KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, April 11, 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 APRIL 2013


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 APRIL 2013

Tema:  HAL BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
            (Seri 39)

Subtema: TUHAN MENGABULKAN DOA YANG MENGAMPUNI SESAMANYA (BAGIAN 1)

Shalom.
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, untuk mempersembahkan korban, dan biarlah kiranya kita diberkati malam hari ini, lewat pembukaan rahasia firman Tuhan.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan, dari Matius 6: 5-13, namun kita hanya membaca ayat 12.
Matius 6: 12
(6:12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

Salah satu pokok doa yang harus kita naikkan kepada Tuhan adalah: “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”.
Artinya; mengampuni sesama karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengampuni kita = mengampuni karena diampuni.
Berarti mengampuni sesama bukan karena keterpaksaan, bukan karena kepentingan-kepentingan, bukan karena ada unsur-unsur yang lain, tetapi betul-betul kita mengampuni sesama karena Tuhan telah mengampuni kesalahan-kesalahan kita.

Matius 6: 14-15
(6:14) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
(6:15) Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Kemudian, lebih diperjelas lagi dalam ayat ini, bahwa; jikalau seseorang mengampuni kesalahan sesamanya, maka Bapa di sorga juga mengampuni kita. Sebaliknya, jikalau tidak mengampuni orang lain / sesama, maka Bapa di sorga juga tidak mengampuni kesalahan-kesalahan.
Kalau Bapa di sorga tidak mengampuni kesalahan-kesalahan, berarti orang itu tetap dalam dosanya, dan kalau seseorang tetap dalam dosanya, berarti ia tidak masuk dalam Kerajaan Sorga.

Markus 11: 25-26
(11:25) Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
(11:26) [Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]

Demikianlah halnya, dalam hal berdoa; supaya doa didengar / dikabulkan oleh Bapa di sorga, maka terlebih dahulu mengampuni sesama di dalam hati dengan pasti.
Jadi, hati terlebih dahulu dibereskan terhadap sesama, jangan sampai ada sesuatu di dalam hati terhadap sesama, sehingga dengan demikian Bapa yang di sorga akan mengampuni segala kesalahan-kesalahan, sebab setiap orang yang tidak mengampuni sesamanya, maka bapa di sorga pun tidak mengampuni kesalahan-kesalahannya.

Pada minggu yang lalu orang yang tidak mengampuni sesamanya, diumpamakan seperti pohon ara yang dikutuk, dan menjadi kering sampai pada akar-akarnya.

Sekarang, kita memperhatikan; GAMBARAN BILA MENGAMPUNI KESALAHAN SESAMA.
Markus 11: 24
(11:24) Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Meminta apa saja dan mendoakan apa saja, dengan hati yang percaya telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan oleh Tuhan.
Berarti, bila seseorang mau mengampuni sesamanya di dalam hati dengan pasti, dengan kata lain, tidak ada sesuatu di dalam hatinya terhadap sesamanya (mengadakan penyelesaikan dengan sesama), maka ia akan memperoleh keuntungan yang besar karena doanya dikabulkan oleh Tuhan.

Sebagai bukti; Tuhan mengabulkan apa saja yang kita minta / apa saja yang kita doakan.
Matius 7: 7, 9-10
(7:7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(7:9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
(7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.
KETIKA KITA MEMINTA LEWAT DOA, MAKA;
-      BAPA YANG BAIK MEMBERIKAN ROTI, BUKAN BATU.
Roti -> firman Tuhan, sebagai makanan rohani.

Yohanes 6: 32-33
(6:32) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
(6:33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."

Bukan Musa yang memberikan roti kepada bangsa Israel selama 40 tahun perjalanan di padang gurun, melainkan Bapa yang di sorgalah yang memberikan roti yang turun dari sorga.
Kemudian, roti yang turun dari sorga itu, memberi hidup kepada dunia.

Mari kita lihat; ROTI YANG BISA MEMBERI HIDUP KEPADA DUNIA.
Yohanes 6: 35
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Jadi, yang dimaksud roti yang turun dari sorga adalah pribadi Yesus Kristus, Dialah roti hidup.
Itu sebabnya, Yesus berkata: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”.

Matius 4: 3-4
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Manusia hidup bukan dari roti saja, melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Inilah roti yang turun dari sorga, yang memberi hidup.

Jadi, Bapa yang baik tidak memberikan batu kepada anak-Nya, melainkan roti yang turun dari sorga.
Biarlah kiranya kita hidup oleh karena firman, sehingga kita hidup bukan untuk roti makanan, tetapi kita hidup karena firman yang keluar dari mulut Allah, itulah hidup kita.

KETIKA KITA MEMINTA LEWAT DOA, MAKA;
-      BAPA YANG BAIK MEMBERIKAN IKAN, BUKAN ULAR
Ikan -> Roh-El Kudus.

Yohanes 14: 15-16
(14:15) "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

Bapa memberikan Penolong yang lain, yaitu Roh Kebenaran, supaya Roh kebenaran itu menyertai kita selama-lamanya, sebagaimana Yesus, sebagai Anak, meminta kepada Bapa, demikian juga kita sebagai anak-anak Allah, meminta kepada Bapa di sorga.

Kita kembali memperhatikan Markus 11.
Markus 11: 23
(11:23) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

Selain Bapa di sorga memberikan apa yang kita minta (doa dikabulkan), juga memiliki kuasa untuk memindahkan gunung.
Gunung -> perkara-perkara yang besar / masalah-masalah yang besar. Berarti, sebesar apapun masalah dan perkara, bisa dipindahkan / beranjak, bahkan dicampakkan ke dalam laut.

Saudaraku, kita mengetahui bahwa, ada beberapa golongan yang harus dicampakkan ke dalam lautan api neraka, antara lain;
1.    Golongan yang pertama: MEREKA YANG MENYESATKAN ANAK KECIL, yaitu;
-      Iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis.
-      Nabi-nabi palsu.
-      Antikris.
2.    Golongan yang kedua: MEREKA SEMUA YANG MELAKUKAN KEJAHATAN (Wahyu 21: 8).
-      Orang-orang penakut,                        -    orang-orang sundal,
-      orang-orang yang tidak percaya,         -    tukang-tukang sihir,
-      orang-orang keji,                                -    penyembah-penyembah berhala,
-      orang-orang pembunuh,                      -    dan semua pendusta.
Mereka mendapat bagian di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang / mendapat bagian dalam kematian yang kedua.

Berarti, kuasa itu penting, sehingga dengan demikian, kita terlepas dari golongan yang pertama dan golongan yang kedua = dapat memindahkan gunung, dan berkata: “Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut!”.

Namun, perlu kita perhatikan pada ...
Matius 17: 20
(17:20) Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Namun, syarat supaya gunung pindah dari tempat sini ke sana, harus terlebih dahulu memiliki iman sebesar biji sesawi.

Matius 13: 32
(13:32) Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

Iman yang dikaitkan dengan biji sesawi adalah iman yang berkuasa, bertumbuh dan bertambah besar dan lebih berkuasa.

Matius 17: 21
(17:21) [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.]"

Kemudian, iman yang dikaitkan dengan biji sesawi itu, harus disertai dengan BERDOA dan BERPUASA = iman bekerja sama dengan doa dan puasa.

Keterangan:
YANG PERTAMA: BERDOA.
1 Timotius 2: 1
(2:1) Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,

Doa yang harus dinaikkan itu dimulai dari;
-      doa permohonan,
-      doa syafaat,
-      doa syukur untuk semua orang,
-      dan doa penyembahan (Matius 26: 40-41).

Keterangan:
YANG KEDUA: BERPUASA.
Artinya; tidak makan dan tidak minum = lapar dan haus akan kebenaran firman Tuhan.
Prakteknya; dapat menahan hawa nafsu dan keinginan daging.

Matius 4: 2
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

DI TENGAH-TENGAH IA LAPAR, TIGA KALI YESUS DICOBAI OLEH SI PENCOBA;
Matius 4: 3-11
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
(4:11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

Sebanyak tiga kali Yesus dicobai oleh iblis setan, namun Yesus berkemenangan;
-      YESUS MENANG SOAL MAKAN MINUM
Itu sebabnya Yesus berkata “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah
-      YESUS MENANG, SEBAB YESUS TIDAK MENJATUHKAN DIRI DARI BUBUNGAN BAIT ALLAH.
Artinya; tidak jatuh ke dalam berbagai-bagai dosa.
Itu sebabnya Yesus berkata: “Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu”.
-      YESUS MENANG TERHADAP COBAAN DARI IBLIS SETAN, SEBAB YESUS TIDAK TERTARIK DENGAN KERAJAAN DUNIA DAN KEMEGAHANNYA, SEHINGGA YESUS PUN TIDAK MENYEMBAH KEPADA IBLIS SETAN.
Itu sebabnya Yesus berkata: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”.

Jadi kesimpulannya; sekalipun dalam keadaan lapar dan haus, Yesus menang terhadap cobaan dari iblis setan.
-      Yesus menang terhadap cobaan soal makanan.
-      Yesus tidak menjatuhkan diri.
-      Yesus tidak menyembah kepada setan, oleh karena kerajaan dunia dan kemegahannya.
Inilah puasa yang dikehendaki dan berkenan di hadapan Allah.

Oleh sebab itu, terlebih dahulu kita mengampuni sesama, maka Tuhan akan mengampuni kita, dan apa saja yang kita minta, apa saja yang kita doakan, akan dikabulkan oleh Tuhan.
Saya masih tergerak untuk menyampaikan hal ini kembali, di minggu yang akan datang, lewat Ibadah Doa Penyembahan, jika Tuhan ijinkan. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment