KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, May 7, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 06 MARET 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 06 MARET 2015

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: ORANG BIJAK & BENAR BERIBADAH KEPADA ALLAH

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, semua karena kemurahan hati Tuhan.
Biarlah Tuhan menyatakan kasih-Nya lewat firman penggembalaan yang akan kita terima malam hari ini.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dari KITAB MALEAKHI.
Malam hari ini kita hanya memperhatikan ayat 18.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Orang benar = orang yang beribadah kepada-Nya.
Orang fasik = orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Saat ini kita tidak dapat mengatakan bahwa ibadah kita lebih benar dari ibadah orang lain, namun satu hal yang harus kita syukuri bahwa kita telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terangnya pengajaran Tabernakel yang membawa kita kepada pembentukan tubuh Kristus yang sempurna/menjadi pengantin perempuan.
Itu terlihat dengan jelas, seperti yang tertulis pada ayat 17: menjadi harta kesayangan Tuhan pada hari yang Tuhan siapkan, yaitu mereka yang melayani dalam kesucian.
Sampai pada hari ini, Tuhan tidak pernah tertidur, tidak pernah terlelap, sebab sampai hari ini Tuhan tidak berhenti bekerja, ia sedang menyediakan/menyiapkan tempat sebanyak orang yang mendapatkan keselamatan.

Perbedaan antara ORANG YANG BERIBADAH dan ORANG YANG TIDAK BERIBADAH/antara orang benar dan orang fasik:
Yang dikaitkan dengan NABAL dan ABIGAIL.
1 Samuel 25: 2-3
(25:2) Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya.
(25:3) Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.

Di sini kita melihat ada 3 serangkai; Nabal, Abigail dan Daud.
Nabal dan Abigail adalah pasangan suami isteri, tetapi ada perbedaan antara Nabal dan Abigail.

Kita awali dengan melihat: NABAL.
Tabiat Nabal: kasar dan jahat = fasik, menunjuk orang yang tidak beribadah kepada Allah.
Sebagai bukti;
1 Samuel 25: 4-6
(25:4) Ketika didengar Daud di padang gurun, bahwa Nabal sedang menggunting bulu domba-dombanya,
(25:5) maka Daud menyuruh sepuluh orang dan kepada orang-orang itu Daud berkata: "Pergilah ke Karmel dan temuilah Nabal. Tanyakanlah keselamatannya atas namaku
(25:6) dan sampaikanlah salam ini kepadanya: Selamat! Selamatlah engkau, selamatlah keluargamu, selamatlah segala yang ada padamu.

Ketika Daud mendengar bahwa Nabal sedang menggunting bulu dombanya, maka Daud mengutus 10 orang untuk menyampaikan salam kepada Nabal & menanyakan keselamatannya dan keselamatan keluarganya.

Mari kita lihat jawaban Nabal.
1 Samuel 25: 10-11
(25:10) Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.
(25:11) Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan hewan bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk memberikannya kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?"

Jawab Nabal: “Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu?” menunjukkan bahwa Nabal mengecilkan Daud, ia tidak menghargai Daud sebagai seorang raja yang dipilih Tuhan karena ketulusan hatinya, untuk menggembalakan Israel, umat Tuhan.
Kemudian, Nabal berkata: “Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.” Dalam hal ini Nabal menganggap Daud seorang pelarian. Sesungguhnya Daud menjunjung tinggi dan menghargai kedaulatan Allah, sesuai dengan Mazmur 105: 15, “Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi”, dan sebagai seorang hamba Tuhan, Daud tidak mau berbantah-bantah dengan Saul.
Pendeknya, tidak menghargai Daud = tidak menghargai ibadah dan pelayanan, sama seperti orang fasik; tidak beribadah kepada Allah.
Saya tandaskan pada malam hari ini; kalau sidang jemaat tidak menghargai bahkan mengecilkan gembala sidang, itu sama artinya tidak menghargai, tidak menghormati Tuhan = mengecilkan ibadah dan pelayanan.
Sepintar, sekaya, sehebat apapun sidang jemaat, tetapi kalau mengecilkan gembala sidang = mengecilkan ibadah pelayanan = tidak menghormati Tuhan.

Mazmur 10: 2-4
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

"Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikiran orang fasik, persis seperti Nabal, sehingga ia tidak segan-segan mengecilkan Daud, sebagai seorang raja yang besar, yang dipilih karena ketulusan hatinya untuk menggembalakan Israel, umat Tuhan.

Ciri-ciri orang fasik.
1.    Congkak = besar kepala, sombong, pongah, merasa diri lebih besar dari orang lain.
Kalau seseorang congkak, pasti yang tersakiti adalah orang yang tertindas, karena ia merasa diri besar, sehingga orang lain menjadi kecil.
2.    Memuji-muji keinginan hatinya.
Ini adalah sikap yang berbahaya & kurang terpuji, sebab hati manusia tidak sama dengan hati Tuhan, sehingga ketika seseorang memuji-muji hatinya, maka ia tidak akan pernah sanggup memuji Tuhan.
Yang benar adalah biarlah kiranya hati manusia menjadi sama dengan hati Tuhan, bahkan menyatu dengan hati Tuhan, supaya kita dapat memuji-muji Tuhan dan berada dalam rencana Allah yang besar.
3.    Loba = serakah, tamak, cinta akan uang.
Orang yang semacam ini suka mengutuki dan menista Tuhan dengan cara kikir, tidak mau berkorban untuk Tuhan.
Kalau kita diajar untuk memberi dari apa yang sanggup kita beri, bahkan memberi dari kekurangan, itu adalah kemurahan Tuhan.
4.    Batang hidungnya ke atas saat berbicara.
Ini menunjukkan jati diri orang fasik sebagai seorang yang angkuh.

Sekarang kita melihat ...
Keterangan: ABIGAIL
Tabiat Abigail: bijak dan cantik = benar, gambaran dari orang yang beribadah kepada Allah.

Bukti bahwa Abigail seorang perempuan bijak.
1 Samuel 25: 32-34
(25:32) Lalu berkatalah Daud kepada Abigail: "Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang mengutus engkau menemui aku pada hari ini;
(25:33) terpujilah kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.
(25:34) Tetapi demi TUHAN, Allah Israel yang hidup, yang mencegah aku dari pada berbuat jahat kepadamu -- jika engkau tadinya tidak segera datang menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-laki pun tinggal hidup pada Nabal sampai fajar menyingsing."

Abigail mencegah, menahan Daud supaya tidak membunuh Nabal, sehingga Daud tidak berhutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.
Kesimpulannya; mencegah Daud dari dosa karena membunuh dan dosa menghakimi adalah bukti bahwa Abigail seorang perempuan bijak, sesuai perkataan Daud: “Terpujilah kebijakanmu.

1 Samuel 25: 21-22
(25:21) Daud tadinya telah berkata: "Sia-sialah aku melindungi segala kepunyaan orang ini di padang gurun, sehingga tidak ada sesuatu pun yang hilang dari segala kepunyaannya; ia membalas kebaikanku dengan kejahatan.
(25:22) Beginilah kiranya Allah menghukum Daud, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika kutinggalkan hidup sampai pagi seorang laki-laki saja pun dari semua yang ada padanya."

Daud telah berencana untuk membunuh Nabal dan semua laki-laki yang tinggal bersama Nabal, alasannya; Nabal membalas kebaikan Daud dengan kejahatan, bahkan Nabal mengecilkan Daud, sedangkan Daud sendiri telah melindungi segala kepunyaan Nabal.
Perlu untuk diketahui; ketika Nabal berlaku jahat kepada Daud = berlaku jahat kepada Tuhan = tidak menghargai ibadah dan pelayanan & tidak menghormati Tuhan.
Sesungguhnya Daud tidak perlu bertindak sendiri dalam mencari keadilan dengan cara membunuh Nabal, supaya Daud tidak berhutang darah.

Sejenak kita melihat kisah yang sama seperti yang dialami Daud:
1 Samuel 8: 1-6
(8:1) Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.
(8:2) Nama anaknya yang sulung ialah Yoël, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba.
(8:3) Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.
(8:4) Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama
(8:5) dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."
(8:6) Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.

Setelah Samuel tua, ia mengangkat kedua anaknya menjadi hakim bagi bangsa Israel. Namun bangsa Israel menolak dengan alasan kedua anak Samuel, yaitu Yoel & Abia, tidak hidup seperti Samuel. Perkataan bangsa Israel mengesalkan hati Samuel, lalu Samuel menaikkan doa kepada Tuhan.

Sekarang kita lihat jawaban Tuhan.
1 Samuel 8: 7
(8:7) TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

Sesungguhnya ketika bangsa Israel menolak kedua anak Samuel = menolak Tuhan menjadi raja atas bangsa Israel.
Ketika bangsa Israel mengesalkan hati Samuel dengan perkataan mereka = mengesalkan hati Tuhan, menolak Tuhan sebagai raja, berarti Tuhan sendirilah yang akan mengadili karena bangsa Israel berdosa kepada Tuhan bukan kepada Samuel.

1 Samuel 8: 8-9
(8:8) Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak hari Aku menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain, demikianlah juga dilakukan mereka kepadamu.
(8:9) Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka."

Bukti bahwa bangsa Israel menolak Tuhan; mereka meninggalkan Tuhan & menyembah kepada berhala, beribadah kepada allah asing.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan. Kekerasan hati juga adalah berhala. Demikianlah bangsa Israel mengeraskan hati mereka di hadapan Tuhan.
Kesimpulannya; menolak hamba Tuhan (nabi Tuhan) = menolak Tuhan, tidak menghargai ibadah pelayanan = tidak menghargai Tuhan.

Mazmur 17: 1-2
(17:1) Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
(17:2) Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar.

Dari Tuhanlah kiranya datang penghakiman, sebab mata Tuhan melihat apa yang benar, demikian juga Tuhan melihat peristiwa antara Daud dengan Nabal.
Sesungguhnya ketika Nabal berlaku jahat, ia berdosa kepada Tuhan, bukan saja kepada Daud, berarti, yang berhak untuk mengadili adalah Tuhan sendiri, bukan Daud, sebab Tuhan adalah hakim yang adil.

1 Samuel 25: 26
(25:26) Oleh sebab itu, tuanku, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu yang dicegah TUHAN dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan, biarlah menjadi sama seperti Nabal musuhmu dan orang yang bermaksud jahat terhadap tuanku!

Tuhan mencegah Daud untuk membunuh Nabal supaya ia tidak berhutang darah & tidak bertindak sendiri dalam mencari keadilan, sebab Tuhan adalah hakim yang adil, dari pada Dialah datang keadilan itu, di sini kita melihat bahwa Abigail betul-betul seorang perempuan bijaksana.
Demikian juga antara orang fasik dengan orang benar, antara orang yang beribadah dengan orang yang tidak beribadah, dari Tuhan-lah datang keadilan itu.
Biarlah kiranya sidang jemaat bertindak & berlaku bijaksana. Kalau sekiranya mungkin saudara bisa mencegah hamba Tuhan untuk melakukan kejahatan, lakukan saja, dengan cara; sungguh-sungguh beribadah melayani, tidak acuh tak acuh, tidak merasa bisa.

Kurang lebih dua bulan yang lalu ada seorang laki-laki datang ke rumah kami dengan tujuan minta untuk dinikahkan, namun terlebih dahulu saya selidiki tentang keberadaan orang tersebut, ternyata ia pernah menikah dan telah terpisah dari isterinya. Kemudian, calon isteri/calon yang akan dinikahi juga ternyata pernah menikah dengan seorang laki-laki namun akhirnya berpisah. Dengan tegas saya menolak permintaannya itu sekalipun ia sedikit kaget bahkan saya meminta supaya ia jangan coba-coba mendatangi hamba Tuhan untuk memberkati dia sekalipun ada hamba Tuhan yang mau memberkati dia. Tujuan saya adalah untuk mencegah, menahan seorang hamba Tuhan berdosa karena memberkati orang yang sudah pernah menikah.

Alasan Abigail mencegah Daud membunuh Nabal.
1 Samuel 25: 29
(25:29) Jika sekiranya ada seorang bangkit mengejar engkau dan ingin mencabut nyawamu, maka nyawa tuanku akan terbungkus dalam bungkusan tempat orang-orang hidup pada TUHAN, Allahmu, tetapi nyawa para musuhmu akan diumbankan-Nya dari dalam salang umban.

Abigail tahu bahwa orang benar, orang yang beribadah kepada Tuhan pasti dibela & dipelihara terhadap musuh.

Ada 2 alasan kuat Abigail berkata demikian;
1.    “nyawa tuanku akan terbungkus dalam bungkusan tempat orang-orang hidup pada TUHAN, Allahmu”
Arti rohaninya; Abigail menghargai korban Kristus.
Orang benar, orang yang beribadah melayani kepada Tuhan adalah orang yang dibebaskan dari perbudakan dosa oleh darah Anak Domba Paskah yang telah disembelih, sama halnya dengan bangsa Israel dibebaskan dari Mesir dari rumah perbudakan, oleh karena darah Anak Domba Paskah tujuannya supaya mereka dapat beribadah kepada Allah nenek moyang bangsa Israel di tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan.
Orang benar, orang yang menghargai ibadah pelayanan, akan selalu ditutup bungkus oleh darah Anak Domba Allah untuk memberi kehidupan.

Yohanes 6: 53-54
(6:53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Barangsiapa makan daging & minum darah Yesus; Ia mempunyai hidup yang kekal.
Jadi, korban Kristus memberi hidup yang kekal, dan orang benar, orang yang beribadah melayani kepada Tuhan ditutup bungkus oleh darah Yesus Kristus untuk memberi hidup yang kekal.

1 Korintus 15: 45
(15:45) Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

Adam yang terakhir menjadi roh yang menghidupkan lewat tubuh darah Yesus Kristus, lewat pengorbanan-Nya.
Oleh sebab itu, sidang jemaat harus sungguh-sungguh beribadah melayani kepada Tuhan, dengan demikian, kita ditutup bungkus oleh darah Yesus Kristus.

2.    nyawa para musuhmu akan diumbankan-Nya dari dalam salang umban
Ini menunjukkan bahwa Abigail mengikuti teladan Daud sebagai gembala yang baik.
Kalau kita mengikuti teladan dari gembala yang baik, pasti mengingat segala perbuatannya yang baik. Sebagaimana dalam 1 Samuel 17: 33-37, 49-50, ketika Daud berhadapan dengan Goliat (gambaran dari daging), ia mengumban batu ke dahi Goliat sampai akhirnya Goliat mati, itulah yang diingat Abigail, mengikuti teladan dari gembala.
Kita semua adalah kawanan domba Allah, Yesus Kristus adalah Gembala Agung, biarlah kita mengikuti contoh teladan Yesus Kristus, maka pasti juga mengingat segala perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus Kristus sebagai Gembala yang baik.

Di sinilah letak bijaksananya Abigail dan sungguh luar biasa karena tindakan-tindakannya benar, sebab dia seorang perempuan yang bijaksana.

1 Samuel 17: 34-36
(17:34) Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya,
(17:35) maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.
(17:36) Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."

Daud adalah seorang gembala yang baik, dia memelihara & memperhatikan kawanan dombanya, ia melepaskan kawanan domba dari mulut singa & beruang.
Pendeknya; pada saat Daud mengalahkan Goliat, itu tidak terlepas dari pengalaman Daud sendiri ketika menggembalakan kambing domba.

1 Samuel 17: 37
(17:37) Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."

Untuk mengalahkan Goliat, Daud menggunakan pengalamannya ketika menggembalakan kambing domba, dimana Tuhan sendiri melepaskan Daud dari cakar singa dan cakar beruang.
Sesungguhnya kalau kita lihat di dalam kitab Wahyu 13:1-2, singa & beruang adalah binatang yang keluar dari dalam laut, gambaran dari antikris, berarti kalau tergembala dengan baik, maka umat Tuhan sebagai kawanan domba Allah akan dilepaskan dari binatang buas tersebut, itulah antikris.
Suatu saat nanti pembinasan keji berdiri di tempat kudus, dan pada masa pertengahan 7 masa (3,5 tahun), pembinasa keji akan menajiskan rumah Tuhan, mereka akan menghapuskan korban sehari-hari, yaitu korban sembelihan & korban santapan, pada saat itulah aniaya antikris  berlasung.
Maka dengan tegas saya sampaikan; hanya orang-orang yang tergembala yang terbebas dari masa aniaya antikris (Matius 24: 15, 21/Daniel 12: 1/Daniel 11: 31-32).
Oleh sebab itu, kita berdoa untuk anak-anak Tuhan yang ada di dalam maupun luar negeri, yang telah mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat internet, supaya meningkat memberi diri digembalakan via internet, dan semoga suatu saat nanti kita dapat bertatap muka, jika Tuhan menghendaki.

1 Samuel 17: 49-50
(17:49) lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.
(17:50) Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.

Daud membunuh Goliat dengan umban dan batu, tanpa menggunakan pedang di tangan, artinya; Tuhan pembela bagi orang-orang benar, orang-orang yang beribadah kepada-Nya.
Demikianlah Abigail; dia mengingat perbuatan Daud sebagai gembala dan ia mengucapkannya kembali, inilah letak kebijaksanaan Abigail.

Yohanes 10: 2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Kalau domba-domba tergembala, akan terlihat jelas 2 hal;
1.    Mendengarkan suara gembala = dengar-dengaran terhadap suara firman penggembalaan, berarti tidak mendengar suara asing.
2.    Mengikuti gembala = mengikuti geraknya firman pengajaran mempelai yang membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Kesimpulannya;
-      Abigail adalah pribadi yang selalu mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
-      Abigail mengikuti gembala, berarti mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan oleh Yesus Kristus, sebab ia adalah Gembala yang baik.

Yohanes 10: 11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Gembala yang baik menyerahkan nyawanya kepada domba-dombanya, sehingga domba-domba itu tertutup bungkus oleh darah Yesus Kristus.
Dapat kita mengambil suatu kesimpulan, bahwa anak-anak Tuhan seharga dengan darah Anak Domba, darah yang mahal.

Ciri-ciri orang bijak.
YANG PERTAMA.
1 Samuel 25: 14-18
(25:14) Tetapi kepada Abigail, isteri Nabal, telah diberitahukan oleh salah seorang bujangnya, katanya: "Ketahuilah, Daud menyuruh orang dari padang gurun untuk memberi salam kepada tuan kita, tetapi ia memaki-maki mereka.
(25:15) Padahal orang-orang itu sangat baik kepada kami; mereka tidak mengganggu kami dan kami tidak kehilangan apa-apa selama kami lalu-lalang di dekat mereka, ketika kami ada di ladang.
(25:16) Mereka seperti pagar tembok sekeliling kami siang malam, selama kami menggembalakan domba-domba di dekat mereka.
(25:17) Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia."
(25:18) Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang telah diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas keledai,

Setelah mendengar perkara itu/menerima kebenaran dari salah seorang bujangnya, maka segeralah Abigail bertindak, antara lain mengambil 200 roti, 2 buyung anggur, 5 domba yang telah diolah, 5 sukat bertih gandum, 100 buah kue kismis, 200 kue ara. Dalam hal ini, Abigail adalah orang benar, sesuai dengan tindakannya.

Tindakan Abigail ini dibagi menjadi 2 bagian:
Yang pertama:
-      200 roti à firman Allah. Abigail memiliki kebenaran dari Allah.
-      2 buyung anggur à Roh Allah. Abigail penuh dengan Roh Allah.
-      5 domba yang telah diolah à Kasih Allah. Abigail memiliki kasih Allah.
Kesimpulannya; Abigail hidup menurut tabiat dari Allah Tri Tunggal, yaitu; FIRMAN (kebenaran), ROH KUDUS & KASIH ALLAH.

Yang kedua:
5 sukat bertih gandum, 100 buah kue kismis, 200 kue ara, tiga hal ini bersifat makanan.
Yohanes 4: 34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Makanan Yesus Kristus Anak Allah ialah;
-      Melakukan kehendak Allah di atas kayu salib, Dia menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung.
-      Menyelesaikan pekerjaan Allah yang mengutus Dia.

Dahulu, di awal-awal memulai pelayanan di provinsi Banten tepatnya di tahun pertama, saya hampir-hampir kembali bekerja pada dunia karena pada waktu itu ada tawaran dari PT. Newmont, Mataram, NTB, dengan gaji yang cukup menggiurkan.
Andaikata saya kembali kerja di dunia, maka pekerjaan Allah tidak terselesaikan dengan baik. Tetapi puji Tuhan, oleh karena kemurahan-Nya, saya tetap bertahan sampai saat ini. Biarlah kasih Tuhan memberi kekuatan kepada saya untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan sampai garis akhir.
Demikianlah pribadi Yesus; sebagai Anak, Ia meninggalkan sorga, turun ke bumi, Ia tidak mempertahankan hak-Nya sebagai milik yang harus dipertahankan, Ia mengosongkan diri, Ia mengambil rupa sebagai hamba, dan sebagai manusia Ia merendahkan diri-Nya, sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Saudaraku, tekunlah beribadah, serta melayani Tuhan sampai Dia datang pada kali yang kedua, dan jadilah sokoguru. Itulah dasar kebenaran, itulah jemaat Allah, keluarga Allah.

Kita kaitkan makanan tadi dengan angka yang ada ...
Di sini kita melihat angka 5, angka 2 dan angka 1, menunjuk kepada pelayanan seorang hamba kepada tuannya.

Matius 25: 15
(25:15) Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

Tuan dari hamba-hamba ini mempercayakan talenta kepada hamba-hambanya, ada yang 5 talenta, 2 talenta dan 1 talenta. Hamba yang pertama 5 talenta, hamba yang kedua 2 talenta, hamba yang ketiga 1 talenta.
Jadi, angka 5, 2 dan 1 à pelayanan seorang hamba kepada tuannya.
Biarlah kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, berarti menjadi hamba Tuhan, di mana Yesus Kristus adalah tuan dari setiap hamba-hamba.

Apa yang dirindukan seorang tuan dari hamba-hambanya?
Matius 25: 20-23
(25:20) Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
(25:21) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
(25:22) Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
(25:23) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Yang dirindukan seorang tuan dari hamba-hambanya adalah supaya setiap hamba-hamba memikul tanggung jawab yang dipercayakan.
Yesus Kristus adalah Tuan dari hamba-hamba Tuhan, dan yang Ia inginkan adalah supaya setiap hamba-hamba Tuhan memikul tanggung jawab yang dipercayakan di atas pundak.
Kalau seorang hamba memikul tanggung jawab yang dipercayakan oleh tuannya, maka ia disebut hamba yang baik dan setia.
Tuhan mempercayakan 3 macam ibadah utama/pokok, supaya kita tekun dalam 3 macam ibadah tersebut, sebab ibadah adalah kepercayaan Tuhan, kemurahan Tuhan kepada saya dan saudara.
Tuhan tidak menghendaki seorang hamba yang malas, sebab kalau seorang hamba malas/tidak mau memikul tanggung jawab, maka di mata tuannya ia adalah seorang hamba yang jahat, sebab malas = jahat.
Tekunlah memikul tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan sampai menyenangkan hati Tuhan, sebab itulah yang dirindukan Tuhan.

Kesimpulannya; Abigail adalah seorang hamba yang setia memikul tanggung jawab di atas pundaknya = Abigail setia melayani Tuhan.

Ciri-ciri orang bijak.
YANG KEDUA.
1 Samuel 25: 23-24
(25:23) Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.
(25:24) Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.

Abigail rela menanggung kesalahan Nabal, suaminya, sesuai dengan perkataannya: “Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu

Pertanyaanya: Apa kesalahan Nabal yang harus ditanggung Abigail?
1 Samuel 25: 25
(25:25) Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.

-      Nabal namanya dan bebal orangnya.
Jadi, kesalahan yang ditanggung Abigail adalah kebebalan Nabal. Kebebalan = kebodohan.
Dalam kitab Ulangan 32: 6, 21 Tuhan menyebut bangsa Israel sebagai bangsa yang bebal , sebab mereka menyembah berhala-berhala, sekalipun mereka telah melihat bahwa Allah telah melakukan pekerjaan yang ajaib, antara lain; membebaskan bangsa Israel dari rumah perbudakan oleh darah Anak Domba paskah yang tersembelih dan bangsa Israel telah melihat bahwa Allah melindungi mereka di padang gurun selama 40 tahun, bagaikan rajawali yang menggoncangbangkitkan sarangnya lalu mendukung anak-anaknya di atas kedua kepak sayapnya.
Tetapi sekalipun demikian, mereka meninggalkan Tuhan, beribadah kepada allah asing (menyembah berhala), oleh sebab itu mereka disebut angkatan yang bengkok & belat belit. Dalam kitab Amsal dikatakan; lebih baik bertemu seekor beruang yang kehilangan anaknya dari pada seorang yang bebal, menunjukkan bahwa kebebalan bangsa Israel sungguh mengerikan & di luar batas.
Tetapi sekalipun demikian sakitnya dan begitu beratnya beban yang harus dipikul, Abigail tetap menanggung kesalahan suaminya, Nabal.

-      Nabal, orang yang dursila
1 Samuel 25: 17
(25:17) Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia."

Orang dursila adalah orang yang tidak mau mendengarkan perkataan orang lain.
Kalau kita kaitkan dengan anak-anak imam Eli, mereka juga disebut orang-orang dursila, mereka tidak mau mendengarkan perkataan imam Eli, ayahnya, sehingga anak-anak imam Eli, Hofni & Pinehas, tidak menghargai korban sembelihan yang dipersembahkan oleh bangsa Israel, mereka merampas korban sembelihan, merampas apa yang dipersembahkan di atas mezbah & mengambil apa yang menjadi miliknya Tuhan, yaitu segala lemak.
Selain itu, mereka juga tidur dengan perempuan-perempuan di depan kemah pertemuan, mereka menajiskan rumah Tuhan (1 Samuel 2:11-26).
Saat kita beribadah melayani Tuhan dengan tidak sungguh-sungguh = menajiskan segala perkakas-perkakas yang ada di dalam Bait Suci.
Demikianlah akhirnya, kedua anak imam Eli, Hofni dan Pinehas, binasa karena kedursilaan mereka.

Saudaraku, bayangkan kalau seorang isteri tidak mau mendengarkan perkataan suaminya, atau sebaliknya, itu sangat menyakitkan sekali, tetapi Abigail mau menanggung kesalahan Nabal.
Saya bercermin dari firman Tuhan malam ini, biarlah kita dikuatkan oleh firman ini, karena kita tidak memiliki kekuatan untuk menahan segala sesuatu. Seseorang akan menjadi orang yang terkutuk apabila ia mengandalkan kekuatannya sendiri karena tidak menghargai pemberitaan firman Tuhan.

2 Timotius 3: 11-12
(3:11) Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
(3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

Setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, hal ini perlu dipahami dengan baik & tidak perlu diragukan.
Jadi, kalau kita mau hidup beribadah, jangan menghindari sengsara salib. Sekiranya kita menanggung penderitaan orang lain, biarlah kita menanggung karena Kristus telah menderita bagi kita.
Sebagaimana yang dialami Rasul Paulus; ia menderita penganiayaan & sengsara karena melayani di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra, semua penganiayaan itu diderita dan Tuhan telah melepaskannya dari penderitaan itu.

Kalau mau hidup beribadah memang harus mengalami sengsara salib, aniaya firman, tidak bisa tidak. Kalau saya segera putus asa melihat setiap kelemahan yang ada dari orang-orang yang di sekitar saya, maka ibadah ini sudah dari sejak dahulu selesai/bubar. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesabaran.

Kesimpulannya; Abigail adalah orang yang beribadah kepada Tuhan Allah = orang benar.

Setelah kita melihat semua itu ...
Dampak positif beribadah & bijaksana.
1 Samuel 25: 30-31
(25:30) Apabila TUHAN melakukan kepada tuanku sesuai dengan segala kebaikan yang difirmankan-Nya kepadamu dan menunjuk engkau menjadi raja atas Israel,
(25:31) maka tak usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Dan apabila TUHAN berbuat baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini."

Di sini kita melihat, perkataan yang baik dan manis keluar dari mulut Abigail, yaitu: “Apabila TUHAN melakukan kepada tuanku sesuai dengan segala kebaikan yang difirmankan-Nya kepadamu dan menunjuk engkau menjadi raja
Ini menunjukkan bahwa Abigail memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan.
Keuntungan seseorang memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan: tidak mudah digoyahkan oleh pengaruh-pengaruh yang tidak suci & pengaruh dari perkara-perkara lahiriah demi akhir tujuan dari pandangan tersebut.
Kita yang telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai akan dibawa masuk dalam pembentukan, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan sebagai sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini. Sebelum mencapai garis akhir, seseorang yang memiliki pandangan nubuatan tidak akan mudah digoyahkan oleh pengaruh yang tidak suci & perkara-perkara yang bersifat lahiriah, sebab ada kepastian di dalam dirinya.

Lebih rinci mengenai pandangan nubuatan/memandang jauh ke depan.
Lukas 23: 39-42
(23:39) Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
(23:40) Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
(23:41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
(23:42) Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

Seorang penjahat yang disalibkan menghujat Yesus, sebab ia berkata: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Menghujat Yesus menunjukkan bahwa ia tidak memiliki pandangan nubuatan, tidak memandang jauh ke depan, itulah sebabnya ia mudah berkata-kata dan ia sendiri tidak tahu apa yang ia ucapkan, sebab ia berkata: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"

Sedangkan penjahat yang lainnya menegor & berkata: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?”
Ini menunjukkan bahwa ia menyadari diri sebagai seorang penjahat, sebagai seorang yang berdosa. Dalam hal ini, ia tidak asal mengucapkan kata-katanya, berarti cara berpikirnya tidak pendek, karena ini adalah ciri dari orang yang memiliki pandangan nubuatan (memandang jauh ke depan).
Selanjutnya ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja", inilah perkaan seseorang yang memiliki pandangan nubuatan.
Perkataan ini menunjukkan bahwa ia memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan, sebab kedatangan Yesus Kristus untuk yang kedua kalinya bukan untuk mencari/menyelamatkan orang yang berdosa, melainkan Ia tampil sebagai Raja & Mempelai Pria Sorga bagi pengantin perempuan. Demikianlah Abigail memandang Daud karena Tuhan akan menunjuk Daud menjadi raja kelak.

Sebaliknya, kalau berkata “Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”, itu menunjukkan bahwa ia tidak memiliki pandangan nubuatan, sebab dia tidak melihat kedatangan Yesus Kristus untuk yang kedua kalinya sebagai Raja & Mempelai Pria Sorga. Jadi, adalah suatu kerugian kalau gereja Tuhan tidak memiliki pandangan nubuatan.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan/disingkapkan, yang sama dengan firman nubuatan. Keuntungannya bagi kita menerima firman nubuatan (digembalakan) adalah: supaya kita memiliki pandangan nubuatan, berarti memandang jauh ke depan yaitu ada kerinduan yang mendalam untuk menjadi pengantin perempuan.  
Kelebihan dari orang yang memiliki pandangan nubuatan adalah: Tidak mudah digoyahkan oleh pengaruh-pengaruh yang tak suci dan tidak tertarik dengan perkara-perkara lahiriah, karena ia memandang jauh ke depan yaitu menjadi pengantin perempuan.
Kemudian kelebihan yang lain adalah: Cara berpikirnya tidak pendek demi tercapainya sebuah akhir dari tujuan hidup.

Jawaban Yesus kepada penjahat yang memiliki pandangan nubuatan ...
Lukas 23: 43
(23:43) Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Yesus berkata: “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.
Kesimpulannya; kalau memiliki pandangan nubuatan, berarti dapat memandang jauh ke depan, yaitu dapat melihat kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya sebagai Raja & Mempelai Pria Sorga.

Kalau kita perhatikan di dalam injil Yohanes 6:1-21, di sana Yesus 2 kali menyingkir karena:
YANG PERTAMA; orang-orang banyak tersebut mengikuti Yesus hanya karena melihat kesembuhan-kesembuhan yang dilakukan-Nya.
YANG KEDUA; Yesus menyingkir karena orang banyak itu melihat Yesus melakukan mujizat dimana Ia memberi makan 5000 orang dengan 5 roti & 2 ikan, dan lebih parah lagi, oleh karena mujizat itu, mereka memandang Yesus sebagai seorang nabi. Ini menunjukkan bahwa pandangan mereka salah dan keliru. Sesungguhnya yang benar adalah pandangan dari pada perempuan Samaria di dalam injil Yohanes 4:15-19. Dalam kisah itu setelah Yesus mengoreksi atau menunjukkan segala dosa kejahatannya & dosa kenajisannya, terlebih dalam nikahnya, barulah perempuan Samaria itu melihat Yesus sebagai seorang nabi, sesuai dengan pengakuannya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau  seorang nabi.
Kemudian, kita kembali melihat dalam injil Yohanes 6:13-15, orang banyak tersebut itu hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja. Namun Yesus segera menyingkir pula ke gunung, seorang diri. Berarti dalam hal ini Yesus tidak tertarik menjadi Raja atas orang banyak tersebut sebab pengikutan mereka hanya karena kesembuhan-kesembuhan dan mujizat-mujizat yang diadakan oleh Yesus, bukan karena kerelaan hati untuk disucikan dari dosa-dosa yang terselubung, seperti yang dialami oleh perempuan Samaria.

Kesimpulannya, Abigail melihat Daud sebagai Raja kelak, karena Tuhan menunjukkan bahwa Ia memiliki kepastian dalam hidup.

Keuntungan memiliki kepastian ada 2 hal, antara lain;
1.    “... tak usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan ...”
Menunjukkan keagungan & kemuliaan Yesus Kristus sebagai Raja, berarti dosa tidak berkuasa lagi.
Keagungan & kemuliaan seorang raja terletak pada kuasa/otoritas sang raja, sebaliknya kalau raja tidak berkuasa maka tidak terlihat keagungan & kemuliaan sang raja.
Demikian juga dengan seorang imamat rajani, harus berkuasa terhadap dosa di tengah-tengah ibadah & pelayanan kepada Tuhan, supaya nama Tuhan dipermuliakan.

2.    “... apabila TUHAN berbuat baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini.”
Dalam hal ini, Abigail tidak meminta hal-hal yang lahiriah.
Diingat berarti bukan untuk dilupakan, itulah tabiat mempelai/pengantin perempuan.
Pendeknya, Abigail adalah gambaran dari gunung Sion, kota yang kudus, pengantin perempuan (Wahyu 21: 2, 9) (Yesaya 62: 1-12).

Yesaya 62: 4
(62:4) Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
Mempelai perempuan akan dinamai; yang berkenan kepada Allah dan negeri yang bersuami.

Yesaya 62: 12
(62:12) Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".

Orang akan menyebut "bangsa kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan", sesuai dengan Yesaya 2: 2-3, dikatakan: “segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”

Dampak positif menjadi orang bijak.
1 Samuel 25: 33
(25:33) terpujilah kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.

Karena Abigail seorang yang bijaksana, maka Daud berkata: “terpujilah kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri” = dihormati manusia dan dikenan Allah.
Dalam hal ini, Daud bersyukur karena Abigail;
-      Menahan Daud dari pada melakukan hutang darah.
-      Menahan Daud dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.
Kesimpulannya; Abigail melayani Tuhan bukan soal makan, minum, pakaian, bukan soal perkara-perkara lahiriah, melainkan soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14: 17-18), sehingga dikenan oleh Tuhan & dihormati oleh manusia = terpujilah Tuhan, terpujilah orang bijak.

1 Samuel 25: 34
(25:34) Tetapi demi TUHAN, Allah Israel yang hidup, yang mencegah aku dari pada berbuat jahat kepadamu -- jika engkau tadinya tidak segera datang menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-laki pun tinggal hidup pada Nabal sampai fajar menyingsing."

Seandainya rencana Daud untuk membunuh Nabal dan semua laki-laki yang ada pada Nabal terwujud/terlaksana, berarti itu menunjukkan bahwa tidak ada lagi kelangsungan dari ibadah & pelayanan yang membawa gereja Tuhan sampai kepada Dia = Daud berhutang darah.
Sebab kalau kita kaitkan dengan 2 Timotius, sikap seorang perempuan dalam ibadah hendaknya berdiam diri, patuh pada ajaran, berarti yang menjadi imam adalah laki-laki, sehingga kalau semua laki-laki dibinasakan, maka tidak ada lagi imam = tidak ada lagi kesempatan untuk beribadah & melayani Tuhan.
Malam ini kita diberi kesempatan untuk melangsungkan ibadah & pelayanan di dalam kasih kepada Allah, dan orang bijak beribadah kepada Tuhan, karena ibadah & pelayanan kepada Tuhan terdapat pemeliharaan Tuhan dan kelangsungan hidup.s

Hasil akhir dari seluruh tindakan/ibadah & pelayanan dan kebijaksanaan Abigail.
1 Samuel 25: 37-38
(25:37) Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu.
(25:38) Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati

Pada waktu pagi ketika sudah hilang mabuk Nabal, Abigail menceritakan segala sesuatu yang ia alami dan ia dengar, itulah kebenaran dari Tuhan.
Setelah Abigail menceritakan semuanya itu terhentilah jantung Nabal dalam dada dan ia membatu. Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati. Dalam hal ini, perkataan Abigail terbukti, bahwa dari pada Tuhanlah datang keadilan, Dia adalah hakim yang adil dan satu-satunya hakim, tidak ada yang lain, sehingga Abigail mencegah Daud untuk menumpahkan darah Nabal, untuk bertindak sendiri dalam mencari keadilan.
Inilah keadilan dari Tuhan kepada Abigail.

Pengalaman hidup seorang perempuan yang bijaksana akan menjadi hakim yang benar dalam hidupnya sampai pada akhirnya. Kemudian dengan matinya Nabal, maka Abigail terbebas dari ikatan Nabal = terbebas dari ikatan daging.
Ketika gereja Tuhan terlepas dari ikatan daging, terlepas dari ikatan perkara-perkara lahiriah, perkara-perkara di bawah, maka suatu kali kelak ia akan terangkat naik ke sorga.
Inilah yang dinantikan oleh gereja hujan akhir, biarlah kiranya kita sekaliannya menantikan keadilan Tuhan, tidak perlu bertindak sendiri dalam mencari keadilan sebab Tuhan adalah hakim yang adil, dan satu-satunya hakim tidak ada yang lain.

1 Samuel 25: 39-42
(25:39) Ketika didengar Daud, bahwa Nabal telah mati, berkatalah ia: "Terpujilah TUHAN, yang membela aku dalam perkara penghinaan Nabal terhadap aku dan yang mencegah hamba-Nya dari pada berbuat jahat. TUHAN telah membalikkan kejahatan Nabal ke atas kepalanya sendiri." Kemudian Daud menyuruh orang untuk berbicara dengan Abigail tentang mengambil dia menjadi isterinya.
(25:40) Para hamba Daud datang kepada Abigail di Karmel dan berkata kepadanya, demikian: "Daud menyuruh kami kepadamu untuk mengambil engkau menjadi isterinya."
(25:41) Lalu bangkitlah perempuan itu berdiri, sujudlah ia menyembah dengan mukanya ke tanah sambil berkata: "Sesungguhnya, hambamu ini ingin menjadi budak yang membasuh kaki para hamba tuanku itu."
(25:42) Kemudian berkemaslah Abigail dengan segera; ia menunggang keledainya, dengan diiringi lima orang pelayan perempuan. Ia mengikuti suruhan Daud itu dan menjadi isteri Daud.

Akhirnya Abigail menjadi isteri Daud, menjadi permaisuri = mempelai perempuan.
Apabila Yesus datang pada kali yang kedua, Dia tampil sebagai raja dan Mempelai Pria Sorga, dan mempelai perempuan akan masuk dalam perjamuan kawin anak domba, bersanding dengan Mempelai Pria Sorga, itulah sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi.

Wahyu 12: 6-9
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Ketika Yesus tampil sebagai Raja sekaligus Mempelai Pria Sorga dan pengantin-Nya yang telah siap sedia masuk ke dalam ruang perjamuan kawin Anak Domba.
Pesta nikah Anak Domba adalah sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi, dan perkataan ini benar, tidak perlu diragukan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment