IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 APRIL
2025
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:11
(Seri 18)
Subtema: DILENYAPKAN DARI KEMAH-KEMAH YAKUB
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, kiranya kita
boleh merasakan satu kebahagiaan saat duduk diam mendengarkan sabda Allah.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan
TUHAN yang turut bergabung lewat online atau live streaming, atau video internet, baik dari Youtube, atau
facebook, atau media sosial lainnya yang dapat dipergunakan.
Mari secepatnya kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman
penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan
suci.
Namun kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman
penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Namun tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya firman yang
dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Maleakhi 2:11-12 --- Perikop: “TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian.”
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem,
sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah
menjadi suami anak perempuan allah asing. (2:12)
Biarlah TUHAN melenyapkan dari kemah-kemah Yakub segenap keturunan orang
yang berbuat demikian, sekalipun ia membawa persembahan kepada TUHAN
semesta alam!
Dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub karena berkhianat dan
perbuatan keji. Tentu saja hal ini sangat merugikan, sebab apabila dilenyapkan
dari kemah-kemah Yakub, maka seseorang akan menjadi sama dengan Esau; suka
tinggal di padang.
Kejadian 25:27 --- Perikop: Esau dan Yakub
(25:27)
Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai
berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah
seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
-
Yakub adalah seorang yang suka tinggal di kemah.
Tanda tinggal di kemah Yakub adalah; menjadi seorang yang tenang.
Tenang à
satu kehidupan doa = ada di dalam penguasaan diri.
-
Sedangkan Esau adalah seorang yang suka tinggal di padang.
Padang à
dunia dengan segala sesuatu yang ada di
dalamnya.
1 Yohanes 2:16
(2:16)
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan
mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan
dari dunia.
Jangan kita mengasihi dunia dengan segala sesuatu yang ada
di dalamnya, karena kerajaan dunia dengan kemegahannya ternyata itu adalah:
1.
Keinginan daging.
2.
Keinginan mata.
3.
Keangkuhan hidup
Kita rangkai hal ini lebih rinci di dalam…
Lukas 4:3-11 --- Perikop: “Pencobaan di padang gurun”
Pencobaan di padang gurun ada 3 (tiga) hal:
1.
Roti menjadi batu (ayat 3-4).
Hal ini terkait dengan keinginan
daging.
2.
Memperlihatkan kerajaan dunia dan kemuliaan (ayat 5-8)
Hal ini terkait dengan keinginan
mata.
3.
Menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah ke bawah (ayat 9)
Hal ini terkait dengan keangkuhan
hidup.
Jadi, segala yang ada di dalam dunia jelas adalah; keinginan daging, keinginan mata,
keangkuhan hidup; ketiganya merupakan pencobaan
di padang gurun (pencobaan yang harus dihadapi anak-anak TUHAN di dunia
ini)
Pendeknya, jika sasaran ibadah adalah.......
YANG PERTAMA: Roti,
itu adalah keinginan daging bukan
keinginan Roh. Sementara keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh.
Perlu untuk diketahui;
hidup menurut daging pasti memikirkan hal-hal dari daging. Sebaliknya, Roh pasti memikirkan hal-hal yang dari Roh
itulah ibadah dan pelayanan (kegiatan Roh)
YANG KEDUA: Kerajaan
dunia dan kemegahanya, itu
adalah keinginan mata.
Sementara sasaran ibadah adalah kerajaan Sorga, bukan
kerajaan dunia. Kita memang ada di dunia ini, tapi sasaran ibadah adalah kerajaan
sorga. Maka, mata rohani kita harus disucikan supaya pandangan kita senantiasa
terarah kepada apa yang ada di depan. Seperti rasul Paulus, sekalipun manusia
lahiriahnya merosot, tetapi manusia batiniahnya naik, karena dibaharui dari
sehari ke sehari.
2 Korintus 4:17-18
(4:17)
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
(4:18) Sebab kami tidak
memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang
kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Kalau pandangan kita terarah kepada yang di depan; yang tak
kelihatan, kita mengabaikan penderitaan yang sifatnya sementara; inilah mata
yang sudah disucikan.
YANG KETIGA: menjatuhkan
diri ke bawah, itu adalah keangkuhan
hidup.
-
Bubungan Bait Allah (tempat yang tinggi) disebut
juga menara gereja.
Secara rohani bubungan Bait Allah menunjuk kepada...
a.
Ibadah pelayanan.
b.
Imamat rajani.
Gambaran dari tempat tinggi lebih jelas sekali
…..
Wahyu
5:9
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu
nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan
membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu
Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum
dan bangsa.
Di
sini terlihat 2 (dua) hal, yaitu:
-
Pembukaan Firman
-
Penebusan terhadap yang
diampuni dosanya.
Hal
itu terjadi karena Anak Domba Allah
disembelih.
Kelanjutan
dari penebusan...
Wahyu
5:10
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka
menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka
akan memerintah sebagai raja di bumi."
Imamat
rajani berada pada satu kedudukan yang
sangat tinggi, sebab imamat rajani memerintah sebagai raja di bumi, bukan
sebagai budak yang diperintah dosa. Jadi, kalau seseorang tinggalkan ibadah dan
pelayanan karena perkara dibawah, itu adalah keangkuhan hidup – walaupun
seseorang berkata aku rendah hati –. Dan tidak mau menjadi imamat rajani karena
perkara-perakara di bawah juga keangkuhan hidup.
-
Pekara di bawah à hal-hal lahiriah.
Matius
23:16
(23:16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin
buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi
bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. (23:17)
Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting,
emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? (23:18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi
bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
Ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi ada di tengah ibadah dan pelayanan, namun terikat
dengan perkara-perkara lahiriah. Nampaknya di bubungan bait Allah, tetapi
ternyata sudah menjatuhkan diri ke bawah; terikat dengan perkara-perkara
lahiriyah, antara lain:
a. Terikat dengan emas di
Bait Suci = lepas dari Bait Suci.
Ruangan
suci sampai dengan Ruangan Maha suci disebutlah itu Bait Suci.
Jadi
terikat dengan emas di bait suci = lepas dari bait suci.
Segala
sesuatu yang ada di dalam Ruangan Suci sampai Ruangan Maha Suci semua dilapisi
dengan emas. Papan-papan jenang terbuat dari kayu penaga, tapi dilapisi dengan
emas, termasuk kayu lintangnya.
Tiga
alat di dalam Ruangan Suci antara lain:
-
Meja Roti Sajian terbuat dari kayu
penaga dilapisi dengan emas.
-
Pelita emas berasal dari satu
talenta emas murni.
-
Mezbah Dupa terbuat dari kayu penaga
tetapi sudah dilapisi dengan emas murni.
-
Cawan pembakaran ukupan emas sampai
kepada empat tiang untuk menopang tirai yang kedua, itulah tabir bait suci juga
terbuat dari kayu penaga dilapisi dengan emas.
Sampai kepada Ruangan Maha Suci juga
dilapisi dengan emas. Sementara di Ruangan Maha suci terdapat satu alat
yang terutama dari semua alat yang
ada dalam Tabernakel, itulah Tabut Perjanjian, terdiri dari dua bagian
1. Tabut (peti
perjanjian)
Tabut
perjanjian terbuat dari kayu penaga, namun telah dilapisi dengan emas murni
bagian dalam dan bagian luarnya. Dua pengusung Tabut itu sendiri juga terbuat
dari kayu penaga, namun dilapisi dengan emas murni.
2. Tutupan Grafirat
(tutup pendamaian).
Jadi
disini kita melihat ahli Taurat dan orang farisi melayani tetapi terikat dengan
emas yang ada di bait suci, padahal bait suci berkuasa untuk menguduskan hidup
kita, sesuai dengan alat-alat yang ada di dalamnya. Tiga alat di Ruangan Suci
jelas itu menunjuk ketekunan tiga macam ibadah pokok yang menguduskan kehidupan
kita semua sampai kita disempurnakan bagai Tabut Perjanjian yang ada di dalam
Ruangan Maha Suci.
b. Terikat dengan persembahan yang ada
di atas Mezbah.
Padahal, Mezbah TUHAN berkuasa untuk menguduskan hidup,
sebagaimana dengan Matius 23:19; Hai kamu orang-orang buta, apakah yang
lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
Mereka
terikat dengan persembahan yang ada di atas Mezbah, mereka tidak terikat dengan
Mezbah, padahal mereka melayani mezbah.
Perlu
untuk diketahui, di Tabernakel ada dua Mezbah yaitu:
-
Mezbah Korban Bakaran ada di halaman.
Mezbah
korban bakaran à pertobatan = dikuduskan oleh korban / darah salib Kristus
ditebus / diampuni oleh TUHAN.
-
Mezbah Dupa ada di Ruangan Suci.
Mezbah Dupa à
Ibadah Doa Penyembahan sebagai tingkat
ibadah yang tertinggi.
Mezbah ini selain menguduskan, juga sekaligus membawa kita
sampai ke tempat Maha tinggi, sebab lewat doa penyembahan terjadilah perobekan
daging. Singkat kata, setelah mengalami perobekan
daging terbukalah jalan ke Sorga.
Itu sebabnya…
Matius 27:50-51
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara
nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51)
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan
terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Lewat doa penyembahan
terjadi perobekan daging.
Ayat 50;
doa penyembahan; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak
Allah.
Ayat 51;
terjadi perobekan daging.
Apa pengertian terjadi perobekan daging?
Ibrani 9:11-12 --- Perikop: “Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru”
(9:11)
Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang
akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih
sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk
ciptaan ini, -- (9:12) dan Ia
telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan
dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa
darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Ibrani 10:19-21
(10:19)
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus, (10:20)
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui
tabir, yaitu diri-Nya sendiri, (10:21)
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Jadi, Tabir bait suci terbelah dua dari atas ke bawah itu
berbicara soal perobekan daging. TUHAN Yesus kepala rumah TUHAN; Dia Imam besar
Agung telah memimpin ibadah kita sampai pada puncaknya, yaitu; Doa Penyembahan.
Lewat Doa Penyembahan terjadilah
perobekan daging, setelah terjadi perobekan daging terbukalah jalan untuk kita
berada dalam kerajaan Sorga.
Jadi mutlak harus menggunakan terang Pengajaran Tabernakel
sebagai pola kerajaan Sorga, sehingga akurat untuk membawa kita pada satu
kedudukan rohani, kita tau dimana kedudukan kita.
Jadi kalau saudara abaikan Pengajaran Mempelai dalam
terangnya Tabernakel saya kira keliru. Tetapi doa dan harapan saya janganlah
kita dikelirukan oleh perasaan manusia daging, jangan kita dikelirukan oleh
ajaran-ajaran setan, jangan kita dikelirukan oleh tata cara ibadah yang sedang
dikerjakan setan, bertahan saja. Kita semua mempunyai hati nurani, pertahankan
itu sebagai alarm yang terakhir. Kalau kita tidak punya alarm terakhir sama seperti
rem blong tabrak sana tabrak sini, terguling-guling dan binasa.
Jadi berada di bubungan bait Allah (tempat tinggi, menara
gereja) lalu menjatuhkan diri ke bawah, itu keangkuhan hidup. Alih Taurat dan
orang farisi selain munafik, disebutlah pemimpin buta, karena mereka tidak
melihat kebenaran yang hakiki.
Jadi dari sedikit Firman Allah yang sudah disampaikan, dari
sini kita sudah melihat; kalau dilenyapkan dari kemah Yakub adalah kerugian
besar, karena apabila dilenyapkan dari kemah Yakub persis seperti Esau,
akhirnya ada di padang. Kalau tidak ada di kemah ya ada di padang, itu
kerugian. Itulah penghukuman bagi mereka yang berkhianat dan juga yang berlaku
keji sesuai dengan maleakhi 2:11-12.
Kembali kita baca…
1 Yohanes 2:15
(2:15)
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Jika seseorang mengasihi dunia,
kasih Bapa tidak ada di dalam diri orang itu.
Jadi jangan sampai mengejar dunia dan segala cita-cita dunia
tetapi kehilangan kasih, ini kerugian besar.
Maka sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; dilenyapkan
dari kemah-kemah Yakub satu kerugian yang besar, tetapi oleh kemurahan TUHAN
sekarang ini kita ada di kemah-kemah Yakub. Jangan kita berpikir seperti
manusia duniawi menganggap untung karena cita-cita tercapai seperti cita-cita
dunia, tetapi tinggalkan kemah Yakub, itu kerugian besar. Keuntungan dunia
bukan keuntungan anak-anak TUHAN, tetapi keuntungan anak TUHAN bukan keuntungan
menurut orang dunia, jadi tergantung dari sudut mana kita memandangnya.
Jadi sekali lagi saya sampaikan;
jika seseorang mengasihi dunia,
konsekuensinya kasih Bapa tidak ada di dalam diri orang itu. Jadi berbahagialah
kita serkarang ini, walaupun menderita sesaat namun oleh kemurahan TUHAN kita diizinkan
untuk berada di kemah-kemah Yakub (Tabernakel Yakub).
Yohanes 3:16
(3:16) Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kasih Bapa kepada dunia:
Mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
Jadi, kalau pada akhirnya orang-orang yang tinggal di bumi
diselamatkan, itu adalah kasih karunia, itu kasih Bapa.
Sebetulnya Yesus Anak Allah juga sudah menunjukan kasih
karunia kepada murid-murid sebagaimana tertulis dalam …
Yohanes 14:4-6 --- Perikop: "Rumah Bapa"
(14:4)
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (14:5) Kata Tomas kepada-Nya:
"Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu
jalan ke situ?" (14:6) Kata
Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Yesus Kristus adalah jalan,
kebenaran dan hidup, dan
ketiganya adalah jalan kasih karunia.
Jadi, kalau seseorang tidak menempuh jalan kasih karunia,
tidak akan sampai kepada Bapa di Sorga.
Hari-hari ini ada beberapa orang meninggalkan jalan kasih
karunia, karena cinta, karena takhta, karena harta, tapi kita tetaplah tinggal di kemah-kemah Yakub.
Yohanes 3:17-18
(3:17)
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (3:18) Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak
percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Tanpa kasih Bapa, maka dunia berada di bawah hukuman. Pendeknya, tanpa kasih Bapa maka dinaungi
hukuman, sehingga sekalipun seseorang memperoleh seisi dunia, kalau ia tidak
menempuh jalan kasih karunia = bernaung di bawah hukuman.
Jadi, kita semua harus menempuh jalan
kasih karunia.
Sekarang kita sedang menempuh jalan kasih karunia, jangan
tinggalkan jalan kehidupan, jangan tinggalkan jalan kasih karunia, kita semua
harus menempuh jalan kasih karunia.
Ciri-ciri tinggal di padang:
Kejadian 25:27
(25:27)
Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai
berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang
tenang, yang suka tinggal di kemah.
Ciri-ciri tinggal di padang; Esau pandai berburu daging; semua daging diburu.
Kita lihat daging buruan…
Galatia 5:19-21
(5:19)
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, (5:21)
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.
15 perbuatan daging, yaitu: (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala,
(5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10)
kepentingan diri sendiri, (11)
percideraan, (12) roh pemecah, (13)
kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora dan sebagainya.
Apabila berburu daging dan hidup dalam 15 tabiat daging, maka; tidak
layak masuk (menghuni) Sorga. Sebab itu jangan kita sibuk berburu daging
sekalipun saat ini kita tinggal di padang dunia ini.
Galatia 5:24
(5:24)
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya.
Kalau kita menempatkan Kristus sebagai kepala maka;
perbuatan daging tersalibkan. Kalau daging tersalib maka; perbuatan daging
tidak nampak.
Pendeknya, kalau kita
menempatkan Kristus sebagai kepala, kita tidak akan sibuk berburu daging dunia
ini. Akan tetapi Esau justru pandai berburu daging, dan perbuatan daging Esau
nampak sekali; ia tidak suka tinggal di kemah, ia suka tinggal di padang, karena
dia pandai berburu daging. Jadi kalau kita menempatkan Kristus kepala maka
perbuatan daging tersalib, kalau tersalib berarti wujud daging tidak nampak
lagi, rusak sudah.
Coba saja daging disalib, maka rela menderita sengsara, rela
menjadi kecil, wujud daging tidak nampak, hancur-hancuran. Tapi persoalanya
adalah Esau sibuk berburu daging, sebagai wujud daging masih nampak dengan jelas,
seandainya dia tetapi orang yang menyangkal diri, memikul salib, rendah hati
dan menjadi kecil sebagai wujud daging tidak nampak lagi.
Matius 8:18-20 --- Perikop: Hal mengikut Yesus
(8:18)
Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke
seberang. (8:19) Lalu datanglah seorang
ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke
mana saja Engkau pergi." (8:20)
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai
sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Tubuh tanpa Kristus sebagai Kepala, maka tubuh menjadi:
a. Liangnya serigala.
b.
Sarangnya burung.
Jadi hati-hati, jangan kita mau mengakui TUHAN sebagai guru,
sekaligus mau mengikuti Dia, tetapi tidak menempatkan Kristus sebagai kepala =
liangnya serigala, dan sarangnya burung.
Kebanyakan orang kristen mau jadi orang kristen, bahkan
disebut pengikut Kristus, tetapi tidak menempatkan Kristus sebagai kepala,
buktinya apa; wujud daging masih terlihat. Kalau dia menempatkan Kristus
sebagai kepala, maka wujud daging tidak nampak, karena; sangkal diri, pikul
salib; mau rendah hati dan merendahkan diri, mau juga dikecilkan dan
hancur-hancuran = wujud daging tidak nampak lagi. Tapi kalau tidak menempatkan
Kristus sebagai kepala maka tubuhnya menjadi liangnya serigala dan sarangnya
burung, itulah Esau. Jadi sangat rugi sekali kalau kita dilenyapkan dari
kemah-kemah Yakub, tapi apa boleh buat; orang di Yehuda dan di Yerusalem
berkhianat dan menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN, mereka berbuat
keji, mereka menjadi pasangan yang tidak seimbang.
Tentang: LIANG SERIGALA.
Artinya; dikuasai oleh roh jahat yakni nabi-nabi palsu.
Serigala berbulu domba adalah nabi-nabi palsu.
Kita lihat ajaran nabi-nabi palsu…
1 Timotius 4:1 --- Perikop: “Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat”
(4:1)
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang
yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya
pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (4:3) Mereka itu melarang orang
kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan
pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal
kebenaran.
Salah satu ajaran dari nabi-nabi palsu adalah; melarang orang kawin.
Saya tetap berdoa kepada pemuda dan pemudi supaya kelak
mendapat pasangan. Seorang pemuda kiranya cepat mendapat jodoh (pasangan
hidup), kiranya menjadi pasangan yang seimbang, nikahnya diberkati oleh TUHAN.
Demikian juga pemudi mendapat jodoh yang baik, suami yang baik = pasangan yang
seimbang supaya nikah diberkati, buah nikah diberkati oleh TUHAN. Itu doa dan
harapan saya sebagai pemimpin sidang jemaat (gembala sidang). Kiranya doa itu
didengar oleh TUHAN.
Guru-guru palsu dengan ajaran yang palsu melarang orang
kawin, karena nabi-nabi palsu yang hati nuraninya memakai cap mereka. Hamba
TUHAN yang benar melayani dan dimeteraikan oleh Roh El-Kudus, dia akan dipimpin
oleh Roh Kudus.
Mari kita melihat terkait dengan MELARANG ORANG KAWIN…
Melarang orang kawin bertentangan dengan ajaran TUHAN.
Matius 19:5-6
(19:5)
Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. (19:6) Demikianlah mereka bukan lagi
dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh
diceraikan manusia."
Seorang laki-laki akan meninggalkan
ayah dan ibunya supaya bersatu dengan isterinya, ini adalah ajaran Firman
Allah. Jadi ajaran firman Allah itu tidak melarang orang kawin,
justru seorang laki-laki harus meninggalkan ayah dan ibunya supaya bersatu
dengan istrinya.
Pendeknya, Nikah
adalah ajaran Firman Allah dari sejak taman Eden. Kita akan buktikan hal
itu…
Kejadian 2:20
(2:18)
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri
saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (2:19) Lalu TUHAN Allah membentuk
dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah
semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti
nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup,
demikianlah nanti nama makhluk itu. (2:20)
Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara
dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai
penolong yang sepadan dengan dia.
Manusia (Adam) dibentuk dari tanah, binatang dan segala
jenisnya juga dibentuk dari tanah, tapi tidak ada satupun dari
binatang-binatang yang disebut namanya itu; yang disebut namanya bebek, yang disebut namanya anjing, yang disebut namanya beruang, singa dan seterusnya,
tidak ada yang dapat dijadikan sebagi penolong yang sepadan walaupun firman
Allah berkata; harus menikah, tidak baik seorang diri.
Manusia tidak menemukan penolong yang sepadan dengan
binatang; mau menikah dengan bebek; cerewet nya minta ampun, menikah dengan
beruang diterkam habis setiap hari, menikah dengan ular dililit terus, dililit
utang lah, dililit masalah, dan seterusnya, oh betapa hancurnya nikah begini,
menikah dengan anjing kembali menjilat muntah, menikah dengan babi kembali ke
kubangan.
Karena TUHAN melihat tidak ada yang layak dijadikan sebagai
penolong yang sepadan, akhirnya …
Kejadian 2:21
(2:21)
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN
Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan
daging.
TUHAN membuat manusia (Adam) itu tidur nyenyak (pengalaman kematian).
Dibius itu pengalaman kematian, supaya layak untuk dioperasi. Kalau dioperasi
tidak dibius nanti Adam ngamuk-ngamuk; oh sakit.
Jadi tidur itu berbicara soal pengalaman kematian, sama
seperti di medis sebelum dioperasi harus dibius. Jadi kalau sudah dibius, maka
sesuka hati dokter nanti mengadakan operasi; dibelek (dibedah).
Kejadian 2:22-23
(2:22) Dan
dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah
seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (2:23) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang
dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia
diambil dari laki-laki."
Firman TUHAN sudah tergenapi; TUHAN memberikan pasangan
hidup kepada Adam.
Jadi, istri disebutlah
itu daging dari daging suami, tulang dari tulang suami. Jadi perempuan itu
tidak datang dari tanah. Maka seorang istri harus betul-betul menjadi mahkota
suami, mahkota suami tandanya dalam ketundukan. Rambut panjang itu berbicara
soal ketundukan, itu mahkota suami. Binatang tidak layak untuk menjadi istri,
karena binatang bukan penolong yang sepadan, tidak dapat dijadikan mahkota.
Kejadian 2:24
(2:24)
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Untuk menggenapi Firman Allah, maka laki-laki harus
meninggalkan ayah dan ibu supaya bersatu dengan isterinya, dan keduanya bukan
dua, tetapi satu daging. Apa yang sudah dipersatukan oleh TUHAN tidak boleh
dipisahkan.
Perlu untuk
diketahui:
Suami
= kepala.
Isteri
= tubuh.
Jadi supaya tubuh dan kepala bersatu, laki-laki lah yang
harus meninggalkan rumah orang tuanya. Kalau ia tidak meninggalkan rumah orang
tuanya, laki-laki tidak akan bisa bersatu dengan istrinya, ini ajaran yang
benar.
Kejadian 2:25
(2:25)
Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak
merasa malu.
Ketika firman Allah tergenapi; dua menjadi satu disebutlah
itu nikah yang diberkati, walaupun
telanjang tidak malu.
Tetapi suami bisa malu kalau ada kekurangan dari istri,
sebaliknya istri juga bisa malu kalau ada kekurangan dari suami, tetapi nikah
yang diberkati sekalipun telanjang tidak malu.
Intinya; nikah yang diberkati adalah nikah yang suci, tidak
melanggar hukum-hukum Allah sehingga tidak jatuh dalam dosa, karena pelanggaran
hukum Allah dosa sesuai dengan suratan 1 Yohanes 3:4
Kejadian 3:6-7
(3:6)
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu
ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. (3:7) Maka terbukalah mata mereka
berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon
ara dan membuat cawat.
Pada akhirnya, nikah yang diberkati oleh TUHAN menjadi nikah
yang ternodai, sebab Adam dan Hawa melanggar hukum Allah (perintah Allah).
Perintah Allah; semua
buah pohon dalam taman ini bebas kamu makan, tetapi buah pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat jangan kamu makan. Tetapi disini kita melihat;
mereka melanggar hukum Allah, mereka makan buah pengetahuan yang baik dan yang
jahat, akhirnya mereka jatuh dalam dosa.
Singkat kata, oleh dosa ini akhirnya mereka (Adam dan Hawa)
menyadari bahwa mereka telanjang.
Selama nikah itu suci, nikah itu nikah yang diberkati, biar
telanjang tidak akan malu, tapi setelah melanggar hukum Allah; jatuh dalam dosa
mereka tau (sadar) bahawa mereka telanjang.
Selanjutnya, tindakan Adam dan Hawa setelah tahu bahwa
mereka telanjang: mereka menyemat daun
pohon ara dan membuat cawat.
Perlu untuk diketahui, cepat atau lambat daun pohon ara akan
menjadi kering. Kalau daun pohon ara menjadi kering, maka ia akan menjadi rapuh
berarti; ketelanjangan akan nampak lagi.
Daun pohon ara à kebenaran diri sendiri.
Jadi, ketelanjangan / dosa tidak bisa ditutupi oleh kebenaran
diri sendiri, cepat atau lambat ketelanjangan akan nampak lagi. Sampai kapan
kebenaran diri sendiri ini bisa menutupi dosa? cepat atau lambat kebenaran diri
sendiri akan rapuh (kering-kering) sehingga ketelanjangan (dosa yang memalukan)
akan nampak lagi.
Jadi kebenaran diri sendiri tidak bisa menutupi
ketelanjangan untuk selama-lamanya. Untuk sesaat bisa, tetapi satu kali
ketelanjangan yang memalukan itu akan terlihat juga. Nikah semacam ini tidak
akan mungkin bisa bertahan, dan TUHAN tidak mungkin membiarkan Hawa dan Adam
itu bertengkar setelah mereka jatuh dalam dosa, atau setelah mereka telanjang.
Di ayat 8-ayat 13 mereka saling menuduh, saling mempersalahkan, jadi nikah itu
mulai hancur-hancuran.
Kapan mereka saling menuduh? pada saat TUHAN datang, mereka
ketakutan, mereka bersembunyi di balik pohon. Lalu TUHAN bertanya; kenapa kamu bersembunyi dibawah pohon itu,
lalu mereka menjawab; karena kami takut…
Kejadian 3:8
(3:8) Ketika
mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu
pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN
Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. (3:9) Tetapi TUHAN
Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
(3:10) Ia menjawab: "Ketika
aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku
telanjang; sebab itu aku bersembunyi." (3:11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu,
bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang
engkau makan itu?"
Adam mulai mempersalahkan istrinya. Memang istrinya yang
memberikan buah pohon yang dilarang itu untuk dimakan, tetapi kenapa dia
terima. Firman Allah pertama-tama datang kepada Adam, tetapi Adam tidak layak
menjadi imam, tidak bisa menjadi pemimpin yang baik, tidak tegas terhadap
istrinya.
Seharusnya kalau istrinya salah ia harus tegas. Seharusnya
ia berkata kepada istrinya; tidak boleh
mengambil buah pohon yang dilarang, jangan makan buah pohon pengetahuan yang
baik dan yang jahat itu dilarang. Kalau
tau yang baik, jangan lakukan yang jahat, kalau tau ketekunan tiga macam ibadah
pokok jangan malas-malas beribadah,
harusnya kan ada pembicaraan seperti itu kepada istrinya, tetapi Adam
tidak bicara seperti itu. Kalau engkau tau rendah hati, kenapa engkau sombong,
seharusnya itu kan sikap pemimpin, tetapi dia tidak akan bisa khotbah seperti
itu kepada istrinya kalau dia tidak terlebih dahulu praktek di dalam dirinya
sendiri, akhirnya dia persalahkanlah istrinya. Inilah nikah yang sudah
melanggar kekudusan Allah, selain takut, juga salahkan istri.
Bagaimana sikap istri …
Kejadian 3:12-13
(3:12)
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang
memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (3:13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu:
"Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu:
"Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Hawa mempersalahkan ular, ular gambaran iblis setan. Dari sejak semula di dalam Yohanes 8:44: Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak
hidup dalam kebenaran, kemudian bapa pendusta.
Padahal dari sejak semula, tabiat iblis setan adalah:
1.
Pembunuh.
2.
Tidak hidup di dalam
kebenaran,
3.
Pendusta.
Masa kita salahkan setan. Kalau setan itu manusia maka dia
marah kepada kita dan berkata; gundulmu, kamu yang salah kamu salahkan saya.
Inilah keadaan nikah suci yang sudah ternodai akhirnya nikah
itu mengalami ketakutan, kuatir soal makan minum pakaian, saling mempersalahkan
dan membenarkan diri seperti Hawa.
Apakah TUHAN membiarkan nikah semacam ini? nikah yang
hancur-hancuran penuh dengan air mata tangisan, derita, tentu TUHAN tidak
inginkan. Lalu seperti apa tindakan
berikutnya dari TUHAN….
Kejadian 3:21
(3:21)
Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk
isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
TUHAN
membuat pakaian kepada Adam dan Hawa
dari kulit binatang. Binatang
yang dikuliti, itu berarti ada binatang yang dikorbankan, jelas itu menunjuk
kepada pribadi Yesus sebagai Anak Allah yang telah disembelih, bahkan Dia rela
dikuliti. Seperti yang tertulis dalam suratan 2 Korintus 5:21; Dia yang
benar dijadikan dosa, supaya kehidupan yang berdosa dibenarkan oleh TUHAN;
itu namanya TUHAN Yesus dikuliti untuk menutupi ketelanjangan.
2
Korintus 5:21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.
Bagaimana dengan kita, apakah kita mau dikuliti untuk sebuah kasih. Apakah istri mau dikuliti untuk
suami? apakah suami mau dikuliti untuk istri? dikuliti untuk anak? dikuliti
untuk orang tua? apakah kita mau dikuliti untuk mertua? untuk menantu? dikuliti
untuk keluarga saudara sedaging? saudara laki-laki, saudara perempuan? dikuliti
untuk kakak? dikuliti untuk adik?
Pengalaman dikuliti ini memang menyakitkan, tetapi itu
harus. Saya tidak katakan itu gampang, tetapi kita harus belajar dan berjuang
disitu, belajar dan berjuang terus, jangan pernah berhenti dan putus asa,
ngambek, lalu undur dari tengah ibadah dan pelayanan, cari ajaran yang
enak-enak, ujungnya binasa, itu tidak benar.
Yesus telah menunjukkan contoh (telada) bagi kita…
Filipi 2:5-6
(2:5)
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6)
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (2:8)
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus
Kristus Anak Allah telah meninggalkan reputasi-Nya. Selain meninggalkan
kemuliaanNya Dia juga meninggalkan BapaNya di Sorga, meninggalkan rumahNya di
Sorga, selanjutnya…telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia.
Dia
harus meninggalkan rumah BapaNya di Sorga, turun ke bumi dan menjadi manusia.
Dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Ia harus menjadi manusia, menderita
supaya tubuh dan kepala bersatu.
Jadi
pelajaran meninggalkan ayah dan ibu adalah pelajaran tentang sengsara salib.
Kalau Yesus tidak meninggalkan BapaNya di Sorga, Ia tidak akan pernah menjadi
manusia, dan tidak akan pernah menderita sengsara mati di kayu salib.
Jadi
pemuda pelajaran meninggalkan ayah dan ibu harus diperjuangkan, belajar dengan
pelajaran semacam ini.
Ini
pelajaran meninggalkan ayah dan ibu; menderita sengsara mati di kayu salib
supaya kepala dan tubuh menjadi satu kesatuan yang utuh tidak boleh
terpisahkan, tidak boleh diceraikan apapun kecuali maut.
Sekali
lagi saya sampaikan dengan tandas; kalau kita dilenyapkan dari kemah-kemah
Yakub, apa yang bisa kita perbuat? Hidup ini karena anugerah saja, sadarilah
itu, jangan kita dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub. Kalau kita meninggalkan
ketekunan tiga macam ibadah pokok itu bukan berarti TUHAN yang melenyapkan
kita, tetapi kita yang bodoh, kenapa tinggalkan jam-jam ibadah.
Selagi
hari masih siang masih ada kesempatan untuk berbalik kepada TUHAN, walaupun
tinggal sedikit. Ingat, keadaan sekarang
ini adalah keadaan petang hari (senja) berarti tidak lama lagi akan tiba
gelap malam, dimana orang tidak bisa
beribadah, tidak bisa melayani, tidak bisa mengerjakan keselamatan; hidup dalam
penyucian. Sekarang ini masih ada waktu, walaupun waktu yang tersisa tinggal
sedikit saja, pergunakan saja saudara.
JALAN KELUAR…
Kejadian 25:27
(25:27)
Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai
berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang
tenang, yang suka tinggal di kemah.
Yakub
adalah seorang yang suka tinggal di kemah.
Jadi
sekali lagi saya sampaikan, biarlah kiranya kita tetap tingal di kemah-kemah
Yakub.
KEMAH
YAKUB …
Yesaya 2:2-3
(2:2)
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan
berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit;
segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Kemah-kemah
Yakub disebut juga dengan
1.
GUNUNG SION, sebab: dari Sion keluar
PENGAJARAN, manfaatnya; mengajar kita tentang jalan-jalan TUHAN. Minggu lalu
telah diterangkan.
2.
Firman TUHAN dari Yerusalem. Manfaat
firman TUHAN dari Yerusalem; supaya kita berjalan menempuhnya = mengikuti
teladan Yerusalem → orang yang
melayani TUHAN = Guru-guru kebenaran =
pemimpin yang dapat diteladani
TELADAN
YANG HARUS KITA IKUTI DARI PEMIMPIN JEMAAT …
1 Petrus 2:19-21
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan
kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. (2:20) Sebab dapatkah disebut
pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu
berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia
pada Allah. (2:21) Sebab untuk
itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Yesus
adalah pemimpin yang sejati sepanjang zaman, Ia telah menderita sengsara dan
mati diatas kayu salib, ini adalah teladan yang ditinggalkan kepada kita. Teladan ini disebut jejak / tapak-tapak kaki
Yesus yang berdarah.
Jika kita mengikuti teladan Yesus, mengikuti jejak (tapak-tapak kaki) Yesus
yang berdarah dengan benar dan betul, tidak ragu, tidak bimbang maka pada saat
itu juga dosa rontok, dan saat itu juga setan sudah dikalahkan, gugur semua
dosa-dosa saat itu juga, tidak nunggu lama.
Itulah
firman Allah dari Yerusalem; guru-guru kebenaran, memiliki teladan yang harus
diteladani. Yesus adalah pemimpin sejati di sepanjang zaman, mari kita ikuti
teladan yang ditinggalkan oleh TUHAN. Kalau kita mengikuti dengan tepat dan
benar, tidak ragu, tidak bimbang dosa rontok, musuh dan kuasanya berguguran
seketika.
TELADAN
YANG DITINGGALKAN YESUS …
1 Petrus 2:21-23
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak
membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi
Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Teladan
yang ditinggalkan Yesus:
-
Ia
tidak berbuat dosa
-
Tipu tidak ada dalam mulut-Nya
-
Ketika
Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia
tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan
adil = Kejahatan tidak dibalas
dengan kejahatan à Yesus Yerusalem sejati
penuh KASIH.
Kalau hidup di dalam kasih, maka
tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak mengancam walaupun menderita,
karena kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Petrus 4:8)
Jadi Yesus adalah Yerusalem yang sejati;
penuh denganFIRMAN ALLAH, penuh dengan ROH ALLAH, penuh dengan KASIH.
Sampai
pada akhirnya…
1 Petrus 2:24
(2:24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh
bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Yang menyembuhkan segala sakit adalah bilur-bilur TUHAN. Kalau mau sembuh, maka ikuti teladan TUHAN,
pasti sembuh. Kalau mau sembuh akui dusta-dusta, di mulut tidak ada lagi
dusta-dusta. Kalau a katakan a, kalau b katakan b, lebih dari itu berasal dari
setan Matius 5:37. Jadi jangan suka
berdusta, harus penuh Roh Kudus. Kalau kita mau sembuh ikuti teladan TUHAN,
bilur-bilurnya nanti memberi kesembuhan. Yang belum mengakui dusta-dusta cepat
akui, nanti pasti sembuh, karena Yesus Yerusalem sejati, telah meninggalkan
teladan. Jejak kaki Yesus yang berdarah
ikuti jangan ragu, pasti sembuh. Selain sembuh…
1 Petrus 2:25
(2:25) Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah
kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Kalau kita mengikuti jejak Yesus yang berdarah, maka kita akan
kembali kepada Sang Pemilik (TUHAN), Dialah yang memelihara jiwa. Kalau
ikuti teladan TUHAN sampai TUHAN datang kembali terpelihara jiwa kita.
Setan
mungkin bisa membunuh tubuh, tetapi dia tidak bisa membunuh jiwa. Dunia ini
bisa membunuh tubuh, tetapi tidak bisa merampas jiwa. Jadi kalau kita mengikuti
jejak Yesus yang berdarah selain
disembuhkan, jiwa terpelihara sampai
akhir hayat. Kembailah kepada gembala, kembalilah tergembala, maka terpeliharalah
jiwa, amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment