KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, April 20, 2018

IBADAH KEBANGKITAN YESUS KRISTUS, 01 APRIL 2018




IBADAH KEBANGKITAN YESUS KRISTUS, 01 APRIL 2018

Subtema: KEBANGKITAN KRISTUS, KITA, DAN TUBUH.

Shalom saudaraku.
Salam sejahtera bagi kita, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan hati-Nya besar, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan memperingati Kebangkitan Yesus Kristus 2018 tahun yang lalu. Kita bersyukur, Ibadah Raya Minggu sekaligus Kebangkitan Yesus Kristus, nanti disertai dengan perjamuan suci.
Juga saya menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba Tuhan, yang senantiasa mengikuti livestreaming, video internet, youtube, facebook, dimanapun anda berada kiranya  Tuhan memberkati kita sekaliannya.

Mari kita segera memperhatikan firman untuk Ibadah Kebangkitan Yesus Kristus dari Filipi.
Filipi 3:10
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

Rasul Paulus berkata; “Yang ku kehendaki ialah: mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya, dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dan menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya”. Puji Tuhan

Roma 6:5
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Jika kita satu di dalam kematian-Nya, tentu kita juga satu di dalam kebangkitan-Nya. Namun untuk sampai kepada pengalaman kematian dan kebangkitan, diawali dengan persekutuan dalam penderitaan-Nya, yaitu sengsara salib.

Matius 16:21
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Perhatikan kalimat; “Yesus Kristus harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan, lalu dibunuh (mati), dan dibangkitkan pada hari yang ketiga”. 
Yesus memberitahukan tentang penderitaaan-Nya dan kematian-Nya, serta kebangkitan-Nya kepada murid-murid.

Matius 16:24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Pembagian dari kalimat pada ayat 24 dan 25,
a. Menyangkal dirinya, memikul salibnya = persekutuan di dalam penderitaan-Nya.
b. Kehilangan nyawanya = mati (dibunuh).
c. Ia akan memperolehnya = hidup (bangkit).
Dengan menyatakan atau menceritakan perkara ini kepada 12 murid, menunjukkan bahwa, Yesus adalah Alfa dan Omega.

Wahyu 1:8
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Yesus berkata kepada Rasul Yohanes dalam suatu penglihatan di pulau Patmos; “Aku adalah Alfa dan Omega”. Kemudian diikuti dengan kalimat; Yang ada, dan yang sudah ada, dan yang akan datang”.

Lebih rinci
Wahyu 1:17-18
(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
(1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Yesus kembali berkata kepada Rasul Yohanes; “Aku adalah yang awal dan yang akhir sama dengan Alfa dan Omega. Kemudian diikuti dengan kalimat;Yang hidup, Aku telah mati, namun lihat Aku hidup. Pembagian kalimat berikutnya ini;
- Yang hidup  = yang ada.
- Aku telah mati = yang sudah ada.
- Aku hidup = yang akan datang.
Sekarang kita akan melihat pengalaman Yesus sebagai; Yang hidup, Aku telah mati, namun lihatlah Aku hidup.

Keterangan: YANG HIDUP ->  Hidup yang pertama = YANG ADA.

Matius 16:21
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Dalam HIDUP YANG PERTAMA, Yesus banyak menanggung penderitaan dari tua-tua, orang Yahudi, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat.
Pertanyaannya; Siapa tua-tua?
Tua-tua adalah orang yang sudah banyak makan asam garam, yaitu tentang KASIH ALLAH ditengah-tengah ibadah dan pelayanan.
pertanyaannya; Siapa imam-imam kepala?
Imam-imam kepala; ini menunjuk kepada orang-orang yang sudah melayani Tuhan, bahkan telah menguasai segala KEGIATAN ROH.
Pertanyaan berikutnya; Siapa ahli-ahli Taurat?
Ahli-ahli Taurat; menunjuk kepada orang yang mengerti bahkan menguasai seluk-beluk HUKUM TAURAT, tetapi tidak menjadi pelaku.

1Petrus 2:6-7
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

Batu yang mahal telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, artinya: Yesus banyak menanggung penderitaan dari pihak tukang-tukang bangunan.
Tikang-tukang bangunan -> Tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat. Tukang-tukang bangunan/ ahli dalam membangun Bait Allah, umat Tuhan (sidang jemaat), tetapi justru mereka yang menyalibkan Yesus Kristus.

1 Petrus 2:8
(2:8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.

Mereka (tua-tua, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat) tersandung pada salib Kristus. Berarti menolak untuk dua hal, yaitu:
1.   Menolak untuk dikoreksi = menolak penyucian dosa.
2.   Menolak untuk berkorban di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Saudaraku, ibadah berarti, membawa segala korban, untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Dimulai dari hati, pikiran, perasaan, tenaga, waktu, harta, kekayaan, dan uang, semuanya harus dipersembahkan sebagai korban untuk Tuhan. Tetapi kenyataannya mereka tersandung terhadap salib Kristus.

Itu sebabnya, Yesus dalam hidup yang pertama (yang ada) menanggung banyak penderitaan dari tukang-tukang bangunan.

PERTANYAANNYA, APA YANG MENYEBABKAN MEREKA (TUKANG BANGUNAN) TERSANDUNG?
Mereka tidak taat dan tidak percaya kepada pengajaran firman Allah yang benar... 1 Petrus 2:8
Saudaraku, Yesus Kristus adalah firman Allah yang hidup, Dialah roti hidup, roti yang turun dari sorga.

Yohanes 6:26
(6:26) Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Orang banyak mengikuti dan mencari Yesus karena mujizat lima roti dan dua ikan. Mereka mencari Yesus bukan untuk ajaran yang benar, tetapi karena mereka telah merasakan mujizat lima roti dan dua ikan, mereka makan sampai kenyang.

Yohanes 6:27
(6:27) Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Yesus berkata kepada orang banyak; “Bekerjalah bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang dapat bertahan  sampai pada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepada mu”. Menunjuk roti hidup, roti yang turun dari sorga, berarti melayani  salib bukan perut.

Yohanes 6:28
(6:28) Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"

Setelah mendengar itu, orang banyak bertanya kepada Yesus; “Apakah yang harus kami perbuat supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?”

Lalu kita lihat jawab Yesus,
Yohanes 6:29
(6:29) Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Jawab Yesus kepada orang-orang banyak; “Hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” Pendeknya: Taat kepada firman Allah yang benar, yaitu; PENGAJARAN SALIB. Itulah kehendak Allah.

Yohanes 6:30;38
(6:30) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Saudaraku, Yesus diutus ke bumi untuk melakukan kehendak Allah Bapa yaitu untuk disalib, bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri. Inilah kehendak Allah yang harus kita lakukan.

Sekarang kita lihat respon mereka terhadap ajaran yang benar itu
Yohanes 6:41
(6:41) Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga."

Orang banyak (orang Yahudi) bersungut-sungut. Bersungut-sungut berarti tidak taat pada firman Allah, menolak ajaran yang benar, yaitu pikul salib yang adalah kehendak Allah Bapa.

Selanjutnya kita akan melihat pada,
Yohanes 7:16-18
(7:16) Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
(7:17) Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
(7:18) Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

Pendeknya, Yesus melakukan kehendak Allah, yaitu: sangkal diri dan pikul salib, bukan untuk mencari hormat bagi diri-Nya melainkan mencari hormat bagi Dia yang mengutus.

Yohanes 7:19
(7:19) Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"
Orang-orang Yahudi berusaha membunuh Yesus, karena mereka tidak melakukan hukum Taurat.
Kelemahan dari hukam Taurat: tidak sempurna dalam KASIH.

Banyak diantara kita menolak untuk berkorban, tidak taat pada ajaran yang benar. Itu suatu kekeliruan yang besar sekali.

Yohanes 7:20
(7:20) Orang banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha membunuh Engkau?"

Jawaban dari orang banyak (orang-orang Yahudi); “Engkau kerasukan setan. Siapakah yang berusaha membunuh Engkau?”. Sejak Yesus menyatakan kehendak Allah Bapa (pengajaran salib), Orang-orang Yahudi berani memberontak, membantah, terjadi pertentangan hebat-hebatan. Kalau misalnya berbicara tentang hal-hal yang lahiriah, berkat-berkat, tanda-tanda heran, muzizat, banyak orang kristen bahagia. Tetapi ketika kebenaran yang sejati, kehendak Allah dinyatakan, ooh… daging mulai bersuara. Demikianlah bangsa Israel (orang Yahudi) sejak kehendak Allah dinyatakan, firman Allah yang benar dinyatakan, pertentangan besar-besaran terjadi. Itu bisa dilihat dari perkataan mereka. “Engkau kerasukan setan, siapa yang berusaha membunuh Engkau?”. Yesus tau isi hati. Manusia hanya bisa melihat apa yang ada di depan mata, tapi Tuhan melihat hati. Tapi karena mereka tidak mau berubah, maka mereka memberontak. Andai kata mereka mau berubah, pemberontakan tidak ada.

Sekali lagi, Yesus memberitakan kehendak Allah sebagai firman yang Allah yang benar, sejak itu orang-orang Yahudi menolak, bertentangan dengan Yesus = tidak taat terhadap firman Allah.
Oleh karena penolakan itulah Yesus banyak menanggung penderitaan. Menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung.

Matius 16:22-23
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Disini kita melihat, Simon Petrus menolak salib sebagai ajaran yang benar, dengan demikian ia menjadi batu sandungan. Jadi orang yang menolak pengajaran salib (orang yang menolak kehendak Allah Bapa) menjadi batu sandungan.
Orang-orang Yahudi mencari Yesus karena tanda-tanda heran (mujizat lima roti, dua ikan). Mereka tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah, mereka hanya memikirkan apa yang dipikirkan manusia, yaitu: memikirkan soal makanan, minuman, dan pakaian, perkara-perkara lahiriah, berkat-berkat jasmani.
Kalau orang kristen beribadah, melayani hanya untuk hormat dan mencari perkara lahiriah lainnya, ia akan menjadi batu sandungan di tengah ibadah dan pelayanan. Pikiran Allah adalah untuk meyelamatkan manusia dari dosa, supaya manusia tidak binasa. Yesus diutus untuk melakukan kehendak Allah Bapa. Yesus mengerti rencana Allah, Dia memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah.  
Beda dengan Simon Petrus, Dia hanya memikirkan apa yang dipikirkan oleh manusia,yaitu; perkara-perkara lahiriah.

Kesimpulannya, HIDUP YANG PERTAMA, atau (YANG ADA), Yesus banyak menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung. Kita bisa melihat itu dengan gamblang, dalam Yesaya pasal 53, Dia ditikam oleh pemberontakan kita, Dia menanggung banyak penderitaan karena kesalahan kita. Disitu dilukiskan semuanya, sampai membuat hati kita hancur.

Keterangan: AKU TELAH MATI, berarti YANG SUDAH ADA.
Mati artinya: daging tidak bersuara.
Lewat Ibadah Jumat Agung, kita telah mengikuti pemberitaan firman tentang pengalaman kematian, maka dalam kesempatan ini saya tidak terlalu banyak berbicara tentang pengalaman kematian.
Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya = MATI.
Mulut tidak terbuka artinya daging tidak bersuara lagi. Sekalipun teraniaya, dicaci-maki, direndahkan, bahkan dihina, Dia tidak membalas dengan kejahatan = mulut tidak terbuka. Orang mati mau diapa-apakan pun, dia tidak akan pernah membalas = mulut tidak terbuka.
Penyaliban itu dimulai dari taman Getsemani, diawali dengan ciuman palsu, kepalsuan. Kemudian, dihadapan tiga pengadilan, Dia diolok-olok, Dia ditinju, Dia dipermainkan sebagai Raja, Dia diludahi, dan lain sebagainya, namun mulut Yesus tidak terbuka = MATI, daging tidak bersuara..

Lukas 17:37
(17:37) Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

Dimana ada mayat (bangkai), disitu berkerumun burung nazar. Artinya; oleh kematian Yesus Kristus, kita memperoleh dua sayap burung nazar yang besar. Maka saya tandaskan kembali, kalau kita satu di dalam kematian Tuhan Yesus Kristus, saya kira itu bukan suatu kerugian, itu bukan suatu kebodohan. Sebab, kalau kita satu di dalam kematian Tuhan kita Yesus Kristus, disitulah kita memperoleh dua sayap burung nazar yang besar. Kita tidak akan mempunyai kekuatan kalau tidak memiliki dua sayap burung nazar yang besar. Dalam kesempatan Ibadah Kematian (Jumat Agung) saya sudah sampaikan, untuk sampai kepada pengalaman kematian diawali dengan persekutuan dengan penderitaan-Nya, sengsara salib. Jadi, ibadah yang ditandai dengan sengsara salib, berada di jalur yang tepat untuk sampai kepada pengalaman kematian. Sehingga kalau kita satu di dalam kematian Yesus, disitulah kita memperoleh dua sayap burung nazar yang besar. Tidak ada cara lain untuk mendapatkan dua sayap burung nazar yang besar selain satu di dalam kematian Yesus Kristus. Daging tidak bersuara lagi.

Dua sayap burung nazar, itu menunjuk kehidupan yang disucikan oleh firman Allah dan diurapi oleh Roh Kudus, dan ditebus oleh darah salib Kristus. Sebab Yesus Kristus sendiri adalah burung nazar yang besar itu. Kitalah burung nazar yang kecil-kecil itu. Ayo, saya kira tidak rugi, apabila satu di dalam kematian Yesus Kristus. Sebab itu jangan lagi gunakan logika, jangan lagi pasang tarif terhadap sebuah harga diri. Itu cara manusia duniawi, berlomba-lomba dengan mulut besar. Tapi dalam Tuhan, berlomba-lomba dengan mulut tertutup, sebab Tuhan tidak melihat siapa yang pandai atau kuat.

MARI KITA LIHAT DUA SAYAP BURUNG NAZAR YANG BESAR INI, akan memberikan kekuatan yang besar dalam kehidupan kita. Apa artinya mulut besar tapi tidak memiliki kekuatan (tidak mendapatkan dua sayap burung nasar), tidak ada artinya.

Yesaya 40:29-31
(40:29) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
(40:30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
(40:31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapatkan kekuatan baru.
Mereka itu diumpamakan: rajawali yang naik terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya.
-     Mereka berlari tidak menjadi lesu.
Memang sekarang ini kita sedang berada di dalam gelanggang olahraga, gelanggang pertandingan yaitu, berlari sampai tujuan akhir (garis akhir).
-     Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Esau seorang yang pandai berburu daging, kesukaannya tinggal di padang dan menjadi lelah…Kejadian 25:30. Tetapi mereka yang terus berjalan dan mengikuti jejak salib Kristus, tidak akan menjadi lelah. Ada kekuatan sekalipun ada sandungan.

sekarang kita perhatikan; hidup kembali.
NAMUN AKU HIDUP -> HIDUP YANG KEDUA = YANG AKAN DATANG.
Ini menunjuk kepada kuasa kebangkitan Yesus Kristus.

Roma 6:5
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

Kalau kita satu di dalam kematian Yesus Kristus, maka kita juga satu di dalam kebangkitan-Nya.
- Kuasa kematian Yesus Kristus = mengubur hidup yang lama.
- Kuasa kebangkitan Yesus Kristus = hidup dalam hidup yang baru.

Kalau kematiannya benar, pasti kebangkitannya benar. Melayani tetapi tidak dalam kesucian = kebangkitan palsu. Saya harapkan, kita semua beribadah dan melayani dalam suasana kebangkitan. Jangan sampai ada kebangkitan palsu. Terlihat baik, rapi diluarnya, tapi di dalamnya, seperti kuburan yang dilabor putih, penuh dengan tulang-belulang; kejahatan dan keburukan.

Sekarang kita akan lihat TENTANG KEBANGKITAN.
Di dalam suratan 1 Korintus 15, disitu terdapat tiga hal tentang kebangkitan.
Yang pertama: KEBANGKITAN KRISTUS.
1 Korintus 15:3-4
(15:3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
(15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Yesus mati karena dosa manusia, tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Puji Tuhan.

Tanda kebangkitan Kristus;
1 Korintus 15:5-9
(15:5) bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
(15:6) Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
(15:7) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
(15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
(15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Yesus menampakkan diri  untuk membuktikan bahwa Yesus telah bangkit, maut telah dikalahkan.

Maka sebagai tanda kebangkitan Yesus Kristus, ada saksinya;
1. Kefas dan kepada dua belas murid.
2. Kepada lebih dari lima ratus saudara-saudara.
3. Kepada Yakobus dan kepada semua Rasul.
4. Ia menampakkan diri kepada Rasul Paulus.

YANG PERTAMA, menampakkan diri kepada Yakobus.
Tujuannya: supaya mereka (murid-murid) kembali memiliki iman yang benar. Dulu waktu hidup yang pertama, iman mereka masih salah. Masih kepada makanan yang tidak memberi jaminan hidup kekal.
Yakobus -> Iman.
Orang benar hidup oleh karena iman, supaya nyata kasih karunia. Iman yang benar, tidak lagi mengandalkan manusia dan kekuatannya, tidak lagi bergantung kepada hal yang lahiriah. Ibadah lahiriah itu manyakiti hati Tuhan, mulutnya memuji Tuhan, tapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani, tatapi manusia batinnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan. Padahal darah, daging tidak masuk kerajaan sorga. Yang mewarisi kerajaan sorga itu manusia batin, manusia rohani. Itulah kebangkitan.

YANG KEDUA, menampakkan diri kepada Kefas.
Tujuannya, supaya murid-murid hidup dalam pengharapan yang benar, yaitu: HIDUP SUCI. Pengharapan yang benar itu bagaikan sauh yang kuat  yang dilabuhkan sampai ke belakang tabir (Ruangan Maha Suci).
Halaman; -> iman. Sedangkan, Ruangan Suci; itu menujuk kepada pengharapan yang benar. Bagaikan sauh yang kuat dilabuhkan sampai ke Ruangan Maha Suci.

YANG KETIGA, menampakkan diri kepada Rasul Paulus.
Tujuannya, supayta murid-murid memiliki KASIH. Contoh kasih karunia, Rasul Paulus berkata; “Ia menampakkan diri juga kepada ku sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya”. Anak yang lahir sebelum waktunya berarti disebut prematur. Prematur berarti tidak berdaya, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki , tidak berdaya, tidak mampu untuk digerakkan. Berarti jabatan Rasul yang dipercayakan kepada Paulus, itu adalah kasih karunia. Itu kemurahan kepada orang yang tidak berdaya, kepada orang yang tidak mampu. Itulah kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Amen saudaraku.

Kebangkitan Yesus; menyatakan iman yang benar,  menyatakan pengharapan yang benar dalam kesucian, untuk selanjutnya melabuhkan kita sampai ke dalam Ruang Maha Suci, kebangkitan Yesus Kristus; untuk meyatakan kasih karunia, menyatakan kemurahan kepada mereka yang tidak berdaya.
-     Yakobus  -> Iman.
-     Kefas  -> Pengharapan.
-     Paulus -> Kasih.

Rasul Paulus digambarkan seperti anak yang lahir sebelum waktunya?
1 Korintus 15:9
(15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Paulus menyadari diri sebagai seorang rasul yang paling hina, karena dosa kejahatan di masa lalu. Dia seorang penganiaya dari rumah ke rumah, bahkan membunuh orang-orang yang percaya. Pendeknya, jabatan Rasul yang dipercayakan adalah kasih dan kemurahan Tuhan.

1 Korintus 15:10
(15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Rasul Paulus berkata :” Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang”
Akhirnya, Rasul Paulus menyadari hidupnya maupun jabatan rasul yang diterima semua karena kasih karunia (kemurahan).
Kemudian kita mendapatkan pengajaran rasul-rasul karena kasih karunia (kemurahan). Pengajaran rasul-rasul, berarti; tekun dalam PEMECAHAN ROTI, tekun di dalam PERSEKUTUAN, kemudian tekun dalam HAL BERDOA. Kalau dikaitkan dengan PELAJARAN TABERNAKEL itu terkena tiga macam alat di dalam RUANGAN SUCI;
1. Tekun dalam pemecahan roti, terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN; menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci.
2.  Tekun dalam persekutuan, terkena kepada PELITA EMAS; menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
3. Tekun dalam berdoa, terkena dalam MEZBAH DUPA; menunjuk kepada ketekunan dalam Doa Penyembahan.

Kalau kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok, menunjukkan bahwa kita sudah mendapatkan pengajaran rasul-rasul. Itu adalah kasih karunia dan kemurahan. Banyak orang kristen tidak paham tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

1 Korintus 15:10
(15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Rasul Paulus berkata; “Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” Jadi kalau kita kuat dan mampu menunaikan tugas pelayanan, itu adalah kasih karunia. Walaupun susah, sukar, dan sakit. Banyak orang kristen salah mengerti soal kasih karunia. Dalam 1 Pertus 2:19; “Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itulah kasih karunia”.

1 Korintus 15:11
(15:11) Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.

Akhirnya sidang jemaat yang telah menerima pengajaran rasul-rasul, MENJADI PERCAYA dan itu adalah kasih karunia.

Sekarang yang kedua kebangkitan kita,
Yaang kedua: KEBANGKITAN KITA.
1 Korintus 15:13-18
(15:13) Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
(15:14) Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
(15:15) Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus -- padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
(15:16) Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
(15:17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
(15:18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah, antara lain;
-  Sia-sialah salib yang diberitakan. Dan akibatnya; si pemberita menjadi pendusta.
-  Sia-sialah kepercayaan sidang jemaat. Akibatnya; sidang jemaat masih hidup dalam dosanya.

1 Korintus 15:19
(15:19) Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja (hidup tanpa kebangkitan) menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Di tengah pelayanan ini kita berjuang, kita banyak berkorban, banyak berjerih lelah. Sebab di setiap ibadah harus disertai dengan korban untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Tetapi kalau hidup hanya sekali saja artinya kita tidak bagkit (tanpa kebangkitan), sia-sialah segala pengorbanan.

1 Korintus 15:20,23
(15:20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
(15:23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Tetapi yang benar ialah bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Lalu pada ayat 23; “tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya, Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.”

Matius 27:52-53
(27:52) dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
(27:53) Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.

Jadi sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak. Menjadi suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, itulah yang disebut tubuh Kristus yang sempurna.
Kota kudus -> Yerusalem Baru, yang berhias bagaikan pengantin perempuan, yang berdandan untuk suaminya… Wahyu 21:2.

Lalu kita kembali mambaca,
1 Korintus 15:29-32
(15:29) Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal?
(15:30) Dan kami juga -- mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya?
(15:31) Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar.
(15:32) Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

Rasul Paulus berjerih lelah di tengah ibadah dan pelayanannya di hadapan Tuhan, teramat lebih dalam saat melayani sidang jemaat di Efesus, dia harus menghadapi binatang buas. Namun Rasul Paulus berkata: ”Apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitakan.”

Di dalam Injil Matius 16, syarat untuk mengikuti dan melayani Tuhan; sangkal diri dan pikul salib. Rela kehilangan nyawa. Kalau seseorang mempertahankan nyawanya maka ia akan kehilangan nyawanya. Tapi kalau dia, rela kehilangan nyawa, maka ia akan hidup. Seperti itulah yang dialami oleh Rasul Paulus , ketika melayani sidang jemaat di Efesus. Dia tidak takut menghadapi binatang buas. Hari-hari ini binatang buas semakin bringas. Daging mulai merajalela. Sebab setan membuka akses untuk daging. Sehingga daging begitu merajalela, begitu buas dan bringas. Kemajuan teknologi dimanfaatkan oleh setan, sehingga binatang buas menjadi ancaman besar di hari-hari terakhir ini. Tetapi kalau kita sungguh-sungguh satu di dalam kematian Yesus, maka kita juga satu di dalam kebangkitan-Nya. Sebab syarat untuk melayani Tuhan, sangkal diri dan pikul salibnya. Kalau kita rela kehilangan nyawa karena sangkal diri, pikul salib, kita hidup, kita bangkit. Amen saudaraku. Puji Tuhan.
Sebab itu Rasul Paulus tidak berhitung-hitung di dalam berkorban, bahkan korban jiwa sekalipun. Bukan korban uang saja, korban jiwa sekalipun. Karena dia menaruh pengharapan terhadap kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Puji Tuhan.

Yang ketiga: KEBANGKITAN TUBUH.
1 Korintus 15:35-37
(15:35) Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"
(15:36) Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu.
(15:37) Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.

Disini ada suatu pertanyaan; “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?”
Lalu Rasul paulus dengan tegas berkata; ” Hai orang bodoh, apakah yang engkau sendiri taburkan tidak akan tumbuh dan hidup kalau ia tidak mati dahulu”.
Jadi yang ditaburkan itu, bukan tubuh  tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit umpamanya biji gandum yang sudah mati.

Tanda apabila biji gandum sudah mati?
Biji gandum yang sudah mati, berarti tidak berkulit.
Segala jenis biji kalau menjadi benih, dia harus mati dahulu, berarti tidak berkulit lagi.

Lihat keadaan ketika dikuliti, ketika Yesus dikuliti;
2 Korintus 5:21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Dia yang benar dijadikan dosa, supaya kita yang berdosa menjadi benar. Dalam hal ini Yesus rela dikuliti. Perkara dikuliti ini tidak mudah, segala sesuatu yang kita miliki lepas atau dipreteli satu persatu. Itu perkara yang tidak mudah tapi Yesus rela dikuliti. Puji Tuhan.

Saudaraku, Tuhan begitu luar biasa menyatakan kasih dan kemurahan-Nya kepada kita semua. Pengalaman kematian dan kebangkitan dinyatakan, diawali dengan persekutuan di dalam penderitaan-Nya. Malam ini kita sudah melihat KEBANGKITAN KITA, KEBANGKITAN KRISTUS, dan KEBANGKITAN TUBUH, dinyatakan begitu gamblang kepada kita malam ini. Menimbulkan suatu keharuan. Yesus telah meyatakan penampilan-Nya lewat pembukaan rahasia firman Tuhan, sungguh mempesona hati kita. Manarik hati kita, untuk mengakui pribadi yang sangat mempesona itu. Amen saudaraku.
Supaya kita lebih bijaksana lagi, inilah keadaan yang dipreteli/dikuliti.


1 Korintus 15:42-44
(15:42) Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
(15:43) Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
(15:44) Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Supaya terwujudnya kebngkitan orang mati, antaralain;
- Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbianasaan.
- Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan.
- Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
- Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.
Kebinasaan, kehinaan, kelemahan, tubuh alamiah, keempat perkara tersebut ada di dalam daging menjadi tabit-tabiat daging, maka empat perkara yang menjadi tabiat daging ini harus dibawa sampai kepada kematian, yaitu daging tidak bersuara, pada hari yang ke-3 dibangkitkan.
Suasana kebangkitan:
1.   Ketidakbinasaan.
2.   Kemuliaan.
3.   Kekuatan.
4.   Tubuh rohaniah.

Puji Tuhan, ini semua berbicara tentang salib, sebab salib yang mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Tubuh kebangkitan itu, yaitu: manusia daging diubahkan, diproses oleh salib menjadi manusai rohani. Nafsani menjadi manusia rohani. Itulah tubuh kebangkitan.

Maka sangat sedih rasanya melihat imam-imam melayani tapi menolak salib. Padahal salib berkuasa untuk mengubahkan manusia lahiriah menjadi  manusia rohani. Sampai menjadi tubuh yang mulia. Kita bersyukur dengan kuasa kebangkitan kita, kebangkitan Kristus, termasuk kebangkitan tubuh, dinyatakan secara gamblang malam ini. Dia berbicara dengan hebat, kasih-Nya dinyatakan dengan hebat bagi kita. Dari yang mulia turun menghampiri manusia yang hina. Begitu banyak kejahatan, begitu bayak kefasikan, termasuk kenajisan yang masih terselubung. Tapi Dia tetap menghampiri orang yang hina ini, supaya berada dalam suasana kebangkitan.
Amin…


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang













No comments:

Post a Comment