KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, December 25, 2011

IBADAH NATAL KAUM MUDA REMAJA, 23 DESEMBER 2011



Tema   : IMANUEL SEBAGAI TANDA PEMBERIAN DARI ALLAH

Shalom
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus
Oleh karena kasih Nya besar, kita boleh mengadakan ibadah natal kaum muda 2011, tentu ini adalah karena kemurahan Tuhan, bukan karena gagah hebatnya kita.

Yesaya 7: 10-14
(7:10) TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:
(7:11) "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."
(7:12) Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN."
(7:13) Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?
(7:14) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

Allah memberikan tanda kepada Ahas, raja Yehuda, yaitu “seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel”.

Di dalam Yesaya 7: 10-14, tidak dijelaskan dengan rinci bahwa siapa itu Imanuel, hanya pemberitahuan kelahiran Imanuel sebagai tanda kepada Ahas, raja Yehuda.

Matius 1: 21-23
(1:21) Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
(1:22) Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
(1:23) "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.

Anak laki-laki yang dilahirkan oleh seorang perempuan muda, itulah pribadi Yesus Kristus, yang menyelamatkan umat-Nya.

Sekarang pertanyaannya: Mengapa Allah memberi tanda kepada Ahas, raja Yehuda?
Yesaya 7: 13
(7:13) Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?

Ahas, raja Yehuda cukup MELELAHKAN ORANG-ORANGNYA dan cukup MELELAHKAN ALLAH.
Melelahkan orang Yehuda = melelahkan Allah

2 Raja-raja 16: 2
(16:2) Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahnya, seperti Daud, bapa leluhurnya,

Ahas berumur 20 tahun saat menjadi raja atas Yehuda.
Ahas tidak melakukan apa yang benar di mata Tuhan, Allahnya, seperti Daud, bapa leluhurnya.

2 Raja-raja 16: 3
(16:3) tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.

Ahas melakukan apa yang keji di mata Tuhan, seperti orang-orang yang dihalau Tuhan, yaitu orang Kanaan mempersembahkan anaknya di atas mezbah.

2 Raja-raja 16: 4
(16:4) Ia mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit pengorbanan dan di atas tempat-tempat yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun.

Ahas mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit pengorbanan dan di atas tempat-tempat yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun = hidup di dalam penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan. contoh: laptop, HP, perut, pasangan bisa menjadi berhala.
Itulah yang dilakukan Ahas, raja Yehuda, yang cukup melelahkan orang dan Allah.

Sikap Ahas, raja Yehuda, di mata Tuhan
Yesaya 7: 13
(7:13) Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?

Melelahkan orang = melelahkan Allah
Contoh orang yang lelah
Kejadian 25: 29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.

Esau adalah contoh orang yang lelah.

Ciri-ciri orang yang lelah:
1.    Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Ciri yang pertama: SEORANG YANG SUKA TINGGAL DI PADANG
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah Esau HIDUP SEPERTI MANUSIA DUNIAWI.
Padang gambaran dari dunia.

1 Yohanes 2: 16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Ada 3 hal di dunia, yaitu
-      Keinginan daging
-      Keinginan mata
-      Keangkuhan hidup = sombong
3 hal ini bukan berasal dari Allah, itulah Esau.
Untuk apa beribadah melayani Tuhan tetapi masih hidup seperti manusia duniawi.

1 Yohanes 2: 15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Maka kasih Allah Bapa tidak tinggal jika engkau masih seperti manusia duniawi, meski sudah berjerih lelah melayani Tuhan, seperti jemaat Efesus.

1 Yohanes 2: 17
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya. Jika masih hidup seperti manusia duniawi, maka akan lenyap bersama-sama dengan dunia.

2.    Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Ciri yang kedua: ESAU SUKA BERBURU DAGING
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah HIDUP MENURUT HAWA NAFSU KEINGINAN DAGING.

Roma 8: 4-5
(8:4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari dagingmereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Jika hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak ada yang lain. Meski ada ibadah, tetapi yang dipikirkan adalah keinginan daging, apa yang memuaskan untuk daging bukan untuk Tuhan.
Saya sedih sekali kalau ada pelayanan yang berbau daging. Jangan membawa masuk ke dalam gereja, apa yang berasal dari dunia, tetapi biarlah apa yang ada dalam gereja / ibadah kita bawa kepada dunia.
Jangan campurkan keinginan daging dalam ibadah.

Akan tetapi, jika hidup menurut Roh, yang dipikirkan adalah perkara-perkara yang di atas, memikirkan hal-hal yang berasal dari Roh.

Galatia 5: 19
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulankecemaranhawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhalasihirperseteruanperselisihaniri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,  percideraanroh pemecah,
(5:21) kedengkiankemabukanpesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

1.   Percabulan                   7.    Perselisihan                       13.   Kedengkian
2.   Kecemaran                   8.    Iri hati                               14.   Kemabukan
3.   Hawa nafsu                  9.    Amarah                             15.   Pesta pora
4.   Penyembahan berhala    10.  Kepentingan diri sendiri   
5.   Sihir                           11.  Percideraan                                  
6.   Perseteruan                 12.  Roh pemecah                              


Inilah 15 macam perbuatan daging. Bagi yang hidup dalam keinginan daging, 15 macam perbuatan ini lah yang dikejar.
Bagi yang masih hidup menurut keinginan daging, tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Sorga, dan berada di dalam api neraka untuk selama-lamanya.

Jika kita melayani Tuhan tetapi daging masih bersuara berarti belum mengasihi Tuhan.

Akibat orang lelah
Kejadian 25: 29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Akibatnya: ESAU MENJUAL HAK KESULUNGANNYA, sebab Esau memandang ringan hak kesulungan itu sendiri.

Kita perhatikan hak kesulungan
Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Hak kesulungan adalah IBADAH PELAYANAN KEPADA TUHAN
Kalau membiarkan kelelahan itu terjadi, tidak ada pertobatan, maka tidak menghargai hak kesulungan yang Tuhan percayakan, yaitu IBADAH PELAYANAN.
Esau tidak menghargai hak kesulungan yang Tuhan percayakan, ia tidak menghargai ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Sejauh mana engkau menghargai hak kesulungan, yaitu ibadah pelayanan, sejauh itu pula Tuhan akan membantu masa depan mu.
Ibadah adalah suatu kesempatan untuk mempersembahkan tubuh seutuhnya, sebagai persembahan yang HIDUP, KUDUS, dan BERKENAN kepada Tuhan, itulah ibadah yang sejatiibadah yang hakiki.

Jalan keluar
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Jalan keluarnya: seperti Yakub, seorang yang TENANG dan SUKA TINGGAL DI KEMAH.
Tinggal di kemah = tinggal di dalam rumah Tuhan
Kemah adalah rumah Tuhan / skenoo (dalam bahasa Yunani) = setia di dalam segenap rumah Tuhan.

Ibrani 3: 2-5
(3:2) yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
(3:3) Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
(3:4) Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
(3:5) Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,

Tinggal dalam rumah Tuhan = setia dalam segenap rumah Tuhan, seperti Musa
Setia dalam segenap rumah Tuhan, artinya:
-      Setia beribadah
-      Setia melayani Tuhan
-      Setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil maupun perkara besar
Inilah yang disebut tinggal di kemah = setia dalam segenap rumah Tuhan
Kalau Tuhan sudah mempercayakan tanggung jawab yang kecil, puji Tuhan, dan kalau Tuhan sudah mempercayakan perkara yang besar, juga puji Tuhan.
Tetapi jika mengubur tanggung jawab yang Tuhan percayakan = mengubur masa depan = binasa.
Pelayanan bukan hanya berdiri di atas mimbar lalu berkotbah tetapi juga menjadi surat pujian / surat Kristus, yang bisa dibaca oleh orang lain.
Oleh sebab itu, nikmatilah setiap firman yang disampaikan, sampai firman mendarah daging, tergores dalam loh daging saya dan saudara, sehingga menjadi surat pujian / surat Kristus yang bukan ditulis dengan tinta melainkan dimateraikan oleh Roh Kudus.

Sikap tinggal di kemah
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Sikapnya: menjadi PRIBADI YANG TENANG
Beribadah melayani Tuhan tenang, mendengar firman Tuhan tenang, menjadi pemimpin pujian tenang, dalam kondisi apa saja tetap dalam keadaan TENANG.
Saat kita tertib dan tenang, maka di situ ada hadirat Tuhan. Tetapi jika hati tidak tenang, terlebih saat mendengar firman Tuhan, maka sampai kapan pun Tuhan tidak akan berhadirat.

Yesaya 30: 15e
(30:15) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

TENANG, percaya kepada Tuhan, jangan cepat gelisah hatimu, disitu LETAK KEKUATAN kita.
Biarlah kita tenang, meski dalam menghadapi masalah, seperti Anak Domba yang dibawa ke tempat pembantaian, tetapi mulutnya tetap kelu, itu artinya tenang.

Mulai malam hari ini, biarlah kita tenang, sehingga kita memiliki kekuatan yang besar.
Kekuatan mu bukan dari kepintaran, ijazah, intelektual, tetapi letak kekuatan kita adalah tenang.

Biarlah kita tinggal di kemah. Jangan lagi seperti Esau yang lelah!

1 Petrus 4: 7
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Orang yang tenang, selain memiliki kekuatan, juga dapat menguasai diri dan dapat menaikkan doa penyembahan kepada Tuhan.

Hasilnya:
Wahyu 20: 4-6
(20:4) Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima

tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
(20:5) Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
(20:6) Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

Hasilnya adalah menjadi raja / imamat rajani bersama dengan Kristus selama 1000 tahun damai.
Imam = pelayanan
Oleh sebab itu, jangan kecilkan ibadah pelayanan, supaya menjadi imam dalam 1000 tahun damai.
Hanya orang bodoh yang mengecilkan ibadah pelayanan, seperti Esau.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment