya yang berkuasa atas jemaat di Tiatira.
 
Izebel ini menyebut dirinya nabiah dan menganggap dirinya seorang nabi sehingga ia merasa layak untuk mengajar dan menyesatkan hamba-hamba TUHAN; nabi Baal 450 (empat ratu lima puluh) dan nabi Asyera 450 (empat ratu lima puluh) makan dari meja istana Izebel. Tetapi tujuannya adalah …
-          supaya berbuat zinah, berarti menduakan hati TUHAN dan itu disebut percabulan,
-          dan makan persembahan-persembahan berhala.
 
Sekalipun segudang kegiatan yang nampaknya menarik kita kerjakan di tengah ibadah pelayanan ini kalau roh Izebel itu ada di tengah ibadah dan pelayanan dan dalam sebuah penggembalaan, maka TUHAN berkata: Aku mencela engkau.
Hati-hati sebuah penggembalaan, jangan sampai ada roh Izebel di dalamnya. Sekalipun keliatan mewah atau hebat, bahkan jumlah jiwa ribuan bahkan puluhan ribu, kalau roh Izebel ada di situ TUHAN tetap berkata: Aku mencela engkau.
 
Izebel ini menganggap dirinya layak diakui sebagai nabi, layak mengajari hamba-hamba TUHAN. Sesunggnuhnya isteri tidak layak untuk mengajari kepala walaupun kepala lebih bodoh dari isteri, walaupun penghasilan isteri lebih banyak dari suami tetap tidak layak untuk mengajar. Roh Izebel itu tidak boleh ada dalam nikah rumah tangga, roh itu tidak boleh ada dalam penggembalaan ini yaitu nikah yang lebih besar. Pemuda pemudi perhatikan Firman TUHAN supaya nikahmu diberkati dan engkau berbahagia di dalamnya. Jangan sampai suami isteri seperti kucing-kucingan. Oleh sebab itu, pemuda harus mengambil yang satu roh satu pengajaran, kalau tidak nanti susah juga menanggung penderitaan yang hebat itu.
 
Intinya: Roh Izebel telah menguasai jemaat di Tiatira sehingga jemaat ini menjadi kacau. Buktinya adalah roh Izebel mengajar dan menyesatkan hamba-hamba TUHAN; kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala = Kacau.
Mengapa dia harus mengacaukan jemaat di Tiatira? Jawabnya:
-          Supaya berbuat zinah.
-          Supaya makan persembahan-persembahan berhala.
Pendeknya: Ajaran palsu dari nabi-nabi palsu membuat gereja TUHAN menjadi kacau; kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala. Kalau kita melihat kepala jadi kaki atau kaki jadi kepala, maka kacau sudah dan yang melihat pasti terheran-heran. Namun, kalau posisi tepat biar menghadapi kerikil-kerikil tajam maka kaki tidak akan bengkak-bengkak, tidak ada persoalan yang menyakitkan.
Oleh sebab itu, kita harus taat kepada firman, setia kepada firman, dengar-dengaran kepada firman, jangan kepada tubuh. Firman yang harus menjadi kepala supaya jangan jadi kacau dan jangan ada benjol-benjol atau bisul-bisul, sebagaimana dalam kitab Wahyu 16; timbul bisul yang tidak dapat sembuh sampai lidah mereka digigit.
Maka, jangan kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala. Tetapi kalau posisinya tepat biar kita melewati kerikil-kerikil tajam, biar kita pikul salib tidak akan yang benjol, bahkan yang bisulpun tidak ada. Betapa besar perhatian TUHAN kepada kita sesungguhnya.
 
Akibat apabila dunia menjadi kacau.
Yesaya 57:20-21
(57:20) Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. (57:21) Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
 
Tiada damai bagi orang-orang fasik, sebab orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak tidak dapat tenang arusnya.
Kemudian, pengaruh yang disebabkan oleh nabi-nabi palsu dan antikris menimbulkan dua hal:
1.      Sampah.
2.      Lumpur.
 
SAMPAH ® Barang fana. Hal ini sudah diceritakan oleh Rasul Paulus pada Filipi 3; itu berbicara tentang kekayaan, uang yang banyak, kedudukan jabatan yang tinggi. Bagi Rasul Paulus itu adalah sampah.
LUMPUR ® Percabulan dan kenajisannya (2 Petrus 2:1-22).
Jadi, kalau disebut sampah dan lumur berarti sama dengan IZEBEL, disebut dengan:
-          Perempuan sihir, berarti tidak mau masuk dalam proses salib yang mengubahkan.
Sihir = Instan, berarti tidak mau berubah oleh proses salib dan langsung saja mau diberkati oleh barang fana.
-          Perempuan sundal; percabulan kenajisannya.
 
Mengapa Izebel yang adalah gambaran dari nabi-nabi palsu itulah perempuan asing yang licin perkataannya disebut perempuan sihir dan perempuan sundal?
Jawabnya; sudah sangat jelas dalam Wahyu 13:15; binatang pertama yang ke luar dari dalam laut itulah antikris memberikan kuasa yang besar kepada binatang yang kedua yang ke luar dari dalam bumi itulah nabi-nabi palsu, dan ketika roh itu diterima oleh nabi-nabi palsu maka sama seperti Izebel disebut:
-          perempuan sihir yang maunya instan dan tidak mau melewati proses salib,
-          dan disebut perempuan sundal; bersundal dengan banyak berhala dan tinggalkan TUHAN.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi TUHAN. Kalau karena pekerjaan kita tinggalkan TUHAN itu bersundal namanya.
Umat-Ku binasa karena tidak mempunyai pengertian. Maka, kalau diberikan pengertian hargai, jangan sampai pengertian menjadi musuh. Jangan gerah dengar pengertian, kita harus bersahabat supaya dilindungi dari Izebel perempuan yang licin perkataannya itulah nabi palsu.
 
Mengapa Izebel ini mengacaukan suatu pemerintahan? Karena Izebel gambaran dari nabi palsu yang juga sudah diberikan kuasa yang besar dari antikris, sehingga Izebel disebut perempuan sihir dan perempuan sundal dan itu memang berasal dari antikris.
 
Kita baca Wahyu 17, dengan perikop: “Penghakiman atas Babel.”
Wahyu 17:1
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
 
Ada 21 (dua puluh satu) kali penghukuman dalam kitab Wahyu ini yang dibagi menjadi tiga, yaitu …
-          Tujuh meterai; penghukuman dari firman
-          Tujuh sangkakala; penghukuman dari Allah Roh Kudus.
-          Tujuh cawan murka Allah; penghukuman dari kasih Allah.
 
Singkat kata: Pelacur besar itulah perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya, berarti menguasai lautan dunia ini dan orang-orang yang diam di bumi. Tetapi pada akhirnya nanti perempuan Babel ini akan menerima hukuman yang berat dari tujuh cawan murka Allah sebagai penghukuman TUHAN yang terakhir dari kasih Allah.
 
Wahyu 17:2
(17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
 
Karena dia (perempuan Izebel) raja-raja di bumi telah berbuat cabul, bahkan penghuni bumi mabuk kepayang oleh karena anggur percabulannya. Apalagi kalau orang yang baru kaya (OKB) pasti mabuk kepayang dengan anggur percabulan perempuan Babel.
Kita kalau diberkati biasa saja, jangan mabuk anggur, jangan mabuk kedagingan.
 
Lihat Wahyu 17, dengan perikop: “Babel.”
Wahyu 17:3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
 
Perempuan Babel ini duduk di atas seekor binatang merah ungu, ada nama hujat di kepalanya, kemudian binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Berarti, perempuan Babel menunggangi antikris.
 
Wahyu 17:4
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
 
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara. Ini adalah gambaran seolah-olah dia ada di tengah ibadah dan pelayanan.
 
Kemudian, di tangannya ada suatu cawan emas, seolah-olah ibadah itu memuncak sampai kepada doa penyembahan. Tetapi sebetulnya itu adalah tipu muslihat dari pada perempuan Babel ini.
Kenyatannya di dalam cawan emas ada dua perkara, yaitu:
1.      Kekejian.
2.      Kenajisan percabulannya.
Jadi, sudah sangat jelas; bahwa Izebel yang gambaran dari nabi-nabi palsu itu betul-betul dikuasai oleh roh antikris. Itu sebabnya, Izebel disebut dengan perempuan sihir dan perempuan sundal atau perempuan cabul.
 
Mungkin dahulu bertanya-tanya: Kenapa nabi-nabi palsu ini disebut sama seperti perempuan Izebel -- itulah perempuan sihir dan perempuan sundal --?  Ternyata, nabi-nabi palsu ini juga dikuasai oleh roh antikris yang sudah diduduki oleh perempuan Babel, itulah perempuan cabul.
 
Tadi, dalam cawan emas itu ada dua hal yaitu kekejian dan kenajisan percabulannya.
PRAKTEK KEKEJIAN adalah menghentikan korban sehari-hari, yaitu:
-          Korban santapan, itulah pengajaran yang murni dan benar akan digantikan pada masa antikris berkuasa.
-          Korban sembelihan, itulah ibadah yang dihubungkan dengan salib.
 
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."
 
Antikris berkuasa selama tujuh tahun yang memuncak pada pertengahan tujuh masa, berarti 3,5 tahun. Antikris akan menghentikan korban sehari-hari, yaitu korban santapan dan korban sembelihan, di atas kekejian.
Itulah praktek kekejian; Firman Allah tidak ada lagi dan ibadah salib tidak ada lagi. Itulah salah satu isi dari cawan emas di tangan perempan cabul atau perempuan Babel yang menunggangi antikris.
 
Pada saat antikris berkuasa memang ibadah ada tetapi sudah palsu. Maka, dari sejak sekarang ibadah ini harus kita kerjakan dengan serius, sebab kerajaan Sorga dinyatakan kepada kita juga dengan serius, kemudian Yesus juga mengajarkan keselamatan kepada kita juga dengan serius. Oleh sebab itu, pengertian ini harus menjadi sahabat, jangan jadikan musuh.
 
Daniel 8:11
(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.
 
Antikris membesarkan dirinya terhadap Panglima bala tentara itulah Yesus Kristu sendiri, Kepala gereja. Kemudian, dari Panglima bala tentara itu dia mengambil korban persembahan sehari-hari itulah korban santapan dan korban sembelihan, dan bait suci Allah dirobohkannya.
 
-          Menghujat Allah masih ada pengampunan.
-          Menghujat Anak Manusia masih ada pengampunan.
-          Tetapi, menghujat bait Allah itulah kegiatan Roh Allah tidak akan diampuni.
Dan tujuh cawan murka Allah yang menjadi bagian dari antikris sudah menanti, di dalam Wahyu 17:1.
 
Daniel 8:12
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
 
Kebaktian fasik; ada ibadah namun ibadah palsu sebab korban sehari-hari sudah dihentikan, sehingga mereka menjalankan kebaktian fasik yang penuh kesombongan. Ciri-ciri kebaktian diadakan secara fasik: kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil. Berarti, tidak ada lagi salib dan yang diceritakan hanya soal keberhasilan, berkat. Inilah ibadah palsu, ibadah sihir yang maunya instan saja tidak mau pikul salib.
 
Jelas, Izebel disebut perempuan sihir, sebab inilah yang membuat kacau ibadah pelayanan dalam sebuah penggembalaan. Sehingga semua sidang jemaat kacau dan tidak mengerti lagi soal kerajaan Sorgawi.
Yang mana sih sebenarnya yang benar? Banyak orang Kristen bertanya seperti itu sebetulnya. Namun, kalau saudara sudah dengar firman malam ini maka ikuti saja dan jangan ikuti yang lain sebab nanti kita bisa bentrok. Kalau tergembala maka tergembalalah di sini sungguh-sungguh supaya kita jangan bentrok. Dan kalau saudara pakai cara lain maka saudara liar tidak tergembala namanya.
Itulah praktek kekejian; ibadahnya palsu. Ciri ibadahnya palsu yaitu salib dihempaskan, bicara berhasil keberhasilan, berkat keberkatan. Saya tidak mau kita semua palsu di hadapan TUHAN.
 
PRAKTEK PERCABULAN.
Ibrani 12:16
(12:15) Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
 
Jangan jauh dari kasih karunia Allah, jangan jauh dari korban sehari-hari itulah korban santapan dan korban sembelihan. Sebab itu adalah kasih karunia bagi kita, maka jangan jauhkan diri dari situ supaya jangan tumbuh akar pahit.
Jangan kepahitan itu berakar di dalam hati ini, jangan jauh dari korban sehari-hari itulah …
-          Korban santapan yaitu pengajaran yang murni dan benar.
-          Korban sembelihan itulah ibadah salib.
Sebab, oleh kepahitan itu yang menimbulkan kerusahan dan kecemaran dan menjadi kacau dalam ibadah pelayanan dalam sebuah penggembalaan. Maka, jangan jauh dari ibadah salib supaya jauh dari kekacauan.
 
Hebat toh nabi palsu mengacaukan ibadah ini, tetapi kita sudah tahu seluk beluknya, sepak terjangnya kita sudah dipreteli satu per satu itulah ayat demi ayat yang sudah kita baca. Oleh sebab itu, bersyukurlah kepada TUHAN dan jangan jauh dari korban sehari-hari itu.
 
Ibrani 12:16
(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
 
Jangan kita menjadi cabul. Cabul = Nafsu rendah.
Apa yang dimaksud dengan cabul atau nafsu rendah? Jawabnya; itulah menjual ibadah pelayanan (hak kesulungan) hanya untuk sesuap nasi, semangkok sop kacang merah. Oleh sebab itu, jangan tinggalkan ibadah hanya karena sesuap nasi, itu adalah percabulan. Itu yang membuat terjadinya kerusuhan, yang membuat kecacauan pada banyak orang.
 
Kalau saya melihat bagaimana pergerakan dari nabi-nabi palsu itu luar biasa, kalau TUHAN tidak beberkan isi hatinya dan tidak menyatakan bagaiman seluk beluk dari nabi-nabi palsu pasti kita akan terkecoh dan turut menjadi suatu kehidupan yang kacau. Apalagi banyak orang Kristen yang mengatakan “tidak perlu ke gereja yang penting mengasihi di luar gereja juga bisa.” “Mengasihi itu tidak perlu di dalam gereja” sepintas perkataan ini benar, tetapi sebetulnya dia sedang menghasut orang supaya jangan datang beribadah kepada TUHAN, padahal setiap orang harus datang beribadah bahkan sampai memuncak kepada doa penyembahan itulah Mezbah Dupa; "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Sebagai Imam Besar, Dia sudah menyampaikan keluhan kita bahkan jeritan kita kepada TUHAN, segala persoalan kita sudah disampaikan kepada TUHAN, Dia sudah mewakili mulut kita yang susah ini di atas kayu salib, itulah penyembahan. Oleh sebab itu, jangan jauh dari kasih karunia supaya jangan ada kekacauan di hari ini, esok, dan pada puncak kesesakan itulah pada masa antikris berkuasa.
 
TUJUAN DARI NABI-NABI PALSU MEMBUAT KEKACAUAN ATAU KEGADUHAN BESAR.
Wahyu 13:16
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
 
Setelah keadaan menjadi kacau nabi-nabi palsu menggunakan kesempatan itu yaitu dengan mudahnya memberi tanda pada tangan kanan dan pada dahi setiap orang dan semua lapisan, tanpa terkecuali; baik yang kaya atau miskin, baik lapisan merdeka atau hamba, baik lapisan yang mulia atau yang hina.
 
Kehidupan yang kacau dengan mudah diberi tanda pada tangan kanan dan pada dahi. Oleh sebab itu, di atas tadi saya katakan kita harus bersyukur, bagaimana jadinya kalau kita tidak tergembala. Pengetahuan Musa saja di Mesir selama 40 (empat puluh) tahun tidak sanggup melewati pergumulan-pergumulan yang begitu hebat, justru oleh pengetahuan itu membuat dia menjadi bodoh.
 
Setelah keadaan dunia ini dikacaukan dengan mudah dia memberikan tanda pada tangan kanan dan pada dahi pada semua lapisan dan semua kalangan, semua orang tanpa terkecuali; kaya miskin, tua muda, laki-laki perempuan.
-          Yang kaya saja mudah dikacaukan apalagi yang miskin.
-          Yang merdeka saja mudah dikacaukan apalagi yang hamba (budak dosa).
Oleh sebab itu, mulai dari sekarang jangan kacau dan pikul saja salib itu. Kalau belum bekerja jangan kacau, kalau belum mendapatkan pasangan hidup jangan kacau, ekonomi lagi merosot jangan kacau, bisnis sedang merosot jangan kacau, bergantung kepada TUHAN dan andalkan salib Kristus. Sebab, sebagai Imam Besar Dia sudah menyampaikan suaramu dan jeritanmu di atas kayu salib "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Perkataan ini tidak bisa dimengerti oleh kanak-kanak rohani, hanya orang bijak yang sudah dewasa yang mengerti ucapan ini. Orang bodoh itulah kanak-kanak rohani akan berkata “apa sih ibadah ini, apa hamba TUHAN itu” tetapi perkataan ini bermanfaat bagi kehidupan yang bijaksana. Orang yang dewasa akan butuh seorang hamba TUHAN yang dimulutnya ada firman yang dibukakan.
 
Tanda pada tangan kanan dan pada dahi sebetulnya itu adalah TANDINGAN terhadap tanda yang berasal dari TUHAN.
Setan selalu membuat tandingan dan banyak tandingan yang dibuat setan, dimulai dari kerajaan Sorga, firman, apa saja semua ada tandingannya, termasuk tanda pada tangan kanan dan pada dahi.
 
Kita lihat Wahyu 14, dengan perikop “Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya.”
Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
 
Pada seratus empat puluh empat ribu orang -- itulah inti mempelai yang berdiri di bukit Sion bersama dengan Anak Domba -- di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya, berarti ada meterai sebagai tanda milik Allah Anak dan Allah Bapa. Sebagaimana dalam Yehezkel 9:4; ada huruf T di dahinya, berarti ada salib Kristus di dahi, ada kasih Allah Bapa di dahi.
Dalam Teologi “T” disebut juga dengan Theo, artinya: TUHAN. Tetapi kalau saya berkata ada salib Kristus, ada kasih Allah Bapa di dahi, itulah meterai Allah.
Jadi, setan dari awal sudah membuat tandinga.
 
Siapa seratus empat puluh empat ribu yang menjadi inti mempelai wanita TUHAN?
Wahyu 14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
 
Ada nyanyian baru yang tidak dapat dipelajari oleh orang lain, itu berbicara tentang persekutuan atau hubungan yang intim antara tubuh dengan Kepala, inilah hubungan dalam nikah yang suci lewat doa penyembahan. Inilah inti mempelai.
Orang yang hubungannya dekat dengan TUHAN tercermin dari penyembahan, atau hidup dalam penyembahan cerminannya adalah nikahnya baik. Orang-orang semacam ini pasti tenang dan tidak kacau.
Kalau hubungan antara suami isteri tidak baik itu cerminan dari ibadah yang belum memuncak sampai doa penyembahan, tetapi kalau ibadah sudah memuncak sampai doa penyembahan maka itu adalah cerminan dari nikah yang suci atau sebaliknya nikah suci dicerminkan dari penyembahannya.
 
Wahyu 14:4-5
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
 
Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, berarti dua perempuan itulah: Perempuan Babel dan perempuan Izebel = Antikris dan nabi palsu.
Mereka tenang dan tidak kacau, sehingga dapat menolak ajaran antikris dan menolak ajaran nabi palsu.
 
Mereka murni sama seperti perawan, berarti suci di atas suci. Perawan saja sudah suci dan ditambah lagi dengan kemurnian.
Alangkah bahagianya seorang suami manakala isterinya suci di atas suci. Yesus Mempelai Laki-Laki Sorga sangat berbahagia pada saat itu, lebih-lebih mempelai wanitanya.
Kemudian, inti mempelai itulah seratus empat puluh empat ribu orang ini selalu mengikuti Anak Domba ke mana saja Dia pergi, berarti sangkal diri, pikul salib, ikut TUHAN.
 
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Seratus empat puluh empat ribu orang ini ditebus dari antara manusia di bumi sebagai korban-korban sulung dan menjadi anak sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Inilah anak sulung, milik kepunyaan TUHAN. Bangsa Israel adalah anak sulung yang adalah milik kepunyaan TUHAN.
 
Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta. Di dalam mulut mereka juga tidak terdapat dusta, artinya: Mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Kalau Roh Kudus mengajar kita maka orang lain tidak perlu mengajar kita, sebab ajaran Roh Kudus tidak dusta. Seseorang yang masih ada dusta adalah orang yang belum penuh dengan Roh Kudus.
Oleh sebab itu, jangan berbohong demi kebaikan, lebih baik akui segala sesuatu apapun resikonya, yang penting rumah TUHAN atau hidup ini menjadi tempatnya Roh Allah berkerja, manunggal dan beraktifitas.
 
Mereka tidak bercela, berarti kehidupan yang sudah memberikan diri disucikan oleh air firman yang limpah sehingga tidak bercela. Itulah inti mempelai yang sudah menerima tanda meterai dari Allah di dahi dan di tangan kanan. Ternyata betul-betul mereka tidak kacau dan tenang saja terlihat dari penyembahannya. Sebab, seseorang kalau kacau tidak bisa menyembah.
 
APA KEGUNAAN TANDA DI DAHI DAN DI TANGAN KANAN?
Wahyu 13:17
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
 
Kegunaan dari pada tanda atau cap meterai dari antikris adalah dapat membeli dan dapat menjual.
Jadi, roh antikris adalah roh jual beli.
 
Dunia sedang diguncang oleh Covid-19 dari sejak 2019 sampai sekarang. Kalau dunia diguncang maka penghuni bumi kacau dan takut, akhirnya mulai digiring dan dipaksa dan kalau tidak mau maka tidak bisa membeli dan tidak bisa menjual, bahkan tidak bisa bekerja, tidak bisa kuliah. Namun, kalau di dalam TUHAN, ikut TUHAN tidak ada paksaan.
Sepintas alasan itu benar namun dalam darah salib tidak ada alasan dan musuh semua rontok termasuk penyakit. Saya tidak takabur mengatakan ini dan saya tetap hati-hati, justru dengan hati-hati itu TUHAN lindungi. Setiap setelah ke luar dari rumah saya harus mandi, itu hati-hati namanya. Saya tidak menantang setan namun saya sedang menghidupi Firman Allah ini.
 
Itulah kegunaan tanda dari antikris; dapat membeli dan dapat menjual. Jika tidak mempunyai tanda maka tidak dapat membeli dan tidak dapat menjual, tidak bisa kuliah juga, bahkan masuk mall juga tidak bisa.
Waktu kanak-kanak supaya ada kekebalan tubuh disebut imuninasi. Sebelum ada covid apakah ada imunisasi untuk orang dewasa?
Oleh sebab itu, pengertian ini harus dari firman. Tunduk kepada pemerintah harus, seperti Daniel dan seperti Firman TUHAN dalam kitab suci; bayar PBB, bayar pajak kendaraan bermotor, tetapi soal ibadah adalah harga mati.
Itu sebabnya, Sadrakh, Mesakh dan Abednego; ditolong atau tidak ditolong TUHAN saya tetap menyembah TUHAN dan tidak terpengaruh dengan ancaman. Oleh sebab itu, bersaudaralah dengan hikmat dan pengertian, jangan jadikan musuh.
Jangan hari-hari ngomel terus di rumah dan berkata “kok saya ditembaki yah.” Tugas saya bukan menembaki jemaat namun tugas saya adalah memberi pengertian dari Sorga dan soal pilihan itu terserah anda, jangan picik namun bijaksana dan dewasalah.
 
Intinya: Roh antikris adalah roh jual beli yang telah dikuasai oleh kenajisan dan percabulannya.
Hal itu dimulai dari Kejadian 11; di sana ada kekacauan waktu mereka membangun Babel, roh percabulan adalah roh kekacauan. Sedangkan, Roh Mempelai adalah roh kesatuan, di mulai dari Kejadian 2:22-24 lanjut sampai Wahyu 19:6-9.
 
Kita melihat ROH MEMPELAI dalam Wahyu 19, dengan perikop: “Perjamuan kawin Anak Domba.” Inilah sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi yaitu pesta kawin Anak Domba.
Wahyu 19:6-9
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
 
Pengajaran mempelai membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh yang sempurna disebutlah tubuh mempelai. Inilah firman yang benar dan murni, bukan soal; berkat, keberhasilan, mujizat.
Jadi, pengajaran mempelai membawai kepada kesatuan, itulah roh mempelai.
 
Sekarang kita bandingkan dengan ROH PERCABULAN yang menimbulkan kekacauan atau perpecahan, di dalam Wahyu 19 dengan perikop: “Binatang serta nabinya dikalahkan.” Binatang pertama itulah antikris dan binatang kedua itulah nabi palsu.
Wahyu 19:17-18
(19:17) Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar, (19:18) supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
 
Telah dikuasai oleh roh najis itulah yang disebut pesta burung-burung. Mereka menyebut pesta burung-burung adalah pesta nikah Anak Domba, padahal itu adalah pesta burung-burung; kenajisan percabulan.
Jadi, tandingan dari pesta nikah Anak Domba adalah pesta burung-burung. Tandingan dari tubuh Mempelai adalah tubuh Babel.
Pilih mana; berada pada pesta Anak Domba atau pesta burung-burung itulah kenajisan, tubuh Babel?
 
Wahyu 19:19
(19:19) Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya.
 
Akhirnya mereka berkumpul mengadakan peperangan melawan Penunggang kuda putih itu dan tentara-Nya.
Jadi, sampai pada akhirnya juga terjadi kontradiksi dan terjadi peperangan.
 
Siapa Penunggang kuda putih?
Jawabnya, kita baca Wahyu 19 dengan perikop: “Firman Allah.”
Wahyu 19:11-13
(19:11) Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. (19:12) Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri. (19:13) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
 
Si Penunggang kuda putih namanya "Yang Setia dan Yang Benar", mengapa disebut Yang Setia dan Yang Benar?" Sebab, Ia menghakimi dan berperang dengan adil, berarti Dia sudah melewati sengsara salib dan itu adalah keadilan.
Kemudian, si Penunggang kuda putih terdapat banyak mahkota, berarti Dia adalah pribadi yang berkemenangan terhadap musuh.
 
Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
Biarlah kita setia, biarlah kita hidup benar dan biarlah firman itu mendarah daging dalam kehidupan kita maka kita pasti berkemenangan, tidak kacau. Sekalipun tampil nabi palsu dengan siasatnya, sampai pada akhirnya kita berkemenangan asal setia, benar dan firman mendarah daging.
Oleh sebab itu, percayalah kepada firman dan jangan lagi bergantung kepada pengertian masing-masing. Sebab pengertian manusia tidak dapat mencapai kemuliaan Sorga. Kita harus menerima dan kita harus bersahabat terhadap hikmat yang datangnya dari pembukaan firman TUHAN supaya kita mendapat pertolongan dari TUHAN, dari si Penunggang kuda putih; Yang Setia dan Yang Benar, itulah Firman Allah.
 
Jadi, sekalipun ada tandingan itulah cap meterai dari antikris, namun kita juga ada cap meterai dari Allah dan akhirnya senantiasa berkemenangan asal setia, benar, dan Firman Allah mendarah daging dalam kehidupan kita. Dialah sanak, Dialah saudara, Dialah kerabat yang terdekat melebihi saudara di luaran sana. Amin.
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 
 

No comments:

Post a Comment