KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, July 27, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 JULI 2012


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 JULI 2012

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Karena kemurahan Tuhan, kita dimungkinkan untuk beribadah, bersama-sama pada malam hari ini.

Kurang lebih 3 minggu lamanya, saya tidak bisa bersama-sama beribadah dalam Ibadah Pendalam Alkitab. Saya bersyukur, Tuhan berkemurahan, dan saya diberi kesempatan untuk melayani Tuhan malam hari ini.
Biarlah kita diberkati lewat pembukaan rahasia firman Tuhan malam ini.

Kembali kita memperhatikan Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 1
(2:1) Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!

Firman Allah ditujukan kepada para imam yang melayani di Tabernakel.
Saudaraku, kalau firman itu tertuju kepada para imam yang melayani di Tabernakel, berarti itu menujukkan bahwa; imam-imam yang melayani di Tabernakel diistimewakan oleh Tuhan.

Oleh sebab itu saudaraku, firman Tuhan yang tertuju kepada kita pada malam hari ini, biarlah kiranya kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya memperhatikan firman Allah yang disampaikan pada malam hari ini, tetapi biarlah kiranya kita semua memperhatikan firman Allah yang sudah kita terima dan dengar, lewat ibadah-ibadah yang sudah Tuhan percayakan kepada saya dan saudara, dengan kata lain; tidak mengabaikan firman Tuhan yang tertuju kepada kita.

Maleakhi 1: 2
(2:2) Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

Namun kalau kita perhatikan disini, imam-imam yang melayani di Tabernakel, tidak memperhatikan firman Tuhan yang ditujukan kepada mereka = tidak menghormati nama Tuhan, sedangkan nama Tuhan itu besar.

Mazmur 113: 1-5
(113:1) Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN!
(113:2) Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.
(113:3) Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
(113:4) TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
(113:5) Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,

Himbauan dari Mazmur Daud kepada hamba-hamba Tuhan, biarlah kiranya Tuhan dimasyhurkan sekarang sampai selama-lamanya, dan kiranya hamba-hamba Tuhan memuji, memuliakan nama Tuhan, sebab nama Tuhan itu besar dari terbitnya sampai terbenamnya matahari.

Kita sekalian adalah hamba-hamba Tuhan, terlebih imam-imam yang melayani di Tabernakel.
Biarlah kiranya kita memuji Tuhan hari ini / sekarang sampai selama-lamanya, sebab nama Tuhan itu besar dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari.

Kembali kita memperhatikan Maleakhi 2: 2
(2:2) Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

Tetapi kalau kita perhatikan disini, imam-imam yang melayani di Tabernakel, tidak memperhatikan dan tidak mendengarkan firman Tuhan yang ditujukan kepada mereka, sehingga Tuhan mengirimkan kutuk, bahkan berkat menjadi kutuk.
Ini yang harus kita perhatikan sungguh-sungguh, kita harus menyadari hal ini; Tuhan mengirimkan kutuk, bahkan berkat menjadi kutuk. Ini sungguh sangat mengerikan sekali.

Saudaraku, dosa yang diwariskan dari nenek moyang, itu juga merupakan kutuk.
Kalau dosa dari orang tua turun kepada anak, bahkan kepada anak cucu sampai kepada keturunan yang keempat, itu merupakan kutuk. Kutuk ini harus diputuskan dan dipatahkan.

Dalam kitab Galatia 3: 13 ....
(3:13) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Terkutuklah orang yang digantung di atas kayu salib.
Berarti, kutuk itu dapat diputuskan lewat sengsara salib.
Sengsara salib = aniaya karena firman = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, ini adalah kebenaran yang sejati, ini perlu kita perhatikan dengan sunguh-sungguh, supaya kutuk itu tidak berlangsung dan tidak berlaku sampai pada keturun yang keempat.

Berarti, kalau tidak satu di dalam penderitaan Kristus; kutuk tetap berlaku sampai keturunan yang keempat.
Oleh sebab itu, kalau firman Tuhan ini ditujukan kepada saya dan saudara, biarlah kiranya kita memperhatikan dengan baik-baik. Jangan diabaikan begitu saja.
Saya katakan sekali lagi, jikalau tidak satu dengan sengsara salib, kutuk tetap berlangsung.

Ulangan 11: 26-29
(11:26) Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk:
(11:27) berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
(11:28) dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.

Di sini kita perhatikan, Tuhan memperhadapkan 2 hal kepada saya dan saudara, yaitu BERKAT dan KUTUK.
-      Berkat; jikalau seseorang mendengar dan memperhatikan firman Tuhan yang ditujukan
-      Sebaliknya, kutuk akan berlangsung jika tidak mendengar dan tidak memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan.

Itu sebabnya, kalau kita tidak memperhatikan firman Tuhan / acuh tak acuh, itu adalah suatu kerugian yang besar.
Saya sangat bersyukur sekali, oleh karena kemurahan Tuhan, saya dapat memahami dan mengerti apa yang menjadi rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup saya.
Jika saya mengingat kehidupan di masa lalu, sekalipun ada hamba Tuhan yang datang untuk mengingatkan saya supaya saya datang beribadah selanjutnya mendengarkan firman Tuhan, namun itu saya abaikan.
Tetapi syukur kepada Tuhan, oleh karena kemurahan Tuhan, saat ini saya terus belajar untuk memperhatikan firman Tuhan yang ditujukan kepada saya, sekalipun saya masih ada kekurangan dalam hidup saya, sebagai seorang hamba Tuhan.

Yang mana saudara inginkan, berkat atau kutuk?
Kalau berkat, tentu saya dan saudara harus mendengar, memperhatikan setiap firman Tuhan yang disampaikan, kalau tidak, maka Tuhan akan mengirimkan kutuk, bahkan berkat berubah menjadi kutuk.

Mari kita perhatikan kutuk dalam Ulangan 28, dimana hanya terdapat 3 perikop, diantaranya; perikop pertama adalah berkat, perikop yang kedua adalah kutuk, dan selanjutnya perikop yang ketiga adalah peperangan dan pembuangan yang akan dialami.

Mari kita perhatikan kutuk, secara khusus dalam Ulangan 28: 15-19, sebab, kalau dibagi, kutuk ini bisa menjadi beberapa bagian. Tetapi cukup kita perhatikan kutuk bagian pertama, dimulai dari ayat 15 sampai ayat 19.

Ulangan 28: 15
(28:15) "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:

Kalau tidak memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan, Tuhan akan mengirimkan kutuk, bahkan berkat berubah menjadi kutuk.

Adapun kutuk yang dimaksud oleh Tuhan;
a.     Ulangan 28: 16
(28:16) Terkutuklah engkau di kota dan terkutuklah engkau di ladang.

-      Terkutuklah engkau di kota
Kota -> tempat keramaian, itulah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Berarti, sekalipun seseorang beribadah kepada Tuhan, kalau ia tidak memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan, kutuk akan menghampirinya.

Inilah yang harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Kalau Tuhan menyatakan ini kepada saya dan saudara, berarti Tuhan memperhatikan saya dan saudara.
Tentu, saudara tidak menginginkan kesunyian di dalam keramaian, laksana janda; sunyi sepi, sekalipun di tengah-tengah keramaian, sekalipun dalam ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.

-      Terkutuklah engkau di ladang
Ladang -> usaha pekerjaan.
Pengertian ladang yang lain adalah pelayanan.
Sekalipun berusaha, sekalipun mempunyai pekerjaan, kalau seseorang tidak memperhatikan firman Tuhan, kutuk tetap berlangsung. Ini yang harus kita perhatikan.

Apa artinya saya dan saudara berada di ladang, apa artinya kita melayani Tuhan dengan segala usaha dan upaya, tetapi kutuk tetap berlangsung. Oh..., sungguh malang rasanya kalau itu terjadi, berarti apa yang kita persembahkan semuanya menjadi sia-sia.
Apakah saudara mau melakukan usaha tetapi semuanya mendatangkan kesia-siaan, tentu tidak bukan?? Inilah yang harus kita perhatikan.

Kesimpulannya; tidak hidup dalam pimpinan Roh-El Kudus.

b.    Ulangan 28: 17
(28:17) Terkutuklah bakulmu dan tempat adonanmu.

-      Terkutuklah bakulmu.
Bakul adalah wadah / tempat yang terbuat dari anyaman bambu ataupun rotan.
Saudaraku, hidup kita adalah wadah untuk 3 oknum Allah; Tuhan Yesus Kristus, serta sifat tabiat-Nya.

-      Terkutuklah tempat adonanmu.

Mari kita lihat adonan yang terkutuk.
1 Korintus 5: 6B
(5:6) Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?

Adonan yang terkhamiri oleh ragi adalah adonan yang terkutuk.
Saudaraku, sedikit saja ragi, cukup mengkhamiri seluruh adonan.

1 Korintus 5: 7-8
(5:7) Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
(5:8) Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Ada 3 jenis ragi;
1.    Ragi yang lama = kehidupan yang lama.
2.    Ragi keburukan = perbuatan-perbuatan yang buruk
3.    Ragi kejahatan = perbuatan-perbuatan jahat yang tidak berkenan.

Jadi, adonan yang terkhamiri oleh ragi adalah adonan yang terkutuk. Semoga dapat dipahami dengan baik.

Kesimpulannya; tidak hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

c.     Ulangan 28: 18
(28:18) Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu, anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.

-      Terkutuklah buah kandungan.
Buah kandungan = anak.
Anak-anak sesungguhnya harus dibawa kepada Tuhan, supaya mereka pun mengasihi Tuhan, tetapi kalau buah kandungan terkutuk, anak-anak tidak dapat mengasihi Tuhan, jauh dari Tuhan.

-      Terkutuklah hasil bumi.
= tanah tidak menghasilkan.
Kalau tanah hati terkutuk, maka tanah hati tidak akan menghasilkan buah.

-      Terkutuklah anak lembu sapi dan kandungan kambing domba.
Saudaraku, kalau lembu sapi terkutuk, juga kandungan kambing domba terkutuk, berarti; kita tidak dapat mempersembahkan korban persembahan kepada Tuhan.

Kesimpulannya; tidak dapat mengasihi Tuhan = tidak tinggal dalam kasih Tuhan.

Berarti, kalau tidak hidup dalam pimpinan Roh-El Kudus, tidak hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, dan tidak tinggal dalam kasih Tuhan, itu menggambarkan; seseorang yang sedang terkutuk.
Ini harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Bagaimana saudaraku, apakah saudara masih menganggap enteng firman Tuhan yang ditujukan kepada kita, dengan sikap acuh tak acuh?

d.    Ulangan 28: 19
(28:19) Terkutuklah engkau pada waktu masuk dan terkutuklah engkau pada waktu keluar.

Terkutuk pada waktu masuk dan pada waktu keluar.

Yohanes 10: 7-9
(10:7) Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
(10:8) Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

Keluar masuk menemukan padang rumput.
Kalau terkutuk pada waktu masuk, terkutuk pada waktu keluar, berarti; tidak menemukan padang rumput.
Padang rumput adalah makanan bagi domba-domba yang tergembala.

Berarti, kalau terkutuk pada waktu masuk dan pada waktu keluar = tidak menikmati firman penggembalaan, yang memelihara domba-domba di dalam kandang penggembalaan; satu kandang, satu gembala.
Oleh sebab itu, doakan supaya kita terus menerus menikmati padang rumput di dalam kandang penggembalaan, sebab itulah yang memelihara jiwa kita sampai kita memperoleh keselamatan.

Itulah kutuk, oleh sebab itu, sekali lagi, saya menghimbau sidang jemaat, supaya kutuk itu diputuskan lewat sengsara salib.

Ciri-ciri orang yang terkutuk.
Ulangan 11: 28
(11:28) dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.

Kutuk dapat berlangsung kalau tidak memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan = menyimpang dari jalan yang diperintahkan = menyimpang dari kebenaran firman Tuhan yang disampaikan, dengan mengikuti allah lain yang tidak dikenal, inilah ciri-cirinya.

Saudaraku, seringkali kita mengikuti allah lain, mengikuti apa yang tidak kita kenal.
Barangkali bagi daging mungkin enak, tetapi sesungguhnya, itu merupakan allah lain yang tidak dapat menyelamatkan jiwa.

Kita perhatikan ketika bangsa Israel mengikuti allah lain.
Keluaran 32: 8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Bangsa Israel menyimpang dari kebenaran firman Tuhan, mereka segera mengikuti allah lain.
Ketika mereka mengikuti allah lain, tampak jelas kebodohan mereka, yaitu mereka berkata bahwa lembu emas tuangan itu adalah Allah yang mempimpin, membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Bukankah itu suatu kebodohan, bukankan itu suatu kesesatan hati?
Bagi daging mungkin enak, sebab setelah Harun membuat lembu emas tuangan dari emas, mereka segera makan minum, kawin dan mengawinkan, selanjutnya mereka bangkit dan bersuka ria. Bagi daging itu hal yang enak, tetapi itu merupakan hal yang keliru.

Sesungguhnya yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir adalah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, bukan lembu emas tuangan. Bangsa Israel bodoh sekali.

Jangan keliru, jangan mempertuhankan sesuatu yang tidak dapat menyelamatkan jiwa, sebab itu bukan Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub. Jangan mempertuhankan uang, pekerjaan, jangan mempertuhankan segala sesuatu sekalipun itu menyenangkan daging, saudara keliru jika hal itu dilakukan.
Saudara ingat, betapa bodohnya kita ketika kita jauh dari Tuhan, ketika kita mempertuhankan allah lain, kita mempersembahkan korban kepadanya, dengan kata lain berjuang untuk allah yang mati, namun itu sia-sia.

Kembali kita baca Keluaran 32: 8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Bukankah itu suatu kebodohan, jika kita menyembah, mempertuhankan allah yang mati bahkan sampai menangis.
Bukan hanya mencucurkan air mata, kita banyak berjuang untuk tuhan yang mati, banyak berkorban untuk tuhan yang mati; berjuang untuk pekerjaan, harta, untuk hal-hal yang lain, barangkali untuk daging itu enak, namun itu sesat. Semoga dapat dipahami dengan baik.

Ciri-ciri orang dalam kutuk sudah terlihat jelas, namun kita tidak mau berubah, setan sedang tertawa dengan apa yang kita perbuat.
Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub yang membawa keluar dari tanah Mesir, bukan tuhan yang mati. Jangan keliru!

Sekarang, kita perhatikan ketika Tuhan memperhadapkan berkat dan kutuk, ada saksinya.
Ulangan 30: 19-20
(30:19) Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
(30:20) dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."

Ketika Tuhan meperhadapkan berkat dan kutuk, saksinya adalah langit dan bumi.
Pertanyaannya; mengapa langit dan bumi menjadi saksi, ketika Tuhan mempehadapkan berkat dan kutuk?

Keterangan; LANGIT

Yesaya 66: 1
(66:1) Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?

Langit adalah takhta Allah.
Takhta Allah = kerajaan sorga.

Roma 14: 17-18
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
(14:18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Kerajaan Sorga; bukan soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran, soal damai sejahtera, soal sukacita, yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Inilah yang menjadi saksi.

Seringkali manusia bersaksi dan menyatakan kebenarannya, sesungguhnya, manusia tidak memiliki kebenaran yang sejati, itu sebabnya dalam Yesaya 66: 1 dikatakan “rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku”.
Manusia tidak mempunyai kebenaran untuk menjadi saksi atas berkat dan kutuk yang diperhadapkan oleh Tuhan, tetapi yang menjadi saksi adalah langit; kebenaran, damai sejahtera, sukacita, semua itu dikerjakan oleh Roh-El Kudus.

Kalau kesaksian manusia; yang salah jadi benar, yang benar jadi salah. Tetapi kesaksian terhadap berkat dan kutuk, adalah langit.

Keterangan; BUMI

Yesaya 66: 1
(66:1) Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?

Bumi adalah tumpuan kaki Tuhan = alas kaki Tuhan.

Mari kita lihat alas kaki Tuhan.
1 Korintus 15: 25-26
(15:25) Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
(15:26) Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Tuhan Allah telah meletakkan musuh di bawah kaki Yesus Kristus, sebab Yesus harus memegang pemerintahan, Dialah Raja di atas segala raja.
Oleh sebab itu, dalam menghadapi segala sesatu, kita harus datang dan membawa segala sesuatu di bawah kaki Tuhan. Kita tidak perlu menyatakan segala sesuatu sebagai saksi, tetapi yang benar adalah kita datang dengan merendahkan diri di bawah kaki Kristus.

Jelas dikatakan “rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku”, artinya; manusia tidak mempunyai kebenaran sebagai saksi.
Oleh sebab itu, biarlah kita serahkan semua persoalan, pergumulan, masalah di bawah kaki Tuhan, bahkan musuh yang terkahir pun sudah ditaklukkan di bawah kaki Tuhan, yaitu maut.

Sebagai jalan keluar, kembali kita memperhatikan Ulangan 30.
Jalan keluar.

Ulangan 30: 19-20
(30:19) Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
(30:20) dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."

Jalan keluarnya; memilih hidup = lanjut umur di tanah yang dijanjikan oleh Tuhan.
Tuhan menjanjikan keselamatan bagi kita semua, itulah Kerajaan Sorga. Oleh sebab itu, pilihlah hidup!!

Memilih hidup, berarti; mendengar dan meperhatikan firman Tuhan yang ditujukan kepada saya dan saudara = menghormati Tuhan Allah setinggi-tingginya, itulah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub; menghormati Allah yang hidup, berarti; memberi iman percaya, yang memberi pengharapan, dan yang memberi kasih yang sempurna, kasih yang kekal, yang menyelamatkan jiwa kita semua.
-      Abraham -> iman.
-      Yakub -> pengharapan.
-      Ishak -> kasih.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

1 comment: