KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, May 16, 2015

IBADAH KENAIKAN YESUS KRISTUS, 14 MEI 2015

IBADAH KENAIKAN YESUS KRISTUS, 14 MEI 2015

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekalian, salam dalam kasih Kristus.
Oleh karena kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kenaikan pada tahun 2015 ini, semua karena Roh kasih karunia Tuhan, bukan karena gagah hebat kita.
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Biarlah kesempatan ini kita pergunakan sebaik-baiknya.

Kisah Para Rasul 1: 9
(1:9) Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.

Ketika Yesus naik/terangkat ke sorga disaksikan oleh murid-murid dan orang-orang Galilea yang lain.
Biarlah kita juga menjadi kesaksian bagi kenaikan Tuhan Yesus Kristus.

Ibrani 1: 3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Yesus naik ke sorga setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, pendeknya; setelah Ia menyelesaikan pekerjaan-Nya selama 3,5 tahun di atas muka bumi.
Yesus tidak meninggalkan pekerjaan yang belum terselesaikan. Yesus naik untuk sementara waktu meninggalkan murid-murid setelah Ia selesai mengerjakan pekerjaan Allah.
Kita juga, kalau mengerjakan pekerjaan di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan, kerjakanlah dengan baik sampai selesai, jangan sampai pekerjaan itu terbengkalai.
Kalau hari ini kita bisa mengerjakan pekerjaan yang Tuhan percayakan, kerjakanlah sampai selesai.

Yohanes 4: 34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Makanan Yesus Kristus, Anak Tunggal Bapa;
-      Melakukan kehendak Allah Bapa.
-      Menyelesaikan pekerjaan-Nya di atas kayu salib, Ia mengadakan penyucian dosa, barulah Ia terangkat ke sorga.
Ini juga harus menjadi makanan rohani kita / santapan rohani kita.

Yohanes 19: 30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Setelah Yesus melakukan seluruh kehendak Allah Bapa (kehendak Allah terlaksana) di atas kayu salib, Yesus berkata: “Sudah selesai”. Betul-betul Dia menyelesaikan pekerjaan Allah.

Tanda bahwa Yesus sudah selesai mengerjakan pekerjaan-Nya:
-     Dosa itu tidak diulangi lagi.
-     Tidak mengungkit-ungkit dosa orang lain.


Pekerjaan-pekerjaan Yesus Kristus, antara lain; mengadakan mujizat yang pertama dalam pesta nikah di Kana; air menjadi anggur, berarti terjadi keubahan hidup, dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Mujizat yang kedua, masih di Kana; anak yang menuju kematian disembuhkan, dihidupkan kembali. Yang sakit sembuh, yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang lumpuh berjalan, yang bisu berkata-kata.

Bukan hanya mengadakan mujizat, ada lagi pekerjaan Yesus yang lain dan yang terakhir ...
1 Korintus 15: 25-26
(15:25) Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
(15:26) Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Musuh yang terakhir yang dibinasakan ialah maut, inilah pekerjaan yang terakhir. Yesus telah membinasakan maut di atas kayu salib, tumit Yesus telah meremukkan kepala ular di atas kayu salib.
Bukankah Tuhan baik kepada kita? Yesus tidak meninggalkan kita, tidak meninggalkan bumi ini dengan pekerjaan yang terbengkalai, tetapi Ia naik setelah menyelesaikan pekerjaan-Nya.

1 Korintus 15: 54-56
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Maka genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut telah ditelan dalam kemenangan.”, dan dengan kemenangan itu kita dapat berkata: Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?

Sesungguhnya sengat maut adalah dosa, dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Hukum Taurat: mata ganti mata, tangan ganti tangan, gigi ganti gigi = kejahatan dibalas kejahatan; mengasihi orang yang mengasihi tetapi membenci musuh.
Tetapi setelah kita berkemenangan, kita dapat berkata: “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?
Saudaraku, orang yang menunda-nunda pekerjaannya adalah orang yang paling susah berubah, karena orang yang menunda-nunda pekerjaan tanpa komitmen dalam hidupnya. Oleh sebab itu, jangan tunda-tunda mengerjakan pekerjaan Tuhan.
Kalau Yesus bisa membahagiakan kita semua, mengapa kita tidak balas kebaikan Tuhan. Seringkali kita menunda-nunda pekerjaan dalam ibadah & pelayanan, sedangkan Yesus sudah menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Pekerjaan Tuhan harus dikerjakan sampai selesai berarti sampai terjadi penyucian dosa.

1 Korintus 15: 57-58
(15:57) Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
(15:58) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Kita harus bersyukur kepada Allah, karena oleh Anak-Nya yang tunggal kita telah beroleh kemenangan.
Selanjutnya, himbauan Tuhan kepada kita: “berdirilah teguh, jangan goyah oleh hal yang tak suci, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan sampai selesai!

Hal ini penting untuk diperhatikan: saudara boleh memiliki pekerjaan, harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, tetapi untuk menentukan saudara naik ke sorga bukanlah pekerjaan, harta, uang, kekayaan saudara, melainkan: “berdirilah teguh, jangan goyah oleh hal yang tak suci, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan sampai selesai!

Pertanyaannya; SIAPAKAH MEREKA YANG MAU BEKERJA SAMPAI SELESAI?
Ibrani 1: 3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Mereka yang mau bekerja sampai selesai adalah MANUSIA ROHANI, bukan manusia daging, sebab darah daging tidak mewarisi Kerajaan Sorga.
Yesus Kristus Anak Tunggal Bapa, turun ke bumi dan menjadi sama dengan manusia, tetapi Dia bukan manusia daging, melainkan manusia rohani, sebab Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah.
Pendeknya, orang yang mau mengerjakan pekerjaan Tuhan sampai selesai adalah manusia rohani, sesuai dengan Roma 8:5-7; hidup menurut daging memikirkan hal-hal dari daging, sebaliknya hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Lebih jauh kita melihat ...
Kolose 2: 9
(2:9) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,


Dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, sebab Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah, menunjukkan bahwa Yesus adalah manusia rohani.
Untuk berada di dalam Ruangan Maha Suci harus berada di dalam kehidupan ilahi, maksudnya bukan kedagingan atau nafsu manusia, ini menunjuk kepada kerubium yang ada di dalam Ruangan Maha Suci, lebih tepatnya di atas tutup pendamaian.
Dia diutus ke bumi dan menjadi sama dengan manusia tetapi Dia bukanlah manusia daging, sebab Dialah cahaya kemuliaan Allah, gambar wujud Allah = manusia rohani.
Manusia daging memikirkan hal-hal yang dari daging, sedangkan manusia roh memikirkan hal-hal yang dari roh, itulah perkara di atas, segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah dan pelayanan.

Lebih dalam kita mengenal kerubium tersebut ...
Wahyu 4: 6-8
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Ada 4 makhluk masing-masing bersayap 6 sekelilingnya, berarti tidak terlihat daging dengan tabiatnya, mereka berada dalam kemuliaan Allah, mereka ada di dalam kehidupan ilahi = manusia rohani. (Ini adalah kiasan, tetapi kita juga harus belajar mengerti).
Pekerjaan mereka: dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam, dengan seruan: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa”.

Wahyu 4: 9
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,

4 makhluk terus mempersembahkan puji-pujian, hormat dan ucapan syukur saat susah maupun senang, inilah manusia rohani.
Saudaraku, jangan hanya mempersembahkan puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur saat memperoleh berkat saja, tetapi bersungut-sungut saat dalam kesusahan, itu bukanlah manusia rohani.
Biarlah kita mempersembahkan puji-pujian hormat dan syukur, baik susah maupun senang, siang dan malam.
Ini memang bukan pekerjaan mudah bagi manusia daging, sebab ini adalah pekerjaan manusia rohani saja.
Saudaraku, biarlah kita sama-sama belajar melakukan firman Tuhan, supaya kelak kita semua naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa, kita memperoleh hidup yang kekal.

Dalam Matius 16, Yesus berkata kepada 12 murid: untuk apa seseorang memperoleh seisi dunia kalau ia kehilangan nyawanya. Bukankah akhir dari tujuan hidup kita adalah Yerusalem yang baru, hidup yang kekal.
Bumi yang pertama, langit yang pertama akan berlalu, bahkan lautpun tidak akan ada lagi, kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu yang Tuhan berikan karena kedagingan, kesempatan yang ada jangan disia-siakan dengan nafsu daging/nafsu manusia.

Lebih rinci ...
Yesaya 6: 2-3
(6:2) Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang.
(6:3) Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

Para serafim/makhluk yang bersayap 6 mengelilingi tabut perjanjian, hadirat Allah, gambaran dari takhta Allah.
Para serafim mempunyai 6 sayap; 2 sayap dipakai untuk menutupi muka, 2 sayap dipakai untuk menutupi kaki, 2 sayap digunakan untuk melayang-layang, benar-benar tidak terlihat lagi daging dengan tabiatnya, itulah nafsu manusia.
Ada 15 tabiat daging, sesuai Galatia 5, dan 15 tabiat daging ini tidak terlihat lagi, karena;
-      2 sayap menutupi muka.
Pada muka terdapat panca indra yang sudah disucikan, sehingga tidak terlihat lagi tabiat daging.
-      2 sayat menutupi kaki.
Perjalanan hidup karena kedagingan sudah disucikan.
-      2 sayap dipakai untuk melayang-layang.
Terlepas dari daya tarik bumi dengan segala perkara di bawah, itulah perkara lahiriah.
Saudaraku, jangan sampai apa yang saudara miliki dipergunakan untuk memuaskan hawa nafsu.

Sehingga ...
Yesaya 6: 3
(6:3) Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

Seruan yang sama pada kitab Wahyu diserukan dalam kitab Yesaya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

Ciri-ciri 4 makhluk tersebut.
Wahyu 4: 6, 8
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

4 makhluk tersebut penuh dengan mata;
-      Di sebelah muka dan di sebelah belakang.
-      Di sebelah dalamnya penuh dengan mata.

Mari kita lihat arti rohaninya; MATA DI SEBELAH MUKA.
Matius 6: 22
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
Mazmur 119: 105
(119:105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Arti rohani mata di sebelah muka adalah perjalanan rohani ke depan telah diterangi oleh cahaya kemuliaan Allah, sehingga kita bisa melewati batu sandungan, sebab banyak sandungan di tengah dunia ini, kita juga bisa melewati onak duri (perasaan yang menyakiti/menusuk), kita juga bisa melewati ular (gambaran dari roh jahat dan roh najis), sebab ada mata di sebelah muka.

Mari kita lihat arti rohaninya; MATA DI SEBELAH BELAKANG.
Dosa masa lalu telah diterangi, sehingga dosa masa lalu tidak terulangi kembali.
Dosa masa lalu bagaikan si pendendam yang terus mengejar dan tidak mau berhenti sebelum terbalaskan, tetapi karena dosa masa lalu telah diterangi, maka dosa masa lalu tidak akan terulangi lagi.
Hamba Tuhan juga dapat dikejar oleh dosa masa lalu, tetapi kalau mata ada di bagian belakang, dosa masa lalu telah diterangi dan dosa tidak akan terulang.

Mari kita lihat arti rohaninya; MATA DI SEBELAH DALAM.
Semua dosa telah diterangi, tidak ada lagi dosa yang tersembunyi, tidak ada dosa yang terselubung.
Ini adalah manusia rohani; kalau dosa masih disembunyikan terlebih dalam hal nikah, ini adalah keadaan siaga 4, tetapi malam ini kita telah melihat Yesus naik ke sorga, karena Dia manusia rohani, sekalipun Ia diutus ke bumi selama 3,5 tahun dan menjadi sama dengan manusia, tetapi Ia adalah manusia rohani, sebab Ia adalah cahaya kemuliaan Allah, gambar dan wujud Allah, dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.

Sekarang kita akan melihat mengenai RUPA DARI 4 MAKHLUK tersebut.
Wahyu 4: 7
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

Makhluk Yang Pertama:
SAMA SEPERTI SINGA à kemuliaan, keagungan Yesus sebagai raja, sebab Yesus adalah singa dari Yehuda.
Dimana letak keagungan dan kemuliaan sang Raja? Adalah pada kuasa dan otoritasnya, berarti berkuasa atas dosa.
Itulah imam-imam dan raja-raja, orang-orang yang melayani Tuhan.
Itu sebabnya orang yang melayani Tuhan dengan sistem Kerajaan Sorga; dihormati manusia dan dikenan oleh Tuhan.

Tidak berhenti sampai di situ, sebagai singa Yehuda ...
Wahyu 5: 4-5
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Yesus adalah singa dari Yehuda, Dialah tunas Daud, sanggup membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya, arti rohaninya; sanggup membukakan rahasia firman Tuhan untuk menyingkapkan segala yang terselubung dalam hati sehingga masalah terselesaikan, air mata terhapuskan, Tuhan menjadikan segala sesuatu baru lewat penyingkapan rahasia firman Tuhan.
Oleh sebab itu dalam ibadah, saya tidak menyampaikan firman dua tiga ayat saja, melainkan ayat menjelaskan ayat, ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain sampai terjadi penyingkapan rahasia firman = dapat melihat bagian dalamnya.
Ketika tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab, Rasul Yohanes menangis. Kalau hanya dua tiga ayat saja yang disampaikan, itu tidak dapat menyelesaikan masalah, dan air mata tidak berhenti.
Tetapi karena Tuhan baik, Ia memberikan kita kesempatan untuk melihat Dia naik ke sorga, kalau malam ini kita menangis, bukan menangis karena masalah, melainkan kita menangis karena terhibur, karena terjadinya pembukaan rahasia firman, pendeknya masalah telah diselesaikan / dipulihkan.

Makhluk Yang Kedua:
SAMA SEPERTI ANAK LEMBU à kuasa kebangkitan Yesus sebagai hamba.
Setelah Dia berpuasa 40 hari 40 malam, Dia mengadakan pelayanannya selama 3,5 tahun di atas muka bumi, sebab Dia adalah seorang hamba, Dialah hamba Allah / hamba kebenaran.
Sebagai seorang hamba, biarlah kita senantiasa berada dalam suasana kebangkitan, melayani Tuhan dalam hidup baru. Jangan sampai melayani tetapi tidak berada dalam suasana kebangkitan, yaitu hidup dalam hidup yang baru.
Saudaraku, baptisan Kristus adalah baptisan di dalam kematian dan kebangkitan.
Kuasa kematian Yesus: mengubur hidup yang lama. Kuasa kebangkitan Yesus: hidup dalam hidup yang baru.
Biarlah kita melayani bukan dengan cara yang lama (hidup lama), tetapi kita melayani dengan hidup yang baru, berada dalam suasana kebangkitan, cara yang lama ditinggalkan.

Dalam hukum Taurat, dalam perjanjian lama yang dipersembahkan di atas mezbah, selain domba, juga dipersembahkan lembu jantan yang tak bercacat cela, berarti pelayanan itu adalah korban dan persembahan kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, melayani harus dalam suasana kebangkitan, cara yang lama harus ditinggalkan.
Ketika 12 murid melayani Tuhan dengan cara yang lama, firman Tuhan mereka abaikan, Petrus menyangkal salib Kristus. Bukti melayani dengan cara yang lama: pada hari ketiga Yesus bangkit, murid-murid pergi ke kuburan untuk melihat Yesus, tetapi Yesus tidak berada di antara orang mati. Padahal, malam sebelum Yesus ditangkap, Yesus telah berkata: sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului engkau ke Galilea. Tetapi justru pada hari ketika murid-murid pergi ke kuburan untuk melihat Yesus, menunjukkan bahwa mereka mengabaikan firman Tuhan.
Tetapi biarlah kita melayani Tuhan dalam suasana kebangkitan, tubuh, jiwa dan roh kita persembahkan kepada Tuhan, itulah ibadah yang sejati kepada Tuhan.

Makhluk Yang Ketiga:
MEMPUNYAI MUKA SEPERTI MUKA MANUSIA à sengsara Yesus sebagai manusia.
Filipi 2: 8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Sebagai manusia, Ia merendahkan diri-Nya di hadapan Allah, dan taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib, Ia harus menanggung penderitaan di atas kayu salib yang tidak harus Ia tanggung.
Yesus menanggung penderitaan di atas kayu salib adalah karena dosa manusia, bukan karena dosa-Nya.

1 Petrus 2:19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung / aniaya karena firman / menderita pukulan karena berbuat baik, adalah kasih karunia.

Yohanes 1:14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yesus Kristus Anak Tunggal Bapa penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.

Makhluk Yang Keempat:
SAMA SEPERTI BURUNG NASAR YANG SEDANG TERBANG à keadilan dan kebenaran Yesus Kristus sebagai Anak Allah.

Roma 3: 24-26
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
(3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

Keadilan Yesus Kristus dinyatakan kepada saya dan saudara di atas kayu salib untuk membenarkan saya dan saudara yang percaya kepada Dia.
Yesus Kristus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya kita dibenarkan, ini adalah keadilan Yesus Kristus kepada manusia (Ibrani 5: 8).

Sekali lagi saya katakan; “berdirilah teguh, jangan goyah oleh hal yang tak suci, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan sampai selesai!
Kisah Para Rasul 1: 10
(1:10) Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
Di sini kita melihat, ketika Yesus terangkat/naik ke sorga, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka. Kedua orang ini adalah kedua pohon zaitun yang menjadi kesaksian.
Oleh sebab itu, sekali lagi saya katakan; berdirilah teguh, jangan goyah oleh hal yang tak suci, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan sampai selesai berarti menjadi kesaksian, biarlah kita menyaksikan Yesus naik ke sorga, sebagaimana kita memperhatikan firman Tuhan malam ini.

Zakharia 4: 4-6
(4:4) Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semuanya ini, tuanku?"
(4:5) Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
(4:6) Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Untuk menjadi kesaksian, untuk menjadi terang di bumi ini, bukan dengan keperkasaan, bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh Tuhan memampukan kita menjadi kesaksian, sehingga kita mampu berdiri teguh, kuat dan tidak goyah sampai pekerjaan Allah selesai.
Kalau kita melayani dengan kekuatan daging, hari ini kita bisa semangat, lalu besok selesai karena tanpa Roh Tuhan. Tetapi dengan roh Tuhan, kita boleh berdiri teguh menghadap takhta kasih karunia.
Mengapa seseorang tidak mampu berdiri kuat dan teguh, tidak mau melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, itu karena dia adalah manusia daging, tetapi manusia rohani, kehidupan yang penuh dengan Roh, susah senang, dia giat melayani Tuhan.
Saudaraku, berilah diri dipimpin Roh Kudus, jangan selalu menikmati tabiat daging, hindarilah itu supaya kita tetap berdiri teguh, kuat, tidak goyah.

Zakharia 4: 11-14
(4:11) Lalu berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua pohon zaitun yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?"
(4:12) Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?"
(4:13) Ia menjawab aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
(4:14) Lalu ia berkata: "Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!"

Dua pohon zaitun di sebelah kiri dan kanan kandil emas, itu menunjuk pribadi Musa dan Elia.
Jadi nanti, sebelum Yesus datang pada kali yang kedua, Musa dan Elia akan mendahului Dia. Demikian juga, ketika naik ke sorga, Musa dan Elia berdiri menjadi kesaksian, demikian juga kita menjadi kesaksian bukan hanya di tengah-tengah ibadah tetapi juga di luar ibadah harus menjadi pohon zaitun, tentu bukan karena gagah, hebat dan kuat, melainkan oleh roh Tuhan. Jangan turuti keinginan daging, pandanglah apa yang menjadi keinginan Roh Tuhan, dan menjadi pohon zaitun.
Pohon zaitun menunjuk kepada kehidupan yang diurapi.

Kisah para Rasul 1: 8
(1:8) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Kalau kita menjadi kesaksian dari Yerusalem (ibadah pelayanan), Yudea (orang yang tidak sungguh-sungguh melayani Tuhan), Samaria (orang-orang yang jauh dari Tuhan), ujung bumi (orang-orang yang tidak mengenal Tuhan), karena kita penuh oleh Roh Tuhan.
Oleh sebab itu, berdirilah teguh, menjadi kesaksian, oleh Roh Tuhan, bukan karena kekuatan.

Roma 8: 5-6, 13
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:13) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Kalau kita hidup oleh Roh Tuhan, perbuatan daging akan dimatikan oleh Roh itu sendiri sehingga kita memperoleh hidup yang kekal; Yesus naik, kita juga naik ke sorga.
Biarlah kita senantiasa berada dalam kehidupan Ilahi, supaya kelak kita juga naik ke sorga, sedangkan darah daging tidak mewarisi Kerajaan Sorga.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment