KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, February 19, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 18 FEBRUARI 2024


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 18 FEBRUARI 2024

Study Yusuf

Subtema: GANDUM & PENDAMAIAN.


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmatNya yang sudah membawa kita berada di atas gunung TUHAN yang kudus untuk beribadah dan melayani TUHAN di dalam rumah TUHAN lewat ibadah pemuda remaja.


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang juga bergabung dengan penggembalaan GPT BETANIA lewat live streaming; YouTube, Facebook dimanapun berada.

Selanjutnya kita berdoa dalam Roh, kita mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi sehingga ibadah ini tidak menjadi percuma. 


Secepatnya kita sambut study Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk ibadah pemuda remaja. 


Inti Kejadian 43:2-13 adalah: Terjadi perbincangan (percakapan) antara Yakub dengan anak-anaknya. 

Awal percakapan itu Yakub menyuruh anak-anaknya pergi ke Mesir untuk membeli gandum walau hanya sedikit saja. 

Kejadian 43:3-5 merupakan jawaban Yehuda kepada Yakub, yaitu memberitahukan bahwa Yusuf telah memperingatkan mereka ketika mereka ada di Mesir. 

Adapun peringatan Yusuf; kamu tidak boleh melihat muka ku, jiwa adikmu tidak bersama-sama dengan kami.


Kalau kita melihat pada ayat 6 akhirnya Yakub berkata kepada anaknya; mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu masih ada adikmu seorang. 

Pernyataan Yakub ini membuktikan kalau ia sedang tertemplak oleh karena jawaban Yehuda kepada ayahnya pada ayat 3-5.


Kejadian 43:6-7

(43:6) Lalu berkatalah Israel: "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?" (43:7) Jawab mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah ayahmu


Pada ayat 7, dengan kompak anak-anak Yakub memberitahukan bahwa Yusuf telah menanyai mereka dengan seksama tentang:

- Ayah mereka.

- Adik mereka (Benyamin).

Lagi pula mereka (anak-anak Yakub) tidak menduga kalau pada akhirnya Yusuf menyuruh mereka membawa Benyamin ke Mesir.


Setelah jawaban kompak dari anak-anak Yakub pada ayat 7, lalu disambung lagi dengan pernyataan Yehuda kepada Yakub pada ayat 8 yaitu; agar Benyamin diizinkan untuk dibawa ke Mesir terkait dengan hidup yang harus dipertahankan, sementara kelaparan hebat terjadi pada masa itu.


Kita hubungkan pernyataan Yehuda kepada Yakub pada ayat 8 ini dengan Yohanes 6:32-33.

Yohanes 6:32-33

(6:32) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. (6:33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."


Yesus adalah gandum sorgawi (gandum rohani), dengan lain kata Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari Sorga. Itu berarti untuk mempertahankan hidup kita harus makan gandum sorgawi, yaitu roti hidup, yang turun dari sorga dari Allah. Jadi pernyataan Yehuda kepada Yakub dalam Kejadian 43:8 itu terkait dengan mempertahankan hidup.


Yohanes 6:51, 54-58

(6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. (6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. (6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. (6:57) Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. (6:58) Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."


Kuasa dari gandum sorgawi (roti hidup) roti yang turun dari sorga:

  1. Dibangkitkan pada akhir zaman.

Kalau dibangkitkan pada akhir zaman, berarti roti hidup ini memberi jaminan hidup bagi hamba-hamba TUHAN yang dikuduskan oleh TUHAN, mulai dari zaman Adam sampai nanti zaman TUHAN datang; sebelum TUHAN datang mereka sudah mati.


Itulah jaminan dari roti hidup; dibangkitkan pada akhir zaman.

  • Kebangkitan pertama berlaku bagi mereka yang mati martir (mati syahid) karena menyangkal diri dan memikul salib, leher mereka digorok oleh pedang antikris. 

  • Sementara kebangkitan yang kedua, akan berlaku pada saat Yesus datang kembali (nafiri ditiup), bagi manusia yang sudah mati mulai dari zaman Adam sampai kedatangan TUHAN (1 Korintus 5:52, 1 Tesalonika 4:15)


Jadi, kalau gandum Sorgawi, roti hidup yang turun dari Allah Bapa berkuasa untuk membangkitkan orang-orang yang mati; kenapa kita tidak mencari roti hidup, kenapa kita tidak menikmati gandum Sorgawi?


  1. Menjadi satu dengan Tuhan, sama seperti Anak dengan Bapa adalah satu

Jadi, kalau kita menikmati gandum sorgawi atau roti hidup yang turun dari sorga maka kita menjadi satu dengan TUHAN sama seperti anak dengan Bapa adalah satu.  

Dengan kita senantiasa mengarahkan pandangan kepada salib = mengarahkan pandangan kepada Bapa yang ada di Sorga, karena Bapa dengan anak adalah satu.


  1. Hidup selama-lamanya.

Itu berarti bahagia bersama dengan TUHAN di dalam kerajaan Sorga selama-lamanya.


Kita bersyukur kepada Tuhan, sebab yang kita nikmati di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini bukan sesuatu yang tidak berarti, bukan makanan-makanan sebagai pencuci mulut, tetapi makanan yang kita nikmati dalam setiap pertemuan ibadah betul-betul GANDUM ROHANI (gandum yang turun dari sorga) sebab Yesus berkata; dagingKu adalah benar-benar makanan dan darahKu benar-benar minuman. 

Jadi intinya Pengajaran salib yang disampaikan di tengah ibadah dan pelayanan itu adalah wujud nyata dari gandum sorgawi

Apabila firman yang disampaikan selalu dijelaskan dari hal yang lahiriyah (perkara yang dibawah) saya yakin itu bukan gandum sorga, saya kira itu hanya makanan pencuci mulut saja, tidak menjamin hidup kekal. Kalau hanya menikmati makanan pencuci mulut maka tidak akan dibangkitkan di akhir zaman, tidak akan pernah menjadi satu dengan TUHAN dan tidak akan pernah hidup selama-lamanya.


Yang disampaikan Yehuda kepada Yakub adalah soal gandum yang ada di Mesir; gandum yang dijual oleh Yusuf, itulah gandum sorgawi. Pengajaran salib itu adalah gandum sorgawi. Anak-anak TUHAN dimanapun berada, kita berada harus tau mana yang disebut gandum sorgawi, mana yang disebut firman Allah yang hanya sebatas pencuci mulut saja.  Sudah seharusnya kita bersyukur, terkhusus kaum muda remaja, karena kita tidak keliru di tempatkan di dalam penggembalaan GPT BETANIA; sebab kita  menerima pengajaran salib (gandum rohani). 


Syarat untuk menikmati gandum (roti hidup) yang turun dari sorga ada:

Kejadian 43:8

(43:8) Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami.


Yakub, anak-anaknya, dan cucu-cucunya akan bertahan hidup bilamana menikmati gandum sorgawi itulah pengajaran salib. 

Saudara, jangan kita lari dari Pengajaran salib, walaupun sakit bagi daging. Yang memberi jaminan adalah gandum rohani, karena Yesus jelas berkata; dagingKulah yang benar-benar makanan, dan darahKu adalah benar-benar minuman. Jadi harus tau mana gandum dan mana makanan yang hanya sebagai pelengkap (makanan pencuci mulut) saja. 


Kembali kita memperhatikan Kejadian 43:9, SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENIKMATI GANDUM ROHANI…. 

Kejadian 43:9

(43:9) Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya.


Yehuda rela menjadi jaminan, sebab dia yang nanti akan menanggung Benyamin kepada Yakub. Hal ini berbicara soal pengorbanan Yesus Kristus, sebab Yesus adalah Tunas Daud dari suku Yehuda.


Sebelum kita melangkah lebih jauh, pertama-tama kita akan baca terlebih dahulu…

1 Tawarikh 5:2

(5:2) Memang Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah seorang dari antaranya menjadi raja, tetapi hak sulung itu ada pada Yusuf.


Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya. Sebab, sesungguhnya Ruben pernah menjaminkan dua anak laki-lakinya, tetapi Yakub tidak merelakan Benyamin untuk dibawa kepada Yusuf ke Mesir. Tetapi, pada saat Yehuda menjaminkan dirinya kepada Yakub, di situ terjadilah keubahan di dalam diri Yakub. 

Jadi Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah seorang dari antara Yehuda nanti akan tampil sebagai raja itulah yang bernama Daud. Daud berasal dari suku Yehuda.


Sesudah kita diyakinkan bahwa Yehuda melebihi saudara-saudaranya; nanti salah seorang dari suku Yehuda akan menjadi raja itulah Daud, sekarang kita perhatikan….

Yesaya 53:1-3

(53:1) Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? (53:2) Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. (53:3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.


Ayat 1-3 berbicara tentang Tunas Daud dengan sengsara derita, bahkan rela mati di kayu salib harus ditanggung-Nya di atas kayu salib.


Jadi bagaimana saudara? sudah tau membedakan mana makanan pencuci mulut, mana gandum rohani? Kalau makanan pencuci mulut tidak akan membawa kita untuk bertahan hidup, tetapi untuk membawa kita hidup selama-lamanya adalah gandum sorgawi


Inilah jaminan itu. Sementara dua anak daripada Ruben sempat dijadikan jaminan oleh Ruben, tetapi Yakub menolak.  

Ruben memang anak sulung, sepantasnya dia harus mempersembahkan korban yaitu sepasang burung tekukur yakni; melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, serta menjadi pendamaian, itu memang tugas dari anak sulung. Tetapi sangat disayangkan Ruben jatuh dalam dosa zinah, ia berzinah dengan istri ayahnya. 

Kesimpulannya; kenajisan percabulan tidak bisa dijadikan sebagai jaminan


Nubuatan kenajisan percabulan Ruben ini ada pada Wahyu 18:3, yaitu: Menjadi kaya oleh karena kelimpahan hawa nafsu itu kenajisan percabulan, tidak bisa dijadikan sebagai jaminan untuk mempertahankan hidup kita selama-lamanya.

Kita dibenarkan bukan karena hasil usaha, hawa nafsu, apalagi karena kekayaan oleh kelimpahan hawa nafsu, tetapi yang menjadi jaminan adalah GANDUM SORGAWI (Pengajaran salib) supaya kita bertahan hidup selama-lamanya


Jadi kita harus tau membedakannya. Doa saya kiranya mata rohani kita tercelik dan mulai sekarang kita mengerti untuk mengucap syukur, karena gandum sorgawi senantiasa kita nikmati dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah. 


Yesaya 53:2 

(53:2) Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.


Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada, ini berbicara soal salib kasar. Tetapi, oleh karena salib kasar itu kita memandang Dia, kenapa? karena salib kasar merupakan uluran tangan Tuhan yang penuh kasih, dan berkuasa mengubahkan hidup kita semua dari manusia nafsani menjadi manusia rohani


1 Korintus 11:23-24 Perikop: Kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam perjamuan.

(11:23) Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti (11:24) dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"


Kelanjutan dari Yesaya 53:1-3 ada pada 1 Korintus 11:23-24 dimana Yesus adalah gandum Sorgawi, (Roti hidup). Dia telah memecah-mecahkan segenap hidupnya di atas kayu salib, lalu dibagi-bagikan kepada kita semua supaya kita semua hidup untuk selama-lamanya. Kita tidak hanya diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani, tetapi kelanjutannya adalah supaya kita hidup selama-lamanya. Inilah yang dibicarakan Yehuda kepada Yakub, bukan soal yang lain-lain. 


Kembali kita memperhatikan Kejadian 43:9, SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN BERIKUTNYA UNTUK MENIKMATI 

Kejadian 43:9

(43:9) Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya.


Inti ayat ini adalah Yehuda siap dijadikan dosa.  Ini adalah sikap yang mulia dan luhur, sebab pada dasarnya manusia tidak mau dijadikan tumbal apalagi dijadikan dosa. Apalagi kalau seseorang benar, dia tidak mau dijadikan sebagai dosa. Jangankan orang benar, yang salah saja dituduh sebagai orang berdosa tidak mau, tetapi Yehuda siap dijadikan dosa

Hal ini menunjukkan bahwa Yehuda memiliki pandangan yang jauh ke depan = manusia rohani. Sedangkan manusia daging kaitannya hukum taurat, dia menjalankan ibadah secara taurat (secara lahiriah) saja, misalkan mulut memuliakan TUHAN, tetapi hatinya / manusia rohaninya jauh dari TUHAN. Persamaannya, tubuh ada di tengah ibadah, tetapi manusia rohani tidak dipersembahkan kepada TUHAN. Itu manusia daging yang menjalankan ibadah Taurat. Kehidupan yang semacam ini tidak memiliki pandangan ke depan, pikirannya pendek. Tetapi Yehuda, berani mengambil sikap untuk dijadikan dosa; jelas ini manusia rohani; memiliki pandangan yang jauh.


Roma 8:1-3  Perikop: Hidup oleh Roh.

(8:1) Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. (8:2) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. (8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,


Inilah kehidupan yang siap dijadikan dosa; rela menerima penghukuman karena dosa manusia, supaya manusia diselamatkan dari maut, sedangkan hukum taurat tidak berdaya menyelamatkan manusia dari dosa. 


Yehuda memiliki pandangan jauh ke depan karena dia manusia rohani, itu sebabnya dia siap dijadikan dosa.  Yesus diutus oleh Bapa, turun ke dunia, sebenarnya Dia adalah Allah 100%, dan ketika dia diutus ke dunia Dia menjadi manusia 100% juga. Yesus menjadi sama dengan daging manusia untuk selanjutnya siap dijadikan dosa, berarti siap menanggung dosa manusia, karena hukum taurat tidak berdaya terhadap daging. Yesus dijadikan dosa, berarti yang menjadi pendamaian Yesus, bukan hukum taurat.

Inilah pribadi Yehuda, maka wajar saja kalau akhirnya nanti Yakub mengizinkan Benyamin turut dibawa ke Mesir, ini jaminan yang sangat meyakinkan. 


Ibrani 10:1  Perikop: Persembahan yang sempurna

(10:1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.


Hukum Taurat adalah bayangan dari keselamatan yang akan datang, bukan hakekat dari keselamatan itu.

Perjanjian lama kitab para nabi itu gambaran dari ibadah taurat, maka seorang imam besar satu kali setahun, ia harus masuk ke ruangan maha suci untuk mengerjakan pekerjaan penebusan dan pendamaian karena dosa bangsa Israel, bukan dengan membawa darahnya tetapi dengan membawa darah lembu jantan muda dan darah domba jantan, lalu disitu dia mengadakan tujuh kali percikan darah. Jadi sudah sangat jelas, hukum taurat hanya bayangan dari keselamatan, bukan hakekat dari keselamatan.  


Jadi kalau kita datang beribadah hanya dengan cara menjalankan ibadah taurat, maka ibadah itu hanya bayangan saja bukan hakekat dari hidup kekal.


Tentang bayangan;

Memang kemana kita ada, kemana kita melangkah  apalagi dibawah terik matahari di siang hari, disitu ada bayangan, tetapi yang namanya bayangan adalah sesuatu yang tidak bisa digapai, bukan hidup kekal.


Ibrani 10:2

(10:2) Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. (10:3) Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. (10:4) Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.


Darah lembu jantan muda dan darah domba jantan muda dengan lain kata ibadah taurat tidak mungkin menyucikan apalagi menyelamatkan manusia. Justru ibadah taurat itu merangsang dosa, karena mereka tau tahun depan korban persembahan dari domba dan lembu muda jantan akan dipersembahkan untuk diadakan pendamaian. Karena mereka tau setiap tahun ada korban pendamaian justru itu merangsang dosa. Tahun depan ada lagi  korban pendamaian, maka ia tidak ragu untuk melakukan dosa dan tahun-tahun berikutnya seperti itu, sehingga terus melakukan dosa karena korban pendamaian itu dikerjakan setiap tahun. Inilah resiko menjalankan ibadah taurat saja; nampaknya mulut memuliakan TUHAN, tapi hatinya jauh dari TUHAN.


Ibrani 10:5-10

(10:5) Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --. (10:6) Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. (10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." (10:8) Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --. (10:9) Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. (10:10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.


Kita dikuduskan oleh karena korban Kristus. Yang pertama (hukum taurat) Ia hapuskan, kemudian menegakan yang kedua itulah hukum  kasih karunia lewat matinya Yesus di atas kayu salib. 


2 Korintus 5:19-21

(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. (5:20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. (5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.


Yesus Kristus telah mengerjakan pekerjaan penebusan dan pendamaian supaya kita dibenarkan di hadapan Allah. Ia tidak mengenal dosa tetapi dijadikan sebagai dosa, supaya manusia berdosa dibenarkan oleh Allah. Jadi oleh karena korban pendamaian kita dibenarkan oleh Allah. Yesus siap dijadikan dosa, supaya kita dibenarkan oleh Allah, itu sebabnya  pekerjaan penebusan dan pendamaian telah Ia kerjakan di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu.

Inilah pengertian “Yehuda siap dijadikan dosa” terkait dengan “Penebusan dan pendamaian  yang dikerjakan Yesus sebagai Imam Besar Agung di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu


Selain menikmati Roti hidup (Gandum rohani),  Yesus sekaligus telah mengerjakan pekerjaan penebusan dan pendamaian supaya kita dibenarkan oleh Allah. Jadi betapa hebatnya pernyataan Yehuda ini. Jadi kita datang menghadap TUHAN dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, termasuk ibadah kaum muda remaja dalam penggembalaan GPT BETANIA  ternyata bukan hanya menikmati gandum rohani (roti hidup yang turun dari sorga), tetapi sekaligus kita dibenarkan oleh Allah oleh karena pekerjaan penebusan dan pendamaian yang harus dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib sebagai Imam besar Agung. 

Kalau kita datang beribadah hanya sekedar beribadah/ datang beribadah hanya bentuk liturgis = ibadah taurat, tidak ada kuasanya untuk menolong dan membenarkan manusia. Tetapi lihatlah Yesus tampil sebagai Imam Besar Agung untuk membenarkan kita di hadapan Allah karena Dia sudah menebus dan memperdamaikan dosa kita di atas kayu salib. Kita bersyukur dan berterimakasih buat rahmatNya dan kasihNya sungguh tiada tara.


Korintus 5:18-19

(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.


Seorang hamba Tuhan yang diutus di tengah ibadah dan pelayanan, 

1. Dipercayakan pelayanan pendamaian.

2. Dipercayakan berita pendamaian

Berarti seorang hamba TUHAN yang diutus harus membawa berita pendamaian, tidak berita yang lain di tengah-tengah pengutusannya.

Pelayanan pendamaian dan berita pendamaian kaitannya selalu dengan 7 kali percikan darah, baik di atas tutup pendamaian, maupun di depan tabut perjanjian, sebagaimana dengan Imamat 16:14.


Imamat 16:14

(16:14) Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.


7 kali percikan darah merupakan sengsara tanpa dosa, ini penyucian yang terakhir. Berita yang semacam ini kita butuhkan.

Kalau sengsara karena dosa, sengsara itu memang harus terjadi. Tetapi alangkah indah (elok) kalau kita mengalami percikan darah (sengsara tanpa dosa). Tidak berdosa, tetapi dipersalah-salahkan, ini percikan dosa (penyucian yang terakhir). Memang tidak segampang membalikan telapak tangan, tetapi kita harus mengalami percikan darah sebagai penyucian yang terakhir.


Penyucian yang pertama itu ada di halaman; kita ditebus dari dosa, lalu meningkat berada di ruangan suci. Lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok kita juga mengalami penyucian. Dan yang terakhir tujuh kali percikan darah di atas tutup pendamaian dan di depan tabut perjanjian; itu penyucian yang terakhir; sengsara tanpa dosa. 

Tidak berdosa, tetapi siap dan rela dipersalahkan; itu merupakan penyucian yang terakhir untuk menjadi sempurna. 


7 kali percikan di depan tabut itu sengsara yang dialami Gereja TUHAN supaya sempurna. Sedangkan 7 kali percikan di atas  tutup pendamaian itu sengsara yang dialami Yesus Anak Domba Allah untuk menyempurnakan GerejaNya.  Siapa yang dapat mengerjakannya?  tidak ada yang lain selain Yesus Kristus. Hukum taurat tidak bisa mengerjakan itu semua, jadi Yesus Kristus satu-satunya


1 Timotius 2:5-6

(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, (2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.


Yesus satu-satunya yang telah mengerjakan pekerjaan penebusan dan pendamaian bagi dosa manusia, tidak ada yang lain.


1 Yohanes 2:1-2

(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


Ada peringatan supaya jangan berbuat dosa. Namun, jikalau terlanjur-lanjur membuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara kepada Allah Bapa, itulah Yesus Kristus, Dia telah mengerjakan pekerjaan pendamaian . Berarti, tanpa sadar, di luar pengetahuan dan pemikiran kita, Tuhan sudah menyediakan (mempersiapkan) korban penebusan pendamaian bagi kita, inikan kemurahan.


Saudara, sebelum kita terpanggil, lalu selanjutnya menyerahkan diri untuk dikuduskan oleh TUHAN  sebagai milik kepunyaan TUHAN atau dengan lain kata sebelum kita tergembala di tempat ini kita tidak tau ternyata TUHAN sudah sediakan pengantar bagi kita; ini kasih karunia, ini kemurahan. Apa yang tidak pernah dipikirkan oleh manusia, apa yang tak pernah timbul di dalam hati dan apa yang tidak pernah didengar oleh telinga rupanya sudah disiapkan TUHAN bagi kita semua.

Dahulu kita berpikir; bagaimana mungkin saya bisa sempurna, karena dosa saya begitu banyak, kejatuhan saya begitu dalam, saya sombong, angkuh, pendusta, munafik, begitu najisnya, begitu kotornya, kita berpikir kita tidak mungkin selamat, tetapi di luar pemikiran kita ternyata TUHAN sudah siapkan bagi kita seorang pengantara. Jadi hargailah ibadah dan pelayanan, jangan merasa terpaksa beribadah dan melayani. 


Inilah ungkapan-ungkapan dari Yehuda kepada Yakub ayahnya, dimulai dari percakapan mereka pada Kejadian 43:2-9.


Kita berdoa di Minggu yang akan datang kiranya TUHAN kembali untuk menyatakan kasih dan kemurahanNya kepada kita, menyatakan uluran tangan kasihNya yang penuh kuasa untuk mengubahkan kita semua. Mari kita senantiasa mengarahkan pandangan kepada salib kasar. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment