KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, October 25, 2017

IBADAH RAYA MINGGU, 22 OKTOBER 2017

IBADAH RAYA MINGGU, 22 OKTOBER 2017
(Seri 34)

Subtema : NYANYIAN MUSA DAN ANAK DOMBA ADALAH NYANYIAN KEMENANGAN.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
Tadi saudari Rut telah menyaksikan segala kemurahan-kemurahan Tuhan, lewat firman ia telah diteguhkan sehingga ia bertahan di dalam kandang penggembalaan. Kemudian, Tuhan menolong orang tua (mama) yang dikasihinya sehingga tidak terjadi operasi lewat doa-doa kita, Tuhan dengar doa kita, semua karena kemurahan Tuhan. Dan kita semua juga berada dalam kandang penggembalaan ini karena kekuatan Tuhan lewat firman, Roh dan kasih-Nya yang kita terima selama ini.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 7.
Wahyu 7:10
(7:10) Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"

Perhatikan kalimat; “Dan dengan suara nyaring mereka (kumpulan orang banyak) berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"

Segera kita mengetahui arti dari seruan ini...
Wahyu 12:10
(12:10) Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Suara yang nyaring di sorga berkata; “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Kesimpulannya; suara yang nyaring ini adalah nyanyian kemenangan, karena Setan yaitu, si pendakwa telah dilemparkan ke bawah yaitu ke bumi dan ke laut.

Lebih rinci lagi kita memperhatikan nyanyian kemenangan.
Wahyu 15:2-3
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
(15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Orang yang mengalahkan binatang (antikris), patungnya dan bilangan namanya (666) pada mereka ada kecapi Allah sehingga mereka menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba.

Wahyu 19:1-2
(19:1) Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
(19:2) sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."

Kemudian di sini kita melihat suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga adalah; nyanyian kemenangan atas jatuhnya Babel yaitu pelacur besar yang merusakkan bumi dengan percabulan kenajisannya.
Kesimpulannya dari apa yang kita baca ini, setelah musuh dikalahkan yaitu; Setan, antikris lalu pelacur besar, pada saat itu terdengarlah suara yang nyaring baik yang ada di bumi, maupun di sorga, itulah nyanyian kemenangan.
Sebaliknya, kalau seseorang masih dikuasai dosa, kalah terhadap musuh yang menimbulkan dosa, dari mulutnya tidak akan terdengar suara yang nyaring sebagai nyanyian kemenangan.

Keluaran 32:17-18
(32:17) Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
(32:18) Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

Di sini kita melihat Yosua berkata kepada Musa; Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan." Musa menanggapi dan berkata; "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
Nyanyian berbalas-balasan berarti; tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Sebetulnya kalau berbicara tentang peperangan di situ akan terdengar bunyi nyanyian kemenangan dan nyanyian kekalahan. Sebagai tentara Tuhan di tengah-tengah ibadah ini, kita sedang berjuang, namun perjuangan kita bukan melawan darah dan daging melainkan melawan penghulu dunia yang gelap, roh-roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya…Efesus 6:11-12.

Musa mendengar bunyi nyanyian berbalas-balasan, misalnya; si A berbuat jahat kepada si B, kemudian si B membalas kejahatan itu kepada si A, disebutlah itu kejahatan dibalas dengan kejahatan atau kenajisan dibalas dengan kenajisan, sehingga dengan demikian tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah berarti tidak terdengar bunyi nyanyian kemenangan dan tidak terdengar bunyi nyanyian kekalahan. Seharusnya, dosa kejahatan dan kenajisan harus dikalahkan / ditutupi di dalam darah Anak Domba yaitu; kasih Allah, kejahatan jangan sampai dibalas dengan kejahatan, di situ tidak akan terdengar bunyi nyanyian kemenangan. Maklum, Yosua masih muda, maka bapa gembala Musa mengajar. Yesus Kristus Gembala Agung mengajar kita yang masih muda-muda rohani ini supaya kita nanti bisa mendengar dan mengetahui.

Roma 8:31
(8:31) Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Jika Tuhan berpihak kepada tentara-Nya (orang yang beribadah dan melayani) musuh dikalahkan, dengan demikian terdengarlah bunyi nyanyian kemenangan dan bunyi nyanyian kekalahan.

Roma 8:33-34
(8:33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
(8:34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

Kristus Yesus telah mati di atas kayu salib, kemudian hari ketiga Ia bangkit dan sekarang Ia dipermuliakan, duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan menjadi pembela bagi kita.

Roma 8:37
(8:37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Kesimpulannya; musuh dapat dikalahkan di dalam darah Anak Domba itulah kasih Allah, berarti tidak terdengar lagi bunyi orang menyanyi berbalas-balasan.

Roma 8:38-39
(8:38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
(8:39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Tidak ada sesuatu atau makhluk lain atau dosa apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah -> orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus.

Pertanyaan; mengapa ada bunyi orang menyanyi berbalas-balasan (tidak terdengar bunyi nyanyian kemenangan dan bunyi nyanyian kekalahan)?
Mari kita lihat jawabnya...
Keluaran 32:7
(32:7) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.

Bangsa Israel telah rusak lakunya di hadapan Tuhan sehingga, ada bunyi orang menyanyi berbalas-balasan.

Keluaran 32:8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Bangsa Israel menyimpang dari jalan kebenaran / jalan salib.
Bukti penyimpangan; mereka membuat patung anak lembu emas tuangan sehingga kepadanyalah mereka sujud menyembah. Pendeknya, bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, antara lain; kesibukan di dunia ini, misalnya karena pekerjaan kita jauh dari Tuhan disebut berhala, kemudian karena harta dan kekayaan, uang, kedudukan dan lain sebagainya, kalau itu melebihi dari Tuhan itu juga berhala dan termasuk kekerasan hati, itu juga berhala.

Perhatikan kalimat; “Mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban.”
Saudaraku, banyak orang Kristen berkorban untuk berhala bahkan mereka berjerih lelah hanya untuk berhala, namun untuk sesuatu yang benar, suci dan mulia, untuk ibadah, pelayanan dan segala kegiatan di dalamnya, diabaikan.

Korban apa yang mereka persembahkan?
Keluaran 32:6
(32:6) Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

Bangsa Israel mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.
-       Korban bakaran berarti rela sampai hangus.
-       Korban keselamatan berarti memberikan yang terbaik sampai rela merendahkan diri untuk berhala tetapi untuk Tuhan tidak.
Maka benar sekali apa yang dikatakan Allah kepada Musa; bahwa bangsa Israel telah rusak laku mereka di hadapan Tuhan.

Apa yang terjadi ketika mereka menyimpang dari jalan salib?
Keluaran 32:8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Harun berkata kepada bangsa Israel; “Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Dari perkataan ini menunjukkan bahwa mereka telah keliru dan sesat hati (perjalanan rohani mereka sesat di tengah jalan) sebab berhala itu adalah allah yang mati bukan Allah yang hidup.
Kalau mengikuti allah yang mati pasti sesat di tengah jalan banyak menyimpang dari kebenaran, dari pengajaran salib. Kalau menyimpang dari pengajaran salib, tersesat di tengah jalan, maka tidak sampai kepada tujuan hidup; Yerusalem baru. Jadi jelas mereka telah keliru, berarti; sesat.

Markus 12:22
(12:22) Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.

Tujuh laki-laki menikah dengan satu perempuan yang sama, akhirnya ketujuh laki-laki itu mati dan kemudian perempuan itupun mati.

Matius 12:23-25
(12:23) Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
(12:24) Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
(12:25) Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Orang–orang Saduki menjadi sesat karena mereka tidak mengerti tentang kebangkitan.
Penyebabnya; mereka tidak mengerti kitab suci dan kuasa Allah. Kitab suci dan kuasa Allah itulah pengajaran salib, jalan kebenaran. Saudaraku, oleh karena pengajaran salib Yesus mati di atas kayu salib kemudian hari ketiga Ia bangkit (hidup). Suasana kebangkitan, sama seperti malaikat di sorga, berarti tidak ada lagi perasaan manusia daging di situ.

Banyak pengajaran-pengajaran di atas muka bumi ini, yang mengatasnamakan Tuhan.
Namun, jikalau tanpa pengajaran salib saya ragu dengan keselamatan jiwa-jiwa yang menerima pengajaran itu, sebab tanpa pengajaran salib pasti banyak penyimpangan-penyimpangan, sehingga tersesat di tengah jalan dan tidak sampai kepada tujuan akhir hidup yaitu; Yerusalem baru.

Kita lihat suasana kebangkitan...
Matius 12:25
(12:25) Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Suasana kebangkitan hidup seperti malaikat, tidak ada lagi perasaan daging, tidak kawin mengawinkan, tidak dikuasai roh najis lagi di situ. Kawin mengawinkan -> dosa kenajisan.

Keluaran 32:8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Bangsa Israel telah menyimpang dari jalan salib, dengan bukti, mereka berkata; “Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Keluaran 32:11
(32:11) Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?

Yang benar adalah; bahwa Tuhanlah yang melepaskan bangsa Israel dari Mesir dengan kekuatan dua tangan Tuhan yang kuat, bukan berhala. Jadi apapun yang kita miliki, baik harta, kekayaan, uang, kedudukan dan jabatan tidak dapat membawa kita mendekat kepada Tuhan. Yang membawa kita dekat kepada Tuhan adalah dua tangan Tuhan yang kuat. Biar seseorang banyak uang, itu tidak bisa membuat dia dekat kepada Tuhan, justru kadang kalau dia tidak siap, uang itu justru yang membuat dia jauh dari Tuhan, juga sama dengan kedudukan, jabatan dan kesibukan apapun, kalau dia tidak siap, justru itu semua yang membuat dia jauh dari Tuhan.

Jadi, sudah terjadi kekeliruan yang banyak di sini. Yang pertama; mereka menyembah patung berhala dan yang kedua; mereka mempersembahkan korban, harusnya kita menyembah Allah yang hidup dan mempersembahkan korban kepada Tuhan, korban bakaran dan korban keselamatan. Korban bakaran; mengasihi Tuhan berarti daging tidak bersuara lagi, korban keselamatan; kita berbuat sesuatu yang baik dan merendahkan diri di hadapan-Nya, itu yang benar. Yang ketiga; mereka berkata; “Inilah Tuhan Allahmu yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir”, ini kekeliruan, akhirnya banyak penyimpangan-penyimpangan.

Sampai akhirnya Tuhan berkata…
Keluaran 32:9
(32:9) Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

Oleh Karena penyimpangan-penyimpangan itu, Tuhan berkata; bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk.
Tegar tengkuk berarti tidak mau menundukkan kepala, tidak mau taat / patuh pada ajaran yang benar.

Penyebab mereka menyembah berhala.
Keluaran 32:3-4
(32:3) Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Di sini kita melihat seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dari situlah baru terbentuk penyembahan berhala / menyembah patung anak lembu emas tuangan. Anting-anting emas yang ada di telinga itu adalah salah satu perhiasan kita. Dengar-dengaran adalah salah satu perhiasan rohani. Ketika seseorang sudah tidak lagi dengar-dengaran kepada pengajaran salib, jalan kebenaran di situ akan muncul penyembahan berhala, sebab itu jangan pernah melepaskan anting-anting emas pada telingamu, tetaplah dengar-dengaran, dengarlah pengajaran salib, jangan dengar ajaran yang lain-lain.

Supaya nanti betul-betul kita lepas dari dosa / berkemenangan sebagai umat pilihan itulah tentara Tuhan yang sedang berperang di tengah ibadah dan pelayanan ini, perjuangan kita bukan melawan darah daging melainkan penghulu dunia yang gelap, yaitu; roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya. Jangan lepaskan lagi anting-anting emas di telinga, belajar terus dengar-dengaran pada bapa di bumi, bapa rohani (gembala sidang) dan Bapa di Sorga (Tuhan Yesus Kristus). Jangan dengar suara asing, yaitu: suara daging dan suara Setan.

Kita lihat, jalan keluarnya.
Pertama: Dari pihak kumpulan besar orang banyak.
Wahyu 7:3-4
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

Mereka masuk pada pemeteraian sebab Wahyu 7:1-18 ini di bagi menjadi dua bagian;
-       Bagian pertama ayat 1-8 itulah pemeteraian terhadap seluruh keturunan Israel jumlahnya 144.000 orang. Mereka inilah inti dari pada pengantin perempuan Mempelai Anak Domba.
-       Bagian kedua ayat 9-18 inilah himpunan besar orang banyak / bangsa kafir yang datang dari Timur, Barat, Utara, Selatan, bayangan dari inti mempelai wanita Tuhan.
Bumi, pohon, langit tidak akan dirusakkan sebelum orang-orang yang menjadi milik Tuhan dimeteraikan pada dahi mereka. Jadi, yang menjadi tanda sebagai milik kepunyaan Allah adalah; meterai Roh Kudus. Maka kalau pemberitaan firman hanya berbicara soal diberkati, diberkati, diberkati, tidak tahu tentang pemeteraian, bagaimana mungkin bisa menjadi milik Tuhan.

Efesus 1:13-14
(1:13) Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
(1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Meterai Roh Kudus itu adalah jaminan yang menjadikan kita sebagai milik Tuhan.
Jadi saudara jangan sibuk dengan berkat-berkat, tetapi tidak memperoleh pemeteraian. Inilah dari pihak kumpulan orang banyak, masuk di dalam pemeteraian.
Pemeteraian Roh Kudus tandanya ada huruf T di dahi itu berbicara tentang salib. Barangsiapa telah dipimpin Roh Kudus, ia telah menyalibkan dagingnya…Galatia 5.

kedua : Dari himpunan besar di sorga.
Himpunan besar di sorga itu ada, itulah; para malaikat, empat makhluk dan 24 tua-tua. Para malaikat di sorga jumlah mereka berjuta-juta laksa.
Saya tambahkan lagi; barangkali Musa dan Elia ada di situ selain takhta Allah dan takhta Anak Domba.

Wahyu 12:11
(12:11) Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka” kenapa? “Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut” berarti; sangkal diri dan pikul salib.

Mari kita lihat sangkal diri dan pikul salib.
Matius 16:24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Sangkal diri dan pikul salib = rela kehilangan nyawa di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, tetapi sekalipun ia rela kehilangan nyawa ia akan hidup, dibangkitkan pada akhir zaman.

Sampai kapan kita sangkal diri dan pikul salib di tengah ibadah dan pelayanan ini?
Lukas 9:22-23
(9:22) Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
(9:23) Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Menyangkal dirinya dan memikul salibnya setiap hari.
Setiap hari artinya; salib sudah mendarah daging. Jadi bukan seminggu sekali / saat beribadah, atau tiga hari sekali tetapi menyangkal diri dan pikul salib setiap hari. Inilah syarat mengikut Tuhan, rela kehilangan nyawa.

Mohon maaf, puji Tuhan saudara semua datang beribadah, tetapi kalau hanya datang beribadah tetapi tidak mau sangkal diri dan pikul salib, saya tidak yakin dia disebut pengikut Kristus sekalipun saudara berkata saya ini sudah dilahirkan menjadi orang Kristen, karena Alkitab yang berkata syarat untuk mengikuti dan melayani Tuhan adalah; sangkal diri dan pikul salib. mohon maaf jangan tersinggung. Banyak orang Kristen tidak mengerti firman Tuhan sampai sudah menjadi opung-opung (nenek-nenek) tidak mengerti buka Alkitab.
Dengan pengertian inilah kita bersyukur sedalam-dalamnya kepada Tuhan, bukan berarti kita malah jengkel kepada pemberitaan firman. Siapa lagi yang memberi pengertian, menerangi hati yang gelap kalau bukan firman? Pengajaran salib? Juga imam-imam, kalau diajar melayani dan berkorban, jangan tersinggung jangan terlalu mempertahankan harga diri, karena syarat mutlak untuk melayani Tuhan adalah sangkal diri dan pikul salib. Inilah kesaksian mereka, mereka mengalahkan dengan darah Anak Domba.

Roma 8:35-36
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

Karena Kristus kita rela kehilangan nyawa setiap hari. Rasul Paulus mengaku; “Kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
Ketika domba itu disembelih barulah darah itu tercurah bagi kita semua. Yesus adalah Anak Domba Allah yang disembelih di atas kayu salib, darah-Nya tercurah atas kita semua dan oleh Dia kita rela kehilangan nyawa setiap hari, bahkan rasul Paulus telah dianggap sebagai domba sembelihan.

Ketiga: Dari pihak yang mengalahkan binatang, patung dan bilangan namanya.
Wahyu 15:2-3
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
(15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Pada mereka ada kecapi Allah, ini alat musik petik, tentu kegunaannya adalah untuk mengiringi semua orang yang bernyanyi.
Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba”, ini berbicara tentang persekutuan yang indah dengan Tuhan / ada hubungan intim dengan Tuhan.

Wahyu 14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu” ini berbicara tentang persekutuan yang indah dengan Tuhan / terjadi hubungan intim dengan Tuhan (hubungan suami isteri).
Sama seperti suami isteri, kalau hubungan itu begitu intim tidak ada yang mengetahui perkataan antara suami dengan isteri, tidak ada orang yang dapat mempelajarinya.

Pertanyaannya; sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan, sejauh mana persekutuan kita dengan Tuhan? Sudahkah ada kecapi pada tangan kita untuk melangsungkan hubungan intim dengan Tuhan? Hanyakah hubungan kita kepada roh jahat dan roh najis? Hanyakah hubungan kita kepada dunia? hanyakah hubungan kita kepada daging, daging dan daging? Saudaraku, ketika terjadi hubungan intim, di situlah ada logat ganjil / bahasa asing / yang disebut dengan bahasa roh. Maka setiap orang yang berlogat ganjil / berbahasa asing / berbahasa roh menunjukkan bahwa ia telah melangsungkan hubungan intim dengan Tuhan dan tidak ada seorangpun yang tahu mengartikan bahasa roh / logat ganjil selain dia dengan Tuhan. Maka, setiap ada kesempatan berada di bawah kaki salib, sujud menyembah Dia, manfaatkan kesempatan itu, sujud menyembah, lewat penyembahan ada hubungan intim dengan Tuhan, tanpa terasa air mata keluar, tanpa terasa terus terjadilah logat ganjil / bahas asing / bahasa lidah.

Saya merindu sekali semoga kita merasakan pembukaan rahasia firman ini, jangan lepaskan anting-anting di telinga, wujudnya nanti; berhala.
Praktek supaya terwujud hubungan intim dengan Tuhan.
Wahyu 15:2
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

Orang-orang yang mengalahkan binatang, patung dan bilangan namanya itu berdiri dekat dengan lautan kaca bercampur api dan berdiri di tepi lautan kaca itu.
Dalam pelajaran Tabernakel lautan kaca bercampur api -> mezbah korban bakaran.
Mezbah itulah salib, yang jadi korbannya itulah Anak Domba, pribadi Yesus Kristus. Mereka tetap berdiri di atas korban Kristus, tidak berdiri di atas yang lain-lain. Kalau pandangan ini selalu mengarah kepada korban Kristus / salib Kristus di situ ada kekuatan dan memberi kemenangan yang luar biasa. Korban Kristus membuat kita kuat, bukan uang, kedudukan dan jabatan, sebaliknya ketika mata ini diarahkan kepada pandangan yang lain-lain, diarahkan kepada uang, dunia dan kemegahannya, hal-hal yang lahiriah, mulailah kita goyah. Tetapi kalau pandangan ini selalu diarahkan kepada salib Kristus / Yesus yang dikorbankan, kita kuat. Itulah lautan kaca bercampur api.

Yang kedua; mereka juga berdiri ditepi lautan kaca.
Lautan kaca dalam pola Tabernakel terkena kepada kolam pembasuhan itu berbicara tentang baptisan air.
Baptisan air / baptisan Yesus berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa kematian Yesus : mengubur hidup lama.
Kuasa kebangkitan Yesus : hidup dalam hidup yang baru.
Itu baptisan air / lautan kaca.

Bukti bahwa mereka betul-betul berdiri di tepi lautan kaca...
Wahyu 15:3
(15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba.”
Ini bukti mereka berdiri di tepi lautan kaca -> suasana kebangkitan.

Keluaran 15:1-3
(15:1) Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
(15:2) TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
(15:3) TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.

Ketika mereka menyeberangi laut Teberau, itu berbicara tentang baptisan air, itulah lautan kaca yang ada di dalam kitab Wahyu, itu penglihatan rasul Yohanes. Jadi penglihatan rasul Yohanes ini sinkron dengan Musa. Musa ini menulis kitab Keluaran, jauh sebelum rasul Yohanes, tetapi karena penglihatan itu dari Tuhan, rasul Yohanes menuliskannya lalu dikirimkan kepada tujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil. Jadi lautan kaca itu berbicara tentang baptisan air.

Saya akan buktikan lagi....
1 Korintus 10:1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Laut yang mereka seberangi itu gambaran dari baptisan air itulah lautan kaca, sesuai dengan apa yang dilihat rasul Yohanes di pulau Patmos.

Selain mereka menyanyikan nyanyian Musa, mereka juga menyanyikan nyanyian Anak Domba.
Wahyu 15:3
(15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Lautan kaca bercampur api, dalam Pelajaran Tabernakel itulah mezbah korban bakaran, itulah korban Kristus. Bukti bahwa mereka berdiri di atas korban bakaran, mereka menyanyikan nyanyian Anak Domba; "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa!
Karya Allah yang terbesar adalah salib Kristus. Sebab oleh karena salib Kristus, kehendak Allah terlaksana, memberi kemenangan.

Kemudian, “Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!”
Tuhan kita adil, tidak membedakan suku, kaum dan bangsa, tidak membedakan golongan, ras, miskin dan kaya, salib-Nya berlaku atas bangsa kafir dan bangsa Israel, kaya, miskin, tua, muda, laki-laki dan perempuan, adil. Itulah nyanyian Anak Domba.

Keempat.
Wahyu 19:3
(19:3) Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."

"Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya” à doa penyembahan.

Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Asap kemenyan yang naik di hadapan Tuhan itulah doa dan penyembahan dari orang-orang kudus, lewat penyembahan inilah kita bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya.
Melayani, tetapi malas menyembah sangat menyedihkan, padahal itu salah satu jalan keluar untuk mengalahkan pelacur besar itulah Babel tempat bersembunyi roh jahat dan roh najis.

Tadi, musuh pertama Setan, yang kedua binatang yang keluar dari dalam laut (antikris) dan patungnya dan bilangan namanya, yang ketiga pelacur besar itulah Babel. Babel ini adalah tempat roh jahat dan roh najis bersembunyi, dan oleh karena pelacur besar ini dia mempengaruhi raja-raja, imam-imam, anak-anak Tuhan sehingga tidak lagi beribadah kepada Tuhan, kecenderungan hatinya hanya untuk kekayaan, kekayaan dan kekayaan tetapi itu sudah dikalahkan lewat penyembahan.
Kesimpulannya, untuk mengalahkan musuh supaya terdengar suara nyaring/nyanyian kemenangan, maka:
-       Himpunan besar orang banyak terlebih dahulu dimeteraikan oleh ROH KUDUS, supaya terlepas (tertolong) pada saat bumi, laut, pohon-pohonan dirusakkan...Wahyu 7:3.
-       Untuk mengalahkan Setan (si pendakwa) oleh DARAH ANAK DOMBA...Wahyu 12:11.
-       Untuk mengalahkan pelacur besar (Babel) adalah DOA PENYEMBAHAN...Wahyu 29:3-4.

Pendeknya, darah Anak Domba -> kebenaran yang sejati/FIRMAN iman = Anak = Yesus.
Doa penyembahan -> KASIH = Bapa = Tuhan.
Dan meterai Roh Kudus = Kristus.

Kemudian, untuk mengalahkan antikris (binatang) dengan ajarannya, yaitu: patungnya dan bilangan namanya dengan pengajaran salib (lautan kaca bercampur api) dan dengan kesucian oleh firman (lautan kaca).
Kiranya di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kita selalu terdengar suara nyanyian kemenangan. Amin.

tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment