KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, May 12, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB DIRANGKAI KENAIKAN YESUS KRISTUS, 9 MEI 2024


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB DIRANGKAI KENAIKAN YESUS KRISTUS, 9 MEI 2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8

(Seri 2)


Subtema: AJARAN YANG SESUAI IBADAH 


Shalom, selamat malam, salam sejahtera dan bahagia di dalam menikmati persekutuan dengan TUHAN, sejahtera juga dalam menikmati Sabda malam ini. 


Tentu saja kita juga mengucap syukur dan berterima kasih kepada TUHAN, junjungan kita, Kepala Gereja Mempelai Pria Sorga, yang sudah memungkinkan kita untuk menghadap TUHAN lewat Ibadah Kenaikan Yesus Kristus. Lewat ibadah ini, kita diberi kesempatan untuk membawa korban dan persembahan kepada TUHAN, sampai akhirnya satu kali kelak dipermuliakan bersama dengan Dia di awan nan permai.

 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang juga bergabung dalam GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia, lewat online (live streaming), video internet; Youtube, Facebook atau media sosial apa saja, dimanapun berada. Saya percaya TUHAN berada di tengah-tengah ibadah kita untuk menyatakan rahmat-Nya bagi kita sekaliannya. 


Mari kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, namun dirangkai dengan Kenaikan Yesus Kristus dari STUDY MALEAKHI. 

Maleakhi 2:8-9 

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.


Dari dua ayat ini kita dapat melihat: para imam menyimpang dari jalan, karena mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan. Sekiranya para imam mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan, niscaya mereka tidak menyimpang dari jalan TUHAN.


Yeremia 2:7-8 

(2:7) Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian. (2:8) Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.


Bangsa Israel menajiskan tanah perjanjian dan mereka juga menjadi suatu kekejian bagi TUHAN.

Penyebabnya; karena para imam mengikuti apa yang tidak berguna, itu berarti; para imam menyimpang dari jalan TUHAN. Tandanya:

  1. Para imam tidak lagi bertanya dimanakah TUHAN.

  2. Orang-orang yang melaksanakan hukum (penegak hukum); tidak mengenal TUHAN lagi = jauh dari salib di Golgota.

  3. Para gembala mendurhaka (memberontak) kepada TUHAN.

  4. Para nabi bernubuat demi Baal.


Jadi, semua yang dikatakan sebagai pemimpin, baik itu para imam, para hakim (penegak hukum), maupun gembala-gembala, termasuk para nabi telah menyimpang dari jalan TUHAN. Demikianlah keadaan bangsa Israel dihadapan TUHAN. Jadi, kalau bangsa Israel akhirnya hidup dalam kenajisan percabulan dan menjadi kekejian bagi TUHAN, jelas itu tidak lepas dari para pemimpin dari bangsa Israel.


Kita berdoa terus kepada TUHAN, supaya kehidupan kita sebagai tubuh Kristus jangan menyimpang dari jalan TUHAN, supaya, dimana TUHAN berada kelak kita pun di situ berada. Kalau TUHAN mati dan bangkit, maka jalan itupun yang harus kita tempuh. Tetapi, kalau kita menyimpang sedikit saja, nanti ujung-ujungnya jaraknya itu begitu jauh sekali sampai akhirnya terpisah dari TUHAN.


Inilah keadaan bangsa Israel pada zaman Yeremia. Sekarang kita melihat keadaan bangsa Israel pada zaman Yesaya.


Yesaya 56:9 dengan perikop: " Pemimpin-pemimpin yang fasik" 

(56:9) Hai segala binatang di padang, hai segala binatang di hutan, datanglah untuk makan!


Sebagai pemimpin; para imam mengambil jalannya sendiri. Itu berarti; para imam telah menyimpang dari jalan karena tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan kepada mereka.

Penyebabnya: para imam mengejar laba atau keuntungan, dengan lain kata; sibuk memburu uang di tengah-tengah pelayanan mereka.


Terkait dengan mengejar laba atau sibuk memburu uang, kita baca…

1 Timotius 6:8

(6:8) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.


Asal ada makanan dan pakaian; cukuplah. 

Kita bersyukur kepada TUHAN, sebab kita dicukupkan dengan makanan dan pakaian. 


Yesus Kristus adalah Anak Domba Allah, telah dibantai di atas kayu salib, sehingga potongan-potongan daging yang dipersembahkan di atas Mezbah Korban Bakaran, itu menjadi korban santapan, itu lebih dari segala-galanya.

Kemudian, oleh karena kematian Yesus di atas kayu salib, Dia ditelanjangi dan dipermalukan, sehingga ketelanjangan kita ditutupi oleh kebenaran TUHAN. Tidak berhenti sampai di situ, kita juga menerima jubah yang maha indah, yang tidak terjahit dari atas sampai ke bawah, yang tidak boleh dipotong-potong, dibagi-bagi, itulah harta yang indah; karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus. 


Jadi. kalau ibadah disertai dengan rasa cukup (asal ada makanan dan pakaian) itu memberi keuntungan besar, melebihi laba-laba (keuntungan-keuntungan) yang diperoleh di dunia ini, melebih laba-laba dari  yang dikejar oleh para pemimpin fasik.


Perlu untuk diketahui: kita datang ke dunia ini tidak membawa apa-apa dan kita juga akan meninggalkan dunia ini dengan tidak membawa apa-apa sebagaimana dalam 1 Timotius 6:7.


1 Timotius 6:10

(6:10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.


Akar segala kejahatan ialah; cinta uang.

Jadi, kejahatan yang ada di atas muka bumi ini, dasarnya / akarnya / sumbernya adalah cinta uang.


Dampak negatif mengejar laba atau memburu uang, ada 2 (dua):

  1. Menyimpang dari iman = menyimpang dari jalan yang TUHAN tunjukkan.

  2. Menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Apa yang dimaksud dengan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka?

Mazmur 127:1-2 dengan perikop: “Berkat TUHAN pangkal selamat”

(127:1) Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. (127:2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.


  • Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang 

Jadi, kalau bukan TUHAN yang membangun rumah = menyiksa diri dengan berbagai duka.

  • Jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Pengawal menyiksa diri dengan berbagai duka.


Yang benar adalah; Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur.

Pada waktu tidur berbicara tentang pengalaman kematian. Pengalaman kematian persis seperti orang yang tidur, tidak sibuk dan tidak menyiksa diri dengan berbagai-bagai duka. 

Lihat orang yang bekerja; bangun pagi, pulang sampai larut malam = menyiksa diri dengan berbagai duka, hanya karena sepiring (sesuap) nasi. 


Inilah dampak negatif mengejar laba atau memburu uang. 


Keterangan: MENYIMPANG DARI IMAN = MENYIMPANG DARI JALAN YANG TUHAN TUNJUKKAN.

2 Timotius 2:16-18 dengan perikop: “Nasihat dalam menghadapi pengajar yang sesat”

(2:16) Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. (2:17) Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, (2:18) yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang. (2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."


Di sini kita sudah melihat bahwa; Himeneus dan Filetus betul-betul telah menyimpang dari kebenaran atau menyimpang dari jalan TUHAN


Bukti telah menyimpang dari jalan kebenaran; mengajarkan kebangkitan tanpa pengalaman kematian

Mereka tidak mengajarkan sengsara derita Yesus dan kematian-Nya di atas kayu salib. Mereka hanya sibuk bicara soal kebangkitan kebangunan rohani (kegerakan-kegerakan rohani), berkat-keberkatan, berhasil keberhasilan, serta kemakmuran luar biasa di sebutlah itu ajaran prosperty. Ini yang disebut dengan kebangkitan palsu. 


Ajaran semacam ini disebut:

  • Omongan yang kosong

Berkhotbah tetapi omongannya kosong.

  • Omongan yang tak suci.

Tidak salah apabila seorang hamba TUHAN berbicara soal berkat. Tetapi, kalau dia berbicara soal keberkatan, keberhasilan tanpa mengajarkan sengsara dan derita Yesus di atas kayu salib, itu omongan yang tidak suci. Tetapi, banyak orang Kristen yang pemahamannya belum sampai dengan hal seperti ini, dia berpikir, kalau pendeta berkhotbah, itu omongan yang suci. 

Di sinilah kita bersyukur kepada TUHAN, karena di tengah ibadah dan pelayanan ini TUHAN terus mendidik kita dengan pengajaran salib supaya kelak kita dibangkitkan bersama dengan Dia. Kita bersyukur kepada TUHAN dan berterimakasih setinggi-tingginya kepada TUHAN.

  • Omongan yang hanya menambah kefasikan, kesombongan (pongah).

Orang yang tidak sadar diri akan menambah kefasikan. Tetapi, kalau orang itu sadar diri, dia akan tetap rendah hati; menyangkal diri dan memikul salib. Tetapi, kebangkitan tanpa kematian itu omongan yang menambah kefasikan dengan lain kata; membuat orang sombong (pongah).


Kita harus berhati-hati dengan ajaran semacam ini.


Sesungguhnya, kalau gereja TUHAN memiliki pendirian yang teguh, dengan lain kata; satu dalam pengalaman kematian yang benar, maka kebangkitannya juga benar. Tetapi kalau kematiannya tidak benar, maka kebangkitannya pun tidak benar (palsu). 


Bagaimana saudara mendengar Firman malam ini, tidakkah saudara bergetar, tidakkah hati saudara hancur sehancur-hancurnya? Karena ternyata, kasih TUHAN dinyatakan di tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten Indonesia. Dia tampil sebagai Imam Besar Agung, melayani, berdoa dan memperdamaikan dosa kita dalam ketulusan-Nya, berterimakasihlah kepada TUHAN.


1 Timotius 6:2B-3 dengan perikop: "Mengenai penyakit bersilat kata dan mengenai cinta uang"

(6:2) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. (6:2) Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih. (6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,


Tugas dari seorang hamba TUHAN (pemimpin sidang jemaat): mengajarkan ajaran yang sehat, menyatakan Firman dengan baik dan tulus. Jadi pemimpin sidang jemaat tidak boleh bertindak atau berlaku seperti Himeneus dan Filetus. 


Mari kita lihat pemimpin yang baik yang mengajarkan ajaran sehat

Matius 16:21 dengan perikop: “Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikuti Dia”

(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.


Yesus adalah pemimpin yang baik dan tulus hati, sebab Ia mengajar murid-murid dengan ajaran yang sehat, yaitu; memberitahukan bahwa Yesus menderita sengsara dan mati terbunuh di atas kayu salib, dan akan bangkit pada hari ketiga. Inilah ajaran sehat. 


Jadi, jangan sampai pemimpin sidang jemaat seperti Himeneus dan Filetus, mengajarkan kebangkitan kepada sidang jemaat tanpa derita sengsara dan pengalaman kematian Yesus di atas kayu salib. 

Kalau bicara berkat atau suasana kebangkitan tetapi sengsara dan derita Yesus tidak diajarkan, itu namanya kebangkitan palsu. Tetapi, Yesus adalah pemimpin sejati, Ia tidak palsu, ajaran-Nya pun tidak abstrak tetapi real (nyata). 

Hamba TUHAN kalau mengajarkan ajaran yang sehat, perkataannya tidak abstrak, tidak samar-samar, tetapi jelas, nyata. Perbuatannya juga tidak abstrak tetapi jelas, nyata; dapat dilihat dan diteladani oleh sidang jemaat. 


Matius 16:22-23

(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." (16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."


Ada saja orang Kristen yang menolak ajaran sehat seperti; Simon Petrus. 

Itu adalah pengaruh (pekerjaan) dari iblis setan, karena iblis setan akan terus menjadi batu sandungan terhadap pekerjaan TUHAN, rencana-rencana TUHAN yang indah. Pikiran dan hati kita bisa disisipi oleh iblis setan, oleh sebab itu, hati-hati, jangan kita menggunakan logika di dalam hal mengikuti TUHAN.


Simon Petrus menggunakan logika dalam mengikuti TUHAN, karena bagi dia tidak masuk akal kalau Yesus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, yang dia tahu; TUHAN itu tidak boleh mati. Ternyata, pemikiran Simon Petrus sama dengan pikiran dua murid yang sedang berjalan ke Emaus.


Lukas 24:15-21

(24:15) Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. (24:16) Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. (24:17) Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. (24:18) Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" (24:19) Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. (24:20) Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. (24:21) Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.


Dari perkataan Kleopas terlihat bahwa mereka tidak tahu ajaran sehat dan tidak mengerti rencana TUHAN yaitu; rencana penyelamatan yang dikerjakan oleh TUHAN. Penyebabnya: selaput daging (perkara daging di bumi ini) menutupi mata rohani mereka, karena bagi mereka TUHAN tidak boleh menderita sengsara dan mati di atas kayu salib.


Mereka berpikir; TUHAN itu Juruselamat tetapi menurut logika. Kalau TUHAN itu Juruselamat menurut logika, cukup manusia dijadikan Juruselamat. Tetapi TUHAN menjadi Juruselamat bukan menurut logika, tetapi harus dengan cara pemikiran TUHAN. Itu sebabnya kepada Simon Petrus Yesus berkata; : "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Simon Petrus menggunakan logika, dia tidak menggunakan pikiran Allah bahwa Yesus harus mati di atas kayu salib dan pada hari ketiga Ia bangkit. 


Jadi, jelas sekali, para imam telah menyimpang dari jalan TUHAN, karena mereka masing-masing mengejar laba, keuntungan saja. 


Ciri-ciri ajaran tidak sehat

1 Timotius 6:3-4

(6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, (6:4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,


Apabila seorang hamba TUHAN mengajarkan ajaran lain yakni; ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran sehat yang telah disampaikan oleh Yesus Kristus, maka ia seorang pemimpin (hamba TUHAN) yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa.


Banyak jemaat terkecoh dengan hamba TUHAN seperti ini. Apalagi kalau dia fasih lidah, ditambah guyon-guyon, kemudian nampak elegan menyampaikan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran sehat tadi, ditambah lagi dengan menggunakan bahasa Gerika, bahasa Yunani dan bahasa-bahasa tinggi. Tidak salah menggunakan bahasa Gerika, supaya memang jelas arti yang sebenarnya, tetapi jangan sampai sibuk dengan bahasa-bahasa asing namun tidak sampai kepada tujuan yang TUHAN mau. Padahal sederhana saja, sampaikan ajaran yang sehat; Yesus sengsara menderita dan mati di atas kayu salib, lalu hari ketiga bangkit. Tidak usah terlalu bahasa yang hebat-hebat, sementara kebenaran tidak sampai kepada sasarannya (jemaat tidak mengerti apa-apa), maka disebutlah itu dengan:

  • Omongan kosong

  • Omongan yang tak suci

  • Omongan yang hanya menambah kefasikan


Penyakit seorang hamba TUHAN yang berlagak tahu:

  • Mencari-cari soal

Berati; apa saja diomongkan, disampaikan, dibicarakan bahkan yang tidak perlu pun diceritakan. 

Kalau hanya menyampaika satu ayat, saya kira lima menit sudah selesai. Tetapi, durasi khotbah itu kurang lebih ada lima puluh menit, kalau secara umum satu jam. Nah, untuk memenuhi target satu jam dari satu ayat yang disampaikan, terpaksalah mencari-cari soal, padahal itu omongan yang kosong, omongan yang tidak suci, omongan yang menimbulkan kefasikan (kesombongan).

  • Bersilat kata.

Pengertian bersilat berarti; pencak silat atau bela diri. 

Banyak sekali hamba TUHAN yang berlagak tahu; sudah salah bela diri. 

Untuk mendapat keuntungan, dia harus menceritakan kesaksiannya ketika dia mengadakan suatu mukjizat di tempat lain. Model-model pelayanan semacam ini hanya bisa diselidiki oleh hikmat Allah. Jemaat bodoh yang selalu dicekoki oleh kebodohan dari seorang pemimpin yang berlagak tahu, tidak mengerti apa-apa, dia akan tetap menerima hamba TUHAN yang bersilat kata tadi. Dan itu marak di dalam gereja-gereja di Indonesia bahkan di dunia ini. Kalau ada hamba TUHAN mendengar pemberitaan Firman TUHAN malam ini; mohon maaf, jangan panas hati, sebab ini adalah kebenaran. Saya juga diluruskan oleh TUHAN, supaya jemaat lurus dan berjalan di jalan yang lurus (jalan kehidupan).


1 Timotius 1:3-4 dengan perikop: "Mengenai ajaran sesat"

(1:3) Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain (1:4) ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.


Contoh ajaran lain (ajaran yang tidak sehat):

  • Sibuk dengan dongeng nenek-nenek tua.

  • Sibuk dengan cerita-cerita isapan jempol.

  • Sibuk dengan silsilah-silsilah yang tiada putus-putusnya.

  • Sibuk dengan filsafat kosong manusia.

Filsafat itu cocok untuk orang yang berpolitik, tetapi kita di dalam TUHAN tidak perlu berpolitik; tulus-tulus saja melayani TUHAN; “ya” di atas “ya”, “tidak” di atas “tidak” lebih dari pada itu berasal dari setan.


2 Timotius 4:3

(4:3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.


Ada satu masa dimana orang tidak lagi menerima ajaran sehat. Orang-orang itu akan mengumpulkan guru-guru atau pengajar-pengajar palsu menurut kehendaknya. Tujuannya: untuk memuaskan telinga, bukan untuk memuaskan hati TUHAN.


Saudara datang dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dirangkai dengan kenaikan Yesus Kristus untuk apa, untuk memuaskan telinga atau memuaskan hati TUHAN? Tetapi yang benar adalah kita datang menghadap TUHAN, beribadah kepada TUHAN dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah tujuannya sederhana, tidak lain tidak bukan untuk menyenangkan hati TUHAN. Begitu juga cara kita mendengarkan Firman TUHAN atau menyikapi Firman yang disampaikan, untuk memuaskan hati TUHAN. Begitu juga dengan yang menyampaikan Firman TUHAN, biarlah untuk memuaskan hati TUHAN saja, bukan untuk memuaskan telinga si pendengar. 


Ibadah hanya untuk memuaskan telinga (bukan memuaskan hati TUHAN); tidak membawa kita sampai kepada TUHAN,  artinya; hati kita tidak menyatu dengan hati TUHAN.


2 Timotius 4:4

(4:4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.


Akhirnya mereka meninggalkan ajaran sehat dan memalingkan telinganya kepada;

  • Dongeng nenek-nenek tua,

  • Cerita isapan jempol,

  • Takhayul-takhyul,

  • Silsilah yang tiada putus-putusnya,

  • Filsafat-filsafat kosong manusia.

Akan ada satu masa dimana orang akan menyukai hal-hal di atas. Kalau saudara buka Youtube, hal itu sudah marak sekarang ini. Kalau ibadah di dalamnya tidak ada ajaran sehat, mau dibawa kemana sidang jemaat? 


2 Petrus 2:1 dengan perikop: Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu

(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.


Yang mengajarkan ajaran palsu (ajaran yang tidak sehat) adalah guru-guru palsu .

Guru-guru palsu menyangkal Penguasa yaitu menyangkal salib Kristus, padahal Yesus mengerjakan pekerjaan penebusan di atas kayu salib. Mereka tidak sibuk menyampaikan ajaran sehat, pengajaran salib, dimana Yesus mati dan bangkit pada hari yang ketiga. 


Perlu untuk diketahui: kalau hamba TUHAN (seorang pemimpin) sibuk dengan ajaran yang tidak sehat, maka, pertumbuhan rohani dari sidang jemaat juga tidak sehat, disebutlah dengan pertumbuhan abnormal. Tetapi, kalau seorang pemimpin jemaat dengan tulus mengajar ajaran yang sehat, pasti terjadi pertumbuhan rohani yang sehat.


Mengapa guru-guru palsu sibuk dengan ajaran yang tidak sehat?

2 Petrus 2:3

(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.


Guru-guru palsu berusaha mengejar laba dari sidang jemaat dengan; 

  • Dongeng nenek-nenek tua,

  • Cerita isapan jempol,

  • Takhayul-takhyul,

  • Silsilah yang tiada putus-putusnya,

  • Filsafat-filsafat kosong manusia.


Jadi jelas, mereka semua telah menyimpang dari jalan, karena tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan. Bagaimana mungkin cerita isapan jempol dapat menggiring sidang jemaat sampai ke Sorga? Itu sesuatu yang tidak mungkin. Tetapi, kehidupan Anak TUHAN sebagai kawanan domba Allah akan digiring terus sampai kepada Yerusalem yang baru karena pengajaran sehat, pengajaran salib sangat berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa, dan kalau kita tekun dalam pendirian yang benar itu, satu kali nanti kita akan dipermuliakan. Pengajaran salib ternyata mencerdaskan kita semua.


Jangan pernah menunggu saya di tengah pemberitaan Firman untuk guyon-guyon, untuk cerita isapan jempol, itu pemikiran yang bodoh. Biarlah berita Firman itu disampaikan dengan full ajaran sehat. Lalu, sidang jemaat, karena tidak suka dengan ajaran sehat, nanti berdalih; hamba TUHAN itu tegang-tegang, terlalu serius. Padahal, Yesus mati di atas kayu salib serius, tidak bercanda. Apakah saudara melihat Yesus bercanda mati di atas kayu salib?


2 Petrus 2:2

(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.


Akhirnya, banyak orang akan mengikuti cara hidup dari guru-guru palsu yang dikuasai oleh hawa nafsu.

Imbasnya: karena guru-guru palsu, jalan TUHAN, jalan kebenaran, jalan salib (mati dan bangkit) akan dihujat. Dengan lain kata, banyak orang menyimpang dari jalan, karena tidak mengikuti lagi jalan yang TUHAN tunjukkan sebagai ajaran yang sehat. Mereka lebih mengikuti hawa nafsu dari guru-guru palsu, sebab mereka melayani karena hawa nafsu dagingnya, melayani karena mengejar laba.


Jadi, kalau keuntungan yang dicari di tengah ibadah, otomatis, jalan salib akan terhujat, jalan salib akan terhinakan, sebab orang lebih suka jalan lebar untuk daging. Semua itu karena nafsu dari guru-guru palsu yaitu; melayani karena mengejar laba. 


2 Timotius 2:16-17

(2:16) Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. (2:17) Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,


Ajaran yang tidak sehat menjalar seperti penyakit kanker dengan lain kata; merusak sel-sel tubuh (anggota-anggota tubuh). Di dalam tubuh terdapat 35 triliun sel-sel tubuh, itulah yang dirusak. Kalau itu dirusak, maka terjadilah penyakit stroke.


Jadi, ajaran yang tidak sehat itu menjalar seperti penyakit kanker, itu bisa merusak anggota-anggota tubuh yang banyak. Padahal, mega proyek Allah adalah untuk membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; anggota-anggota tubuh dipersatukan dengan lain kata menjadi mempelai TUHAN. Tetapi penyakit kanker telah menjalar, merusak sel-sel tubuh (anggota tubuh rusak) = tidak terwujud pembangunan tubuh Kristus yang sempurna dan TUHAN susah hati dengan guru-guru palsu yang sibuk dengan ajaran yang tidak sehat. 


2 Timotius 2:23

(2:23) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,


Omongan yang kosong, omongan yang tak suci yang hanya mencari soal-soal, hanya menimbulkan pertengkaran berarti; merusak kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.


Kita ini adalah jemaat yang disulungkan oleh TUHAN karena TUHAN itu mengirimkan Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel untuk membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna itulah mega proyek Allah dan kita sudah digembalakan. Kemana saja kita dibawa, ikuti saja, pasti satu kali akan sampai pada satu titik, itulah perjalanan akhir rohani kita di atas muka bumi ini; menjadi sidang mempelai TUHAN.


1 Timotius 6:3-5

(6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, (6:4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, (6:5) percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.


Hanya karena mengejar laba (memburu uang); tidak terwujud pembangunan tubuh, karena antara masing-masing tubuh sudah terjadi percekcokan / pertengkaran. 


Itu sebabnya, kalau TUHAN utus kita membawa Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel supaya terwujudnya kesatuan tubuh, jangan merasa rugi. Memang, nampaknya kita harus berkorban secara finansial, tenaga, keuangan, waktu, perhatian, tetapi, jerih payah tidak sia-sia. Kita rela mengerjakan itu, karena kita tahu rencana TUHAN. Tetapi, hamba TUHAN yang mengejar loba (keuntungan).


Jalan keluar

1 Timotius 6:3

(6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita


Seorang pemimpin sidang jemaat harus mengajarkan ajaran sehat, sebab ajaran sehat adalah ajaran yang sesuai dengan ibadah kita.


1 Timotius 3:16

(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."


Ada dua rahasia besar dalam Yesus Kristus, salah satunya adalah rahasia ibadah. Sebab, oleh karena ajaran sehat -- ajaran yang sesuai dengan ibadah, kita tahu jalan yang ditempuh oleh TUHAN. Antara lain:

  1. TUHAN menempuh JALAN KEMATIAN dengan bukti; Yesus TUHAN Allah kita menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia.


Roma 8:3A

(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,


Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah.

Hukum Taurat tidak sanggup menyelamatkan manusia dari hukum dosa dan hukum maut. 


Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,

Yesus diutus oleh Bapa ke dalam dunia ini dan menjadi manusia, kemudian mati di atas kayu salib untuk menanggung dosa manusia. 


Jadi, oleh karena dosa manusia, Yesus harus menerima hukuman mati. Berarti; dosa manusia itu diserap (dihisap) dalam tubuh Yesus, supaya Dialah yang menanggung derita sengsara (menerima hukuman) lalu mati di atas kayu salib, itulah sebabnya Yesus menjadi manusia. Kalau Allah tidak menjadi manusia, maka, manusia akan tetap dalam dosanya, sedangkan upah dosa adalah maut.


Ibrani 1:1

(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,


Allah telah berulang kali berfirman kepada bangsa Israel, tetapi mereka tidak mau berubah. 

Inilah resiko “Allah berfirman”, tetapi tidak menjadi manusia (hanya sebatas berfirman), sampai kapanpun manusia tidak akan berubah. 


Supaya manusia dapat berubah…

Ibrani 1:2-3

(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,


Tetapi lihatlah; Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya yang Tunggal.

Jadi di sini ada satu teori; “Allah berfirman”, tetapi ada praktek yang dapat kita lihat yaitu; Yesus mati di atas kayu salib. Kalau Allah hanya berfirman, itu hanya teori, prakteknya tidak nampak, sehingga manusia tidak mendapat contoh teladan, dengan lain kata; tidak mendapat contoh yang baik dari TUHAN.


Jadi, syukur kepada TUHAN, oleh rahmat dan panjang sabar TUHAN, Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya yang Tunggal sampai akhirnya Dia mati di atas kayu salib untuk mengadakan penyucian terhadap dosa, sampai tuntas kepada akar-akarnya (dosa dicabut). 


Jangan tolak ajaran sehat, terimalah dengan hati yang tulus, walau sakit rasanya, sebab itu adalah jalan keselamatan. 


  1. Tuhan menempuh JALAN KEBANGKITAN.

Bukti Yesus bangkit; menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat (1 Timotius 3:16)


1 Korintus 15:1-4

(15:1) Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. (15:2) Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. (15:3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;


Oleh karena berita Injil kita tahu bahwa Yesus telah mati di atas kayu salib tetapi bangkit pada hari yang ketiga.

Inilah yang menjadi pendirian kita denga lain kata; kita harus berdiri teguh di atas kematian dan kebangkitan Yesus Kristus supaya pengikutan kita tidak menjadi sia-sia.


1 Korintus 15:5-7

(15:5) bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. (15:6) Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. (15:7) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.


Bukti Yesus telah bangkit:

  • Yesus menampakkan diri kepada Kefas dan dua belas murid.

  • Yesus menampakkan diri kepada Yakobus dan dua belas rasul

Di sini kita melihat, oleh karena kebangkitan Yesus, terjadi peningkatan kualitas rohani dari dua belas murid menjadi dua belas rasul 🡪 dua belas rasul hujan awal (pengajaran mula-mula).

Berbicara “hujan” itu berbicara pengajaran. 


Pengajaran dua belas rasul hujan awal (pengajaran mula-mula), sebagaimana dalam Kisah Para Rasul 2:36-42 adalah…

  • Percaya, jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Pintu Gerbang.

  • Bertobat, jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Mezbah Korban Bakaran.

  • Dibaptis air, jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Kolam Pembasuhan.

  • Dibaptis Roh Kudus, jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Pintu Kemah.

  • Lalu selanjutnya tekun dalam tiga macam ibadah pokok, jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Ruangan Suci. 


Inilah pengajaran dari dua belas rasul hujan awal (pengajaran mula-mula). 


Tetapi tidak berhenti sampai di situ, kita lihat ayat berikutnya…

1 Korintus 15:8

(15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.


Ayat ini bicara soal pengajaran dua belas rasul hujan akhir.

Pengajaran dua belas rasul hujan akhir terjadi pada saat rasul Paulus diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga, jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Ruangan Maha Suci. 

Berarti, pengajaran rasul hujan akhir membawa gereja TUHAN menjadi milik kepunyaan TUHAN.

Milik kepunyaan TUHAN adalah gereja TUHAN yang sudah ditebus dimulai dari Adam sampai kerajaan seribu tahun damai, jadi ada rentang waktu tujuh ribu tahun dari Adam sampai kerajaan seribu tahun damai. Kerajaan seribu tahun damai, menjadi jantung hati TUHAN, dari situ turun ke langit dan bumi yang baru, Yerusalem yang baru, itulah mempelai perempuan TUHAN sampai tembus kepada kekekalan (kerajaan Sorga).


Inilah pengajaran rasul hujan akhir. Jadi tidak cukup hanya tekun dalam tiga macam ibadah pokok. 


Pengalaman kematian dan kebangkitan harus menjadi pendirian kita selama kita ada di bumi, supaya pengikutan kita tidak menjadi sia-sia sebagaimana dalam 1 Korintus 15:1-2. Inilah jalan TUHAN, ajaran sehat, sesuai dengan ibadah.


Tanda seseorang dalam pendirian pengalaman kematian dan kebangkitan.

Kolose 3:1-3

(3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (3:2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. (3:3) Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.


Tandanya: mencari perkara di atas bukan perkara di bumi, perkara lahiriah, perkara di bawah


Kolose 3:4

(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.


Kalau kita setia dalam pendirian kematian dan kebangkitan Yesus, tidak lari dari situ; satu kali kelak kita akan dipermuliakan (diangkat) bersama dengan TUHAN di awan-awan nan permai.


Itulah hari kenaikan TUHAN Yesus Kristus, kalau Yesus naik ke Sorga, kita pun akan naik ke Sorga, dengan syarat; mengikuti jalan yang ditempuh oleh TUHAN. Oleh sebab itu, kita harus menerima ajaran sehat yang sesuai dengan ibadah.  



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment