KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, April 27, 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 21 APRIL 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 21 APRIL 2017

KITAB MALEAKHI

Subtema: DILEPASKAN DARI TANAH UTARA.

Shalom!
Salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dapat menjalankan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 4: 2
(4:2) Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.

Kesimpulan dari ayat ini adalah berbicara tentang kelepasan dan kemenangan dari orang-orang yang takut akan nama Tuhan.

Kita awali dulu untuk memperhatikan ...
Yeremia 23: 6
(23:6) Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.
Keadaan Yehuda dan Israel apabila surya kebenaran atau matahari terbit:
-       Yehuda akan dibebaskan.
-       Israel akan hidup dengan tenteram.
Kesimpulannya, kelepasan yang dialami oleh Yehuda dan Israel.

Yeremia 23: 7-8
(23:7) Sebab itu, demikianlah firman TUHAN, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa orang tidak lagi mengatakan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir!,
(23:8) melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."

Pendeknya; kelepasan, kebebasan dari orang-orang yang takut akan nama Tuhan terjadi karena Tuhan yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah utara.

Kita sejenak melihat TANAH UTARA.
Yeremia 3: 6, 12
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?
(3:12) Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
Ketika Israel berada di tanah utara, mereka bersundal (berzinah). Persundalan mereka adalah:
I.     Naik ke atas setiap bukit yang menjulang.
II.    pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun.

Sekarang kita akan melihat arti rohaninya dari persundalan Israel.
I.     DIA NAIK KE ATAS SETIAP BUKIT YANG MENJULANG.
Naik ke atas setiap bukit yang menjulang = berada di atas ketinggian, artinya; hidup (berada) dalam kesombongan atau ketinggian hati.
Jadi tinggi hati atau sombong, itu merupakan persundalan secara rohani.
Orang yang tinggi hati bisa dilihat dari;
-       Perkataannya selalu di atas, tidak pernah di bawah.
Perkataan selalu di atas identik dengan suka menggurui.
-       Tidak mau merendahkan diri (angkuh).
Orang yang seperti ini suka menentang, suka mendengki.

Kita lihat persundalan ini dalam ...
Yesaya 14: 12-14
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

Ketika Bintang Timur berada di sebelah utara, dibagi menjadi dua bagian:
BAGIAN PERTAMA: hendak naik ke langit, hendak mendirikan takhtanya sendiri.
Tujuannya; hendak mengatasi bintang-bintang Allah.
Mengatasi, berarti berada di atas, baik perkataan, baik perbuatannya -> dosa kesombongan.
Bintang-bintang Allah -> hamba-hamba Tuhan atau orang-orang bijaksana yang menuntun banyak orang kepada kebenaran.
BAGIAN KEDUA: hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
Tujuannya; hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, bahkan hendak menyamai Yang Mahatinggi.

Jadi kesimpulannya, dua bagian yang terlihat dari Bintang Timur Putera Fajar menunjuk kepada dosa kesombongannya, apapun yang dia perbuat selalu ingin mengatasi.
Sebetulnya ini suatu kekeliruan, sebab ketika dia menyombongkan diri, sebaliknya Tuhan menjatuhkan dia ke bumi, bahkan ke dunia orang mati.
Berarti kesombongan mendahului kejatuhan seseorang. Jadi orang sombong sekali waktu akan jatuh, tinggal tunggu waktunya. Cepat atau lambat akan terjatuh juga.
Hati-hati sebab ini merupakan suatu pelajaran bagi kita. Jangan selalu ingin mengatasi.
Dulu, seperti itulah tabiat saya, tetapi setelah memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah ternyata karakter mengatasi ini bagi saya menjadi suatu kekeliruan.

Wahyu 13: 1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

Seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh. Kemudian, naga itu memberikan kepada binatang itu kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya.
Binatang yang keluar dari dalam laut -> antikris.

Kita sekarang lihat TABIAT DARI ANTIKRIS.
Wahyu 13: 3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Di sini kita melihat satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, namun luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh, maka seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Pendeknya; oleh karena mujizat kesembuhan, dunia heran lalu mengikuti antikris.

Wahyu 13: 4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Mereka menyembah naga itu dan menyembah binatang itu dan sambil berkata:
-       "Siapakah yang sama seperti binatang ini?
-       Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Perkataan dari pengikut-pengikut binatang itu menunjukkan kesombongan mereka. Pendeknya, oleh karena mujizat kesembuhan itu, pengikut-pengikut binatang itu (antikris) menjadi sombong (lupa diri).
Bahkan bukan hanya karena karunia mengadakan mujizat, seorang pelayan Tuhan bisa menjadi sombong dan lupa diri karena dia dipercaya.
Oleh sebab itu, malam ini saya mau tandaskan; kalaupun Tuhan percayakan kita banyak hal, melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia, jangan sombong. Karena pekerjaan ingin mengatasi itu adalah suatu kekeliruan.

Sekali lagi saya sampaikan, pengikut-pengikut binatang itu menjadi sombong dan lupa diri karena kuasa dan mujizat yang diadakan oleh binatang itu (antikris).

Wahyu 13: 5-6
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
(13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Kepada binatang itu (antikris) diberikan mulut yang penuh kesombongan dan hujat, sehingga ketika mulutnya terbuka, ia menghujat empat hal, yaitu;
1.     menghujat Allah;
2.     menghujat nama-Nya;
3.     menghujat kemah kediaman-Nya;
4.     menghujat semua mereka yang diam di sorga.

Yesaya 14: 16-17
(14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Akibat kesombongan dari Bintang Timur Putera Fajar:
1.     Yang telah membuat bumi gemetar.
Berarti setiap suku, kaum, bahasa dan bangsa yang diam di bumi menjadi gemetar.
2.     Yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang.
Artinya; orang-orang yang melayani Tuhan menjadi tidak tenang, menjadi takut, menjadi kuatir, menjadi cemas, penyebabnya itu karena kesombongan dari Bintang Timur Putera Fajar.
Kerajaan-kerajaan = imamat rajani -> orang-orang yang melayani Tuhan.
Jadi kesombongan itu juga bisa membuat seseorang menjadi tidak tenang. Tidak tenang adalah tanda bahwa kekuatirannya besar, cemas, berarti ada kesombongan.
Kalau seseorang tidak sombong pasti tidak cemas, tidak kuatir, sebaliknya orang sombong pasti cemas, kuatir, tidak tenang. Tidak mungkin orang sombong bisa tenang. Kalau orang sombong berkata: “aku tenang”, saya tidak yakin.
3.      “Yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya.
-       Dunia seperti padang gurun, berarti; tandus, gersang dan kering-kering -> orang yang jauh dari Tuhan, tanpa persekutuan dengan Tuhan sehingga kerohanian menjadi kering-kering.
-       Menghancurkan kota-kotanya, berarti; tanpa ibadah dan pelayanan di hadapan Tuhan.
4.     Yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah.
Artinya; masih ada ikatan dengan dosa.

Sekarang kita akan melihat arti rohani dari persundalan Israel.
II.   PERGI KE BAWAH SETIAP POHON YANG RIMBUN.
Di sini kita melihat mereka justru pergi ke bawa setiap pohon yang rimbun untuk bersundal -> orang-orang yang berlindung sekaligus mencari kesenangan dan kenikmatan yang berasal dari daging = bersundal.

Hosea 2: 4
(2:4) Sebab ibu mereka telah menjadi sundal; dia yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku.

Seolah-olah persundalan itu memberi tiga hal yaitu;
1.    Roti dan air minuman.
Artinya; seolah-olah di dalam persundalan itu terdapat kebenaran, sekaligus memberi kepuasan.
2.    Bulu domba dan kain lenan.
Artinya; seolah-olah persundalan itu dapat menutupi dosa atau ketelanjangan.
3.    Minyak dan minuman.
Artinya; seolah-olah persundalan itu dapat menolong, mengajar, memimpin, memberi kekuatan dan menghibur, dan lain sebagainya.

Hosea 2: 7
(2:7) Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal.

Sesungguhnya Tuhanlah yang memberi tiga hal;
1.     Gandum -> firman Allah sebagai kebenaran yang memberi kepuasan, dahaga terhadap batin.
2.     Anggur -> kasih Allah yang berfungsi untuk menutupi banyak sekali dosa.
3.     Minyak -> Roh Allah yang berkuasa untuk menolong, mengajar, memimpin, menghibur, dan lain sebagainya.
Jadi saudara jangan mencari jalan keluar lewat kenikmatan, kesenangan yang berasal dari daging, itu adalah persundalan.

Persundalan karena menikmati dan mencari kesenangan yang berasal dari daging, itu adalah perbuatan yang tidak senonoh. Membuat orang tidak tertib, itu perbuatan yang tidak senonoh.
Sebetulnya Tuhan yang memberi gandum, anggur dan minyak.

Hosea 2: 8-10
(2:8) Sebab itu Aku akan mengambil kembali gandum-Ku pada masanya dan anggur-Ku pada musimnya, dan akan merampas kain bulu domba dan kain lenan-Ku yang harus menutupi auratnya.
(2:9) Dan sekarang, Aku akan menyingkapkan kemaluannya, di depan mata para kekasihnya, dan seorang pun tidak akan melepaskan dia dari tangan-Ku.
(2:10) Aku akan menghentikan segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan hari Sabatnya dan segala perayaannya.

Akhirnya, oleh karena dosa persundalan itu Allah melakukan dua hal;
YANG PERTAMA:Mengambil kembali gandum-Ku pada masanya dan anggur-Ku pada musimnya, dan akan merampas kain bulu domba dan kain lenan-Ku yang harus menutupi auratnya.
Artinya; tanpa kebenaran, tanpa Roh Allah dan tanpa kasih Allah.
YANG KEDUA: Menghentikan segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan hari Sabatnya dan segala perayaannya.
Artinya; tanpa ibadah dan pelayanan sebagai hari perhentian di hadapan Tuhan.
Perlu untuk diketahui; apabila seseorang diperbudak dosa tanpa ibadah dan pelayanan, tanpa hari perhentian, akan memahitkan hati dan hidup seseorang.
Inilah keadaan Israel ketika berada di tanah utara.

Kita kembali memperhatikan ...
Yeremia 3: 6
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?

Oleh karena persundalan Israel di tanah utara, maka dia mendapat julukan sebagai: PEREMPUAN MURTAD.
Murtad, artinya; tidak sungguh-sungguh ikut Tuhan / tidak sungguh-sungguh menyangkal diri dan pikul salibnya.
Murtad itu bukan saja beralih kepercayaan, tetapi murtad di sini juga disebut dengan tidak sungguh-sungguh mengikuti Tuhan atau tidak mau menyangkal diri dan memikul salibnya.

1 Yohanes 2: 18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Menjadi antikris karena tidak sungguh-sungguh mengikuti Tuhan, berarti tidak menyangkal diri dan tidak memikul salibnya.
Kalau di dalam rumah Tuhan, di dalam ibadah pelayanan, salib tidak ditegakkan, lebih mengutamakan perkara lahiriah, maka itu adalah ajaran antikris.

Dampak negatif berada di tanah utara.
Yeremia 3: 7-8
(3:7) Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.
(3:8) Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.

Tuhan menceraikan Israel, memberikan surat cerai kepada Israel.
Apa tandanya diberikan surat cerai? Tubuh dan kepala tidak menyatu = terpisah dari Tuhan.

Akibat berada di tanah utara: Yehuda, saudara perempuan Israel, turut bersundal dan mencemarkan negeri.
Negeri adalah tempat ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan, seperti bangsa Israel berada di negeri perjanjian, yaitu tanah Kanaan, dengan satu tujuan supaya mereka dapat beribadah dan melayani Tuhan.
Kesimpulannya; ibadah dan pelayanan menjadi cemar oleh karena persundalan.

Ada dua persundalan Yehuda.
Yeremia 3:9
(3:9) Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.

Persundalan dari pada Yehuda, antara lain;
1.     Menyembah batu.
2.     Menyembah kayu.

Tentang: BATU
Batu menunjuk kepada dua hal, yaitu;
a.     Kekerasan hati.
Hati-hati, jangan keraskan hati teramat lebih dalam hal mendengar firman Tuhan. Dalam setiap tindakan, gerak-gerik, apapun itu, jangan keraskan hati.

1 Samuel 15: 23
(15:23) Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

Kedegilan/kekerasan hati sama seperti penyembahan berhala dan terafim atau patung.
Jadi sekalipun kita tidak mendirikan patung atau arca, kekerasan hati itu sama seperti mendirikan patung atau penyembahan berhala.
Sebagai bukti kekerasan hati adalah penyembahan berhala: seperti Saul menolak firman Tuhan.

Matius 13: 5-6
(13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
(13:6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

Tanah yang berbatu-batu = tidak banyak tanahnya = tanahnya tipis.
Apabila benih ditaburkan di atas tanah yang berbatu-batu, dia segera tumbuh, tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering.

Arti rohaninya ...
Matius 13: 20-21
(13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.

Benih yang ditaburkan di atas tanah yang berbatu-batu, arti rohaninya; tumbuh sebentar tetapi tidak berakar.
Kerugiannya; apabila ada penindasan/aniaya karena firman/sengsara karena salib, ia akan menjadi murtad, karena tidak berakar di dalam Tuhan, tidak kuat terhadap ujian = murtad.
Orang yang murtad adalah orang yang tidak kuat terhadap ujian. Siapa itu? Yaitu orang yang keras hati, firman Tuhan tidak berakar di hatinya.

Batu menunjuk kepada dua hal, yaitu;
b.    Hukum Taurat.
Hukum Taurat, berarti; “Mata ganti mata, gigi ganti gigi”, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan, karena orang yang berada di bawah hukum Taurat hanya mampu mengasihi sesama tetapi membenci musuh, sehingga orang yang berbuat salah tidak luput dari penghukuman.
Kemudian, ibadah Taurat adalah ibadah yang dijalankan secara lahiriah, misalnya; bibir mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmaninya kepada Tuhan, tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan, berarti manusia batiniahnya tidak mengalami keubahan, tidak mengalami pembaharuan. Mungkin secara lahiriah dia mengikuti aturan-aturan, tetapi batinnya tidak mengalami keubahan, batinnya tidak dibaharui. Itu ibadah Taurat.
Yang secara lahiriah mengikuti aturan-aturan, tetapi batiniahnya belum dibaharui, masih ada unek-unek, itulah batu yang kedua.

Contoh ibadah dan pelayanan di bawah hukum Taurat.
Yohanes 8: 2-6
(8:2) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
(8:3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
(8:4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Kalau menurut hukum Taurat, orang yang kedapatan berbuat zinah akan dilempari dengan batu sampai mati. Jadi hukum Taurat itu tidak memberi pengampunan = tanpa belas kasih.

Di sini kita melihat ahli Taurat dan orang Farisi menjalankan ibadah mereka menurut hukum Taurat, mereka tidak mengampuni orang yang berbuat dosa, yaitu perempuan yang kedapatan berzinah.
Kemudian, juga mereka mengajukan pertanyaan kepada Yesus dengan maksud supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan Yesus. Berarti orang yang berada di bawah hukum Taurat suka mencari kesalahan orang lain, menunjuk-nunjuk kesalahan orang lain, mengungkit-ungkit kesalahan orang lain, itu batu yang kedua.

Jadi kesimpulannya, orang yang berada di bawah hukum Taurat tidak mengenal belas kasih atau jauh dari kasih karunia.

Yohanes 1: 16-17
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Hukum Taurat diberikan oleh Musa tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Manusia identik dengan kebenaran diri sendiri, tetapi kasih karunia datang dari Tuhan, dari Yesus Kristus, itulah tentang hukum Taurat atau batu.

Sekarang tentang: KAYU.
Kayu -> daging dengan segala tabiatnya.

Segala tabiat-tabiat daging kita temukan dalam ...
Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 perbuatan atau tabiat-tabiat daging, yaitu: (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.
Hidup menurut daging tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dalam ayat yang lain, daging dan darah tidak mewarisi Kerajaan Sorga.

Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, berarti hidup menurut daging tidak memikirkan perkara-perkara di atas, perkara-perkara rohani, yaitu ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
Itu orang yang hidup menurut daging; tidak memikirkan ibadah dan pelayanan, tidak memikirkan pekerjaan Tuhan, tidak memikirkan kegiatan Roh, selain memikirkan daging dan keinginannya.

Roma 8: 6-7
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Keinginan daging itu merupakan permusuhan/perseteruan terhadap Allah karena orang yang hidup menurut daging tidak takluk kepada hukum Allah. Pendeknya, keinginan daging adalah maut.

Roma 8: 3
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,

Di sini kita melihat, hukum Taurat tidak berdaya kalau seseorang masih hidup menurut daging.
Tidak ada artinya hukum Taurat kalau seseorang masih hidup menurut keinginan daging.

Dampak negatif berzinah kepada batu dan kayu.
Yeremia 3: 7
(3:7) Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.

Oleh karena persundalan Yehuda kepada batu dan kayu, maka Yehuda mendapat julukan: PEREMPUAN YANG TIDAK SETIA.
Tidak setia, berarti di situ terdapat banyak kesalahan dan kelalaian.
Biarlah kita semua setia di hadapan Tuhan, sama seperti Yesus taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib = setia...Filipi 2:8.
Kalau seseorang setia, pasti tidak ada persundalan atau perbuatan yang tidak senonoh pada batu dan kayu.

Jadi, hampir sama tadi persundalan dari Israel dan Yehuda.
-       Tadi Israel bersundal ke atas bukit yang menjulang, berarti bukit batu.
Juga Yehuda bersundal kepada batu.
-       Kemudian pergi ke bawah setiap pohon yang rindang, sama seperti Yehuda bersundal kepada kayu.
Pohon = kayu. Hampir mirip.
Mengapa persundalan Yehuda hampir mirip dengan persundalan Israel? Karena Yehuda mengikuti teladan saudara tertuanya. Kiranya ini harus menjadi pelajaran penting bagi kita semua.
Saudaraku, banyak orang mengaku dirinya baik, tetapi yang setia siapa yang menemukannya? Artinya; untuk menjadi baik, berbuat baik, banyak orang bisa, memberi, berbagi, banyak orang bisa, tetapi masih untuk tetap setia, bersundal di hadapan Tuhan.
Banyak orang berjerih lelah, itu kan perbuatan baik. Banyak orang berkorban, itu perbuatan baik. Tetapi kalau dia tidak hidup di dalam kasih setia dan kasih sayang Tuhan, semuanya menjadi hambar, tidak ada rasa.
Kiranya dapat dipahami dengan baik. Jangan sampai pengorbanan kita menjadi sia-sia karena ketidaksetiaan kita.

Itulah kondisi Israel ketika berada di sebelah utara dan kondisi Yehuda karena contoh teladan yang tidak baik dari pada Israel. Yehuda memang tidak berada di tanah utara, tetapi justru Yehuda mencemari negeri, tempat beribadah melayani Tuhan.
Oleh sebab itu, kita akan melihat jalan keluarnya.

Jalan keluar.
Yeremia 23: 7-8
(23:7) Sebab itu, demikianlah firman TUHAN, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa orang tidak lagi mengatakan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir!,
(23:8) melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."

Perhatikan kalimat: “Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara.

Saudaraku, menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara, artinya; untuk melepaskan Israel dari tanah utara, maka Tuhan menggunakan sistim penggembalaan.
Tuhan menggunakan sistim penggembalaan, yaitu menuntun dan membawa pulang.

Mari kita lihat ....
Mazmur 23: 1-4
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
(23:4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Bukti bahwa Yesus Kristus adalah Gembala Agung: “Ia menuntun di jalan yang benar.”
Dan Yesus menjadi gembala untuk menuntun di jalan yang benar, oleh karena nama-Nya.
Nama Yesus adalah nama yang ajaib. Nama Yesus adalah nama yang berkuasa.

Itu sebabnya ketika malaikat itu berkata di dalam mimpi kepada Maria ...
Matius 1: 21
(1:23) "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.
Anak laki-laki yang dilahirkan oleh Maria itu diberi nama Yesus karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa, termasuk dosa karena persundalan.
Jadi Tuhan melepaskan kita dengan sistim penggembalaan oleh karena nama-Nya.

Yeremia 33: 12
(33:12) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Di daerah ini, yang sudah menjadi reruntuhan, tanpa manusia dan tanpa hewan, dan di segala kotanya akan ada lagi padang rumput bagi gembala-gembala yang membaringkan kambing domba di situ.

Jadi untuk memulihkan bangsa Israel dari persundalan, maka Tuhan kirimkan rumput penggembalaan kepada gembala-gembala yang  menggembalakan kawanan domba.
Kalau Tuhan senantiasa membukakan rahasia firman Tuhan dan menyediakan firman penggembalaan kepada kita semua, tujuannya supaya Tuhan memulihkan keadaan kita semua, melepaskan kita dari persundalan, karena persundalan ini merugikan segala sesuatu, bagaikan padang-padang menjadi kering-kering, tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan Tuhan, maka Tuhan menggunakan sistim penggembalaan untuk memulihkan keadaan Israel, nanti juga akan memulihkan Yehuda, maka Tuhan kirimkan rumput penggembalaan.
Jadi kalau Tuhan masih berkenan kepada kita lewat pembukaan rahasia firman, berarti Tuhan hendak memulihkan keadaan kita semua, maka jangan kecilkan firman penggembalaan, firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan untuk menggembalakan kita semua.

Yeremia 33: 13
(33:13) Di kota-kota Pegunungan, di kota-kota Daerah Bukit, di kota-kota Tanah Negeb, di daerah Benyamin, di sekitar Yerusalem dan di kota-kota Yehuda, kambing domba akan lewat lagi dari bawah tangan orang yang menghitungnya, demikianlah firman TUHAN."

Kambing domba akan lewat lagi dari bawah tangan orang yang menghitungnya”, artinya; domba-domba tergembala dengan baik, dengan benar di dalam satu kandang, dengan satu gembala.
Tangan orang yang menghitungnya -> gembala.

Kemudian, keuntungan kalau domba-domba tergembala: domba-domba dihitung oleh gembala, arti rohaninya; dikenal oleh gembala.
Kalau benar-benar kita semua tergembala di hadapan Tuhan, pasti Tuhan mengenal kita, lahir dan batin, luar dan dalam.

Tuhan menuntun Israel keluar dari tanah utara, berarti; Tuhan menggunakan sistim penggembalaan, Tuhan menyediakan rumput penggembalaan, maka domba-domba pasti tergembala dan dikenal.

Yohanes 10: 2
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

Saya mohon kepada sidang jemaat, doakan terus, supaya saya dapat melalui pintu, mulai dari pintu gerbang, pintu kemah sampai melewati tirai, tidak hanya percaya tetapi juga mengalami baptisan Roh Kudus yang terus dipertahankan, sampai terakhir lebih sempit lagi, penyaliban terhadap daging, tirai/tabir terbelah dua, perobekan terhadap daging, dengan demikian saya layak menjadi gembala. Doakan supaya saya juga dikenal Gembala Agung, jangan berlaku munafik di hadapan Tuhan, doakan terus supaya lahir batin tidak berlaku munafik. Saya tidak mau mengatakan kalau saya sudah dikenal, tetapi saya rindu untuk layak menerima jabatan gembala.
Tidak semua hamba Tuhan layak menerima jabatan gembala, sekalipun dia menggembalakan. Tetapi kita bersyukur, sistim penggembalaan ini kita syukuri, sistim ini harus kita hargai.

Yohanes 10: 3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Kalau domba-domba tergembala dengan baik, di dalam satu kandang dengan satu gembala, maka terlihat dua hal;
1.    Domba-domba mendengarkan suara gembala = dengar-dengaran.
Berarti tidak mendengar suara asing, yaitu (1) suara dari Iblis/Setan, itulah roh jahat dan roh najis, (2) suara daging dengan segala keinginan-keinginannya.
Keuntungan kalau dengar-dengaran:
KEUNTUNGAN PERTAMA: gembala memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya, berarti dihitung atau dikenal.
Dihitung atau dikenal artinya nama tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba = terdaftar di sorga.
Kalau nama tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, maka diakui di hadapan Allah Bapa dan diakui di hadapan para malaikat, artinya; tinggal dalam kasih Allah dan mendapat perlindungan dan penjagaan lewat bala tentara sorgawi yang dipimpin langsung oleh malaikat Michael.
KEUNTUNGAN KEDUA: gembala menuntun domba-dombanya keluar, berarti dibawa kepada suatu persekutuan dengan anggota-anggota tubuh yang lain. Jadi tidak hanya di dalam saja.
Nanti bulan enam, kita akan keluar, Gembala Agung akan menuntun kita keluar lewat persekutuan yang akan diselenggarakan di Medan, di Paropo, di Tarutung, jikalau Tuhan izinkan, sehingga ada persekutuan dengan anggota tubuh yang lain.
Kalau kita hanya selalu ada di dalam saja, kapan ada persekutuan antar gereja? Kapan ada persekutuan antar denominasi gereja? Kapan ada persekutuan antara kafir dengan Israel, yang bersifat internasional?
Jadi inilah keuntungannya dan keuntungan seperti ini adalah merupakan kebanggaan tersendiri, ada kepuasan tersendiri, kalau kita di bawa keluar untuk melangsungkan persekutuan dengan hamba-hamba Tuhan yang lain.
Secara lahiriah kita harus banyak berkorban ketika dituntun keluar, tetapi secara batin ada kepuasan.
Cara Tuhan yang ajaib, tidak perlu diragukan, supaya kita terlepas dari dosa persundalan yang ada di sebelah utara.
Tuhan tolong dengan cara yang ajaib yaitu: menuntun kembali pulang dan membawa pulang.

Kalau domba-domba tergembala dengan baik, di dalam satu kandang dengan satu gembala, maka terlihat dua hal;
2.    Domba-domba mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel yang membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan kita di atas muka bumi ini, ikuti saja geraknya firman Pengajaran Mempelai, kemana saja kita dibawa. Jangan mengambil jalannya masing-masing, jangan liar.
Kalau domba-domba tidak mengikuti gembala maka akan tersesat di padang gurun. Kalau tersesat di padang gurun hanya bisa mengembek, mengembek, dan mengembek, tidak bisa pulang, karena di padang gurun tidak ada petunjuk jalan. Bahkan jejak-jejak, tapak-tapak kaki itu pun sudah tertutupi oleh tiupan angin.
Mengikuti gembala, berarti mengenal suara gembala, suara asing tidak dikenal, itulah firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan.
                                     
Sekarang, kita kembali memperhatikan ...
Yeremia 23: 5-6
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.
(23:6) Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.

Sistim penggembalaan ini merupakan keadilan dan kebenaran Tuhan bagi kita semua.

Maleakhi 4: 2
(4:2) Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.

Mereka yang takut akan nama Tuhan, bagi mereka akan terbit surya kebenaran.
Mereka yang takut akan nama Tuhan -> domba-domba yang tergembala, bagi mereka akan terbit surya kebenaran atau terbit matahari kebenaran. Itulah Tunas Daud yang memberi keadilan itu. Puji Tuhan, Haleluya.

Ayo tergembala dengan sungguh-sungguh, di situ kita akan menemukan salibnya, dan itu merupakan keadilan yang akan dialami oleh orang-orang yang takut akan Tuhan (orang-orang yang tergembala).
Dengan sungguh-sungguh di dalam sistim pengembalaan, maka dua hal akan terlihat: (1) mendengar suara gembala, (2) mengikuti gembala. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment