KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, July 27, 2016

IBADAH RAYA MINGGU, 10 JULI 2016


IBADAH RAYA MINGGU, 10 JULI 2016

“WAHYU PASAL EMPAT”
(Seri 29 )
Subtema : IOTA DAN TITIK JEMBATAN DARI ALFA KE OMEGA
     (REVISI)

Shalom saudaraku,  selamat malam,  salam sejahtera bagi kita sekaliannya,  kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita untuk beribadah dan melayani  berada di tengah tengah takhta dan sekelilingnya untuk melayani raja di atas segala raja, itu semua karena kemurahan Tuhan,  puji nama Tuhan.
Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah raya minggu dari wahyu 4.

Wahyu 4:8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Empat mahkluk hidup tersebut “dengan tidak berhenti-hentinya mereka  berseru-seru siang dan malam”, berarti memuliakan Tuhan itu tidak ada henti-hentinya, di manapun kita berada, dalam situasi kondisi apapun tetap memuliakan Tuhan. Kebenaran tidak bisa ditentukan oleh situasi,  kondisi dan keadaan yang ada, kebenaran tetaplah kebenaran, dan kita memuliakan Tuhan baik di rumah, di sekolahan, di perkuliahan, di pekerjaan, di tempat mencari nafkah, di manapun kita berada tetaplah memuliakan Tuhan.

Wahyu 4:9
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,

Tidak henti-hentinya berseru siang dan malam, itu berarti :
1.   Tanda mempersembahkan puji-pujian kepada Tuhan.
Kalau kita senantiasa memuliakan Tuhan dalam situasi, kondisi apapun itu tanda kita mempersembahkan puji-pujian kepada Tuhan.                                                              
2.   Tanda mempersembahkan hormat kepada Tuhan.
Kesusahan, ujian,  tidak menghalangi hati kita untuk memberi hormat kepada Tuhan,  tetap   meninggikan Dia di tempat yang tinggi.
3.   Tanda mempersembahkan ucapan syukur kepada Dia.
Ucapan syukur dari setiap orang bukan hanya karena memiliki sesuatu hal yang baru (seperti mobil, motor,rumah  baru), limpah dengan uang  ataupun karena diberkati Tuhan, tetapi ucapan syukur  kepada Tuhan karena kita diberi kesempatan untuk memuliakan Tuhan lewat ibadah pelayanan, itupun harus kita ucapakan syukur.

Wahyu 4:11
(4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

Selanjutnya memuliakan Tuhan karena Ia telah menciptakan segala sesuatu dan oleh karena kehendak Allah semua itu ada dan diciptakan.

Kemudian kita lanjut melihat wahyu 4:8, memeriksa seruan dari 4 makhluk...
Wahyu 4:8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Adapun seruan dari  empat  makhluk itu adalah: “ Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah  yang maha kuasa, yang  sudah ada, dan yang ada, dan yang akan datang.”
Seruan dari  empat makhluk ini menunjukkan keberadaaan dari pada Allah yang hidup.

Seruan ini dibagi menjadi  2 bagian :
·        Seruan yang pertama : “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan  Allah yang maha kuasa”.
Ini menunjukkan keberadaan Allah dalam kekudusan-Nya. Dalam 1 Petrus 1:16  “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” Jadi biarlah kiranya kekudusan Yang Mahakuasa ini turun ke bumi lewat ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan ini, sehingga kita pun dapat melayani Tuhan dalam kekudusan, baik dalam perkataan dan perbuatan, hati, pikiran, dan perasaan, dan di tengah pergaulan, dalam kekudusan, sebab Allah itu kudus.
·        Seruan yang kedua : “Yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang”.

Wahyu 1:8
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Yang ada, yang sudah ada,  dan yang akan datang,  itulah Alfa dan Omega,  Dialah yang awal dan yang akhir.

Wahyu 1:17-18
(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Jadi  yang awal dan yang akhir berarti, yang hidup, kemudian mati dan hidup kembali.
                                                                            
Sejenak kita melihat  YANG SUDAH ADA, YANG ADA,  YANG AKAN DATANG

YANG ADA
YANG SUDAH ADA
YANG AKAN DATANG
 ↓
 ↓
 ↓
ALFA
???
OMEGA

Yohanes 8:57-58
(8:57) Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"
(8:58) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

Sebelum Abraham jadi Yesus  telah ada, sekalipun pada saat itu umur  Yesus belum berumur lima puluh tahun, Ia sudah ada dan yang ada pada saat itu. Dialah yang ada dan yang sudah ada.

Marilah kita menjawab pertanyaan di atas...
Matius  5:17-18
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(5:18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu Iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Saudaraku, Ia ada dan yang sudah ada sebagai  IOTA dan TITIK.
IOTA adalah kumpulan huruf kecil abjad Yunani yang di mulai dari A sampai I, seluruhnya ada 9 atau huruf ke 9 dari abjad Yunani.
Arti  rohani IOTA adalah mau menjadi kecil  =  merendahkan diri.
Kalau orang rendah hati /merendahkan diri  itu tidak  suka bersungut-sungut  di tengah ibadah dan pelayanan . Saat menghadap pokok anggur  yaitu Yesus dan di hadapan takhta kasih karunia tidak bersungut-sungut. Mari kita merendahkan diri dan rendah hati, itulah IOTA, sedangkan TITIK lebih kecil dari Iota, bahkan lebih kecil dari tanda baca manapun.
Arti rohani TITIK adalah mau menjadi kecil dan dikecilkan = mau merendahkan diri dan rela direndahkan sebab TITIK  lebih kecil daripada IOTA. Bahkan dari tanda baca manapun TITIK  jauh lebih kecil.
Dari Alfa tidak akan sampai ke Omega kalau tidak melewati  IOTA dan TITIK  Inilah pertanyaan itu, yang telah dijawab oleh Tuhan. Siapa yang mampu merendahkan diri , siapa yang mau menjadi kecil dan dikecilkan (TITIK). Kalau salah saya mau minta maaf, tapi kalau soal didikkan saya harus terima, kita pun harus terima. Supaya bisa menjadi  IOTA  dan TITIK, tidak boleh kita lari dari didikkan, siapa lagi yang akan mendidik kita dalam kandang penggembalaan ini, kalau bukan firman penggembalaan. Kita tidak mungkin menerima didikan di luaran sana, sementara orang tersebut (orang yang mendidik) hidupnya tidak benar.
Kesimpulannya, Ia ada dan yang sudah ada itu, ada di antara orang kecil dan di antara orang yang paling hina, yang rela direndahkan dan dikecilkan.

YANG ADA
YANG SUDAH ADA
YANG AKAN DATANG
ALFA
IOTA dan TITIK
OMEGA

Ibrani 13:5a
(13:5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Jangan kita menjadi hamba uang, karena uang maka terjadi banyak kegagalan, sampai seseorang bisa undur dari pelayanan, karena uang  juga  nikah rumah tangga bisa menjadi rusak.

 Ibrani 13:5b
(13:5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Ia ada dan yang sudah ada tidak akan meninggalkan kita. Oleh sebab itu tidak usah takut soal hidup. Sampai saat ini saya belajar untuk menguasai  uang,  buktinya adalah setelah selesai dari ibadah,  nomor satu yang saya kerjakan adalah uang persembahan saya hitung lalu saya taruh sepersepuluh ke tempatnya, saya tidak mau dikuasai oleh uang, saya tidak mau menjadi hamba uang, sebab saya punya keyakinan lewat firman Allah ini, Dia ada dan yang sudah ada itu tidak akan meninggalkanku. Yang terpenting  jadilah IOTA, bahkan jadilah TITIK. Dia ada dan yang sudah ada diam di antara kita, bahkan Dia di antara IOTA dan di antara TITIK. 
Jadi Tuhan Yesus adalah Alfa dan Omega. Tetapi dari Alfa  tidak akan sampai kepada Omega kalau tidak melewati  IOTA dan TITIK.

 Filipi 2:5-8
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Dalam keadaan-Nya sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya = IOTA, kemudian taat  sampai mati , bahkan sampai  mati di atas kayu salib = TITIK.
Banyak orang bisa merendahkan diri, tetapi belum tentu mampu untuk dikecilkan/direndahkan. Dikecilkan itu pengalaman kematian, daging tidak bersuara lagi. 
Yesus ketika Dia mati di atas kayu salib, Dia banyak menanggung kehinaan, selain jubah-Nya diambil sampai pada pakaian-Nya juga dibagi menjadi empat bagian, Dia ditelanjangi dan dipermalukan, dihinakan, itu keadaan orang yang mati, itu TITIK. Akan tetapi  jika untuk merendahkan diri  saja belum bisa, itu sudah sangat keterlaluan, sementara Dia  yang ada dan yang sudah ada, ada di antara orang yang kecil dan orang  yang rela  dikecilkan.

Mari kita lihat IOTA...
Matius 20:25
(20:25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Ukuran seorang pemimpin yang layak di dunia, yaitu :
 -  Pemerintah-pemerintah, bangsa-bangsa memerintah rakyatnya  dengan tangan besi.
 -  Pembesar-pembesar  menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Sekarang bandingkan dengan seorang imam yang melayani Tuhan atau bandingkan dengan IOTA...
Matius 20:26-27
(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
(20:27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu

Yang terbesar didalam Tuhan, yaitu:
-   Siapa yang menjadi besar hendaklah ia menjadi pelayan.
-   Siapa yang menjadi terkemuka hendaklah ia menjadi hamba.

Pendeknya  IOTA, melayani Tuhan dengan kerendahan hati.

Sekarang kita lihat persamaan kisah ini dalam injil Lukas...
Lukas 22:24-25
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.

Siapa yang terbesar dalam kerajaan sorga?
Ukuran pemerintah atau pemimpin di dunia, yaitu :
-    Raja-raja, bangsa-bangsa  memerintah rakyat mereka.
-    Orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.

Sekarang bandingkan dengan orang  yang melayani Tuhan atau IOTA :
-      Yang terbesar  hendaklah sebagai  yang paling muda.
Muda di sini artinya minim pengalaman, senantiasa rindu untuk diajar. Seperti Daud membutuhkan banyak pengalaman, karena itu dia banyak belajar dari yang tua-tua,  oleh sebab itu Daud tahu untuk melepaskan diri dari kefasikan.
Biarlah kita semua merendahkan diri di bawah dua tangan Tuhan yang kuat... 1 Petrus 5:5-6
Marilah kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat  supaya pada waktunya nanti Tuhan yang meninggikan kita. Kalau kita meninggikan diri di tengah  ibadah dan pelayanan, maka di situ akan terjadi banyak gejolak,  tidak bisa diatur, sampai merasa diri paling benar,  akan tetapi yang Tuhan mau supaya kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat.
-      Pemimpin sebagai pelayan.
Berarti tidak mengambil rupa sebagai seorang tuan.

Inilah IOTA itu, melayani Tuhan dengan segala kerendahan hati,  jadi  berbanding terbalik dengan pemimpin yang di dunia yaitu merasa diri besar, kuat, hebat, itu yang menjadi pemimpin.

Sekarang kembali kita lihat...
Matius 20:28
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani,  sampai memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang, berarti sampai kepada  TITIK, jadi tidak cukup hanya  melayani  (IOTA) tapi harus sampai kepada TITIK. Kalau IOTA bagian dari pertanyaan yang harus dijawab, tapi jawaban dari  pertanyaan ini harus kita jawab dengan sempurna/sepenuhnya, yaitu  IOTA  dan TITIK, melayani dan merendahkan diri  sampai akhirnya menyerahkan nyawa, TITIK.  Kalau  melayani tidak dengan merendahkan diri pasti menimbulkan  banyak gejolak,  kalau  sudah rendah hati dan teruji  maka lanjutkan,  supaya menolong banyak orang.
Kerinduan saya yang paling mendalam sampai saat ini, supaya hikmat Allah, lewat pengajaran mempelai  yang kita peroleh ini dapat dinikmati oleh  orang-orang yang belum mengenal  firman pengajaran mempelai.  Hikmat Allah lewat pengajaran mempelai disebarluaskan,  oleh sebab itu jangan ada banyak gejolak dalam ibadah dan pelayanan. Apakah kita semua sudah sehati sepikir, seia sekata, satu misi dan satu visi dalam melayani  Tuhan sampai kepada kesatuan iman, puncak dari pembangunan tubuh Kristus?
 TITIK menjadi pendamaian, menebus  dosa bagi banyak orang . Saya rindu supaya kita semua menjadi alat pendamaian. TITIK juga bagaikan HISOP. Hisop yang dicelupkan dalam darah yang kemudian disapukan pada ke dua tiang pintu dan ambang atas pintu,  sehingga ada tanda darah pada kemah bangsa Israel,  sehingga  pada saat malam itu Tuhan melewati  kemah-kemah bangsa Israel,  tulah pemusnah jauh daripada kemah-kemah  bangsa Israel. Kenapa ? karena ada hisop sebagai alat pendamaian. Hisop ini adalah sejenis tumbuhan yang sangat lembut sekali, yang  hanya tumbuh di pinggir batu-batu yang keras,  hisop inilah yang digunakan menjadi alat pendamaian, sebab hisop ini sanggup menyerap banyak darah. Hisop orang yang lemah lembut dan rendah hati.

Sekarang kita lihat keterangan TITIK...

Matius  11: 28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
                                                                     
Lemah lembut dan rendah hati  itu IOTA , tapi pikul kuk atau  memikul salib, (memikul tanggung jawab) itu TITIK.  Pikul saja kuk, karna itu TITIK jangan bersungut-sungut, tidak perlu berkomentar ikuti saja apa maunya Tuhan supaya nanti sampai kepada yang akan datang  yaitu OMEGA, dari ALFA tidak akan sampai ke OMEGA  kalau tidak melewati  IOTA dan  TITIK.
Kalau orang lain ada cerita sesuatu yang tidak baik  jangan terbawa  dalam suasana  perasaan hati, tapi  kembali ke firman, TITIK. Salib buat daging itu sakit dan tidak enak tapi berkuasa untuk menghentikan lajunya dosa.

Yesaya 53:  7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Inilah salib, ketika teraniaya, Ia membiarkan diri-Nya ditindas dan tidak membuka mulut –Nya digambarkan dengan dua hal yaitu:
1)   Seperti anak domba yang  dibawa ke pembantaian untuk dibantai namun tidak membuka mulutnya.
2)   Seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang  yang menggunting bulunya,  ia tidak membuka mulutnya .

Dibantai, diperlakukan seenaknya namun  Dia tetap tidak membuka mulut-Nya.
Sebab itu TITIK berkuasa untuk menghentikan dosa, kalau kejahatan dibalas dengan kejahatan berarti  kita menggunakan hukum Taurat  dosa tidak bisa berhenti ,  sebab itu hukum Taurat bukan untuk ditiadakan dan orang berdosa bukan lantas untuk dibinasakan, tetapi dosa itu harus dihentikan dengan TITIK kalau orang itu mau, jadi dosa hanya bisa dihentikan oleh TITIK.
Kalau KOMA (,) titik ditarik dengan ekor dibelakang , tapi TITIK tidak memiliki embel-embel dibelakangnya ,  dosa tidak berlanjut , kalau KOMA  hari ini bisa berhenti  besok di ulangi lagi walaupun sudah dinasehati  supaya  jangan diulangi lagi, tapi kalau TITIK dosa berhenti secara total . Tuhan mau memakai kita di hari-hari ini sebagai IOTA dan memuncak sampai kepada TITIK  karena kita terbeban untuk menyebar luaskan pengajaran mempelai , perhatikan negara- negara lain yang belum mengenal firman pengajaran mempelai,  apakah saudara puas dengan IOTA? Saya tidak puas menyebarkan firman pengajaran mempelai  kalau hanya sebatas internet, saya puas kalau Tuhan mempertemukan kita face to face sebelum Tuhan datang. Seperti  pesan terakhir Yesus (sebagai amanat agung)  “jadikanlah semua bangsa murid-Ku.”

Wahyu 1: 4
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan menyertai kita semuanya  untuk selama-lamanya Ada damai sejahtera di dalam  nikah rumah tangga, ada damai sejahtera di tengah- tengah ibadah dan pelayanan, ada damai sejahtera di dalam hidup kita masing-masing  dari yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang itulah Alfa dan Omega. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA DAN MEMPELAI SORGA MEMBERKATI

                                                      Pemberita Firman 
                                                     Gembala sidang Pdt. Daniel. U. sitohang










No comments:

Post a Comment