KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, October 18, 2021

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 SEPTEMBER 2021


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 SEPTEMBER 2021
 
KITAB KOLOSE
(Seri: 159)
 
Subtema: ALLAH YANG SETIA MENGINGAT JANJI-NYA
 
Salam sejahterah bahgia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita masing-masing. Puji TUHAN saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN yang ada di Bandung dan Malaysia, bahkan umat ketebusan TUHAN yang senantiasa setia dalam ketekunan TIGA MACAM IBADAH POKOK untuk di gembalan oleh GPT BETHANIA lewat livestreaming, vidio, internet, yutube, facebook, dimanapun anda berada.
 
Selanjutnya kita berdoa, kita memohonkan kemurahan Tuhan supaya Firman itu keluar yakni terjadi pembukaan rahasia Firman yang akan meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Juga nanti membawa kita untuk selanjutnya berada di atas Gunung yang tinggi itu yaitu Gunung Sion wujudnya adalah DOA PENYEMBAHAN dan kita akan tersungkur di kaki Salib sujud menyembah Allah yang hidup.
 
Puji Tuhan dan segeralah kita sambut Firman penggembalaan untuk ibadah Doa Penyembahan dari surat yang di kirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 3:19
(3:19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
 
Ayat ini berbicara tentang seorang suami dengan segala tindakan-tindakannya, yakni:
-            Seorang suami harus tau untuk mengasihi isterinya dengan benar.
-            Kemudian seorang suami dilarang untuk berlaku kasar terhadap isterinya.
 
Lebih rinci tentang seorang suami di dalam 1 Petrus 3.
1 Petrus 3:7
(3:7) Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
 
Disini juga kita melihat dimana Tuhan menuntut seorang suami untuk berlaku bijaksana terhadap isterinya.
Yesus Kristus adalah kepala Gereja dan Mempelai Pria Sorga, Dialah suami didalam kebenaran dan suami didalam keadilan sama artinya; suami yang bijaksana.
 
Dalam hal ini kita tentu saja mengucap syukur kepada Tuhan, karena Dia telah menempatkan Kristus sebagai Kepala bagi Gereja-Nya.
 
Selanjutnya Daniel 12.
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
 
Singkat kata; Orang-orang yang bijaksana = bintang-bintang yang bercahaya di cakrawala.
Berarti; bersinar terang dalam kegelapan.
 
Adapun tugas dari orang-orang bijaksana: Menuntun banyak orang kepada kebenaran.
 
Maka dari itu, kita harus berdoa dan menaikkan permohonan kepada Tuhan supaya kiranya Tuhan mengirimkan hikmat, akal budi, dan kebijaksanaan, untuk senantiasa memimpin dan menuntun kehidupan kita hingga sampai kepada kebenaran yang sejati.
 
Sebagaimana dengan Rasul Paulus yang menuntun sidang jemaat di Korintus.
1 Korintus 10:14-15
(10:14) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala! (10:15) Aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan!
 
Disini kita melihat, sebagai seorang hamba Tuhan yang bijaksana Rasul Paulus mengingatkan dan menghimbau sidang jemaat di Korintus dengan tegas dan tidak dengan perasaan manusia daging, tujuannya; supaya sidang jemaat di Korintus menjauhkan diri mereka dari penyembahan berhala.
 
Singkat kata;
-            Ayat 14 bagian B: Rasul Paulus berkata jauhilah penyembahan berhala.
-            Ayat 15 bagian B: Rasul Paulus berkata pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan.
 
Kita hubungkan kedua ayat ini pada ayat 19-20.
1 Korintus 10:19-20
(10:19) Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu? (10:20) Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
 
Maksud dari Rasul Paulus pada ayat 14b dan 15b, ialah: Bahwa persembahan dari bangsa Israel adalah persembahan kepada roh-roh jahat bukan kepada ALLAH.
Itulah sebabnya Rasul Paulus melarang sidang jemaat di Korintus untuk bersekutu dengan roh-roh jahat, seperti bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun lamanya.
 
Pendenya: Sekalipun bangsa Israel menjadi suatu barisan jemaat yang di pimpin oleh Musa atau menjadi rombongan yang nampaknya beribadah kepada Tuhan di padang gurun, namun pada kenyataannya persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat bukan kepada ALLAH.
 
Itulah sebabnya Rasul Paulus dengan tegas menghimbau sidang jemaat di Korintus, supaya mereka menjauhi penyembahan berhala.
Menjauhi penyembahan berhala = Jangan bersekutu dengan roh-roh jahat.
 
1 Korintus 10:21
Inti dari ayat ini, ialah:
-            Pengorbanan kepada Tuhan dan pengorbanan kepada kepada setan tidak dapat di kerjakan secara bersamaan.
-            Melakukan kehendak Allah dan berlaku licik dan jahat sebagai kehendak dari pada sah tidak dapat juga di kerjakan secara bersamaan.
 
Satu sisi melakukan kehendak Allah Bapa, namun di sisi yang lain juga berlaku licik di hadapan Tuhan, itu tidak bisa di kerjakan secara bersamaan, itu tidak bisa di kerjakan secara serentak. Kita harus pilih satu, kalau kita memilih untuk mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh maka tentu saja pengikutan kita akan menyenangkan hati Tuhan, sebaliknya kalau seseorang menjadi hamba setan maka dia akan di pakai oleh setan dengan luar biasa, tetapi akan berakhir dengan kebinasaaan.
 
Selanjutnya kita akan melihat persekutuan bangsa Israel kepada roh-roh jahat.
1 Korintus 10:6-10
(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.” (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan jangan kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
 
Perjalanan bangsa israel di padang gurun selama 40 tahun itu merupakan gambaran dan bayangan dari perjalanan gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini dan perjalanan mereka merupakan peringatan keras bagi gereja-gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini, sebagaimana Rasul Paulus mengingatkan sidang jemaat Korintus unruk menjauhkan diri mereka  dari penyembahan berhala atau jangan bersekutu dengan roh-roh jahat.
 
Adapun persekutuan bangsa Israel terhadap roh-roh jahat selama 40 tahun di padang gurun, antara lain:
1.         Pada ayat 6: Bangsa Israel menginginkan hal-hal yang jahat.
2.         Pada ayat 7: Bangsa Israel menyemah berhala.
3.         Pada ayat 8: Bangsa Israel melakukan percabulan.
4.         Pada ayat 9: Bangsa Israel mencobai TUHAN.
5.         Pada ayat 10: Bangsa Israel bersungut-sungut di hadapan TUHAN.
 
Kita masih mengikuti seri penjelasan dari hal yang ke-2, yakni : Bangsa Israel menyembah berhala.
Adapaun peristiwa tersebut tertulis dengan lengkap pada kitab Musa yang kedua, yaitu  Keluaran 32:1-35.
Adapun Keluaran 32:1-35 menurut pembagiannya, antara lain:
a.          Ayat 1-6 tentang lembu emas.
b.         Ayat 7-14 tentang murka Allah kepada bangsa Israel.
c.          Ayat 15-20 tentang 2 (dua) loh batu yang dipecahkan.
d.         Ayat 21-29 tentang Musa marah kepada Harun, abangnya.
e.          Ayat 30-35 tentang Musa berdoa untuk bangsa Israel.
 
Itulah pembagian dari Keluaran 32:1-35.
Malam ini kita kembali untuk memperthatikan tentang Musa berdoa untuk bangsa Israel, itulah Keluaran 32:30-35. Namun pada minggu yang lalu ayat 30-33 telah di terangkan dalam 2 pembagian, yaitu:
1.         Penjelasan tentang ayat 30-31.
2.         Penjelasan tentang ayat 32-33.
 
Sekarang kita melihat penjelasan dari Keluaran 32.
Keluaran 32:34-35
(32:34) Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka." (32:35) Demikianlah TUHAN menulahi bangsa itu, karena mereka telah menyuruh membuat anak lembu buatan Harun itu.
 
Kita akan mengikuti penjelasan dari ayat 34-35 yang telah di baca;
Kalimat yang harus kita perhatikan pada ayat 34 adalah: Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu ...
Kalimat ini menunjukkan tentang 2 hal  kepada kita:
1.         Musa tampil menjadi Gembala bagi bangsa Israel.
2.         Bangsa Israel sendiri merupakan kawanan domba Allah yang harus di tuntun oleh Musa ketempat yang telah Allah sebutkan kepada Musa (Ke tanah perjanjian).
 
Terkait dengan tanah perjanjian yang di janjikan oleh Tuhan Allah kepada bangsa Israel pada Keluaran 33.
Dengan perikop: “Musa meminta penyertaan TUHAN di gurun”
Keluaran 33:1-2
(33:1) Berfirmanlah TUHAN KEPADA Musa: “Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu-- (33:2) Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus--
 
Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus-- dan di tambah satu lagi orang Gergasi.
 
Langsung kita hubungkan hal itu di dalam Mazmur 105, dengan perikop: “Puji-pujian atas segala perbuatan Allah di masa lampau”.
Puji-Pujian kita berlaku kepada Tuhan karena perbuatannya yang ajaib; di masa-masa yang lampau Tuhan sudah menyatakan perbuatan-Nya yang ajaib kepada bangsa Israel, kepada Abraham, Ishak dan Yakub, teramat lebih kepada bangsa Israel yang telah di bebaskan dari perbudakan Mesir.
Sampai akhirnya dari Mesir untuk selanjutnya di bawa masuk ke tanah perjanjian, tanah Kanaan yang di janjikan oleh Allah kepada nenek moyang bangsa Israel itulah Abraham, Ishak dan Yakub.
 
Tadi Tuhan sudah memerintahkan Musa untuk menuntun, menggembalakan bangsa Israel sebagai kawanan domba Allah untuk di bawa sampai ke tanah perjanjian, itulah tanah Kanaan.
 
Lalu terkait dengan itu juga Daud menceritakan hal itu di dalam Mazmur 105.
Mazmur 105:7-10
(105:7) Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya. (105:8) Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya kepada seribu angkatan, (105:9) yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak; (105:10) diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel,
 
Dia Tuhan Allah kita atas seluruh bumi dan penghukuman-Nya berlaku atas seantero dunia ini, tetapi di sisi yang lain Tuhan juga ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya dan juga Firman yang di perintahkan-Nya kepada seribu angkatan, kepada hamba-hamba Tuhan, kepada pelayan-pelayan Tuhan, itulah umat pilihan Tuhan; bangsa yang kudus milik kepunyaan Allah, itulah umat Israel (Seribu angkatan)
 
Tetapi kita juga harus ingat;
Mazmur 105:11
(105:11) Firman-Nya: “Kepadamu akan kuberikan tanah Kanaan, sebagai milik pusaka yang ditentukan bagimu.”
 
Tuhan itu setia, Dia tidak lupa atas perjanjian-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub yang berganti nama menjadi Israel dan Firmannya yang di perintahkan seribu angkatan, itulah; bangsa yang kudus, imamat yang rajani, milik kepunyaan bangsa Israel, tidak lain tidak bukan itulah bangsa Israel.
Dan tanah Kanaan yang di janjikan itu di tentukan oleh Allah sendiri sebagai milik pusaka; itulah warisan yang tidak boleh di jual.
 
Janganlah kita menjual ibadah dan pelayanan karena kesibukan, hanya karena pekerjaan, hanya karena menuntut ilmu, hanya karena kuliah, hanya karena bisnis dan lain sebagainya, itu di larang keras. Itu sebabnya Nabot bertahan sekalipun dia di bujuk oleh Ahab suami Isebel dengan rayuan yang luar biasa, dengan bayaran yang sangat tinggi sebagai ganti dari pada kebun anggur sebagai milik pusaka Nabot tersebut.
Tetapi Nabot tetap mempertahankan milik pusakanya yang menjadi bagiannya, yaitu; tanah Sorgawi. Oleh sebab itu pertahankan ibadah dan pelayanan, jangan di jual demi apapun, jangan berlaku cabul di hadapan Tuhan sebab cabul itu nafsu rendah di hadapan Tuhan.
 
Dengan perikop: “Penebusan tanah”
Imamat 25:23-28
(25:23) “Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku. (25:24) Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah. (25:25) Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu. (25:26) Apabila seseorang tidak mempunyai penebus, tetapi kamudian ia mampu, sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus miliknya itu, (25:27) maka ia harus memasukkan tahun-tahun sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke tanah miliknya. (25:28) Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mnegembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya.”
 
Kita harus sadar kita ini adalah orang asing di dunia ini dan kita adalah pendatang di dunia ini, jangan kita menjual ibadah dan pelayanan demi apa saja.
 
Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah, oleh sebab itu tanah tidak boleh di jual mutlak.
 
Tanah Kanaan, yang di janjikan itu selanjutnya di tentukan utntuk dijadikan sebagai milik pusaka. Tetapi andai kata ada tanah yang terjual , tanah itu akan tetap kembali menjadi milik pusakanya kalau dia memang pada akhirnya bisa menebusnya da tunas , tetapi apabila dia tidak bisa menebusnya dia harus menunggu sampai tahun Yobel yaitu tahun pembebasan tahun yang ke 50.
 
Tetapi percaya saja Allah telah memberikan Kristus sebagai kepala bagi tubuh, sedangkan tubuh-Nya adalah kepenuhan dari pada kepala termasuk untuk mengadakan penebusan terhadap kehidupan kita sebagai milik kepunyaan Allah sendiri. Oleh sebab itu, kita yang sudah menerima tanah yang dijanjikan oleh Tuhan maka jelas itu harus dijadikan sebagai milik pusaka dan untuk mempertahankan itu Tuhan sudah mengerjakan penebusan dan pendamaian di atas kayu salib supaya sorga tetap milik kepunyaan kita masing-masing. Sebab itu TUHAN perintahkan Musa untuk segera menuntun bangsa itu, berarti ada dua perkara yang di lakukan, yaitu: Musa tampil sebagi gembala, bangsa Israel menjadi kawanan domba yang harus di gembalakan sampai ke tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Tuhan kepada nenek moyang bangsa Israel, yaitu; Abraham, Ishak dan Yakub, yang sudah di tentukan oleh Tuhan untuk menjadi milik pusaka.
 
Luar biasa, Tuhan itu sangat baik kepada kita, andai kata kita tidak mampu karena terbatas keuangan terbatas tangan kita untuk menjangkau langit, Tuhan sudah sediakan, Allah sudah sediakan, Yesus anak tunggal telah mengerjakan penebusan bagi kita. Memang kemampuan kita terbatas untuk menjangkau sorga yang merupakan milik pusaka yang dijanjikan-Nya, uang kita juga terbatas, pengetahuan kita juga terbatas, gelar tinggi di atas pundakpun terbatas, kedudukan, jabatan, pangakat, harta kekayaan juga semuanya terbatas, tetapi Tuhan sudah sediakan Yesus bagi kita untuk mengerjakan penebusan itu karena tiadalah mungkin kita sampai kepada milik pusaka kalau Yesus tidak mengerjakan penebusan itu bagi kita semua, karena kita ini terbuat dari tanah yang hina (Banyak dosa) yang membuat kita menjadi hina.
Tetapi perbuatan dari dua tangan Tuhan menarik kita bagaikan menarik puntung dari api, supaya tanah air sorgawi tetap menjadi milik pusaka yang sudah dijanjikan oleh Tuhan bagi kita.
 
Sekarang kita perhatikan ayat Imamat 25:29-34 tentang, “Penebusan rumah”.
Imamat 25:29-31
(25:29) "Apabila seseorang menjual rumah tempat tinggal di suatu kota yang berpagar tembok, maka hak menebus hanya berlaku selama setahun mulai dari hari penjualannya; hak menebus berlaku hanya satu tahun. (25:30) Tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangka waktu setahun itu, rumah itu secara mutlak menjadi milik si pembeli turun temurun; dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas. (25:31) Tetapi rumah-rumah di desa-desa yang tidak dikelilingi pagar tembok haruslah dianggap sama dengan ladang-ladang di negeri itu, atasnya harus ada hak menebus dan dalam tahun Yobel rumah itu harus bebas.
 
Ada dua jenis tentang penebusan rumah yang di pagar tembok, yang tertulis pada ayat 29-30. Hak menebus hanya berlaku selama setahun, mulai dari hari penjualannya; tetapi jikalau rumah itu tidak ditebus dalam jangkau waktu setahun, maka rumah itu mutlak menjadi milik si pembeli turun-temurun. Dalam tahun Yobel rumah itu tidaklah bebas sampai selama-lamanya, tetapi kalau rumah itu tidak berpagar tembok = ladang (Tanah). Si pemilik yang menjual tanah, pada akhirnya mempunyai kemampuan untuk menebus maka tanah itu akan di tebus kembali, tidak ada batas tahunan, tetapi kalau dia tidak mampu maka dia akan menunggu sampai tahaun Yobel, tahun pembebasan, tahun yang ke-50.
 
Tuhan Allah telah menyediakan Yesus anak-Nya yang tunggal untuk selanjutnya dijadikan sebagai penebusan, supaya apa? suapaya tanah air sorgawi tetap menjadi milik pusaka yang telah dijanjikan oleh Tuhan, sebab, kita ini adalah pendatang dan orang asing di dunia ini.
 
Jadi sekalipun ada kesempatan untuk kembali ke tanah asal, lihatlah keturunan Abraham yang hidup dari iman Abraham tidak tertarik dengan kerajaan dunia dan kemegahan dunia, bagi mereka tanah air sorgawi lebih mulia dari segala-galanya, lebih mulia dari yang ada ini, lebih mulia dari kedudukan tinggi, lebih mulia dari pangkat tinggi, lebih mulia dari uang, harta, kekayaan, uang yang banyak.
 
Lalu kita akan membaca Imamat 25.
Iamamat 25:33-34
(25:33) Sekalipun dari antara orang Lewi yang melakukan penebusan, tetapi rumah yang terjual di kota miliknya itu haruslah bebas dalam tahun Yobel, karena segala rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka masing-masing di tengah-tengah orang Israel. (25:34) Dan padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu milik mereka untuk selama-lamanya."
 
 
Khusus ladang penggembalaan (kandang penggembalaan), tidak boleh di jual oleh siapapun! Baik karena oleh apapun, jangan sesekali kita menggunakan alasan ini dan itu, sengaja menjual ladang penggembalaan hanya ingin bertemu dengan manusia daging di luaran sana.
Jadi ladang penggembalaan, sekitar kota-kota mereka janganlah dijual karena itu milik mereka untuk selama-lamanya.
 
Ada dua rahasia terbesar yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari keturunan ke keturunan, yaitu:
1.         Rahasia ibadah.
2.         Rahasia nikah.
Adapun dasar dari kedua itu adalah KASIH.
 
Ibadah merupakan tahta Allah dan dasarnya adalah kasih, korban Kristus, jadi ibadah ini mutlak tidak boleh dijual, ladang penggembalaan mutlak tidak boleh dijual, karena disitu Tuhan bertahta dan dasar dari ibadah, dasar dari tahta Allah adalah kasih, itu tidak boleh dijual.
 
 
Tentu saja kita bersyukur kepada Tuhan, kita yang miskin, yang papa, yang hina, yang tidak mempunyai apa-apa, memang tidak bisa menjangkau sorga  karena keterbatasan kedua tangan kita, terbatas kemampuan kita, terbatas pengetahuan kita, terbatas segala yang kita miliki, tetapi Allah limpah kasih karunia, menyediakan, menyerahkan anak-Nya yang tunggal, telah mengerjakan pekerjaan penebusan di atas kayu salib di bukit Golgota 2000 tahun yang silam.
 
Allah itu setia, Allah tidak lupa dengan janjinya, itulah tanah Air Sorgawi yang menjadi milik pusaka kita untuk sampai selama-lamanya.
 
Mari kita baca Yehezkiel 37.
Yehezkiel 37:24
(37:24) Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.
 
Dalam sebuah penggembalaan hanya ada satu gembala, hanya ada satu pemimpin; tidak dua penggembalaan, tidak dua pemimpin, hanya ada satu gembala.
 
Ada lima jabatan yang Tuhan sediakan oleh karena kematian dan kebangkitan Yesus, Dia telah memberikan lima jabatan:
1.         Jabatan Rasul.
2.         Jabatan Nabi.
3.         Jabatan Penginjil.
4.         Jabatan Gembala.
5.         Jabatan Guru/Pengajar.
 
Jabatan Rasul: Menceritakan tentang hal-hal yang akan datang, dia menceritakan kitab Wahyu, iyulah kerajaan Sorga.
Jabatan Nabi: Bagaikan jari telunjuk, menunjuk dosa, bernubuat, menyatakan hal-hal yang terselubung.
Jabatan Penginjil: Itulah jari tengah, dia akan menonjol sendiri, lebih menonjol dari jari-jari yang lain, sekali waktu dia akan mengadakan suatu hal yang bisa memukau atas seizin TUHAN di tengah-tengah ibadah dia dapat mengadakan mujizat kesembuhan, di tengah-tengah ibadah dapat mengadakan pengusiran setan; yang sakit sembuh, yang buta melihat, yang tuli mendengar, bisa terpukau.
 
Tetapi gembala, dia harus setia seperti cincin di jari manis. Maka kawanan domba juga harus setia tergembala dengan baik, sehingga dengan demikian di Yehezkiel 37:24 sudah jelas di katakan: “Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.“
 
Jadi, salah satu tanda dari kesetiaan adalah; hidup menurut peraturan-peraturan Tuhan atau melakukan ketetapan-ketetapan Tuhan.
 
Oleh sebab itu gembala yang manis dia harus setia untuk menggembalakan domba, dia harus memperhatikan semua kawanan domba.
Ada yang terluka, ada kakinya yang lecet, ada yang bulunya sudah rontok-rontok, ada yang kurus, ada yang menderita, ada yang susah.
Yang selalu bersama-sama dengan kawanan domba adalah gembala dengan setia, bukan penginjil yang walaupun sekali waktu dapat mengadakan sesuatu yang luar biasa sampai manusia bisa terpukau, tapi yang senantiasa bersama-sama dengan kawanan domba adalah gembala dengan setia, domba-domba juga harus setia dalam penggembalaan.
Yang mengerti saya dan saudara dalam penggembalaan adalah Yesus Gembala Agung, Dia tau kesusahanmu, bayangkan betapa luar biasanya.
 
Kemudian kita baca Yehezkiel 37:25.
Yehezkiel 37:25-27
(37:25) Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. (37:26) Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. (37:27) Tempat kediaman-Kupun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (37:28) Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."
 
Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub..itulah tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan sebagai milik pusaka yang telah di wariskan oleh Tuhan.
 
Tanah air Sorgawi yang dijanjikan oleh Tuhan untuk menjadi milik pusaka itu adalah milik kita untuk selama-lamanya, apabila Tuhan sudah membawa kita keluar dari Mesir dunia ini, Dia tetap ingat janji-Nya, Dia tidak bisa lupa karena Dia setia.
Selanjutnya Tuhan akan mengadakan perjanjian damai untuk selama-lamanya, ada damai di Sorga untuk selama-lamanya.
Di Sorga tidak ada lagi sebagaimana ada 7 perkara pada Wahyu 20-21; di sana tidak ada lagi laknat, dukacita, ratap tangis, perkabungan, dan lain sebagainya.
 
Kemudian pada Wahyu 22 ada juga 7 perkara, namun di antara 7 perkara itu ada 2 kegiatan, yaitu:
1.         Tertulis pada perkara ke 3, beribadah.
2.         Tertulis pada perkara ke 7, melayani.
Maka sudah jelas orang yang ada di tengah ibadah dan pelayanan, di situ perjanjian damai berlaku atas mereka, orang yang tidak beribadah dan melayani tidak ada damai di situ. Tidak mungkin ada damai di luar ibadah, tidak mungkin ada damai di luar pelayanan, walaupun kita mempunyai uang yang banyak, harta yang banyak, kedudukan yang tinggi. Oleh sebab itu kita harus mau hidup sesuia dengan pengertian yang kita terima dari Sorga.
 
Tempat kediaman-Kupun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku...berarti ayat 27 ini berbicara tentang ALLAH BERTABERNAKEL, allah berdiam, berkemah, di antara manusia.
 
Mari kita baca ayat tentang Allah bertabernakel pada Wahyu 21.
Wahyu 21:3
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. (21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
 
 
Jadi ayat 3 ini berbicara tentang ALLAH bertabernakel, Allah berdiam di antara umat-Nya.
Berarti kita semua adalah milik kepunyaan Allah, dan::
1.         Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka.
2.         Maut tidak akan ada lagi.
3.         Tidak akan ada lagi perkabungan.
4.         Tidak ada lagi ratap tangis.
5.         Tidak ada lagi dukacita.
6.         Segala sesuatu yang lama sudah berlalu.
 
Biarlah kita semua ini benar-benar menjadi rumah doa, rumah Tuhan bagi kemuliaan-Nya.
Tidak ada lagi ratap tangis selama kita mendiami kemah tubuh ini penuh dengan kesusahan; ratap tangis, dukacita terjadi, pertikaian terjadi dan tidak ada lagi damai, selisih terjadi antara seorang dengan orang lain, tetapi kalau kita sudah menjadi tabernakel, Allah bertabernakel dalam kehidupan kita maka betul-betul Tuhan mengadakan perjanjian damai untuk selama-lamanya.
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment