KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, June 17, 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 16 JUNI 2012


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 16 JUNI 2012

Tema:  YUSUF
            (Seri 37)

Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita bersyukur sore hari ini kita dapat beribadah kepada-Nya, ini semua karena kemurahan Tuhan tentunya.

Kembali kita memeriksa Kejadian 37, tiba saatnya kita memeriksa ayat 9.
Kejadian 37: 9
(37:9) Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."

Setelah mimpi yang pertama, yaitu: “Yusuf dan saudara-saudaranya berada di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkas Yusuf dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas saudara-saudaranya mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkas Yusuf itu”.
Kemudian Yusuf bermimpi untuk yang kedua kalinya, dan seperti biasanya, Yusuf menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya.

Kalau kita perhatikan di sini, Yusuf ini betul-betul seorang nabi. Sebab mimpi, artinya; mendengarkan perkataan Allah, sesuai dengan Bilangan 12: 6, sedangkan yang mendengarkan perkataan Allah itu adalah seorang nabi.

Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Nabi yang beroleh mimpi, biarlah ia menceritakan mimpinya itu = nabi yang beroleh firman Tuhan, biarlah menceritakan / menyampaikan firman Tuhan itu dengan benar dan murni; tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan.

Tujuan menyampaikan mimpi / perkataan Allah yang benar.
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Tujuannya; untuk MEMISAHKAN JERAMI dengan GANDUM, sebab jerami dengan gandum TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA.

-      JERAMI.
= batang / rumput yang kering, gambaran dari KEHIDUPAN ANAK TUHAN YANG TIDAK ADA PERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS, SEBAGAI KEPALA.

Kalau tidak ada persekutuan dengan Kristus, sebagai kepala, kehidupan anak-anak Tuhan menjadi kering / kerohanian yang kering-kering, seperti ranting yang tidak melekat pada pokok anggur, ia menjadi kering dan tidak menghasilkan buah yang manis.
Buah yang manis ini sangat dinanti-nantikan oleh Tuhan, sebab buah yang manis dapat dicicipi oleh Tuhan dan sesama, lewat ibadah pelayanan.

Oleh sebab itu, saya himbau dengan segala kerendahan hati, biarlah kehidupan anak-anak Tuhan, secara khusus, kehidupan pemuda remaja, tetap mengadakan persekutuan dengan Kristus, sebagai Kepala, kalau tidak demikian, maka akan menjadi kering, seperti jerami.

-      GANDUM.
Gandum -> KEHIDUPAN ANAK-ANAK TUHAN YANG DIPENUHKAN OLEH FIRMAN TUHAN = hidup benar sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, bukan hidup benar sesuai kebenaran manusia.

Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Kalau hidup benar sesuai dengan firman Tuhan; penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.
Yesus Kristus, Anak tunggal Bapa, adalah gandum yang turun dari langit.

Demikian juga kalau kita penuh dengan firman Tuhan; penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.
Kasih karunia = belas kasihan Tuhan = kemurahan Tuhan = anugrah Allah yang besar = yang tidak layak menjadi layak = memperoleh keselamatan. Inilah gandum yang turun dari langit.

Itu sebabnya, Yusuf menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya, baik mimpi yang pertama dan juga mimpi yang kedua. Meskipun pada mimpi yang pertama ia ditolak oleh saudara-saudaranya, tetapi Yusuf tidak kapok, tidak takut untuk kembali menceritakan mimpi yang kedua.

Biarlah kehidupan pemuda remaja menjadi Yusuf Yusuf di akhir zaman, yang sekalipun ditolak namun tetap berpegang teguh kepada firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah firman para nabi, itu lebih baik dari pada diterima oleh dunia tetapi meninggalkan firman pengajaran yang benar dan murni.

Kembali kita memperhatikan Kejadian 37: 9, untuk mengetahui MIMPI YUSUF YANG KEDUA.
Kejadian 37: 9
(37:9) Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."

Mimpi Yusuf yang kedua adalah “TAMPAK MATAHARI, BULAN dan SEBELAS BINTANG SUJUD MENYEMBAH KEPADA YUSUF”.

BANDINGKAN MIMPI YUSUF YANG KEDUA DENGAN WAHYU 21: 22-24
Wahyu 21: 22-24
(21:22) Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
(21:23) Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
(21:24) Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;

-      Kota itu tidak membutuhkan matahari dan bulan.
= MATAHARI dan BULAN sujud menyembah kepada kota itu.
-      Bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya.
= BINTANG-BINTANG sujud menyembah ke kota itu, sama seperti saudara-saudara Yusuf.
Sebab, raja-raja dan bangsa-bangsa adalah gambaran dari pada saudara-saudara Yusuf.

MATAHARI, BULAN dan BINTANG SUJUD MENYEMBAH KEPADA KOTA ITU.
Berarti dapat kita simpulkan; YUSUF adalah GAMBARAN DARI MEMPELAI PRIA SORGA.

LEBIH RINCI KITA MELIHAT TENTANG KOTA ITU.
Wahyu 21: 1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.

Dengan berlalunya langit yang pertama dan bumi yang pertama, dan laut pun tidak ada lagi, maka YANG TAMPAK / TERLIHAT adalah;
YANG PERTAMA: KOTA YANG KUDUS
-      KOTA -> keramaian = ibadah pelayanan. Jadi, keramaian kota = ibadah pelayanan.
Selama kita beribadah melayani Tuhan, selama itu kita merasakan suasana sorga; penuh dengan keramaian.
Tetapi ketika kita jauh dari ibadah pelayanan; jauh dari keramaian kota, laksana jandalah ia, menjadi sunyi sepi / tidak ada lagi keramaian, yang terjadi hanyalah ratap tangis dan dukacita karena penderitaan.

-      KUDUS = hidup suci, seperti Allah adanya.
1 Petrus 1: 15-16
(1:15) tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
(1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Hidup suci / hidup kudus, berarti; menjadi sama seperti Allah, kudus adanya.
Biarlah dalam segala sesuatu, mulai dari; perkataan, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, sampai kepada hal-hal yang kecil, semuanya kudus / suci, seperti Allah, kudus adanya.

Dengan berlalunya langit yang pertama dan bumi yang pertama, dan laut pun tidak ada lagi, maka YANG TAMPAK / TERLIHAT adalah;
YANG KEDUA: YERUSALEM YANG BARU
Yerusalem yang baru adalah gambaran dari MANUSIA BARU, YANG TERUS MENERUS MENGALAMI PEMBAHARUAN.
Pembaharuan terjadi bukan hanya pada saat ibadah, tetapi juga di luar ibadah harus terus menerus mengalami pembaharuan.

Saya memberitahu kepada pemuda remaja pada sore ini: supaya terus menerus mengalami pembaharuan, jangan memutuskan hubungan dengan Tuhan, berarti; perhatian kita tetap fokus kepada Tuhan.
Jangan karena sibuk dengan satu perkara / terlena dengan perkara-perkara lahiriah, hubungan kita dengan Tuhan menjadi terputus, sebab dengan demikian, tidak akan terjadi pembaharuan demi pembaharuan.

Tujuan manusia baru mengalami pembaharuan terus menerus.
Kolose 3: 10
(3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Kalau manusia baru mengalami pembaharuan terus menerus, tujuannya; UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG BENAR MENURUT GAMBAR KHALIKNYA = hidup benar sampai segambar serupa dengan Allah, sang pencipta = SAMA MULIA DENGAN ALLAH.

Barangkali banyak orang Kristen yang berkata; “Mengapa kita harus terus menerus beribadah? Mengapa ibadah tidak cukup satu kali?”.
Lewat firman sore hari ini, kita memperoleh jawabannya, yaitu; supaya memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya = supaya kita hidup benar, sampai segambar serupa dengan Allah, karena dibaharui terus menerus lewat ibadah pelayanan.
Kita harus terus menerus mengalami pembaharuan sampai kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.

Saudaraku, perlu kita ketahui; MANUSIA TELAH KEHILANGAN KEMULIAAN ALLAH.
Adam dan Hawa telah kehilangan kemuliaan Allah; tidak lagi segambar dan serupa dengan Allah, sejak mereka melanggar hukum Allah.
Oleh sebab itu, Adam dan Hawa diusir dari taman Eden / taman Firdaus, itu artinya mereka tidak lagi menikmati indahnya taman Eden / taman Firdaus, sampai mereka diusir ke dunia ini; di situlah Adam dan Hawa menerima kutuk, sampai betu-betul menderita.

Saudaraku saya beri contoh yang nyata sekali, tentang kehidupan yang betul-betul terkutuk karena sudah kehilangan kemuliaan Allah / tidak segambar serupa dengan Allah / gambar Allah sudah rusak, yaitu; SEPERTI ORANG GILA.
Lihat saja wajah orang gila, rupa Allah yang begitu mulia telah rusak, karena kutuk yang terjadi; sengsara, ratap tangis, dukacita.
Seganteng / setampan dan secantik apapun rupa seseorang, tetapi kalau dia gila, lihatlah; betapa buruk rupanya.
Semakin banyak kita melanggar hukum Allah, maka puncaknya; akan sama seperti orang gila.

Citra Allah harus dikembalikan pada wujud semula, sehingga kita dapat menikmati taman Eden / taman Firdaus yang begitu indah; tidak ada ratap tangis, dukacita dan sengsara = tidak ada lagi kutuk.

Biarlah kita mengalami pembaharuan demi pembaharuan, bagaikan orang yang disalibkan di sebelah kanan Yesus Kristus, ia berkata: “Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah. Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja” dan Yesus menjawab “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”.
Firdaus = taman Eden.

Ketika kita mengalami pembaharuan demi pembaharuan untuk mengembalikan citra Allah / gambar dan rupa Allah, itu bagaikan memikul salib,.
Ayo, kembalikan citra Allah, rupa Allah, dengan memikul salib, sehingga kita dapat kembali menikmati indahnya taman Firdaus. Inilah yang harus kita pahami dengan benar di hari-hari terkahir ini.

Jadi, kesimpulannya; yang terlihat jelas adalah KOTA YANG KUDUS, YERUSALEM BARU = kota mempelai = KEADAAN MEMPELAI PEREMPUAN, ITULAH PEREMPUAN YANG SEMPURNA.
Perempuan -> gereja Tuhan.

Mari kita lihat; KEADAAN PEREMPUAN YANG SEMPURNA / MEMPELAI PEREMPUAN.
Wahyu 12: 1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Tampaklah suatu tanda besar di langit: seorang perempuan;
-      BERSELUBUNGKAN MATAHARI.
Matahari -> kasih Allah Bapa.
-      BULAN DI BAWAH KAKINYA.
Artinya; berdiri di atas Korban Kristus = perjalanan rohani ditandai dengan Korban Kristus.
Bulan -> korban Kristus = kebenaran yang sejati = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung = sengsara salib.
-      MAHKOTA 12 BINTANG DI ATAS KEPALANYA.
12 bintang -> kehidupan anak-anak Tuhan yang diurapi oleh Roh-El Kudus.

Berarti, PENGANTIN PEREMPUAN DIHIASAI DENGAN 3 BENDA PENERANG.
Inilah keadaan dari pada mempelai perempuan Tuhan = pengantin dari mempelai pria Sorga = perempuan yang sempurna.

Wahyu 19: 6-9
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Di sini kita melihat dengan jelas; dengan perhiasan yang dimiliki oleh Mempelai Perempuan Tuhan, cukup untuk membawa / menghantar gereja Tuhan, anak-anak Tuhan untuk masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba.
Sebab yang masuk dalam pesta nikah Anak Domba adalah mempelai perempuan = memiliki perhiasan.

Untuk membawa gereja Tuhan / anak-anak Tuhan masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba adalah dengan tiga benda penerang, yaitu MATAHARI, BULAN dan 12 BINTANG, sebagai perhiasan rohani, bukan dengan yang lain-lain, ini harus kita ketahui, supaya tidak keliru dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

Matius 7: 21-23
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Menyebut nama Tuhan, Tuhan! dalam setiap ibadah pelayanan, tidak menjadi jaminan untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Saya banyak melihat gereja-gereja, mereka hanya fokus dan puas terhadap tiga perkara, yaitu;
1.    BERNUBUAT DEMI NAMA TUHAN.
-      Mereka hanya fokus dan puas; kalau di dalam gereja ada yang menerjemahkan bahasa lidah.
-      Atau, mereka puas dengan pemberitaan firman Tuhan, tanpa mengoreksi, menyucikan dosa-dosa kejahatan.
Memang, saat beribadah mereka menyebut Tuhan, Tuhan! =  sepertinya memuji Tuhan, melayani Tuhan, tetapi mereka hanya puas dengan bernubuat saja.

2.    MENGUSIR SETAN DEMI NAMA TUHAN.
SEDIKIT KESAKSIAN:
Pada awal pelayanan, Tuhan memakai saya untuk mengusir setan.
-      Tahun 2002, seorang pemuda dirasuk oleh setan karena diguna-guna oleh perempuan, lalu saya berdoa seorang diri, dan laki-laki itu pun dilepaskan dari kuasa kegelapan, dan sekarang ia menjadi suami dari seorang pendeta.
-      Tahun 2007, seorang pemuda dirasuk oleh setan, juga karena diguna-guna oleh seorang perempuan. Kami berdoa dan memuji Tuhan, lalu setan diusir keluar dari pemuda ini.
Tetapi, sekalipun itu terjadi dalam ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, bukan menjadi ukuran untuk membawa saya masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Ini harus kita pahami dengan baik.

Meskipun seorang hamba Tuhan dapat mengusir setan, tetapi tanpa ada keubahan hidup, maka ia tidak masuk dalam Kerajaan Sorga, sebab mengusir setan bukan ukuran untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Oleh sebab itu, harus terjadi pembaharuan demi pembaharuan, terus menerus sampai ada keubahan hidup yang permanen.

3.    MENGADAKAN BANYAK MUJIZAT DEMI NAMA TUHAN.
Pemberitaan firman tanpa salib Kristus, lalu diganti dengan teori-teori kemakmuran dan mujizat-mujizat, itu pun tidak menjadi jaminan / tidak menjadi ukuran untuk membawa anak-anak Tuhan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Sekalipun mujizat banyak sekali terjadi dalam ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, tetapi itu bukan jaminan untuk membawa anak-anak Tuhan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, itu harus kita pahami supaya kita boleh mengerti kehendak Allah.

TETAPI UKURAN UNTUK MEMBAWA ANAK-ANAK TUHAN MASUK KE DALAM KERAJAAN SORGA ADALAH...
Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Untuk dibawa masuk ke dalam pesta nikah anak domba, ukurannya bukan karena berseru / menyebut nama Tuhan, Tuhan!, tetapi ukurannya adalah MELAKUKAN KEHENDAK BAPA DI SORGA, itulah gandum yang turun dari langit = firman yang disampaikan oleh para nabi = mimpi yang disampaikan oleh nabi, itulah FIRMAN PENGAJARAN YANG RAHASIANYA DIBUKAKAN, YANG SIFATNYA; MEMERIKSA, MENGOREKSI, SAMPAI MENYUCIKAN DOSA-DOSA KEJAHATAN.

Melakukan kehendak Allah, artinya; menyampaikan / menerima firman yang benar dan murni; TIDAK DITAMBAHKAN dan TIDAK DIKURANGKAN.
-      DITAMBAHKAN.
Artinya; menyampaikan firman Tuhan disertai cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhyul-takhayul, dan sebagainya.
-      DIKURANGKAN.
Artinya; menyampaikan firman Tuhan tanpa salib Kristus, sehingga diganti dengan mujizat-mujizat dan teori-teori kemakmuran.
Teori-teori kemakmuran artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, semuanya harus kaya.

Hasil jika anak-anak Tuhan memiliki 3 perhiasan dari 3 benda penerang, yaitu matahari, bulan dan 12 bintang.
Mazmur 148: 3-6
(148:3) Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!
(148:4) Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
(148:5) Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
(148:6) Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.

Hasilnya; SENANTIASA MEMUJI TUHAN SELAMA-LAMANYA, sehingga;
-      Semuanya tercipta oleh kuasa firman Tuhan.
-      Mendirikan semua untuk seterusnya dan selama-lamanya.
= bersuasanakan Kerajaan Sorga selama-lamannya.
-      Memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
= selalu hidup sesuai dengan firman Tuhan = tidak lagi melanggar firman Allah.

Sejak saya melihat Kejadian 37: 1-9, saya cukup terkagum-kagum melihat pribadi Yusuf ini.
Oleh sebab itu, saya, sebagai gembala yang kecil, menghimbau kepada kehidupan muda remaja; biarlah kiranya kita menjadi Yusuf-Yusuf di akhir zaman; pribadi yang sangat berarti, ia menceritakan mimpinya tanpa takut = ada ketegasan = tidak menjadi pengecut = berani berbuat baik, rendah hati, itulah Yusuf.
Biarlah kita pahami hal ini dengan baik, supaya lewat ibadah ini, jabatan dan karunia semakin dipertajam oleh Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment