KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, October 16, 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 13 OKTOBER 2017

Ibadah pendalaman alkitaB, 13 OKTOBER 2017

KITAB MALEAKHI

Subtema: MENINGGALKAN PERINTAH-PERINTAH TUHAN KARENA MENDAPAT MAKAN DARI MEJA ASING.

Shalom saudaraku...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

“Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu.”
Jadi Tuhan akan mengutus nabi Elia kepada kita menjelang datangnya hari Tuhan. Ini adalah suatu kemurahan Tuhan bagi kita semua, supaya terlepas dari kebinasaan.

Matius 11:10-14
(11:10) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
(11:13) Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes
(11:14) dan--jika kamu mau menerimanya--ialah Elia yang akan datang itu.

Perhatikan kalimat; “Dan--jika kamu mau menerimanya--ialah Elia yang akan datang itu” à pribadi Yohanes pembaptis sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat tentang hal itu, jadi tidak perlu ragu.

Markus 9:11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?

Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu.

Lukas 1:16-17
(1:16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Tanda pemulihan; ia (Yohanes pembaptis) akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka, antara lain;
-       “Membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya.”
-       “Hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar.”
Kesimpulannya; ada belas kasih dan kebenaran.
Tanda belas kasih: seperti bapa mengasihi anak-anaknya.
Tanda kebenaran: tidak ada lagi pendurhakaan / pemberontakan kepada Tuhan.
Dengan demikian ia menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Lukas 3:4-5
(3:4) seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
(3:5) Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,

“Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya”, berarti;
-    “Setiap lembah akan ditimbun”, artinya; tidak ada lagi lobang persoalan. Kalau ada lobang, di situ akan tertampung banyak persoalan dan pergumulan, tetapi ketika lobang itu ditimbun maka tidak ada lagi persoalan dan masalah.
-       “Setiap gunung dan bukit menjadi rata”, artinya; tidak terlihat lagi kecongkakan, keangkuhan, kesombongan dan ketinggian hati.
-       “Yang berliku-liku akan diluruskan”, artinya; tidak ada lagi tipu daya maupun dusta, kelicikan dan kemunafikan.
-       Yang berlekuk-lekuk akan diratakan”, artinya; tidak ada lagi sandungan-sandungan.
Inilah keadaan suatu umat yang layak bagi Tuhan, suatu umat yang dipersiapkan.

Lukas 3:6
(3:6) dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."

“Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
Itulah kehidupan yang dipulihkan, menjadi suatu umat yang layak, mereka itu akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Maleakhi 4:6
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Kehidupan yang dipulihkan (suatu umat yang layak) terlepas dari hukuman yang membinasakan.

Pertanyaan; mengapa Yohanes pembaptis disebut Elia yang akan datang?
Lukas 1:17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Yohanes pembaptis berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia, itu sebabnya ia disebut Elia yang akan datang itu.

Keterangan: BERJALAN DALAM KUASA ELIA.
Wahyu 11:3
(11:3) Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Tuhan memberi kuasa kepada Elia supaya bernubuat sambil berkabung selama 1.260 hari = 3,5 tahun.

Wahyu 11:5-6
(11:5) Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
(11:6) Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.

Keadaan yang terjadi pada saat Elia bernubuat, dibagi menjadi dua bagian.
Yang pertama.
a.     “Jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka.”
b.     “Jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.”

Yang kedua.
a.     “Mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.”
b.     “Mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah.”
c.  “Mereka mempunyai kuasa untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.”

Tentang: “Mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.”
Saudaraku, hal ini sudah pernah terjadi, namun akan terjadi lagi menjelang datangnya hari Tuhan sebagai penghukuman bagi mereka yang tidak mau menghargai seorang hamba Tuhan (nabi) yang bernubuat menjelang datangnya hari Tuhan.

1 Raja-raja 17:1
(17:1) Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."

Elia menutup langit supaya jangan turun hujan atas seluruh tanah Israel karena Ahab raja Israel.

1 Raja-raja 6:30-33
(16:30) Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.
(16:31) Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.
(16:32) Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria.
(16:33) Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.

Ahab melakukan apa yang jahat di mata Tuhan melebihi semua raja yang mendahului dia.
Adapun kejahatan-kejahatan Ahab: Selain hidup dalam dosa-dosa Yerobeam, Ahab mengambil Izebel sebagai isterinya seakan-akan Ahab belum cukup hidup dalam dosa-dosa Yerobeam, sehingga ia melukai hati Tuhan melebihi raja-raja sebelum dia.

Oleh karena Izebel;
-       Ahab pergi beribadah dan sujud menyembah kepada Baal.
-       Ia membuat mezbah untuk Baal.
-       Ahab membuat patung Asyera.
Dengan demikian Ahab menimbulkan sakit hati Tuhan atas Israel melebihi raja-raja Israel sebelum dia.

1 Raja-raja 18:16-18,1
(18:16) Lalu pergilah Obaja menemui Ahab dan memberitahukan hal itu kepadanya. Kemudian Ahab pergi menemui Elia.
(18:17) Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"
(18:18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
1 Raja-raja 8:1
(18:1) Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi."

Keadaan Israel sangat mengerikan setelah Elia menutup langit supaya jangan turun hujan atas Israel, selama tiga tahun. Dan itu dapat dilihat dari cara Ahab berbicara kepada Elia, dimana Ahab berkata; "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?", itu baru tiga tahun. Keadaan Israel sangat mengerikan sekali.

1 Raja-raja 8:18-19
(18:18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
(18:19) Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."

Kesimpulannya; Ahab dan 450 nabi-nabi Baal dan nabi-nabi Asyera telah meninggalkan perintah-perintah Tuhan Allah Israel, karena mereka telah mendapat makan dari meja istana Izebel.
Kita ini mendapat perintah-perintah Tuhan itulah firman Allah karena kita boleh duduk makan di dalam kerajaan Allah, namun setelah 450 nabi-nabi Baal dan nabi-nabi Asyera mendapat makan dari meja istana Izebel mereka meninggalkan perintah-perintah Tuhan Allah Israel.

Saya ulangi; kita dapat mengerti perintah-perintah Tuhan saat kita duduk makan sehidangan dengan Allah di dalam kerajaan-Nya seperti malam ini. Tadi saya simak ketika pemimpin pujian menaikkan doanya, dia mengaku, dan berkata: namun Tuhan kami banyak meninggalkan perintah-perintah Mu, kami banyak dengar firman tetapi sering kali mengabaikan perintah-perintah Mu” itu sebabnya hati Tuhan Allah terlukai. Dengan hidup dalam dosa-dosa Yerobeam saja cukup melukai hati Tuhan apalagi dengan mengambil Izebel sebagai isterinya, sehingga Ahab melakukan apa yang jahat melebihi raja-raja yang sebelumnya.

Kita bersyukur kita boleh makan dan minum sehidangan dengan Tuhan di dalam kerajaan-Nya ini, sehingga kita boleh mengenal perintah-perintah-Nya dan kita boleh mendengar dan mengerti firman Allah untuk selanjutnya kita lakukan. Maka jangan sampai kita mendapat makan dari meja asing, biarlah kiranya kita tetap duduk makan sehidangan dengan Allah di dalam kerajaan-Nya supaya kita jangan meninggalkan perintah-perintah-Nya.

Mari kita lihat, perintah-perintah yang ditinggalkan...
Yohanes 4:34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Yesus berkata kepada murid-murid; "Makanan-Ku ialah”;
-       “Melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
-       “Menyelesaikan pekerjaan-Nya.”
Inilah perintah-perintah yang ditinggalkan itu, kenapa? Karena raja maupun nabi-nabi telah mendapat makan dari meja istana Izebel sehingga perintah-perintah Allah ditinggalkan.

Sejenak kita melihat tentang dua perkara ini...
Tentang: “Melakukan kehendak Dia.”
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus harus meminum cawan Allah, arti rohaninya; Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib sehingga dengan demikian kehendak Allah terlaksana.

1 Petrus 2:19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung itu adalah kasih karunia, sebab oleh karena kasih karunia inilah kehendak Allah terlaksana.
Kalau kita jauh dari kasih karunia maka kita binasa. Sesungguhnya kalau kita ada sebagaimana kita ada malam ini itu karena kasih karunia (kemurahan Tuhan), sebab Yesus telah menderita di atas kayu salib supaya kehendak Allah terlaksana. Kalau tidak ada kasih karunia maka manusia berdosa binasa, kalau tidak ada kemurahan maka semua binasa. Malam ini kita menghadap takhta kasih karunia, itu karena kasih karunia. saudara masih ingat sebelum kita terpanggil? Begitu banyak dosa kejahatan dan kenajisan, sehingga pantas untuk dimurkai.

Ketika Yesus harus menanggung penderitaan / melakukan kehendak Allah itu adalah kasih karunia bagi kita semua. Banyak contoh peristiwa-peristiwa di dalam Alkitab;
-       Perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari, ia ditarik oleh ahli-ahli Taurat dan orang farisi di hadapan Yesus dan menurut hukum Taurat akan dilempar sampai mati namun oleh karena kasih karunia perempuan ini tertolong...Yohanes 8:1-11.
-       Perempuan yang mengurapi Yesus di rumah seorang farisi (Simon si kusta). Perempuan ini terkenal tetapi karena dosa, bukan terkenal karena berbuat baik, dia juga tertolong (terlepas) karena kasih karunia dan kemurahan Tuhan, sehingga dia banyak mengasihi. Orang yang banyak melakukan yang baik dia akan menerima banyak kemurahan.

Mari kita lihat kisah itu...
Lukas 7:36-38
(7:36) Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
(7:37) Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
(7:38) Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
                                                                                                                                       
Ada tiga perbuatan baik dari perempuan yang terkenal karena dosa.
1.     “Membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya.”
2.     “Mencium kaki-Nya.”
3.     “Meminyakinya dengan minyak wangi itu.”

Lukas 7:39
(7:39) Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."

Respon dari pada Simon orang farisi, dia berkata dalam hatinya; "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini.”
Kesimpulannya, orang farisi ini menuduh orang yang bersalah, berarti dia merasa diri benar. Kalau seseorang menunjuk-nunjuk dosa, berarti dia merasa diri lebih baik dan lebih benar.

Tetapi kita lihat kebenaran yang sebenarnya perempuan yang terkenal berdosa atau orang farisi ini?
Lukas 7:40-47
(7:40) Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru."
(7:41) "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
(7:42) Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
(7:43) Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
(7:44) Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
(7:45) Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
(7:46) Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
(7:47) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."

“Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.”
Jadi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih. Sama seperti dua orang yang berhutang; yang satu lima ratus dinar yang lain lima puluh dinar tetapi karena keduanya tidak dapat membayar hutangnya maka si pelepas hutang ini melunaskannya. Siapa yang paling banyak mengasihi? Tentu yang utangnya lebih banyak. Kalau sedikit diampuni maka orang seperti ini juga sedikit berbuat kasih, orang yang besar dosanya diampuni pasti banyak berbuat kasih.

Perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa lebih banyak berbuat kasih dari pada Simon si kusta. Hal-hal yang wajar yang harus dilakukan misalnya; mencium pipi, meminyaki rambut dan membasahi kaki dengan air tidak dapat di lakuka oleh Simon si kusta sedangkan perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa, pertama; ia membasuh kaki Yesus dengan air mata + menyekanya dengan rambutnya. Kedua; mencium kaki Yesus. Ketiga; meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi. Kesimpulannya, perempuan itu limpah kasih karunia, sebab dia banyak berbuat kasih, kenapa? Karena dosanya yang banyak itu telah diampuni. Kalau sedikit diampuni sedikit berbuat kasih. Lihat orang yang sedikit bekerja untuk Tuhan, kenapa? Karena dosanya sedikit diampuni, kalau dia merasa dosanya banyak diampuni pasti dia banyak berbuat kasih untuk Tuhan. Pendeknya, perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa tertolong karena kasih karunia.

Yohanes 6:38-39
(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
(6:39) Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Inilah kehendak Allah, yang pertama: supaya jangan ada yang hilang dari antara kawanan domba Allah. Yang kedua: dibangkitan pada akhir zaman = hidup / beroleh hidup, itu kehendak Allah, itu sebanya Yesus menderita di kayu salib, supaya kita memperoleh kasih karunia.
Inilah perintah-perintah yang ditinggalkan bangsa Israel waktu itu, kenapa? Karena baik raja, para nabi telah mendapat makan dari meja istana Izebel, sangat mengerikan sebetulnya, itu sebabnya firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa dosa kejahatan Ahab itu melebihi dari raja-raja yang mendahului dia.

Yohanes 6:35
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga, barangsiapa makan roti hidup, ia tidak lapar dan haus lagi = hidup kekal. Tidak lapar dan haus = berada dalam kerajaan yang kekal.
Ayo jangan mendapat makan lagi dari meja manapun, supaya kita jangan meninggalkan perintah-perintah Tuhan itu.

Tentang; “Menyelesaikan pekerjaan-Nya.”
Kejadian 1:1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi tetapi bumi belum berbentuk, kosong dan gelap gulita berarti; ciptaan yang dikerjakan-Nya itu belum selesai dengan bukti:
-       Belum berbentuk = tidak segambar dan serupa dengan Allah.
Kita masih ingat peristiwa setelah Adam melanggar hukum Allah, dia jatuh dalam dosa / telanjang, berarti dosa itulah yang membuat Adam tidak segambar dan serupa dengan Allah.
-       Kosong berarti; belum diisi dengan tiga oknum Allah yaitu; Firman Allah, Roh Allah dan kasih Allah.
Saudaraku, dalam Matius 12 ada rumah telah tersapu bersih namun masih kosong, berarti; tiga oknum Allah belum ada di dalamnya sehingga Setan, karena tidak menemukan tempat perhentian baginya, dia kembali ke tempat itu, dia lihat kosong, akhirnya masuk ke dalam rumah itu sehingga keadaan orang itu tujuh kali lebih jahat dari semula. Itulah resiko kalau kosong / tidak ada Firman, Roh dan Kasih Allah. Lewat pertemuan-pertemuan ibadah ini adalah suatu kesempatan bagi kita untuk diisi oleh Firman, Roh dan Kasih Allah. Oleh sebab itu jangan terpaksa beribadah dan melayani Tuhan, sebab di luaran sana kita tidak akan mendapat tiga oknum Allah, sehingga ketika keadaan kosong mengandung resiko tinggi.
-       Gelap gulita, berarti menunjukkan bahwa seseorang hidup dalam dosa dan dikuasai oleh penguasa di dalam kegelapan. Gelap gulita adalah tempat yang paling efektif untuk menyembunyikan dosa. Orang yang pandai berdusta dan menipu, menunjukkan bahwa ia sedang menyembunyikan banyak sekali dosa di dalam dirinya. Pendusta, penipu, orang munafik adalah orang yang pandai menyembunyikan dosa di dalam dirinya.
Ayo, yang masih pandai-pandai menyembunyikan dosa, jangan lagi ada di dalam kegelapan.

Inilah ciptaan Tuhan yang belum diselesaikan; belum berbentuk, kosong dan gelap gulita, maka pekerjaan yang belum selesai ini harus dikerjakan sampai selesai. Kita dapat melihat Kejadian 1:3-31 di sinilah Allah mengerjakan pekerjaan / ciptaan-Nya itu sampai selesai.

Lihat, Allah mengerjakan pekerjaan-Nya itu dengan; firman Allah, yaitu dengan 9 kali Allah berfirman;
1.     Kejadian 1:3.
(1:3) Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi (Allah menciptakan terang dengan Firman).
2.     Kejadian 1:6.
(1:6) Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Allah menciptakan cakrawala, fungsinya untuk memisahkan segala air.
3.     Kejadian 1:9.
(1:9) Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
4.     Kejadian 1:11.
(1:11) Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Allah berfirman supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.
5.     Kejadian 1:14.
(1:14) Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
Allah berfirman untuk menciptakan benda penerang pada cakrawala. Tujuannya;
-       Memisahkan siang dari malam
-       Menjadi tanda menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun –tahun.
6.     Kejadian 1:20.
(1:20) Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Allah menciptakan segala makhluk di air dan segala burung beterbangan di atas bumi.
7.     Kejadian 1:24.
(1:24) Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menciptakan segala jenis makhluk yang hidup, ternak, segala binatang yang melata dan segala jenis binatang liar di bumi.
8.     Kejadian 1:26.
(1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Allah menciptakan manusia, tujuannya untuk berkuasa atas ikan di laut, burung di udara dan binatang di darat.
9.     Kejadian 1:29.
(1:29) Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
sAllah memberikan makanan kepada manusia yaitu; tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji.

Kejadian 1:31
(1:31) Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Pada hari keenam langit dan bumi dengan  segala isinya telah dikerjakan bersama dengan firman Allah. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Kita dapat menyelesaikan pekerjaan Tuhan kalau dikerjakan bersama dengan firman Allah.
Kesimpulannya; siapapun dia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan Tuhan kalau tidak bersama dengan firman Allah.

Kemudian, Allah berfirman sebanyak sembilan kali untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya; disebutlah itu dengan firman Kristus. Sembilan à sembilan buah Roh Kudus dan sembilan buah karunia Roh Kudus.
Roma 10:17
(10:17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Firman Kristus adalah firman iman (kebenaran karena iman).

Roma 4:17
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

Sesungguhnya manusia sudah mati karena dosa (upah dosa adalah maut). Namun Allah menghidupkan orang mati bahkan firman-Nya menjadikan yang tidak ada menjadi ada.

Inilah pekerjaan yang harus diselesaikan, tetapi kita lihat tadi sikap dari raja Ahab dan para nabi meninggalkan perintah-perintah Tuhan karena mereka telah mendapat makan dari meja istana Izebel sehingga mereka melupakan pekerjaan Tuhan, melupakan kehendak Allah.
Siapa yang menyangka dahulu ketika hidup dalam dosa memperoleh hidup kekal (diselamatkan)? Tetapi oleh firman iman, yang mati dihidupkan kembali bahkan oleh karena firman iman yang tidak ada menjadi ada.
Inilah pekerjaan yang harus diselesaikan, tetapi justru bangsa Israel melupakan ini, melupakan perintah-perintah Tuhan, sangat disayangkan sekali.

Lihat, kebenaran iman ini dalam...
Ibrani 1:1-3
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Allah menjadikan langit bumi dan segala isinya dengan firman, karena firman itu menopang segala sesuatu dengan penuh kekuasaan. Firman Allah menopang pekerjaan Allah, menopang segala sesuatu karena firman Allah itu penuh kekuasaan. Itu sebabnya di atas tadi saya katakan tidak ada seorangpun yang dapat menyelesaikan pekerjaannya tanpa bersama dengan firman Allah.
Firman iman sanggup dan berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa, berarti yang mati dihidupkan kembali. Kita adalah orang-orang yang paling berbahagia di atas muka bumi ini, karena pada dasarnya kita ini adalah orang yang belum terbentuk, kosong bahkan gelap gulita, di atas tadi telah saya sampaikan.

Jadi dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa Ahab dan para nabi telah keliru, sebab mereka telah meninggalkan perintah-perintah Tuhan. Kenapa keliru? Karena Ahab maupun para nabi-nabinya telah mendapat makan dari meja istana Izebel.

Setelah kita menelusuri perintah-perintah yang ditinggalkan ini, maka kita kembali membaca...
1 Raja-raja 18:20-21
(18:20) Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.
(18:21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.

Sampai akhirnya seluruh rakyat Israel berlaku timpang dan bercabang hati (mendua hati) sebab mereka turut menyembah Baal. Dampak negatif ketika mereka meninggalkan perintah-perintah Tuhan / jatuh dalam penyembahan berhala. Hati terlukai ketika anak-anak Tuhan jatuh dalam penyembahan berhala. Jangan sampai segala sesuatu (kesibukan-kesibukan di bumi) melebihi dari ibadah ini, terkhusus bagi yang sudah melayani.

Mazmur 115:1-7
(115:1) Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!
(115:2) Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: "Di mana Allah mereka?"
(115:3) Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!
(115:4) Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
(115:5) mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
(115:6) mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
(115:7) mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.

Saudaraku dari ayat 1 ini kita belajar untuk memberi kemuliaan kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, jangan sampai ada berhala. Berhala adalah segala sesuatu yang melebih dari Tuhan. Seringkali kita memberi kemuliaan bukan kepada Tuhan, hanya karena perkara lahiriah. Misalnya; hanya untuk menggapai cita-cita kita tidak sanggup memberi kemuliaan bagi Tuhan. Sebaliknya, kita hanya memberi kemuliaan terhadap diri sendiri.

Lihat contoh-contoh berhala.
-       Mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata.”
-       Mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat.”
-       Mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar."
-       Mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium.”
-       Mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba.”
-       Mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan.”
-       Tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.
Artinya; berhala apapun tidak dapat memberi jaminan kepada mereka yang menyembah berhala itu.

Banyak di antara kita oleh karena kesibukan di dunia ini kita lupakan Tuhan, lupakan ibadah dan pelayanan sementara berhala itu tidak menjamin hidup, tidak dapat menyelesaikan persoalan. Belajar untuk memberi kemuliaan bagi Tuhan, orang yang jatuh dalam penyembahan berhala tidak dapat memberi kemuliaan bagi Tuhan bahkan berhala itu sendiri tidak menjamin hidupnya.

Mazmur 115:8
(115:8) Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.

“Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.”
Jadi, orang yang menyembah berhala kehidupannya sama seperti berhala, mempunyai mulut tidak bisa berkata-kata yang baik dan benar di hadapan Tuhan, mempunyai mata tetapi tidak melihat, punya telinga tidak dapat mendengar (tidak dengar-dengaran), mempunyai hidung tidak dapat mencium (tidak hidup dalam penyembahan), mempunyai tangan tetapi tidak dapat meraba / tidak dapat bekerja / tidak dapat mempersembahkan korban persembahan kepada Tuhan / tidak dapat melayani Tuhan dengan baik, karena dia sudah lebih dulu memuliakan dirinya.
Kita seringkali memberikan kemuliaan untuk diri sendiri tetapi untuk Tuhan  tidak.

1 Raja-raja 18:26-27
(18:26) Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.
(18:27) Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."

450 nabi-nabi Baal memanggil Baal dari pagi sampai tengah hari (enam jam), tetapi tidak ada suara / tidak ada yang menjawab sementara mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. Melihat itu mulailah Elia mengejek mereka dengan ejekan; bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."
Seperti itulah kondisi orang yang hidup dalam penyembahan berhala, suka merenung / mengkhayal. Orang yang mengkhayal adalah orang yang mau menerima enaknya saja. Kemudian ada urusan; sibuk dengan urusan, sibuk ini, sibuk itu, sibuk, sibuk, sibuk, kemudian suka bepergian = tidak suka tinggal di kemah. Suka tidur, orang yang suka tidur itu adalah orang yang malas, mengantuk sebentar melipat tangan sebentar, untuk tinggal diam tidur, orang yang tidak mau bekerja dan melayani, tidak pernah terjaga / tidak hidup dalam penyembahan. Seperti itulah orang yang hidup dalam penyembahan berhala.

Nah, saudaraku kita sudah melihat keadaan dari bangsa Israel ketika Elia menutup langit supaya jangan turun hujan, sehingga membuat bangsa itu susah, sampai Ahab tadi menuduh bahwa Elialah yang mencelakakannya, karena hidup yang sulit. Bayangkan tiga tahun lamanya hujan tidak turun atas Israel sedangkan seminggu saja hujan tidak turun manusia mengeluh apalagi tiga tahun. Saudaraku saya sangat bersyukur sekali menyampaikan firman ini, saya berpikir malam ini saya akan menyampaikan tentang kebun anggur Nabot tetapi kenyataannya Tuhan punya maksud lain karena Tuhan jauh lebih tahu kondisi kita semua. Mungkin ada di antara kita telah meninggalkan perintah-perintah Tuhan sehingga dengan kesabaran Tuhan menggiring kita pada firman yang kita dengar malam ini, mari kembali berdamai kepada Tuhan supaya kita bisa berdamai kepada sesama. Meninggalkan perintah-perintah-Nya karena kita tidak lagi duduk makan sehidangan dengan-Nya seperti 450 nabi-nabi Baal, dan nabi Asyera, mereka mendapat makan dari meja malam ini kita telah melihat bahwa Yesus Kristus telah melakukan kehendak Allah dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:


Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment