KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, June 22, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 JUNI 2012


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 JUNI 2012

Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh berada / tinggal di dalam kasih Tuhan, sehingga dengan demikian kita dapat menyukakan hati Tuhan dan boleh mengerjakan pekerjaan Tuhan di dalam rumah Tuhan.

Oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh berada dalam kitab Maleakhi 2: 1
Itu artinya kita sudah meninggalkan Maleakhi 1: 1-14. Semua itu tentu karena kemurahan Tuhan, dan kita cukup diberkati Tuhan oleh karena pembukaan rahasia firman Tuhan, selama ± 1,5 tahun.
Saya merindukan firman ini tidak berlalu begitu saja, supaya ibadah pelayanan kitapun tidak menjadi sia-sia di hadapan Tuhan.

Kita mengawali Maleakhi 2: 1, biarlah kita semua mendapat berkat yang besar dari Tuhan, sebagai kasih Allah kepada kita semua, pribadi lepas pribadi.

Maleakhi 2: 1
(2:1) Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!

Perintah Allah, yaitu firman Allah, ditujukan kepada para imam yang melayani Tuhan di dalam Tabernakel.

Keluaran 19: 5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Kalau memperhatikan / mendengarkan firman Tuhan yang ditujukan kepada kita malam hari ini, saya dan saudara menjadi harta kesayangan Tuhan, sesuai janji firman Tuhan.

-    Yesus, Anak Allah, senantiasa bermain-main di hadapan Allah, karena Dia menjadi kesenangan, menjadi harta kesayangan bagi Allah Bapa, ketika langit dan bumi diciptakan (Amsal 8: 30-31).
Biarlah kita semua menjadi kesenangan dari Allah, kita senantiasa bermain-main di hadapan Allah; beribadah melayani Tuhan, dalam segenap rumah Tuhan.

-    Menjadi harta kesayangan bagi Tuhan dari antara segala bangsa = bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri (1 Petrus 2: 9)

Namun kita kembali memperhatikan Maleakhi 2: 1-2.
(2:1) Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
(2:2) Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

Para imam yang melayani di Tabernakel, tidak memperhatikan firman Tuhan yang ditujukan kepada mereka. Ini sangat disayangkan sekali.

Kita bandingkan kisah orang Yahudi dengan kisah yang sama.
Kisah Para Rasul 13: 44-46
(13:44) Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.
(13:45) Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
(13:46) Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.

Firman Allah pertama-tama ditujukan kepada orang-orang Yahudi, tetapi disini kita perhatikan, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus, tidak memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan kepada mereka.
Yang menyebabkan orang-orang Yahudi membantah firman Tuhan yang disampaikan oleh Paulus adalah karena penuh dengan iri hati.

Iri hati ini membuat seseorang menjadi tidak benar di hadapan Tuhan. Iri hati ini sangat berbahaya sekali.

Keadaan orang Yahudi saat iri hati.
Kisah Para Rasul 13: 45
(13:45) Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.

Keadaan seseorang jika dikuasai roh iri hati; menjadi penghujat.

Mari kita lihat penghujat.
HUJAT YANG PERTAMA

Wahyu 13: 1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Seekor binatang yang keluar dari dalam laut -> antikris.
Binatang yang keluar dari dalam laut ini, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Wahyu 13: 5-6
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
(13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Pada mulut binatang itu penuh dengan kesombongan dan hujat.
Kalau di mulut ada kesombongan dan hujat, berarti; mulut tidak lagi dapat dipergunakan untuk memuji, memuliakan Tuhan.
Berarti, kalau anak-anak Tuhan di mulutnya penuh kesombongan dan hujat, hati-hati! tidak tertutup kemungkinan, kelak akan menjadi bagian dari antikris. Ini harus kita perhatikan dengan segala kerendahan hati.

ADA 3 HAL YANG DIHUJAT;
A.   Menghujat Allah = menghujat nama-Nya.
Nama-Nya ialah, Tuhan Yesus Kristus.
-    Tuhan = Allah Bapa, dengan sifat tabiat-Nya; kasih.
-    Yesus = Allah Anak, dengan sifat tabiat-Nya; hidup benar sesuai dengan firman Tuhan.
-    Kristus = Allah Roh Kudus, dengan sifat tabiat-Nya; mengurapi berarti; memimpin, menghibur, menguatkan = menopang.

Matius 1: 21, 23
(1:21) Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
(1:23) "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.

Tuhan Yesus Kristus, itulah Imanuel, yang menyertai kita = kasih-Nya, firman-Nya dan Roh-Nya, itulah yang menyertai kita semua.

Tetapi mereka yang dikuasai roh iri hati menghujat nama-Nya.

B.   Menghujat kemah kediaman-Nya.
Kemah kediaman-Nya = rumah Tuhan = Tabernakel = kerajaan sorga.

1 Korintus 6: 17-20
(6:17) Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
(6:18) Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
(6:19) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
(6:20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Menghujat kemah kediaman Allah = satu tubuh dengan perempuan cabul = berlaku cabul di hadapan Tuhan.
Malam hari ini, kalau saya dan saudara masih berada dalam kenajisan = satu tubuh dengan perempuan cabul, jangan mengeraskan hati, biarlah saya dan saudara mengakuinya di hadapan Tuhan, sebab kalau satu tubuh dengan perempuan cabul, berarti; menghujat kemah kediaman Allah.
Tubuh = kemah kediaman Allah.

Kasih karunia Tuhan memenuhi kehidupan kita, terlebih saya sendiri. Oleh karena kemurahan Tuhan, saya banyak mengakui kesalahan saya di hadapan Tuhan.

C.   Menghujat semua mereka yang diam di sorga

Wahyu 4: 1-7
(4:1) Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
(4:2) Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
(4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

Sesuai dengan penglihatan Rasul Yohanes di pulau Patmos, mereka yang diam di sorga adalah;
1.   Dia yang duduk di takhta.
-> Yesus Kristus, Anak Domba Allah, Dialah Raja di atas segala raja, Dialah kepala dari tiap-tiap gereja.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, Anak Domba -> tutup peti pendamaian / tutup dari peti perjanjian -> pribadi Yesus Kristus, sebagai kepala dari tiap-tiap gereja.

2.   Ada 24 takhta dan di takhta itu duduk 24 tua-tua.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada Meja Roti Sajian, yang ada di dalam RUANGAN SUCI.
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah; tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai dengan perjamuan suci. Tujuannya; untuk mendewasakan gereja Tuhan, bagaikan 24 tua-tua yang duduk di takhta-takhta itu.

Kalau kita menjadi dewasa rohani, kita menjadi tua-tua, menjadi contoh teladan dimanapun kita berada, baik lewat perkataan, sikap, tingkah laku dan perbuatan.

3.   7 obor yang menyala-nyala di hadapan takhta itu.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, 7 obor terkena pada Pelita Emas, yang ada di dalam RUANGAN SUCI.
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah; tekun dalam Ibadah Raya Minggu, disertai dengan kesaksian.
Kesaksian = hidup di dalam pimpinan Roh-El Kudus.

Jadi, pelita  yang menyala-nyala di hadapan takhta itu, itulah ketujuh Roh Allah.
Jangan salah mengerti! Kesaksian itu bukan berasal dari keinginan daging, tetapi oleh karena hidup dalam pimpinan kuat kuasa Roh Kudus. semoga dapat dipahami dengan baik.

4.   Di hadapan takhta itu ada lautan kaca.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, lautan kaca terkena pada kolam / bejana pembasuhan, yang ada di HALAMAN.
Kolam / bejana pembasuhan -> baptisan air.
Baptisan air dalam Roma 6: 3-4, itulah baptisan Kristus, berarti satu di dalam kematian Kristus.
Kalau kita satu dalam kematian Kristus, otomatis kita satu dalam kebangkitan Kristus.
-    Kuasa kematian Kristus; mengubur hidup yang lama.
-    Kuasa kebangkitan Kristus; hidup dalam hidup yang baru.

Baptisan air disebut juga; dibasuh, dibersihkan oleh air firman Tuhan, baik hati nurani yang jahat, baik juga perbuatan yang sia-sia yang diwariskan dari nenek moyang.
Kita bersyukur kepada Tuhan, kita dapat menerima itu semua, kita dapat memutuskan dosa nenek moyang. Tetapi kalau seseorang dikuasai roh iri hati, tidak akan memperhatikan firman Tuhan, sebab ia akan membantah, sehingga ia menjadi penghujat. Kalau menjadi penghujat berarti menghujat semua yang berada di dalam kerajaan sorga, termasuk baptisan air.
Mungkin saja secara jasmani kita mengalami baptisan air, tetapi secara rohani, baptisan air tidak berlaku, sehingga ibadah berlangsung secara lahiriah; mulut memuji Tuhan, tetapi hati jauh dari Tuhan.

5.   Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, 4 makhluk terkena pada 4 tiang pada tirai / tabir Bait Suci.
4 tiang -> 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging, mereka diangkat hidup-hidup, dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga.
Adapun 4 pribadi tersebut ialah;
-      Henokh
-      Musa
-      Elia
-      Yesus Kristus

4 makhluk ini menggambarkan manusia roh. Manusia roh berarti terlepas dari daya tarik bumi dan terlepas dari keinginan-keinginan daging.

Apa yang menjadikan 4 makhluk ini menjadi manusia roh?
4 makhluk tersebut penuh dengan mata.

Matius 6: 22
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
Mata adalah pelita tubuh.

Bandingkan dengan Mazmur 119: 105.
(119:105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Firman-Mu itu pelita.

Berarti, kalau 4 makhluk tersebut penuh dengan mata, itu artinya; makhluk tersebut penuh dengan firman Tuhan, sehingga seluruh hidupnya diterangi oleh firman Tuhan, penuh dengan kebenaran mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut / seluruh anggota tubuh penuh dengan kebenaran.
Ini adalah manusia rohani / manusia roh, sehingga di dahi tidak ada lagi nama-nama hujat, melainkan yang dipikirkan adalah perkara-perkara di atas, sehingga di mulutpun tidak ada kesombongan dan hujat.

Kita kembali memperhatikan Wahyu 4: 6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

a.   Di sebelah muka penuh dengan mata, artinya; firman Tuhan telah menerangi kehidupan kita untuk di masa yang akan datang, sehingga jalan-jalan kita diterangi. Kalau jalan-jalan diterangi, barangkali ada sandungan-sandungan, ada penghambat-penghambat, kita bisa lalui dengan baiik.

b.   Di belakang penuh dengan mata, artinya; dosa masa lalu, yaitu dosa di belakang telah diterangi oleh firman Tuhan, sehingga dosa masa lalu tidak mengikuti kita dalam perjalanan rohani kita ke depan, sampai kita masuk ke dalam Yerusalem yang baru.

Kalau kita perhatikan 4 makhluk ini;
a.   Makhluk yang pertama sama seperti singa
Ini menggambarkan Yesus Kristus adalah Raja di atas segala raja.
Berbicara Raja, itu berbicara kuasa dan otoritas; berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh; 
-      daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya,
-      terlepas dari iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis,
-      terlepas dari pengaruh dunia dengan arusnya yang membawa kepada kematian rohani.

b.   Makhluk yang kedua sama seperti lembu.
Ini menggambarkan Yesus sebagai hamba.
Hamba berarti melayani Tuhan dengan rendah hati.
Dalam bahasa Yunani, disebut doulos, artinya; tidak ada hak atas diri sendiri, sama seperti lembu dan anak lembu yang dipersembahkan kepada Tuhan.

c.   Makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti manusia.
Ini menggambarkan sengsara Yesus Kristus, sebagai anak manusia; menanggung penderitaan di atas kayu salib = aniaya firman, yaitu menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

d.   Makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Ini menggambarkan Yesus Kristus sebagai Anak Allah; hidup di dalam kesucian Ilahi, itulah keadilan dan kebenaran Ilahi.

6.   Supaya menjadi komplit, kita perhatikan dalam Wahyu 5: 8.
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

Satu cawan emas penuh dengan kemenyan, itulah doa orang-orang kudus.
Cawan emas kalau kita kaitkan dalam pola Tabernakel, terkena pada mezbah dupa. Sebab di atas mezbah dupa ada kemenyan, itulah cawan emas penuh dengan kemenyan.

Kita perhatikan ayat yang sama.
Wahyu 8: 3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Cawan emas / pedupaan emas di dalamnya penuh dengan kemenyan, maka naiklah asap kemenyan itu, itulah doa orang-orang kudus, berarti ini -> mezbah dupa.
Sedangkan mezbah dupa kedudukannya berada dalam RUANGAN SUCI, DEKAT DENGAN TABIR BAIT SUCI.

7.   Wahyu 15: 2
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

Lautan kaca bercampur api, apabila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada Mezbah Korban Bakaran.
Setiap binatang yang dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran, akan terbakar dan hangus = daging tidak lagi bersuara.
Kalau kita perhatikan disini, lautan kaca bercampur api artinya; kalau satu di dalam kematian Kristus, maka otomatis satu di dalam kebangkitan Kristus, berarti jikalau daging tidak lagi bersuara, maka suasana kebangkitan itu akan dialami seseorang yang sudah terlebih dahulu mempersembahkan diri sebagai korban di hadapan Tuhan.

Itulah segala yang ada di dalam sorga, berarti, kalau menghujat semua mereka yang diam di sorga; tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, karena mereka bertolak belakang dengan orang-orang yang berada di sorga.

Yakobus 3: 14, 16
(3:14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
(3:16) Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, disitu ada;
-      Kekacauan
-      Segala macam perbuatan jahat

Kisah Para Rasul 17: 3-6
(17:3) Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu."
(17:4) Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.
(17:5) Tetapi orang-orang Yahudi menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota itu. Mereka menyerbu rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan Silas kepada sidang rakyat.
(17:6) Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari,

Lewat pelayanan dari Rasul Paulus di Tesalonika, sejumlah orang pemuka dan Yunani menjadi pengikut Kristus, tetapi karena orang-orang Yahudi iri hati, terjadilah kekacauan karena kejahatan-kejahatan orang-orang Yahudi itu sendiri, untuk mengacaukan pelayanan dari pada Paulus dan Silas ini, maka orang-orang Yahudi ini mengadakan keributan sekaligus meminta bantuan kepada para penjahat-penjahat / para petualang-petualang di pasar.

Hati ini memang harus kita jaga dengan baik, sebab kalau tidak dijaga dengan baik, di dalamnya bersembunyi dosa kejahatan, termasuk iri hati.
Barangkali saja kita merasa lebih baik, lebih benar dari yang lain, tetapi kalau firman Tuhan yang ditujukan itu kepada kita, lalu kita bantah, itu adalah gambaran bahwa seseorang dikuasai roh iri hati, dan selanjutnya ia akan menghujat Allah.

1 Korintus 3: 3
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

Disini ditegaskan kembali, kalau dikuasai oleh roh iri hati, maka terjadilah perselisihan dan kalau itu terjadi, itu menunjukkan bahwa ia adalah manusia duniawi, yang melangsungkan hidup secara manusiawi.
Inilah yang terjadi kalau dikuasai roh iri hati.

Ini adalah langkah yang baik, saat memasuki Maleakhi 2, supaya saya dan saudara tidak dikuasai roh iri hati, sehingga tidak menghujat nama Allah, kemah kediaman-Nya dan mereka yang diam di sorga.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment