KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, February 6, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 03 FEBRUARI 2024



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 03 FEBRUARI 2024

Study Yusuf

Subtema: CAHAYA PENGAJARAN MEMBERI KEPASTIAN.

Salam sejahtera dan bahagia didalam menikmati sabda Allah. Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT BETANIA lewat live streaming, Youtube, Facebook, di dalam maupun di luar negri, dimanapun berada.

Selanjutnya kita berdoa, dalam Roh kita berdoa, kita mohon supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.


Mari secepatnya kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah Kaum Muda Remaja dari study Yusuf. Pembacaan diawali dari ayat 1-2.

Kejadian 43:1-2 Perikop: Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya

(43:1) Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu. (43:2) Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita."


Seluruh bumi mengalami kelaparan yang hebat, termasuk keluarga Yakub di negeri Kanaan.  Sementara gandum yang dibawa anak-anak Yakub dari Mesir telah habis dimakan sampai butir-butir gandum yang terakhir. Oleh sebab itu, Yakub menyuruh anak-anaknya kembali pergi ke Mesir sebagai kunjungan yang kedua untuk membeli gandum (bahan makanan), walau hanya sedikit.

Dari sini kita dapat melihat;

- Gandum menjadi sangat berharga (mahal) bagi keluarga Yakub di negeri Kanaan karena  

  langkah (sulit ditemukan)

- Keluarga Kanaan bergantung kepada gandum, sebab gandum sudah menjadi sumber kebutuhan (kebutuhan pokok).

Demikian juga dengan ibadah kita di hari-hari terakhir ini – menjelang kedatangan TUHAN –, harus sampai kepada sumber kebutuhan, itulah Firman Allah (gandum rohani).

Oleh sebab itu kalau kita datang menghadap TUHAN dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah jangan dianggap sepele, jangan kita datang di tengah-tengah ibadah hanya untuk mencari yang lahiriah, tetapi di tengah-tengah ibadah itu kita harus sampai kepada sumber kebutuhan yaitu bergantung kepada firman Allah (gandum rohani).

Kalau dahulu hal ini belum kita pahami, sekarang kita belajar untuk memahaminya.


1 Petrus 2:1-3

(2:1) Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. (2:2) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, (2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.


Merindukan Firman Allah begitu mendalam itu sama seperti bayi yang baru lahir rindu akan air susu ibu (air susu sejati) – gambaran dari Firman Allah yang murni dan rohani untuk mendewasakan rohani kita –

Perlu untuk diketahui; kehidupan yang benar-benar telah mengecap kebaikan dan kemurahan TUHAN memiliki kerinduan yang besar pada firman Allah. 

Dari sini kita dapat melihat Roh Kudus akan mendorong anak-anak Tuhan untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman Allah sebagai pemeliharaan hidup rohani kita.


Saudara, mulai dari sekarang mulailah belajar untuk mengalami pemeliharaan TUHAN lewat firman Allah yang dibukakan, sehingga apabila kelaparan rohani  tiba, kita akan mengalami pemeliharaan TUHAN lewat firman Allah

Jadi pemeliharaan TUHAN lewat firman Allah harus dibuktikan dari sejak sekarang, supaya nanti apabila kelaparan rohani telah tiba, maka akan nyata pemeliharaan TUHAN kepada kita. Itu sebabnya di atas saya katakan ibadah kita sudah harus sampai kepada sumber kebutuhan, (kebutuhan pokok) itulah firman Allah, ibadah kita tidak hanya sekedar mencari yang lahiriah, supaya kelak kita mengalami pemeliharaan TUHAN apabila terjadi kelaparan yang dahsyat.


1 Timotius 4:7 Perikop: Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat.

(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.


Jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua, mengapa? sebab pemberitaan Firman Allah semacam ini tidak rohani dan tidak murni. 


Pemberitaan firman Allah yang disertai dengan tahayul (cerita khayalan), kemudian ditambahkan lagi dengan dongeng nenek tua adalah firman yang tidak rohani dan tidak murni, pendeknya, tidak mendewasakan rohani anak-anak Tuhan. Itu sebabnya ibadah ini harus sampai kepada sumber kebutuhan; firman Allah yang disampaikan, itulah firman Allah yang murni dan rohani, tidak dicampur-campur itulah air susu ibu (firman yang sejati).


Latihlah dirimu beribadah, artinya biasakan diri untuk menikmati firman Allah yang rohani dan murni, berarti tidak ditambahkan dengan tahayul atau cerita khayalan, fiksi, tidak ditambahkan juga dengan dongeng nenek-nenek tua, ini cara lama, sudah harus ditinggalkan. 

Banyak orang kristen mencari hamba TUHAN yang pandai bercerita dongeng nenek-nenek tua dan cerita khayalan. Tetapi sekarang ibadah kita harus sampai kepada sumber kebutuhan, bergantunglah kepada pemberitaan firman Allah yang murni dan rohani

Saudara tidak perlu menunggu saya untuk berguyon-guyon di tengah-tengah pemberitaan firman Allah, atau cerita-cerita fiksi, cerita khayalan (tahayul), itu tidak rohani, tidak murni, tidak sehat, tidak mendewasakan. 


1 Timotius 4:8

(4:8) Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. (4:9) Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.


Ibadah-ibadah kita di hari-hari terakhir ini sudah harus sampai kepada sumber kebutuhan pokok itulah Firman Allah yang rohani dan murni, sebab Ibadah semacam ini mengandung janji:

  • Baik untuk hidup sekarang ini, maksudnya; selama di bumi kita dipelihara, dicukupkan, bahkan dibela dari musuh-musuh kita.

  • Hidup yang akan datang, yakni; bahagia di dalam kerajaan sorga untuk selama-lamanya.


Di dalam Kejadian 43:2; Setelah gandum yang dibawa anak-anak Yakub dari Mesir habis, Yakub berkata kepada anak-anaknya; "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita."

Bila sedikit saja bahan makanan bisa memelihara hidup kita untuk masa sekarang, bagaimana kalau kita membeli gandum (menghargai Firman Allah) sebagai bahan makanan dalam bentuk yang banyak?; di bumi ini dipelihara, dicukupkan, dibela dari musuh-musuh, di Sorga kita bahagia untuk selama-lamanya. Inilah janji firman Allah, kita harus terima janji firman itu dengan penuh keyakinan tanpa keragu-raguan.


Kejadian 43:3-5

(43:3) Lalu Yehuda menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu. (43:4) Jika engkau mau membiarkan adik kami pergi bersama-sama dengan kami, maka kami mau pergi ke sana dan membeli bahan makanan bagimu. (43:5) Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu."


Saudara-saudara Yusuf boleh datang kembali ke Mesir sebagai kunjungan yang kedua untuk membeli gandum kepada Yusuf dengan syarat saudara-saudara Yusuf harus membawa Benyamin ke Mesir. Tetapi disini kita melihat Yakub tidak mengijinkan Benyamin dibawa ke Mesir, maka terjadilah suatu perbincangan (dialog) yang begitu seru dan ketat. 


Kejadian 42:33-38 dengan perikop: Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir 

(42:33) Lalu kata orang itu, yakni yang menjadi tuan atas negeri itu, kepada kami: Dari hal ini aku akan tahu, apakah kamu orang jujur: dari kamu bersaudara haruslah kamu tinggalkan seorang padaku; kemudian bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu dan pergilah; (42:34) lalu bawalah kepadaku saudaramu yang bungsu itu, maka aku akan tahu, bahwa kamu bukan pengintai, tetapi orang jujur; dan aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu, dan bolehlah kamu menjalani negeri ini dengan bebas." (42:35) Ketika mereka mengosongkan karungnya, tampaklah ada pundi-pundi uang masing-masing dalam karungnya; dan ketika mereka beserta ayah mereka melihat pundi-pundi uang itu, ketakutanlah mereka. (42:36) Dan Yakub, ayah mereka, berkata kepadanya: "Kamu membuat aku kehilangan anak-anakku: Yusuf tidak ada lagi, dan Simeon tidak ada lagi, sekarang Benyamin pun hendak kamu bawa juga. Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu!" (42:37) Lalu berkatalah Ruben kepada ayahnya: "Kedua anakku laki-laki boleh engkau bunuh, jika ia tidak kubawa kepadamu; serahkanlah dia ke dalam tanganku, maka dia akan kubawa kembali kepadamu." (42:38) Tetapi jawabnya: "Anakku itu tidak akan pergi ke sana bersama-sama dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena dukacita.


Pada Kejadian 42:33-38: memang Yakub tidak mengizinkan Benyamin dibawa anak-anaknya ke Mesir kepada Yusuf, kenapa? karena situasi pada saat itu gandum yang didapat di Mesir masih cukup untuk memelihara hidup mereka, tetapi dalam Kejadian 43:1-5: situasinya sudah berbeda, gandum yang mereka dapat dari Mesir sudah habis mereka makan, sampai butir-butir gandum yang terakhir. 

Kemudian alasan lain Yakub melarang anak-anaknya membawa Benyamin ke Mesir karena menurut pemahaman Yakub ia telah kehilangan Yusuf dan Simeon, padahal sebenarnya Yusuf sudah menjadi mangkubumi di Mesir, sementara Simeon tinggal di Mesir dikurung untuk dijadikan sebagai jaminan sampai anak-anak Yakub membawa Benyamin dari Kanaan ke Mesir. 

Kemudian menurut pemahaman Yakub  dia akan kehilangan Benyamin pula.

Dari sini kita melihat atau ternilailah, Yakub dilanda kekuatiran yang hebat terhadap anaknya Benyamin, menunjukan 

  • Yakub masih ditandai dengan kelemahan. 

  • Ketidaksempurnaan Yakub, sekalipun dia toko alkitab.


Kembali kita baca Kejadian 43:6

Kejadian 43:6-7

(43:6) Lalu berkatalah Israel: "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?" (43:7) Jawab mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke mari adikmu itu."


Yakub dilanda kekuatiran dan bertanya; "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?"

Intinya menurut Yakub; Ketika anak-anakanya memberitahukan Benyamin anak Yakub masih ada, itu malapetaka baginya. 


Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke mari adikmu itu.

Mereka tidak menduga kalau pada akhirnya Yusuf berkata; bawalah Benyamin ke Mesir. 


Yusuf menanyai saudara-saudaranya dengan seksama perihal mereka dan tentang kabar Yakub dan kabar Benyamin di Kanaan. 

Yusuf menanyai dengan seksama (teliti/detail)  menunjukan Yusuf adalah orang bijaksana.

Orang bijaksana kalau bertanya begitu seksama (detail) .


Kejadian 41:38

(41:38) Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?" (41:39) Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.


Yusuf ini adalah hamba Tuhan yang diurapi, dia adalah orang yang berakal budi dan bijaksana. Jadi hamba TUHAN yang diurapi pasti bijaksana.

Jadi kita membutuhkan hamba Tuhan yang bijaksana, sebab ia akan bertanya dengan seksama apa rencana Tuhan. Sebab itu seorang hamba TUHAN yang bijaksana (pemimpin sidang jemaat) tidak ragu bertanya dengan seksama tentang rencana TUHAN dengan lain kata tidak ragu membawa hidupnya di bawah kaki salib berjam-jam, tidak cukup hanya satu dua jam. Maka kita juga tidak perlu ragu untuk mendengarkan firman Tuhan, duduk satu dua jam, itu tanda bahwa kita semua adalah orang yang bijaksana; membawa diri ini dengan seksama di tengah-tengah ibadah dan pelayanan di hadapan TUHAN, begitu rupa kita tempatkan diri ini untuk mendengarkan firman TUHAN.


Daniel 12:3

(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.


Orang yang bijaksana atau orang yang diurapi oleh Tuhan sama seperti bintang yang bercahaya di cakrawala. Tugas orang bijaksana menuntun banyak orang kepada kebenaran.


Amsal 6:23

(6:23) Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan.


Singkat kata: Ajaran itu cahaya


Hamba TUHAN yang bijaksana sama seperti bintang yang bercahaya, berarti orang bijaksana ini memiliki pengajaran firman Allah, sehingga dipakai TUHAN untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran: (Matius 6:33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.


Jadi sepintas Yusuf bertanya, tapi dia bertanya dengan seksama. Mengapa ia bertanya dengan seksama, karena ia orang yang bijaksana. 

Yusuf bertanya dengan seksama dan saudara-saudaranya tidak sadar, kalau akhirnya tiba-tiba Yusuf memerintahkan saudara-saudaranya; apabila mereka kembali ke Mesir harus membawa Benyamin.  Sebetulnya ini ajaran, ini cahaya.


Kejadian 42:16

(42:16) Suruhlah seorang dari padamu untuk menjemput adikmu itu, tetapi kamu ini harus tinggal terkurung di sini. Dengan demikian perkataanmu dapat diuji, apakah benar, dan jika tidak, demi hidup Firaun, sungguh-sungguhlah kamu ini pengintai." (42:17) Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya. (42:18) Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: "Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah(42:19) Jika kamu orang jujur, biarkanlah dari kamu bersaudara tinggal seorang terkurung dalam rumah tahanan, tetapi pergilah kamu, bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu. (42:20) Tetapi saudaramu yang bungsu itu haruslah kamu bawa kepadaku, supaya perkataanmu itu ternyata benar dan kamu jangan mati." Demikianlah diperbuat mereka.


Di sini kita melihat, kalau Yusuf memerintahkan saudara-saudaranya membawa Benyamin ke Mesir, tujuannya adalah; supaya mereka tetap hidup, sebab Yusuf adalah hamba Tuhan yang takut akan Tuhan.


Yusuf ini orang yang bijaksana, sebab ia mempunyai ajaran. Kemudian Yusuf ini takut akan TUHAN. Jadi memang Yusuf tidak hanya tau tentang kebenaran firman, tidak hanya memiliki pengajaran. Tetapi dia juga adalah hamba TUHAN yang takut akan TUHAN Allah. Jadi tidak hanya pandai khotbah, tetapi juga adalah seorang hamba TUHAN yang takut akan TUHAN. 


Mari kita lihat orang bijaksana dan takut TUHAN 

Filipi 2:12-15 Perikop: Tetaplah kerjakan keselamatanmu.

(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, (2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, (2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.


Orang-orang bijaksana, sama seperti bintang-bintang yang bercahaya, menuntun banyak orang kepada kebenaran, yakni: hidup tiada beraib dan bernoda. 

Pendeknya; tidak bercela, itu suatu kebenaran. Kemudian untuk menjadi bintang yang bercahaya di cakrawala (hamba TUHAN yang diurapi/bijaksana) ternyata diawali dengan taat. 


Yohanes 4:34

(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.


Makanan Yesus adalah:

  • Melakukan kehendak Allah Bapa, berarti; rela menderita sengsara bahkan mati di kayu salib. Untuk melakukan kehendak Allah yang dibutuhkan adalah; taat.

  • Menyelesaikan pekerjaan Allah, berarti; melayani sampai garis akhir pertandingan = sampai tetes darah penghabisan (berdarah-darah). 

Untuk menyelesaikan pekerjaan Allah yang dibutuhkan adalah: Setia. Kalau tidak setia tidak mungkin selesai pekerjaan TUHAN.  


TANDA SEORANG HAMBA TUHAN YANG TAAT:

YANG PERTAMA: Mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar dihadapan Tuhan.

Berarti; melayani bukan untuk dilihat orang.

Bisa saja seseorang baik dihadapan manusia, tetapi dibelakang belum tentu. Ini disebut; kemunafikan. Tetapi kita harus melayani TUHAN (mengerjakan keselamatan) dengan takut dan gentar di hadapan TUHAN, bukan di depan manusia supaya jangan berlaku munafik.

Maka seorang hamba TUHAN yang taat, tidak ada munafiknya. Orang bijaksana itu tidak ada kemunafikannya. 

Pendeta belum tentu hamba TUHAN yang takut dan gentar, tetapi seorang hamba TUHAN yang benar-benar takut akan TUHAN dia taat kepada TUHAN, bukan untuk dilihat manusia, tetapi untuk dilihat TUHAN.


Sebagai tambahan tentang “hamba TUHAN yang takut dan gentar”

Efesus 6:5-7

(6:5) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, (6:6) jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, (6:7) dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.


Seorang hamba TUHAN yang taat benar-benar mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar di hadapan TUHAN, bukan dihadapan manusia. 


Tanda seorang hamba Tuhan yang taat:

Tanda YANG KEDUA: 

Filipi 2:13-14

(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan.


Tanda yang kedua seorang hamba Tuhan yang taat: Memiliki kemauan yang dari Tuhan, di dalam hal melayani Tuhan dan pekerjaan Tuhan. Jadi, melayani Tuhan dan pekerjaan Tuhan bukan karena kepentingan diri, mencari keuntungan, tetapi dasarnya; kemauan dari Tuhan.

Jangan kita melayani TUHAN karena ada kepentingan, mencari keuntungan. Beribadah dan melayani karena kemauan dari TUHAN, bukan karena kepentingan kita semata-mata. 


Ciri-ciri memiliki kemauan yang dari TUHAN:

  • Tidak bersungut-sungut,

  • dan tidak berbantah-bantah dalam mengerjakan pekerjaan TUHAN (melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN).


Filipi 2:16

(2:16) sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.


Firman kehidupan itu bagaikan cahaya (ajaran), kemudian didikan salib itu adalah kehidupan.

Jadi dari pemaparan firman Allah yang kita terima, jelas sekali Yusuf adalah seorang yang bijaksana, orang yang diurapi, seperti bintang-bintang yang bercahaya, ajarannya mendatangkan kehidupan bagi saudara-saudaranya, ayahnya dan seluruh keluarga besarnya di Kanaan. Mengapa demikian? Karena Yusuf adalah seorang hamba Tuhan yang takut dan gentar kepada Tuhan, dia bukan hamba TUHAN yang munafik (diluar dan di dalam tidak sama). 


Yusuf mengerjakan keselamatan betul-betul dengan takut dan gentar,  dilakukan di hadapan TUHAN, bukan untuk dilihat manusia, sehingga nanti saudara-saudara Yusuf yang kembali ke Kanaan itu pun berlaku bijaksana, dan akhirnya saudara-saudara Yusuf membawa Benyamin ke Mesir, mengapa demikian? karena kesembilan saudara-saudara Yusuf telah menerima ajaran dari Yusuf. Ajaran itu adalah cahaya yang terus menerangi langkah-langkah hidup mereka sampai langkah yang terakhir

Itu sebabnya didalam hal melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar juga harus disertai dengan berpegang teguh kepada firman kehidupan. 


Berita firman yang kita terima bagaikan cahaya yang mengajar kita semua dan pengajaran itu membawa kepada kehidupan, tidakkah kita berbahagia, bersukcita didalam Roh, di dalam TUHAN? tidakkah kita sekarang memiliki pengharapan?

Lihatlah ajaran yang dimiliki Yusuf itu disampaikan kepada saudara-saudaranya. Dan akhirnya saudara-saudaranya juga bersikekeh untuk membawa Benyamin kepada Mesir. 

Lagipula situasinya berbeda pada saat saudara-saudara Yusuf hendak membawa Benyamin ke Mesir, pada saat itu mereka sudah kehabisan gandum yang didapat dari Mesir; gandum itu sudah dimakan habis sampai butir-butir yang terakhir. 

Jadi terimalah ajaran sehat yang datang dari pemimpin yang bijaksana. Ajaran itu cahaya, sehingga tidak ada dalam kegelapan yang menyesatkan.


Malam ini kita bawa diri di bawah kaki salib, dengan penuh rasa syukur dan terimakasih bahwasanya kita dibawa ke tempat ini karena rencana TUHAN bukan suatu kebetulan, karena TUHAN begitu mengasihimu, TUHAN terlalu mencintaimu, karena TUHAN butuh jiwamu diselamatkan. 

Sekarang tangan TUHAN yang penuh kasih sudah diulurkan dari Sorga, adakah diantara kita yang mau menyambut uluran tangan TUHAN itu, supaya kita memperoleh kehidupan kekal, berlaku bijaksanalah, tanda pertama; taat, tanda kedua memiliki kemauan yang dari TUHAN untuk mengerjakan semuanya ini, ciri-cirinya tidak suka bersungut-sungut, walaupun berat dan susah, tidak berbantah-bantah kepada yang lain. Jadilah bijaksana. Amin. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment