KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, April 12, 2018

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 MARET 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 MARET 2018

KITAB KOLOSE
(Seri: 122)

Subtema: OLEH HIKMAT TERLEPAS DARI TEKANAN BERAT.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan dan sebentar kita akan tersungkur di kaki salib Tuhan dan sebelum kita membawa hidup kita rendah di kaki salib Tuhan terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose 2:2.

Kolose 2:2
(2:2) supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,

Dalam perjuangan yang berat Rasul Paulus melayani sidang jemaat Tuhan.
Adapun tujuan dari perjuangan yang berat itu:
-     Supaya hati mereka (sidang jemaat) terhibur.
-     Supaya mereka (sidang jemaat) bersatu dalam kasih.

Kemudian dampak positif terhibur dan bersatu dalam kasih:
a.   Sidang jemaat memperoleh segala kekayaan.
b.   Sidang jemaat memperoleh keyakinan pengertian.
c.   Sidang jemaat mengenal rahasia Allah.

Keterangan: SIDANG JEMAAT MENGENAL RAHASIA ALLAH.
Adapun rahasia Allah yaitu Kristus.
Kolose 2:3
(2:3) sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.

Di dalam pribadi Yesus Kristus tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.

Lebih jauh kita melihat.
1 Korintus 1:24
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Untuk mereka yang dipanggil Kristus adalah hikmat Allah, baik bagi orang Yahudi maupun bagi bangsa kafir.

Sekarang, lanjut pada ayat 30.
1 Korintus 1:30
(1:30) Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.

Kegunaan dari hikmat ialah: Membenarkan, menguduskan dan menebus kita semua.
Itu kegunaan dari pada hikmat.

Segera saja kita melihat hikmat Salomo.
1 Raja-Raja 3:12
(3:12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.

Tuhan memberikan kepada Salomo hati yang penuh hikmat dan pengertian.

1 Raja-Raja 3:23-27
(3:23) Lalu berkatalah raja: "Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup."
(3:24) Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.
(3:25) Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."
(3:26) Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"
(3:27) Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."

Di sini kita melihat, dengan hikmat Salomo dapat mengetahui siapa ibu dari anak yang masih hidup itu, sekalipun Salomo tidak melihat peristiwa yang terjadi menimpa kedua perempuan yang sedang bermasalah tersebut.

1 Raja-Raja 3:11
(3:11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,

Pendeknya; dengan hikmat dan pengertian yang dimiliki oleh Salomo, maka hukum yaitu keadilan dan kebenaran ditegakkan.
Kesimpulannya; hikmat dan pengertian sangat berguna dan sangat dibutuhkan oleh setiap orang.

1 Raja-Raja 3:9
(3:9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"

Jadi tanpa hikmat dan pengertian seseorang tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Saya tandaskan, tanpa hikmat dan pengertian maka seseorang akan mengalami tekanan yang berat seperti perempuan yang satu yaitu ibu dari anak yang masih hidup dia menghadapi kebebalan, kebengisan, kekejaman, dan penindasan oleh karena kelicikan dari perempuan yang lainnya yaitu ibu dari anak yang sudah mati tersebut.

Jadi kalau seseorang tidak memiliki hikmat, ia akan mengalami tekanan yang begitu hebat oleh karena penindasan, oleh karena kelicikan, oleh karena kebebalan, oleh karena situasi pergumulan yang begitu berat, jadi hikmat.
Sebelum kedua perempuan ini menyerahkan permasalahannya kepada hikmat, kedua perempuan tersebut penuh dengan masalah, yang satu mempersalahkan, yang satu membenarkan diri. Di dalam menghakimi seseorang akan menuduh dan membela (mempersalahkan dan membela diri) dan itu akan menimbulkan suatu tekanan yang begitu berat, maka betul-betul setiap orang, gereja Tuhan sangat membutuhkan hikmat dari Tuhan, karena hikmat itu sangat berguna, karena hikmat dan pengertian itu dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.

1 Raja-Raja 3:18-22
(3:18) Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan ini pun melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama kami dalam rumah, hanya kami berdua saja dalam rumah.
(3:19) Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya.
(3:20) Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku.
(3:21) Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan."
(3:22) Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.

Ketika kedua perempuan tersebut membawa perkara mereka kepada Salomo mereka bertengkar hebat, saling menuduh, saling mempersalahkan, saling menghakimi, saling membela diri.
Kalau mengalami situasi yang sulit disitu akan ada tekanan yang hebat, jadi ketika terjadi perselisihan, terjadi pertengkaran maka otomatis disitu akan ada suatu tekanan yang hebat.

Akhir-akhir ini keadaan dunia ini sudah semakin tidak menentu, gonjang-ganjing, kasih sudah semakin dingin, pekerjaan dari Iblis/setan sudah semakin terlihat sekali, maka mengahadapi situasi yang sulit seperti ini diperlukan hikmat, kalau tidak maka orang bodoh akan mengalami tekanan yang begitu berat. Kalau disekitar kita ada orang bebal maka untuk menghadapi orang seperti ini dibutuhkan hikmat kalau tidak kita akan mengalami tekanan yang begitu berat. Kebodohan menghadapi kebebalan, kebodohan menghadapi kebengisan, kebodohan menghadapi ganasnya dunia, kebodohan mengahadapi kenajisan dan kejahatan akan mengalami tekanan yang begitu berat, maka anak-anak Tuhan (gereja Tuhan) sangat membutuhkan hikmat dan pengertian dari sorga.

Kita lihat dulu.
Kejadian 3:11-13
(3:11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
(3:12) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
(3:13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

Saudaraku, di sini kita melihat Adam dan Hawa mengalami tekanan yang berat karena mereka terperdaya oleh kelicikan ular, sehingga Adam dan Hawa saling mempersalahkan, saling menuduh, saling membela diri.

Kejadian 3:15-17
(3:15) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
(3:16) Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

Adapun tekanan yang berat itu, antara lain: terjadi permusuhan antara perempuan dan ular itu, bahkan keturunan dari pada perempuan dengan ular itu sampai selama-lamanya.
Kemudian tumit akan meremukkan kepala  ular, sebaliknya kepala ular akan memagut tumit, berarti di situ akan mengalami tekanan berat.

Tidak berhenti sampai di situ, dari pihak Hawa (istri); susah payah waktu mengandung dan melahirkan anak, itu juga merupakan tekanan berat.
Kemudian dari sisi Adam (suami); susah payah saat mencari rezeki (mencari nafkah) untuk mencukupi kebutuhan keluarga, itu juga merupakan tekanan yang berat.
Kenapa Adam dan Hawa mengalami tekanan berat? Karena tidak memiliki hikmat dan pengertian saat menghadapi kelicikan dari pada setan.

Itu sebabnya tadi saya katakan orang bodoh menghadapi kelicikan, orang bodoh menghadapi kebebalan, kebringasan, keganasan akan mengalami tekanan yang berat.
Akhirnya Adam dan Hawa juga mengalami tekanan yang berat, karena ketika ular itu memperdaya Adam dan Hawa mereka tidak dengan hikmat dan pengertian dari sorga, akhirnya mereka terperdaya.
Itulah yang terjadi pada akhir zaman Adam dan Hawa di taman Eden.

Kemudian, sekarang kita lihat pada zaman akhir.
Wahyu 11:2
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Pada zaman akhir gereja Tuhan juga akan mengalami tekanan yang berat dari antikris, kalau tidak memiliki hikmat dan pengertian dari sorga.

Wahyu 13:16-17
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

 “Tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.”
Pendeknya, roh antikris adalah roh jual dan beli sehingga tidak ada seorang pun dapat menjual dan membeli selain dari pada mereka yang menerima tanda atau cap materai dari antikris di tangan kanan atau di dahi mereka.

Wahyu 13:18
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Yang terpenting di sini adalah hikmat. Barangsiapa memiliki pengertian dia dapat menghitung bilangan binatang itu. Adapun bilang binatang itu ialah 666 (enam ratu enam puluh enam).

Maka sekali lagi saya tandaskan, hikmat dan pengertian dari sorga sangat berguna bagi anak-anak Tuhan untuk menghadapi segala perkara, mengahadapi kebringasan binatang buas, menghadapi situasi yang sulit karena pekerjaan Iblis (Setan) sampai nanti pada akhir zaman akan menghadapi roh antikris, roh jual dan beli. Yang terpenting adalah hikmat, untuk dapat menghitung bilangan binatang itu. Kalau tidak, anak-anak Tuhan akan tertindas, akan mengalami tekanan yang begitu berat oleh karena aniaya antikris.

Praktek hikmat:
1 Raja-Raja 3:24
(3:24) Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.
Pada saat memberi keputusan Salomo menggunakan sebilah pedang tajam.

Ibrani 4:12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun.
Sebagai bukti: ia menusuk amat dalam sampai memisahkan antara lain; jiwa dan roh, sendi-sendi dan sum-sum, ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati, artinya; dapat menyucikan dosa yang tidak dapat terlihat oleh mata manusia.
Jadi dosa yang bercokol di tiga perkara tersebut tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi pedang tajam itulah firman Allah dia hidup, dia kuat, dia menusuk amat dalam sehingga dapat mengoreksi dosa yang bercokol di tempat dimana manusia tidak dapat melihat dosa itu.
Sama seperti hikmat Salomo dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, dia dapat menimbang-nimbang perkara oleh karena hikmat dan pengertian, sekalipun dia tidak melihat peristiwa ketika kedua perempuan itu bermasalah.

Ibrani 4:13
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Jadi tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan Tuhan, segala sesuatu terbuka di depan mata Tuhan, maka semua orang harus memberi pertanggungan jawab kepada Tuhan.
Orang yang memberi pertanggungan jawab kepada Tuhan adalah orang yang rela, orang yang mau memberi diri disucikan oleh hikmat dan pengertian, yaitu pengajaran salib.
Tadi kegunaan hikmat; menguduskan, membenarkan, dan menebus.

Sekarang kita kembali memperhatikan...
1 Raja-Raja 4:29-31
(4:29) Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut,
(4:30) sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.
(4:31) Ia lebih bijaksana dari pada semua orang, dari pada Etan, orang Ezrahi itu, dan dari pada Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya.

Allah memberikan hikmat dan pengertian yang luas kepada Salomo seperti dataran pasir di tepi laut, tidak ada seorang pun yang dapat menghitung dataran pasir di tepi laut, seperti itulah hikmat Salomo.
Hikmat dan pengertian dari sorga tidak terbatas dan, tidak bisa diukur oleh akal pikiran manusia, seperti itulah hikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada Salomo.

Kita lihat buktinya lebih jauh.
1 Raja-Raja 4:32-33
(4:32) Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.
(4:33) Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan.

Saudaraku, oleh hikmat dan pengertian yang begitu luar biasa Salomo menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.
Tidak berhenti sampai di situ, juga Salomo bersajak atau berbicara tentang tabiat-tabiat dari beberapa perkara, antara lain:
1.   Salomo berbicara tentang tabiat pohon aras di gunung Libanon.
Kalau kita perhatikan mengenai pohon aras di gunung Libanon digunakan untuk membangun atau mendirikan bait suci….1 Raja-raja 5
Kemudian kalau kita berbicara tentang pohon-pohonan maka pohon itu terdiri dari batang (pokok), carang, daun, dan buah-buahnya.
Yesus adalah pokok anggur yang benar dan kitalah carang-carangnya. Jadi kalau berbicara pohon berarti berbicara tentang persekutuan antara carang dengan pokok, berbicara tentang persekutuan yang indah antara tubuh dengan kepala (Kristus sebagai kepala) juga ada persekutuan antara carang dengan carang (antara tubuh dengan tubuh).
Pendeknya, dengan hikmat ada suatu persekutuan yang indah antara tubuh dengan kepala (antara carang dengan pokok), antara carang dengan carang (persekutuan dengan sesama) terjadi suatu persekutuan yang indah. Semua itu bisa dibicarakan oleh karena hikmat dan pengertian dari sorga, kalau itu dinyatakan oleh Tuhan kepada seorang hamba Tuhan.
Sampai pada akhirnya gereja Tuhan bagaikan pohon aras dari Libanon, digunakan untuk mendirikan bait suci (tubuh Kristus yang sempurna).
Daud tidak sempat membangun bait suci karena selama hidupnya berperang menghadapi Filistin. Jadi yang membangun bait suci adalah orang yang memiliki hikmat dan pengertian.

2.   Salomo juga berbicara tentang tabiat hisop yang tumbuh di dinding batu.
Hisop -> hamba Tuhan yang digunakan sebagai alat pendamaian.
Tabiat dari pada hisop dia sanggup menyerap darah sebanyak-banyaknya, itu sebabnya hisop sangat penting sekali untuk digunakan sebagai alat kemuliaan, sebagai alat pendamaian.
Tugas dari seorang imam besar adalah untuk memperdamaikan dosa manusia, maka tabiat dari seorang hamba Tuhan dia harus menyerap darah sebanyak-banyaknya, harus rela berdarah-darah. Dan itu diceritakan oleh hikmat dan pengertian yang dimiliki oleh Salomo.
Dan malam ini juga harus saya sampaikan untuk menjadi alat pendamaian, (memperdamaikan dosa manusia) maka kita harus menyerap darah sebanyak-banyaknya, menjadi korban terjadi penumpahan darah. Malam ini sudah diceritakan oleh hikmat dan pengertian itu sendiri.
Jadi, semakin jelas, kalau tidak ada hikmat dan pengertian, kita akan mengalami tekanan berat, oleh kebengisan, kebringasan binatang buas (daging), oleh kelicikan dari pada ular (si jahat dan si najis), belum lagi dunia dan arusnya.
Kemudian hisop adalah tumbuhan yang lembut sekali, inilah tabiat dari seorang hamba Tuhan yang dijadikan sebagai alat pendamaian, lemah lembut dan rendah hati.
Dengan hikmat dan pengertian dari sorga juga tabiat hisop ini disampaikan di tengah-tengah Ibadah Doa Penyembahan malam ini kepada kita. Pendeknya, tumbuhan yang sangat  lembut dapat menyerap darah sebanyak-banyaknya.
Tuhan bermurah hati supaya kita jangan mengalami tekanan berat karena kejahatan, karena kenajisan juga oleh karena dunia dan arusnya, termasuk oleh bringasnya binatang buas (daging).
Saya juga bersyukur kepada Tuhan oleh karena hikmat, walaupun hikmat itu tidak sedalam Salomo, tetapi dengan hikmat itu saya terlepas dari tekanan berat.

3.   Salomo juga berbicara tentang hewan, berarti binatang yang berkaki empat dan berkaki dua.
Saudaraku, binatang berkaki empat dan berkaki dua terdiri dari antara lain:
-     Berkuku belah dua dan memamah biak -> binatang yang tidak haram, berarti boleh dikonsumsi.
-     Berkuku belah dua tetapi tidak memamah biak, artinya; melayani sesuai karunia-karunia Roh Kudus, dan jabatan-jabatan yang dipercayakan Tuhan, tetapi tidak mau sangkal diri dan tidak mau memikul salibnya (tidak menjadi pelaku firman).
-     Memamah biak tetapi tidak berkuku belah dua dan berselah panjang, artinya; mengerti firman tetapi tidak mau melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia, sesuai dengan jabatan-jabatan yang dipercayakan Tuhan.

Binatang yang haram adalah berkuku belah dua tetapi tidak memamah biak atau sebaliknya memamah biak tetapi tidak berkuku belah dua, itu binatang yang haram, najis, tidak layak melayani Tuhan.
Supaya apa yang kita persembahkan tidak menjadi haram dan tidak menjadi najis di hadapan Tuhan.
Berkuku belah dua berarti melayani sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang dipercayakan Tuhan, kemudian memamah biak berarti merenungkan firman Tuhan siang dan malam, seperti lembu sapi siang hari makan rumput, malam hari dikunyah kembali sampai mendapatkan sari-sarinya, sampai firman mendarah daging, itu disampaikan oleh hikmat dan pengertian dari Salomo.

4.   Kemudian, Salomo juga berbicara tentang tabiat dari burung-burung di udara.
Matius 6:26
(6:26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Perhatikan kalimat “Pandanglah burung-burung di langit” artinya; senantiasa memperhatikan perkara-perkara di atas yaitu perkara-perkara yang rohani, berarti senantiasa memperhatikan ibadah dan pelayanan yaitu kegiatan roh.
Kemudian tabiat yang kedua dari burung di udara tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, artinya: tidak sibuk dalam perkara yang lahiriah, tidak sibuk dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalam dunia ini.
Oleh karena hikmat dan pengertian kita mengenal tabiat dari burung-burung di udara.
Saya ulangi perhatikan perkara di atas, perkara rohani itulah ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
Kalau kita memahami ini maka jaminannya adalah diberi makan oleh Bapa di sorga, artinya; dipelihara oleh Tuhan.
Manusia adalah ciptaan yang paling mulia dari segala ciptaan-Nya, bahkan manusia lebih berharga dari para malaikat di sorga, apa buktinya? Yesus sampai menyerahkan diri-Nya, rela berkorban di atas kayu salib (menyerahkan segenap hidup-Nya), darah-Nya tercurah untuk manusia berdosa, malaikat tidak membutuhkan darah karena dia makhluk roh, zat roh.

5.     Salomo juga berbicara tentang tabiat dari binatang melata.
Binatang melata berarti binatang yang merayap di darat dengan menggunakan perut, antara lain: cacing, ulat, dan ular, yang menjadi makanan ular adalah debu tanah.
Debu tanah -> manusia yang hina karena dosa, maka dengan pengertian ini kita lebih berhati-hati dengan tabiat dari pada binatang melata.
Saya kira dengan hikmat cukup memberi suatu pengertian yang luar biasa, supaya kita terhindar dari binatang melata.
kalau manusia tidak memiliki roh Allah sama dengan debu tanah, manusia seperti ini akan ditunggangi oleh roh jahat dan roh najis.
Tubuh berasal dari tanah, tetapi roh berasal dari Tuhan, maka kalau tubuh tanpa roh menjadi sasaran empuk dari pada iblis atau setan. Sungguh kita bahagia malam ini oleh hikmat dan pengertian Salomo kita diberkati oleh Tuhan, anak-anak Tuhan tidak mengalami tekanan berat.
Tekanan berat bukan karena salib yang kita pikul, justru kalau salib itu sudah mendarah daging itu suatu kenikmatan yang luar biasa, sebab di balik salib ada kemuliaan.

Saudaraku, saya tidak bisa membayangkan andai saja kita tidak memiliki hikmat dan pengertian dari sorga entah apa jadinya, air mata tidak pernah berhenti mengalir dari mata ini, jeritan dan rintihan oleh karena pahitnya hidup, oleh karena tekanan yang begitu berat akan dialami oleh setiap anak-anak Tuhan, tetapi hikmat dan pengertian itu Tuhan berikan kepada Salomo, Tuhan berikan kepada mereka yang takut kepada Tuhan.
Salib adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah yang sangat berguna.
Kegunaan hikmat adalah menguduskan, membenarkan, menebus dan itu berlaku bukan saja bagi bangsa Yahudi tetapi juga bagi bangsa kafir, saya dan saudara. Maka hargailah hikmat dan pengertian = meninggikan korban Kristus.
Malam ini kita akan datang tersungkur di kaki salib, kita bersyukur karena Tuhan beri hikmat, kiranya firman malam ini mendarah daging, dimeteraikan oleh Roh Kudus supaya kita bebas dari tekanan berat, salib memang harus kita pikul sebagai sumber hikmat yang mengatasi segala perkara. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment