KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, July 23, 2016

IBADAH RAYA MINGGU, 3 JULI 2016


IBADAH RAYA MINGGU, 3 JULI 2016

KITAB WAHYU
(Seri28)

Sub tema : Yang ada, dan Yang sudah ada, dan Yang akan datang

Shalom...!
Selamat malam, oleh karena kasih setia Tuhan kita dapat melaksanakan Ibadah Raya Mingigu disertai dengan kesaksian.

Segera kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah raya minggu dari...
Wahyu 4:6-8
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Di tengah-tengah takhta itu dan disekelilingya ada empat makhluk.
Sebagaimana kita malam ini menghadap takhta kasih karunia, suatu tindakan yang sifatnya menyenangkan hati Tuhan.
Seindah-indahnyasegala sesuatu yang ada di dalam dunia ini tidak ada artinya jikalau kitajauh dari ibadah dan pelayanan.

Kemudian empat mahluk itu penuh dengan mata artinya: Berada didalam terang, sebab mata adalah pelita…Matius 6:22

Kemudian, mata itu berada di sebelah muka dan disebelah belakang
Arti rohaninya: Perjalanan hidup kedepan ada di dalam terang karena kehidupan pada masa lalu telah diselesaikan. Kalau kehidupan masa lalu telah diselesaikan otomatis perjalanan hidup rohani kita ke depan ada dalam terang. Jadi selama dosa masa lalu belum diselesaikan perjalnan hidup ke depan tidak akan ada dalam terang
Saya menghimbu dengan kasih, kalau masih ada dosa masa lalu, segera diakui dan diselesaikan, supaya perjalanan hidup rohani ke depan ada dalam terang, tidak ada sandungan dan tidak menjadi sandungan.

Adapun rupa dari empat makhluk tersebut adalah;
Makhluk pertama sama seperti singa
Makhluk kedua sama seperti anak lembu
Makhluk ketiga sama seperti muka manusia
Makhluk keempat sama seperti burung nasar
Ini menunjukkan bahwa empat makhluk tersebut telah menyalibkan daging. Kalau dikaiktan dengan pola Tabernakel terkena kepada empat tiang dimana tirai atau tabir digantungkan pada keempat tiang tersebut yang berbicara tentang perobekan daging dari atas sampai ke bawah.

Kemudian, adapun empat mahluk itu bersayap enam sekelilingnya artinya tabiat-tabiat daging tidak terlihat lagi

Selanjutnya kita perhatikan:Disebelah dalamnya juga penuh dengan mata”, berarti manusia dalam / manusia batin / manusia rohani ada di dalam terang; itulah hati, pikiran, dan perasaan, jadi bukan saja manusia luarnya yang ada dalam terang, tetapi manusia dalam juga ada dalamg terang, jadi sinkron, luar dan dalam ada dalam terang, sehingga tidak terjadi kemunafikan.
Sungguh heran kita melihat keberadaan dari empat makhluk ini, tetapi kalau kita memiliki suatu kerinduan yang besar, tidak tertutup kemungkian kita menjadi sama seperti empat makhluk hidup mengalami penyaliban terhadap daging, dan tabiat daging tidak terlihat lagi.

Tidak berhenti sampai di situ, empat makhluk ini:” dengan tidak henti-hentinya mereka berseru siang dan malam”, mereka senantiasa memuliakan Tuhan siang dan malam, berarti setiap saat dan setiap waktu memuliakan Tuhan.

Wahyu 4:9
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,

Ketika mereka memuliakan Tuhan itu menunjukkan bahwa empat makhluk tersebut mempersembahkan puji-pujian, hormat kepada Tuhan dan ucapan syukur yang sedalam-dalamnya kepada Tuhan itu sudah pasti.
Roh Kudus membakar hati mereka sehingga mereka berkobar-kobar dan berapi-api dalam melayani Tuhan.

Wahyu 4:10
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Ketika empat makhluk tidak henti-hentinya memuliakan Tuhan, dalam kesempatan yang lain 24 tua-tua tersungkur dan sujud menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya = rumah penuh dengan asap.

Kita bandingkan dengan...
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Kemenyan itu dibakar, lalu asapnya naik dihadirat Tuhan itulah doa penyembahan dari orang-orang kudus. Siapa orang-orang kudus? Itulah orang-orang yang tidak henti-hentinya melayani Tuhan siang dan malam.
Lewat doa penyembahan kita dapat bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya.
Tidak ada asap kalau tidak ada api. Tidak mungkin rumah itu penuh dengan asap kalau tidak berkobar-kobar melayani Tuhan, itu tidak mungkin.

Mari kita lihat aturan-aturan pada waktu menyembah
Keluaran 30:5-8
(30:5) Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan emas.
(30:6) Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di depan tutup pendamaian yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan engkau.
(30:7) Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
(30:8) Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.

“Haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun”, doa penyembahan itu harus berlangsung terus menerus turun temurun dihadapan Tuhan.
Aturan pada saat membakar ukupan:
-     Pada waktu pagi, pada saat membersihkan lampu-lampu.
Pada waktu pagi berarti untuk sepanjang hari.
-     Pada waktu senja, pada waktu lampu dipasang
Pada waktu senja berarti untuk sepanjang malam.

Keluaran 30:34-36
(30:34) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ambillah wangi-wangian, yakni getah damar, kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyan yang tulen, masing-masing sama banyaknya.
(30:35) Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.
(30:36) Sebagian dari ukupan itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut hukum di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu.

Lewat doa penyembahan betul-betul kita dapat bertemu dengan Allah didalam kasih-Nya.

Syarat membakar ukupan:
Keluaran 30:37
(30:9) Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.

Di atas mezbah janganlah mempersembahkan, antara lain:
a.   Ukupan yang lain
Artinya:Doa penyembahan itu tidak boleh ada yaitu : keinginan daging, hal yang tidak benar, kepentingan diri  kehormatan dan kebanggaan diri, semangat dan kemampuan diri, tradisi atau kebiasaan, api setan.
b.   “Korban bakaran, korban sajian, korban curahan”
Artinya : Bebas dari ketentuan-ketentuan dasar hukum taurat.
     Hukum taurat berarti: “mata ganti mata , gig ganti gigi” artinya: kejahatan dibalas dengan kejahatan
     = yang berbuat salah tidak luput dari hukumannya
     = tidak mendapat kasih karunia

Sekarang kita perhatikan seruan dari 4 makhluk...
Wahyu 4:8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Adapun seruan dari 4 makhluk tersebut adalah; "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa.”
Seruan ini juga harus turun ke bumi artinya; mau tidak mau kita harus melayani dalam sistem kekudusan Allah.

Kita kaitkan kekudusan ini dengan doa bapa kami...
Matius 6:9-10
(6:9) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
(6:10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Melayani Tuhan dengan sistim kekudusan Allah berarti ada kerinduan yang mendalam untuk kita naikkan lewat doa-doa.
Kerinduan kita kepada Tuhan, yaitu:
Pertama: “Datanglah kerajaan-Mu.”
Sebalum Yesus turun ke bumi dan tampil sebagai raja sudah ada raja memerintah itulah raja Herodes, tetapi raja ini penuh dengan ragi.
Ragi Herodes adalah; membunuh dan yang menjadi korbannya adalah; anak-anak berumur 2 tahun ke bawah menunjuk kepada kerohanian yang masih kanak-kanak.
Herodes disebut juga si serigala…Lukas:13:31-32
Pekerjaan dari si serigala adalah: Menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domaba… Yohanes 10:12
Kemudian ketika Yesus lahir di Betlehem Efrata, mendengar itu terkejutlah Herodes dan seluruh Yerusalem
Terkejut adalah indikasi dari dua hal, yaitu :
1.   Masih mempertahankan harga diri -> Raja Herodes
2.   Melayani dengan cara yang lama -> Yerusalem kaitannya dngan imam-imam kepala, dan ahli-ahli  taurat.
Mempertahankan harga diri, itulah yang disebut takhta. Kita tidak membutuhkan kerajaan yang semacam ini, yang kita butuhkan adalah takhta Allah supaya nanti Dia berkuasa, memerintah dan berfirman bagi kita sekaliannya.

Maka hal itu bisa kita lihat dalam..
Keluaran 25:10
(25:10) "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

Allah memerintahkan bangsa Israel membuat tabut perjanjian dan itu suatu keharusan / perintah yang harus kita lakukan / harus kita kerjakan, bukan coba-coba.

Keluaran 25:21-22
(25:21) Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
(25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."

Tabut perjanjian itu adalah takhta Allah, di sanalah Allah memerintah dan berfirman kepada bangsa Israel; menyatakan segala sesuatunya kepada bangsa Israel.

Lebih jauh kita melihat...
Roma 14:16-17
(14:16) Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah.
Kalau sudah jangan dibiarkan difitnah karena banyak kesalahan dosa dan keteldoran-keteledoran, sebab di sini ada suatu keharusan untuk membuat suatu tabut perjanjian
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Kerajaan sorga bukan soal makanan dan minuman, bukan membicaraakan perkara lahiriah, kedudukan dan jabatan, ijazah yang tinggi dan lain sebagainya tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Oleh esbab itu jangan sampai ibadah dan pelayanan difitnah oleh karena hal-hal lahiria.
Jadi kita tidak perlu pamer karena ada sesuatu kelebihan. Dahulu saya suka pamer, pura-pura merendahkan diri tetapi pamer.

Roma 14:18
(14:18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Kalau kita melayani Tuhan dengan sistim kekudusan maka dikenan oleh Tuhan dan dihormati manusia.

2 Samuel 6:1-2
(6:1) Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya.
(6:2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.

Tabut Allah adalah takhta Allah disitulah Allah berhadirat, berkuasa dan berfirman.

Keuntungna kalau kita melayani di dalam kekudusan.
2 Samuel 6:10-11
(6:10) Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.
(6:11) Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.

Selama tabut perjanjian ada di dalam rumah Obed Edom selama itu juga rumah Obed Edom diberkati oleh Tuhan. Selama ada tabut Tuhan yaitu kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus, maka selama itu kita diberkati oleh Tuhan.
Jadi jangan salah-salah lagi di dalam pengikutan kita kepada Tuhan, yang terpenting adalah takhta Allah, kerajaan sorga turun ke bumi.

1 Tawarikh 26: 4-8
(26:4) Obed-Edom mempunyai anak-anak, yakni Semaya, anak sulung, Yozabad, anak yang kedua, Yoah, anak yang ketiga, Sakhar, anak yang keempat, Netaneel, anak yang kelima,
(26:5) Amiel, anak yang keenam, Isakhar, anak yang ketujuh dan Peuletai, anak yang kedelapan, sebab Allah telah memberkati dia.
(26:6) Bagi Semaya, anak Obed-Edom itu, lahir anak-anak. Mereka memegang pemerintahan di antara puak mereka, sebab mereka itu adalah pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.
(26:7) Anak-anak Semaya ialah Otni, Refael, Obed dan Elzabad serta saudara-saudaranya, yakni Elihu dan Semakhya, orang-orang gagah perkasa.
(26:8) Mereka sekalian adalah dari keturunan Obed-Edom, yakni mereka sendiri, anak-anak mereka dan saudara-saudara mereka, masing-masing orang yang gagah perkasa, cakap untuk pekerjaan itu, enam puluh dua orang jumlahnya dari Obed-Edom

Keturunan dari pada Obed Edom jumlahnya ada 62 orang, dan seluruhnya dipercaya memegang pemerintahan diantara puak mereka, karena mereka adalah orang-orang yang gagah perkasa.
Kalau Tuhan dipihak kita siapa yang menjadi lawan kita, karena Dia tampil sebagai pembela. Jadi bukan hanya rohani, berkat jasmanipun akan mengikutiMatius 6:33

Satu hal yang harus kita ketahui: menjadi suatu kerajaan / imam-iman bagi Allah, itu adalah kedudukan yang sangat tinggi .

Adapun kerinduan yang dinaikan itu adalah;
Kedua: “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”
Kalau kehendak Tuhan yang jadi maka kita tidak menginginkan kehendak sendiri. yang sering terjadi adalah kehendak manusa yang terjadi, suka memaksa kehendak sendiri. Orang yang suka memaksakan kehendak sendiri adalah orang yang ada di luar rencana Allah.
Kehendak manusia bukan kehendak Tuhan, tetapi kehendak Tuhan harus menjadi kehendak manusia. Kalau belum waktunya Tuhan jangan memaksakan kehendak sendiri.

Banyak orang di luar sana sering kali memaksakan kehendaknya sendiri sehingga ia memperoleh hasil tetapi resiko tangung sendiri. Kalau kehendak Tuhan apapun resikonya Tuhan yang tanggug.
Jadi yang belum bekerja jangan memaksa kehendak, dalam segala sesuatu biarlah kehendak Allah yang jadi. Yang muda ada keinginan menikah, biarlah kehendak Tuhan yang jadi, bisa saja kehendak sendiri itudapat di luar sana, tetapi tanggung sendiri resikonya. Kalau itu hasil dari Tuhan kita bisa nikmati, karena Tuhan yang tanggung.

Matius 26:42
(26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus harus menanggung penderitaan diatas kayu salib dengan satu tujuan supaya kehendak Allah jadi. Sebaliknya kalau Yesus tidak menanggung penderitaan di atas kayu salib, kehendak Allah tidak akan pernah terlaksana.

Yesaya 53:10
(53:10) Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Lihat disini dikatakan; Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, banyak orang tertolong.

Banyak orang yang harus kita tolong entah itu anak, saudara, keluarga, orang tua, istri, suami.
Jadi menangung penderitaan yang tidak harus ditanggung itulah kehendak Allah. Jadilah kehendak Allah.

Yesaya 53:11
(53:11) Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.

Ketika kita menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung (seperti yang dialami oleh Yesus Kristus) dan Ia menjadi sebagai orang yang benar, untuk membenarkan banyak orang oleh hikmat-Nya.

1 Petrus 2:19
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung itu adalah kasih karunia dan apabila oleh karena berbuat baik kita harus menderita, itu adalah kasih karunia kepada Allah.
Kasih karunia = kemurahan = yang tidak layak menjadi layak.
Kita tertolong, diselamatkan oleh karena salib kasih karunia,  jadi keselamatan itu adalah kasih karunia.
Kita ini bangsa kafir digambarkan seperti anjing suka menjilat muntah ( suka mengulangi kesalahan) jadi kalau kita dibenarkan semata-mata bukan karena gagah hebat dan kuat kita..

Kalau hidup didalam kasih karunia berarti memikul salib. Oleh karena kasih karunia itulah banyak jiwa yang dibenarkan, inilah kerinduan kita sehingga kita melayani Tuhan dengan sistem kekudusan, kerajaan sorga turun ke bumi.
“Jadilah kehendakMu” berarti kehendak Allah terlaksana lewat salib, diluar salib kehendak Allah tidak akan pernah terlaksana. Kalau hanya mengandalkan kekuatan manusia dan diri sendiri maka akan Tuhan runtuhkan kembali. Sebab itu jadilah kehendak Tuhan, jangan memaksakan kehendak diri sendiri, dalam hidup kita, dan di tempat ibadah pelayanan kita kepada Tuhan.

Adapun seruan berikutnya dari empat makhluk tersebut adalah:yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Wahyu 1:8
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

“Yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang”, itulah pribadi Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir.

Wahyu 1:17-18
(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
(1:18 ) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Keberadaan dari Alfa dan Omega, di sini lebih detail lagi; yang hidup, kemudian mati dan hidup kembali = yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang.

Wahyu 1:19
(1:19) Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.

Soal hidup, mati, hidup ini harus disampaikan kepada 7 sidang jemaat di Asia kecil (pulau Patmos sekarang disebut Turki). Dan kita juga harus mengetahui soal, hidup, mati dan hidup ini.

Soal tiga perkara; Hidup, mati, hidup

HIDUP
MATI
HIDUP


PERTAMA

?

KEDUA

Hidup yang pertama Yesus melakukan banyak perkara, banyak mujizat, tanda-tanda heran, yang sakit sembuh, yang tuli mendengar, yang kerasukan setan dilepaskan dan banyak mujizat-mujizat yang lain.
Tetapi rupanya dalam kehidupan dua belas murid masih terdapat banyak kesalahan itulah keadaan kedua belas murid, dalam hidup yang pertama.

Sebagai  bukti:
-      12 murid, masih di dalam keragu-raguan pada waktu Yesus berjalan di atas air, mereka tercengang lalu Simon Petrus dengan respon yang begitu cepat, berkata: kalau memang Engkau itu Tuhan, suruh aku berjalan.Dan Tuhan memerintahkan dia berjalan, Tetapi begitu dia merasakan tiupan  angin sepoi-sepoi mulailah ia takut, ini menunjukkan keragu-raguan akhirnya Simon Petrus hampir tenggelam, untunglah dua tangan Tuhan menariknya kembali.
-       Tomas tidak percaya
-       Filipus belum mengenal Allah seutuhnya
-       Sampai puncaknya 12 murid yang diwakili oleh Simon Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali

Hidup yang pertama banyak ditandai dengan cacat cela oleh karena keragu-raguan, ketidakpercayaan dan belum mengenal Bapa.  Puncak kegagalan dalam hidup yang pertama dari 12 murid adalah penyangkalan terhadap salib Kristus sebanyak tiga kali.

Mari kita lihat penyangkalan Simon Petrus terhadap Salib Kristus
Matius 26:69-75
(26:69) Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu."
(26:70) Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud."
(26:71) Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
(26:72) Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."
(26:73) Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu."
(26:74) Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.

-     Penyangkala pertama: Di halaman.
Simon Petrus berkata: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud."= sudah tahu tetapi pura-pura tidak tahu, itu adalah penyangkalan pertama terhadap salib Kristus.
Orang yang pura-pura tidak tahu pekerjaan Tuhan = Penyangkalan pertama terhadap salib Kristus.
-     Penyangkalan kedua, Petrus berkata:"Aku tidak kenal orang itu."
Artinya: Meniadakan pribadi Yesus Kristus di dalam dirinya = Meniadakan segala kemurahan-kemurahan Tuhan.
Kalau malu menjadi orang Kristen atau malu dalam memikul salib = Meniadakan kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Banyak di antara kita meniadakan kemurahan-kemurahan Tuhan, tidak mengakui bahwa hidup adalah karena kemurahan.
-     Penyangkalan ketiga: Diawali dengan mengutuk dan bersumpah, kemudian dilanjutkan dengan berkata:"Aku tidak kenal orang itu."
Mulut hamba Tuhan atau seorang imam, pelayan Tuhan tidak boleh keluar kata-kata kutuk, dalam kitab Yakobus dikatakan dengan jelas, dari mulut yang satu keluar kutuk dan dari mulut yang satu keluar kata-kata berkat, hal ini tidak boleh terjadi.

Kemudian Simon Petrus bersumpah, yang benar adalah kalau ya katakan ya, dan kalau tidak katakan tidak, lebih dari pada itu berasal dari setan...Matius 5:37. Jadi dapatlah kita simpulkan penyangkalan yang ketiga ini adalah puncaknya sampai akhirnya dikuasai oleh iblis /setan.

Inilah kondisi rohani 12 murid dalam hidup yang pertama, jadi yang salah bukan Yesus, sebab itu Dia harus mati, karena banyak kegagalan-kegagalan dalam hidup yang pertama.

Proses kematian Yesus
Matius 26:31-34
(26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
(26:32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
(26:33) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
(26:34) Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

Yesus memberitahukan pada 12 murid apa yang akan terjadi apabila Ia diserahkan, antara lain:
1.     Iman dari 12 murid akan terguncang
2.     Mereka akan tercerai-berai
Tetapi Simon Petrus berkata:“sekali kali imanku tidak akan tergoncang”,di sini Petrus merasa diri hebat dan kuat padahal Tuhan lebih mengetahui kondisi rohani seseorang.

Matius 26:35
(26:35) Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.

Bahkan teguran yang kedua, petrus berkaata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau."Serasa hebat, kuat serasa diri bisa, tertapi kenyataannya gagal dan gagal bahkan terdapat banyak kesalahan di sana dan sini, oleh sebab itu mau tidak mau Yesus harus mati.

Mari kita lihat...
Matius 16:21-22
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.”

Di sinlah letak kegagalan dari simon Petrus, kurang dengar-dengaran, merasa diri hebat dan kuat, tetapi ini harus menjadi pusat perhatian kita, ini harus kita jadikan menjadi central dari rencana Allah di dalam kehidupan kita yaitu Yesus harus mati di atas kayu salib.

Roma 6:2-5
(6:2) Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya

Di sini kita melihat, kalau kita satu dalam kematian Yesus Kristus maka kita juga satu dalam kuasa kebangkitanNya.

Filipi 3:9-10
(3:9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

Kerinduan dan yang dikehendaki oleh Rasul Paulus adalah:
-     Mengenal Dia secara pribadi bukan karena kata orang, atau karena mujizat, seperti perempuan samaria
-     Dan kuasa kebangkitan Yesus Kristus. Tetapi jangan lupa persekutan dalam penderitaan-Nya, itulah sengsara salib.
Kehendak ini bisa terlaksana asal ada persekutan dalam salib, tidak mungkin Yesus mati kalau tidak memikul salib terlebih dulu. Harus menyatu dulu dengan salib, jadi hidup ini betul-betul sudah menjadi satu dengn salib itulah persekutuan di dalam penderitaanNya.

Banyak sekali daging kita ini menyatu dengan perkara yang sia-sia (menghendaki yang sia-sia) sehingga tidak ada keinginan untuk mengenal Dia dan dan tidak tertarik untuk mengenal kuasa kebangkitanNya.

Mari kita lihat..
Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Persekutuan dalam tanda kematian: Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya
= Daging tidak bersuara = Keinginan daging itu tidak tidak ada lagi.
Tidak ada orang yang mati, marah, lalu memaki-maki. Orang yang mati itu digambarkan seperti  ketika Dia dianiaya dan tidak membuka mulutNya.ini adalah kematian yang sama dengan kematian Yesus Krists.

Digambarkan seperti:
- seperti anak domba yang dibawa kepembantaian.
-seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Mulut tidak lagi bersuara itulah kematian yang serupa dengan kematian Yesus Kristus
=  Daging tidak bersuara /  menyalibkan keinginan  daging .
Baik dihadapan Mahkamah Agama, imam besar Kayafas, Filatus, Herodes, Dia tidak  membuka  mulutNya (mulut tetap tertutup). Inilah pengalaman kematian yang serupa dengan kematian Yesus Kristus.

Keadaan orang yang mati;
Mazmur 51:19
(51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Pengalaman kematian, jiwa hancur,  hatiyang patah  dan  remuk, namun tidak dipandang  hina  oleh  Allah.

Filipi 3:10
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

Kalau kita satu dalam kematian Yesus maka  secara  otomatis  kita juga satu dalam kebangkitanNya...Roma 6:5

Setelah melayai Tuhan
Mari kita lihat hidup yang kedua
Kisah para rasul 1:6-8
(1:6) Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
(1:7) Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
(1:8) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Dalam hidup yang kedua Tuhan memperlengkapi 12  murid dan akhirnya mereka menjadi kesaksian/ contoh teladan dalam hidup yang kedua, di situlah kuasa itu nyata sekali. Betu-betul Roh Kudus  berkuasa.
Menjadi  kesaksian antara lain :
- Yerusalem  -> Ibadah Pelayanan
- Yudea ->Kerohanian yang masih kanak-kanak /  belum dewasa rohani
- Samaria-> Orang yang masih jauh  dari Tuhan.
- Ujung bumi -> Orangyang tidak mengenal Tuhan

Yesus mengembusi murid-murid... Yohanes 20:22
= Murid-murid menerima kuasa.
Didalam hidup yang kedua,  Simon Petrus khotbah kira-kira  3000 jiwa dimenangkan. Kemudian dalam hidup yang kedua Rasul Paulus mempekenalkan Firman Pengajaran...Kisah Para Rasul 11:26
Setelah menerima kuasa selanjutnya harus beralih kepada perkembanggannya yang penuhIbrani 5:11-14/6:1-2, pada saat itulah 12 murid rela menyangkal diri dan pikul salibnya, hidup yang kedua.

Matius 16:24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Rela kehilangan nyawa karena Ibadah dan pelayanan itulah hidup yang kedua, sampai seperti itulah pengikutan 12 murid, rela mati ditengah-ditengah  ibadah  pelayanan oleh karena Tuhan.
Alfa dan Omega, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang = Hidup, mati, hidup itu harus menjadi pengalaman hidup kita dan harus diberitakan kepada sidang jemaat, tidak boleh tidak.

Sebab itu...
Wahyu 1:4
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Kasih Karunia dan Damai sejahtera menyertai ketujuh sidang jemaat di Asia Kecil juga kepada sidang jemaat GPT BETANIA serang dan cilegon juga kepada kita semua karena Dia sudah melakukan perkara yang ajaib  yaitu : Yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Hidup, mati dan hidup kembali .Amin

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI



Pemberita Firman: Gembala Sidang
Pdt Daniel. U. Sitohang

No comments:

Post a Comment