KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, October 30, 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 OKTOBER 2024

 




IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 OKTOBER 2024

 

SURAT YUDAS

YUDAS 1:4

(Seri 8)


Subtema: MENIKMATI KEHENDAK ALLAH (TIDAK BERSUNGUT-SUNGUT)

 

Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang telah menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN lewat Ibadah Doa Penyembahan di malam ini, itu berarti, sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia, tentu saja setelah Firman Allah menerangi hati kita; menggarap dan mengerjakan hidup kita, serta meneguhkan kehidupan kita sekaliannya pribadi lepas pribadi.

 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN,umat ketebusan TUHAN, bapa/ibu, saudara/saudari terkasih di dalam TUHAN Yesus Kristus yang turut menyaksikan pemberitaan Firman TUHAN lewat online/live steraming/video internet dari media sosial; Youtube, Facebook atau media sosial apa saja, baik saudara yang ada di di dalam negeri maupun luar negeri dan dimanapun saudara berada. Kiranya damai sejahtera turun di tengah-tengah kita dalam Ibadah Doa Penyembahan malam ini, sekaligus kita merasakan sukacita dan damai sejahtera saat kita duduk diam di bawah kaki TUHAN dan terus mendengarkan Firman TUHAN Allah.

 

Selanjutnya, mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan.

Yudas 1:4

(1:4) Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Ternyata ada orang tertentu telah  menyelusup di antara orang-orang yang terpanggil (orang-orang yang telah menjadi percaya kepada TUHAN) mereka itu adalah orang-orang fasik.

Ciri-ciri orang fasik: Menyalahgunakan kasih karunia Allah dan kepercayaan Allah.

Tujuannya: untuk melampiaskan hawa nafsu mereka

 

Sebelum saya lanjutkan Firman Allah, kiranya kita semua datang menghadap TUHAN atau ada di tengah-tengah hadirat TUHAN lewat ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan dalam segala ketulusan di hati saja. Jangan kita datang menghadap TUHAN untuk melampiaskan hawa nafsu, supaya ibadah dan pelayanan kita berkenan.

Yang menulis Firman TUHAN, tulis dengan tulus di catatannya, jangan terlihat menulis padahal pura-pura dengan lain kata terlihat seperti malaikat padahal tidak -- terlihat seperti mengasihi TUHAN, padahal pura-pura.

Kita ini catatan hidup TUHAN, dimetarikan pada loh daging, ditukik di hati kita, bila Firman itu kita terima dan kita hidupi; Firman itu akan bekerja dalam hidup kita.

 

Jadi sekali lagi saya tandaskan, jangan kita datang menghadap TUHAN atau ada di dalam hadirat TUHAN hanya untuk melampiaskan hawa nafsu, itu orang yang menyalahgunakan kasih karunia, menyalahgunakan kepercayaan TUHAN. Jangan pura-pura, tulus-tulus saja.

 

Yang termasuk dalam golongan ini antara lain:

1.      Malaikat-malaikat yang berbuat dosa.

2.      Binatang yang keluar dari dalam laut à antikris.

3.      Binatang yang keluar dari dalam bumi à nabi-nabi palsu.


Pendeknya, mereka (orang-orang fasik) menyalahgunakan kasih karunia atau kepercayaan Allah hanya untuk melampiaskan hawa nafsu atau memuaskan diri dengan keinginan-keinginan dagingnya.

 

Roma 8:3-4

(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (8:4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.

 

Melampiaskan hawa nafsu atau memuaskan diri dengan keinginan-keinginan daging = berada di bawah hukum Taurat.

Itu berarti; menjalankan ibadah hanya secara rutinitas dsebut juga ibadah lahiriah, sebab:

-      Hukum Taurat berlaku untuk daging atau untuk mereka yang melampiaskan hawa nafsu.

-      Sedangkan, salib Kristus berlaku bagi mereka yang hidup menurut Roh.

 

Kita lihat orang-orang yang hidup menurut Roh…

Roma 8:5

(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

 

Perlu untuk diketahui:

-      Hidup menurut daging; memikirkan perkara-perkara dari daging.

Orang yang melapiaskan hawa nafsunya di tengah ibadah dan pelayanan tidak akan pernah memikirkan hatinya TUHAN. Tetapi mereka yang hidup menurut daging; hanya memikirkan perkara-perkara dari daging.

Itu sebabnya mereka melampiaskan hawa nafsunya di tengah ibadah dan pelayanannya dihadapan TUHAN.

-      Sedangkan mereka yang hidup menurut Roh (dicengkram oleh Roh Allah); memikirkan hal-hal yang dari Roh yakni ibadah dan pelayanan, disebut juga dengan perkara-perkara yang di atas.

Pendeknya, orang yang dicengkram oleh Roh TUHAN dengan lain kata selalu memikirkan ibadah dan pelayanan, adalah orang-orang yang bertanggungjawab. Jadi, tulus-tulus saja kita datang beribadah, itu yang benar.

 

Matius 15:7-9

(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: (15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

 

Memuliakan TUHAN dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari TUHAN = mempersembahkan tubuh jasmani di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi manusia batin tidak dipersembahkan kepada TUHAN, disebutlah itu ibadah Taurat (ibadah lahiriah); suatu ibadah yang dijalankan secara rutinitas saja tanpa mengandung janji dan kuasa atau tanpa rasa tanggungjawab oleh orang-orang munafik.

Jangan berlaku munafik ya saudara! Munafik adalah di luar tampak indah dan baik, tetapi dalam hatinya berbanding terbalik dengan apa yang ada di luar. Jangan kita seperti itu saudara.

 

Matius 15:10-11

(15:10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: (15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."

 

Dampak negatif ibadah taurat / ibadah lahiriah: menajiskan seseorang.

Ini adalah rumus yang harus diingat (jangan dilupakan). Jadi, kalau seseorang ibadahnya hanya rutinitas, itu yang menajiskan hidupnya, itu tidak bisa dipungkiri.

Pendeknya, mencari keuntungan di tengah ibadah dan pelayanan disebutlah itu kenajisan percabulan.

Jadi, orang yang menyalahgunakan kasih karunia atau kepercayaan TUHAN; melampiaskan hawa nafsunya, itu yang menajiskan.

 

Ciri kenajisan percabulan:

Yudas 1:4

(1:4) Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Menyangkal satu-satunya Penguasa dan TUHAN kita, Yesus Kristus.

 

Sekarang kita akan memperhatikan…

GOLONGAN KETIGA: NABI-NABI PALSU

2 Petrus 2:1 dengan perikop: Nabi-nabi dan guru-guru palsu

(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

 

Nabi-nabi dan guru-guru palsu menyangkal satu-satunya Penguasa yaitu; TUHAN Yesus Kristus yang telah menebus mereka. Buktinya; mereka memasukkan pengajaran-pengajaran yang menyesatkan.

 

Saudara, sekalipun seorang pemimpin jemaat nampak lemah lembut dan rendah hati, bahkan berlaku ramah kepada sidang jemaat, tetapi, kalau dia memasukkan pengajaran-pengajaran yang menyesatkan maka ia adalah guru-guru dan nabi-nabi palsu, dia adalah pribadi yang menyangkal satu-satunya Penguasa Yesus Kristus TUHAN kita, yang telah mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia.

 

Kalau Penguasa yang telah mengerjakan penebusan dan pendamaian dosa manusia disangkali, maka, walaupun ia terlihat baik; nampak rendah hati, ramah kepada jemaat, kalau dia memasukkan pengajaran-pengajaran yang menyesatkan, maka darah Yesus tidak berlaku atas dia. Jadi saudara, untuk melihat kebenaran harus berkaca kepada Firman Allah, bukan dilihat dari lemah lembut dan ramah tamah, bukan dilihat sepertinya rendah hati, bukan itu saudara. Ini harus kita ketahui dengan pasti.

 

2 Petrus 2:2-3

(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. (2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

 

Nabi-nabi dan guru-guru palsu melampiaskan hawa nafsu mereka, dengan demikian; mereka menyalahgunakan kasih karunia atau kepercayaan Allah. Prakteknya: mencari untung dari sidang jemaat, disebutlah itu kenajisan percabulan.

 

Kita akan lihat nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu memasukkan pengajaran-pengajaran yang menyesatkan dalam…

1 Timotius 4:1-2

(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

 

Di hari-hari terakhir banyak orang akan murtad, lalu orang murtad ini mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.

Jadi, yang dimaksud dengn orang murtad itu bukan beralih kepada agama lain, dia tetap mengaku dirinya sebagai orang Kristen (pengikut Yesus), tetapi sesungguhnya, mereka telah mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.

Penyebabnya: nabi-nabi dan guru-guru palsu hati nuraninya memakai cap mereka = melampiaskan hawa nafsu di tengah-tengah ibadah pelayanan, sebab mereka telah menyalahgunakan kasih karunia dan kepercayaan Allah.

 

1 Timotius 4:3

(4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

 

Adapun ajaran palsu dari nabi-nabi dan guru-guru palsu ialah:

1.      Melarang orang kawin.

Ajaran ini bertolak belakang dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, sebab Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel memimpin hidup gereja TUHAN kepada 2 klimaks yaitu;

-      Menjadi gunung Sion itulah gereja TUHAN yang sempurna disebut juga dengan mempelai TUHAN (milik kepunyaan TUHAN).

-      Berada pada tingkat ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan.

Jadi jelas, melarang orang kawin bertolak belakang dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

Pada minggu yang lalu telah kita bahasa, kiranya masih jelas dalam ingatan kita, sehingga pemberitaan Firman pada minggu yang lalu menjadi berkat.

2.      Melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah.

 

Saudara, malam ini kita akan membahas tentang:

Melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah.

Yohanes 4:31-32

(4:31) Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah." (4:32) Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal."

 

Yesus menolak makanan dari murid-murid, alasannya: sebab pada diri Yesus ada makanan yang tidak mereka kenal.

Pernyataan ini mengherankan murid-murid.

 

Yohanes 4:33

(4:33) Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"

 

"Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"

Dari sini kita dapat melihat bahwa murid-murid sama sekali tidak mengenal makanan yang ada pada diri Yesus selain "makanan biasa", makanan yang hanya mengenyangkan perut ini.

 

Mari kita lihat “makanan yang ada di dalam diri Yesus”…

1 Korintus 6:12 dengan perikop: “Nasihat terhadap percabulan”

(6:12) Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna.

Jadi yang halal belum tentu berguna.

 

Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

Segala sesuatu halal, tetapi jangan sampai pekerjaan atau bisnis yang halal itu memperhamba saudara.

Ini dasar untuk kita mengenal makanan yang ada pada diri Yesus.

 

1 Korintus 6:13

(6:13) Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.

 

Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan, itu tidak disangkali.

Tetapi perlu untuk diketahui: perut dan makanan; kedua-duanya satu kali akan dibinasakan oleh Allah.

Singkat kata, makanan hanyalah sekedar mengenyangkan perut, namun dalam menghadapi pencobaan yang memuncak pada saat antikris menjadi raja; makanan lahiriah tidak bisa menolong kita.

 

Jadi, TUHAN tidak bicara soal makanan yang tidak dapat menolong saya dan saudara, tetapi Yesus sedang berbicara kepada murid-murid soal makanan yang ada pada diri Yesus. Saat itu murid-murid memang belum mengenal makanan yang ada pada diri Yesus, tetapi satu kali nanti dengan mata telanjang mereka akan melihat makanan yang sesungguhnya.

 

Pendeknya, makanan lahiriah hanya mengenyangkan perut, namun di dalam menghadapi pencobaan, makanan lahiriah tidak bisa menolong saya dan saudara. Itulah sebabnya TUHAN menolak makanan dari murid-murid.

 

Sekarang, kita patenkan perkataan TUHAN itu dalam…

Matius 4:3-4

(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

 

Manusia hidup bukan dari roti atau makanan tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.

Jadi, Firman Allah, itulah makanan yang dapat menyelamatkan saya dan saudara. Nah, makanan ini belum dikenal oleh murid-murid, tetapi satu kali Firman Allah yang keluar dari mulut Allah, itu akan mereka kenal.

 

Mari kita lihat makan TUHAN Yesus yang sesunggunya…

Yohanes 4:34

(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Makanan Yesus yang sesungguhnya, antara lain:

1.      Melakukan kehendak Allah yang mengutus-Nya.

2.      Menyelesaikan pekerjaan Allah.

 

Makanan pertama: Melakukan kehendak Allah yang mengutus Yesus

Yohanes 6:38

(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Yesus turun dari Sorga ke dunia ini untuk melakukan kehendak Allah yang telah mengutus-Nya.

Jadi, Yesus datang ke dunia ini bukan karena kehendak-Nya, tetapi karena kehendak Allah yang mengutus-Nya.

Kita pun diutus di provinsi Banten ini untuk melakukan kehendak Allah Bapa.

Inilah makanan yang ada di dalam diri Yesus yang harus kita nikmati dimanapun kita berada.

 

Matius 26:39

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

 

Yesus harus minum cawan Allah, itulah kehendak Allah.

Berarti; Yesus harus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib karena dosa dunia.

 

Hal ini dapat diterjemahkan lebih luas lagi dalam….

Roma 8:2-3 dengan perikop: Hidup oleh Roh

(8:2) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. (8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,

 

Hukum Taurat tidak mungkin menyelamatkan manusia dari dosa dan maut.

Karena hukum Taurat tidak menyelamatkan, akhirnya: ALLAH mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, itu sebabnya Yesus harus menjadi manusia.

 

Saudara tidak usah bingung kalau ada orang yang tidak mengenal Yesus berkata; kok TUHAN mu mati? Kalau TUHAN tidak menjadi manusia dan mati di kayu salib, tidak ada satupun manusia yang selamat dan tidak ada yang sampai kepada Bapa di Sorga.

Siapa yang bisa membawa manusia masuk ke Sorga yang tidak mungkin bisa dijangkau oleh langkah-langkah manusia, kalau bukan TUHAN Yesus dari Sorga turun ke bumi? Jangan rubah pandangan saudara terhadap salib di Golgota, memang itu adalah jalan kebenaran dan hidup.


Hukuman atas dosa ditanggung oleh Yesus Anak Allah di atas kayu salib.

Pendeknya, Allah mengutus Anak-Nya ke dunia ini untuk melakukan kehendak Allah.

Jadi, apapun yang kita alami, susah atau senang di tengah-tengah pengutusan di atas muka bumi ini,  nikmati saja. Orang yang bersungut-sungut, suka ngomel, mempersalahkan yang salah (mencari kambing hitam), adalah orang yang tidak bisa menikmati makanan Yesus yang pertama: melakukan kehendak Allah.

 

Saya juga masih suka bersungut-sungut, saya harus minta maaf, minta ampun kepada TUHAN sejadi-jadinya.

Kemarin ada pembicaraan di pastori terkait dengan sesuatu yang tidak baik, tetapi saya berpikir, ya sudahlah, biar TUHAN saja yang meluruskan segala sesuatu, tidak perlu saya klarifikasi. Banyak yang harus diklarifikasi sebetulnya, tetapi ya sudahlah.

 

Orang yang suka bersungut-sungut, ngomel, menggerutu, mempersalahkan ini dan itu, orang semacam ini tidak akan pernah menikmati kehendak Allah (makanan pertama dari Yesus). Nikmati saja pahit getirnya hidup ini, tidak usah ngomel-ngomel. Itu sebabnya tadi Yesus berkata kepada murid-murid: “pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.”

Sekarang pelan-pelan TUHAN sedang memimpin kita sampai kepada pengenalan terhadap makanan yang pertama ini yaitu; melakukan kehendak Allah.

 

Enak tidak enak, nikmati saja hidup ini, nanti, kita akan mengalami happy ending bersama dengan Dia. Jangan lampiaskan persungutanmu, omelanmu, keluh kesahmu di media sosial, tetapi lampiaskanlah (bawalah) segala sesuatunya di ujung kaki salib TUHAN, supaya layak dikatakan sebagai pribadi yang menikmati makanan Yesus yang pertama.

Kalau sedikit-sedikit menyalahkan orang, memangnya kekuranganmu tidak ada? Memang engkau tidak pernah menyakiti orang lain?

Kalau kita seringkali menyakiti hati TUHAN, kenapa harus bersungut-sungut ketika orang lain menyakiti hati kita?

Katakan dalam hati mu: TUHAN, aku ingin menikmati kehendak-Mu saja. Haleluya…

 

Dampak positif menikmati kehendak Allah.

Yohanes 6:39-40

(6:39) Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. (6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

 

Supaya tidak ada satupun dari antara kita yang terhilang.

Sebab, oleh karena kehendak Allah kita semua menjadi satu dengan Yesus Kristus:

-      Derita sengsara bahkan kematian-Nya.

-      Pada akhir zaman kita dibangkitkan.

 

Jadi, dengan kita menikmati kehendak Allah, minum cawan Allah; sengsara derita karena kesalahan orang lain, maka kita akan menjadi satu dengan Kristus dalam derita sengsara dalam kematian-Nya dan akhirnya kita menjadi satu dengan kebangkitan-Nya; dibangkitkan pada akhir zaman dengan lain kata; dipermuliakan.

Inilah dampak positif menikmati kehendak Allah.

 

Yang rindu dibangkitkan pada akhir zaman, rindu masuk Sorga, nikmati saja kehendak Allah demi kemuliaan kekal. Untuk apa kita bersungut-sungut? Mungkin saja orang lain menyakiti hati mu, tetapi engkau tidak layak masuk dalam kerajaan Sorga, untuk apa? Demi kemuliaan; tepis sakit hati mu, persungutanmu, tepis ngomel-ngomelmu.

Jangan kita tidak mau tahu dengan makanan yang pertama ini, nikmati saja. Hati kita hancur mengenang kebaikan TUHAN, tetapi ada sukacita karena Roh TUHAN telah membangkitkan kita dari keterpurukan selama ini, Roh TUHAN memerdekakan kita semua.

 

Kolose 3:1-3

(3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (3:2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. (3:3) Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

 

Oleh karena kehendak Allah hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

Kalau kita satu dalam kematian dan kebangkitan-Nya, tandanya:

-      Cari perkara yang di atas = mencari kerajaan Sorga dan kebenaran yang ada di dalamnya.

-      Pikirkan perkara yang di atas bukan yang di bumi berarti; lepas dari segala ikatan-ikatan di bumi.

 

Kolose 3:4

(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

 

Kalau kita bertekun dalam kehendak Allah yaitu; satu dalam kematian dan kebangkitan-Nya, satu kali kita akan dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

 Inilah dampak positif menikmati kehendak Allah; dipermuliakan bersama dengan Dia.

 

Syarat untuk melakukan kehendak Allah

Yohanes 4:34

(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Makanan Yesus yang pertama adalah melakukan kehendak Allah, yang dibutuhkan adalah ketaatan.

Tidak mungkin kita mampu melakukan kehendak Allah kalau kita tidak taat.

 

Ibrani 5:8

(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Yesus sebagai Anak taat kepada kehendak kehendak Allah (taat dari apa yang telah diderita-Nya).

 

Matius 26:39

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."


Manusia hidup bukan dari roti atau makanan saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.

Firman Allah kepada Anak: untuk melakukan kehendak Allah Bapa yaitu; menderita sengsara dan mati di atas kayu salib. Terhadap kehendak Allah ini, Yesus taat, buktinya; Ia berkata "Ya Bapa."

Orang yang tidak taat selalu memberontak (mendurhaka), selalu menolak kehendak Allah.

 

Ada beberapa diantara kita, untuk kehendak Allah harus ngomel dulu, tetapi nanti sesudah dirasa bahwa itu adalah satu kesalahan, barulah datang menyesal. Kalau peristiwa itu hanya satu kali tidak apa-apa, tetapi ini berkali-kali seperti itu.

Doa dan harapan saya: biarlah kita benar-benar menikmati kehendak Allah, maka untuk itu yang dibutuhkan adalah ketaatan, tandanya kita berkata; ya Bapa (dengar-dengaran).

 

Persamaan dengan penyahutan…

Matius 27:50

(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

 

Kalau kita taat dan dengar-dengaran, itu adalah hal yang akan membawa kita sampai puncak ibadah itulah doa penyembahan. Ayo, taat dengar-dengaranlah, nanti dua hal ini akan memimpin kita sampai kepada tingkat ibadah tertinggi atau puncak ibadah itulah doa penyembahan. Itu sebabnya, kalau kita perhatikan juga dalam Matius 26:39 tadi, di situ terjadi juga doa penyembahan; maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa.

Jadi dari ketaatan dan dengar-dengaran, nanti kita sampai kepada doa penyembahan.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

No comments:

Post a Comment