KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, May 9, 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 MEI 2024



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 MEI  2024

SURAT YUDAS

(Seri: 07)

Subtema: MENDAPAT KEMURAHAN KARENA PERBUATAN.


Selamat malam, salam sejahtera, bahagia di dalam kita menikmati sabda Allah, dan juga bahagia karena TUHAN nanti membawa kita rendah di ujung kaki salib TUHAN, tersungkur di hadapan TUHAN, sujud menyembah kepada Dia. 


Saya juga tidak lupa menyapa umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT BETANIA lewat live streaming video internet YouTube, Facebook, atau media sosial apapun, dimanapun saudara berada.


Mari kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan. Namun sebelumnya kita berdoa, kita memohon kepada TUHAN supya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi. 


Yudas 1:3 dengan perikop: "Hukuman atas guru-guru palsu"

(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.


Yudas merasa terdorong untuk menulis surat kepada orang-orang yang terpanggil, dan ia menulis surat itu dengan sungguh-sungguh dari hati yang tulus. Kita juga harus sungguh-sungguh datang beribadah dan melayani kepada TUHAN dengan hati yang tulus.


Dalam surat itu Yudas mendapat kesempatan untuk menasihati orang-orang yang terpanggil. 

Tujuan dari nasihat firman ialah supaya orang-orang yang terpanggil tetap berjuang untuk mempertahankan iman, sampai akhirnya orang-orang yang terpanggil itu mencapai iman yang sempurna. 


Untuk melihat iman yang sempurna  kita akan membaca Yakobus 2:17.

Yakobus 2:17

(2:17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati(2:18) Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."


Singkat kata; iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati, demikian juga tubuh tanpa roh = mati.

Iman tidak dapat terpisahkan dari tindakan (perbuatan). Pendeknya joli dari iman adalah tindakan (perbuatan), jadi terang saja iman dan perbuatan adalah sejoli.

Pemuda/pemudi kiranya kelak mendapat pasangan yang seimbang seperti iman tidak terpisahkan dari perbuatan. 


Yakobus 2:24

(2:24) Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. (2:25) Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?


Manusia dibenarkan karena perbuatannya bukan hanya sekedar memiliki iman, seperti Rahab dibenarkan oleh karena perbuatan-perbuatannya. 

Sebenarnya Rahab ini adalah:

  • Bangsa kafir (Bukan orang Yahudi).

  • Seorang pelacur.

Tetapi disini kita melihat Rahab dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya. Jadi kita mengikut TUHAN tidak cukup hanya karena iman. Ini harus jadi pusat perhatian kita, ternyata bangsa kafir juga bisa diselamatkan asal iman itu mempunyai joli yang tepat, itulah perbuatan-perbuatan yang benar di hadapan TUHAN.


Kita lihat dulu terkait dengan PELACUR

Wahyu 17:1

(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. (17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya." 


Singkat Kata; penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya (Perempuan Babel)


Disini kita akan melihat lebih rinci terkait penghuni-penghuni bumi.

Wahyu 18:3 Perikop: Jatuhnya Babel.

(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."


Pedagang-pedagang bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsu (kenajisan percabulan). Jadi kalau nampaknya kaya dan memperoleh segala sesuatu yang diingini di hati tetapi karena hawa nafsu itu yang disebut dengan kenajisan percabulan. Dapat menggapai segala sesuatu, dapat menggapai cita-cita (keinginan), memperoleh harta kekayaan yang banyak, bisnis berhasil, pendidikan berhasil, semuanya berhasil (tergapai), semuanya ada dalam genggaman tangan, tapi kalau semua itu diperoleh karena hawa nafsu, karena keinginan daging, bukan karena TUHAN itu yang disebut dengan kenajisan percabulan.

Tidak salah diberkati, tidak salah memperoleh segala sesuatu, tapi kalau segala sesuatu diperoleh karena hawa nafsu daging itulah yang disebut dengan kenajisan percabulan. Kita akan buktikan itu dalam Ibrani 12:16.


Ibrani 12:16

(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.


Menjual hak kesulungan demi sepiring makanan (semangkok sop kacang merah), disebutlah itu kenajisan percabulan. Oleh karena percabulan seseorang menjadi najis. Yang menajiskan hidup seseorang adalah kalau dia dikuasai percabulan. Barangkali seorang suami tidak selingkuh, tetapi kalau ia berlaku cabul itu yang menajiskan dirinya di hadapan TUHAN, jadi ada istilah kenajisan secara jasmani, ada kenajisan secara rohani. Menjual hak kesulungan demi perkara lahiriah (perkara di bawah) itu yang dinamakan kenajisan percabulan, padahal kita tau dalam Bilangan 3:11-13


Bilangan 3:11-13

(3:11) TUHAN berfirman kepada Musa: (3:12) "Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku, (3:13) sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN."


Tuhan mengambil suku Lewi sebagai anak sulung ganti semua anak sulung orang Israel.


Persamaan dari Bilangan 3:12 masih ada pada Bilangan 8:18-19.

BIlangan 8:18-19

(8:18) Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel, (8:19) dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."


Tugas anak sulung:

1. Melayani Tuhan dan pekerjaan Tuhan sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus.

2. Menjadi pendamaian.

Tetapi Esau menjual hak kesulungannya demi semangkok sop kacang merah (demi perkara-perkara lahiriah) dengan demikian ia telah berlaku cabul = menjadi satu dengan perempuan cabul (perempuan Babel) – berlaku cabul itu yang menajiskan Esau –. 


Untuk lebih terang lagi kita  dapat melihat dalam 1 Korintus 6-13

1 Korintus 6-13 Perikop: Nasihat terhadap percabulan

(6:12) Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun. (6:13) Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.


Perut untuk makanan itu halal, makanan untuk perut itu halal, tapi sekalipun halal kita tidak boleh menghambakan diri kepada yang halal, karena seyogyanya tubuh atau perut ini hanya untuk TUHAN saja. 

Jadi nasihat terhadap percabulan: 

  • Yang halal tidak selalu berguna.

  • Sekalipun halal jangan membiarkan diri diperhamba oleh suatu apapun, contoh makanan untuk perut, perut untuk makanan itu halal, namun pada akhirnya kedua-duanya akan dibinasakan.


1 Korintus 6:14-15

(6:14) Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. (6:15) Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!


TUHAN tidak pernah mengizinkan untuk menyerahkan salah satu anggota tubuh Kristus kepada percabulan. Sekali lagi saya sampaikan; jangan sampai karena sesuatu yang halal lalu kita diperhamba sesuatu itu, hal itu tidak diizinkan oleh TUHAN, jadi TUHAN tetap nomor yang satu (yang terutama).

Jangan sampai karena saudara lalu kita tinggalkan ibadah, kita gunakan alasan; baru kali ini ketemu, sudah 10 tahun tidak ketemu, jadi tidak ibadah dulu, walaupun nampaknya halal hati-hati. Saudara tidak berdosa kepada saya, tetapi orang yang menghambakan diri kepada yang nampaknya halal ia berdosa kepada TUHAN. 


1 Korintus 6:16

(6:16) Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging." (6:17) Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.


Perlu untuk diketahui siapa yang mengikatkan diri pada perepuan cabul (percabulan) keduanya menjadi satu daging, dan ia disebut manusia cabul, sebaliknya siapa yang mengikatkan dirinya kepada TUHAN, termasuk ibadah dan pelayanan menjadi satu roh dengan TUHAN. 


1 Korintus 6:18

(6:18) Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.


Mau tidak mau kita semua harus menjauhkan diri dari percabulan. Kenapa harus menjauhkan diri dari percabulan?, jawabnya;  dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya, artinya darah Yesus akan mengampuninya,  Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri, maksudnya darah Yesus tidak mengampuninya.


Jadi kalau kita sadar bahwa pengampunan tidak berlaku untuk orang yang menjadi satu daging dengan percabulan, maka sudah seharusnya kita kembalilah kepada TUHAN, menyatu dengan Roh TUHAN, prakteknya setia untuk tekun tiga macam ibadah pokok

Jadi kalau saya menghimbau sidang jemaat untuk mengikatkan dirinya di tengah ibadah dan pelayanan kepada TUHAN, itu bukan berarti saya otoriter, tapi memang itu tugas saya.


Kenapa harus menjauhkan diri dari percabulan? jawabnya:

  • Dosa lain yang dilakukan manusia terjadi di luar dirinya; maksudnya darah Yesus masih berlaku bagi dia.

  • Tetapi orang yang melakukan percabulan, sengaja tinggalkan hak kesulungan demi menggapai segala sesuatu yang ada di dunia ini maka ia berdosa terhadap dirinya sendiri, maksudnya; darah Yesus tidak akan mengampuni (berlaku) atas dia. 

Inilah nasihat terhadap percabulan, kiranya kita mau menghargai nasihat ini untuk tetap berjuang untuk mempertahankan iman sampai pada akhirnya iman kita sempurna. 


Jadi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri, persamaannya...

  1. Hofni dan Pinehas berdosa terhadap dirinya sendiri; tidak menghargai korban-korban yang dipersembahan oleh umat TUHAN, termasuk korban sembelihan yang dipersembahkan umat Israel kepada Tuhan. Padahal sebenarnya seorang imam mendapat bagian dari persembahan-persembahan yang dipersembahkan di atas mezbah, tetapi Hofni dan Pinehas ini tidak peduli; korban persembahan belum dipersembahkan, lemaknya belum dibakar tapi Hofni dan Pinehas ini langsung merampas potongan-potongan daging sebagai korban-korban yang akan dipersembahkan di atas Mezbah korban bakaran, pengertiannya untuk kita sekarang tidak menghargai korban kristus; korban sembelihan, korban penebusan, korban pendamaian, dan lain sebagaianya, wujudnya adalah Hofni dan Pinehas  tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di dalam Tabernakel. 

Jadi orang yang tidak menghargai darah salib wujudnya dalam kenajisan percabulan atau hidup dalam kenajisan percabulan, darah Yesus tidak akan mengampuninya, itu hubungan timbal balik (1 Samuel 2:12-15, 22-25)


  1. Sudah memperoleh pengetahuan yang benar tentang tiga macam ibadah pokok – artinya kita semua harus tekun tiga macam ibadah pokok, yaitu; 

  • tekun dalam ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci, 

  • tekun dalam Ibadah raya minggu disertai dengan kesaksian Roh, 

  • tekun dalam ibadah Doa penyembahan.

Pengertian tentang ketekunan ini kita sudah dapat dari TUHAN, tetapi dengan sengaja mengabaikannya maka darah Yesus tidak berlaku atas dia, persamaanya darah Yesus tidak akan mengampuninya (Ibrani 10:24-26)

Dosa lain masih diampuni; Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya, maksudnya darah Yesus berkuasa mengampuninya, tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri maksudnya darah Yesus tidak lagi berlaku atas dia untuk mengampuni dosanya. 


Kita kaitkan dengan kisah anak bungsu kita akan baca dalam Lukas 15:11-12 

Lukas 15:11-12 Perikop: Perumpamaan tentang anak yang hilang.

(15:11) Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. (15:12) Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.


Disini kita melihat anak yang bungsu menerima  harta (warisan) dari ayahnya, yakni harta yang menjadi bagiannya. 

Kita juga nanti akan mewarisi kerajaan sorga, sebab harta yang paling berharga adalah kerajaan sorga, itulah yang menjadi milik pusaka kita, itulah yang menjadi bagian kita, jangan dijual.

Menjual hak kesulungan demi semangkok sop kacang merah = menjual warisan. (kerajaan Sorga)


Terkait dengan harta ini kita baca 

2 Timotius 1:14

(1:14) Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.


Singkat kata peliharalah harta yang indah supaya kita mewarisi kekayaan yang ada di dalam kerajaan sorga antara lain: 

  • Karunia-karunia Roh Kudus 

  • dan jabatan-jabatan Roh Kudus.


Kemudian 

1 Timotius 4:14

(4:14) Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.


Selanjutnya, jangan lalai dalam mempergunakan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus yang telah dipercayakan oleh Tuhan. Imam-imam yang dipercayakan melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN layanilah sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-kudus yang dipercayakan oleh TUHAN. 

Sebagai pemimpin pujian, sebagai seorang singer, sebagai seorang pemain musik dan yang bertugas untuk multimedia, termasuk zangkoor jangan lalai dalam mempergunakan karunia-karunia yang telah dipercayakan oleh TUHAN.

Misalnya seorang singer belajar nyanyi supaya menguasai lagunya. Seharusnya tidak boleh seorang singer tidak hafal pujian, termasuk pemimpin pujian, pemain musik juga harus sungguh-sungguh main musik, supaya jemaat tau kapan masuk dan kapan berhenti, itu sebabnya disini dikatakan; jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, kelolalah dengan baik harta kekayaan yang TUHAN percayakan itu.


Lukas 15:13

(15:13) Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya


Namun sangat disayangkan pada akhirnya anak yang bungsu menjual harta miliknya, padahal di atas tadi dikatakan jangan lalai dalam mempergunakan karunia-karunia, jabatan-jabatan Roh El-Kudus, kemudian peliharalah harta yang indah, itulah karunia-karunia jabatan Roh El-Kudus. 


Karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus harus dipelihara, jangan dijual. Sesudah dipelihara, jangan lalai mengelolahnya, jangan lalai mempergunakannya, misalnya pemimpin pujian menyembah hanya saat melayani sebagai pemimpin pujian, itu tidak benar. Tetap yang benar karunia-karunia dan jabatan Roh EL-Kudus harus dipelihara dengan penyembahan; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah, kemudian tetaplah itu dipelihara dengan persekutuan yang  manis dengan TUHAN dimana ia senantiasa menyatakan dirinya untuk berada dalam pengaruh yang kuat dari  Roh El-Kudus;  perkataan, perbuatan, perasaannya yang terdalam dipengaruhi Allah Roh El-Kudus. 

Ini harus diperhatikan jangan lupa, kadang-kadang lupa saya lihat; nanti mau naik mimbar (altar) baru ada sepertinya penyembahan. Tapi ada juga yang naik altar tapi tidak ada penyembahan, hanya ingin tampil saja, itu namanya mencuri kemulian. Ini harus menjadi templak sebetulnya. 

Firman yang kita terima ini harus menjadi templak bagi kita semua. Jadi kita datang beribadah bukan hanya sekedar untuk beribadah, tapi betul-betul TUHAN mau memperbaiki keadaan kita, hidup ibadah pelayanan kita, segala sesuatu mau diperbaiki oleh TUHAN. 


Tanda harta yang indah telah terjual; berada di negeri yang jauh dan di sana ia memboroskan hartanya dengan hidup berfoya-foya

Kalau kita tetap di negeri Kanaan berarti tanah perjanjian, disitu kita akan tetap beribadah dan melayani TUHAN maka harta rohani (kekayaan secara rohani) akan tetap terjaga (terpelihara) dengan baik. Selain terpelihara, terkelolah juga dengan baik, semakin limpah di dalam diri kita masing-masing. Tetapi kalau kita jauh dari negerinya TUHAN dengan lain kata berada di negeri jauh akhirnya disanalah tempat untuk memboroskan harta dengan hidup berfoya-foya. 


Tidak mungkin orang yang berada di negeri yang jauh bisa dengan baik mempertahankan harta kekayaan yang menjadi bagiannya, karena negeri yang jauh itu tempat untuk memboroskan harta dengan berfoya-foya. Tetapi apabila kita berada di negerinya TUHAN, di tanah perjanjian supaya kita beribadah kepada  TUHAN disitu harta itu terpelihara, disitu harta itu terkelolah dengan baik, tidak mungkin terjual, bahkan semakin berkelimpahan, semakin diperkaya oleh TUHAN., baik seorang singer semakin kaya dalam perbendaharaan lagu, pemain musik semakin kaya dalam bentuk metode dalam memainkan irama musik, termasuk pemimpin pujian semakin kaya dalam hal untuk melayani sebagai seorang pemimpin pujian, sehingga jemaat yang dipimpin menaikkan pujiannya begitu rupa di hadapan TUHAN. 


Yohanes 9:4

(9:4) Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.


Seorang utusan di tengah-tengah pengutusan:

- Melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan

- Menjadi pendamaian

Kita harus mengerjakan pekerjaan Tuhan itu selama hari masih siang (selama kita masih mendapat kesempatan untuk bekerja) karena nanti ada waktunya datang malam, waktu dimana orang tidak dapat lagi bekerja berarti tidak ada lagi kesempatan untuk memperoleh keselamatan. Tetapi kalau masih ada yang namanya kesempatan untuk mengerjakan keselamatan berarti masih ada kesempatan untuk selamat. Jadi selama hari masih siang seorang utusan di tengah-tengah pengutusannya biarlah melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, menjadi pendamaian intinya kita seorang utusan harus bekerja selama hari masih siang sebab akan datang waktu malam dimana orang tidak dapat bekerja untuk memperoleh keselamatan. 


Kita lihat PUNCAK GELAP MALAM itu…

Lukas 15:14

(15:14) Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.


Puncak gelap malam terjadi pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia ini mengurus keringkan dunia ini sampai akhirnya banyak orang kristen melarat, miskin, karena kehilangan hartanya.


Jadi puncak gelap malam terjadi pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia ini, sebab pada saat itu antikris akan merampas harta kekayaan yang kita punya termasuk korban sehari-hari dirampas dari anak-anak TUHAN, itulah

- Korban sembelihan, itulah ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan darah salib.

- Korban santapan, → Pengajaran firman Allah

Korban sehari-hari ini adalah perkara yang menjadikan kita semua menjadi kaya, tapi semua itu akan dirampas pada saat puncak gelap  malam tiba. 


Puncak gelap malam terjadi pada saat antikris menjadi raja, dan pada saat itu banyak orang kristen melarat dan miskin; kehilangan apa yang menjadi bagiannya termasuk korban sehari-hari, jadi selagi hari masih siang bekerjalah, nanti akan ada waktu gelap malam dimana orang tidak lagi dapat mengerjakan keselamatannya sama seperti Esau dalam Ibrani 12:17.


Ibrani 12:17

(12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.


Esau ditolak oleh Tuhan sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahanya. Biar nangis darah, meraung-raung jungkir balik untuk memperoleh berkat dari hak kesulungan ia ditolak. Mengapa ia ditolak? karena tidak ada lagi kesempatan untuk mengerjakan keselamatan pada waktu gelap malam, jangan menyesal dikemudian hari, perhatikan nasihat firman dengan sungguh-sungguh. 

Jadi dampak negatif puncak gelap malam: Membuat orang melarat (miskin); kehilangan segala-galanya.


Lukas 15:15-16

(15:15) Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. (15:16) Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.


Anak yang bungsu ini bekerja kepada seorang majikan, itu berarti menjadi hamba terhadap antikris karena tidak menggunakan kesempatan dengan baik.

Hati-hati saudara, selagi masih ada kesempatan gunakan dengan baik. Saudara pikir hidup ini sesaat saja, mati dikubur sampai disitu, tidak, masih ada kelanjutannya yakni neraka atau sorga. Sebagai orang tua wajib mendoakan anak, dan anak-anak doakan orang tua, doakan saudara laki-laki, saudara perempuan, jangan hanya karena semarak sesaat, belajar dari pengalaman hidup.

Jadi anak bungsu bekerja pada seorang majikan, kalau majikan kita antikris maka hamba itu akan binasa, tapi kalau kita menghambakan diri kepada TUHAN maka kita selamat dibela oleh tuan dari semua hamba-hamba TUHAN, itulah TUHAN Yesus Kristus, Dia pembela bagi kita.


Ketika antikris menjadi majikan anak yang bungsu ditugaskan untuk: Mengawasi babi.

Tabiat babi; sudah mandi kembali lagi ke kubangannya, itu saja yang diawasi. 

Tidak berhenti sampai disitu, makanan daripada anak bungsu adalah ampas babi


Kalau kita bandingkan dengan makanan TUHAN dalam Yohanes 4:34:4:34: Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.


Makanan Yesus:

  • Melakukan kehendak Allah, maka yang diperlukan ialah ketaatan

  • Menyelesaikan pekerjaan TUHAN diperlukan kesetiaan.

Kalau kita perhatikan anak bungsu ini makanannya ampas babi. Apa yang menjadi sisa babi itulah yang menjadikan makanannya, menjijikan. 

Tetapi yang saya tau kalau TUHAN Yesus Kristus yang menjadi majikan kita, kita menghambakan diri dalam bentuk doulos kepada TUHAN Yesus Kristus yang menjadi makanan kita adalah makanan TUHAN Yesus yaitu melakukan kehendak Allah, maka yang diperlukan ketaatan, menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa yang diperlukan kesetiaan.


2 Petrus 2:12-13

(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar, (2:13) dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.


Akhir hidup dari anak bungsu setelah memboroskan hartanya dengan berfoya-foya pada siang hari adalah kebinasaan, sama seperti binatang dilahirkan, untuk ditangkap, kemudian dimusnahkan (dibinasakan). 


Kita dilahirkan tujuannya untuk diselamatkan, jadi saya sampaikan dengan tandas kepada kita semua khususnya imam-imam kepadamu sudah dipercayakan harta yang indah, yakni; karunia-karunia dan jabatan Roh El-Kudus, peliharalah itu. 

Kemudian jangan lalai dalam mempergunakan karunia jabatan Roh El-Kudus yang telah diberikan kepadamu itu oleh nubuat. 


Dipercayakan lewat penumpangan tangan sidang penatua, sama seperti imam-imam ketika ditahbiskan mereka harus menaruh tangannya diatas kepala dari korban binatang lembu jantan dan domba jantan.

  • Lembu jantan → Korban pendamaian.

  • Domba Jantan.

Domba jantan ada 2:

  • Domba jantan satu → korban bakaran = penyerahan diri sepenuh.

  • Domba jantan kedua → tahbisan; loyalitas.


Sebelum binatang-binatang itu disembelih untuk dipersembahkan,  terlebih dahulu seorang imam menaruh tangannya di atas kepala, jadi itu adalah persekutuan yang kuat dengan TUHAN, artinya itu uluran tangan belas kasih TUHAN,  itu kemurahan TUHAN kalau kita dipercayakan untuk melayani TUHAN sesuai karunia jabatan yang kita terima dari TUHAN, jadi jangan dilalaikan, pelihara saudara, itu jaminan keselamatan. 


Saya yakin berkata semua harus imam, itulah disebut kerajaan 1000 tahun damai di hati TUHAN, lalu akhirnya turun ke Yerusalem baru (langit dan bumi yang baru). Tapi banyak orang Kristen yang belum paham, pemikirannya belum sampai, dia berpikir dengan amal soleh seseorang layak masuk sorga; tidak segampang itu. 

Pengertian yang berharga ini jangan disamakan dengan sampah pada akhirnya tidak dibutuhkan dibuang, seperti ampas, itu makanan babi. 


JALAN KELUAR SUPAYA TIDAK BINASA SEPERTI ANAK BUNGSU 

Lukas 15:17

(15:17) Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.


Anak yang bungsu menyadari bahwa Allah Bapa limpah kemurahan. Bukti Allah Bapa limpah dengan kemurahan: Saat ini kita menikmati kelimpahan pembukaan rahasia Firman sebagai makan rohani, itu dulu yang kita sadari.


Lukas 15:18-19

(15:18) Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, (15:19) aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.


Anak yang bungsu harus melakukan suatu tindakan, yaitu: BANGKIT dan PERGI.

Diawali dengan bangkit, itu berarti anak-anak TUHAN harus sudah terlebih dahulu masuk dalam pengalaman kematian, sebab kalau kematiannya benar, sudah pasti kebangkitannya benar. 

Pergi maksudnya; meninggalkan hidup yang lama (masa lalu), itulah negeri yang jauh lalu mendekat kepada Tuhan.  Ciri-ciri orang yang menyadari, anak bungsu berkata; Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa.

Selanjutnya ada pengakuan dari anak yang bungsu, yaitu: 

- Sorga → dosa kenajisan percabulan.

- Bapa, yakni meninggalkan Bapanya pergi ke negri yang jauh →  meninggalkan ketekunan tiga macam ibadah pokok. 


Banyak orang kristen susah mengakui dosanya. Dahulu saya juga seperti itu, saya berpikir cukup berbuat baik, tidak perlu ada pengakuan dosa, tidak seperti itu, harus tuntas, tuntas dulu pengakuan dosanya baru nanti pelayanannya benar. Kalau belum dituntaskan dimanapun ia berada tidak akan pernah tuntas. Jadi harus kembali dulu ke titik nol, jangan lari dari kenyataan hidup, hadapi tidak boleh lari.


Sikap ini sungguh mulia sebab itu adalah salah satu daya tarik sehingga menimbulkan belas kasih. Belas kasih tidak ujuk-ujuk datang begitu, sat set. Tetapi yang menjadi cikal bakal belas kasih; menjadi daya tarik belas kasih mudahnya kita mengakui dosa, tetapi susah kembali melakukan dosa


Lukas 15:20

(15:20) Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.


Jadi saudara, kalau kita menyadari diri orang berdosa, dan mengakui tanpa rasa malu, mengakui dengan sikap gentleman (tidak pecundang) itu adalah daya tarik; menimbulkan belas kasih kepada kita semua. 


Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Kita rindu senantiasa dalam genggaman, rangkulan daripada Bapa Sorga, kemudian kita boleh rasakan kasih sayang yang besar dengan ciuman dari TUHAN. 

 

Lukas 15:21

(15:21) Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.


Jadi orang yang merasa berdosa, merasa tidak layak, kepada orang semacam ini ada pengampunan yang besar. 


Lukas 15:23

(15:23) Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.


Secepatnya, anak lembu tambun disembelih, ini datang dari pihak Bapa:

Anak lembu tambun → pendamaian, dosa masa lalu TUHAN sudah memperdamaikan, sekarang kita melihat dia sudah mendekat kepada TUHAN, kenapa? karena sudah ada pendamaian.


Dulu kita jauh karena dosa, tapi sekarang kita sudah dekat dengan TUHAN karena darah pendamaian yang sudah mendamaikan kita dengan Allah Bapa di atas kayu salib, inilah jalan keluarnya.

Jadi ternyata bangsa kafir juga mendapat kesempatan untuk diselamatkan. Perempuan cabul seperti Rahab juga mendapat kesempatan untuk diselamatkan.

Kita berdoa supaya di hari-hari yang akan datang atau di minggu yang akan datang TUHAN kembali menyatakan kasih dan kemurahanNya.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment