KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, October 19, 2021

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 09 SEPTEMBER 2021




IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 09 SEPTEMBER 2021
 
KITAB RUT PASAL 4
(Seri: 3)
 
Subtema: PENGHARAPAN LEWAT PENEBUSAN
 
Segala puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci. Damai sejahtera Kristus senantiasa memerintah kehidupan kita dan bahagia di dalam hal menikmati sabda Allah.
Saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN di Bandung, di Malaysia, bahkan umat ketebusan TUHAN yang senantiasa tekun untuk setia di dalam ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab, digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming video internet Youtube, Facebook dimanapun anda berada. Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan hati TUHAN yakni pembukaan Firman Allah yang akan meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
 
Mari kita sambut Study Rut sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Rut 4:1-22 dibagai dalam dua bagian:
-          Yang pertama: Ayat 1-12.
-          Yang kedua: Ayat 13-22.
 
Malam ini kita kembali memeriksa pada bagian yang pertama, yaitu Rut 4:1-12, namun kita hanya membaca Rut 4:1-6.
Rut 4:1-6
(4:1) Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk. (4:2) Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka. (4:3) Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. (4:4) Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya." (4:5) Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya." (4:6) Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."
 
Pada akhirnya Boaslah yang menjadi penebus yang sesungguhnya atau penebus sejati. Sebab, penebusan atas tanah milik pusaka Elimelekh jatuh ke tangan Boas, tetapi di dalam hal penebusan itu ternyata Boas juga memperoleh Rut, perempuan Moab, menantu Naomi yang sudah menjadi janda.
 
Pertanyaannya: Mengapa Rut perempuan Moab turut untuk ditebus?
Jawabannya ada di dalam Rut 4:5 …
Rut 4:5
(4:5) Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
 
Rut Perempuan Moab itu, juga ditebus tujuannya adalah untuk menegakkan Mahlon suami Rut yang sudah mati itu di atas tanah milik pusakanya.
Berarti, dari hal ini kita dapat memetik suatu pelajaran bahwasannya silsilah itu tidak boleh terputus, dengan satu tujuan: Supaya janji TUHAN kepada nenek moyang bangsa Israel -- itulah Abraham, Ishak, Yakub -- tergenapi, yaitu kehidupan yang papah, yang hina dan dina dapat memperoleh tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka untuk selama-lamanya.
Betapa mulianya Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus yang harus menebus tanah milik pusaka dari pada Elimelekh, serta turut menebus Rut perempuan Moab yang sudah menjadi janda untuk menegakkan nama Mahlon (yang sudah mati itu) di tanah milik pusakanya sendiri, karena Mahlon ini adalah suami dari pada Rut dan anak dari pada Elimelekh.
 
Berdasarkan hal ini, maka tentu saja kita akan melihat akhir dari perjalanan kisah Rut ini yang juga merupakan perjalanan kisah dari gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini.
Rut 4:17
(4:17) Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
 
"Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki." Bukan Naomi yang melahirkan anak, tetapi pada Naomi (janda Elimelekh) telah lahir seorang anak laki-laki.
 
Lalu mereka menyebutkan namanya Obed, siapa Obed ini? Jawabnya, Obed ini adalah ayah Isai, ayah Daud, nenek dari pada Daud.
Ingat: TUHAN Yesus Kristus adalah tunas Daud, Dialah tunggul Isai; sesuatu yang diharapkan tetapi bertumbuh dari kehidupan yang tidak diharapkan. Tunas tumbuh dari hal yang tidak diharapkan, itulah tunggul; batang pohon yang sudah dipotong dan dari situ tumbuh tunas Daud dari sesuatu yang diharapkan. Jadi di dalam TUHAN tidak ada yang mustahil.
Inilah rencana Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus, sehingga selain menebus tanah milik pusaka dari pada Elimelekh dia juga turut menebus Rut perempuan Moab, janda dari pada Mahlon, anak Elimelekh yang dilahirkan oleh Naomi.
 
Kembali kita melihat lebih jelas tentang silsilah Daud; Obed ini adalah nenek Daud. Sedangkan Yesus Kristus adalah tunas Daud. Boas rohani itulah TUHAN Yesus Kristus adalah tunas Daud.
 
Rut 4:18-22
(4:18) Inilah keturunan Peres: Peres memperanakkan Hezron, (4:19) Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, (4:20) Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, (4:21) Salmon memperanakkan Boas, Boas memperanakkan Obed, (4:22) Obed memperanakkan Isai dan Isai memperanakkan Daud.
 
Lebih jelas kita melihat tentang silsilah Daud, dimulai dari:
-          Peres adalah ayah Hezron.
-          Hezron adalah ayah Ram.
-          Ram adalah ayah Aminadab.
-          Aminadab adalah ayah Nahason.
-          Nahason adalah ayah Salmon.
-          Salmon adalah ayah Boas.
-          Boas adalah ayah Obed.
-          Obed adalah ayah Isai.
-          Isai adalah ayah Daud.
 
Bayangkan andaikata Boas tidak menebus tanah Elimelekh sebagai milik pusaka mereka sekaligus satu paket dengan Rut, apa yang terjadi? Maka silsilah Elimelekh berhenti sampai disitu saja. Sementara Elimelekh adalah orang Yehuda, mereka berasal dari Betlehem Efrata.
 
Kalau Boas rohani tidak menebus kehidupan kita, maka silsilah kita hanya sampai di sini saja, tetapi TUHAN Yesus baik kepada kita semua. Maka benar saja apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus di dalam 1 Korintus 15:32 … Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus. Banyak perjuangan kita di tengah ibadah dan pelayann ini karena kasih TUHAN terlalu hebat membebat kehidupan kita sekaliannya. Hanya demi kasih Allah yang luar biasa kita harus berjuang dengan segala pengorbanan untuk menjalankan ibadah dan pelayanan kita di hadapan TUHAN.
Kita datang beribadah dari berbagai tempat dan dengan segala usaha, segala daya upaya, segala perjuangan baik tenaga, pikiran, waktu, uang, harta kekayaan.
 
Kemudian Rasul Paulus berkata: … apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati." Kalau kematian tanpa kebangkitan sia-sialah kita mengikuti TUHAN.
Kalau Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus tidak menebus kehidupan yang hina ini, maka silsilah kita sampai di sin saja.
 
Kita terus berdoa supaya oleh pembukaan Firman Allah, betul-betul meneguhkan kehidupan kita masing-masing. Hanya demi kasih Allah, kasih yang sempurna kita banyak berkorban. Tetapi kematian tanpa kebangkitan tidak ada artinya berkorban.
Namun lihatlah kematian Elimelekh tidak menjadi sia-sia karena ada sang penebus itulah Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus, Kepala Gereja dan Mempelai Pria Sorga. Untuk kasih yang satu ini, kasih yang sempurna, kasih Agape, kasih mempelai, kasih Allah, kasih Sorgawi kita harus berjuang di tengah ibadah dan pelayanan ini. Jadi, sinkron dengan pengalaman Rasul Paulus, dengan ajaran yang suci dan mulia kepada sidang jemaat di Korintus.
 
Kita akan melihat silsilah Daud lebih rinci lagi, di dalam Injil Matius 1:1-11, dengan perikop: “Sililah Yesus Kristus.”
Matius 1:1-11
(1:1) Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. (1:2) Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, (1:3) Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, (1:4) Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, (1:5) Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, (1:6) Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, (1:7) Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, (1:8) Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, (1:9) Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, (1:10) Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, (1:11) Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
 
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Silsilah Yesus Kristus disebut juga anak Daud, anak Abraham.
-          Abraham adalah ayah Ishak.
-          Ishak adalah ayah Yakub.
-          Yakub adalah ayah Yehuda.
Sebetulnya Yehuda ini adalah anak keempat dari pada Yakub; Ruben, Simon, Lewi, Yehuda. Seharusnya silsilah itu tentu saja diawali dari anak pertama, namun ini sangat unik sekali.
Inilah bagian dari pada nubuatan Boas di dalam hal menebus tanah Elimelekh untuk selanjutnya nanti dijadikan milik pusaka untuk menegakkan milik pusaka Elimelekh; menegakkan Mahlon di atas milik pusakanya, melalui Rut. Jadi sangat unik sekali; jalan TUHAN tidak dapat diselami oleh akal pikiran manusia.
-          Yehuda adalah ayah Peres, yang lahir dari rahim Tamar, menantunya sendiri.
Peres lahir dari menantunya sendiri, itulah Tamar. Tamar adalah perempuan yang duduk di pinggir jalan, yang menggambarkan dirinya sebagai perempuan najis, tetapi ingat; senajis-najisnya Tamar akhirnya dia juga mengalami penebusan. Bayangkan, apabila Tamar dalam kejandaannya berhenti di pinggir jalan; menampilkan dirinya sebagai perempuan janda yang najis.
Inilah cara TUHAN untuk menegakkan kita di atas tanah milik pusaka kita supaya tanah air Sorgawi menjadi milik pusaka kita. Jangan sampai silsilah kita berhenti sampai di sini. Luar biasa Boas rohani yakni TUHAN Yesus dalam pekerjaan yang luar biasa ini.
-          Peres adalah ayah Hezron.
-          Hezron adalah ayah Ram.
-          Ram adalah ayah Aminadab.
-          Aminadab adalah ayah Nahason.
-          Nahason adalah ayah Salmon.
-          Salmon adalah ayah Boas, yang lahir dari rahim Rahab; perempuan yang tinggal di atas tembok Yerikho. Dia ini adalah wanita tuna susila, tetapi justru Boas lahir dari Rahab; dari rahim seorang wanita tuna susila. Inilah kuasa penebusan supaya silsilah itu jangan berhenti sampai di situ, melainkan sampai akhirnya kehidupan kita masing-masing ditegakkan di tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka kita nanti untuk selama-lamanya.
-          Boas adalah ayah Obed, yang lahir dari rahim Rut, perempuan Moab, perempuan kafir yang penuh dengan noda kekafirannya yaitu berhala dan kenajisannya.
Dimulai dari Tamar, dia bukan isteri dari Yehuda tetapi menantu. Kemudian, Rahab dia ini wanita sundal yang tinggal di tembok Yerikho, tetapi ditolong oleh penebusan, dibuktikan dengan kain kirmizi yang diikatkan pada jendela loteng dari pada Rahab dan itu merupakan jaminan perlindungan bagi Rahab dan keluarganya apabila nanti bangsa Israel mengepung kota Yerikho.
Kemudian, perempuan yang ketiga itulah Rut; perempuan Moab yang penuh dengan noda kekafiran yaitu hidup dalam penyembahan berhala dan kenajisannya, tetapi justru Obed lahir dari rahim Rut perempuan Moab. Jadi, Obed lahir bukan dari perempuan yang berasal dari satu dari dua belas suku Israel.
-          Obed adalah ayah Isai.
-          Isai adalah ayah Daud.
-          Daud adalah ayah Salomo, yang lahir dari rahim isteri Uria, itulah Betsyeba. Inilah perempuan keempat yang bukan berasal dari keturunan Israel, melainkan Betsyeba ini adalah orang Het.
Setelah kita melihat silsilah Daud lebih rinci, bukankah hati kita meluap? Bukankah hati kita sungguh bersukacita sekarang? Ternyata betul-betul TUHAN tidak izinkan silsilah itu berhenti sampai di sini, asal kita mau berjuang untuk memperoleh kasih mempelai di tengah ibadah dan pelayanan ini yang penuh dengan pengorbanan. Jangan kita tanggung-tanggung datang beribadah dan melayani kepada TUHAN. Jangan tanggung-tanggung berkorban. Jangan tanggung-tanggung bekerja. Itu suatu perbuatan bodoh, yang berarti menandakan belum sadar dari tidurnya.
-          Salomo adalah ayah Rehabeam.
Rehabeam ini adalah anak Salomo yang akhirnya tidak setia kepada TUHAN, dan oleh karena ketidaksetiaannya kerajaan Israel terbagi menjadi dua bagian, yaitu: satu bagian dari sebelas suku Israel dan satu bagian lagi adalah suku Yehuda. Pada saat Rehabeam menjadi raja ganti Salomo ayahnya, dia tidak mau dengar-dengaran kepada penasihat ayahnya Salomo, dia lebih suka mendengar nasihat orang muda. Bertolak belakang dengan pribadi Rut yang tidak mau mengejar-ngejar orang-orang muda, sehingga pengikutannya semakin hari semakin luar biasa, rohaninya semakin bertumbuh dan dewasa. Tetapi Rehabeam tidak.
Pada akhirnya kesempatan bagi Yerobeam kembali dari Mesir ke Israel dan akhirnya mengadakan kudeta, dan pada saat itulah bangsa Israel mulai bersundal meninggalkan TUHAN. Sebab Yerobeam yang mengadakan kudeta mendirikan patung lembu emas di Dan dan di Betel, sehingga berhala atau kekerasan hati Israel semakin bertambah-tambah. Pada saat Yerobeam menjadi raja sudah seharusnya bangsa Israel mati (binasa), namun ternyata silsilah itu tidak berhenti sampai di situ.
-          Rehabeam adalah ayah Abia.
Sekalipun Rehabeam tidak mau mendengar nasihat dari penasihat Salomo, namun ternyata silsilah itu tidak berhenti sampai di situ.
-          Abia adalah ayah Asa.
-          Asa adalah ayah Yosafat.
-          Yosafat adalah ayah Yoram.
-          Yoram adalah ayah Uzia.
-          Uzia adalah ayah Yotan.
-          Yotan adalah ayah Ahas.
-          Ahas adalah ayah Hizkia.
-          Hizkia adalah ayah Manasye.
-          Manasye adalah ayah Amon.
-          Amon adalah ayah Yosia.
-          Yosia adalah Yekhonya, sampai pada akhirnya raja Yekhonya di buang ke Babel.
Kehidupan kita di atas dunia ini sama seperti kehidupan yang dibuang, seperti Adam dan Hawa diusir (dilempar) ke dunia dari taman Eden. Saat ini kita berada di dunia ini sebagai buangan. Hati-hati kehidupan yang dibuang jangan terlena dengan dunia ini.
-          Yekhonya adalah ayah Sealtiel.
-          Sealtiel adalah ayah Zerubabel, bupati Yehuda.
-          Zerubabel adalah ayah Abihud.
-          Abihud adalah ayah Elyakim.
-          Elyakim adalah ayah Azor.
-          Azor adalah ayah Zadok.
-          Zadok adalah ayah Akhim.
-          Akhim adalah ayah Eliud.
-          Eliud adalah ayah Eleazer.
-          Eleazer adalah ayah Matan.
-          Matan adalah ayah Yakub.
-          Yakub adalah ayah Yusuf.
Setelah Yakub memperanakkan Yusuf, kalimat itu dilanjut dengan “suami Maria” yang melahirkan Yesus, yang disebut Kristus. Yesus lahir bukan dari benih manusia tetapi lahir dari benih Ilahi. Jadi Yusuf tidak disebut ayah Yesus, secara biolgis. Tetapi secara rohani Yusuf dan Maria adalah orang tua dari pada Yesus Kristus.
 
Yesus lahir dari perempuan suci yang belum pernah disentuh laki-laki = tidak mengenal kenajisan.
Sementara, tentang silsilah tunas Daud, Yesus Kristus dilatarbelakangi dengan empat perempuan kafir, yaitu:
1.       Tamar.
2.       Rahab.
3.       Rut.
4.       Isteri Uria, orang Het (= Batsyeba).
Barulah akhirnya Yesus lahir dari rahim perempuan suci yang tidak pernah disentuh oleh laki-laki. Yesus lahir dari benIh ilahi, sebab Maria mengandung dari Roh El Kudus, bukan dari benih Yusuf.
Akhirnya, Yesus Dialah tunas Daud; tunas yang tumbuh dari tunggul pangkal Isai. Sesuatu dari yang tidak diharapkan datang dari TUHAN, supaya nubuatan Boas di dalam hal menegakkan Mahlon di atas tanah milik pusakanya untuk selama-lamanya tergenapi di hari-hari terakhir ini. Jadi apa yang dikerjakan Boas dalam hal penebusan, itu merupakan nubuatan yang sudah digenapi oleh Yesus yang telah menebus kita di atas kayu salib, sehingga kehidupan yang mati karena dosa ini akhirnya nanti ditegakkan di atas tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka yang abadi.
 
Jika saudara ada di tempat ini, itu bukan suatu kebetulan. Saudara ada di tempat ini karena TUHAN ingin kembali membangun silsilah yang sudah mati. Kalau saudara bisa menyadari itu, betapa hati saya dan hati saudara hancur sehancur-hancurnya malam ini. Ingat, betapa banyaknya dosa; kejahatan dan kenajisan yang sudah kita perbuat, sementara upah dosa adalah maut.
Tetapi lihat, tunas Daud, tunas muda yang tumbuh dari tunggul (pangkal) Isai, sesuatu yang tidak diharapkan datang dari Sorga. Sesuatu yang luar biasa telah terjadi, jikalau direnungkan. Jadi, Sorga itu tidak bisa ditembusi oleh akal dan pikiran manusia.
 
Matius 1:17
(1:17) Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Jadi seluruhnya ada; 3 x 14
-          Empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud.
-          Empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel.
-          Dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus lahir.
 
Sedikit kita melihat angka 14 (empat belas) ini.
Bagi saya angka empat belas ini penting, itu sebabnya dahulu kita pernah mengadakan ucapan syukur atas empat belas tahun pelayanan saya di provinsi Banten.
Kemudian, Rasul Paulus juga telah menceritakan bagaimana dia bertemu dengan TUHAN Yesus di tingkat yang ketiga dari Sorga yang disebut juga dengan Firdaus, di situ dia mendapatkan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang hebat dari Allah dan hal itu diceritakan kepada sidang jemaat di Korintus setelah empat belas tahun dia melayani TUHAN. Kenapa tidak setelah dua belas tahun dia melayani? Tetapi angka empat belas sangat penting sekali.
Wahyu 14 juga sangat penting bagi TUHAN dan bagi kita, ditambah lagi ayat 4. Jadi Wahyu 14:4 itulah inti dari mempelai TUHAN. Jadi empat belas tinggal tambahkan empat, maksudnya; dimanapun kita berada di empat penjuru bumi, dalam situasi dan kondisi apapun tetap memiliki Roh Mempelai, roh pemersatu.
 
Jadi, seluruhnya ada:
-          Empat belas keturunan dari Abraham sampai ke Daud.
-          Empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel.
-          Dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus lahir.
Ternyata bangsa Israel pernah dibuang ke Babel selama 70 tahun, arti rohaninya: bangsa Israel telah dikuasai oleh dosa dan pengaruh dosa kenajisan. Sebagaimana kita saat ini, persis seperti Adam dan Hawa; dari taman Eden dilempar ke dalam dunia sehingga kita semua menjadi orang asing, menjadi orang buangan, menjadi pendatang di bumi ini, sebab bumi ini bukan tanah air kita dan tidak bisa dijadikan milik pusaka untuk selama-lamanya.
Kita ini buangan di dunia ini, seperti Adam dan Hawa diusir dan dibuang ke dalam dunia dari taman Eden, sehingga akhirnya manusia itupun penuh dengan kedagingan; dagingnya dikuasai kejahatan, dagingnya dikuasai kenajisan.
 
Bangsa Israel pernah dibuang ke Babel, mereka dijajah oleh Babel selama 70 tahun, arti rohaninya adalah dikuasai oleh dosa kenajisan dan itu benar, dituliskan di dalam Wahyu 18:2, dengan perikop: “Jatuhnya Babel.”
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
 
Babel adalah tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci oleh TUHAN.
Jangan kita dibenci oleh TUHAN karena kenajisan kita masing-masing. Jangan sukai apa yang dibenci TUHAN.
 
Wahyu 18:3
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Akhirnya ketika manusia itu dan isterinya diusir dari taman Eden dan dibuang ke dunia ini, yang terjadi adalah:
-          Semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu dari perempuan Babel.
-          Kemudian, raja-raja di bumi atau imamat yang berkerajaan juga turut berbuat cabul dengan Babel = juga menjadi najis.
Kalau manusia itu berada di taman Eden tidak mungkin berlaku cabul, tetapi karena manusia itu sudah dibuang ke dalam dunia ini akhirnya raja-raja di bumi turut berbuat cabul dengan dia, karena sudah dibawah pengaruh Babel, sudah dikuasai oleh Babel, sudah diperbudak oleh Babel.
-          Bahkan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsu dari Babel.
Inilah yang disuguhkan oleh Babel tetapi lewat kenajisan percabulannya. Sebab, Babel itu tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis yang dibenci oleh TUHAN.
 
Saudara renungkan saja, saat ini kita ada di dunia dan dibuang, dan karena kita dibuang di dunia ini akhirnya sama seperti bangsa Israel dibuang ke Babel; mulai dari semua bangsa, raja-raja sampai pedagang berlaku cabul, najis karena percabulan kenajisan dari perempuan Babel itu. Bayangkan hal itu saudara, begitu hebat pengaruh dari perempuan Babel ini, ketika Israel di buang ke Babel ini yang terjadi. Maka Babel ini betul-betul sangat dibenci oleh TUHAN, karena tiga golongan ini juga akhirnya berlaku cabul dan menjadi najis di hadapan TUHAN.
Mungkinkah kehidupan semacam ini memperoleh kehidupan? Sebab sudah sangat jelas upah dosa adalah maut. Oleh sebab itu, pemikiran ini harus terbuka, supaya nanti apabila kita masuk mengakhiri pemberitaan firman di situ kita bisa mengucap syukur setinggi-tingginya kepada TUHAN.
 
Mari kita membaca ayat yang sering kita baca, tapi tidak mengapa sebab itu merupakan kebutuhan dari pembukaan ayat firman.
Firman itu harus diulang-ulang, bukan dipanas-panasi. Diulang-ulang bukan seperti makanan yang dihangati, tetapi maksudnya pembukaannya harus terus terjadi, itulah kitab Ulangan.
 
Kita membaca Wahyu 17, dengan perikop: “Penghakiman atas Babel” pada akhirnya memang begitu, tetapi kita lihat keadaan bangsa-bangsa saat dibuang ke Babel.
Wahyu 17:4-5
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. (17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
 
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara …
Dari hal-hal yang melekat di dalam dirinya, menunjukkan bahwa perempuan Babel ini ada di tengah ibadah dan pelayanan. Hati-hati jangan kita berlaku cabul; melacur di tengah ibadah dan pelayanan ini.
 
Babel besar disebut juga dengan:
-          Ibu dari wanita-wanita atau ibu dari gereja-gereja pelacur.
Jadi, gereja juga nanti melacur, mengapa? Karena ibunya adalah perempuan Babel, sehingga wanita-wanita atau gereja-gereja juga nanti berlaku cabul. Hati-hati.
Ibu adalah gambaran dari seorang gembala. Kalau gembala berlaku cabul maka sidang jemaat sebagai anak-anak rohani akan berlaku cabul. Oleh sebab itu, tidak boleh kita sesuka hati mencari gembala. Kita mencari gembala harus sesuai dengan hikmat, akal budi, kebijaksanaan, dan firman yang dibukakan dari Sorga. Tidak boleh sekehendak hati manusia.
-          Ibu dari kekejian bumi, mengapa demikian? Sebab di tangan perempuan Babel ada suatu cawan emas, berarti di tangannya ada sesuatu yang dapat dipersembahkan. Tetapi sayangnya, di cawan emas itu berisi dua hal, yaitu:
1.       Segala kekejian.
2.       Segala kenajisan percabulannya.
Hal ini bertolak belakang dengan pribadi Yesus Kristus yang juga disebut sebagai “malaikat yang kuat” di dalam Wahyu 8:3-4; Dia berdiri dekat Mezbah dan di tangannya ada suatu cawan emas tetapi kepada-Nya diberikan banyak kemenyan untuk selanjutnya dari cawan emas itu naik asap dupa kemenyan ke hadirat TUHAN menembusi takhta Allah.
Sedangkan, cawan emas di tangan perempuan Babel bukan menembusi takhta Allah, tetapi akhirnya nanti akan menembusi neraka, puncak dari ibadah perempuan Babel.
 
Hal ini mengerikan sekali dan ini terjadi atas seizin TUHAN.
Dimulai dari Rehabeam yang sudah tidak lagi dengar-dengaran kepada TUHAN, dia tidak suka lagi mendengar dari nasihat ayahnya Salomo. Berarti, nasihat firman sudah diabaikan.
Oleh karena itu, atas seizin TUHAN Yerobeam pulang dari Mesir dan kembali ke Israel, di situlah dia mempunyai kesempatan untuk mengadakan kudeta. Akhirnya kerajaan Israel terpecah menjadi dua bagian, yaitu satu Yehuda dan satu lagi adalah sebelas suku, sehingga dosa semakin bertambah-tambah sejak itu; terjadi berhala atau kekerasan di hati dua kali lipat. Ditambah lagi Ahab, sehingga bertambah-tambah lagi dosa Israel dan sudah bertimbun-timbun karena Babel. Kemudian, akhirnya dibuanglah ke Babel; berada di perbudakan Babel, dikuasai oleh dosa kenajisan.
 
Di tangan perempuan Babel ada suatu cawan emas yang berisi penuh dengan:
1.       Segala kekejian.
2.       Kenajisan percabulan.
Berbanding terbalik dengan satu malaikat yang kuat itulah pribadi Yesus Kristus, Dialah Imam Besar Agung yang memimpin ibadah-ibadah ini sampai kepada puncaknya. Sebab kepada malaikat yang berdiri di dekat mezbah, kepadanya diberikan kemenyan untuk selanjutnya dibakar dan asapnya itu membumbung naik ke hadirat Allah.
Jadi, puncak ibadah adalah doa penyembahan itulah penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah. Dengan demikian, kita dapat menembusi takhta Allah, sebab Mezbah Dupa itu sudah sangat dekat dengan Tabut Perjanjian yang dibalik Tirai, sudah dekat dengan perobekan daging.
 
Marilah kita lihat, PRAKTEK KEKEJIAN adalah: Menghentikan korban sehari-hari, yaitu;
a.        Korban sembelihan, jelas menunjuk kepada: Ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan salib = Jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk tidak dipandang hina oleh TUHAN, sebagaimana dalam Mazmur 51:19.
Kalau kita membawa korban persembahan termasuk korban sembelihan maka tidak akan dipandang hina, tetapi justru itu yang dihentikan oleh Babel.
b.       Korban santapan, jelas menunjuk kepada: Pengajaran Firman Allah yang murni dan benar. Sehingga ketika korban santapan ini dihentikan maka tergenapilah nubuatan Amos 8:11.
 
Selanjutnya, PRAKTEK KENAJISAN PERCABULAN dari pada perempuan Babel. Kita baca Ibrani 12:16.
Ibrani 12:16
(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
 
Menjual hak kesulungan demi semangkuk sop kacang merah = Berlaku cabul di hadapan TUHAN = Melacur di hadapan TUHAN, itulah yang disebut percabulan atau melacur rohani.
Jadi, meninggalkan ibadah dan pelayanan hanya karena sesuap nasi atau semangkuk sop kacang merah itu adalah percabulan kenajisan. Kalau kita hanya karena sesuap nasi atau semangkuk sop kacang merah lalu kita harus tinggalkan kesucian, abaikan kebenaran yang dari Allah itulah salib, sama artinya melacur rohani. Mencari berkat di tengah ibadah namun mengabaikan salib, itu namanya melacur. Orang yang melacur nafsunya rendah, seolah-olah TUHAN tidak bisa memelihara kehidupan dari anak-anak TUHAN.
 
Inilah yang terjadi ketika bangsa Israel dibuang ke Babel.
Pendeknya, jika hidup dengan kedua praktek di atas -- itulah kekejian dan kenajisan percabulan --, menunjukkan bahwa dia sedang dibuang ke Babel; tempat roh najis bersembunyi dan segala burung yang najis bersembunyi.
 
Kita kembali membaca Matius 1:17.
Matius 1:17
(1:17) Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Memang ada tiga kali empat belas:
-          Yang pertama: Empat belas keturunan dari Abraham sampai ke Daud.
-          Yang kedua: Empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel.
-          Namun setelah pembuangan ke Babel ternyata masih ada: Empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus Yesus lahir.
Jadi, sudah sangat jelas; Yesus adalah tunas Daud yang tumbuh dari pangkal Isai, itulah sesuatu yang tidak diharapkan.
Karena sesungguhnya upah dosa adalah maut. Setelah empat belas keturunan yang kedua yang berakhir pada Yekhonya, Israel sudah dibuang ke Babel bagaikan pohon yang sudah dipotong batangnya dan hanya tinggal tunggul sehingga tidak ada lagi harapan. Namun, ternyata empat belas keturunan yang ketiga ada dan dari situlah lalu dikunci dengan lahirnya Yesus Kristus.
 
Betul-betul kita geleng-geleng kepala atas kebaikan TUHAN ini; apa yang sudah dikerjakan oleh Boas di dalam hal menebus tanah Elimelekh dan menebus Rut untuk menegakkan nama orang mati itulah Mahlon di atas milik pusakanya untuk selama-lamanya. Sungguh luar biasa, tidak dapat diselami oleh akal sehat manusia. Bayangkan; kalau kita sadari dan hayati kita ini hina, dina, papah, bahkan lebih pekat dari lumpur hitam. Tetapi sekalipun demikian masih ada empat belas keturunan yang ketiga sampai akhirnya lahirnya Yesus Kristus.
 
Tinggal tunggul itulah pangkal, taruk dari situlah tunas muda tumbuh. Sudah sombong, tinggi hati, sudah miskin ditambah lagi dosa kejahatan dan kenajisan, sudah tidak ada lagi benar-benar wujudnya di muka bumi ini. Tetapi lihatlah, empat belas keturunan yang ketiga dan yang terakhir lahir Yesus Kristus.
Coba saudara ingat; kesombongan, harga diri tinggi, merasa paling hebat, berlaku jahat, ditambah lagi kenajisan yang luar biasa, apa yang bisa diharapkan dari suatu kehidupan yang semacam ini?
 
Yesaya 11:1
(11:1) Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
 
… dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Sudah jelas itu adalah pribadi Yesus Kristus, tunas Daud; di dalam Dia ada harapan, di dalam Dia ada masa depan, di dalam Dia ada hidup kekal.
Singkat kata, kehidupan kita ditegakkan di tanah milik pusaka untuk selama-lamanya itulah tanah Air Sorgawi.
 
Yesaya 11:2
(11:2) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
 
1.       Roh TUHAN akan ada padanya,
2.       Roh hikmat.
3.       Roh pengertian,
4.       Roh nasihat.
5.       Roh keperkasaan ada padanya, tidak ada yang seperti dia.
6.       Roh pengenalan akan TUHAN ada padanya.
Rasul Paulus lebih mengharapkan untuk mengenal Dia dari yang ada ini, termasuk tujuh kelebihannya waktu dia belum dipanggil TUHAN, tetapi setelah mengenal TUHAN semua yanga ada itu dianggap sampah. Rasul Paulus terlebih suka mengenal TUHAN dan kuasa kebangkitan-Nya, maka diawali persekutuan dalam kesengsaraan, kematian-Nya dan hari ketiga bangkit.
7.       Roh takut akan TUHAN.
Ini adalah harapan kita.
 
Yesaya 53:1
(53:1) Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
Yesaya 53:2
(53:2) Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari kehidupan yang kering-kering, kehidupan yang sudah mati.
Kalau kita hanya sekedar membaca kisah apa yang dikerjakan oleh Boas pada kitab Rut, itu hanya sebuah huruf-huruf yang mati. Tetapi rupa-rupanya apa yang dikerjakan oleh Boas adalah suatu nubuatan yang sudah digenapi dan dieksekusi habis di atas kayu salib, oleh tunas Daud.
 
Siapakah yang percaya kepada berita itu? Siapa yang percaya kepada berita salib? Tidak ada yang percaya.
Kemudian, pada ayat 1 kembali ditanyakan: kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sungguh luar biasa.
Upah dosa adalah maut, tetapi lihat apa yang dikerjakan oleh 2 tangan Yesus, Dia sudah lakukan di atas kayu salib. Sehingga pada ayat 1 dikatakan: Siapakah yang percaya kepada berita itu?
 
Kemudian oleh penindasan itu; Ia tidak tampan supaya kita tampan. Dia yang benar dijadikan berdosa supaya kehidupan yang berdosa menjadi benar.
 
Kalimat berikutnya; … dan semaraknya pun tidak. Semaraknya pun tidak ada supaya kita hidup dalam semarak, yaitu semarak Sorgawi bukan semarak dunia lagi. Percaya dengan berita salib?
 
Yesaya 53:3
(53:3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
 
Inilah taruk yang tumbuh dari tunggul Isai: Ia dihina dan dihindari orang.
Supaya sinkron dengan Yesaya 11 dari tujuh roh itu kita lihat betul-betul ada harapan besar bagi kehidupan yang sudah dibuang ke Babel.
 
… seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; berarti, tidak canggung dalam memikul salib, biasa saja; tidak sakit hati, tidak kecut hati, tidak dongkol.
 
… ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
Tetapi ketika dia tidak masuk hitungan, kita masuk dalam hitungan (bilangan) TUHAN, berarti ada harapan. Dia tidak masuk hitungan supaya kita masuk hitungan.
Bagaimana kita bisa terhitung di Sorga? Bagaimana kita bisa terdaftar di Sorga? Padahal dosa kita banyak, kejahatan kita banyak, kenajisan kita banyak, dusta kita banyak, munafik kita banyak, bahkan kikir kita juga banyak. Tetapi Dia tidak masuk hitungan supaya kita masuk hitungan. Inilah tunggul Isai; dalam Dia ada harapan.
 
Yesaya 53:4
(53:4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
 
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya … Kita banyak mengalami sakit, baik sakit hati, sakit pikiran, sakit perasaan, sakit batin atau luka batin, sakit perut, sakit dompet, sakit ini dan itu, cemburu, khawatir, namun semua itu sudah ditanggung.
 
… dan kesengsaraan kita yang dipikulnya. Supaya kita tidak sengsara, maka Dia harus pikul sengsara itu di atas kayu salib. Pandang saja salib pasti kita tidak sengsara.
Karena kita memandang perasaan manusia daging maka sengsaralah kita. Coba saja pandang salib Kristus maka kita tidak akan sengsara; mau seberat apapun persoalan jika pandang salib kita tidak akan sengsara.
 
Yesaya 53:5
(53:5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita … Tikaman demi tikaman itu karena setiap pemberontakkan kita, ingat itu.
Itu bukan suatu peristiwa yang biasa, sebab ketika berita itu disampaikan, maka kembali dikatakan: Siapa yang percaya kepada berita Salib? Lalu kemudian: Kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
Tangan TUHAN dengan kuasa-Nya sedang berlangsung di atas kayu salib untuk siapa? Saudara pilih; menjawab pertanyaan ini dengan jujur atau tidak. Oleh sebab itu, akui malam ini supaya jelas pertanyaan ini bisa kita jawab.
 
… ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya. Supaya kita selamat Dia harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib. Berarti, jelas ada harapan.
 
… dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Dan luka-luka disekujur tubuh-Nya adalah bilur yang memberi kesembuhan.
 
Yesaya 53:6
(53:6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
 
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri.
Sesat berarti masing-masing mengambil jalannya sendiri; mengikuti kehendaknya sendiri bukan mengikuti keinginan TUHAN.
Banyak sekali orang Kristen sekalipun sudah beribadah tetap saja sesat walaupun dia merasa diri benar. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena dia melakukan hanya sesuai keinginan di hati saja, bukan keinginan TUHAN.
 
… tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian, supaya kita jangan sesat. Oleh sebab itu, TUHAN memfalisitasi ibadah ini menjadi suatu penggembalaan sehingga kehidupan rohani kita tergembala dan tidak sesat.
 
Tadi ada empat belas keturunan dari Babel sampai Kristus, artinya: Silsilah tidak terputus sekalipun telah mati oleh dosa kenajisan karena Babel. Seperti Mahlon suami Rut yang akhirnya juga mati di Moab.
 
Kita melihat Rut 1:1-5, dengan perikop: “Rut dan Naomi.”
Rut 1:1
(1:1) Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
 
Pada zaman hakim-hakim memerintah -- berarti belum ada raja di Israel -- suatu kali ada kelaparan di tanah Israel dan oleh karena kelaparan yang hebat itu lalu pergilah seorang suami bersama dengan isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
Intinya, oleh karena kelaparan yang hebat itu Elimelekh bersama isteri dan dua anaknya Mahlon dan Kilyon tinggalkan Betlehem, Efrata.
 
Lapar dan haus itu bisa diizinkan oleh TUHAN dan harus kita kerjakan sebab daging ini perlu dihukum. Jangan lantas kita lari dari kenyataan hidup. Jangan sampai kita uring-uringan. Kita perlu untuk mengalami kelaparan dan kehausan, sebab daging ini harus dihukum. Kalau daging tidak dihukum, kalau daging tidak dihancurkan, maka daging itu akhirnya nanti akan menjadi takhtanya setan.
Tetapi pada saat itu terjadi (kelaparan dan kehausan) mereka tidak bisa terima dan mereka langsung hijrah ke Moab; Elimelekh membawa isterinya Naomi dan kedua anaknya yaitu Mahlon dan Kilyon. Berarti, mereka tidak mau menerima hukuman atas daging. Kalau lapar dan haus biarkan saja, sekali waktu memang harus ada ibadah puasa; lapar dan haus = Daging harus dihukum. Makan tidak makan tetap berkumpul dalam TUHAN. Jangan lari dari kenyataan, bertahanlah.
 
Rut 1:2
(1:2) Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana.
 
Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda. Mereka itu adalah orang-orang Efrata, berasal dari Betlehem-Yehuda.
 
… dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana. Mereka hijrah ke Moab untuk mencari penghidupan yang lebih layak, karena pada waktu itu Israel mengalami kelaparan hebat. Namun cara mereka ini tidak baik, tidak benar.
 
Rut 1:3-5
(1:3) Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya. (1:4) Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. (1:5) Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
 
Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi. Setelah sampai di Moab tidak lama setelah itu Elimelekh mati. Inilah resiko kalau tinggalkan TUHAN, tinggalkan Betlehem; rumah roti.
Inilah resikonya: Mati rohani. Oleh sebab itu, jangan tinggalkan Betlehem, jangan tinggalkan rumah roti.
 
Keduanya mengambil perempuan Moab. Kemudian Mahlon dan Kilyon mengambil perempuan Moab.
-          Mahlon mengambil perempuan Moab yang bernama Rut.
-          Kilyon mengambil perempuan Moab yang bernama Orpa.
 
… dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Kira-kira sepuluh tahun lamanya mereka tinggal di Moab.
 
Lalu matilah juga keduanya. Tetapi, setelah sepuluh tahun di Moab akhirnya baik Mahlon dan Kilyon, kedua anak laki-laki Naomipun mati. Maka, otomatis:
-          Naomi menjadi janda.
-          Rut menjadi janda.
-          Orpa menjadi janda.
 
Apa yang terjadi setelah mereka hijrah ke Moab? Apa yang mereka dapati? Apakah mereka mendapat kebaikan, keberuntungan, keberkatan, keberhasilan, sukses di sana setelah hijrah; merantau ke Moab dan meninggalkan Betlehem, Efrata – tanah Israel? Jawabnya adalah TIDAK. Justru sebaliknya; Elimelekh suami Naomi mati dan dua anak laki-laki juga mati. Berarti, pewaris tanah milik pusaka sudah mati, lantas siapa yang bisa meneruskan?
Akhirnya mati karena sudah melacur. Meninggalkan ibadah dan pelayanan hanya karena berbicara soal keberkatan dan keberhasilan, itu disebut pelacuran, sehingga mengalami kematian rohani.
 
Kalau Elimelekh sudah mati, maka tanah pusakanya kemana? Memang seharusnya kepada kedua anaknya itulah Mahlon dan Kilyon, tetapi rupanya setelah sepuluh tahun lamanya di Moab, pewaris milik pusaka juga akhirnya mati. Maka, siapa yang meneruskan?
Kalau anak juga mati karena kutuk nenek moyang, maka siapa yang meneruskan? Kalau anak melanjutkan dosa orang tua, bagaimana bisa masuk Sorga? Untuk mewarisi tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka bagaimana mungkin?
 
Kita membaca Kejadian 19, dengan perikop: “Lot dan Kedua Anaknya Perempuan.”
Lot adalah seorang duda, bersama kedua anak perempuannya ketika mereka ada di sebuah gua.
Kejadian 19:36-37
(19:36) Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. (19:37) Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.
 
Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Dua anak perempuan dari pada Lot hamil atau mengandung.
Dari mana mereka dapat mengandung? Mereka mengandung dari ayah mereka sendiri.
 
Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab. Anak perempuan Lot yang tertua melahirkan anak laki-laki itulah yang bernama Moab, dialah bapa orang Moab yang sekarang; tempat dari pada Elimelekh serta Naomi dan kedua anak laki-laki Mahlon dan Kilyon hijrah, merantau cari nasib yang lebih baik.
Perlu untuk diketahui: Tidak mungkin kita mendapat nasib yang lebih baik kalau merantau ke tempat kenajisan. Justru sebaliknya yang ada adalah mengalami kematian. Sangat disayangkan sebenarnya.
 
Bagaimana dengan tanah milik pusaka? Bagaimana dengan Sorga? Siapa yang menjadi penghuninya?
TUHAN itu bekerja bukan asal-asalan, TUHAN itu membentuk sesuatu bukan asal-asalan. Tuhan sudah memikirkan jauh ke depan. Oieh sebab itu, kita juga tidak boleh berpikir pendek.
 
Jadi, Moab lahir dari kenajisan. Anak perempuan Lot yang tertua melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Moab, dialah bapa orang Moab yang sekarang; tempat Elimelekkh hijrah, merantau, adu nasib. Namun akhirnya Elimelekh mengalami kematian.
 
Matius 20:28
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
 
Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, mengambil rupa seorang hamba = Dia mengosongkan diri, menghampakan diri. Hal ini telah disampaikan beberapa waktu yang lalu.
Kehidupan yang menghampakan diri tidak lagi melakukan sekehendak daging tetapi melakukan sesuai kehendak Roh TUHAN, semaunya TUHAN.
 
… dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Kemudian, Yesus datang ke dunia ini selain untuk melayani, juga memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang, termasuk keluarga Elimelekh.
 
Jadi sudah sangat jelas; Dialah tunggul Isai, taruk yang tumbuh dari tunggul Isai. Di dalam Dia ada harapan, sebab Dia tangan ke dunia ini:
-          Bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.
-          Dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai penebusan.
Yesus Kristus tunas Daud, Boas rohani itulah pribadi dari TUHAN Yesus Kristus, Dia memberi harapan besar.
 
1 Petrus 1:3
(1:3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
 
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Dialah Allah yang kekal, Bapa yang kekal, karena rahmat-Nya yang besar, kasih karunia-Nya limpah sehingga telah melahirkan kita kembali, sebab Dia telah mati di atas kayu salib dan bangkit pada hari ketiga, dari antara orang mati itulah yang sudah dibuang ke Babel.
Kita telah dilahirkan kembali oleh kuasa kematian dan kebangkitan-Nya, lalu dibawa kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.
 
1 Petrus 1:4
(1:4) untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
 
Pengharapan itu adalah:
1.       Suatu bagian yang tidak dapat binasa.
2.       Tidak dapat cemar, seperti bangsa Israel dibuang ke Babel, cemar.
3.       Tidak layu, berarti kekal.
4.       Tersimpan di Sorga untuk kita semua.
Dialah pengharapan kita.
 
Sungguh luar biasa apa yang sudah dikerjakan oleh Boas rohani bagi kita semua. TUHAN Yesus Kristus, Dia adalah tunas Daud.
Bayangkan; Elimelekh sudah mati itulah pemilik tanah milik pusaka. Maka tentu yang mewarisi adalah dua anak laki-laki, tetapi kedua anak laki-laki juga mati. Lalu tanah air Sorgawi milik pusaka siapa, kalau akhirnya semua manusia mati karena dosa dan dibuang ke Babel oleh karena kekejian dan kenajisan percabulan.
 
Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kritus, Dialah penebus sejati dan di dalam Dia ada pengharapan.
Bagaimana sekarang? Siapa yang percaya kepada berita salib? Kepada siapa tangan kekuasaan TUHAN diberikan?
Mulai sekarang ini merupakan suatu pertanyaan yang begitu menarik; memang sulit dijawab oleh pikiran tetapi bagi TUHAN tidak ada yang mustahil. Amin.
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment