KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, October 23, 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 OKTOBER 2017

Ibadah pendalaman alkitaB, 20 OKTOBER 2017

KITAB MALEAKHI

Subtema: MEMPERTAHANKAN MILIK PUSAKA.

Shalom saudaraku…
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

Dari pembacaan ayat ini, Tuhan menunjukkan kemurahan hati-Nya bagi kita sekalian, sebab Tuhan mengutus nabi Elia kepada kita menjelang datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan dahsyat.

Matius 11:11-14
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
(11:13) Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes
(11:14) dan--jika kamu mau menerimanya--ialah Elia yang akan datang itu.

Perhatikan kalimat; “Dan--jika kamu mau menerimanya--ialah Elia yang akan datang itu” -> pribadi Yohanes pembaptis sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat tentang hal itu, jadi tidak perlu ragu.

Markus 9:11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?

“Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu.”
Elia diutus menjelang datangnya hari Tuhan, tujuannya; untuk mengadakan pemulihan, yaitu; memulihkan segala sesuatu.

Lukas 1:16-17
(1:16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Tanda pemulihan; ia (Yohanes pembaptis) akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan Allah mereka, antara lain;
-      “Membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya.”
-      “Hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar.”
Kesimpulannya; ketika terjadi pemulihan ada belas kasih dan kebenaran.
Tanda belas kasih: seperti bapa mengasihi anak-anaknya.
Tanda kebenaran: tidak ada lagi pendurhakaan. Mendurhaka = memberontak kepada Tuhan.
Dengan demikian ia menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan. Jadi, umat yang dipulihkan itu adalah umat yang layak bagi Tuhan.

Tadi, kesimpulan dari pemulihan; ada belas kasih dan kebenaran, di dalam Yohanes 1:14 Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran. Di dalam diri Yesus ada kasih karunia dan kebenaran demikian juga bagi setiap orang yang menjungjung tinggi korban Kristus, ada belas kasih dan kebenaran.

Lukas 3:4-5
(3:4) seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
(3:5) Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,

“Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya”, artinya; Yohanes pembaptis mempersiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan antara lain;
-      “Setiap lembah akan ditimbun”, artinya; tidak ada lagi lembah / lobang persoalan. Lembah / lobang menampung segala persoalan tetapi ketika lobang / lembah ditimbun maka tidak terlihat lagi persoalan-persoalan.
-      “Setiap gunung dan bukit menjadi rata”, artinya; tidak terlihat lagi kecongkakan, keangkuhan, kesombongan dan ketinggian hati.
-    “Yang berliku-liku akan diluruskan”, artinya; tidak ada lagi tipu daya maupun dusta, kelicikan dan kemunafikan.
-      Yang berlekuk-lekuk akan diratakan”, artinya; tidak ada lagi sandungan-sandungan.
Dengan demikian Yohanes pembaptis menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.

Maleakhi 4:6
(4:6) Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Kehidupan yang dipulihkan (suatu umat yang layak) terlepas dari hukuman yang membinasakan.
Biarlah kiranya kita tetap menikmati pelayanan dalam kuasa Elia untuk memulihkan segala sesuatu sehingga dengan demikian kitalah yang disebut suatu umat yang layak bagi-Nya, seperti bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapanya, berarti ada belas kasih dan kebenaran.
Tanda belas kasih; bapa-bapa mengasihi anaknya. Yesus Tuhan kita adalah Bapa di sorga, Dia sangat memperhatikan keadaan kita semua, Dia memberikan roti bukan batu. Yesus roti hidup yang turun dari Sorga, Ia telah menyerahkan roti hidup itu di atas kayu salib. Kemudian, dia memberikan ikan bukan ular, itu sebabnya kita berada dalam pimpinan Roh Kudus dan berada di dalam kegiatan Roh sehingga kita tidak hidup seperti ular / Setan.

Perlu untuk diketahui; ketika Yesus memberikan roti hidup kita terlepas dari hukum Taurat.
Ketika orang hidup di bawah hukum Taurat, kejahatan dibalas dengan kejahatan, orang yang berbuat salah harus dilempari dengan batu. Yesus memberi roti bukan batu, Yesus memberikan ikan bukan ular, buktinya; kita berada dalam kegiatan Roh sehingga terlepas dari sifat tabiat dari pada ular / sifat tabiat Setan, itu belas kasih. Kemudian sebaliknya, anak-anak berbalik kepada bapa-bapa, tidak ada lagi pendurhakaan / terlepas dari pemberontakan. Ada belas kasih, ada kebenaran; kehidupan kita dipulihkan menjadi suatu umat yang layak sehingga ketika Dia datang terlepas dari penghukuman yang membinasakan. Tuhan Yesus baik, Ia telah mengutus nabi-Nya menjelang datangnya hari Tuhan, itu kemurahan dan belas kasih.

Pertanyaan; mengapa Yohanes pembaptis disebut Elia yang akan datang?
Lukas 1:17
(1:17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Yohanes pembaptis berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia, itu sebabnya ia disebut Elia yang akan datang itu, maka kita tidak perlu bertanya-tanya / sanksi dan ragu, ini firman Allah.

Keterangan: BERJALAN DALAM KUASA ELIA.
Wahyu 11:3
(11:3) Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Tugas nabi Elia: bernubuat sambil berkabung selama 1260 hari = 3,5 tahun.

Wahyu 11:5-6
(11:5) Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
(11:6) Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.

Keadaan yang terjadi pada saat Elia bernubuat, dibagi menjadi dua bagian.
Yang pertama.
a.    “Jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka.”
b.    “Jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.”

Yang kedua.
a.    “Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.”
b.    “Mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah.”
c.   “Mereka mempunyai kuasa untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.”

Tentang: “Mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.”
Hal ini sudah pernah terjadi, namun akan terjadi lagi menjelang datangnya hari Tuhan sebagai penghukuman bagi mereka yang tidak mau menghargai seorang hamba Tuhan (nabi) yang bernubuat menjelang datangnya hari Tuhan.

1 Raja-raja 17:1
(17:1) Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."

Elia menutup langit supaya jangan turun hujan atas seluruh tanah Israel karena Ahab raja Israel.

1 Raja-raja 16:30-33
(16:30) Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.
(16:31) Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.
(16:32) Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria.
(16:33) Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.

Selain hidup dalam dosa-dosa Yerobeam, Ahab juga mengambil Izebel sebagai isterinya sehingga;
-      Ahab pergi beribadah dan sujud menyembah kepada Baal.
-      Ahab membuat mezbah untuk Baal.
Mezbah -> tempat korban dipersembahkan. Ibadah dan pelayanan itu juga merupakan mezbah tempat kita mempersembahkan korban persembahan kepada Tuhan. Biarlah kita mempersembahkan tubuh kita ini sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan.
-      Ahab membuat patung Asyera.
Kejahatan Ahab ini membuat sakit hati Tuhan lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahului dia.

1 Raja-raja 18:1-2
(18:1) Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi."
(18:2) Lalu pergilah Elia memperlihatkan diri kepada Ahab. Adapun kelaparan itu berat di Samaria.

Israel mengalami kelaparan yang hebat sebab tiga tahun lamanya Elia menutup langit supaya jangan turun hujan terhadap Israel.

Lihat, kelaparan ini lebih jauh...
1 Raja-raja 18:5
(18:5) Ahab berkata kepada Obaja: "Jelajahilah negeri ini dan pergi ke segala mata air dan ke semua sungai; barangkali kita menemukan rumput, sehingga kita dapat menyelamatkan kuda dan bagal, dan tidak usah kita memotong seekorpun dari hewan itu."

Perhatikan; mata-mata air dan sungai-sungai, kering, sehingga tidak ada lagi rumput. Namun malam ini juga perlu saya tandaskan kepada kita sekalian, sejauh ini Tuhan menyediakan firman Allah atau yang disebut juga rumput penggembalaan, berarti; Tuhan dengan limpah mencurahkan air firman atas kehidupan kita semua. Kita masih menikmati rumput penggembalaan sebab kita semua adalah kawanan domba Allah.
Bantu doa jangan sampai Tuhan menutup langit atas kandang penggembalaan ini, jangan sampai Tuhan menahan hujan tidak turun atas penggembalaan ini, namun biarlah Tuhan menghujani kita lewat pembukaan rahasia firman lewat tiga macam ibadah pokok yang Tuhan percayakan kepada kita semua untuk menyelamatkan hidup, ibadah, pelayanan, nikah jasmani dan rohani kita.

1 Raja-raja 18:17
(18:17) Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"

Oleh karena kekeringan yang dahsyat itu, Ahab menuduh bahwa Elialah yang menyebabkan / mencelakakan Israel. Sebetulnya Ahab telah memutar balik fakta, kalau Tuhan menutup langit supaya tidak turun hujan atas Israel itu karena kejahatan Ahab. Di atas tadi kita sudah melihat, selain dia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam, menyembah patung yang di Dan dan di Betel, ia mengambil Izebel sebagai isterinya, sehingga oleh Izebel dia mengikuti Baal, membuat mezbah bagi Baal bahkan mendirikan patung Asyera sehingga menimbulkan sakit hati Tuhan lebih dari raja-raja yang sebelum dia.

Maka kita lihat kebenarannya...
1 Raja-raja 18:18-19
(18:18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
(18:19) Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."

Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu (isterinya)”, sebab Ahab telah;
-      Meninggalkan perintah-perintah Tuhan.
-      Mengikuti para Baal.
Namun sekalipun demikian Tuhan telah menyatakan kemurahan-Nya, setelah tiga tahun bangsa Israel mengalami kekeringan karena hujan tidak turun, Tuhan tetap berkemurahan.

1 Raja-raja 18:1
(18:1) Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi."

Tuhan hendak menurunkan hujan atas seluruh tanah Israel, inikan kemurahan Tuhan. Namun ada syaratnya; terlebih dahulu harus disucikan dari dosa penyembahan berhala (dosa menyembah Baal). Banyak berhala-berhala di atas muka bumi ini selain kekerasan hati,  kesibukan-kesibukan di atas muka bumi ini juga berhala.
Jadi syaratnya harus disucikan dari berhala. Maka kita lihat dalam 1 Raja – raja 17:7-24, Elia mengadakan penyucian terhadap dosa berhala-berhala tersebut. Karena dosa berhala bangsa Israel berlaku timpang dan bercabang hati di hadapan Tuhan (mendua hati).

Supaya tidak lagi mendua hati / tidak lagi mengikuti Baal, kita baca...
1 Raja-raja 18:36-39
(18:36) Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
(18:37) Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
(18:38) Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
(18:39) Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"

Setelah Elia mempersembahkan korban bakaran, maka bangsa Israel menjadi tobat buktinya; mereka sujud kepada Allah Abraham, Ishak dan Yakub / sujud kepada Allah yang hidup dan selanjutnya mereka berkata; Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!"

Saudaraku, pada saat potongan-potongan daging itu dipersembahkan di atas kayu api sebagai korban bakaran turunlah api Tuhan menyambar habis korban bakaran, menyambar habis kayu api, batu dan tanah bahkan air yang di dalam parit habis dijilatnya. Potongan-potongan daging korban bakaran itu dibiarkan sampai pagi, sampai hangus berarti daging tidak bersuara lagi, pada saat itulah Tuhan menjawab doa-doa dari Elia, maka umat Israel pun bertobat (kembali kepada Allah yang hidup.)
Mari kita senantiasa terus mempersembahkan korban bakaran dan mempersembahkannya kepada Tuhan, biarlah potongan-potongan daging itu di atas kayu api sampai daging itu hangus / daging tidak bersuara lagi. Kita beribadah, melayani Tuhan, membawa korban persembahan, semuanya sudah menjadi hangus / tidak bersuara lagi. Sama seperti orang yang berjasa tetapi tidak mengakui jasanya, nanti pada saat itu akan terjadi pemulihan, Tuhan akan menjawab segala doa-doa kita dan memulihkan kita. Pada saat keadaan Sion dipulihkan, di situ ada pengakuan bahwa Dialah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, Dialah Allah yang hidup, Dialah yang berdaulat,  berkuasa atas seluruh hidup kita, Dia yang berhak untuk kehidupan kita semua, menentukan keadaan kita semua, hidup mati kita Dia yang menentukan.

Bangsa Israel dan 450 nabi-nabi menyembah Baal serta mempersembahkan korban lalu mereka berseru-seru kepada Baal, namun Baal itu tidak menjawab. Berhala itu tidak akan bisa menolong hidupnya, menjamin hidupnya, seperti itulah keadaan orang yang menyembah berhala; tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan Tuhan.
-      Punya mata tetapi tidak melihat.
-      Punya telinga tetapi tidak bisa dengar-dengaran.
-      Punya hidung tetapi tidak bisa mencium / malas menyembah.
-      Punya mulut tetapi tidak bisa berkata-kata yang sifatnya membangun, menghibur dan menasihati.
-      Punya tangan tetapi tidak bisa meraba-raba / tidak bisa mengerjakan pekerjaan Tuhan, tidak bisa melayani Tuhan.
-      Punya dua kaki tetapi tidak bisa mengikuti Pengajaran Mempelai.
Maka dengan tidak ragu saya mengatakan orang yang hidup di dalam penyembahan berhala merupakan kesia-siaan, karena berhala itu sendiri tidak bisa menjawab doa-doa dan permohonan dan tidak dapat menyelesaikan segala pergumulan, segala masalah-masalah. Pendeknya, berhala tidak menjamin kehidupan kita masing-masing.

Setelah Elia mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, barulah bangsa Israel tobat, kembali menyembah Allah yang hidup, biarlah kita mengalami pemulihan malam ini dan tetap menyembah Allah yang hidup, terlepas dari segala kesibukan, segala perkara di atas muka bumi ini, terlepas dari berhala-berhala dan kekerasan hati, Tuhan pasti tolong kita. Itulah syarat supaya hujan turun membasahi kehidupan kita lewat pembukaan rahasia firman, kita akan menikmati rumput itulah firman penggembalaan sebab kita adalah kawanan domba Allah, umat gembalaan-Nya.

1 Raja-raja 18:40
(18:40) Kata Elia kepada mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.

Selanjutnya Elia membunuh 450 nabi-nabi Baal di sungai Kison karena merekalah yang membuat bangsa Israel berlaku timpang dan bercabang hati, mereka yang membuat bangsa Israel mendua hati, tidak lagi beribadah kepada Allah yang hidup. Maka sikap yang tegas dari Elia juga harus mendarah daging dalam hidup kita. Apabila kita betul-betul menikmati firman para nabi / firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan dengan kuasa Elia maka tentu kita juga memiliki sikap yang seperti ini, melihat nabi yang tidak benar langsung dibunuh (pelayanan seperti itu harus dihentikan) tidak boleh ada kompromi, supaya jangan terulang lagi kesalahan yang sama. Ikut Tuhan tidak boleh serampangan. Serampangan berarti Ya dan Tidak, di dalam Tuhan tidak boleh serampangan, Ya di atas Ya dan Tidak di atas Tidak, memiliki sikap yang tegas.

Mari kita perhatikan kembali...
1 Raja-raja 18:41-42
(18:41) Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
(18:42) Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.

Setelah Elia mengadakan penyucian terhadap dosa berhala, bangsa Israel berbalik kepada Tuhan Allah Abraham, Ishak dan Yakub, sedangkan 450 nabi-nabi Baal di bunuh di sungai Kison, selanjutnya, Elia berkata kepada Ahab; "Pergilah, makanlah dan minumlah” sedangkan Elia naik ke puncak gunung Karmel lalu membungkuk ke tanah dengan mukanya di antara kedua lututnya.

Saudaraku, Ahab pergi meninggalkan lokasi dimana Elia mengadakan penyucian terhadap dosa penyembahan berhala, dia tinggalkan dan pulang ke istana, dia pulang untuk makan dan minum, berbanding terbalik dengan Elia dia naik ke bukit Karmel lalu berlutut.

Setelah menyelesaikan suatu pelayanan adakalanya lupa untuk merendahkan diri, mengucap syukur kepada Tuhan, tidak demikian dengan Elia setelah mengadakan penyucian dosa, ia naik ke atas gunung Karmel lalu berlutut di antara kedua lutunya, dia tetap berupaya dan berjuang untuk terus di dalam keadaan rendah hati dalam pelayanan. Tetapi Ahab tidak, ia pulang ke istana untuk makan dan minum, ini dosa makan dan minum. Setelah mengadakan penyucian terhadap dosa seharusnya Ahab berbalik kepada Tuhan Allah, tetapi ia tidak, justru pulang untuk makan dan minum, ini beresiko tinggi. Biasanya kalau seseorang hidup di dalam dosa makan dan minum akan dilanjutkan dengan dosa kawin dan mengawinkan.
Setelah Elia mengadakan penyucian terhadap dosa berhala (menyembah Baal) maka kitapun harus segera menerima firman ini; disucikan dari dosa penyembahan berhala. Jangan ikuti Ahab, dia pulang hanya untuk makan dan minum, sedikitpun tidak ada rasa takut kepada Tuhan. Banyak di antara kita seperti ini, sudah dengar firman tetapi kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan kesalahan yang sama. Maka tidak tertutup kemungkinan orang seperti ini tetap di tunggangi oleh roh najis. Biasanya setelah dosa makan minum dilanjutkan dengan dosa kenajisan.

Ini suatu peringatan yang baik bagi kita, teguran ini manis walaupun sakit bagi daging. Kita pulang ke rumah kita masing-masing setelah menerima penyucian terhadap dosa terkhusus penyembahan berhala. Ayo, kita pulang ke rumah kita masing-masing dan segera berlutut di hadapan Tuhan dan mengakui bahwa Tuhan Allah, Dialah Allah yang hidup, Allah Abraham Ishak dan Yakub, yang pantas untuk disembah, sebab Dia yang menentukan hidup kita, masa depan kita, hidup mati kita di tangan Tuhan, Dia yang menciptakan langit, bumi dan segala isinya, Dia yang menyelesaikan pekerjaan Allah dengan sempurna. Dulu keadaan bumi belum berbentuk, kosong, gelap gulita tetapi diselesaikan sempurna, Dialah Allah yang hidup, Dialah jaminan, Dia yang menentukan segala sesuatunya, kepada Dia kita berbakti, tidak kepada berhala, kesibukan, tidak kepada kekerasan hati lagi. Jangan dalam keras hati dan kebodohan lagi seperti Ahab, tetapi biarlah kita berubah bahkan semakin rendah hati seperti Elia supaya kita tetap melayani dalam kuasa Elia, bergandeng tangan melayani Tuhan, terjadi terobosan-terobosan, ada sesuatu yang luar biasa di dalam kehidupan kita semua.

1 Raja-raja 21:1
(21:1) Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria.

Perhatikan kalimat; “Sesudah itu terjadilah hal yang berikut.”
Artinya; sesudah peristiwa kekeringan karena kejahatan Ahab terjadi lagi suatu kejahatan yang lain yang akan diperbuat oleh Ahab, itu maksudnya.

1 Raja-raja 21:2
(21:2) Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."

Di sini kita melihat Ahab menginginkan kebun anggur Nabot karena letaknya di samping istana Ahab.
Ahab menginginkan kebun anggur Nabot sebagai gantinya;
-      “Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya.”
-      “Membayar harganya kepadamu dengan uang."
Tujuan menginginkan kebun anggur Nabot; untuk dijadikan kebun sayur.

Ketika bangsa Israel dilepaskan dari perbudakan dosa di Mesir oleh darah Anak Domba Paskah yang disembelih pada waktu senja, selanjutnya mereka dibawa setelah perjalanan / pergulatan selama 40 tahun di padang gurun, tibalah mereka di tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Tuhan Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai milik pusaka mereka dengan tujuan; supaya bangsa Israel dapat beribadah dan melayani kepada Tuhan.

Saudaraku, saat ini kita sedang berada dalam kebun anggur Allah untuk beribadah dan melayani Dia. Baik juga Adam dan Hawa ditempatkan di taman Eden dengan satu tujuan mengusahakan dan memeliharakan taman Eden. Tuhan mempercayakan kepada kita kebun anggur-Nya untuk mengusahakan dan memeliharanya sampai nanti kebun anggur itu berbuah-buah yang manis lewat ibadah, pelayanan, korban persembahan kita, Tuhan dapat mencicipi seperti mencicipi buah anggur yang manis.
Maka kalau tujuan Ahab menggantikan kebun anggur menjadi kebun sayur, itu sesuatu yang aneh bagi Tuhan, kalau kita menggantikan ibadah dan pelayanan ini dengan uang dan dengan hal-hal yang lain yang menyerupai kebun anggur Allah itu juga sesuatu yang aneh. Yang menyerupai kebun anggur Allah itu banyak, apa buktinya; banyak orang berkata; kita bekerja untuk melayani keluarga, hampir sama dengan kebun anggur Allah, serupa tetapi tidak sama, maka kebun anggur Allah tidak boleh diganti dengan kebun anggur lain dan tidak boleh diganti dengan uang. Jangan karena uang kita jual kebun anggur Allah ini, sesuatu yang aneh bagi Tuhan. Ini tujuan yang tidak baik.

Resiko menjual kebun anggur.
Ulangan 11:10-11
(11:10) Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur.
(11:11) Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;

Setelah bangsa Israel dilepas dari tanah Mesir, selanjutnya dibawa masuk ke tanah Kanaan, tanah perjanjian dengan satu tujuan supaya mereka beribadah dan melayani Tuhan. Ibadah dan pelayanan itulah kebun anggur Allah, tetapi kalau kebun anggur dijadikan kebun sayur maka sama seperti tanah di Mesir setelah ditabur dengan benih harus diairi dengan jerih payah, berarti; harus mengandalkan kekuatan sendiri.
Apabila ibadah dan pelayanan diganti dengan pekerjaan atau kesibukan-kesibukan yang lain  = menggantikan kebun anggur dengan kebun sayur berarti tidak lagi bergantung dan berharap kepada Tuhan, dia hanya bergantung kepada manusia dan kekuatannya sendiri.

Perlu untuk diketahui; kekuatan manusia terbatas. Beda dengan bangsa Israel ketika menduduki tanah Kanaan, tujuan mereka supaya beribadah dan melayani. Lihat keadaan tanah Kanaan bergunung-gunung dan berlembah-lembah yang mendapat air sebanyak hujan turun dari langit / bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.
Gunung dan lembah Ă  kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, itu kemurahan, bergantunglah pada kemurahan Tuhan. Jangan gantikan kebun anggur dengan kebun sayur, orang yang meninggalkan ibadah sudah jelas, tidak bergantung lagi kepada Tuhan, siapapun dia. Setelah peristiwa yang pertama (Elia membunuh 450 nabi-nabi Baal) terjadi lagi (Ahab menginginkan kebun anggur Nabot), inilah yang dimaksud Tuhan.

Yeremia 17:4-6
(17:4) Engkau terpaksa lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."
(17:5) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
(17:6) Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.

Orang yang meninggalkan ibadah dan pelayanan adalah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya = orang yang terkutuk.
Kalau kita melepaskan ibadah dan pelayanan maka ia tidak lepas dari dosa kutuk nenek moyang / tidak lepas dari dosa turunan. Ayo, jangan lepas dari milik pusaka, jangan tinggalkan ibadah dan pelayanan supaya kita lepas dari dosa kutuk nenek moyang.
Keadaan yang ada bila meninggalkan Tuhan;
-      Ia akan seperti semak bulus di padang belantara.”
-      Ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik.”
-      Ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun.”
-      Ia akan tinggal di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Kesimpulannya; kering-kering, tidak menghasilkan apa-apa / tidak menghasilkan buah, berarti buah anggur tidak dapat dicicipi dan dinikmati oleh Tuhan.

Bagi saya terlalu aneh melihat orang yang sudah melayani tetapi berani meninggalkan ibadah dan pelayanan, apalagi terpaksa beribadah dan melayani Tuhan, itu adalah kejahatan sama seperti kejahatan Ahab, oleh sebab itu saudara jangan tersinggung kalau ada teguran-teguran seperti itu.

Respon Nabot dengan tawaran-tawaran Ahab.
1 Raja – raja 21:3-4
(21:3) Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!"
(21:4) Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.

Perhatikan; Nabot tidak memberikan milik pusakanya kepada Ahab, ia tidak mau diganti dengan bayaran uang dan tidak mau diganti dengan kebun anggur yang lain, ini sikap yang tegas, harus kita contoh. Sekali anak Tuhan tetap anak Tuhan, sekali melayani tetap melayani, sekali tergembala tetap tergembala, sekali merdeka tetap merdeka di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Melihat sikap itu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan; kesal hati dan gusar, selanjutnya berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan. Kesimpulannya; Ahab tidak mau bertobat dengan penyucian terhadap dosa yang pertama; dosa berhala, kemudian terjadi lagi hal yang lain, yaitu: Ahab menginginkan kebun anggur Nabot, hendak menggantikannya dengan kebun anggur yang lain juga membayarnya dengan uang, namun Nabot tidak mau, oleh sebab itu Ahab kembali ke istana dengan kesal hati dan gusar. Orang yang kesal hati pasti gusar, tidak tenang, hidupnya tidak menentu. Lalu ia membaringkan diri di tempat tidurnya. Tadi saya sudah sampaikan; dosa makan minum akan dilanjutkan dengan dosa kenajisan, itulah tempat tidur. Ayo hati-hati, sungguh-sungguh diperhatikan.

Matius 24:37-38
(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
(24:38) Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,

Pada zaman Nuh pernah terjadi dosa makan minum dan dosa kawin dan mengawinkan.
-      Dosa makan minum Ă  dosa narkoba, merokok dan minuman keras.
-      Kawin dan mengawinkan Ă  dosa seks / kenajisan.
Itu akan terjadi menjelang datangnya hari Tuhan dan kita melihat saat ini dosa makan minum ini sedang marak.

Setiap orang untuk menjamu rekan bisnis diawali dengan makan dan minum, selanjutnya akan ditawarkan dengan dosa kenajisan. Sekarang dosa makan minum sedang marak, setiap daerah penuh dengan kuliner, di Cilegon khususnya di daerah pastori perumnas Cibeber dulu tidak ada makan minum di sana, jarang sekali orang yang jual makanan dan minuman di situ, tetapi sekarang itu marak. Kalau orang berhenti di situ tanpa disadari akan berujung kepada dosa kenajisan. Biasanya orang yang makan minum, mengabaikan ibadah dan pelayanan, berujung pada dosa kenajisan. Ahab adalah orang yang malas, dia telah melihat betapa Elia telah mengadakan penyucian terhadap dosa berhala tetapi dia pulang ke istana untuk makan dan minum dia tidak mau bertobat, kemudian terjadi lagi kesalahan yaitu menginginkan kebun anggur Nabot, tetapi Nabot tetap dengan sikap dan pendirian yang teguh. Pulanglah Ahab dengan hati yang kesal dan gusar lalu membaringkan dirinya di tempat tidur. Pendeknya, setelah dosa makan dan minum akan diikuti dengan dosa kawin dan mengawinkan.
Hanya untuk sesuap nasi, sepiring kacang merah, Esau berani tinggalkan Tuhan. Di dunia ini ada keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, hati-hati. Dunia ini (dalam kitab yang ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus) berada di bawah kuasa kegelapan. Maka, kita bersyukur terhadap sikap Nabot ini, menjadi contoh teladan bagi kita semua.

Jalan keluarnya.
1 Raja-raja 21:3
(21:3) Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!"

Biarlah kita tetap mempertahankan milik pusaka, berada di dalam kebun anggur Allah sampai nanti kebun anggur itu menghasilkan buah yang manis dapat dicicipi oleh Allah, diawali dari pendirian yang kuat dan teguh hati, tidak mau dibayar harganya dengan uang dan tidak mau diganti dengan kebun anggur asing, walaupun sama tetapi tidak serupa.

Bilangan 36:6-9
(36:6) Inilah firman yang diperintahkan TUHAN mengenai anak-anak perempuan Zelafehad, bunyinya: Mereka boleh kawin dengan siapa saja yang suka kepada mereka, asal mereka kawin di lingkungan salah satu kaum dari suku ayah mereka.
(36:7) Sebab milik pusaka orang Israel tidak boleh beralih dari suku ke suku, tetapi orang Israel haruslah masing-masing memegang milik pusaka suku nenek moyangnya.
(36:8) Jadi setiap anak perempuan di antara suku-suku orang Israel yang telah mewarisi milik pusaka, haruslah kawin dengan seorang dari salah satu kaum yang termasuk suku ayahnya, supaya setiap orang Israel mewarisi milik pusaka nenek moyangnya.
(36:9) Sebab milik pusaka itu tidak boleh beralih dari suku ke suku, tetapi suku-suku orang Israel haruslah masing-masing memegang milik pusakanya sendiri."
(36:10) Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat anak-anak perempuan Zelafehad.

Milik pusaka itu tidak boleh beralih kepada suku yang lain, tetapi suku-suku orang Israel haruslah masing-masing memegang milik pusaka mereka sendiri / harus mempertahankan milik pusakanya.
Ada dua belas suku Israel; 9½ di tanah Kanaan dan sebrang sungai Yordan ada suku. Mereka semua telah mendapat pembagian tanah dari Timur ke Barat, dari Utara ke Selatan setiap suku dibagi sesuai dengan banyaknya jumlah suku, seperti itulah lebar dan panjangnya tanah yang akan dibagikan untuk tiap-tiap suku sebagai milik pusaka mereka.

Kemudian, milik pusaka itu tidak boleh beralih kepada suku–suku lain. Seandainya satu keluarga tidak memiliki anak laki-laki, maka anak perempuannya harus kawin kepada suku ayahnya yang sama, supaya milik pusaka itu tetap mereka pertahankan. Jadi, anak perempuan ini tidak boleh kawin dengan suku yang lain, walaupun itu salah satu dari suku Israel yang lain. Demikianlah Nabot dia tidak mau memberikan milik pusakanya, karena itu milik pusaka nenek moyangnya, tidak mau diberikan kepada yang lain, termasuk Ahab sekalipun dia raja, sudah beda suku. Ayo pertahankanlah milik pusaka ini, yaitu, ibadah dan pelayanan, inilah kebun anggur Allah, apapun harganya jangan tinggalkan baik karena uang dan yang lain-lain. Itu harus menjadi milik pusaka kita.

Imamat 25:23-28
(25:23) "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.
(25:24) Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.
(25:25) Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.
(25:26) Apabila seseorang tidak mempunyai penebus, tetapi kemudian ia mampu, sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus miliknya itu,
(25:27) maka ia harus memasukkan tahun-tahun sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke tanah miliknya.
(25:28) Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya."

Pendeknya, setiap orang harus mempertahankan milik pusakanya. Apabila seseorang jatuh miskin dia harus menjual milik pusakanya itu kepada kerabatnya / kaumnya yang satu suku, tidak boleh kepada suku yang lain. Atau, setelah dia jatuh miskin dan dijual, orang membelinya, namun setelah dia mempunyai uang, dia harus menebus lagi itu sampai milik pusaka itu kembali ke tangannya dan menjadi miliknya. Atau, pilihan yang ketiga kalau tidak ada uang untuk menebusnya dia harus menunggu sampai tahun Yobel / tahun pembebasan, karena pada tahun pembebasan, maka tanah itu akan dikembalikan kepada milik pusaka dan suku-suku Israel harus mau menerima keputusan ini dari Tuhan. Artinya; milik pusaka harus tetap dipertahankan, ibadah dan pelayanan harus dipertahankan, tidak boleh dikecilkan apapun harganya, tidak boleh diganti dengan yang lain.
Jadi tidak masuk akal kalau berkata aku miskin tidak punya uang, nanti setelah bekerja baru aku beribadah dan melayani. Tuhan kasih pilihan, Dia memang berdaulat tetapi tidak otoriter, Ia memberikan pilihan mana kira-kira jalan yang terbaik, ayo tempuh jalan itu. Tuhan itu baik bagi kita, penuh kasih sayang dan kasih setia, panjang sabarnya luar biasa. Sekalipun Ahab tadi sudah berbuat dosa tetap Tuhan menurunkan hujan, Tuhan masih memperhatikan umat-Nya yang telah mengalami kekeringan. Ayo kita miliki sikap seperti Nabot, jangan miliki sikap Ahab; pecundang, dia kalah, dia memilih untuk dipengaruhi isterinya.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman oleh:



Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment