KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, May 20, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 18 MEI 2024



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 18 MEI 2024

STUDY YUSUF

Subtema: BERJAGA-JAGA.


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmatNya kita dimungkinkan untuk berada di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan. Dan sebentar kita akan mendengarkan firman TUHAN sebab itu kita persiapkan  hati kita untuk diisi penuh dengan firman TUHAN.


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN yang juga bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” lewat online atau live streaming, video internet Youtube, Facebook, atau media sosial apapun dimanapun anda berada, baik di dalam negeri atau di luar negeri, TUHAN kiranya juga ada di tengah-tengah kita disana sebagai Imam besar Agung melayani, berdoa, memperdamaikan dosa kita. 


Mari kita sambut Study Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja. Namun tetaplah berdoa dalam Roh supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.

Kejadian 43:10

(43:10) Jika kita tidak berlambat-lambat, maka tentulah kami sekarang sudah dua kali pulang."


Yehuda tidak suka berlambat-lambat dalam mengerjakan pekerjaan Tuhan, itu berarti anak-anak Tuhan harus memiliki kecepatan seperti gerakan yang ada di takhta Allah di dalam kerajaan Sorga, sebagaimana dengan yang tertulis di dalam Wahyu 4:5.


Wahyu 4:5.

(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.


Kilat berbicara tentang kecepatan tinggi, inilah gerakan yang keluar dari takhta Allah.  Sekarang ini kita sedang berlomba dengan kecepatan antikris yaitu musuh Allah kita yang begitu gesit dan tangkas dalam menggunakan kesempatan, dan itu dapat dibuktikan dalam Wahyu 13:2.


Wahyu 13:2

(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.


Antikris adalah kombinasi dari tiga jenis bintang:

  1. Serupa dengan macan tutul, berbicara tentang kecepatan, sehingga anak-anak Tuhan yang terbiasa berlambat-lambat, bermalas-malasan akan dilibas habis oleh antikris.

  2. Kakinya seperti kaki beruang, berbicara tentang:

  • Cengkraman yang kuat, sehingga sulit rasanya melepaskan diri bila anak-anak TUHAN jatuh ke tangan antikris.

  • Pukulan kuat, sehingga sanggup merobohkan musuhnya dan tidak ada orang yang dapat bertahan atau berdiri di hadapan antikris

   Kaki beruang yang belakang digunakan untuk berdiri, sementara kedua kaki beruang yang di depan akan digunakan  

   untuk mencengkeram dan memukul. 

  1. Mulutnya seperti mulut singa, itu berarti mulut yang dapat menelan mangsanya.


Singkat kata, antikris tidak dapat diatasi oleh siapapun di dunia ini, sebab antikris:

  • Mempunyai kecepatan → Kaki gesit sehingga siapapun tidak dapat melarikan diri dari kejaran antikris. 

  • Memiliki cengkraman → Tangan yang gesit sehingga sulit untuk melepaskan diri apabila anak-anak TUHAN jatuh ke tangan antikris, kemudian memiliki pukulan yang kuat, sanggup merobohkan musuh.

  • Memiliki mulut untuk memperdaya dan menelan musuh.


Terkait dengan semuanya itu

1 Petrus 5:8

(5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya


Musuh anak-anak Tuhan yakni iblis (setan) digambarkan seperti singa yang sedang:

- Berjalan keliling → kaki gesit = Memiliki kecepatan.

- Mulut mengaum-ngaum mencari orang yang dapat ditelannya, itulah orang yang berlambat-lambat, bermalas-malasan dan tidak peduli dengan pekerjaan Tuhan yang memberi keselamatan.

Perlu untuk diketahui antara mulut dengan kaki ada tangan yang memiliki cengkraman dan pukulan yang kuat, seperti kaki beruang


Untuk mengantisipasi kecepatan, kekuatan dan kuasa yang besar dari antikris, maka sudah selayaknya anak-anak Tuhan berada pada dua kedudukan:

1. Sadarlah.

2. Berjaga-jagalah.


Tentang sadarlah telah diterangkan pada minggu yang lalu. Sekarang kita kan mengikuti penjelasan tentang BERJAGA-JAGALAH.


Terkait BERJAGA-JAGA.

1 Tesalonika 5:4-5 Perikop: Berjaga-jagalah

(5:4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, (5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.


Hari pencobaan yang besar, puncak dari semua kesesakan yang terjadi atas bumi ini, juga disebut dengan puncak kegelapan, tepatnya pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia. Itu berarti apabila puncak kegelapan tiba tidak ada seorangpun yang dapat bekerja, artinya tidak ada lagi kesempatan bagi anak-anak manusia untuk mengerjakan keselamatannya, sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang malam, tetapi berjaga-jagalah dan sadar. 


Jadi, dalam menantikan kedatangan Tuhan kembali untuk kedua kalinya ke dalam dunia ini, maka anak-anak Tuhan:

a. Jangan tidur = lepas dari puncak kegelapan malam.

b. Berjaga-jaga dan sadar.

Pendeknya berjaga-jaga berarti → kerohanian anak-anak TUHAN  tidak tertidur.


Mari kita lihat lebih rinci terkait berjaga-jaga.

Matius 26:36-38 dengan perikop: "Di taman Getsemani"

(26:36) Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." (26:37) Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (26:38) lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." 


Sebelum penyaliban, Yesus membawa murid-murid ke taman Getsemani, lalu Ia berakta: Duduklah di sini, kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes sertaNya pada satu titik, lalu berkata: Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.


Matius 26:39

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." 


Dari titik itu (kedudukan Petrus, Yakobus dan Yohanes) Yesus maju sedikit lalu sujud dan berdoa → Doa Penyembahan. 


Matius 26:40-41

(26:40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? (26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."


Satu jam kemudian, Yesus kembali ke "titik tersebut" tempat Petrus, Yakobus dan Yohanes berada, tetapi sayangnya Yesus mendapat mereka bertiga sedang tertidur. Pendeknya, sementara Yesus menyembah ketiga murid tertidur, itu berarti murid-murid tidak berjaga-jaga dengan TUHAN Yesus, padahal di ayat 38 kepada murid Yesus berkata: Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.


Berjaga-jaga artinya berada dalam suasana doa penyembahan, sedangkan tidur = berada dalam suasana kegelapan berarti jatuh dalam puncak pencobaan

Doa penyembahan adalah penyerahan diri sepenuh untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja (Matius 27:50)


Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, untuk menantikan kedatangan TUHAN  kembali untuk yang kedua kalinya ke dalam dunia ini sudah selayaknya anak-anak TUHAN berada dalam suasana berjaga-jaga, berarti hidup dalam doa penyembahan = tidak tertidur. Tidur = berada dalam suasana kegelapan, berarti satu kali akan  jatuh dalam puncak pencobaan yang akan terjadi.


Matius 24:15, 21 dengan perikop: "Siksaan yang berat dan Mesias-mesias palsu"

(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --

(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.


Satu kali antikris yang disebut juga pembinasa keji akan berdiri di tempat kudus, sebagai orang yang berkuasa. Lalu pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat yang belum pernah terjadi dan dilihat oleh mata manusia, disebutlah itu puncak gelap malam atau puncak pencobaan.


Matius 20:25

(20:25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.


Ketika antikris menjadi raja atas dunia:

- Mereka akan memerintah dengan tangan besi.

- Menjalankan kuasa itu dengan keras.

Itu berarti orang-orang yang jatuh di tangan antikris akan mengalami suatu penderitaan yang begitu hebat, di sebutlah itu dengan puncak kesesakan (puncak gelap malam/puncak pencobaan)


Saya tambahkan lagi ayat referensi Lukas 22:25.

Lukas 22:25

(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.


Antikris menyatakan diri sebagai pelindung-pelindung itu berarti mereka menyatakan dirinya sama seperti Allah. Sebab itu dalam injil Matius 24:15 dikatakan: Oleh sebab itu, para pembaca hendaklah memperhatikannya, maksudnya; jangan pernah menganggap diri kuat, jangan merasa diri hebat,  jangan merasa terpelihara oleh karena berkat-berkat yang ada, misalnya; uang, harta kekayaan, pekerjaan, bisnis, yang sedang dikelola.


1 Korintus 10:12-13

(10:12) Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! (10:13) Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

 

Memang tidak dipungkiri selama kita mendiami kemah tubuh ini  kita banyak menanggung penderitaan, atau selama kita tinggal di bumi ini pencobaan demi pencobaan tidak akan berhenti, dan pencobaan itu akan memuncak pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia ini, oleh sebab itu jangan kita merasa diri kuat, hati-hatilah supaya jangan jatuh dalam puncak pencobaan tepatnya pada saat antikris menjadi raja. 


1 Korintus 10:14

(10:14) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!


Jauhilah penyembahan berhala, dengan lain kata jangan bersandar kepada berhala atau jangan merasa terpelihara karena harta kekayaan, uang, usaha, pekerjaan dan bisnis yang sedang dikelola.


Timbulah satu pertanyaan: KENAPA PADA SAAT ANTIKRIS MENJADI RAJA, DISEBUT DENGAN PUNCAK KEGELAPAN? Jawabnya ada pada: Daniel 12:11, Daniel 11:31, Daniel 9:27.

Daniel 12:11

(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari. 

Daniel 11:31

(11:31) Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.

Daniel 9:27

(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."


Kenapa pada saat antikris menjadi raja disebut sebagai puncak kegelapan? jawabnya: Selain aniaya besar terjadi, pada saat itu pembinasa keji (antikris) menghapuskan korban sehari-hari, itulah sebabnya itu disebut puncak gelap malam.


Aniaya itu belum pernah terjadi selama dunia ada dan tidak akan pernah terjadi lagi setelah TUHAN memusnahkan antikris dengan nafas mulutnya, itu yang disebut aniaya besar, puncak gelap malam. 

Jadi selain aniaya terjadi, antikris juga menghapus korban sehari-hari. Korban sehari-hari → korban sembelihan dan korban santapan:

  • KORBAN SEMBELIHAN → Ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan salib Kristus = ibadah dan pelayanan yang disertai dengan korban berdarah-darah.

Seperti malam ini kita datang menghadap TUHAN lewat ibadah kaum muda remaja, yang duduk di lantai pasti merasa penat dan pegal, tapi bila kita mau bertahan duduk, itu yang disebut ibadah dan pelayanan yang disertai dengan korban berdarah-darah. 

Belum lagi ditambah dengan korban tenaga, pikiran waktu, uang, materi dan lain sebagainya, itu yang disebut dengan ibadah yang disertai dengan korban berdarah-darah, seluruh hidup ini sudah dilumuri oleh darah; tubuh, jiwa, Roh dilumuri oleh darah. Tapi perlu untuk diketahui oleh darah kristus kita beroleh penebusan yaitu pengampunan dosa sebagaimana dalam  Efesus 1:7: Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya. Itu berarti ibadah dan pelayanan harus disertai dengan korban berdarah-darah supaya kita boleh mengalami penebusan yaitu pengampunan dosa. Tanpa ibadah berdarah-darah tidak akan mengalami penebusan, yaitu pengampunan dosa, jadi sabar-sabar saja, kalau tidak sabar ya habislah kita binasa. 

  • KORBAN SANTAPAN → Firman Pengajaran yang benar dan murni sebagai makanan rohani yang harus kita santap. 


Kita bandingkan dengan Yohanes 4:34

Yohanes 4:34

(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.


Makanan Yesus  yang disebut korban santapan:

1. Melakukan kehendak Allah, maka yang dibutuhkan adalah ketaatan.

2. Menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa, maka yang dibutuhkan adalah kesetiaan.


Singkat kata, bila tanpa 2 hal di atas....

- tanpa korban sembelihan (Penebusan oleh darah Kristus ); manusia tidak akan mengalami pengampunan dosa,

- tanpa korban santapan yaitu; taat dan setia manusia akan binasa.

Kita perlu taat, kita perlu setia; taat supaya kita dapat melakukan kehendak Allah, setia supaya pekerjaan Allah selesai.

Tanpa ketaatan dan kesetiaan manusia akan berada pada kebinasaan. 


Oleh sebab itu supaya kita jangan binasa jalan keluarnya adalah, sebagaimana dengan 1 Petrus 5:8:  BERJAGA-JAGA.  Jadi jalan keluarnya adalah berjaga-jaga, inilah yang ditekankan TUHAN Yesus kepada murid-murid di dalam injil Matius 26:38.


Matius 26:38

(26:38) lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."


Yesus berkata; "Hati-Ku sangat sedih. Pada saat kapan kesedihan ini terjadi, tepatnya pada saat terjadi aniaya besar yang disebut juga puncak gelap malam; puncak dari segala pencobaan yang terjadi di bumi ini. Seba itu selanjutnya Yesus berkata kepada murid-murid: Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

Berjaga-jaga berarti berada dalam doa penyembahan, itu berarti tekun tiga macam ibadah pokok, jangan tinggalkan ketekunan tiga macam ibadah pokok, jangan tinggalkan keluargamu, saudaramu seiman yang bersama-sama tekun dalam tiga macam ibadah pokok, itu yang benar


Beberapa waktu lalu saudari Damaris seorang pemudi hendak meninggalkan (melepaskan) diri dari penggembalaan, hendak memisahkan diri dari keluarga atau saudara seiman, tapi pada saat itu TUHAN beritahukan lewat mimpi bahwa jalnnya itu menuju kepada maut, dimana nabi-nabi palsu yang disebut serigala berbulu domba sedang menantikan dia. Jadi hati-hati saudara, kalau TUHAN berkata; tinggalah disini, bukan berarti TUHAN kejam, tapi TUHAN sedang memperhatikan hidup kita semua. Kalau kita melepaskan diri dari ikatan yang TUHAN berikan, yaitu ikatan untuk tekun tiga macam ibadah pokok kita tidak mungkin bisa berada dalam puncak ibadah itulah doa penyembahan = berjaga-jaga. Jadi jalan keluarnya harus tetap berjaga-jaga, syaratnya; tinggalah disini, artinya:

  • Tekun tiga macam ibadah pokok.

  • Jangan memisahkan diri dari saudara seiman atau persekutuan yang indah bersama dengan TUHAN dan sesama.


Kita lanjut lebih dalam memperhatikan jalan keluarnya.

Matius 26:39

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (26:40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? (26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."


Berjaga-jaga satu jam dengan TUHAN = hidup dalam doa penyembahan.  Bukti seseorang hidup dalam doa penyembahan (berjaga-jaga satu jam) = minum cawan Allah, cawan yang berisi anggur (darah Kristus), itu berarti; kehendak daging sudah tersalibkan

Pada saat kehendak daging tersalibkan, saat itulah Roh Allah berkehendak dalam daging kita, sehingga anak-anak Tuhan tidak tidur rohani seperti murid-murid Yesus.


Kenapa Petrus, Yakobus dan Yohanes tertidur (tidur rohani), karena mereka masih hidup menurut daging, tetapi manakala kehendak daging sudah tersalibkan pada saat itulah Roh Allah yang berkehendak dalam diri kita, dan itu tanda bahwa kita sudah hidup dalam doa penyembahan. 

Penyembahan itu berarti penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja, tidak kepada yang lain-lain. 

TUHAN datang untuk mengadakan pemisahan, jadi kita harus terpisah dari kutuk nenek moyang, adat istiadat nenek moyang, terpisah dari kehendak daging siapapun itu, kalau tidak mengalami pemisahan, tidak akan tertolong nanti. Pisahkanlah tradisi yang ada pada dagingmu, supaya kita tertolong oleh pedang tajam. 


Malam ini pedang tajam sudah memisahkan kita dari kehendak daging yang jahat; tradisi, kutuk nenek moyang dan lain sebagainya. Sebetulnya ini juga sudah dinubuatkan oleh peristiwa yang dialami Abraham.


PERISTIWA YANG DIALAMI ABRAHAM.

Kejadian 15:7 dengan perikop: Perjanjian Allah dengan Abram; janji tentang keturunannya

(15:7) Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu." (15:8) Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?" (15:9) Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati." (15:10) Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua


Tuhan menjanjikan kepada Abraham negeri Kanaan, itulah gambaran dari kerajaan Sorga yang diwariskan kepada anak cucu Abraham, yaitu kepada kita semua yang hidup dari iman Abraham. 

Syaratnya; Abraham harus mempersembahkan korban dari:

Seekor lembu betina berumur tiga tahun,

seekor kambing betina berumur tiga tahun,

seekor domba jantan berumur tiga tahun,

-  burung tekukur dan burung merpati, 

selanjutnya, korban-korban binatang itu dipotong dua, tetapi burung tekukur dan burung merpati tidak boleh dipotong dua.


Kita tahu bahwa TUHAN Yesus Kristus telah disembelih di atas kayu salib, hari ketiga bangkit, itu sebabnya baik lembu betina, baik kambing betina, baik domba jantan harus berumur tiga tahun. Sementara dipotong dua jelas itu menunjuk korban sehari-hari, yakni korban sembelihan dan korban santapan.

Korban sembelihan menunjuk kepada ibadah dan pelayanan disertai dengan korban berdarah-darah. 

Korban santapan itulah firman pengajaran yang benar dan murni sebagai makanan rohani, sudah disampaikan di atas tadi, itu namanya dipotong dua. Tapi burung tekukur dan merpati tidak boleh dipotong dua. 


Kejadian 15:11

(15:11) Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya.


Satu kali nanti ada burung-burung buas. Burung-burung buas berbicara soal kenajisan percabulan. 

Tetapi Abraham mengusirnya, begitu juga dengan kita, kita harus mengusir burung-burung buas berarti menyingkirkan kenajisan percabulan.


Burung-burung buas itu menunjuk kepada kenajisan percabulan sebagimana dalam Wahyu 18:3; kaya tapi oleh karena hawa nafsu, itu namanya kenajisan percabulan. Tinggalkan ibadah dan pelayanan, tinggalkan TUHAN hanya untuk berhala-berhala di bumi ini, itu namanya kenajisan percabulan. Tetapi lihatlah Abraham mengusirnya, dia menyingkirkan  diri dari kenajisan percabulan.


Kejadian 15:12

(15:12) Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.


Pada waktu petang Abraham tertidur, dan saat itu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan, itulah yang disebut dengan puncak gelap malam (puncak pencobaan dari segala pencobaan yang terjadi di atas muka bumi ini), itu akan terjadi, itu akan dihadapi. Tetapi lihatlah sikap Abraham; terlebih dahulu dia menyingkirkan diri dari kenajisan percabulan. Jadi sekalipun ia tidur pada petang hari, lalu gelap gulita meliputinya, tidak jadi soal, sebab dia tetap memelihara korban sehari-hari itulah korban binatang yang dipotong dua, yaitu; korban sembelihan dan korban santapan, itu harus kita pelihara dari sekarang sampai TUHAN datang.   


Jadi terlebih dahulu kita singkirkan diri dari kenajisan percabulan, mengapa? karena puncak gelap malam tidak bisa dielakan lagi, harus dihadapi.  Tapi ada hamba TUHAN mengajarkan hal ini dari kitab Wahyu bahwa nanti gereja TUHAN tidak akan menghadapi puncak gelap malam, maksudnya sebelum antikris tiba anak-anak TUHAN sudah diangkat, ini kan ajaran sesat, sehingga anak-anak TUHAN menjadi terlena di dunia ini. Orang yang terlena akhirnya ibadahnya asal-asalan, tidak sampai kepada yang namanya berjaga-jaga. Tapi kenyataannya saya melihat ribuan orang mengikuti ajaran itu dari Youtube. Saya sampai geleng-geleng kepala kok ajaran yang menyesatkan ribuan orang datang, kok ajaran yang benar dan murni susah diterima, saya heran melihatnya. Ajaran tanpa salib kok banyak orang datang, ajaran yang mengajarkan untuk mempersembahkan korban binatang dipotong dua kok orang tidak mau datang. 

Saudara yang mengikuti secara online ini harus diperhatikan sebagaimana pesan dari injil Matius 24:15 para pembaca harus memperhatikan nubuatan Daniel. 


Tidakkah kita bersyukur dengan pengertian ini, kalau kita jauh dari TUHAN, pisahkan dari keluarga sidang jemaat yang seiman, bagaimana saudara memahami rencana TUHAN, maka perlu untuk tinggal disini, maksudnya:

  1. Tergembala dengan sungguh-sungguh = tekun tiga macam ibadah pokok.

  2. tinggal bersama keluarga Allah; saudara seiman yang digembalakan oleh pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, sebab itu jangan bodoh lagi, jangan ikuti kebodohan pada masa kebodohan. 


Pendeknya di hari-hari terakhir ini kita harus mempertahankan korban sehari-hari, yaitu korban sembelihan dan korban santapan = berjaga-jaga = doa penyembahan. Sesudah itu matahari terbenam berarti turunlah meliputi Abraham gelap gulita yang mengerikan itu, itulah puncak kegelapan yaitu puncak pencobaan, tetapi tadi kita sudah melihat Abraham sudah sampai kepada puncak ibadah yaitu doa penyembahan = berjaga-jaga satu jam bersama dengan TUHAN Yesus dan korbannya, diusir burung buas. 


Sekarang kita lihat fakta kebenarannya

Kejadian 15:17-18

(15:17) Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. (15:18) Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:


Pada saat hari menjadi gelap, kelihatanlah; 

- Perapian yang berasap → Doa penyembahan

- Beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu → kegiatan Roh itulah ibadah dan pelayanan  

  yang TUHAN percayakan.


Jadi pada saat hari menjadi gelap, lihatlah sudah tampak doa penyembahan ada dalam diri Abraham, sebab dia tetap menghargai kegiatan Roh, karena memang burung tekukur dan merpati tidak boleh dipotong dua.

Jadi pada saat gelap malam akan terlihat mana yang ada dalam doa penyembahan, mana yang menghargai kegiatan Roh, sebaliknya mana yang ditelan oleh gelap malam = jatuh dalam pencobaan dan tidak menghargai kegiatan roh. 


Mulai sekarang perhatikanlah ini sungguh-sungguh. Engkau yang selama ini bermain-main, sementara kedatang TUHAN sudah di ambang pintu masih juga tetap berlambat-lambat, bermalas-malasan, ini yang tidak disukai Yehuda. Jadi musuh dari imamat rajani adalah berlambat-lambat. 


Pada saat puncak gelap malam akan nampak keadaan dari anak-anak TUHAN dalam doa penyembahan dan yang menghargai kegiatan Roh yaitu ibadah dan pelayanan dan orang-orang yang ditelan gelap malam. Jadi dua keadaan ini akan nampak pada saat itu. 


Pada malam ini dengan jelas saya harus menyampaikan dengan tandas berjaga-jagalah dalam doa bersama dengan TUHAN itulah doa penyembahan supaya kita tertolong. Akan nampak di mata TUHAN mana yang dalam doa penyembahan dan menghargai ibadah dan pelayan, dan mana yang ditelan dalam gelap malam = jatuh dalam puncak pencobaan, jadi jangan lagi bermalas-malasan, jangan lagi berlambat-lambatan, bersegeralah ibadah itu pada tingkat ibadah tertinggi itulah doa penyembahan, berjaga-jagalah. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment