KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, June 19, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 19 JUNI 2012



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 19 JUNI 2012

Tema:  HAL BERDOA
           (seri 7)

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh beribadah dalam Ibadah Doa Penyembahan malam hari ini.
Sungguh kita berbahagia karena kita mendapat kesempatan untuk beribadah kepada Tuhan, merendahkan diri di kaki Tuhan.

Kembali kita memeriksa Matius 6: 5-13.
Malam hari ini, kita fokus memperhatikan dari ayat 6.
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Berdoa itu penting, bahkan berdoa itu adalah suatu keharusan, karena doa adalah nafas hidup.
Berarti, kalau tidak berdoa = tidak ada nafas hidup = tidak ada kelangsungan hidup = mati = binasa.
Sebab kalau kita perhatikan dalam Wahyu 11: 1, yang diukur adalah Bait Suci, kemudian mezbah.
Mezbah -> doa penyembahan.
Diukur artinya; dilindungi, dipelihara, dibela oleh Tuhan, jauh dari mata ular, yaitu iblis setan, juga dilindungi pada masa puncak kesukaran, yaitu masa aniaya antikris selama 3,5 tahun.
Oleh sebab itu, biarlah kita memperhatikan doa-doa kita di hari-hari terakhir ini. Biarlah kita senantiasa hidup di dalam doa, menyembah kepada Tuhan minimal satu jam.

Syarat untuk berdoa adalah; “masuklah ke dalam kamartutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang berada di tempat yang tersembunyi” = melangsungkan doa secara tersembunyi.

Ulangan 29: 29
(29:29) Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

Perlu diperhatikan, hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan / yang terlihat ialah bagi kita turun temurun, sampai selama-lamanya.

Oleh sebab itu, sikap dari pada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam hal melangsungkan doa, itu adalah sikap yang salah, sebab mereka berdiri di tikungan-tikungan jalan dan berdiri di dalam Bait Suci, dengan maksud supaya dilihat oleh orang lain.

Tujuan berdoa secara tersembunyi: supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat, yaitu firman Tuhan.

Berarti dapat disimpulkan, yang paling efektif untuk melakukan firman Tuhan adalah saat kita melakukan segala sesuatu secara tersembunyi kepada Allah.

1 Samuel 3: 19
(3:19) Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.

Samuel makin besar dan Tuhan menyertai dia, sebab tidak satu pun dari firman-Nya itu dibiarkan-Nya gugur.
Berarti, Samuel melakukan segala perkataan hukum taurat = Samuel melakukan segala perkataan Allah.

1 Samuel 3: 20-21
(3:20) Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.
(3:21) Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

Kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan = hal-hal yang dinyatakan adalah untuk manusia turun temurun sampai selama-lamanya.

1 Samuel 4: 1A
(4:1) Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel.

Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel = hal-hal yang dinyatakan kepada seluruh Israel.

Kita kembali memperhatikan Matius 6: 6
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintu = melangsungkan doa secara tersembunyi.

Hal ini pun dilakukan Yesus Kristus, dalam Matius 14: 23.
(14:23) Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Yesus naik ke bukit dan berdoa seorang diri, artinya; Yesus berdoa secara tersembunyi.

Yesus berdoa dengan cara tersembunyi;
-    Setelah memberi makan 5000 orang, dengan 5 ketul roti dan 2 ikan.
-    Sebelum Yesus berjalan di atas air.

Sekarang kita melihat pertanyaan kedua:
PERTANYAAN KEDUA; MENGAPA YESUS BERDOA SEBELUM IA BERJALAN DI ATAS AIR ?

Markus 6: 48-52
(6:48) Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
(6:49) Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
(6:50) sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
(6:51) Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,
(6:52) sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

Yesus berjalan di atas air, sebab sesudah peristiwa roti itu, mereka belum juga mengerti dan hati mereka tetap degil.
Degil artinya; keras hati = tidak mau berubah karena mempertahankan dosa kejahatan.

Seharusnya, setelah mereka melihat peristiwa 5 roti dan 2 ikan, mereka tidak perlu terkejut melihat keberadaan Yesus, saat Yesus berjalan di atas air. Tetapi kenyataannya mereka terkejut, dan berkata “Ia adalah hantu”, itu adalah bukti bahwa hati mereka masih degil / keras hati.

Contoh keras hati.
Ibrani 4: 7
(4:7) Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
Ibrani 3: 7-8, 15
(3:7) Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
(3:8) janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
(3:15) Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nyajanganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",

Kalau pada malam hari ini Allah berfirman, janganlah mengeraskan hati, seperti bangsa Israel mengeraskan hati dalam kegeraman.
Saudaraku, orang mengeraskan hati pada saat dalam kegeraman, bukan pada saat dalam kebenaran, damai sejahtera, sukacita.

Kita perhatikan sebagai buktinya dalam 1 Korintus 10: 1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Untuk menjadi pengikut Musa, itulah bangsa Israel, mereka semua telah;
-    Dibaptis dalam awan
Artinya; dibaptis oleh baptisan Roh-El Kudus.
Awan = embun -> urapan Roh-El Kudus.

Kalau kita perhatikan sebelum manna turun, terlebih dahulu awan / embun turun membasahi permukaan bumi, selanjutnya manna turun di atasnya.
Demikian juga, kalau hati sudah dilembutkan oleh Roh Kudus, maka firman itu mendapat tempat di dalam hati kita sekalian.

-    Dibaptis dalam laut
= baptisan air = baptisan Kristus = baptisan di dalam kematian Kristus.
Kalau kita satu dalam kematian Kristus, otomatis kita satu dalam kebangktian Kristus.
·         Kuasa kematian Kristus; mengubur hidup yang lama.
·         Kuasa kebangkitan Kristus; hidup dalam hidup yang baru.

Sesungguhnya, mereka sudah dibaptis dalam awan dan dibaptis dalam air / laut.

Kemudian, mari kita perhatikan kejadian-kejadian yang terjadi selama 40 tahun di padang gurun.
1 Korintus 10: 3-4
(10:3) Mereka semua makan makanan rohani yang sama
(10:4) dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Mereka semua;
-    Makan makanan rohani.
Makanan rohani, itulah firman Tuhan yang kita dengar pada malam hari ini.
Tubuh membutuhkan makanan, begitupun dengan jiwa kita, membutuhkan makanan rohani, itulah firman Tuhan, supaya jiwa kita tidak rusak. Saudaraku, kalau jiwa rusak, cukup mengganggu ibadah pelayanan.
Oleh sebab itu, jiwa sangat membutuhkan makanan rohani.

-    Minum minuman rohani.
Selain makan makanan rohani, mereka semua minum minuman rohani yang sama.
Minuman rohani -> urapan Roh Kudus.
Itu sebabnya, dalam Yohanes 7: 37-39, Yesus berseru kepada orang banyak, saat Hari Raya Pondok Daun “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!”. Tetapi yang Ia maksud adalah “Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya”.

Kita perhatikan disini “mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus”. Jadi air yang mereka minum, bukan sembarang air, sebab air yang mereka minum dari batu karang, itulah pribadi Yesus Kristus.

Sesungguhnya, jika seseorang minum dari batu karang, mereka akan kuat seperti batu karang, tetapi sebaliknya, mereka tidak kuat terhadap pencobaan di padang gurun. Disinilah kita bisa melihat bahwa bangsa Israel betul-betul keras hati.

Andaikata saja, saya dan saudara minum dari air yang keluar dari batu karang tersebut, saya dan saudara pasti kuat dan tidak goyah, seperti batu karang.
Batu karang itu, ada kaitannya dengan laut. Berarti, sekalipun ada angin, badai dan gelombang laut yang besar, batu karang tidak akan goyah.

Saudaraku, bukankah yang mengikuti bangsa Israel adalah batu karang, itulah pribadi Yesus? Tetapi, sekalipun mata mereka melihat perbuatan Allah yang ajaib, senantiasa menyertai, mereka tetap tegar tengkuk dan keras hati.

Berbeda dengan sekarang, secara kasat mata, kita tidak bisa melihat pribadi Yesus / wujud Allah.
Seandainya kita melihat wujud Allah, pasti ada rasa hormat, ada rasa takut yang kita tunjukkan kepada Allah, tetapi mengapa bangsa Israel masih tetap mengeraskan hati? Inilah pertanyaan yang harus kita jawab di hari-hari terakhir ini, lewat sikap dan perbuatan kita / ibadah pelayanan kepada Tuhan.

Dampak negatifnya.
1 Korintus 10: 5
(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.

Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada umat Israel, sehingga mereka semua ditewaskan di padang gurun = binasa, tidak selamat sampai tujuan.

Mari kita lihat bukti-bukti kekerasan hati bangsa Israel, selama 40 tahun di padang gurun.
BUKTI PERTAMA
1 Korintus 10: 6
(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,

Inilah kekerasan hati yang pertama; bangsa Israel menginginkan hal-hal yang jahat.

Mari kita lihat kisahnya, dalam:
Bilangan 11: 4
(11:4) Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

Bangsa Israel kemasukan nafsu rakus = dikuasai roh nafsu rakus.
Pada saat mereka kemasukan nafsu rakus, orang Israel pun menangis karena ingin makan daging.

Hanya untuk makan daging, mereka harus mencucurkan air mata, ini adalah perbuatan yang bodoh, bukan?
Andai saja kita mencucurkan air mata malam hari ini karena menyembah Tuhan, itulah sikap yang benar dan menyukakan hati Tuhan.
Ingin makan daging = menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.

Kita jelas mengetahui dalam kitab Galatia 5: 19, terdapat 15 perbuatan daging.
Bayangkan, hanya untuk menuruti 15 perbuatan daging, mereka harus menangis, mencucurkan air mata, berarti mengalami kesedihan-kesedihan, karena 15 perbuatan daging tidak tercapai, ini bodoh sekali.
Semoga dapat dipahami dengan baik. Jangan sampai saya dan saudara memiliki sikap yang sama dengan bangsa Israel.

Jadi, dapat kita simpulkan; menuruti 15 perbuatan daging = menginginkan hal-hal yang jahat.

Akibatnya.
Bilangan 11: 5
(11:5) Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangkabawang preibawang merah dan bawang putih.

Akibatnya; bangsa Israel teringat kepada;
-    Ikan             - Bawang prei
-    Mentimun     - Bawang merah
-    Semangka    - Bawang putih

Ini hal yang lucu, bukan?? Bangsa Israel hanya mengingat 6 hal tersebut, itu saja yang mereka ingat, mengingat hal-hal yang murahan = manusia murahan.
Seharusnya, kita selalu mengingat Allah dan kasih-Nya dan kemurahan-Nya, juga perbuatan / pengorbanan-Nya yang ajaib.

Saya mau ingatkan anak-anak, sekiranya orang tua lupa membawa makanan dari pasar, jangan bersungut-sungut.
Juga yang dewasa dan yang tua, kalau masih bersungut-sungut karena perkara lahiriah, itu menunjukkan kerohanian yang masih kanak-kanak = keras hati. Semoga hal ini dapat dipahami dengan baik.

Bangsa Israel makan ikan, mentimun, semangka, bawang prei, bawang merah, bawang putih, di Mesir, semuanya itu tidak terbayar = menyukai yang gratis.
Sementara kita mengetahui, Yesus telah menebus dosa manusia, dengan harga yang mahal, bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1: 18-19). Ini yang tidak dipahami oleh bangsa Israel, betul-betul mereka keras hati; suka dengan yang gratis.

Ingat...!!! Ibadah pelayanan harus bayar harga, dibutuhkan pengorbanan, jangan suka yang gratis.
-      Duduk diam manis mendengar firman Tuhan, itu bagian dari bayar harga, sebab mereka semua makan makanan rohani yang sama.
-      Demikian juga mereka minum minuman rohani dari batu karang yang mengikuti mereka. Berarti, untuk dipenuhkan Roh Kudus, terlebih dahulu bayar harga.
Mau dipakai Tuhan, diberkati Tuhan, dibela, ditolong Tuhan, karunia jabatan dipertajam, terlebih dahulu bayar harga. Tetapi kita perhatikan disini, umat Israel tidak mau bayar harga, mereka lebih menyukai yang gratis = hidup murahan.

Kalau suka yang gratis-gratis, sama seperti orang Mesir. Mesir -> dunia.
Oleh sebab itu, orang dunia tidak memiliki kasih akan Bapa.

1 Yohanes 2: 15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak tinggal di dalam orang itu.
Oleh sebab itu, bangsa Israel tidak mengasihi Tuhan, sebab mereka hanya ingat ikan, mentimun, semangka, bawang prei, bawang merah, bawang putih, mereka tidak mengingat Allah, yang setia mengikuti mereka = tidak tinggal dalam kasih Allah = keras hati.
Saudaraku, kasih itu adalah pengorbanan.

Minggu yang akan datang, jika Tuhan ijinkan, kita akan melanjutkan firman ini, secara khusus, melihat bukti kekerasan hati bangsa Israel yang kedua.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment