KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, December 5, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 3 DESEMBER 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 3 DESEMBER 2015

“KITAB MALEAKHI”

Subtema : KORBAN BAKARAN

Shalom…!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Maleakhi 4:1
(4:1) Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Kita perhatikan kalimat: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang” ini berbicara tentang kedatangan Yesus Kristus untuk yang ke dua kalinya.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Pada saat Yesus datang pada kali kedua maka Ia akan tampil sebagai Raja dan mempelai Pria sorga.

Keterangan: tampil sebagai mempelai pria sorga.
Tampil sebagai Mempelai Pria sorga menunjuk pada hubungan nikah antara Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya berdasarkan kasih.

Kita lihat kasih yang dikaitkan dengan Abraham ketika mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran.
Kejadian 22:1-2
(22:1) Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
(22:2) Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Abraham mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran kepada Tuhan.
Korban bakaran à kasih Allah.

Imamat 6:8-9
(6:8) TUHAN berfirman kepada Musa:
(6:9) "Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya.

Potongan – potongan daging dari korban bakaran itu harus tinggal di atas perapian / di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi = sampai hangus = sampai daging tidak bersuara lagi.
Demikian halnya ketika kita menjalankan ibadah dan pelayanan ini kepada Tuhan, daging tidak boleh bersuara. Berarti; seberat apapun kegiatan dalam kandang penggembalaan ini dan apapun yang kita persembahkan, daging tidak boleh bersuara (jangan bersungut-sungut, jangan ngomel), itulah korban bakaran, kasih kepada Allah, ini yang benar.
Dan semua yang kita persembahkan sifatnya hangus, artinya; tidak perlu dibahas lagi. Tuhan mau lihat apakah kita mampu mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan?

Kejadian 22:2
(22:2) Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Perhatikan kalimat ; "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak.

Ada dua alasan sehingga daging bersuara / berat mempersembahkan korban bakaran:
Yang Pertama.
“ISHAK ADALAH ANAK TUNGGAL” = anak satu-satunya tetapi itupun harus dijadikan sebagai korban bakaran, sehingga daging menjadi berat sekali. Dan secara manusiawi ini tidak masuk akal. Tetapi kalau kita mampu (punya kapasitas) untuk melakukan suatu perkara tanpa merasa kehilangan, tanpa ada yang dirugikan, namun tidak mau melakukannya untuk Tuhan, saya kira itu tidak masuk akal / tidak logis di dalam Tuhan.

Lebih jauh tentang kebenaran..
Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Allah sendiri mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.
Pendeknya; kasih itu pengorbanan.

Yohanes 3:17
(3:17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Kasih itu tidak menghakimi melainkan menyelamatkan = kasih itu mengampuni berarti ditandai dengan pengorbanan.
Ketika kita mengampuni tidak ada sesuatu yang hilang dari hidup kita, uangpun tidak, harta benda juga tidak. Tetapi justru dalam hal ini sering kali menjadi kendala besar karena berkaitan dengan harga diri, sehingga banyak orang tidak mampu mempersembahkan korban bakaran.

1 Petrus 4:8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Kasih menutupi banyak sekali dosa, sebab itu nasihat firman Tuhan kepada kita adalah: “Yang terutama kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain.”

Ciri-ciri mengasihi:
Yohanes 3:16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Tadi Allah sendiri mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, kata mengaruniakan = dipercayakan.

Salah satu yang dipercayakan oleh Tuhan dan sangat dibutuhkan adalah:
Wahyu 19:8
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

Dikaruniakan lenan halus / pakaian putih.
Lenan halus artinya; perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.
Jadi setiap perbuatan benar dari orang-orang kudus itu adalah kasih karunia Allah.

Keluaran 28:1-4
(28:1)"Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku--Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
(28:3) Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku.
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.

Dikaruniakan pakaian putih berarti; dipercayakan untuk memegang jabatan imam.
Imam à orang-orang yang melayani Tuhan = perbuatan-perbuatan benar.
Lenan halus / pakaian putih adalah pakaian kudus dan perhiasan kemuliaan.

Kita lihat jabatan yang Tuhan percayakan itu...
Efesus 4:7
(4:7) Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

Efesus 4:9-11
(4:9) Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

Lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus Ia memenuhkan segala sesuatunya termasuk memberikan lima jabatan, anta lain; (1) Rasul. (2) Nabi. (3) Penginjil. (4) Gembala. (5) Guru / pengajar.
Jadi terbuktilah kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

Kita telah menerima karunia-karunia Roh dan secara pribadi saya telah menerima jabatan gembala, itu adalah kasih karunia kepada kita masing-masing, bukan semata-mata kerena kemampuan kita. Itu sebabnya Allah sendiri yang berhak untuk mempercayakan jabatan itu kepada seseorang.
Intinya; Tuhan sudah memberikan jabatan itu lewat kematian dan kebangkitan.
Turun = mati.
Naik = bangkit.

Efesus 4:12
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Tujuan Tuhan memberikan lima jabatan:  “Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan." "Bagi pembangunan tubuh Kristus."
Pembangunan tubuh Kristus berarti supaya terwujudnya kesatuan tubuh Kristus.
Dengan demikian seorang imam tidak boleh hanya mementingkan diri sendiri.

Efesus 4:13
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Bukti terwujudnya kesatuan tubuh Kristus.
Pertama: “Mencapai kesatuan iman.
Ada iman kepada uang, iman kepada pekerjaan, iman kepada harta dan yang lain-lain. 
Kita mencapai kepada kesatuan iman / iman yang sempurna seperti Buli-Buli Bersisi Manna.
Tabernakel adalah kerajaan sorga terdiri dari tiga daerah :
-  Halaman = dibenarkan oleh iman.
-  RUANGAN SUCI = disucikan = pengharapan.
-  RUANGAN MAHA SUCI à kasih Allah kasih yang sempurna.
Tetapi sekalipun demikian, ada iman karena dibenarkan, ada iman karena usaha sedangkan Buli-Buli Emas berisi manna adaalah iman yang sifatnya permanen = telah mencapai kesatuan iman.

Kedua: “Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
Kalau pegetahuan kita tentang Anak Allah hanya sebatas bahwa Yesus membuat mujizat, misalnya; memberi makan 5000 orang dengan dua roti dan lima ikan atau hanya sebatas mujizat kesembuhan, berarti belum memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah adalah: Yesus telah menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa, Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib = setia.

Ketiga: Kedewasaan penuh.”
Kedewasaan penuh kalau dikaitkan dengan sungai yang mengalir dari tahta Allah / Bait Suci...(Yehezkiel 47:1-5).
1000 hasta pertama; air sebatas sepergelangan kaki, berarti dari pergelangan kaki sampai ke atas daging leluasa berbuat sesuatu.
1000 hasta kedua; air selutut, berarti dari lutut ke atas daging leluasa berbuat sesuatu.
1000 hasta ketiga; air sepinggang, berarti dari pinggang ke atas daging leluasa berbuat sesuatu.
Tetapi 1000 hasta keempat; air sudah tidak bisa dilalui dengan berjalan, berarti daging tidak lagi berkuasa, = hidup benar sesuai dengan firman dan hidup dalam pimpinan Roh kudus itulah kedewasaan penuh.

Ketiga: “Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus = gereja Tuhan yang sempurna itulah yang disebut dengan mempelai perempuan Tuhan.

Lihat kedewasaan penuh itu...
Efesus 4:14
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Tidak mudah diombang-ambingkan oleh ajaran-ajaran palsu oleh karena kelicikan dari nabi yang datang dari nabi palsu.

Efesus 4:15
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala.

Jadi pertumbuhan itu mengarah kepada Kristus sebagai Kepala, inilah pertumbuhan rohani yang sehat.
Kalau pertumbuhan mengarah kepada mamon dan lain-lain itu adalah pertumbuhan yang tidak sehat / up normal.

Tanda pertumbuhan itu mengarah kepada kepala: "Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih"... (Efesus 4:16).

Mari kita lihat pelayanan yang dimaksud itu....
Kolose :19
(2:19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.

Urat-urat dan sendi-sendi menunjuk pada hamba-hamba Tuhan / pelayan Tuhan dari situlah pertumbuhan rohani itu mengarah kepada Kristus sebagai kepala, sehingga terbentuklah kesatuan tubuh Kristus.
Jadi kesatuan tubuh itu terbentuk dari urat-urat dan sendi-sendi.

Saudaraku, kalau urat putus maka yang terjadi adalah stroke, anggota tubuh tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, oleh sebab itu anggota- anggota tubuh harus menghargai urat-urat dan sendi-sendi, dari situlah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan yang sehat.
Jadi apa yang membuat kita jadi sombong, membuat kita jadi bermegah, muak terhadap firman sampai akhirnya hambar di mulut?
Tuhan memakai urat-urat dan sendi-sendi supaya tubuh mengalami pertumbuhan yang sehat.

Ada dua alasan sehingga daging bersuara / berat mempersembahkan korban bakaran;
Yang kedua.
ISHAK ADALAH ANAK YANG DIKASIHI, namun sekalipun demikian Abraham tetap mempersembahkan Ishak, anaknya kepada Tuhan, sebagai korban bakaran.
Sebetulnya, sangat berat melepaskan sesuatu yang paling dikasihi. Saya masih ingat sekali waktu saya belum melayani Tuhan, untuk meninggalkan yang paling dikasihi, salah satu tabiat daging itulah rokok, sangat sukar. Inilah penyebabnya saya berat untuk mendengar panggilan Tuhan (menolak panggilan selama kurang lebih tiga tahun).
Tetapi, kita harus belajar melepaskan apa yang paling dikasihi dari tabiat daging; rokok, malas, harus berani melepaskan itu supaya dengan mudah menikmati firman Tuhan. Memang sukar sekali tetapi seiring berjalan waktu Tuhan semakin mendewasakan saya sehingga tabiat yang paling saya kasihi itu sekarang bagi saya tidak tidak berartil, justru saya sangat bersyukur sekali kepada Tuhan, untung Tuhan tolong, kalau tidak habislah hidup saya, habislah kerohanian saya; ditenggelamkan oleh dunia ini seperti sungai Yordan yang mengarah kepada laut mati.

Wahyu 3:8
(3:8) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Jemaat di Filadelfia sekalipun mereka kecil tidak berdaya namun mereka menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.
Tidak menyangkal nama Tuhan = tidak menyangkal salib Kristus.

Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Syarat mengikuti dan melayani Tuhan:
-     Menyangkal diri = tidak bermegah atas kelebihan-kelebihan = mengosongkan diri, berarti tidak merasa diri bisa dan tidak merasa diri mampu.
Tanda adanya penyangkalan diri: Berati melupakan apa yang paling dikasihi dari tabiat daging.
-     Memikul salibnya berarti; tidak melepaskan salib sekalipun berat dan sakit bagi daging.

Itulah keberadaan dari sidang jemaat di Laodikia, mereka memiliki kerohanian yang luar biasa sebab mereka melakukan firman dan tidak menyangkal salibnya, mereka memenuhi syarat untuk menjadi hamba Tuhan, layak disebut pengikut Tuhan.
Mungkin secara lahiriah kita tidak mempunyai kemampuan apa-apa tetapi biarlah dalam hal rohani kita mempunyai hal yang luar biasa.

Matius 16:25
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Perhatikan kalimat: Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya
Artinya; barang siapa tidak mau sangkal diri dan pikul salib ia akan kehilangan nyawa = binasa.

Praktek mempersembahakan korban bakaran:
Kejadian 22:12
(22:12) Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Abraham tidak segan-segan mempersembahkan anaknya yang tunggal = lepas dari perasaan manusia daging. Kalau dia gunakan perasaan daging ia tidak akan pernah mempersembahkan anaknya yang tunggal itu, karena haya Ishak anak satu-satunya.

Filipi 2:4 - 5
(2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.”
Tujuannya; supaya jangan hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri = tidak egosentris, sampai akhirnya mampu mempersembahkan korban bakaran = mampu melepaskan apa yang paling berharga demi untuk Tuhan.

Antara lain...
Filipin 2:6-7
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Diawali dengan tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan = tidak mempertahankan hak sebagai milik yang harus dipertahankan.
Kalau milik kita, berartu itu hak kita, tetapi di sini Yesus melepaskan itu semua untuk sesaat lamanya, Ia melepaskan kerajan sorga dengan seisinya, tidak mempertahankan hak-Nya, Dia Allah dan Manusia, namun Dia tidak mempertahankannya.

Tindakan - tindakan  pada saat melepaskan hak miliknya...
Pertama: Mengosongkan diri-Nya.
Kosong artinya;
-     Tidak merasa diri bisa dan mampu.
-     Kecil dan rela dikecilkan.
-     Berada di titik nol / di titik yang paling terendah = kosong.
Perlu diketahui: Ketika seseorang berada dititik paling rendah menunjukkan bahwa ia dipenuhkan oleh Roh Kudus karena Roh kudus mencari tempat yang paling rendah, seperti air, Dia tidak mencari tempat yang tinggi.

Kejadian 1:1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air = berada di titik terendah / nol.
Pada saat mendengar firman juga harus berada dititik nol, saat melayani berada di titik nol, saat berbicara dan bersikap juga harus berada di titik nol itu adalah tanda yang paling nyata bahwa seseorang diurapi Roh Kudus.

Kedua: Mengambil rupa seorang hamba.
Berarti tidak mengambil rupa seorang tuan. Tuan hanya untuk dilayani bukan untuk melayani.
Jadi, berbahagialah kalau kita dipercaya suatu imamat rajani, melayani sesuai dengan karunia-karunia yang kita peroleh, kiranya kita mengambil rupa sebagai seorang hamba.

Dalam bahasa Yunani hamba itu dulos, artinya tidak ada hak untuk diri sendiri selain tuannya.
Yusuf setelah dibeli dan harganya lunas dibayar, ia menjadi hak dari pada Potifar dan dia mengabdi kepada Potifar. Yusuf tidak perlu diperintahkan untuk melakukan segala sesuatu, sehingga Potifar tidak perlu melakukan mengatur apa-apa lagi, kecuali soal makanan. Itulah seorang hamba (Kejadian 39:6).
Ayo mari kita semua mengambil rupa seorang hamba, jangan mengambil rupa seorang tuan. Banyak orang bodoh di dunia ini, kenapa? Ketika ia sedang mengambil rupa seorang tuan, Tuhan sedang menertawakan dia.

Ketiga: Ia menjadi sama dengan manusia.
Filipi 2:8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

-     Dalam keadaan manusia Ia telah merendahkan diri-Nya.
Mari kita saling merendahkan diri satu dengan yang lain, saling mendahului dalam memberi hormat.
-     Taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib = setia.
Ada orang seperti pura-pura merendahkan diri tetapi tidak setia, itu tidak bagus, inilah pikiran dan perasaan manusia daging.

Tindakan-tindakan dalam hal mempersembahkan korban bakaran.
Tindakan yang pertama.
Kejadian 22:3-5
(22:3) Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
(22:4) Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
(22:5) Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

Abraham berangkat ke tempat yang akan di tuju sesuai dengan perintah Tuhan. Jangan sampai kita berangkat ke tempat yang dituju tetapi tidak sesuai dengan perintah Allah.
Pendeknya, Abraham dengar-dengaran.

Pada saat Abraham dengar-dengaran, pada hari ketiga ia melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.” Artinya; kita dapat melihat rencana Allah dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
Angka 3 à mati dan bangkit.

Tindakan yang kedua.
Kejadian 22:6
(22:6) Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

-     Mengambil kayu untuk korban bakaran à salib Kristus.
Kemudian salib Kristus harus dipikul. Ishak memikul kayu untuk korban bakaran itu.

Lukas 9:22
(9:22) Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."

Yesus harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat = Yesus memikul salib.
Dalam Matius 16 itulah pemberitahuan yang pertama tentang penderitaan-Nya kepada 12 murid; bahwa Yesus harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan, tetapi 12 murid yang diwakili oleh Petrus tidak mengerti, itu sebabnya ketika pemberitahuan pertama itu selesai  diberitahukan, Petrus segera menarik Yesus ke samping dan berkata; “Guru, sekali-kali itu tidak terjadi menimpa Engkau dia tidak mengerti, dia menolak salib.
Yesus harus disalibkan di Yerusalem”, Yerusalem à pusat kerajaan damai itulah ibadah dan pelayanan.
Jadi yang pertama-tama menanggung salib adalah imam-imam.

Lukas 9:23
(9:23) Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Memikul salib itu setiap hari artinya bergumul setiap hari, tidak lepas dari kehidupan kita, bukan dua hari sekali.
Berbahagialah kalau karena nama Tuhan kita menanggung penderitaan, karena ibadah dan pelayanan kita menanggung banyak penderitaan, justru kalau bisa setiap hari beribadah. Kalau bergumul setiap hari berarti setiap hari kita menang terhadap dosa.

Pada saat pergantian tahun biasanya raja-raja memimpin pasukannya untuk berperang, tetapi kali itu Daud tidak memimpin. Satu kali saja Daud tidak memimpin perang, dia jatuh dalam dosa kenajisan, ia mengambil Batsyeba, isteri Uria orang Het.

Saudaraku, bersyukurlah kalau kita bergumul setiap hari, berarti setiap hari kita menang terhadap dosa.
Kisah yang sama ini terdapat dalam Matius, Markus dan Yohanes, tetapi perkataan setiap hari hanya terdapat pada Injil Lukas. Itu sebabnya Injil Lukas itu berbicara tentang pribadi Yesus Kristus sebagai Manusia dalam tanda sengsara.

-     Di tanganya dibawanya api à tabiat Roh Kudus, membakar dan menghanguskan tabiat daging
Yesaya 4:4
(4:3) Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup,
(4:4) apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.

Roh Kudus membakar dan manghanguskan tabiat daging sehingga dengan demikian imam-imam kudus dan suci.
Kalau seseorang masih terbiasa dengan tabiat daging saya kadang berfikir orang ini bisa berubah apa tidak? Biarpun tabiat daging itu ditutupi di depan mata, kalau dia belum berubah saya tetap tahu, saya tahu orang ini memaksakan diri untuk ikut Tuhan, tetapi tabiat dagingnya belum memberi diri dihanguskan oleh Roh Kudus.

-     Dibawanya pisau.
Mari kita lihat pisau yang tajam...
Ibrani 4:12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Pisau yang tajam itulah firman Allah/pedang Roh.
Firman Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, sehingga ia berkuasa menusuk amat dalam, sampai memisahkan
·       Jiwa dan roh.
Motor penggerak dari tubuh adalah roh. Kalau seseorang dikuasai roh yang tidak baik maka pergerakannya  juga akan bergerak menurut roh yang menguasainya.
Misalnya; kalau dia dikuasai oleh roh dusta maka ia menjadi pendusta, kalau dikuasai roh najis, maka perbuatannyapun akan najis.
Tetapi di sini kita melihat Firman Allah sanggup menyucikannya.

·       Sendi-sendi dan sum-sum.
Artinya; disucikan dari dosa yang disembunyikan dibalik atau dicela-cela kekerasan hati.
Tulang itu putih tetapi keras, itulah kebenaran diri sendiri = keras hati, di situlah banyak dosa bersembunyi seperti sum-sum. Tetapi sekalipun demikian pedang yang tajam sanggup menyucikannya. Dan saudara sudah lihat itu, setiap kali pemberitaan firman kita dikoreksi terus.

·       Sanggup membedakan pertimbangan dan pemikiran hati kita.
Manusia mempunyai pertimbangan-pertimbangan dalam melakukan suatu rencana dalam banyak perkara, melakukan suatu tugas dihadapan Tuhan, tetapi ada kalanya pertimbangan manusia itu salah, namun firman Tuhan sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati.

Hasil bila mempersembahkan korban bakaran.
Kejadian 22:12-14
(22:12) Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
(22:13) Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
(22:14) Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

Kalau betul-betul mengasihi Tuhan sampai daging hangus maka di atas gunung Tuhan semuanya tersedia.
Abraham tidak jadi mempersembahkan anaknya, Ishak, sebagai korban bakaran, Tuhan menggantikanya dengan domba yang tanduknya tersangkut dalam semak belukar.
Semak belukar itulah kehidupan manusia yang hina karena dosa, gantinya adalah salib Kristus.

Kita sudah datang ke gunung Tuhan beribadah dan melayani, kita memperoleh pertolongan dan Tuhan menyediakan segala yang kita butuhkan jasmani teramat lebih yang rohani. Itulah yang membuat saya tidak ragu melayani Tuhan, asalkan kita berada di gunung Tuhan semuanya selesai. Ada kalanya logika itu tinggi sehingga seseorang berada di tempat-tempat lain, seharusnya berada di gunung Tuhan, seolah – olah di tempat lain dapat memberi jaminan hidup dan masa depan yang cerah.

Di atas gunung Tuhan semuanya disediakan, sebab itu juga Ia disebut dengan Yehova Jireh, artinya; Allah menyediakan, nama-Nya sesuai dengan tabiat.
Mari kita berada di gunung Tuhan jangan ke tempat lain lagi.

Kejadian 22:15-17
(22:15) Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
(22:17) maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Selanjutnya Tuhan memberkati Abraham berlimpah-limpah, kemudian membuat keturunannya sangat banyak:
-     Seperti bintang dilangit = imamat rajani = menuntun banyak orang dalam kebenaran.
-     Seperti pasir di tepi laut.”

Tujuannya: Untuk, menduduki kota-kota musuh.
Ada dua musuh abadi:
-     Daging dengan segala hawa nafsunya dan keinginannya.
-     Setan itulah roh jahat dan roh najis.

Kejadian 22:18-19
(22:18) Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
(22:19) Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.

Dan Abraham menjadi berkat bagi segala bagsa di bumi, Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment