KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, December 9, 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 6 DESEMBER 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 6 DESEMBER 2015

“Jemaat di Laodikia”
(Seri 26)

Subtema : UPAH MENGIKUT TUHAN

Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.

Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Laodikia dari Wahyu 3:14-22.
Wahyu 3:21
(3:21) Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Kita perhatikan kalimat yang mengatakan: “Barangsiapa menang”, mengandung arti bahwa Tuhan menjanjikan sesuatu.
Adapun janji itu ialah: “Di dudukkan bersama-sama dengan Dia di atas takhta-Nya.”

Matius 19: 27-28
(19:27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
(19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Upah mengikut Tuhan: Duduk di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”

Terlebih dahulu kita memperhatikan...
DUA BELAS RASUL HUJAN AWAL.
Kisah Para Rasul 2:41-42
(2:41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
(2:42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Gereja hujan awal bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, yaitu;
-     Tekun dalam persekutuan.
-     Tekun dalam memecahkan roti.
-     Tekun dalam berdoa.

Tiga perkara ini  bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Ruangan Suci di mana di dalamnya terdapat tiga macam alat.
Pertama: Tekun dalam pemecahan roti terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN di atasnya ada 12 ketul roti. Dua susun roti, tiap susun masing-masing terdiri dari 6 ketul roti à ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci, itu sebabnya setiap kali kita mengikuti Ibadah Pendalaman Alkitab selalu disertai dengan perjamuan suci.
Ibadah ini menghasilkan iman.

Kedua: Tekun dalam persekutuan, terkena kepada pelita emas / kaki dian dengan tujuh pelita yang menyala-nyala di atasnya à tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Ibadah ini menghasilkan pengharapan.

Ketiga: Tekun dalam berdoa terkena kepada mezbah dupa à ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Ibadah ini menghasilkan kasih.
Pendeknya, gereja hujan awal menerima pengajaran dari 12 rasul.

Kisah Para Rasul 2:43
(2:43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

Setelah menerima pengajaran rasul-rasul, gereja hujan awal, mereka menjadi takut.
Takut akan Tuhan adalah membenci segala kejahatan, termasuk kecongkakan. Orang sombong tidak takut Tuhan walaupun dia beribadah dan melayani.

Wujud takut akan Tuhan.
Kisah Para Rasul 2:44-45
(2:44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
(2:45) dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

-     “Semua orang yang percaya tetap bersatu” = terbentuknya kesatuan tubuh Kristus.
Tubuh terdiri dari banyak anggota, ada mata, hidung, mulut, kaki, telinga dan lain sebagainya tetapi setelah menerima pengajaran rasul-rasul mereka tetap satu.
-     Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama”, ada rasa kebersamaan satu dengan yang lain dari tiap-tiap anggota tubuh itu.
Saya mengkuatirkan kerohanian anak-anak Tuhan yang beribadah dan melayani tetapi rasa kebersamaannya lebih besar dengan orang di luar sana yang tidak mengenal pengajaran mempelai, lebih besar kebersamaannya dengan segala kefasikan dan kejahatan, saya ragukan hidup rohaninya.`

Saudaraku, di dalam kebersamaan itu: “Ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing” = terlepas dari roh egosentris / kepentingan diri sendiri = terlepas dari roh kikir.

Kisah Para Rasul 2:47
(2:46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Mereka melakukan itu semua dengan segala ketulusan hati, bukan untuk menonjolkan diri.
Kalau melakukan segala sesuatu dalam kandang penggembalaan ini jangan untuk bermegah atau menonjolkan diri.
Beribadah dan melayani harus tulus hati, mengerjakan apa saja harus tulus hati.

Kisah Para Rasul 2:46
(2:47) sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

“Mereka disukai oleh banyak orang sampai jumlah mereka ditambahkan.”
Kalau ada rasa kebersamaan / kesatuan hati dan melakukan itu dengan segala ketulusan hati pasti disukai, bukan saja manusia yang menyukai tetapi teramat lebih Tuhan.
Saya berharap juga jumlah jiwa di tempat ini ditambahkan, kita disukai dimanapun kita berada, di tempat kuliah, di tempat pekerjaan, di sekolah, tetapi disukai bukan karena ada maunya melainkan karena kemuliaan Allah.

Lebih jauh..
Kisah Para Rasul 4:32
(4:32) Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.

Gereja hujan awal sehati dan sejiwa = satu pandangan dan satu tujuan yang mulia, satu visi dan misi.
Saya sebagai gembala merindukan supaya Firman Pengajaran Mempelai ini disebarluaskan seantero bumi ini, dari empat penjuru bumi, dari lima benua di tiap-tiap negara, itu sebabnya saya gigih sekali menumpas segala bentuk kejahatan dan kenajisan, dengan satu tujuan yang mulia: Supaya kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus di hari-hari terakhir ini.
Tidak ada artinya perbuatan jahat dan najis di mata Tuhan, itu hanya kesenangan sesaat.

Tanda sehati dan sejiwa.
-     Tidak seorangpun berkata: “Bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama” = sehati dan sejiwa.
Yang masih muda-muda beri diri digembalakan oleh Tuhan supaya nanti mendapat pasangan yang sehati dan sejiwa suatu saat nanti. Pasangan suami isteri kalau tidak sehati dan sejiwa bisa stress.

Kisah Para Rasul 4:33
(4:33) Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

Selanjutnya mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah oleh kuasa kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa kebangkitan Yesus Kristus menjadikan yang tidak ada menjadi ada.

-     Kisah Para Rasul 4:34
(4:34) Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa

Tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka, itulah gereja hujan awal setelah menerima pengajaran rasul - rasul.

Kunci rahasia menjadi sukses.
Kisah Para Rasul 4:34
(4:34) Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
(4:35) dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

“Penjualan tanah dan rumah diletakkan di bawah kaki rasul-rasul”, inilah kunci sukses.
Terimalah pengajaran rasul-rasul dengan segala kerendahan hati selanjutnya membawa diri kita rendah dan rendah di bawah kaki salib Kristus.

Kisah rasul 4: 36-37
(4:36) Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
(4:37) Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Menjual harta miliknya dan meletakkan di bawah kaki rasul-rasul disebut anak penghiburan / anak-anak Tuhan yang mampu menghibur hati Tuhan.
Kalau kikir, biar kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok, tidak akan masuk kerajaan sorga..... 1 Korintus 6:10.
Gereja mula-mula  terbentuk / berdiri oleh karena pengajaran rasul-rasul. Selanjutnya gereja mula-mula bersatu, sehati dan sejiwa, mereka melayani Tuhan dan sesama dengan ketulusan hati, sehingga disukai banyak orang dan menjadi penghiburan.

Selanjutnya....
Kisah rasul 5:1-4
(5:1) Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
(5:2) Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
(5:3) Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
(5:4) Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

Tetapi lihat, pada masa gereja hujan awal di situ ada dusta dari Ananias dan Safira, mereka menjual sebidang tanah, sebagian di tahan, sebagian lagi dipersembahkan kepada rasul-rasul, dengan demikian mereka mendustai Allah dan Roh Kudus.

Kisah rasul 5:5
(5:5) Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.

Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya.”
Pendeknya, dua belas rasul hujan awal menghakimi dosa dusta dari Ananias dan Safira.

Setelah duduk di atas dua belas takhta selanjutnya bersama dengan Dia menghakimi dua belas suku Israel, demikian juga pada masa gereja hujan awal; mereka menerima pengajaran dua belas rasul, lalu terjadi kesatuan tubuh, sehingga mereka berlimpah – limpah dalam kasih karunia, tetapi ketika ada dosa dusta langsung dihakimi.
Kita tidak berdaya kalau kita jauh dari pengajaran rasul-rasul sebab itu adalah nafas hidup kita. Ibadah dan pelayanan ini adalah nafas hidup. Jikalau ada orang yang berkata tidak mau tergembala, jauh dari ibadah dan pelayanan, maka putuslah nyawa / hidup rohaninya. Barangkali secara jasmani dia hidup, tetapi manusia rohaninya telah putus, seperti orang di luaran sana yang tidak mengerti pengajaran rasul-rasul.

Kisah Para Rasul 5:7-10
(5:7) Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.
(5:8) Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
(5:9) Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
(5:10) Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.

Dua belas rasul menghakimi dosa dusta dalam nikah Ananias dan Safira.
Pertanyaannya kenapa dosa dusta harus dihakimi? Karena dosa dusta ini merusak kesatuan tubuh Kristus, merusak ibadah dan pelayanan, hal seperti ini Tuhan tidak inginkan.
Yang sudah melayani Tuhan, memiliki kedudukan di tempat yang tinggi, menjadi imam-imam / imamat rajani, jangan dustai Allah dan jangan dustai Roh Kudus lagi, langsung hakimi dosa dusta itu, apa yang bisa kita persembahkan segeralah persembahkan kepada Tuhan = jangan menahan diri beribadah dan melayani Tuhan.
Hidup terdiri dari;
-     Hati, pikiran dan perasaan, persembahkan untuk Tuhan.
-     Tubuh, jiwa dan roh, persembahkan untuk Tuhan.
Dan apa yang engkau punya persembahkan untuk Tuhan, Tuhan tidak pernah merugikan saya dan saudara, kita mempersembahkan itu bukan karena Tuhan miskin, Tuhan itu kaya, tetapi Tuhan mau lihat apa kita mau hidup di dalamnya atau tidak?

Mari kita lihat dua belas rasul dalam...
Lukas 22:29-30
(22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
(22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Inilah janji Tuhan kepada dua belas rasul untuk menghakimi dua belas suku Israel, ketika Yesus masih tinggal bersama-sama dengan dua belas murid yang akhirnya menjadi dua belas rasul hujan awal.

Lukas 22:31
(22:31) Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,

Namun dua belas murid yang diwakili oleh Simon Petrus terlebih dahulu melewati penampian / ujian seperti gandum yang bernas.
Jangan sampai karena banyak cobaan, sengsara salib, menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung iman bergeser, terlebih dahulu melewati penampian, supaya menjadi gandum yang bernas / firman mendarah daging.
Ibaratnya kalau yang ditampi adalah padi, maka yang bernas akan tetap tinggal, tetapi kulit-kulitnya akan terpisah dengan sendirinya.

Apa yang harus ditampi dari dua belas murid?
Lukas 22:24-26
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

Dua belas rasul berlomba-lomba menjadi yang terbesar = dosa sombong, merasa diri bisa, merasa diri hebat, merasa lebih mengerti firman, merasa diri benar. Ini sudah menjadi kelemahan dari hamba-hamba Tuhan dari sejak dulu kala sampai sekarang.
Hanya karena satu dengan yang lain ingin menjadi terbesar terjadilah pertengkaran, coba kalau berlomba-lomba menjadi kecil, merendahkan diri serendah-rendahnya sampai berada dititik nol tidak akan ada perselisihan. Gejolak itu ada karena masing-masing berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar, semakin tinggi kesombongan maka gejolak itu semakin terasa.
Kalau semakin merendahkan diri serendah-rendahnya tidak ada gejolak di sana, namanya juga nol. Kalau naik satu tingginya, gejolaknya satu, naik lagi tingginya maka gejolaknya dua, tetapi kalau kita merendahkan diri sampai dititik nol, itulah permukaan air, tidak ada gejolak disana, karena Roh Kudus yang memimpin ...(Kejadian 1:2).
Berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar dalam kandang penggembalaan persis cara-cara dunia:
-     “Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka.”
-     “Orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.”
Jadi yang terbesar adalah yang berkuasa, itulah cara-cara dunia. Dosa kesombongan inilah disucikan dari dua belas murid-murid.

Saudaraku, seorang gembala atau hamba Tuhan tentu terlebih dahulu harus menyerahkan dirinya kepada Tuhan, itu sudah pasti, tidak berhenti sampai di situ, seorang hamba Tuhan harus menyucikan diri sama seperti gandum yang bernas karena dia menjadi saluran berkat. Ibarat pipa, kalau saluran itu kotor maka air yang disalurkan / diterima akan kotor juga.
Sebab itu Tuhan menjanjikan kepada dua belas rasul untuk menghakimi dua belas suku Israel tetapi terlebih dahulu dua belas rasul ditampi sampai menjadi gandum yang bernas / berisi firman / penuh dengan firman.

Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Perhatikan dua perkara di sini:
-     “Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu.”
Mimpi à firman nubuatan = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, sifatnya; menyelidiki, mengoreksi segala sesuatu yang terkandung di dalam hati.
-     “Nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar.”
Jadi jangan ditambahkan dan jangan dikurangkan.
Ditambahkan artinya; menyampaikan satu dua ayat disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, silsilah yang tidak ada putus-putusnya.
Dikurangkan, artinya; pemberitaan tentang salib diganti dengan dua hal;
Pertama: Teori kemakmuran.
Artinya; orang Kristen tidak boleh miskin harus kaya, sehingga hamba-hamba Tuhan yang menyampaikan firman ceritanya selalu meninabobokan sidang jemaat supaya orang kaya jangan mundur, sebab kalau firman yang disampaikan tentang salib nanti mereka mundur.
Kedua: Diganti dengan mujizat-mujizat / tanda-tanda heran.

Alasan menyampaikan mimpi dan firman Tuhan dengan benar: “Tidak ada sangkut-paut jerami dengan gandum.”
Jerami adalah batang rami yang sudah dituai à kerohanian yang kering tidak menghasilkan apa-apa, tidak bisa berkorban untuk Tuhan, sedangkan gandum à penuh dengan firman, berisi dengan firman.
Sebab itu dua belas rasul disucikan dari dosa kesombongan tadi, akhirnya mereka layak mengajar dan akhirnya berdirilah gereja hujan awal.

Yeremia 23:28
(23:29) Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Kuasa firman para nabi / firman penyucian: Seperti api.”
Ada 15 tabiat daging terlihat jelas dalam Galatia 5:19-21. Api itu sifatnya membakar dan menghanguskan tabiat daging.
Firman itu juga “seperti palu” menghancurkan segala kekerasan hati, kesombongan dan harga diri sehingga dua belas rasul layak untuk melayani gereja hujan awal dengan pengajaran – pengajaran mereka.

Bandingkan dengan dua belas rasul hujan akhir.
Wahyu 12:1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Seorang perempuan dengan dua belas bintang di atas kepalanya à gereja Tuhan yang sempurna, inilah mempelai wanita Tuhan.

Kita lihat mengenai dua belas bintang di atas kepala..
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Bintang – bintang  à pemimpin dan guru-guru untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran.

Dalam pengajaran Tabernakel dua belas bintang adalah dua belas rasul hujan akhir yang memimpin gereja Tuhan keluar dari celaka dan goncangan yang besar, bukan lagi menceritakan mujizat dan berkat.
Jadi jangan bangga dengan cerita – cerita isapan jempol dan berkat-berkat, apa arti mujizat dan harta yang banyak kalau tidak mengalami keubahan hidup.

Wahyu 1:19-20
(1:19) Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
(1:20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Ketujuh bintang ialah malaikat ketujuh jemaat yang ada di Asia kecil yang terdapat dalam Wahyu pasal 2 – 3.
Jadi bintang itu ialah malaikat / pemimpin-pemimpin / gembala-gembala untuk menuntun sidang jemaat kepada kebenaran.
Dua belas bintang à dua belas rasul hujan akhir.

Mari kita lihat ketujuh bintang itulah malaikat (gembala) ketujuh sidang jemaat di Asia kecil, antara lain;
Pertama: Jemaat di efesus (Wahyu 2:1-7).
Kelemahan atau dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 2:4
(2:4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

“Meninggalkan kasih yang semula” (kasih mula-mula).
Ketika kasih mula-mula itu ada mereka berkobar-kobar dan bernyala-nyala melayani Tuhan tetapi setelah meninggalkan kasih mula-mula pekerjaan mereka menjadi redup, misalnya dari 100% turun 80%, turun lagi 50% sampai akhirnya tidak melayani Tuhan = meninggalkan kasih mula-mula.
Dosa karena meninggalkan kasih mula-mula harus dihakimi sebab dua belas bintang itulah malaikat (gembala) ketujuh sidang jemaat itu menuntun orang dalam kebenaran.

Kedua: Jemaat di Smirna (Wahyu 2:8-11).
Kelemahan atau dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 2:10
(2:10) Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

“Takut terhadap penderitaan atau pencobaan.”
Jemaat di Smirna mengalami banyak ujian tetapi mereka takut.
Kalau ikut Tuhan harus bayar harga tidak perlu takut, sebab itu dosa karena takut harus segera disucikan, dihakimi.

Ketiga: Jemaat di Pergamus (Wahyu 2:12-17).
Kelemahan atau dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 2:14-16
(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
(2:15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
(2:16) Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

-     “Menerima ajaran Bileam.”
Ajaran Bileam adalah melayani karena upah / perut.
-     “Menerima ajaran Nikolaus.”
Ajaran Nikolaus berarti mengumpulkan masa (jiwa) sebanyak-banyaknya tetapi dengan cara pemanis-pemanis, misalnya mengundang artis.
Saya bahagia, andaikata kita masuk sorga semua, walaupun jumlah kita tidak begitu banyak dari pada jemaat 2000 tetapi 100 orangpun juga tidak masuk surga, jumlah jiwa banyak tetapi kiranya berkualitas.
Dalam hal ini dosa dari jemaat di Pergamus harus dihakimi.

Keempat : Jemaat di Tiatira (Wahyu 2:18-29).
Kelemahan atau dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 2:20
(2:20) Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

“Membiarkan wanita Izebel mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan dan berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.”
Sebab itu perempuan tidak boleh mengajar di dalam rumah Tuhan, yang menjadi kepala adalah suami. Kristus adalah suami, Dialah kepala dari tiap-tiap gereja.

Kelima: Jemaat di Sardis (Wahyu 3:1-6).
Kelemahan atau dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 3:1
(3:1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!

“Dikatakan hidup padahal mati.”
Daging itu mati tetapi Roh menghidupkan, berarti ibadah mereka terlihat hidup tetapi semua itu bercampur baur dengan daging = mati di mata Tuhan.
Ibadah dan pelayanan ini tidak boleh bercampur baur dengan daging, kita harus menuruti keinginan Tuhan, dosa ini harus dihakimi, ibadah dan pelayanan jangan dicampur dengan daging, beribadahlah dengan tulus hati, melayanilah dengan tulus hati.

Keenam: Jemaat Di Filadelfia (Wahyu 3:7-13).
Di sini kita tidak melihat kelemahan paling mendasar dari jemaat di Filadelfia, tetapi saya yakin tidak ada yang sempurna di atas muka bumi ini hanya Tuhan saja yang baik.
Namun juga perlu diperhatikan jemaat di Filadelfia ini arti rohaninya kasih persaudaraan, berarti kalau kita kurang mengasihi sesama, hakimi dosa itu.

Ketujuh: jemaat di Laodikia. (Wahyu 3:14-22).
Kelemahan atau dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 3:15-16
(3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
(3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

“Tidak dingin dan tidak panas” = suam-suam kuku = tidak sungguh-sungguh beribadah dan melayani Tuhan.
Yang masih kurang sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan, dosa ini langsung dihakimi sekarang juga.
Seringkali kita menonjolkan perkara lahiriah tetapi lupa dalam hal rohani / meninggalkan ibadah dan pelayanan. Kalau sudah duduk di atas takhta / menjadi imamat rajani ayo segera hakimi dosa suam-suam (tidak dingin dan tidak panas), jangan tunggu lama, jangan hari ini kita menangis tetapi besok dosa diulangi lagi.
Hakimi segala dosa supaya menjadi terang, menjadi tujuh mata Allah itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi = menjadi saksi.

Sekarang kita melihat kembali 12 rasul hujan akhir...
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Dua belas rasul hujan akhir mereka itu bijaksana. Jadi, oleh karena hikmat, dan akal budi dan kebijaksanaan inilah mereka menuntun orang banyak dalam kebenaran, jadilah pribadi yang bijaksana.

Filipi 2:12-15
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Bercahaya diantara sesama seperti bintang – bintang di dunia, menuntun banyak orang kepada kebenaran = bijaksana.
Diawali dengan :
-     Taat, untuk mengerjakan keselamatan.
-     Ada kemauan yang dari Tuhan.
-     Melakukan segala sesuatunya dengan tidak bersungut-sungut.

Syaratnya duduk di atas takhta untuk menghakimi dua belas suku Israel.
Matius 19:29
(19:29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

-     Melepaskan bahkan tidak lagi memperhatikan perkara - perkara lahiriah berupa materi itulah rumah dan ladang.
-     Melepaskan segala kesenangan dari tabiat-tabiat daging, itulah ayah dan ibunya (orangtua), saudara lakilaki dan perempuan dan anak-anak, supaya kita memperoleh upah sesuai dengan apa yang dijanjikan-Nya.

Saudaraku, persoalan yang paling mendasar dan paling klasik sehingga orang susah untuk mengikut Tuhan dengan segala kerelaan hati adalah; daging dan tabiatnya, karena di dalamnya bercokol harga diri, kesombongan dan lain-lain.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment