KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, July 29, 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 JULI 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 JULI 2012

Tema:  YUSUF
            (Seri 39)

Shalom.
Salam sejahtera, salam dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Kembali kita memperhatikan Kejadian 37.
Kejadian 37: 11
(37:11) Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.

Yusuf menceritakan / menyampaikan mimpi-mimpinya kepada saudara-saudaranya dan kepada ayahnya.

Mari kita perhatikan sikap saudara-saudara Yusuf dan sikap ayah Yusuf terhadap mimpi yang diceritakan oleh Yusuf.
SIKAP SAUDARA-SAUDARA YUSUF.

Kejadian 37: 11
(37:11) Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.

Kalau kita perhatikan di sini, sikap dari saudara-saudara Yusuf saat mimpi-mimpi itu disampaikan, saudara-saudara Yusuf penuh dengan iri hati.

Sesungguhnya, kalau saudara-saudara Yusuf menyadari, bahwa mimpi Yusuf tersebut, adalah kemurahan dari pada Tuhan. Tetapi bagi saudara-saudara Yusuf, mimpi Yusuf tidak ada artinya, itu sebabnya mereka penuh dengan iri hati.

Mari kita perhatikan Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu = nabi yang beroleh Firman Tuhan, biarlah menceritakan Firman Tuhan itu dengan benar.

Saudaraku, kalau Yusuf menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya, ini adalah sikap yang benar di hadapan Tuhan, sehingga, sekalipun Yusuf ditolak oleh saudara-saudaranya, Yusuf tetap menceritakan mimpinya.

Menceritakan mimpi dengan benar = menceritakan firman Tuhan dengan benar = tidak menambahkan dan tidak mengurangkan firman Tuhan yang disampaikan.

Itu sebabnya tadi saya katakan, sesungguhnya mimpi yang disampaikan oleh Yusuf adalah kemurahan, tetapi saudara-saudara Yusuf justru menolaknya karena mereka penuh dengan iri hati.

Kita perhatikan dahulu mengenai iri hati.
Kisah Para Rasul 13: 44-46
(13:44) Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.
(13:45) Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
(13:46) Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.

Orang-orang Yahudi penuh dengan iri hati, ketika orang-orang kafir / orang yang bukan Yahudi, turut mendengarkan firman Allah yang disampaikan oleh Rasul Paulus.

Saudaraku, di sini kita perhatikan, ada beberapa hal yang terjadi ketika orang Yahudi penuh dengan iri hati, yaitu;
a.     Orang-orang Yahudi menghujat.
Penghujat-penghujat adalah
1.    Antikris / binatang yang keluar dari dalam laut (Wahyu 13)
Berarti, kalau menghujat; tidak tertutup kemungkinan, kehidupan muda mudi remaja suatu saat nanti juga akan menjadi bagian dari antikris.

2.    Binatang yang berwarna merah ungu, penuh tertulis dengan nama-nama hujat, ditunggangi seorang perempuan / pelacur besar duduk di atasnya (Wahyu 17: 3-4).
Berarti, kalau seseorang menjadi penghujat; ia akan ditunggangi oleh wanita Babel atau disebut juga pelacur besar = dikuasai roh najis.

b.    Orang-orang Yahudi membantah apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus.
Membantah = menolak firman Tuhan yang benar dan murni.

Mari kita lihat akibatnya;
Kisah Para Rasul 13: 46
(13:46) Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.

Karena orang-orang Yahudi menolak firman Tuhan yang disampaikan oleh Rasul Paulus, maka Rasul Paulus berpaling kepada bangsa-bangsa lain = kehilangan kasih karunia.

Biarlah kita mendengar dan memperhatikan firman Tuhan sore ini, supaya kita boleh mengerti maksud / rencana Tuhan dalam kehidupan muda mudi remaja.

Yakubus 3: 14-15
(3:14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
(3:15) Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.

Di sini dituliskan bahwa; iri hati dan mementingkan diri sendiri itu bukanlah hikmat yang datang dari atas / dari Tuhan.
Iri hati dan mementingkan diri sendiri, berasal dari;
-      Dunia
Berarti; orang yang menaruh perasaan iri hati dan mementingkan diri sendiri, dia adalah manusia duniawi, yang menjalankan hidup secara manusiawi.
Hidup secara manusiawi, berarti; bergantung pada pemikiran sendiri, mengandalkan kekuatan manusia dan mengandalkan kekuatan diri sendiri.

-      Nafsu manusia
= hidup menurut keinginan daging.

-      Setan-setan
Setan-setan; itulah roh jahat dan roh najis.

Hati-hati dengan iri hati! Biarlah firman Tuhan kita terima dengan baik, jangan ditolak, jangan dibantah, seperti yang dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf dan orang-orang Yahudi ketika Rasul Paulus menyampaikan firman Tuhan; mereka menaruh perasaan iri hati dan mementingkan diri sendiri.

Yakobus 3: 16
(3:16) Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Di sini kita perhatikan; di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Oleh sebab itu, jangan ada iri hati dan mementingkan diri sendiri. Jika Tuhan mempercayakan karunia jabatan dan Tuhan mengaruniakan talenta, kerjakanlah dengan baik, kalau tidak, itu sama dengan iri hati dan mementingkan diri sendiri, dan hal itu bukanlah hikmat dari Tuhan, melainkan dari dunia, nafsu manusia dan setan-setan.

Sekarang, bandingkan dengan hikmat yang berasal dari Tuhan.
Yakobus 3: 17
(3:17) Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.

Inilah hikmat yang berasal dari atas, dari Tuhan;
1.    Murni
= tidak dicampuri dengan urusan-urusan yang lain / hal-hal yang lain.

Seorang hamba Tuhan pun harus menyampaikan firman Tuhan yang murni, berarti; tidak ditambahkan dan tidak mengurangkan firman Tuhan yang disampaikan. Kalau ada hamba Tuhan yang menyampaikan firman hanya dengan kefasihan lidah namun mencampur firman Tuhan yang disampaikan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, juga pemberitaan firman Tuhan, hanya berfokus pada teori kemakmuran dan mujizat-mujizat, itu tidaklah murni; bukan berasal dari atas / dari Tuhan = menolak dan membantah pemberitaan firman tentang salib Kristus.

Kehidupan muda-mudi remaja harus berpegang teguh pada firman yang murni. Untuk beribadah melayani Tuhan, tidak perlu saudara memperhatikan hal-hal yang lahiriah, seperti; gedung gereja yang mewah, fasilitas gereja yang memadai, jumlah jemaat yang banyak, tetapi yang terpenting adalah hikmat yang berasal dari Tuhan, dan pemberitaan firman Tuhan yang benar dan murni = tidak ditambahkan, tidak dikurangkan.

2.    Pendamai
Berarti; suka berdamai; memperdamaikan diri kepada Tuhan dan sesama.

Secara khusus imam-imam yang melayani di rumah Tuhan, harus memiliki hikmat dari atas / dari Tuhan, yaitu pendamai, sebab tugas dari Imam Besar adalah memperdamaikan dosa manusia di atas kayu salib.
Oleh sebab itu, seorang pendamai yang memperdamaikan dirinya kepada Tuhan dan sesama, harus dengan cara pikul salib. Kalau tidak pikul salib, itu bukanlah pendamai.

3.    Peramah
Berarti; ramah terhadap sesama.

Ramah itu penting. Kalau kita ramah terhadap sesama, itu merupakan kesaksian hidup.
Kalau kita menjadi kesaksian, kita menjadi contoh teladan, dengan demikian; nama Tuhan dipermuliakan di bumi dan di sorga.

4.    Penurut
Berarti; pertama-tama menuruti apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Penurut berarti; tidak susah untuk diajar, tidak susah untuk diatur, tidak susah untuk diperintahkan.

Sedikit kesaksaian.
Sebelum saya menjadi hamba Tuhan, belum mengerti dan belum mengenal kebenaran firman Tuhan, seringkali saya menggunakan akal, pemikiran, kekuatan dan kemampuan saya, yang membuat saya menjadi seorang yang tidak penurut dan membawa saya banyak mengalami masalah. Di sinilah letak kegagalan saya sewaktu masih bekerja di dunia.
Tetapi karena kemurahan Tuhan, saya dapat mengerti dan mengenal kebenaran firman Tuhan, dan saya berhasil karena hikmat dari Tuhan, dan akhirnya sebagai seorang hamba Tuhan, saya belajar menjadi seorang penurut di hadapan Tuhan.

5.    Penuh belas kasihan
Belas kasih = kemurahan Tuhan = kasih karunia = anugrah Allah yang besar = yang tidak layak menjadi layak.

Saudaraku, saya adalah seorang hamba Tuhan, namun menyadari kekurangan yang ada, tetapi karena belas kasih Tuhan, saya dipercaya untuk melayani Tuhan.

Pengertian belas kasih yang lain adalah menjadi obat bagi mereka yang mengalami sakit rohani, sama seperti Yesus menanggung kelemahan-kelemahan manusia di atas kayu salib, ini adalah belas kasih.
Saudaraku, kalau tidak ada belas kasih, manusia berdosa tidak mendapat keselamatan, tetapi karena belas kasih, kita semua mendapat keselamatan, kemurahan dari Tuhan.

6.    Buah-buah yang baik
Berarti; apa saja yang baik, itu merupakan buah-buah.
Oleh sebab itu, kalau kita dapat melakukan sesuatu yang baik, kerjakan / lakukan saja, apapun itu bentuknya.

7.    Tidak memihak
Berarti; tidak memihak kepada si A atau si B, apalagi memihak kepada hal yang tidak baik.
Kalau kita memihak kepada si A atau si B, itu sama artinya kita menjadi hakim di antara manusia.

Tidak boleh memihak terhadap apapun.
Yang benar adalah memihak kepada Tuhan, seperti suku Lewi, sehingga sesuatu yang tidak baik dibinasakan.
Tidak memihak berarti; kalau benar ya benar, kalau salah ya salah.

8.    Tidak munafik
Munafik artinya; di luar dan di dalam tidak sama.
Berarti, tidak munafik = transparan, jujur, polos, tampil apa adanya; di dalam dan di luar sama, tanpa kepura-puraan.

Itu adalah sikap dari saudara-saudara Yusuf terhadap mimpi Yusuf, sekarang kita melihat sikap ayah Yusuf terhadap mimpi Yusuf.
SIKAP AYAH YUSUF.

Kejadian 37: 11
(37:11) Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.

Sikap ayah Yusuf terhadap mimpi yang diceritakan Yusuf ; menyimpan hal itu (cerita mimpi Yusuf) dalam hatinya (ayah Yusuf).
Saya sudah mengatakan, bahwa; menyampaikan mimpi = menyampaikan firman yang benar dan murni ; tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan.

Jika ayah Yusuf menyimpan cerita mimpi Yusuf dalam hatinya = firman Tuhan memperoleh tempat di dalam hati.

Bagaimana dengan sikap kita terhadap pemberitaan firman Tuhan malam hari ini, apakah memperoleh tempat di dalam hati atau menaruh perasaan iri hati dan kepentingan-kepentingan diri sendiri?
Tetapi saya himbau, biarlah kiranya kita menyimpan firman Tuhan yang kita dengar dan kita terima, di dalam hati kita masing-masing.

Supaya kita jauh lebih mengerti tentang menyimpan firman Tuhan dalam hati, mari kita perhatikan kisah yang sama dengan Maria.
Lukas 2: 17-19
(2:17) Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
(2:18) Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
(2:19) Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.

Ketika gembala-gembala menceritakan apa yang mereka dengar dari malaikat sorgawi, itulah malaikat Gabriel, orang-orang lain keheranan, tetapi Maria menyimpannya di dalam hatinya.
Menyimpan di dalam hatinya, berarti; firman Tuhan beroleh tempat di dalam hati.

Mari kita perhatikan jika firman Tuhan beroleh tempat di dalam hati.
Bagian A.
Ibrani 10: 22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Kalau firman Tuhan memperoleh tempat di dalam hati, berarti; hati nurani yang jahat / hal-hal yang jahat tidak memperoleh tempat di dalam hati.

Meskipun ada sesuatu yang jahat mencoba untuk menyusup ke dalam hati, tetapi kalau firman sudah memperoleh tempat sampai mantap di dalam hati; benih dari iblis setan, tidak mendapat tempat di dalam hati, karena hati sudah menjadi tempatnya firman Tuhan, sebab hal-hal yang jahat sudah disucikan oleh firman Tuhan.

Ciri-ciri jika firman memperoleh tempat di dalam hati.
Kembali kita periksa Lukas 2: 19
(2:19) Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.

Ciri-cirinya; firman itu direnungkan.
Kalau kita sudah dengar firman, harus direnungkan, kalau tidak, firman itu tidak ada artinya.

Mazmur 1: 1-2
(1:1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
(1:2) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Kalau firman Tuhan memperoleh tempat di dalam hati, berarti; merenungkan firman Tuhan siang dan malam.
Merenungkan firman Tuhan siang dan malam = menerima / mendengarkan firman Tuhan, selanjutnya melakukannya.

Sama seperti binatang lembu sapi; siang hari makan rumput di padang, dan pada malam hari, dia kembali memamahbiak, sampai betul-betul sari-sarinya mendarah daging.
Demikian juga dengan kehidupan muda-mudi remaja, firman Tuhan harus direnungkan sampai firman mendarah daging.

Masakan kita menerima / mendengarkan firman Tuhan, tetapi merenungkan yang lain, katakan; merenungkan si Ningsih dan si Udin, itu tidaklah benar.
Kalau kehidupan muda-mudi remaja tidak merenungkan firman Tuhan siang dan malam, akan terlihat pada kulit wajahnya; jerawat, ini hanyalah perumpamaan yang sedikit melucu.

Praktek jika firman Tuhan direnungkan siang dan malam.
Mazmur 1: 1
(1:1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,

Prakteknya;
1.    Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik.
Salomo mempunyai penasihat-penasihat yang luar biasa dipakai Tuhan, dan dia mendengar semua penasihatnya, karena mereka berasal dari Tuhan, sehingga dia berhasil dan memperoleh hikmat yang luar biasa dari Tuhan.
Tetapi berbanding terbalik dengan anaknya, Rehabeam. Rehabeam tidak mendengar nasihat dari penasihat-penasihat ayahnya, Salomo; dia lebih senang berjalan menurut nasihat orang fasik. Di situlah letak kegagalan Rehabeam, sehingga kerajaan Israel terpecah dua.
Oleh sebab itu, biarlah kita berjalan menurut hikmat dari Tuhan, jangan berjalan menurut nasihat orang fasik.

2.    Tidak berdiri di jalan orang berdosa.
Sehingga, seseorang tidak bersinggungan dengan dosa, karena ia tidak berdiri di jalan orang berdosa.
Itu sebabnya, firman Tuhan mengatakan; pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik.

Kalau kita tahu itu adalah jalan orang berdosa, jangan berdiri di situ. Kalau masih berdiri di situ, kebiasaan yang baik akan menjadi rusak = pendirian berubah = kebiasaan yang baik, menjadi berubah.

3.    Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.
Kita bersyukur, sore petang ini kita duduk di dalam rumah Tuhan; menikmati hadirat Tuhan, mendengarkan firman Tuhan, bukan mendengar kata-kata pencemooh, seperti Goliat mencemooh barisan Israel.
Terpujilan nama Tuhan, jika kita duduk di dalam rumah Tuhan, di dalam hadirat Tuhan, itu semua adalah kemurahan Tuhan.

Kalau duduk dalam kumpulan pencomooh yang terjadi adalah pertikaian. Oleh sebab itulah, Daud harus memerangi Goliat yang mencemooh barisan Israel.
Biarlah hal ini dapat dipahami ini dengan baik, kita merenungkan firman Tuhan siang dan malam.

Mari kita perhatikan jika firman Tuhan beroleh tempat di dalam hati.
Bagian B.
2 Petrus 1: 19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Menyimpan firman Tuhan di dalam hati  = bintang timur terbit bersinar di dalam hati.
Bintang timur, itu adalah pribadi Yesus Kristus, sebab ketika Yesus Kristus lahir, orang-orang majus melihat bintangnya di sebelah timur.

Berarti, kalau menyimpan firman Tuhan di dalam hati, maka bintang timur bersinar di dalan hati = hidupku yang sekarang bukan aku lagi, tetapi Kristus di dalam aku.

Syarat supaya bintang timur terbit bersinar dalam hati: memperhatikan firman yang disampaikan oleh para nabi = memperhatikan firman nubuatan, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang sifatnya memeriksa, mengoreksi, sampai menyucikan dosa di dalam hati.

Memperhatikan firman yang disampaikan oleh para nabi = memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap.
Saudaraku, sedikit terang, mampu mengalahkan kegelapan dosa.

Kalau kita perhatikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, maka wujudnya adalah;
2 Petrus 1: 19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Sampai fajar menyingsing = gelapnya malam sudah terlewati.
Berarti, kalau kita memperhatikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, maka wujudnya adalah meninggalkan dosa kegelapan.
Saya menghimbau kepada pemuda-pemudi remaja Serang, supaya betul-betul meninggalkan dosa kegelapan, jangan bertahan di tengah-tengah gelapnya dosa.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment