KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, June 11, 2012

IBADAH RAYA MINGGU, 10 JUNI 2012


IBADAH RAYA MINGGU, 10 JUNI 2012

Tema:  BELAS KASIHAN YESUS TERHADAP ORANG BANYAK
(seri 2)

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh beribadah dan melayani Tuhan. Sungguh kita berbahagia karena kemurahan Tuhan.

Kembali kita memperhatikan Matius 9: 35-38
Kita fokus memperhatikan ayat 36.
(9:36) Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.


Orang banyak yang mengikuti Yesus, mereka lelah dan terlantar.
Lelah dan terlantar, itu digambarkan seperti domba yang tidak bergembala. Tidak bergembala = tidak mempunyai gembala.
Dengan demikian, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka.

Mari kita melihat keadaan yang lelah dan terlantar.
Keterangan: LELAH
Dikaitkan dengan Esau.

Kejadian 25: 29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.

Disini kita melihat, Esau dalam kondisi lelah.
Yang menyebabkan Esau lelah adalah karena ia suka tinggal di padang.
Padang -> dunia.

1 Yohanes 2: 16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.


Ada 3 hal di dalam dunia, yaitu;
1.    Keinginan daging
Daging memiliki banyak keinginan, namun bertolak belakang dengan keinginan Roh Kudus.

2.    Keinginan mata
Manusia duniawi selalu ingin menuruti keinginan mata, tanpa ada rasa puas-puasnya; setelah melihat yang satu, ingin melihat yang lain, sampai ibadah pelayanan dikorbankan, jauh dari setiap pertemuan-pertemuan ibadah.

Itu sebabnya, bagi anak Tuhan yang menuruti keinginan mata, ia jauh dari setiap pertemuan-pertemuan ibadah.

3.    Keangkuhan hidup
Angkuh = sombong, seperti Lucifer.

Itulah keadaan orang-orang dunia.

1 Yohanes 2: 15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Jika mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, maka kasih Allah Bapa tidak ada di dalam orang itu = kehilangan kasih Allah Bapa.

Roma 9: 12-13
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Esau kehilangan kasih Allah, sehingga Esau, anak yang tua, akan menjadi hamba.
Perlu kita perhatikan, kalau seseorang kehilangan kasih Allah, dia akan menjadi hamba.
Hamba -> budak dosa.

Yohanes 15: 15
(15:15) Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Seorang hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya.

Roma 6: 15-16, 20
(6:16) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
(6:20) Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.

Waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran = tidak hidup di dalam kebenaran.
Itu sebabnya, seorang hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya, itulah Esau = tidak tahu berbuat benar.

Ciri-ciri manusia duniawi.
Yohanes 7: 2-5
(7:2) Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
(7:3) Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan.
(7:4) Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia."
(7:5) Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.
(7:6) Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

Saudara-saudara Yesus adalah gambaran dari manusia duniawi; mereka berkata “Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia”.
Kita beribadah melayani bukan untuk diperlihatkan / dipertontonkan kepada dunia, melainkan melayani Tuhan, yang tidak kelihatan.

Itu sebabnya Yesus berkata “waktu-Ku belum tiba”.
Artinya; Yesus belum saatnya untuk disalibkan.
Kalau tiba waktunya, Dia harus menunjukkan kebenaran yang sejati kepada dunia, itulah salib Kristus, bukan pelayanan secara lahiriah; bukan mujizat-mujizat, bukan menunjukkan gereja yang mewah kepada dunia.

Itulah yang seharusnya dilakukan, tetapi saudara-saudara Yesus adalah manusia duniawi, ibadah mereka adalah ibadah lahiriah. Ibadah pelayanan yang demikian, akan mengarah kepada antikris.

1 Yohanes 4: 2-5
(4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
(4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
(4:4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
(4:5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.

Manusia duniawi / mereka yang berasal dari dunia, mereka sangat fasih sekali berbicara tentang hal-hal duniawi, sebab dunia mendengarkan mereka.

Seorang hamba yang fasih berbicara tentang hal-hal duniawi, dengan otomatis ia akan mengesampingkan / menomorduakan perkara-perkara yang rohani, yaitu pemberitaan firman tentang salib Kristus / kebenaran yang sejati, itulah nabi-nabi palsu yang, dikuasai roh antikris.

Oleh sebab itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan, kita berada di dalam kandang penggembalaan yang tepat, digembalakan dengan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Kegiatan di padang / dunia.
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Berburu adalah kegiatan di padang, seperti yang dilakukan oleh Esau.

Apa yang diburu?
Kejadian 25: 28
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Yang diburu adalah daging.
Berarti memburu daging = menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.

Saudara, saya tambahkan sedikit.
-      Ishak sayang kepada Esau, karena suka dengan daging buruan.
Kalau hubungan hanya sebatas daging, hubungan mereka hanya sebatas sayang.

Sebagai contoh:
Perlu diketahui, pacaran itu adalah keinginan daging, hubungan hanya sebatas sayang, tanpa kasih Agape.

-      Tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Kalau kita tinggal diam dan tenang di dalam rumah Tuhan, hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan kasih, hubungan yang disertai dengan pengorbanan, bukan sebatas sayang.

Kasih menutupi banyak sekali dosa, seperti Yesus menutupi banyak dosa manusia, sedangkan sayang, itu terjadi karena ada keinginan-keinginan daging.

Itulah kegiatan di padang; memburu daging = hanya sebatas sayang; tidak mungkin bisa mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan.
Jika masih hidup dalam keinginan daging, tidak bisa mengasihi Allah.

Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 perbuatan daging, yang meliputi tubuh, jiwa dan roh;
roh
daging / tubuh
jiwa
-      Percabulan
-      Perseteruan
-      Kemabukan
-      Penyembahan berhala
-      Perselisihan
-      Kecemaran
-      Sihir
-      Iri hati
-      Pesta pora
-   Roh pemecah
-      Amarah


-      Kepentingan diri sendiri


-      Hawa nafsu


-      Percideraan


-      Kedengkian


Setiap orang yang hidup menuruti hawa nafsu dan keinginan daging, tidak akan mendapat bagian di dalam Kerajaan Sorga.

Roma 8: 5, 7-8
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
(8:8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Kalau hidup menurut keinginan daging
-      Memikirkan hal-hal yang dari daging.
Kalau selalu menuruti hawa nafsu dan keinginan daging, seperti yang firman Tuhan katakan, orang yang demikian tidak akan memikirkan perkara-perkara rohani / perkara yang di atas, melainkan memikirkan perkara-perkara daging / lahiriah.

-      Menjadi seteru Allah, karena daging tidak takluk kepada hukum Allah / firman Tuhan.

-      Tidak berkenan kepada Allah
Kalau hidup menuruti keinginan daging tidak mungkin berkenan kepada Allah, termasuk ibadah pelayanannya.

Itu sebabnya pada ayat 6 ...
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Kalau seseorang menuruti keinginan daging, akan menuju kepada kematian = binasa.

Saya kira kita sadar, kita mengetahui betul, keinginan daging apa yang mendasar dalam kehidupan kita, tetapi kalau itu terus menerus dituruti, maka akan menuju maut.
Barangkali kita belum dilemparkan ke dalam api neraka, tetapi kehidupan kita sudah berada di dalam maut = dalam suasana panas; nikah rumah tangga panas, hidup panas, segala sesuatu panas karena hati yang panas. Seperti orang kaya; setelah ia mati, ia berada di dalam alam maut, ia sangat mengalami kepanasan (Lukas 16: 24).

Berbanding terbalik dengan kehidupan yang menuruti keinginan Roh, adalah hidup dan damai sejahtera.

Akibat tinggal di padang:
Kejadian 25: 30-34
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Esau menjual hak kesulungannya karena ia memandang ringan / rendah hak kesulungan itu.

Ada 2 hak kesulungan yang utama:
1.    Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Hak kesulungan yang pertama adalah beribadah melayani Tuhan.
Berarti kalau tidak beribadah melayani Tuhan; kehilangan hak kesulungan.

Oleh sebab itu, hargailah ibadah pelayanan yang sudah Tuhan percayakan, ibadah pelayanan sekecil apapun, jangan dianggap ringan, sebab itu adalah hak kesulungan yang dipercayakan oleh Tuhan.
Jangan anggap ringan ibadah pelayanan, hanya karena sepiring kacang merah / sesuap nasi.

2.    1 Korintus 15: 20-21, 23
(15:20) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
(15:21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
(15:23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Hak kesulungan yang kedua adalah bersuasana kebangkitan; satu di dalam kebangkitan Kristus.
Kuasa kebangkitan Kristus; hidup dalam hidup yang baru, yang lama sudah berlalu.

Biarlah kita senantiasa beribadah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Jika dikaitkan dengan baju efod, kebangkitan terkena pada warna ungu tua / biru laut.
Biru laut -> pribadi Yesus Kristus sebagai seorang hamba, melayani dengan segala kerendahan hati.

Pertahankanlah hak kesulungan ini. Bila Tuhan datang, yang diangkat adalah anak sulung, sesuai urutannya.
Kalau kita menjadi anak sulung, maka akan diangkat bersama-sama dalam kemuliaan-Nya.

Mari kita melihat keadaan yang lelah dan terlantar.
Keterangan: TERLANTAR

Yehezkiel 34: 3-6
(34:3) Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan.
(34:4) Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman.
(34:5) Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak
(34:6) dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorang pun yang memperhatikan atau yang mencarinya.

Domba yang terlantar digambarkan seperti;
-      Yang lemah tidak dikuatkan

Ulangan 25: 17-18
(25:17) "Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir;
(25:18) bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.

Orang Amalek menghantam barisan belakang dari orang-orang Israel.
Barisan belakang -> kerohanian yang lemah, lelah dan lesu, ini adalah sasaran dari pada iblis setan.
Amalek adalah gambaran dari iblis setan.

Kalau ada yang lemah dalam satu kandang penggembalaan, harus dikuatkan.
Tetapi kalau yang lemah tidak dikuatkan, maka menjadi sasaran empuk dari iblis setan.

-      Yang sakit tidak kamu obati
Kalau yang sakit tidak diobati, maka penyakitnya akan bertambah parah.
Itu sebabnya, Yesus berbicara kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, “yang Kukehendaki adalah belas kasihan” (Matius 9: 13).
Kalau kita mempelajari belas kasih, kita pasti menjadi obat, menjadi tabib bagi orang-orang yang sakit.

Tetapi kalau domba tidak bergembala, yang sakit tidak disembuhkan sehingga penyakit bertambah parah.
Dosa adalah sakit rohani, kalau tidak segera ditangani, dosa akan semakin bertambah / semakin parah.

-      Yang luka tidak kamu balut
Kalau luka tidak dibalut, itu sangat berbahaya; akan terinfeksi oleh
·         udara, itulah ajaran palsu.
·         Kotoran-kotoran, itulah dosa.

Oleh sebab itu, sangat disayangkan sekali, kalau domba tak bergembala; yang luka tidak dibalut.

-      Yang tersesat tidak dibawa pulang
Banyak orang Kristen yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang tersesat di jalan.
Apa bukti orang Kristen tersesat di jalan? seperti domba berada di pegunungan yang satu, lalu berada di pegunungan yang lain, bahkan setiap gunung dia jalani = masuk gereja satu dan yang lain / banyak gereja yang dikunjungi. Kerohanian yang demikian adalah sesat.

-      Yang hilang tidak kamu cari
Sesungguhnya, kalau ada domba yang terhilang itu harus dicari dan dibawa kembali ke dalam kandang penggembalaan.

Akibat terlantar;
Yehezkiel 34: 5
(34:5) Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak
(34:6) dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorang pun yang memperhatikan atau yang mencarinya.

Akibatnya;
-      Menjadi makanan bagi segala binatang di hutan.
= menjadi makanan binatang buas, salah satunya adalah anjing hutan / serigala.
Pekerjaan dari serigala adalah merusak, mencerai beraikan kawanan domba dalam satu kandang, satu gembala.

Jangan ijinkan roh itu menguasi kehidupan kita semua.
Jangan injinkan sesuatu hal membuat kita jauh dari kandang penggembalaan.

-      Domba-domba berserak, tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi.
Artinya; tidak tergembala dalam satu kandang, satu gembala, semua gunung dan bukit dia datangi.
Inilah akibat domba yang tak bergembala / tidak mempunyai gembala; domba-domba tercerai berai.

Tetapi Tuhan memberikan kita jalan keluar pada malam hari ini.
Jalan keluar.


Matius 9: 36
(9:36) Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.


Jalan keluarnya; tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka.
Inilah jalan keluarnya supaya domba-domba tergembala dalam satu kandang, satu gembala, menjadi satu kawanan dalam satu kandang.

Belas kasihan dikaitkan dengan pemecahan roti yang pertama dan yang kedua.
Keterangan:
PEMECAHAN ROTI YANG PERTAMA

Matius 14: 14
(14:14) Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Belas kasihan kepada orang banyak adalah: menyembuhkan mereka yang sakit.

Matius 9: 10-13
(9:10) Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
(9:11) Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
(9:12) Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
(9:13) Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Yang harus kita pelajari malam hari ini adalah belas kasihan, bukan persembahan.
Kalau kita mempelajari belas kasihan, maka dibutuhkan pengorbanan, seperti Yesus menanggung kelemahan manusia di atas kayu salib = tabib bagi orang yang sakit.

Kalau saja Tuhan tidak penuh dengan belas kasihan, kita ini sudah menjadi orang yang terkutuk, sejak diusir dari Firdaus, tetapi karena belas kasih, kita yang dahulu jauh menjadi dekat.
Kalau kita mempelajari belas kasih, kita satu dengan sengsara salib = menjadi obat bagi orang yang sakit. Kelemahan orang lain kita tanggung = menjadi tabib.
Itu sebabnya, injil Lukas -> sengsara Krsitus, sebab Lukas sendiri adalah seorang tabib.

Belas kasihan dikaitkan dengan pemecahan roti yang pertama dan yang kedua.
Keterangan:
PEMECAHAN ROTI YANG KEDUA

Matius 15: 32
(15:32) Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."

Belas kasih yang kedua; Yesus tidak mau membiarkan mereka pulang dalam keadaan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.
Pingsan = tidak hidup, tidak mati = tidak sadar
Tuhan tidak menghendaki yang demikian, berarti Tuhan menghendaki supaya orang banyak tetap sadar, tidak pingsan.

1 Petrus 5: 8
(5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Sadarlah = berjaga-jaga.
Berjaga-jaga, dalam Maitus 26: 40-41; menyembah selama satu jam.
Supaya kita tetap sadar, maka harus berjaga-jaga dan berdoa, sebab lawan kita adalah si iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum, mencari mangsa yang dapat ditelannya, yaitu mereka yang tidak berjaga-jaga.

Oleh sebab itu, biarlah sidang jemaat semakin tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan, karena di hari-hari terakhir ini, iblis setan semakin dewasa, semakin mengerti untuk menjatuhkan manusia ke dalam berbagai-bagai dosa.
Di dalam kita Kejadian, iblis setan masih disebut ular, sedangkan dalam kitab Wahyu, predikatnya semakin bertambah, yaitu si ular tua naga merah padam.

Biarlah kita memperoleh belas kasihan, lewat pemecahan roti yang pertama dan yang kedua.
Oleh sebab itu, pelajarilah belas kasih, supaya menjadi tabib yang dapat mengobati mereka yang sakit.
Belas kasih berarti dibutuhkan pengorbanan, sama seperti Yesus, menanggung kelemahan manusia di atas kayu salib.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment