KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, January 28, 2022

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 23 OKTOBER 2021


 
IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 23 OKTOBER 2021
 
STUDY YUSUF
Kejadian 13:11-18
(Seri 12)
 
Subtema: LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGATASI TUJUH TAHUN KELAPARAN
 
Selamat malam. Sejahtera dan bahagia kiranya memerintah dikehidupan kita masing-masing; TUHAN Yesus berdaulat atas kehidupan kita.
 
Selanjutnya, mari segera kita sambut STUDY YUSUF sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.
Sekarang kita masih berada pada Kejadian 41:53-54.
Kejadian 41:53-54
(41:53) Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu, (41:54) mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.
 
Singkat kata: Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan, datanglah tujuh tahun kelaparan, tepat seperti apa yang telah dikatakan oleh Yusuf kepada Firaun. Hal ini menunjukkan bahwasanya; Yusuf adalah seorang nabi TUHAN, sebab segala yang dikatakan oleh Yusuf, semuanya tergenapi.
Kemudian, Pada saat seluruh negeri mengalami kelaparan yang hebat, sebaliknya di seluruh negeri Mesir ada roti sebagai persediaan makanan, yang disebut juga dengan perbekalan yang berlimpah-limpah.
 
Kejadian 41:33-44
(41:33) Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir
 
Setelah lewat tujuh tahun kelimpahan, akan datang tujuh tahun kelaparan yang hebat dan dahsyat. Hal ini telah ditetapkan oleh Allah, dan Allah akan segera melakukan-Nya.
 
Jadi, untuk mengatasi tujuh tahun kelaparan yang hebat itu, di sini kita melihat: Pada saat tujuh tahun kelimpahan Yusuf mengusulkan dua hal kepada Firaun, Yang Pertama: MENGANGKAT SEORANG YANG BIJAKSANA MENJADI KUASA ATAS TANAH MESIR.
Namun pada akhirnya, Firaun sendirilah yang mengangkat dan melantik Yusuf menjadi mangku bumi atas seluruh tanah Mesir.
 
Mari kita lihat Kejadian 41:39-41.
Kejadian 41:39-41
(41:39) Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. (41:40) Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu." (41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
 
Seluruh rakyat Mesir taat kepada perintah Yusuf sebagai penguasa muda di Mesir.
 
Kejadian 41:43
(41:43) Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.
 
Di atas kereta yang kedua, seluruh rakyat yang berdiri di hadapan Yusuf akan memberi hormat. Baik yang kecil maupun yang besar, baik rakyat miskin maupun yang kaya, semuanya tanpa terkecuali akan memberi hormat kepada Yusuf sebagai mangku bumi atau penguasa muda atas tanah Mesir.
Berarti, Yusuf adalah seorang yang berakal budi dan bijaksana sehingga ia dianggap layak untuk menjadi mangku bumi atas tanah Mesir.
 
Kejadian 41:44
(41:44) Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Akulah Firaun, tetapi dengan tidak setahumu, seorang pun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir."
 
Bahkan tanpa sepengetahuan Yusuf, seorang pun tidak boleh bergerak, seorang pun tidak boleh bertindak di seluruh tanah Mesir. Berarti, seluruh rakyat Mesir -- besar kecil, tua muda, laki-laki perempuan, kaya ataupun miskin -- harus dengar-dengaran kepada Yusuf. Betapa berharganya nilai dari sebuah hikmat, akal budi dan kebijaksanaan melebihi segala perkara yang ada di atas muka bumi ini.
 
Kejadian 41:46
(41:46) Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
 
Di sini kita akan melihat: REAKSI YUSUF sebagai kehidupan yang sangat ditinggikan dan dimuliakan oleh TUHAN adalah setelah dilantik, maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh negeri Mesir.
Artinya, Yusuf bukanlah pribadi yang mabuk dengan kedudukan dan jabatan yang tinggi. Berarti, Yusuf tidak memanfaatkan kedudukan yang tinggi untuk melampiaskan keinginan-keinginanya sebagai manusia; sebaliknya, Yusuf secepatnya menunjukkan pribadinya sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab. Perlu untuk diketahui: Seorang imam disebut juga dengan pemimpin.
 
Kita lihat PEMIMPIN YANG BERTANGGUNG JAWAB di dalam 1 Petrus 2.
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
 
Seorang pemimpin disebut juga:
-          Bangsa yang terpilih.
-          Imamat yang berkerajaan.
-          Bangsa yang kudus.
-          Umat kepunyaan Allah sendiri.
Kemudian, adapun tugas dari seorang pemimpin ialah memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia = Memberitakan salib, berarti; memikul sebuah tanggung jawab di hadapan TUHAN dalam segala keadaan apapun dan dalam situasi kondisi apapun, dan di mana pun berada tetap memikul tanggung jawab.
 
Itulah pemimpin yang bertanggung jawab, yaitu senantiasa memikul tanggung jawab di hadapan TUHAN dalam keadaan apapun dan dalam situasi kondisi apapun, dan di mana pun berada selalu memikul tanggung jawabnya. Sementara, seorang imam disebut juga pemimpin.
 
Lebih jauh kita melihat pemimpin yang bertanggung jawab, di dalam 2 Samuel 23.
2 Samuel 23:2-4
(23:2) Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku; (23:3) Allah Israel berfirman, gunung batu Israel berkata kepadaku: Apabila seorang memerintah manusia dengan adil, memerintah dengan takut akan Allah, (23:4) ia bersinar seperti fajar di waktu pagi, pagi yang tidak berawan, yang sesudah hujan membuat berkilauan rumput muda di tanah
 
Pemimpin yang bertanggung jawab akan memimpin rakyatnya dengan adil, disertai dengan takut akan Allah. Pemimpin semacam ini bersinar seperti fajar di waktu pagi, artinya; pemimpin yang bertanggung jawab mampu untuk memberi harapan yang baru kepada rakyatnya.
Jadi, seorang pemimpin itu tidak hanya gila hormat kepada kedudukan dan jabatan yang tinggi. Melayani bukan untuk mencari pujian, melayani bukan untuk mencari hormat, tetapi mampu memberi harapan baru kepada rakyatnya.
 
Kemudian, kalimat berikutnya terkait dengan seorang pemimpin: “Pagi yang tidak berawan”, artinya; harapan yang tidak mengecewakan rakyatnya. Jadi, harapan baru itu adalah harapan yang tidak mengecewakan rakyatnya, bukan harapan kosong. Memberi janji tetapi tidak ditepati, itu adalah harapan kosong.
 
Lebih jauh kita melihat tentang pemimpin yang bertanggung jawab, di dalam Yeremia 23.
Yeremia 23:5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.
 
Pemimpin yang bertanggung jawab akan memerintah rakyatnya dengan bijaksana, seperti Yusuf di Mesir, adalah seorang yang berakal budi dan bijaksana, dialah kuasa atas segala tanah Mesir.
 
Yeremia 23:6-8
(23:6) Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita. (23:7) Sebab itu, demikianlah firman TUHAN, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa orang tidak lagi mengatakan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir!, (23:8) melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."
 
Yesus adalah tunas adil bagi Daud, Dia adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab yang akan memberi dua hal:
1.      Memberi kebebasan dan kemerdekaan terhadap belenggu dosa dan ikatan-ikatan dosa.
2.      Memberi ketentraman dan damai kepada rakyat yang dipimpinnya.
Oleh sebab itu, orang tidak lagi mengatakan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir!, melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri.
Artinya, rakyat yang dipimpin tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama, melainkan dibawa pulang dan disatukan sampai pada akhirnya berada di tanah air sorgawi.
Disatukan Gereja TUHAN yang disucikan sampai disempurnakan, itulah yang disebut Bait suci Allah, berarti; tidak lagi tercerai-berai. Ini pemimpin yang bertanggung jawab; pemimpin yang bertanggung jawab memiliki akal budi dan bijaksana.
 
Lebih jauh kita melihat tentang pemimpin yang bertanggung jawab, seorang yang berakal budi dan bijaksana.
Zakharia 9:9
(9:9) Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
 
Seorang pemimpin yang bijaksana disebut juga pemimpin yang adil dan jaya.
 
Ciri-cirinya, YANG PERTAMA: Lemah lembut, artinya; mau memahami dan mau menerima keberadaan orang lain. Menerima semua orang, berarti bukan hanya menerima orang yang terpandang, tetapi juga orang kecil; bukan saja orang kaya tetapi juga orang miskin, itu namanya lemah lembut.
 
Ciri-cirinya, YANG KEDUA: Mengendarai keledai beban yang muda, yaitu kehidupan yang terbeban dalam pekerjaan TUHAN dan mau merendahkan dirinya; ini yang akan dipakai oleh TUHAN Yesus Kristus, Dia adalah tunas Daud, Dia adalah pemimpin yang bijaksana. Jadi, TUHAN tidak memakai orang yang sombong, angkuh, tinggi hati, sekalipun dia kaya, sekalipun dia orang yang terpandang di dunia ini.
 
Mari kita lihat GAMBARAN kehidupan yang terlibat dan terbeban dalam pekerjaan TUHAN dan mau merendahkan dirinya, di dalam Injil Lukas 22.
Lukas 22:25-26
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. (22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
 
Di sini kita melihat ciri-ciri pemimpin dunia:
-          Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka.
-          Orang orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Itu adalah pemimpin menurut ukuran dunia.
 
Sekarang kita bandingkan dengan pemimpin dan pelayanan yang terbeban dalam pekerjaan TUHAN:
-          Yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda.
-          Pemimpin sebagai pelayan.
Berarti, melayani TUHAN disertai dengan kerendahan di hati, yaitu mau belajar dalam segala perkara untuk memperbaiki kelakuannya supaya tidak terjadi banyak kesalahan dalam pelayanan. Ini pemimpin yang bertanggung jawab, yaitu rendah hati dan mau belajar.
 
Kita perhatikan kembali Zakharia 9.
Zakharia 9:10
(9:10) Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi
 
Selanjutnya di sini kita akan melihat pemimpin yang berakal budi dan bijaksana atau pemimpin yang bertanggung jawab:
1.      Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem, artinya; rakyat diajar untuk tidak bergantung kepada manusia dan kekuatannya. Inilah pemimpin yang bertanggung jawab.
2.      Busur perang akan dilenyapkan, artinya; rakyat diajar untuk hidup rukun dan hidup damai, tentram bersama-sama, saling mengasihi satu dengan yang lain. Ini pemimpin yang bertanggung jawab.
 
Mengapa pemimpin yang bijaksana (pemimpin yang bertanggung jawab) melenyapkan dua hal di atas? Sebab pemimpin yang bertanggung jawab membawa berita pendamaian, berarti; menjadi pendamaian di tengah-tengah rakyatnya.
Berbeda dengan pemimpin yang otoriter, dia hanya memanfaatkan kedudukan atau jabatan yang tinggi itu untuk melampiaskan hawa nafsunya, tetapi pemimpin yang bertanggung jawab justru membawa berita pendamaian atau menjadi pendamaian di tengah-tengah rakyatnya.
Itu sebabnya, ia melenyapkan kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem, kemudian busur perang dilenyapkan juga, karena dia membawa berita pendamaian, menjadi pendamaian di tengah-tengah rakyatnya.
Inilah tugas dari seorang pemimpin, tugas dari pelayan-pelayan TUHAN, hamba-hamba TUHAN. Di mulai dari saya sebagai seorang gembala sidang membawa berita pendamaian, tepatnya menjadi pendamaian di tengah-tengah rakyat yang dipimpinnya.
 
2 Korintus 5:19
(5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami
 
Yesus tampil sebagai Imam Besar untuk memperdamaikan dosa manusia. Sebagai seorang Imam Besar, pemimpin tertinggi, Yesus telah mengerjakan pekerjaan pendamaian itu di atas kayu salib. Jadi, seorang pemimpin hendaklah menjadi pelayan.
 
2 Korintus 5:20-21
(5:20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. (5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
 
Singkat kata: Menjadi pendamaian, berarti; rela menjadi korban untuk memperdamaikan dosa orang lain, sehingga orang lain berdamai dengan Allah.
 
Lebih jauh lagi kita melihat tentang seorang pemimpin yang bijaksana.
Mazmur 72:2-3
(72:2) Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! (72:3) Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran
 
Tugas dari seorang pemimpin yang bertanggung jawab, yaitu:
-          membawa damai sejahtera bagi bangsa,
-          kemudian membawa kebenaran di tengah-tengah rakyat yang dipimpinnya.
Inilah tugas dari pemimpin, imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN.
 
Jadi, inilah langkah pertama untuk mengatasi tujuh tahun kelaparan yang dahsyat, yaitu mengangkat seorang yang berakal budi dan bijaksana menjadi kuasa, seperti Yusuf menjadi mangku bumi atas seluruh tanah Mesir.
 
Kita kembali membaca Kejadian 41.
Kejadian 41:35
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.
 
Untuk mengatasi tujuh tahun kelaparan yang hebat itu, di sini kita melihat: Pada saat tujuh tahun kelimpahan Yusuf mengusulkan dua hal kepada Firaun, Yang Kedua: MENEMPATKAN PENILIK-PENILIK ATAS NEGERI MESIR.
 
Lebih jauh kita memperhatikan “penilik” dalam Kisah Para Rasul 20.
Kisah Para rasul 20:28
(20:28) Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
 
Penilik-penilik disebut juga dengan seorang gembala sidang; yang dalam pimpinan Roh-El Kudus, dia akan menggembalakan sidang jemaat TUHAN. Jadi, menggembalakan bukan dengan tabiat dagingnya, tetapi dengan pimpinan Roh Kudus, seorang penilik (seorang gembala sidang) harus menggembalakan sidang jemaat, tidak dengan kepentingan daging.
Kemudian, sidang jemaat -- disebut juga dengan tubuh Kristus -- diperoleh dengan darah Anak Domba. Oleh sebab itu, seorang gembala sidang harus menggembalakan sidang jemaat dengan sungguh-sungguh.
 
Kita lihat tentang kesungguhan ini pada ayat 26.
Kisah Para Rasul 20:26
(20:26) Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa.
 
Kepada penatua-penatua di Efesus, Rasul Paulus bersaksi dan berkata: “Bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Rasul Paulus dengan sungguh-sungguh melayani TUHAN dan melayani sidang jemaat TUHAN. Jadi, kalau pun nanti ada salah seorang dari sidang jemaat itu yang akan binasa, itu bukan salahnya Rasul Paulus karena dia sudah sungguh-sungguh di dalam hal melayani TUHAN dan melayani sidang jemaat TUHAN.
 
PRAKTEKNYA.
Kisah Para Rasul 20:27
(20:27) Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
 
Prakteknya: Tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepada sidang jemaat.
 
BUKTI RASUL PAULUS TIDAK LALAI memberitakan seluruh maksud Allah, rencana Allah, tujuan Allah kepada sidang jemaat yang dilayani oleh seorang penilik atau seorang gembala sidang, dapat kita perhatikan dalam Kisah Para Rasul 20:17-19, dengan perikop “Perpisahan Paulus dengan para penatua di Efesus”.
 
Kisah Para Rasul 20:17-19
(20:17) Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus. (20:18) Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: (20:19) dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
 
Yang kita perhatikan terlebih dahulu adalah ayat 18-19, di mana Rasul Paulus melayani TUHAN dengan segala kerendahan di hatinya. Tandanya:
-          Banyak mencucurkan air mata. Air selalu mengalir ke dataran rendah, tidak mencari dataran tinggi. Ini tanda Rasul Paulus melayani TUHAN dengan segala kerendahan hatinya.
-          Siap menghadapi pencobaan dan siap mati di hadapan TUHAN.
 
Kisah Para Rasul 20:20-21
(20:20) Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; (20:21) aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
 
Inilah yang dimaksud dengan pernyataan Rasul Paulus pada Kisah Para Rasul 20:27, di mana Rasul Paulus tidak lalai dalam 3 (tiga) hal:
1.      Rasul Paulus tidak lalai dalam hal memberitakan firman Allah.
2.      Rasul Paulus tidak lalai dalam hal mengajarkan firman Allah kepada sidang jemaat.
3.      Rasul Paulus tidak lalai dalam bersaksi dari hal firman Allah kepada sidang jemaat.
Jadi, benar sekali, bahwa Rasul Paulus ini sungguh-sungguh di dalam melayani TUHAN dan melayani sidang jemaat, sebab dia bertanggung jawab.
Tujuannya adalah supaya baik Yahudi, maupun orang yang bukan Yahudi -- disebut juga bangsa Kafir --:
-          Bertobat kepada Allah, berarti; berhenti berbuat dosa, kembalilah kepada Allah.
-          Percaya kepada TUHAN Yesus Kristus, berarti; tidak percaya lagi kepada berhala-berhala di dunia ini.
 
Inilah sedikit cuplikan tentang seorang penilik yang disebut juga dengan seorang gembala.
 
Sekarang kita akan melihat TUGAS DARI SEORANG PENILIK, di dalam Kejadian 41.
Kejadian 41:34
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.
 
Adapun tugas dari seorang penilik (gembala sidang) adalah menerima atau memungut seperlima dari hasil tanah selama tujuh tahun kelimpahan itu.
 
Kejadian 41:35-36
(41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.( 41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."
 
Dalam tujuh tahun kelimpahan itu, penilik harus mengumpulkan bahan makanan atau menimbun gandum, serta menyimpannya. Tujuannya untuk menjadi persediaan dalam tujuh tahun kelaparan yang hebat yang akan  terjadi, sehingga manusia jangan binasa karena kelaparan yang hebat itu -- sesuai dengan nubuatan Amos 8:11-12 --.
 
Pendeknya: Tugas penilik adalah untuk mengumpulkan seperlima gandum sebagai persediaan makanan, disebut juga dengan perbekalan yang berlimpah-limpah.
 
Kita lihat “persediaan makanan” yang disebut juga dengan “perbekalan yang berlimpah-limpah”, di dalam Mazmur 78.
Mazmur 78:23-25
(78:23) Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit, (78:24) menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit; (78:25) setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
 
Gandum dari langit disebut juga dengan roti malaikat, itu merupakan perbekalan yang berlimpah-limpah.
 
Mazmur 78:26-27
(78:26) Ia telah menghembuskan angin timur di langit dan menggiring angin selatan dengan kekuatan-Nya; (78:27) Ia menurunkan kepada mereka hujan daging seperti debu banyaknya, dan hujan burung-burung bersayap seperti pasir laut;
 
Selain mengirimkan gandum dari langit -- disebut juga dengan roti malaikat, yang merupakan perbekalan yang berlimpah-limpah --, TUHAN juga mengirim burung puyuh yang bersayap.
 
Kesimpulannya:
-          Gandum dari langit, disebut juga roti malaikat = 1/10 (satu per sepuluh).
-          Burung puyuh yang bersayap = 1/10 (satu per sepuluh).
Jadi, 1/10 (satu per sepuluh) + 1/10 (satu per sepuluh) =  2/10 (dua per sepuluh) = 1/5 (seperlima)
 
Untuk perhitungan ini, kita harus BUKTIKAN di dalam Keluaran 16.
Keluaran 16:11-12
(16:11) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: (16:12) "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
 
Dalam perjalanan di padang gurun selama 40 (empat puluh) tahun, bangsa Israel dipelihara oleh TUHAN, sebab:
1.      Waktu pagi mereka makan manna, itulah roti malaikat (gandum dari langit).
2.      Waktu senja atau petang hari mereka makan burung puyuh yang bersayap.
 
Keluaran 16:35-36
(16:35) Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. (16:36) Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.
 
Bangsa Israel makan manna, tiap-tiap orang satu gomer. Ukuran dari satu gomer = 1/10 (sepersepuluh) efa.
Sedangkan burung puyuh yang bersayap merupakan gambaran dari korban Kristus, di mana Yesus Kristus mati di atas kayu salib untuk menggenapi hukum Taurat. Inti dari 10 (sepuluh) hukum Taurat hanya satu, itulah “kasih”, baik itu kasih kepada TUHAN dan kasih kepada sesama = 1/10 (satu per sepuluh)
 
Jadi, roti manna 1/10 (sepersepuluh) + burung puyuh yang bersayap, itulah korban Kristus 1/10 (sepersepuluh) = 2/10 (dua per sepuluh) = 1/5 (seperlima).
-          Kalau kita diajar oleh firman Allah yang benar dan murni,
-          kemudian diajar juga untuk menyangkal diri dan memikul salib,
itulah seperlima.
 
Jadi, kalau hanya datang beribadah, tujuannya untuk mencari pujian, itu bukan 1/10 (sepersepuluh). Tetapi kita datang beribadah, menghadap TUHAN di tengah ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan ini, hanya satu tujuannya, yaitu;
-          Untuk menikmati roti malaikat, itulah pengajaran firman Allah yang benar = 1/10 (sepersepuluh).
-          Diajar untuk menyangkal diri dan memikul salib, diajar untuk mempersembahkan koban persembahan, lalu dipersembahkan di atas mezbah = 1/10 (sepersepuluh).
Jadi, 1/10 (sepersepuluh) + 1/10 (sepersepuluh) = 2/10 (dua per sepuluh) = 1/5 (satu per lima). Inilah persediaan makanan yang disebut juga dengan perbekalan yang berlimpah-limpah.
 
Tetapi supaya hal ini bisa terwujud, ada dua langkah yang harus diperhatikan:
Langkah pertama: Mengangkat seorang yang berakal budi bijaksana menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir. Oleh sebab itu, langkah pertama ini harus kita perhatikan. Seluruh kaum muda remaja dan seluruh sidang jemaat TUHAN harus berdoa supaya TUHAN senantiasa mengirimkan hikmat, akal budi dan kebijaksanaan lewat pembukaan rahasia Firman untuk selanjutnya menuntun kita sampai pada kebenaran yang sejati.
Langkah kedua: Menempatkan penilik-penilik atas seluruh tanah Mesir. Siapa penilik? Itulah gembala sidang untuk menggembalakan sidang jemaat. Apa tugas dari seorang penilik gembala sidang? Yaitu menerima (memungut) 1/5 (seperlima) dari hasil tanah di Mesir selama tujuh tahun kelimpahan ini.
 
Itulah tugas saya untuk menerima dan memungut seperlima dari hasil tanah selama tujuh tahun kelimpahan berlangsung. Jadi, jangan marah, jangan ngomel kalau diajar untuk berkorban tenaga, pikiran, waktu, uang, harta, kekayaan yang kita punya, sebab tugas dari seorang penilik adalah untuk mengajar dan mendidik sidang jemaat supaya tahu berkorban dalam segala perkara, baik tenaga, pikiran, waktu, harta, kekayaan, uang yang dia punya. Inilah 1/5 (seperlima), inilah persediaan makanan itu, inilah perbekalan yang tidak berkesudahan itu.
Kalau saudara tidak mengerti soal 1/5 (seperlima) dalam bentuk berkorban tenaga, pikiran, waktu, saya tidak yakin bahwa dia akan terangkat seperti daging burung puyuh yang bersayap.
 
Saudara harus bersyukur kalau diajar untuk memungut 1/5 (seperlima), kalau diajar untuk menyangkal diri, memikul salib, kalau diajar untuk berkorban, sebab itu adalah 1/5 (seperlima) dari gandum.
 
Lihat wujud daging burung puyuh yang bersayap itu, di dalam Injil Matius 24.
Matius 24:27-28
(24:27) Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. (24:28) Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."
 
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. Ini jelas berbicara tentang kesatuan tubuh yang sempurna, sehingga pada saat itulah Yesus datang kembali untuk yang kedua kalinya sebagai Raja Mempelai Pria Sorga.
 
Tetapi lihat: Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun. Jadi, korban Kristus itulah yang menjadi makanan kita, itulah yang mengangkat kita sama seperti burung puyuh yang bersayap; sayap burung nazar ini yang mengangkat kita semua.
Jadi, nikmatilah pengalaman Yesus dalam tanda kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, itu adalah burung puyuh yang bersayap, itulah sayap burung nazar. Nikmatilah kematian dan kebangkitan Yesus.
 
Jangan kita gagal paham tentang ibadah. Banyak orang Kristen hanya tahu soal berkat dan keberkatan, soal berhasil dan keberhasilan, termasuk soal mujizat-mujizat. Tidak salah berkat dan mujizat tetapi sidang jemaat harus diajar untuk memungut seperlima dari hasil gandum selama tujuh tahun kelimpahan ini.
Selama TUHAN memberi kita kesempatan untuk kita menghadap Dia dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, maka sidang jemaat harus diajar untuk memungut 1/5 (seperlima). Kalau gembala sidang (penilik) tidak mengajar sidang jemaat untuk memungut 1/5 (seperlima), maka dia bukan hamba TUHAN yang bertanggung jawab, dia bukan gembala sidang yang bertanggung jawab, tetapi dia adalah gembala sidang yang terkutuk, sesuai dengan kitab Galatia 1:7-9. Oleh sebab itu, seorang penilik (gembala sidang) melayani bukan untuk menyukakan hati manusia, tetapi melayani untuk menyukakan hati TUHAN, itulah 1/5 (seperlima) gandum, itulah burung puyuh yang bersayap.
 
Doa saya; oleh karena Allah kaya dengan rahmat, kiranya kita dianugerahkan kelimpahan kasih karunia-Nya. Oleh sebab itu, kita harus mau menerima dan memungut 1/5 (seperlima) gandum selama tujuh tahun kelimpahan.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 
 

No comments:

Post a Comment