KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, April 19, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 APRIL 2025

 


 

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 APRIL 2025

 

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:11

(Seri 18)

Subtema: DILENYAPKAN DARI KEMAH-KEMAH YAKUB

 

Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, kiranya kita boleh merasakan satu kebahagiaan saat duduk diam mendengarkan sabda Allah.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online atau live streaming, atau video internet, baik dari Youtube, atau facebook, atau media sosial lainnya yang dapat dipergunakan.

 

Mari secepatnya kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.

Namun kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Namun tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.

 

Maleakhi 2:11-12 --- Perikop: “TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian.”

(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing. (2:12) Biarlah TUHAN melenyapkan dari kemah-kemah Yakub segenap keturunan orang yang berbuat demikian, sekalipun ia membawa persembahan kepada TUHAN semesta alam!

 

Dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub karena berkhianat dan perbuatan keji. Tentu saja hal ini sangat merugikan, sebab apabila dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub, maka seseorang akan menjadi sama dengan Esau; suka tinggal di padang.

 

Kejadian 25:27 --- Perikop: Esau dan Yakub

(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

 

-          Yakub adalah seorang yang suka tinggal di kemah.

Tanda tinggal di kemah Yakub adalah; menjadi seorang yang tenang.

Tenang à satu kehidupan doa = ada di dalam penguasaan diri.

-          Sedangkan Esau adalah seorang yang suka tinggal di padang.

Padang à  dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.

 

1 Yohanes 2:16

(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

 

Jangan kita mengasihi dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, karena kerajaan dunia dengan kemegahannya ternyata itu adalah:

1.      Keinginan daging.

2.      Keinginan mata.

3.      Keangkuhan hidup

 

Kita rangkai hal ini lebih rinci di dalam…

Lukas 4:3-11 --- Perikop: “Pencobaan di padang gurun”

Pencobaan di padang gurun ada 3 (tiga) hal:

1.      Roti menjadi batu (ayat 3-4).

Hal ini terkait dengan keinginan daging.

2.      Memperlihatkan kerajaan dunia dan kemuliaan (ayat 5-8)

Hal ini terkait dengan keinginan mata.

3.      Menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah ke bawah (ayat 9)

Hal ini terkait dengan keangkuhan hidup.

 

Jadi, segala yang ada di dalam dunia jelas adalah; keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan hidup; ketiganya merupakan pencobaan di padang gurun (pencobaan yang harus dihadapi anak-anak TUHAN di dunia ini)

 

Pendeknya, jika sasaran ibadah adalah.......

YANG PERTAMA: Roti, itu adalah keinginan daging bukan keinginan Roh. Sementara keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh.

Perlu untuk diketahui; hidup menurut daging pasti memikirkan hal-hal dari daging. Sebaliknya, Roh pasti memikirkan hal-hal yang dari Roh itulah ibadah dan pelayanan (kegiatan Roh)

 

YANG KEDUA: Kerajaan dunia dan kemegahanya, itu adalah keinginan mata.

Sementara sasaran ibadah adalah kerajaan Sorga, bukan kerajaan dunia. Kita memang ada di dunia ini, tapi sasaran ibadah adalah kerajaan sorga. Maka, mata rohani kita harus disucikan supaya pandangan kita senantiasa terarah kepada apa yang ada di depan. Seperti rasul Paulus, sekalipun manusia lahiriahnya merosot, tetapi manusia batiniahnya naik, karena dibaharui dari sehari ke sehari.

 

2 Korintus 4:17-18

(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. (4:18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Kalau pandangan kita terarah kepada yang di depan; yang tak kelihatan, kita mengabaikan penderitaan yang sifatnya sementara; inilah mata yang sudah disucikan.

 

YANG KETIGA: menjatuhkan diri ke bawah, itu adalah keangkuhan hidup.

-          Bubungan Bait Allah (tempat yang tinggi) disebut juga menara gereja.

Secara rohani bubungan Bait Allah menunjuk kepada...

a.       Ibadah pelayanan.

b.      Imamat rajani.

 

      Gambaran dari tempat tinggi lebih jelas sekali …..

Wahyu 5:9

(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Di sini  terlihat 2 (dua) hal, yaitu:

-      Pembukaan Firman

-      Penebusan terhadap yang diampuni dosanya.

Hal itu terjadi karena Anak Domba Allah disembelih.

Kelanjutan dari penebusan...

 

Wahyu 5:10

(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

 

Imamat rajani berada pada satu  kedudukan yang sangat tinggi, sebab imamat rajani memerintah sebagai raja di bumi, bukan sebagai budak yang diperintah dosa. Jadi, kalau seseorang tinggalkan ibadah dan pelayanan karena perkara dibawah, itu adalah keangkuhan hidup – walaupun seseorang berkata aku rendah hati –. Dan tidak mau menjadi imamat rajani karena perkara-perakara di bawah juga keangkuhan hidup.

 

-          Pekara di bawah à hal-hal lahiriah.

Matius 23:16

(23:16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.  (23:17) Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? (23:18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.

 

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ada di tengah ibadah dan pelayanan, namun terikat dengan perkara-perkara lahiriah. Nampaknya di bubungan bait Allah, tetapi ternyata sudah menjatuhkan diri ke bawah; terikat dengan perkara-perkara lahiriyah, antara lain:

a.       Terikat dengan emas di Bait Suci = lepas dari Bait Suci.

Ruangan suci sampai dengan Ruangan Maha suci disebutlah itu Bait Suci.

Jadi terikat dengan emas di bait suci = lepas dari bait suci.

 

 

Segala sesuatu yang ada di dalam Ruangan Suci sampai Ruangan Maha Suci semua dilapisi dengan emas. Papan-papan jenang terbuat dari kayu penaga, tapi dilapisi dengan emas, termasuk kayu lintangnya.

 

Tiga alat di dalam Ruangan Suci antara lain:

-          Meja Roti Sajian terbuat dari kayu penaga dilapisi dengan emas.

-          Pelita emas berasal dari satu talenta emas murni.

-          Mezbah Dupa terbuat dari kayu penaga tetapi sudah dilapisi dengan emas murni.

-          Cawan pembakaran ukupan emas sampai kepada empat tiang untuk menopang tirai yang kedua, itulah tabir bait suci juga terbuat dari kayu penaga dilapisi dengan emas.

 

Sampai kepada Ruangan Maha Suci juga dilapisi dengan emas. Sementara di Ruangan Maha suci terdapat satu alat

yang terutama dari semua alat yang ada dalam Tabernakel, itulah Tabut Perjanjian, terdiri dari dua bagian

1.      Tabut (peti perjanjian)

Tabut perjanjian terbuat dari kayu penaga, namun telah dilapisi dengan emas murni bagian dalam dan bagian luarnya. Dua pengusung Tabut itu sendiri juga terbuat dari kayu penaga, namun dilapisi dengan emas murni.

Tabut perjanjian → Gereja TUHAN Sebagai tahta Allah dan mempelai wanita TUHAN.

2.      Tutupan Grafirat (tutup pendamaian).

Tutupnya adalah emas murni dengan dua kerub di atasnya, itu semua terbuat dari emas murni → Allah Trinitas, yaitu; TUHAN Yesus Kristus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.

 

Jadi disini kita melihat ahli Taurat dan orang farisi melayani tetapi terikat dengan emas yang ada di bait suci, padahal bait suci berkuasa untuk menguduskan hidup kita, sesuai dengan alat-alat yang ada di dalamnya. Tiga alat di Ruangan Suci jelas itu menunjuk ketekunan tiga macam ibadah pokok yang menguduskan kehidupan kita semua sampai kita disempurnakan bagai Tabut Perjanjian yang ada di dalam Ruangan Maha Suci.

 

b.      Terikat dengan persembahan yang ada di atas Mezbah.

Padahal, Mezbah TUHAN berkuasa untuk menguduskan hidup, sebagaimana dengan Matius 23:19; Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?

 

Mereka terikat dengan persembahan yang ada di atas Mezbah, mereka tidak terikat dengan Mezbah, padahal mereka melayani mezbah.

 

Perlu untuk diketahui, di Tabernakel ada dua Mezbah yaitu:

-      Mezbah Korban Bakaran ada di halaman.

                    Mezbah korban bakaran à pertobatan = dikuduskan oleh korban / darah salib Kristus kehidupan yang telah

                   ditebus / diampuni oleh TUHAN.

-      Mezbah Dupa ada di Ruangan Suci.

Mezbah Dupa à Ibadah Doa Penyembahan sebagai tingkat ibadah yang tertinggi.

 

Mezbah ini selain menguduskan, juga sekaligus membawa kita sampai ke tempat Maha tinggi, sebab lewat doa penyembahan terjadilah perobekan daging. Singkat kata, setelah mengalami perobekan daging terbukalah jalan ke Sorga.

Itu sebabnya…

 

Matius 27:50-51

(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

 

Lewat doa penyembahan  terjadi perobekan daging.

Ayat 50; doa penyembahan; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah.

Ayat 51; terjadi perobekan daging.

 

Apa pengertian terjadi perobekan daging?

Ibrani 9:11-12 --- Perikop: “Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru”

(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- (9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

 

Ibrani 10:19-21

(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, (10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

 

Jadi, Tabir bait suci terbelah dua dari atas ke bawah itu berbicara soal perobekan daging. TUHAN Yesus kepala rumah TUHAN; Dia Imam besar Agung telah memimpin ibadah kita sampai pada puncaknya, yaitu; Doa Penyembahan. Lewat Doa Penyembahan terjadilah perobekan daging, setelah terjadi perobekan daging terbukalah jalan untuk kita berada dalam kerajaan Sorga.

 

Jadi mutlak harus menggunakan terang Pengajaran Tabernakel sebagai pola kerajaan Sorga, sehingga akurat untuk membawa kita pada satu kedudukan rohani, kita tau dimana kedudukan kita.

Jadi kalau saudara abaikan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel saya kira keliru. Tetapi doa dan harapan saya janganlah kita dikelirukan oleh perasaan manusia daging, jangan kita dikelirukan oleh ajaran-ajaran setan, jangan kita dikelirukan oleh tata cara ibadah yang sedang dikerjakan setan, bertahan saja. Kita semua mempunyai hati nurani, pertahankan itu sebagai alarm yang terakhir. Kalau kita tidak punya alarm terakhir sama seperti rem blong tabrak sana tabrak sini, terguling-guling dan binasa.

 

Jadi berada di bubungan bait Allah (tempat tinggi, menara gereja) lalu menjatuhkan diri ke bawah, itu keangkuhan hidup. Alih Taurat dan orang farisi selain munafik, disebutlah pemimpin buta, karena mereka tidak melihat kebenaran yang hakiki.

 

Jadi dari sedikit Firman Allah yang sudah disampaikan, dari sini kita sudah melihat; kalau dilenyapkan dari kemah Yakub adalah kerugian besar, karena apabila dilenyapkan dari kemah Yakub persis seperti Esau, akhirnya ada di padang. Kalau tidak ada di kemah ya ada di padang, itu kerugian. Itulah penghukuman bagi mereka yang berkhianat dan juga yang berlaku keji sesuai dengan maleakhi 2:11-12.

 

Kembali kita baca…

1 Yohanes 2:15

(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

 

Jika seseorang mengasihi dunia, kasih Bapa tidak ada di dalam diri orang itu.

Jadi jangan sampai mengejar dunia dan segala cita-cita dunia tetapi kehilangan kasih, ini kerugian besar.

Maka sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub satu kerugian yang besar, tetapi oleh kemurahan TUHAN sekarang ini kita ada di kemah-kemah Yakub. Jangan kita berpikir seperti manusia duniawi menganggap untung karena cita-cita tercapai seperti cita-cita dunia, tetapi tinggalkan kemah Yakub, itu kerugian besar. Keuntungan dunia bukan keuntungan anak-anak TUHAN, tetapi keuntungan anak TUHAN bukan keuntungan menurut orang dunia, jadi tergantung dari sudut mana kita memandangnya.

 

Jadi sekali lagi saya sampaikan; jika  seseorang mengasihi dunia, konsekuensinya kasih Bapa tidak ada di dalam diri orang itu. Jadi berbahagialah kita serkarang ini, walaupun menderita sesaat namun oleh kemurahan TUHAN kita diizinkan untuk berada di kemah-kemah Yakub (Tabernakel Yakub).

 

Yohanes 3:16

(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Kasih Bapa kepada dunia: Mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.

Jadi, kalau pada akhirnya orang-orang yang tinggal di bumi diselamatkan, itu adalah kasih karunia, itu kasih Bapa.

 

Sebetulnya Yesus Anak Allah juga sudah menunjukan kasih karunia kepada murid-murid sebagaimana tertulis dalam …

Yohanes 14:4-6 --- Perikop: "Rumah Bapa"

(14:4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" (14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

 

Yesus Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup, dan ketiganya adalah jalan kasih karunia.

Jadi, kalau seseorang tidak menempuh jalan kasih karunia, tidak akan sampai kepada Bapa di Sorga.

Hari-hari ini ada beberapa orang meninggalkan jalan kasih karunia, karena cinta, karena takhta, karena harta, tapi kita tetaplah tinggal di kemah-kemah Yakub.

 

Yohanes 3:17-18

(3:17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (3:18) Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

 

Tanpa kasih Bapa, maka dunia berada di bawah hukuman.  Pendeknya, tanpa kasih Bapa maka dinaungi hukuman, sehingga sekalipun seseorang memperoleh seisi dunia, kalau ia tidak menempuh jalan kasih karunia = bernaung di bawah hukuman.
Jadi, kita semua harus menempuh jalan kasih karunia.

Sekarang kita sedang menempuh jalan kasih karunia, jangan tinggalkan jalan kehidupan, jangan tinggalkan jalan kasih karunia, kita semua harus menempuh jalan kasih karunia.

 

Ciri-ciri tinggal di padang:

Kejadian 25:27

(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.


Ciri-ciri tinggal di padang; Esau pandai berburu daging; semua daging diburu.

 

Kita lihat daging buruan…

Galatia 5:19-21

(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

15 perbuatan daging, yaitu: (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri,  (11) percideraan, (12) roh pemecah,  (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora dan sebagainya.

 Apabila berburu daging dan  hidup dalam 15 tabiat daging, maka; tidak layak masuk (menghuni) Sorga. Sebab itu jangan kita sibuk berburu daging sekalipun saat ini kita tinggal di padang dunia ini.

 

Galatia 5:24

(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

 

Kalau kita menempatkan Kristus sebagai kepala maka; perbuatan daging tersalibkan. Kalau daging tersalib maka; perbuatan daging tidak nampak.

Pendeknya, kalau  kita menempatkan Kristus sebagai kepala, kita tidak akan sibuk berburu daging dunia ini. Akan tetapi Esau justru pandai berburu daging, dan perbuatan daging Esau nampak sekali; ia tidak suka tinggal di kemah, ia suka tinggal di padang, karena dia pandai berburu daging. Jadi kalau kita menempatkan Kristus kepala maka perbuatan daging tersalib, kalau tersalib berarti wujud daging tidak nampak lagi, rusak sudah.

Coba saja daging disalib, maka rela menderita sengsara, rela menjadi kecil, wujud daging tidak nampak, hancur-hancuran. Tapi persoalanya adalah Esau sibuk berburu daging, sebagai wujud daging masih nampak dengan jelas, seandainya dia tetapi orang yang menyangkal diri, memikul salib, rendah hati dan menjadi kecil sebagai wujud daging tidak nampak lagi.

 

Matius 8:18-20 --- Perikop: Hal mengikut Yesus

(8:18) Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. (8:19) Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." (8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

 

Tubuh tanpa Kristus sebagai Kepala, maka tubuh menjadi:

a.      Liangnya serigala.

b.      Sarangnya burung.

 

Jadi hati-hati, jangan kita mau mengakui TUHAN sebagai guru, sekaligus mau mengikuti Dia, tetapi tidak menempatkan Kristus sebagai kepala = liangnya serigala, dan sarangnya burung.

Kebanyakan orang kristen mau jadi orang kristen, bahkan disebut pengikut Kristus, tetapi tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, buktinya apa; wujud daging masih terlihat. Kalau dia menempatkan Kristus sebagai kepala, maka wujud daging tidak nampak, karena; sangkal diri, pikul salib; mau rendah hati dan merendahkan diri, mau juga dikecilkan dan hancur-hancuran = wujud daging tidak nampak lagi. Tapi kalau tidak menempatkan Kristus sebagai kepala maka tubuhnya menjadi liangnya serigala dan sarangnya burung, itulah Esau. Jadi sangat rugi sekali kalau kita dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub, tapi apa boleh buat; orang di Yehuda dan di Yerusalem berkhianat dan menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN, mereka berbuat keji, mereka menjadi pasangan yang tidak seimbang.

 

Tentang: LIANG SERIGALA.

Artinya; dikuasai oleh roh jahat yakni nabi-nabi palsu. Serigala berbulu domba adalah nabi-nabi palsu.

 

Kita lihat ajaran nabi-nabi palsu…

1 Timotius 4:1 --- Perikop: “Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat”

(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

 

Salah satu ajaran dari nabi-nabi palsu adalah; melarang orang kawin.

Saya tetap berdoa kepada pemuda dan pemudi supaya kelak mendapat pasangan. Seorang pemuda kiranya cepat mendapat jodoh (pasangan hidup), kiranya menjadi pasangan yang seimbang, nikahnya diberkati oleh TUHAN. Demikian juga pemudi mendapat jodoh yang baik, suami yang baik = pasangan yang seimbang supaya nikah diberkati, buah nikah diberkati oleh TUHAN. Itu doa dan harapan saya sebagai pemimpin sidang jemaat (gembala sidang). Kiranya doa itu didengar oleh TUHAN.

Guru-guru palsu dengan ajaran yang palsu melarang orang kawin, karena nabi-nabi palsu yang hati nuraninya memakai cap mereka. Hamba TUHAN yang benar melayani dan dimeteraikan oleh Roh El-Kudus, dia akan dipimpin oleh Roh Kudus.

 

Mari kita melihat terkait dengan MELARANG ORANG KAWIN…

Melarang orang kawin bertentangan dengan ajaran TUHAN.

Matius 19:5-6

(19:5) Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. (19:6) Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

 

Seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya supaya bersatu dengan isterinya, ini adalah ajaran Firman Allah. Jadi ajaran firman Allah itu tidak melarang orang kawin, justru seorang laki-laki harus meninggalkan ayah dan ibunya supaya bersatu dengan istrinya.

Pendeknya, Nikah adalah ajaran Firman Allah dari sejak taman Eden. Kita akan buktikan hal itu…

 

Kejadian 2:20

(2:18) TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (2:19) Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. (2:20) Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

 

Manusia (Adam) dibentuk dari tanah, binatang dan segala jenisnya juga dibentuk dari tanah, tapi tidak ada satupun dari binatang-binatang yang disebut namanya itu; yang disebut namanya bebek,  yang disebut namanya anjing,  yang disebut namanya beruang, singa dan seterusnya, tidak ada yang dapat dijadikan sebagi penolong yang sepadan walaupun firman Allah berkata; harus menikah, tidak baik seorang diri.

Manusia tidak menemukan penolong yang sepadan dengan binatang; mau menikah dengan bebek; cerewet nya minta ampun, menikah dengan beruang diterkam habis setiap hari, menikah dengan ular dililit terus, dililit utang lah, dililit masalah, dan seterusnya, oh betapa hancurnya nikah begini, menikah dengan anjing kembali menjilat muntah, menikah dengan babi kembali ke kubangan.

Karena TUHAN melihat tidak ada yang layak dijadikan sebagai penolong yang sepadan, akhirnya …

 

Kejadian 2:21

(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

 

TUHAN membuat manusia (Adam) itu tidur nyenyak (pengalaman kematian). Dibius itu pengalaman kematian, supaya layak untuk dioperasi. Kalau dioperasi tidak dibius nanti Adam ngamuk-ngamuk; oh sakit.

Jadi tidur itu berbicara soal pengalaman kematian, sama seperti di medis sebelum dioperasi harus dibius. Jadi kalau sudah dibius, maka sesuka hati dokter nanti mengadakan operasi; dibelek (dibedah).

 

Kejadian 2:22-23

(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (2:23) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

 

Firman TUHAN sudah tergenapi; TUHAN memberikan pasangan hidup kepada Adam.

Jadi menikah itu adalah firman Allah, dan disini sudah tergenapi firman Allah; TUHAN membangun seorang perempuan menjadi pasangan hidup bagi Adam, dibangun dari tulang rusuk, tapi syaratnya Adam harus terlebih dahulu tidur → pengalaman kematian; daging tidak bersuara lagi.

 

Jadi, istri disebutlah itu daging dari daging suami, tulang dari tulang suami. Jadi perempuan itu tidak datang dari tanah. Maka seorang istri harus betul-betul menjadi mahkota suami, mahkota suami tandanya dalam ketundukan. Rambut panjang itu berbicara soal ketundukan, itu mahkota suami. Binatang tidak layak untuk menjadi istri, karena binatang bukan penolong yang sepadan, tidak dapat dijadikan mahkota.

 

Kejadian 2:24

(2:24) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

 

Untuk menggenapi Firman Allah, maka laki-laki harus meninggalkan ayah dan ibu supaya bersatu dengan isterinya, dan keduanya bukan dua, tetapi satu daging. Apa yang sudah dipersatukan oleh TUHAN tidak boleh dipisahkan.

 

Perlu  untuk diketahui:

Suami = kepala.

Isteri = tubuh.

Jadi supaya tubuh dan kepala bersatu, laki-laki lah yang harus meninggalkan rumah orang tuanya. Kalau ia tidak meninggalkan rumah orang tuanya, laki-laki tidak akan bisa bersatu dengan istrinya, ini ajaran yang benar.

 

Kejadian 2:25

(2:25) Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

 

Ketika firman Allah tergenapi; dua menjadi satu disebutlah itu nikah yang diberkati, walaupun  telanjang tidak malu.

Tetapi suami bisa malu kalau ada kekurangan dari istri, sebaliknya istri juga bisa malu kalau ada kekurangan dari suami, tetapi nikah yang diberkati sekalipun telanjang tidak malu.

Intinya; nikah yang diberkati adalah nikah yang suci, tidak melanggar hukum-hukum Allah sehingga tidak jatuh dalam dosa, karena pelanggaran hukum Allah dosa sesuai dengan suratan 1 Yohanes 3:4

 

Kejadian 3:6-7

(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. (3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

 

Pada akhirnya, nikah yang diberkati oleh TUHAN menjadi nikah yang ternodai, sebab Adam dan Hawa melanggar hukum Allah (perintah Allah).

Perintah Allah; semua buah pohon dalam taman ini bebas kamu makan, tetapi buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat jangan kamu makan. Tetapi disini kita melihat; mereka melanggar hukum Allah, mereka makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat, akhirnya mereka jatuh dalam dosa.

Singkat kata, oleh dosa ini akhirnya mereka (Adam dan Hawa) menyadari bahwa mereka telanjang.

Selama nikah itu suci, nikah itu nikah yang diberkati, biar telanjang tidak akan malu, tapi setelah melanggar hukum Allah; jatuh dalam dosa mereka tau (sadar) bahawa mereka telanjang.

 

Selanjutnya, tindakan Adam dan Hawa setelah tahu bahwa mereka telanjang: mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

 

Perlu untuk diketahui, cepat atau lambat daun pohon ara akan menjadi kering. Kalau daun pohon ara menjadi kering, maka ia akan menjadi rapuh berarti; ketelanjangan akan nampak lagi.

Daun pohon ara à  kebenaran diri sendiri.

 

Jadi, ketelanjangan / dosa tidak bisa ditutupi oleh kebenaran diri sendiri, cepat atau lambat ketelanjangan akan nampak lagi. Sampai kapan kebenaran diri sendiri ini bisa menutupi dosa? cepat atau lambat kebenaran diri sendiri akan rapuh (kering-kering) sehingga ketelanjangan (dosa yang memalukan) akan nampak lagi.

Jadi kebenaran diri sendiri tidak bisa menutupi ketelanjangan untuk selama-lamanya. Untuk sesaat bisa, tetapi satu kali ketelanjangan yang memalukan itu akan terlihat juga. Nikah semacam ini tidak akan mungkin bisa bertahan, dan TUHAN tidak mungkin membiarkan Hawa dan Adam itu bertengkar setelah mereka jatuh dalam dosa, atau setelah mereka telanjang. Di ayat 8-ayat 13 mereka saling menuduh, saling mempersalahkan, jadi nikah itu mulai hancur-hancuran.

 

Kapan mereka saling menuduh? pada saat TUHAN datang, mereka ketakutan, mereka bersembunyi di balik pohon. Lalu TUHAN bertanya; kenapa kamu bersembunyi dibawah pohon itu, lalu mereka menjawab; karena kami takut…

 

Kejadian 3:8

(3:8) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. (3:9) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" (3:10) Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." (3:11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

 

Adam mulai mempersalahkan istrinya. Memang istrinya yang memberikan buah pohon yang dilarang itu untuk dimakan, tetapi kenapa dia terima. Firman Allah pertama-tama datang kepada Adam, tetapi Adam tidak layak menjadi imam, tidak bisa menjadi pemimpin yang baik, tidak tegas terhadap istrinya.

Seharusnya kalau istrinya salah ia harus tegas. Seharusnya ia berkata kepada istrinya; tidak boleh mengambil buah pohon yang dilarang, jangan makan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu dilarang. Kalau tau yang baik, jangan lakukan yang jahat, kalau tau ketekunan tiga macam ibadah pokok jangan malas-malas beribadah,  harusnya kan ada pembicaraan seperti itu kepada istrinya, tetapi Adam tidak bicara seperti itu. Kalau engkau tau rendah hati, kenapa engkau sombong, seharusnya itu kan sikap pemimpin, tetapi dia tidak akan bisa khotbah seperti itu kepada istrinya kalau dia tidak terlebih dahulu praktek di dalam dirinya sendiri, akhirnya dia persalahkanlah istrinya. Inilah nikah yang sudah melanggar kekudusan Allah, selain takut, juga salahkan istri. 

 

Bagaimana sikap istri …

Kejadian 3:12-13

(3:12) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (3:13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

 

Hawa mempersalahkan ular, ular gambaran  iblis setan. Dari sejak semula di dalam Yohanes 8:44: Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, kemudian bapa pendusta.

 

Padahal dari sejak semula, tabiat iblis setan adalah:

1.      Pembunuh.

2.      Tidak hidup di dalam kebenaran,

3.      Pendusta.

Masa kita salahkan setan. Kalau setan itu manusia maka dia marah kepada kita dan berkata; gundulmu, kamu yang salah kamu salahkan saya.

 

Inilah keadaan nikah suci yang sudah ternodai akhirnya nikah itu mengalami ketakutan, kuatir soal makan minum pakaian, saling mempersalahkan dan membenarkan diri seperti Hawa.

Apakah TUHAN membiarkan nikah semacam ini? nikah yang hancur-hancuran penuh dengan air mata tangisan, derita, tentu TUHAN tidak inginkan.  Lalu seperti apa tindakan berikutnya dari TUHAN….

 

Kejadian 3:21

(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

 

TUHAN membuat pakaian kepada Adam dan Hawa  dari kulit binatang.  Binatang yang dikuliti, itu berarti ada binatang yang dikorbankan, jelas itu menunjuk kepada pribadi Yesus sebagai Anak Allah yang telah disembelih, bahkan Dia rela dikuliti. Seperti yang tertulis dalam suratan 2 Korintus 5:21; Dia yang benar dijadikan dosa, supaya kehidupan yang berdosa dibenarkan oleh TUHAN; itu namanya TUHAN Yesus dikuliti untuk menutupi ketelanjangan.

 

2 Korintus 5:21

(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Bagaimana dengan kita, apakah kita mau dikuliti untuk  sebuah kasih. Apakah istri mau dikuliti untuk suami? apakah suami mau dikuliti untuk istri? dikuliti untuk anak? dikuliti untuk orang tua? apakah kita mau dikuliti untuk mertua? untuk menantu? dikuliti untuk keluarga saudara sedaging? saudara laki-laki, saudara perempuan? dikuliti untuk kakak? dikuliti untuk adik?

 

Pengalaman dikuliti ini memang menyakitkan, tetapi itu harus. Saya tidak katakan itu gampang, tetapi kita harus belajar dan berjuang disitu, belajar dan berjuang terus, jangan pernah berhenti dan putus asa, ngambek, lalu undur dari tengah ibadah dan pelayanan, cari ajaran yang enak-enak, ujungnya binasa, itu tidak benar.

 

Yesus telah menunjukkan contoh (telada) bagi kita…

Filipi 2:5-6

(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.  (2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Yesus Kristus Anak Allah telah meninggalkan reputasi-Nya. Selain meninggalkan kemuliaanNya Dia juga meninggalkan BapaNya di Sorga, meninggalkan rumahNya di Sorga, selanjutnya…telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Dia harus meninggalkan rumah BapaNya di Sorga, turun ke bumi dan menjadi manusia. Dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Ia harus menjadi manusia, menderita supaya tubuh dan kepala bersatu.

 

Jadi pelajaran meninggalkan ayah dan ibu adalah pelajaran tentang sengsara salib. Kalau Yesus tidak meninggalkan BapaNya di Sorga, Ia tidak akan pernah menjadi manusia, dan tidak akan pernah menderita sengsara mati di kayu salib.

Jadi pemuda pelajaran meninggalkan ayah dan ibu harus diperjuangkan, belajar dengan pelajaran semacam ini.

Ini pelajaran meninggalkan ayah dan ibu; menderita sengsara mati di kayu salib supaya kepala dan tubuh menjadi satu kesatuan yang utuh tidak boleh terpisahkan, tidak boleh diceraikan apapun kecuali maut.

 

Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; kalau kita dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub, apa yang bisa kita perbuat? Hidup ini karena anugerah saja, sadarilah itu, jangan kita dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub. Kalau kita meninggalkan ketekunan tiga macam ibadah pokok itu bukan berarti TUHAN yang melenyapkan kita, tetapi kita yang bodoh, kenapa tinggalkan jam-jam ibadah.

Selagi hari masih siang masih ada kesempatan untuk berbalik kepada TUHAN, walaupun tinggal sedikit.  Ingat, keadaan sekarang ini adalah keadaan petang hari (senja) berarti tidak lama lagi akan tiba gelap  malam, dimana orang tidak bisa beribadah, tidak bisa melayani, tidak bisa mengerjakan keselamatan; hidup dalam penyucian. Sekarang ini masih ada waktu, walaupun waktu yang tersisa tinggal sedikit saja, pergunakan saja saudara.

 

JALAN KELUAR…

Kejadian 25:27

(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

 

Yakub adalah seorang yang suka tinggal di kemah.

Jadi sekali lagi saya sampaikan, biarlah kiranya kita tetap tingal di kemah-kemah Yakub.

 

KEMAH YAKUB …

Yesaya 2:2-3

(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

 

Kemah-kemah Yakub disebut juga dengan

1.      GUNUNG SION, sebab: dari Sion keluar PENGAJARAN, manfaatnya; mengajar kita tentang jalan-jalan TUHAN. Minggu lalu telah diterangkan.

2.      Firman TUHAN dari Yerusalem. Manfaat firman TUHAN dari Yerusalem; supaya kita berjalan menempuhnya = mengikuti teladan  Yerusalem → orang yang melayani TUHAN =  Guru-guru kebenaran = pemimpin yang dapat diteladani

 

TELADAN YANG HARUS KITA IKUTI DARI PEMIMPIN JEMAAT …

1 Petrus 2:19-21

(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. (2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. (2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

 

Yesus adalah pemimpin yang sejati sepanjang zaman, Ia telah menderita sengsara dan mati diatas kayu salib, ini adalah teladan yang ditinggalkan kepada kita.  Teladan ini disebut jejak / tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah.
Jika kita mengikuti teladan Yesus, mengikuti jejak (tapak-tapak kaki) Yesus yang berdarah dengan benar dan betul, tidak ragu, tidak bimbang maka pada saat itu juga dosa rontok, dan saat itu juga setan sudah dikalahkan, gugur semua dosa-dosa saat itu juga, tidak nunggu lama.

 

Itulah firman Allah dari Yerusalem; guru-guru kebenaran, memiliki teladan yang harus diteladani. Yesus adalah pemimpin sejati di sepanjang zaman, mari kita ikuti teladan yang ditinggalkan oleh TUHAN. Kalau kita mengikuti dengan tepat dan benar, tidak ragu, tidak bimbang dosa rontok, musuh dan kuasanya berguguran seketika.

 

TELADAN YANG DITINGGALKAN YESUS …

1 Petrus 2:21-23

(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

 

Teladan yang ditinggalkan Yesus:

-          Ia tidak berbuat dosa  → Yesus Yerusalem sejati penuh dengan FIRMAN.

-          Tipu tidak ada dalam mulut-Nya → Yesus Yerusalem sejati  penuh ROH EL-KUDUS

-          Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil = Kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan à Yesus Yerusalem sejati penuh KASIH.

Kalau hidup di dalam kasih, maka tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak mengancam walaupun menderita, karena kasih menutupi banyak sekali dosa (1 Petrus 4:8)

Jadi Yesus adalah Yerusalem yang sejati; penuh denganFIRMAN ALLAH, penuh dengan ROH ALLAH, penuh dengan KASIH.

 

Sampai pada akhirnya…

1 Petrus 2:24

(2:24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Yang menyembuhkan segala sakit adalah bilur-bilur TUHAN. Kalau mau sembuh, maka ikuti teladan TUHAN, pasti sembuh. Kalau mau sembuh akui dusta-dusta, di mulut tidak ada lagi dusta-dusta. Kalau a katakan a, kalau b katakan b, lebih dari itu berasal dari setan Matius 5:37. Jadi jangan suka berdusta, harus penuh Roh Kudus. Kalau kita mau sembuh ikuti teladan TUHAN, bilur-bilurnya nanti memberi kesembuhan. Yang belum mengakui dusta-dusta cepat akui, nanti pasti sembuh, karena Yesus Yerusalem sejati, telah meninggalkan teladan.  Jejak kaki Yesus yang berdarah ikuti jangan ragu, pasti sembuh. Selain sembuh…

 

1 Petrus 2:25

(2:25) Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

Kalau kita mengikuti jejak Yesus yang berdarah, maka kita akan kembali kepada Sang Pemilik (TUHAN), Dialah yang memelihara jiwa. Kalau ikuti teladan TUHAN sampai TUHAN datang kembali terpelihara jiwa kita.

Setan mungkin bisa membunuh tubuh, tetapi dia tidak bisa membunuh jiwa. Dunia ini bisa membunuh tubuh, tetapi tidak bisa merampas jiwa. Jadi kalau kita mengikuti jejak Yesus yang berdarah  selain disembuhkan, jiwa  terpelihara sampai akhir hayat. Kembailah kepada gembala, kembalilah tergembala, maka terpeliharalah jiwa, amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment