KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, April 25, 2018

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 07 APRIL 2018



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 07 APRIL 2018

STUDY YUSUF
(Seri 129)

Subtema: DIKARUNIAKAN KAIN HALUS”.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan kembali untuk melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja sebagaimana biasanya.
Juga tidak lupa saya menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan dimanapun anda berada yang sedang menyaksikan live streaming video internet, youtube, facebook, Tuhan kiranya memberkati kita sekaliannya.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja tentang Study Yusuf.
Kejadian 41:42
(41:42) Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.

Setelah Yusuf dilantik menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir, Firaun memberikan tiga perkara kepada Yusuf:
1.   Cincin materai.
2.   Kain halus atau lenan halus.
3.   Kalung emas di leher.

Keteragan: KAIN HALUS ATAU DISEBUT JUGA LENAN HALUS.
Kita awali dari Keluaran 39:27.
Keluaran 39:27
(39:27) Dibuat merekalah kemeja dari lenan halus, buatan tukang tenun, untuk Harun dan anak-anaknya,

Pakaian atau kemeja imam-imam terbuat dari lenan halus.

Wahyu 19:7-8
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Di sini kita lihat, pakaian mempelai wanita Tuhan juga terbuat dari lenan halus.
Lenan halus adalah perbuatan-perbuatan yang benar dan adil dari orang-orang kudus.
Kesimpulannya; kemeja (imam-imam) adalah kehidupan suci dengan perbuatan-perbuatan yang benar dan adil.

Keluaran 28:2-4
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
(28:3) Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku.
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.

Memegang jabatan imam (melayani Tuhan) itu merupakan perbuatan-perbuatan yang benar dan adil dari orang-orang kudus.
Jadi perbuatan-perbuatan yang benar dan adil dari orang-orang kudus, itulah orang-orang yang memegang jabatan imam, melayani Tuhan.

1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Jadi setelah ditarik dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib tujuannya, untuk memberitakan kabar yang besar kepada orang-orang berdosa, untuk membawa mereka kepada Tuhan. Itulah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus, dari orang-orang yang melayani Tuhan.

Sebutan dari orang-orang yang melayani Tuhan, ini harus diketahui, antara lain:
a.   Bangsa yang terpilih.
Berarti, orang-orang yang dikhususkan bagi Tuhan.
b.   Imamat yang rajani.
Berarti, melayani dengan kuasa dari sorga.
Yesus lahir untuk menjadi Raja, Dia datang ke dunia untuk memberi kesaksian tentang kebenaran.
c.   Bangsa yang kudus.
Berarti, terpisah dari dunia dan terpisah dari dosa.
d.   Umat kepunyaan Allah sendiri.

Sekarang kita lihat ...
Titus 2:14-15
(2:14) yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
(2:15) Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

Orang-orang yang melayani Tuhan (imamat kudus) bangsa yang terpilih rajin berbuat baik.
Rajin berbuat baik maksudnya ialah memberitakan salib Kristus yang berkuasa untuk membebaskan manusia dari kejahatan. Itulah perbuatan-perbuatan yang benar dan yang adil dari orang-orang kudus, dari orang-orang yang melayani Tuhan. Itulah lenan halus.

Jadi kita ditarik dari kegelapan selanjutnya berada dalam terang, menjadi imamat rajani.
Tujuannya hanya satu untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah (karya Allah terbesar), itulah salib di Golgota berkuasa untuk membebaskan manusia dari kejahatan selanjutnya dibawa kepada Tuhan.

Kita lihat lebih rinci tentang kejahatan manusia di dalam Yesaya 43:20-21.
Yesaya 43:20-21
(43:20) Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku;
(43:21) umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku."

Pengajaran salib yang disampaikan, yang diberitakan oleh orang-orang kudus berkuasa untuk membebaskan, yaitu:
-     Binatang hutan -> kepada manusia daging.
Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging tidak memikirkan hal-hal yang dari roh, tidak memikirkan perkara di atas, perkara rohani yaitu ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
Tapi dengan memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah atau menyampaikan pengajaran salib berkuasa untuk membebaskan binatang hutan, yaitu: manusia daging.
-     Serigala.
Serigala -> roh-roh jahat.
Pekerjaan dari pada roh-roh jahat adalah untuk memisahkan manusia dari Tuhan = liar tidak tergembala.
-     Burung unta -> kepada dosa kenajisan.

Setelah dibebaskan dari kenajisan, dibebaskan dari dosa kejahatan, selanjutnya dibebaskan dari binatang hutan atau daging dengan segala tabiatnya, selanjutnya di sini kita melihat binatang hutan, serigala, burung unta akhirnya memuliakan Tuhan.

Ulangan 7:5
(7:5) Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis.

Pekerjaan orang yang melayani Tuhan, bukan hanya membebaskan binatang hutan, serigala, dan burung unta, tetapi juga berkuasa untuk membebaskan manusia dari segala jenis penyembahan berhala.
Jenis-jenis penyembahan berhala antara lain:
-     Tugu -> dosa kesombongan karena kedudukan dan jabatan.
-     Patung -> dosa karena bergantung kepada manusia dan kekuatannya.
Inilah dua jenis penyembahan berhala.

Selain itu;
-     Setiap mezbah harus dirobohkan, yaitu sarana atau tempat untuk mempersembahkan segala persembahan kepada berhala.
itu juga harus dirobohkan jangan mau menjadi sarana untuk penyembahan berhala, robohkan.
-     Tiang-tiang berhala dihancurkan, yaitu segala yang menopang terjadinya penyembahan berhala.
Jangan gunakan alat-alat elektronik untuk menopang penyembahan berhala, jangan gunakan uangmu, jangan gunakan apa saja yang engkau miliki sebagai tiang penopang sehingga terjadinya penyembahan berhala, itu juga harus dihancurkan.
Mezbah harus dirobohkan, tiang berhala harus dihancurkan.

Syarat untuk mengenakan pakaian putih:
Titus 2:14
(2:14) yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
(2:15) Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

Nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu.
Tadi perbuatan-perbuatan yang benar dan adil dari orang-orang kudus adalah memberitakan salib Kristus.
Selanjutnya syarat untuk mengenakan pakaian putih; nasihatilan dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu.

Mari kita lihat WIBAWA SEORANG IMAM di dalam Ulangan 14:1-2.
Ulangan 14:1-2
(14:1) "Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu; janganlah kamu menoreh-noreh dirimu ataupun menggundul rambut di atas dahimu karena kematian seseorang;
(14:2) sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi."

Ada dua syarat;
1.   Janganlah kamu menoreh-noreh dirimu.
2.   Jangan menggundul rambut di kepalamu.
Itu wibawa seorang imam.

Kita akan melihat dua hal ini.
Tentang: JANGAN MENOREH-NOREH TUBUHMU = jangan menggoresi kulit tubuh.
Sekarang ini bukan hanya laki-laki saja yang menoreh-noreh tubuh (menggoresi tubunya) dihari-hari terakhir ini perempuan juga sudah menggoresi tubuhnya dengan tinta itulah yang disebut dengan tato. Menurut dunia itu adalah suatu wibawa, tapi dalam Tuhan tidak.

Imamat 21:5
(21:5) Janganlah mereka menggundul sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya, dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya.
Jangan menggoresi tubuhnya karena seorang imam (pelayan Tuhan) harus hidup di dalam kekudusan.

Sekarang kita mengadakan suatu study perbandingan.
2 Korintus 3:1-3
(3:1) Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
(3:2) Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Yang Tuhan mau supaya menjadi surat Kristus, surah pujian, berarti firman Allah itu telah mendarah daging karena firman Allah itu dimateraikan oleh Roh Kudus di dalam loh-loh daging dan ditukik di dalam hati, itu yang Tuhan mau.
Jadi wibawa seorang imam itu adalah kekudusannya, jangan terlihat perbuatan-perbuatan yang tidak baik = mencoreng, merusak kulit tubuh.
Jadi dari perbuatan-perbuatan itulah terlihat sikap seseorang itulah pakaian dari seorang imam.

Jadi kulit tubuh tidak boleh digoresi dengan perbuatan yang tidak baik tapi biarlah kulit tubuh ini digoresi oleh firman Allah, tapi bukan lagi digoresi dengan tinta, melainkan dimateraikan (ditulis) oleh Roh Tuhan pada loh-loh daging dan ditukik dalam hati kita masing-masing, supaya menjadi kesaksian.
Itulah wibawa seorang imam.

2 Korintus 3:6-8
(3:6) Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
(3:7) Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
(3:8) betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!

Melayani dengan wibawa berarti menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian yang baru disebut juga dengan pelayanan roh.
Sedangkan pelayanan tubuh sama seperti huruf-huruf yang tertulis pada loh-loh batu, itu mematikan, tidak berkuasa sebab bersifat lahiriah
Kalau ibadah kita hanya dijalankan secara lahiriah tidak berkuasa dan tidak ada wibawanya, yang Tuhan mau kita menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, disebutlah dengan pelayanan roh, bukan lagi pelayanan tubuh yaitu huruf-huruf yang tertulis pada dua loh batu, tetapi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru.
Huruf itu mati tapi bisa diterangi dengan roh Tuhan itulah pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, sebab itu jangan melayani secara rutinitas saja, jangan melayani hanya bersifat lahiriah saja tapi betul-betul menjadi kesaksian yang berkuasa, itu wibawa seorang imam. Berwibawa berarti dihargai.

Tentang: MENGGUNDUL RAMBUT DI KEPALA.
Ini terjadi karena kematian seseorang, sebetulnya hal ini tidak diperbolehkan.
Kesedihan membuat seseorang menjadi putus asa atau putus pengharapan, akibatnya:
-     Kerajinan menjadi kendor.
-     Lalai dalam mempergunakan karnia-karunia Roh Kudus, juga lalai dalam mempergunakan jabatan-jabatan yang dipercayakan Tuhan.
Itu akibat kesedihan, sebab itu seorang imam dilarang menggundul rambut kepala karena kematian seseorang.
Berarti apabila seseorang melayani Tuhan tidak boleh larut dalam kesedihan, kemudian tidak boleh terjebak dengan situasi, keadaan, kondisi yang ada. Bangkitlah, itu wibawa dari seorang imam.
Kalau melayani tanpa gairah (lemas-lemas) bagaimana orang mempercayai dirinya untuk dilayani?

1 Korintus 11:3-4
(11:3) Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
(11:4) Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.

Kalau lalai dalam mempergunakan karunia-karunia Roh Kudus, lalai dalam mempergunakan jabatan-jabatan yang dipercayakan Tuhan karena larut dalam kesedihan sama artinya menghina Kristus sebagai kepala.
Ada yang dipercaya sebagai pemimpin pujian, ada yang dipercaya pembaca firman, singer, kolektan, pemain musik, guru sekolah minggu, infocus, multimedia, pengetikan kotbah, pengeditan kotban, live streaming (video internet) youtube dan facebook, tidak boleh larut dalam kesedihan, karena kalau larut dalam kesedihan dia lalai mempergunakan karunia-karunia Roh Kudus yang dipecayakan oleh Tuhan, dia lalai mempergunakan jabatan-jabatan yang dipercayakan oleh Tuhan = menghina Kristus yang adalah kepala gereja.
Banyak orang tidak menyadari bahwa kesedihan yang berlarut-larut dan terjebak dengan situasi yang ada, sama dengan menghina Kristus yang adalah kepala. Ini harus menjadi perhatian kita mulai dari malam ini dan selanjutnya, apapun yang terjadi tidak boleh larut dalam kesedihan,oleh sebab itu melayani harus dengan wibawa.

1 Petrus 2:3-5
(2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
(2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
(2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Saudaraku, biarlah kita semuanya menjadi batu hidup.
Batu hidup -> pelayan-pelayan Tuhan (hamba-hamba Tuhan) yang berwibawa tidak larut dalam kesedihan, tidak putus asa dan tidak terjebak dengan situasi dan keadaan yang ada…………Haleluya…….
Tujuannya adalah untuk pembangunan suatu rumah rohani. Ada rumah secara fisik ada juga rumah Tuhan secara rohani. Batu hidup digunakan untuk pembangunan rumah Tuhan/ rumah rohani.
Tadi kita ditarik dari kegelapan selanjutnya berada dalam terang yang ajaib, tujuannya adalah untuk memberitakan perbuatan yang besar dari Allah yaitu: memberitakan Yesus yang disalibkan yang berkuasa untuk membebaskan manusia dari kejahatan untuk menjadi manusia rohani(bangunan rohani), itulah fungsi batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani.

Perhatikan syarat-syarat tadi, yaitu; dengan meyakinkan orang lain dengan segala wibawa.
Sebab itu tubuh jangan digoresi dengan sesuatu yang tidak baik jadilah surat Kristus yang dapat dibaca dan dikenal oleh setiap orang. Kemudian rambut di kepala jangan digundul, jadilah batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani.

Wahyu 7:9
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Jadi  orang yang melayani Tuhan, orang yang berdiri di hadapan takhta kasih karunia harus memakai pakaian putih itulah yang disebut lenan halus.

Wahyu 7:14
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Jadi melayani Tuhan dengan mengenakan pakaian putih itulah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus, menghargai korban Kristus.
Supaya pakaian itu tetap terjaga (tetap putih) berarti harus menghargai bahkan meninggikan korban Kristus.

1Petrus 2:10
(2:10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Perlu untuk diketahui; kalau kita dipercaya untuk melayani Tuhan (memberitakan perbuatan besar dari Allah) itu karena belas kasihan, karena kemurahan hati Tuhan.
Melayani Tuhan semata-mata bukan karena kekuatan, bukan karena kemampuan, bukan karena kecakapan, bukan karena kepintaran seseorang tetapi oleh karena belas kasihan.

Wahyu 19:8
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Dikaruniakan berarti melayani karena kepercayaan Tuhan, sebab itu hargailah kepercayaan Tuhan, jangan sebentar rajin sebentar kendor. Giatlah selalu dalam melayani Tuhan.
Ukuran untuk menjadi kepercayaan bukan diukur menurut kebenaran diri sendiri, melainkan menurut ukurannya Tuhan, jadi jangan ada orang merasa lebih baik, lebih benar, lebih suci. Pendeknya jangan ada yang bermegah atas dirinya sendiri.
Semua karena belaskasihan, jadi jangan ada di antara kita sebentar kendor sebentar rajin, hargai kepercayaan Tuhan sampai Tuhan datang pada kali yang kedua. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment