KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, December 18, 2011

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 17 DESEMBER 2011

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 17 DESEMBER 2011


Tema:  STUDY YUSUF
(Seri 20)

Langsung saja kita melihat; pribadi yang ketiga yang diangkat ke Sorga.
2 Raja-raja 2: 10-11
(2:10) Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."
(2:11) Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

Elia diangkat naik ke Sorga disaksikan oleh  Elisa.

Tetapi sebelum Elia naik ke Sorga, mari kita lihat...
2 Raja-raja 2: 6
(2:6) Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.

Sebelum naik ke Sorga, Elia terlebih dahulu mengunjungi sungai Yordan, sesuai dengan petunjuk Allah.
Sesuai petunjuk Allah, berarti; jika Elia berada di Sungai Yordan, itu bukan keinginan Elia sendiri.

Mari kita perhatikan Sungai Yordan yang dikaitkan dengan; Yosua dan Bangsa Israel.
Yosua 3: 14-17
(3:14) Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu.
(3:15) Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai --
(3:16) maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.
(3:17) Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

Tuhan mengeringkan sungai Yordan sehingga Bangsa Israel dapat menyeberangi sungai Yordan.
Menyeberangi sungai Yordan = DIBAPTIS AIR.

-      Menyeberangi sungai Yordan adalah baptisan air yang kedua atas Israel, secara khusus bagi mereka yang dilahirkan di padang gurun,
-      sedangkan baptisan yang pertama, terjadi saat menyeberangi Laut Teberau.
Baptisan pertama berlaku atas mereka yang keluar dari Mesir, tetapi karena pemberontakan dan persungutan bangsa Israel, mereka semua binasa, mayat mereka bergelimpangan di padang gurun.

Mari kita lihat; baptisan.
Matius 3: 14-15
(3:14) Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
(3:15) Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

Dibaptis air, berarti; menggenapi seluruh kehendak Allah.
Menggenapi seluruh kehendak Allah = menggenapi seluruh firman Allah yang tertulis di dalam kitab suci.

Baptisan, artinya; satu dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
-      Kuasa kematian Yesus; mengubur hidup yang lama.
-      Kuasa kebangkitan Yesus; hidup dalam hidup yang baru.

Yohanes 19: 28-30
(19:28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
(19:29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Yesus menggenapi kehendak Allah lewat kematian-Nya di kayu salib.
Sebagai bukti bahwa Yesus sudah menggenapi seluruh kehendak Allah / seluruh hukum Allah yang tertulis dalam Kitab Suci adalah: Yesus berkata: Sudah selesai”.

Sudah selesai, artinya:
a.     Tuhan sudah selesai mengampuni dosa yang diakui, tetapi jangan berbuat lagi.
b.    Jangan mengungkit kesalahan pada diri orang lain.

Ada 2 hal yang terjadi setelah menggenapi kehendak Allah:
YANG PERTAMA: YESUS MENUNDUKAN KEPALA-NYA.

1 Korintus 14: 34
(14:34) Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.

Menundukan kepala, berarti; tidak diperbolehkan berbicara = mulut tidak bersuara.
Jadi saudaraku, ketundukan akan terlihat, ketika mulut tidak bersuara.
Oleh sebab itu, bila ada kepala, perempuan tidak diperbolehkan berbicara dalam ibadah pelayanan, apalagi mengajar kepala, itu lebih tidak diperbolehkan lagi.

Mari kita lihat; saat mulut tidak bersuara.
Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Tidak membuka mulut saat dalam penindasan, digambarkan seperti;
-      anak domba yang dibawa ke pembataian.
-      induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Inilah yang disebut tunduk; walaupun menderita / dalam penindasan, tetapi mulut tidak bersuara / tidak terbuka.

Oleh sebab itu, jangan membuka suara, meskipun saudara mengalami penderitaan yang berat sekalipun, terlebih dalam ibadah pelayanan, supaya tidak seperti bangsa Israel; mayat mereka bergelimpangan di padang gurun karena persungutan / mulut bersuara (terbuka), sehingga mereka tidak sampai ke tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan oleh Allah.

Ada 2 hal yang terjadi setelah menggenapi kehendak Allah:
YANG KEDUA: YESUS MENYERAHKAN NYAWA-NYA.

Matius 26: 40-43
(26:40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
(26:43) Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.

Yesus harus meminum cawan anggur, sesuai dengan kehendak Allah, itu sebabnya Yesus berkata: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya”.

Meminum cawan anggur, artinya; menanggung penderitaan di atas kayu salib = menyerahkan nyawa / mati di atas kayu salib.
Menyerahkan nyawa, berarti; harus meminum cawan anggur sampai habis, sebab, cawan anggur tidak akan lalu apabila tidak diminum.

Ciri-ciri menyerahkan nyawa.
Matius 26: 40-41
(26:40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Ciri-cirinya adalah berjaga-jaga dan berdoa selama satu jam = hidup dalam doa penyembahan selama satu jam.

Jadi, jika seseorang menyerahkan hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan, itu bisa dilihat dari doa penyembahannya, apakah penyembahannya sudah sampai satu jam?
Banyak orang Kristen yang berkata “aku serahkan Tuhan hidupku dalam tangan-Mu, Tuhan”, tetapi tidak ada doa penyembahan / tidak hidup dalam doa penyembahan, ini adalah suatu kesalahan / kekeliruan, sebab penyerahan hidup yang benar adalah lewat doa penyembahan selama satu jam.
Begitu juga dengan saya, untuk menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, terlebih dahulu saya menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, lewat doa penyembahan, dan bagi saudara yang memegang jabatan imam / dipercaya melayani Tuhan, harus terlebih dahulu menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, lewat doa penyembahan.

Kuasanya.
Matius 26: 41
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Kuasa doa penyembahan adalah
 supaya jangan jatuh dalam pencobaan, sebab Yesus tahu roh kita penurut, tetapi daging lemah.
Mungkin saat mendengar / menerima firman Allah, roh kita berkata “yes”, tetapi baru saja selesai ibadah dan keluar satu langkah dari pintu rumah Tuhan, sudah jatuh di dalam dosa, karena daging lemah.
Tetapi kalau hidup dalam doa penyembahan, berarti tidak ada kesempatan untuk daging menyembah berhala dan yang lain-lain.

Yesus juga menyuruh 12 murid untuk menyembah, tetapi sayangnya mereka tertidur.
Memang, kelemahan yang paling mendasar dari gereja Tuhan  adalah tertidur, seperti 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh, kedua-keduanya sama-sama tertidur, hanya saja 5 gadis yang bijaksana membawa  pelita dan membawa minyak di dalam buli-buli.

Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Saudaraku kalau hidup dalam doa penyembahan, maka;
-      Tuhan Yesus Kristus BERTAKHTA dalam kehidupan kita.
-      Tuhan Yesus Kristus BERKUASA sepenuhnya atas kita.
-      KEMULIAAN-NYA nyata dalam hidup kita, sehingga tidak dibawa dalam pencobaan dan terlepas dari si jahat.

Jadi, saudaraku ketiga hal tersebut akan terjadi, apabila kita hidup dalam doa penyembahan.
Saudaraku, untuk dikuasai Roh  Kudus, itu bukanlah perkara yang mudah; seperti yang kita tahu, banyak gereja Tuhan berbahasa roh, dengan berkata-kata kiraba-kiraba’, padahal hidupnya tidak dikuasai oleh Tuhan sepenuhnya / tidak hidup dalam doa penyembahan.

Mari kita lihat; ketika Allah menyatakan kemuliaan-Nya.
Keluaran 14: 9
(14:9) Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.

Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya kepada bangsa israel sehingga bangsa Israel terlepas dari 4 hal, yaitu;
-      Terlepas dari kereta.
Kereta -> kekuasaan / kekuatan, yang berasal dari dunia.
-      Terlepas dari Firaun.
Firaun -> iblis setan.
-      Terlepas dari Mesir.
Mesir -> dunia dan segala apa yang ada di dalamnya.
-      Terlepas dari orang-orang Mesir.
Orang-orang Mesir -> daging.
= tidak dibawa ke dalam pencobaan dan dilepaskan dari pada si jahat.

Kita sudah melihat bangsa Israel dibaptis saat melewati sungai Yordan, sekarang, mari kita melihat syarat dibaptis.
Syarat dibaptis.
Yosua 3: 15-16
(3:15) Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai --
(3:16) maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.

Terlebih dahulu imam-imam pengangkat tabut mencelupkan kakinya ke dalam tepi sungai Yordan, maka dengan demikian, sungai Yordan menjadi kering. Saat air sungai Yordan menjadi kering barulah bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan.
Arti rohaninya untuk kita sekarang: terlebih dahulu menerima pelayanan Kristus.
Imam yang mengangkat tabut -> pelayan-pelayan kristus 

Lukas 22: 25-27
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
(22:27) Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.

Saudaraku, Yesus Kristus berada di tengah-tengah 12 murid sebagai pelayan = Yesus Kristus melayani 12 murid.
Artinya; 12 murid menerima pelayanan Kristus.

Mari kita lihat; pelayanan Kristus.
Lukas 22: 26
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

Menerima pelayanan Kristus, berarti;
-      Yang terbesar menjadi yang paling muda.
Walaupun saudara menjadi yang terbesar oleh karena sesuatu hal / karena kelebihan-kelebihan yang saudara miliki, baik di sekolah, di dalam pekerjaan, di mana saja komunitas saudara, tetapi jika menerima pelayanan Kristus; saya dan saudara harus menjadi yang termuda, jangan merasa yang terbesar.
-      Pemimpin sebagai pelayan.
Gembala-gembala sidang, disebut pemimpin-pemimpin rumah ibadat, tetapi pada malam hari ini saya, sebagai gembala sidang, menyampaikan firman Allah kepada saudara = melayani.

Ciri-cirinya.
Lukas 22:28
(22:28) Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.

Tetap tinggal bersama-sama dengan Kristus di dalam segala pencobaan = memikul  tanggung jawab yang Tuhan percayakan.

Saudaraku, Yesus telah naik ke Sorga, sekarang pertanyaannya, kapan kita bersama-sama dengan Dia untuk menanggung segala pencobaan?
Yaitu, ketika kita memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan dalam segenap rumah Tuhan.
Seberat apapun penderitaan / pencobaan di dalam pelayanan, baik susah maupun senang, pikullah tanggung jawab yang sudah Tuhan percayakan = bersama-sama dengan Dia untuk menanggung segala pencobaan.

Yosua  3: 14
(3:14) Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu.

Imam-imam yang mengangkat / memikul tabut perjanjian harus sama tingginya.
-      Jika ada yang lebih tinggi / MENONJOL, maka tanggung jawab yang Tuhan percayakan akan terasa berat.
-      Jika ada yang lebih rendah / MINDER, akan melepaskan tanggung  jawab yang Tuhan percayakan = tidak terbeban.
Jadi, memikul tabut / melayani harus sama-sama memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan, jangan ada penonjolan diri satu dengan yang lain dan jangan rendah diri / minder, pikullah tanggung jawab yang Tuhan percayakan.

Yosua 3: 15, 3
(3:15) Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai –
(3:3) dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya –

Saudaraku, tabut perjanjian itu dipikul / diangkat oleh para imam yang berasal dari suku / bani lewi.

Pertanyaannya:
Mengapa imam yang mengangkat tabut itu dari suku / bani Lewi ?

Keluaran 32: 25-26
(32:25) Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan
mereka --
(32:26) maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.

Bani Lewi / suku Lewi berpihak kepada Tuhan, tidak berpihak kepada yang lain.
Kalau dilihat dari  silsilah Tuhan Yesus Kristus, Yesus berasal dari garuis keturunan suku Yehuda, tetapi di sini kita perhatikan, yang dipilih untuk mengangkat tabut adalah suku Lewi, hal itu terjadi karena Lewi berpihak kepada Tuhan.

Saudaraku, apabila sudah dipercaya melayani Tuhan, harus berpihak kepada Tuhan dalam segala hal, jangan berpihak kepada yang lain, entah itu saudara, pekerjaan, kegiatan-kegiatan, aktivitas-aktivitas.
Kalau berpihak kepada Tuhan, penyembahan kita  mengarah kepada Tuhan, tetapi  kalau tidak berpihak kepada Tuhan, maka penyembahan kita mengarah kepada berhala. Berpihaklah kepada Tuhan dalam segala hal!

Praktek memihak kepada Tuhan.
Keluaran 32: 27
(32:27) Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."

Mengikatkan pedang pada pinggang.
Artinya; berpegang teguh pada Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, bagaikan ikat pinggang yang terikat pada pinggang .

Amsal 7: 1-3
(7:1) Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
(7:2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
(7:3) Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.

Berpegang teguh pada  firman pengajaran, berarti; menyimpan firman di dalam hati dan menjaganya seperti menjaga biji mata.

Sedikit kesaksian.
Seringkali, biji mata saya kemasukan serbuk halus / debu, dan rasanya tidaklah enak di mata.
Oleh sebab itu, saya harus mencuci mata saya, sebab saya harus menjaga biji mata saya, supaya saya dapat membaca dan melayani saudara dalam menyampaikan firman Tuhan, yaitu firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Demikian juga, firman Allah harus ditambatkan / dijaga di dalam hati, sama seperti menjaga biji mata.

Hasilnya.
Keluaran 32 :27- 28
(32:27) Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
(32:28) Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan melepaskan kita  dari penyembahan berhala, sehingga dengan demikian, kita tidak lagi bersaudara / bertetangga / berteman dengan penyembahan berhala.

TUHAN YESUS KRITUS KEPALA, GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment